Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
INJEKSI SUBKUTAN
Disusun oleh :
Kelompok 2
6. Efendi (14.401.16.018)
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat dan taufiq-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “INJEKSI SUBKUTAN” tepat
pada waktunya.
Dalam penyelesaian tugas kelompok ini, penulis banyak mendapat ini dari berbagai
pihak, antara lain dosen pembimbing, dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu
persatu namanya yang telah banyak memberikan sumbangan, masukan, dukungan, dalam
menyelesaian tugas makalah ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas kelompok ini belum lah sempurna.Untuk
itu segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari semua
pihak demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Semoga dengan adanya tugas kelompok ini akan dapat memberikan manfaat besar bagi
penulis khususnya, dan bagi pembaca semua pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dan pembaca dapat :
1.3.1. Memahami dan mengerti konsepi injeksi subkutan
1.3.2. Memahami dan mengerti indikasi pemberian obat
1.3.3. Memahami dan mengerti kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan
1.3.4. Memahami dan mengerti hal – hal yang harus diperhatikan dalam injeksi subkutan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Spuit sesuai ukuran penggunaan.
5. Buku daftar obat.
6. Piala ginjal.
7. Sarung tangan.
8. Pengalas.
1.2.2. Persiapan`Pasien
Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.
Menurut (Sigalingging, 2013) Prosedur kerja
1. Periksa kembali order obat : nama pasien , nama dan dosis obat , rute
pemberian dan waktu pemberian.
2. Siapkan obat
3. Letakkan peralatan dan obat kedekat pasien
4. Cuci tangan
5. Posisikan pasien senyaman mungkin
6. Letakkan pengalas dan piala ginjal dekat dengan area yang diinjeksi
7. Pasang sarung tangan
8. Buka oabat dengan cara :
Flakon/vial : buka tutup metal , lakukan desinfeksi tutup karet dengan
kapas alkohol apabila persediaan dlam flakol masih berupa bubuk ,
larutkan dengan aquabidest sebanyak yang tercantum pada petunjuk
penggunaan obat
Ampuls : ketuk oabat yang ada diujung ampuls , patahkan leher
ampuls dengan tangan menggunakan kain kasa
9. Isi spuit dengan obat sesuai dosis yang ditentukan
Isap udara sebanyak cairan yang diperlukan tusuk jarum dengan posisi
bevel tegak . suntikan udara kedalam flakon. Balik flakon , dengan
tangan kiri memegang flakon dengan ibu jari dan jari tengah
sedangkan tangan kanan memegang ujung barrel dan plugger. Jaga
ujung jarum dibawa cairan. Biarkan tekanan udara membantu mengisi
obat kedalam spuit. Setelah selsaitarik jarum dari ampuls.
4
10. Buang udara dalam spuit kemudian tutup masukkan kedalam bak injeksi.
11. Pilih area penusukan kemudian lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol
12. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghapad keatas membentuk
sudut 450apabila menggunakan spuit 3 cc dan sudut 90 derajat , apabila
menggunakan spuit 1cc terhadap permukaan kulit.
13. Lakukan aspirasi
14. Masukkan obat secara perlahan
15. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol
16. Letakkan spuit dan kapas ke dalam piala ginjal
17. Rapikan pasien dan perhatikan reaksi pasien
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan tindakan
5
E. Lebih mahal diandingkan oral
F. Lebih lambat dibandingkan pemberian IM
G. Dapat menyebabkan ansietas (kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat
subyektif)
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area dibawah kulit yaitu jaringan konektif
atau lemak dibawah dermis. Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk area injeksi ini, yang
lazim adalah pada lengan atas bagian luar, paha bagian depan, dan area perut. Injeksi harus tidak
diberikan pada area yang nyeri, merah, pruitis atau edema. Pada pemakaian injeksi subkutan
jangka lama, maka injeksi perlu di rencanakan untuk diberikan secara rotasi pada area yang
berbeda.
Jenis obat yang lazim diberikan secara subkutan adalah vaksin, obat – obatan preoprasi,
narkotika insulin, dan heparin.
3.2 Saran
Sebagai petugas pelayanan kesehatan ketika akan memberikan injeksi subkutan harus
sesuai dengan Standar Oprasinal Prosedurnya (SOP). Karena pemberian obat melalui subkutan
memiliki kekurangan yaitu harus menggunakan tekhnik steril, maka dalam pemberian obat
melalui subkutan harus dilakukan secara teliti.
7
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. (2014). Kebutuhan dasar Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
Sigalingging, G. (2013). Kebutuhan Dasar manusia. Jakarta: EGC.
Wagiran. (2015). Keterampilan Dasar. Jakarta: Trans Info Media.