Anda di halaman 1dari 6

2.

3 Penyuluhan di Kabupaten Bekasi


1. Pelatihan Tanam Padi Jajar Legowo 2:1 Kabupaten Bekasi
Kegiatan Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik
Lokasi (KP3SL) Jawa Barat yaitu Peningkatan Kapasitas Penyuluh Non ASN
(Swadaya) melalui Pelatihan Tanam Padi Jajar Legowo 2:1. Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan (BP4KKP)
Kabupaten Bekasi bekerjasama dengan BPTP Jawa Barat melaksanakan kegiatan
lanjutan pada Musim Tanam Oktober-Maret 2016 yaitu Pelatihan Tanam Padi Jajar
Legowo 2:1 bagi seluruh Penyuluh Swadaya. Pelatihan pada MH 2015/2016 ini
diselenggarakan pada tanggal 13 Januari 2016 di Kelompoktani “Bina Anugrah Tani”
Desa Karang Satu, Kec. Karang Bahagia dengan peserta yang hadir sejumlah lebih
dari 70 orang peserta, terdiri dari BP4KKP Kab. Bekasi, BBP2TP Bogor, BPTP Jabar,
BRI, Koordinator Penyuluh dan Penyuluh, THL, serta Penyuluh Swadaya. Hadir juga
seluruh Penyuluh Swadaya (45 orang) sekabupaten Bekasi.

Awal acara sebagai pengarahan dibuka oleh Bapak Ir. Drs. H. Sutia
Resmulyawan, M.Si (Kepala BP4KKP Kab. Bekasi) dilanjutkan dengan pengarahan
dan penyampaian materi teknologi padi jajar legowo 2:1 yang disampaikan oleh
Kepala BPTP Jawa Barat (Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP).
Tujuan dari diadakannya pelatihan ini adalah untuk menyebarluaskan teknologi
jajar legowo 2:1 dan untuk meningkatkan ketrampilan jasa tanam dan penyuluh
swadaya dalam menanam padi jajar legowo 2:1. Terdapat Pemaparan
materi teknologi jajar legowo 2:1 dan motivasi bagi Penyuluh Swadaya pada
penyuluhan tersebut, acara dilanjutkan dengan tanam padi jajar legowo 2:1. Pada
acara praktik tanam padi jajar legowo 2:1 ini. BPTP Jawa Barat langsung memberikan
contoh bagaimana cara tanam padi jajar legowo 2: 1 ini kepada jasa tanam padi dan
Penyuluh Swadaya.
Pelaksanaan kegiatan KP3SL Tahun 2016 yang telah dilakukan oleh BPTP Jawa
Barat bekerjasama sama dengan BP4KKP Kab. Bekasi ini mendapatkan respon positif
di Kab. Bekasi sehingga ada tindak lanjutnya yaitu replikasi kegiatan dengan
anggaran yang dibiayai oleh APBD, karena dipandang sangat bermanfaat sekali bagi
Penyuluh Swadaya.

2. Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo 4:1 Di Kecamatan Babelan Kabupaten


Bekasi
Penyuluh tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi bisa juga berbuat atau
menjadi pelaku. Kecamatan Babelan Desa Babelan Kota Kabupaten Bekasi di lahan
Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya II Bapak M. Rijan, sudah mulai menerapkan
teknologi sistem tanam jajar legowo 4:1 yaitu seluas 2500 m2. Penerapan teknologi
system tanam jajar legowo 4:1 disampaikan dan dipraktekkan oleh seluruh Penyuluh
Kecamatan Babelan sebagai kegiatan dalam rangka memberikan percontohan bagi
para petani.
Sistem tanam jajar legowo 4:1 merupakan salah satu komponen teknologi PTT
Padi yang dapat meningkatkan produksi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi
pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Jajar tanam legowo
merupakan cara tanam dengan beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1
baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada
baris tengah.
a) Teknik penerapan jajar legowo 4:1 adalah sebagai berikut:
Pembuatan Baris Tanam, Lahan sawah dalam keadaan macak-macak melumpur
dan rata, lakukan pembentukkan garis tanam dengan cara menarik caplak. Jarak
tanam jajar legowo 4:1 (40x20x10 cm).
b) Tanam, Bibit padi umur < 21 HSS sebanyak 1-2 bibit per rumpun, setiap tiga baris
tanaman diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan.
Demikian seterusnya. Jarak tanam yang dipinggir setengah dari jarak tanam yang
ditengah. Menurut keterangan Bapak M. Rijan dengan menerapkan jajar legowo
4:1 dapat mempermudah dalam perawatan, dan pemeliharaan tanaman kita tidak
perlu menginjak tanaman, intensitas matahari yang masuk dapat lebih merata, dan
jika dipandang dari jauh terlihat rapih dan bagus, serta hasil produksi gabah
meningkat. Sebelum menerapkan jajar legowo 4:1 hasilnya 5 ton/ha, tetapi setelah
menerapkan jajar legowo 4:1 hasilnya meningkat menjadi 6 ton/ha. Persentase
peningkatan sebesar 1,67%.

