Prinsip Etik
Prinsip Etik
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Memahami dan mampu menjelaskan tentang prinsip-prinsip etik
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Memahami definisi dari kode etik keperawatan
2. Memahami kontens kode etik keperawatan
3. Memahami maksud dan tujuan dari kode etik keperawatan
4. Memahami sistematika etika
5. Memahami isi dari prinsip-prinsip etik
6. Memahami contoh kasus etik
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 3 (tiga) tingkat :
a. Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam
hati, niat.
b. Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
c. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.
2.5 Prinsip-prinsip Etik
1. Otonomi ( Autonomy)
Prinsip ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiap individu memiliki kemampuan berfikir logis
dan membuat keputusan sendiri. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu
yang menuntut pembelaan diri. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang
atau dipandang sebagai persetujuaan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Orang
dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekeuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki
berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi direfleksikan
dalam sebuah praktek profesional ketika perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya.
2. Berbuat baik, mendatangkan manfaat ( Beneficial )
Beneficial artinya mendatangkan manfaat atau kebaikan. Kebaikan memerlukan pencegahan
dari kesalahan atau kejahatan, penghapus kesalahan atau kejahatan dan penigkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara
prinsip ini dengan otonomi. Prinsip kemurahan hati adalah :
1) Menghilangkan kondisi-kondisi sangat merugikan
2) Mencegah kerugian/kerusakan/kesalahan
3) Berbuat baik
3. Keadilan ( Justice )
Prinsip ini dibutuhkan untuk tercapainya keadilan terhadap orang lain dengan teta p menjunjung
prinsip-prinsip moral , legal dan kemanusiaan. Nilai ini terefleksikan dalam praktek profesional
ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai dengan hukum, standar praktik dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
4. Tidak Merugikan ( Nonmaleficience )
Prinsip ini tidak mengindikasikan bahwa individu secara moral diharuskan untuk menghindari
sesuatu yang dapat merugikan orang lain (tindakan menghindari kerusakan/kerugian/kejahatan).
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologi pada klien.
5. Kejujuran ( Veracity )
Veracity berarti penuh dengan kebenaran. Pemberi pelayanan kesehatan harus menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan memastikan bahwa klien sangat mengerti dengan situasi yang
dia hadapi. Dengan kata lain, prinsip ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. Informasi yang disampaikan harus akurat, komprehensif, dan obyektif
sehingga pasien mendapatkan pemahaman yang baik megenai keadaan dirinya selama menjalani
perawatan. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
6. Kesetiaan, Menepati Janji ( Fidelity )
Prinsip ini berarti bahwa tenaga kesehatan wajib menepati janji, menjaga komitmennya dan
menyimpan rahasia klien. Kesetiaan perawat menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode
etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar seorang perawat adalah meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
7. Kerahasiaan ( Confidentiality )
Prinsip ini menggariskan bahwa informasi tentang klien harus dijaga kerahasiannya. Segala
sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika
diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien dengan tenanga kesehatan lain
di luar pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga pasien tentang klien yang harus
ditangani.
8. Akuntabilitas ( Accountability )
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan dimana “tindakan” yang
dilakukan merupakan satu aturan profesional. Oleh karena itu pertanggungjawaban atas hasil
asuhan keperawatan mengarah langsung kepada praktisi itu sendiri.
BAB 3
KASUS
Contoh kasus
Kasus Ny. D seorang ibu rumah tangga, umur 35 tahun, mempunyai 2 orang anak yang ber
umur 6 dan 4 tahun, Ny.D. berpendidikan SMA, dan suami Ny.D bekerja sebagai Sopir angkutan umum.
Saat ini Ny.D dirawat di ruang kandungan RS. sejak 2 hari yang lalu. Sesuai hasil pemeriksaan Ny.D
positif menderita kanker Rahim grade III, dan dokter merencanakan klien harus dioperasi untuk
dilakukan operasi pengangkatan kanker rahim, karena tidak ada tindakan lain yang dapat dilakukan.
Semua pemeriksaan telah dilakukan untuk persiapan operasi Ny.D. Klien tampak hanya diam dan
tampak cemas dan binggung dengan rencana operasi yang akan dijalaninnya. Pada saat ingin
meninggalakan ruangan dokter memberitahu perawat kalau Ny.D atau keluarganya bertanya,
sampaikan operasi adalah jalan terakhir. Dan jangan dijelaskan tentang apapun, tunggu saya yang
akan menjelaskannya.
Menjelang hari operasinya klien berusaha bertanya kepada perawat ruangan yang
merawatnya, yaitu:
“apakah saya masih bisa punya anak setelah dioperasi nanti”.karena kami masih ingin punya anak.
“apakah masih ada pengobatan yang lain selain operasi” dan “apakah operasi saya bisa diundur dulu
suster”
Dari beberapa pertanyaan tersebut perawat ruangan hanya menjawab secara singkat,
“ibu kan sudah diberitahu dokter bahwa ibu harus operasi”
“penyakit ibu hanya bisa dengan operasi, tidak ada jalan lain”
“yang jelas ibu tidak akan bisa punya anak lagi…”
“Bila ibu tidak puas dengan jawaban saya, ibu tanyakan lansung dengan dokternya…ya.”
Sehari sebelum operasi klien berunding dengan suaminya dan memutuskan menolak operasi dengan
alasan, klien dan suami masih ingin punya anak lagi.
BAB 4
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan. Inti dari hal tersebut, yaitu
menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat.
Kode etik tersebut terdiri atas lima bab dan 16 pasal, di mana :
6. Bab kesatu
Menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat
yang terdiri atas empat pasal.
7. Bab kedua
Menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap tugasnya yang terdiri atas lima pasal.
8. Bab ketiga
Menjelaskan tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya yang
terdiri dari dua pasal.
9. Bab keempat
Menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan yang terdiri dari
empat pasal
10. Menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air yang terdiri
dari dua pasal.
Tujuan dari kode etik keperawatan pada dasarnya adalah upaya agar para perawat dalam
menjalankan tugas dan fungsinya dapat menghargai dan menghormati martabat manusia. Ada dua
macam etika yaitu etika deskriptif dan etika normatif.
Prinsip-prinsip etik terbagi menjadi 8 macam, yaitu :
9. Otonomi ( Autonomy)
10. Berbuat baik, mendatangkan manfaat ( Beneficial )
11. Keadilan ( Justice )
12. Tidak Merugikan ( Nonmaleficience )
13. Kejujuran ( Veracity )
14. Kesetiaan, Menepati Janji ( Fidelity )
15. Kerahasiaan ( Confidentiality )
16. Akuntabilitas ( Accountability )
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini diharapakan kepada para pembaca agar dapat lebih memperdalam
pengetahuan tentang prinsip-prinsip etik.
Dalam pembuatan makalah ini mungkin terjadi kesalahan dalam penulisan, maka dari itu kami
mohon maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan dan kami menerima kritikan dan saran agar
pembuatan makalah berikutnya lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih
Daftar Pustaka
Kozier B., Erb G., Berman A., & Snyder S.J. 2010. Fundamentals of Nursing Concepts, Process
and Practice 7th Ed., New Jersey: Pearson Education Line.
Rifiani, Nisya & Hartanti Sulihandari. 2013. Prinsip – Prinsip Dasar Keperawatan .Jakarta Timur :
Dunia Cerdas.
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Ed. 4 Volume 1.
Jakarta : EGC.