Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan adalah pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang diperoleh dari

proses belajar. Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara menyebutkan pendidikan


adalah suatu tuntutan di dalam proses tumbuh kembang anak-anak yang menuntun segala
kekuatan kodrat peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup setinggi-tingginya. Pendidikan dibutuhkan
untuk membangun peradaban bangsa dan memajukan kualitas suatu Negara.

Konstitusi Indonesia menyebutkan dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 yang


berbunyi, "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan". Artinya, memperoleh
pendidikan adalah hak tiap-tiap warga negara Indonesia. Namun, ini tak sepenuhnya
menjadikan semua anak Indonesia menjadi anak-anak yang berpendidikan. Pasalnya,
sampai hari ini masih banyak ditemukan anak-anak bangsa yang putus pendidikan bahkan
banyak yang belum pernah menyentuh dunia pendidikan. Padahal saat ini revolusi industri
sudah sampai pada industri 4.0 dimana pendidikan sangat dibutuhkan khususnya
pengetahuan tentang teknologi informasi.

Survei yang dilakukan oleh International Laborer Organization (ILO) pada 5 kota
besar di Indonesia menyatakan bahwa 19% anak-anak usia sekolah putus pendidikan.
Berdasarkan survei tersebut, Makassar memiliki jumlah anak putus sekolah terbesar di
Indonesia. Faktor penyebab terbesar adalah kesadaran orang tua yang masih sangat minim
terhadap pentingnya pendidikan. Dari hasil survei tersebut disebutkan sekitar 39% orang
tua di Makassar beranggapan bahwa wajib sekolah hanya sampai pada tahap sekolah dasar
(SD). Anak-anak tidak perlu lagi mengenyam pendidikan yang lebih tinggi karena dianggap
mengenal huruf dan berhitung sudah cukup menjadi bekal untuk bekerja serabutan. Potret
pengangguran di Makassar menjadi alasan orang tua berpendapat bahwa pendidikan tinggi
tidak menjamin adanya pekerjaan yang layak.

Melihat fakta tersebut kiranya kita mampu memberi perhatian lebih terhadap
pendidikan di Indonesia, khususnya di Makassar. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis
sehingga membuat proyek sosial berupa Rumah Pendidikan Kejuruan untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Makassar dan mengurangi tingkat pengangguran untuk menjawab
tantangan serta merespon peluang industri 4.0.

Anda mungkin juga menyukai