KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya buku review
pedoman pembentukan forum komunikasi jejaringan
pemagangan (FKJP) ini dapat kami selesaikan sesuai
waktu yang telah ditentukan. Peran serta masyarakat
dan dunia usaha/industri dalam meningkatkan
penyelenggaraan program pemagangan dalam negeri
diperusahaan sangat kita butuhkan sehingga
memerlukan penguatan strategis yang salah satunya
dibentuk wadah/forum komunikasi jejaring bagi para
pemangku kepentingan.
Salah satu tugas dan fungsi Forum Komunikasi
Jejaring Pemagangan (FKJP) yang dibentuk pada tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota adalah sebagai penyeimbang
kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah
dalam rangka pelaksanaan pemagangan khususnya
pemagangan dalam negeri di perusahaan.
Pedoman Pembentukan Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan Page ii
PEDOMAN
DAFTAR ISI
Halaman
PEDOMAN PEMBENTUKAN FORUM
KOMUNIKASI JEJARING PEMAGANGAN
Kata Pengantar ....................................................... ii
Daftar isi ................................................................. v
BAB I Pendahuluan
a) Latar Belakang .................................................. 1
b) Dasar Hukum .................................................... 3
c) Tujuan dan Sasaran .......................................... 4
d) Ruang lingkup ................................................... 6
e) Pengertian ........................................................ 6
BAB II Organisasi
a) Kelembagaan .................................................... 10
b) Tugas dan Wewenang Serta Fungsi .................. 10
c) Mekanisme / Tata Kerja ................................... 13
BAB III Pembentukan Forum Komunikasi Jejaring
Pemagangan
a) Konsep dan Evaluasi Pembentukan Forum
Komunikasi Jejaring Pemagangan ......... 16
b) Keanggotaan Forum Komunikasi Jejaring
Pemagangan ................................................... 18
c) Persyaratan Jabatan Kepengurusan Forum
Komunikasi Jejaring Pemagangan .................... 20
d) Pengangkatan dan Pemberhentian .................. 21
e) Pengukuhan Forum Komunikasi Jejaring
Pedoman Pembentukan Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan Page v
PEDOMAN
Pemagangan ..................................................... 22
f) Kode Etik Forum Komunikasi Jejaring
Pemagangan ………………………………………………… 23
BAB IV Program Kerja ............................................ 24
BAB V Pengendalian
a) Pembinaan ........................................................ 27
b) Monitoring dan Evaluasi ................................... 29
c) Pelaporan .......................................................... 30
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam amanat pasal 21 Undang-Undang nomor
13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dinyatakan
bahwa pelatihan kerja dapat diselenggarakan
dengan sistem pemagangan, hal tersebut
merupakan salah satu konsep peningkatan kualitas
SDM melalui penyelenggaraan pemagangan di
perusahaan.
Implementasi amanat pasal 21 Undang-Undang
Nomor 13 tahun 2003 diatur secara lebih detail
dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi nomor 22/MEN/IX/2009 tentang
Penyelenggaraan Pemagangan Di Dalam Negeri,
seperti yang tertuang dalam pasal 20 dijelaskan
bahwa untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan
penyelenggaraan program pemagangan perusahaan
dapat berkoordinasi dengan jejaring pemagangan.
Wujud jejaring pemagangan sebagaimana ketentuan
pasal 20 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi nomor 22/MEN/IX/2009 tentang
Penyelenggaraan Pemagangan Di Dalam Negeri
adalah dengan membentuk Forum Komunikasi
Jejaring Pemagangan (FKJP). Dalam rangka
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4279),
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari Forum Komunikasi Jejaring
Pemagangan adalah organisasi yang bersedia
melaksanakan kegiatan pemagangan untuk
meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
Dimana forum komunikasi jejaring pemagangan
yang terbentuk tidak berafiliasi dengan politik,
agama, sara dan sektor maupun kepentingan
pribadi.
FKJP dimaksud berada di propinsi, kabupaten/kota,
sedangkan untuk FKJP nasional akan diatur lebih
lanjut.
E. Pengertian
1. Lembaga Pelatihan Kerja yang selanjutnya
disingkat LPK, adalah instansi pemerintah, badan
hukum atau perseorangan yang memenuhi
persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan
kerja.
BAB II
ORGANISASI
A. Kelembagaan
Kelembagaan dari forum komunikasi jejaring
pemagangan terdiri atas
1. Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan Propinsi
berkedudukan di tingkat propinsi
2. Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan
berkedudukan di tingkat Kabupaten/Kota
3. Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan
Gabungan dari beberapa kabupaten/kota
C. Mekanisme/tata Kerja
Tata Kerja Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan
terdiri atas :
BAB III
PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI
JEJARING PEMAGANGAN
BAB IV
PROGRAM KERJA
BAB V
PENGENDALIAN
A. Pembinaan
Pembinaan terhadap Forum Komunikasi Jejaring
Pemagangan propinsi dan kabupaten / kota
dimaksudkan untuk menjaga agar Forum Komunikasi
Jejaring Pemagangan berjalan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pembinaan Forum
Komunikasi Jejaring Pemagangan dilakukan oleh
instansi pembina dibidang ketenagakerjaan dan
teknis/sektor terkait dalam rangka memberikan
informasi, fasilitasi yang optimal terhadap
penyelenggaraan program pemagangan yang
dilakukan di daerah tersebut sehingga mencapai
hasil yang efektif dan efisien.
Sebagai wadah organisasi non struktural Forum
Komunikasi Jejaring Pemagangan perlu diberikan
penguatan manajemen pengelolaan dalam bentuk
pembinaan/pemberdayaan yang dilakukan oleh
Direktorat Bina Pemagangan Ditjen Binalattas,
sehingga forum dapat berjalan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
Di samping itu pembinaan/pemberdayaan Forum
Komunikasi Jejaring Pemagangan juga diharapkan
mampu memberikan kontribusi kebijakan secara
langsung kepada pemerintah pusat dalam hal ini
C. Pelaporan
Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan
Propinsi/Kabupaten/Kota wajib melaporkan
kegiatannya secara periodik setiap 6 (enam) bulan
sebagaimana form terlampir dan rekapitulasi
laporan akhir selama 1 (satu) tahun pelaksanaan
kegiatan kepada :
a. Menteri Ketenagakerjaan c/q Direktur Bina
Pemagangan Ditjen Binalattas
b. Gubernur c/q Kepala Dinas yang membidangi
ketenagakerjaan propinsi
c. Bupati/ Walikota c/q Kepala dinas yang
membidangi ketenagakerjaan kabupaten/kota
d. Instansi pembina teknis sektor masing-masing
propinsi dan kabupaten/kota