2.4 Sosialisasi Bantuan dari Pihak Penyuluhan dan Pemerintahan di Kabupaten


Bekasi.
1. Petani Tanah Garapan di Babelan Terima Tiga Treadle Pump

Treadle pump merupakan teknologi baru yang sangat bermanfaat karena


lebih meringankan beban mereka untuk menyiram tanaman. Pada Juli 2016
menerima tiga unit pompa air kayuh (treadle pump) untuk kelompok tani tanah
garapan yang ada di Babelan, Bekasi, Jawa Barat.

2. Bantuan 3 Mesin Pompa Air dan Tiga Mesin Traktor oleh DPRD
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Daris menyerahkan bantuan
berupa tiga mesin pompa air dan tiga mesin traktor untuk enam kelompok tani di
daerah. Kelompok tani ini adalah Kelompok Tani Remang Daya Kecamatan
Sukawangi, Jaya Harapan Kecamatan Cabangbungin Kelompok tani lainnya adalah
Cempaka II Kecamatan Tambun Utara, Sukamaju IV Kecamatan Tambelang,
Sukarahayu X Kecamatan Tambelang dan Taruna Tani Kecamatan Babelan
(September, 2016).

3. Dinas Pertanian Salurkan Alat Pertanian


Peralatan tani yang diberikan Kementerian Pertanian yakni 12 unit traktor,
lima unit cultivator, 90 unit alat semprot tangan, dan 12 unit mesin pompa.
Bantuan alat pertanian itu diharapkan dapat mempercepat proses penggarahan
lahan pertanian sawah bagi petani di Kota Bekasi. Alat disalurkan ke 12
kelompok tani, nanti ketuanya akan mengatur skema pemakaian antarpetani
satu kelompoknya. (Agustus 2018)

4. Kelompok Tani Sekar Asih, Babelan Mendapat 200 Tabulampot

Kelompok Tani Sekar Asih, RW 07 Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan


mendapat bantuan hibah dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (DPPK)
Kabupaten Bekasi berupa 200 tanaman buah dalam pot (Tabulampot), pada selasa, 29
September 2017. Tanaman Buah Dalam Pot ini, adalah program Dinas Pertanian dan
Perkebunan, dalam rangka meningkatkan penghasilan untuk kelompok tani di
Kelurahan Bahagia.

2.4 Kendala yang dialami Pertanian di Kabupaten Bekasi


1. Petani Babelan Keluhkan Menyempitnya Aliran Irigasi
Kali Kopeng ke barat DT8 Babelan, tak ubahnya seperti got rawa yang dipadati
sampah rumput. Kejadian ini kian menyempitkan keberadaan aliran air irigasi wilayah
Kecamatan Babelan ke hilir lantaran ditumbuhi rumput di saluran air itu membuat
endapan lumpur sehingga terjadi pendangkalan, sehingga dampaknya sangat
dirasakan petani di wilayah tersebut. Ratusan hektar sawah di dua desa ini sudah
mulai tanam padi tapi kekurangan air
Mereka berharap kepada Dinas PUPR dan Pertanian Kabupaten Bekasi serta
Perum Jasa Tirta (PJT) II Bekasi untuk memperhatikan nasib petani di wilayah
Babelan, agar kali irigasi DT8 ke barat yang masuk lingkungan Desa Babelan Kota
dan Desa Kedung Jaya dilakukan normalisasi karena irigasi itu sudah menyempit
(Mei, 2018)
2. Kurang Sosialisasi, Asuransi Pertanian Kurang Diminati
Asuransi Pertanian kurang diminati para petani di Kabupaten Bekasi. Dari 52.000
hektar lahan milik kelompok tani yang ada di Kabupaten Bekasi hanya 200 hektar
lahan yang sudah diasuransikan (Januari, 2017).
Kepala Bidang Tanaman Pangan di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
(DPPK) Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir mengaku kurang diminatinya asuransi
pertanian disebabkan kurangnya sosialisasi.
Asuransi ini diakui lemah, petani yang mendaftarkan lahannya kurang. Perlu
sosialisasi agar petani lebih memahami sehingga mereka mau mengasuransikan lahan
pertaniannya. Karena program ini bagus, jika nanti terjadi fuso, bisa ganti rugi 200
hektar lahan yang sudah terdaftar dalam asuransi pertani mayoritas milik sepuluh
kelompok tani yang berasal dari dua kecamatan dari total 13 kecamatan penghasil
padi terbesar di Kabupaten Bekasi.
Kurangnya sosialisasi, adalah salah satu penyebab para petani enggan
mendaftarkan diri dalam asuransi. Para petani kurang memahami mekanisme asuransi
serta khawatir jika terjadi fuso, ganti rugi yang dijanjikan sulit didapat. Akibatnya,
petani kembali memercayakan persoalan pertaniannya pada tengkulak.

3. Kelompok Tani Minim Koordinasi dengan Pihak Desa Karang Bahagia


Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Desa Karang Bahagia kecamatan Karang
Bahagia, dinilai belum sinergi dengan pemerintah desa (pemdes). Kondisi ini
dibuktikan dengan minimnya koordinasi antara Gapoktan dengan pemerintah desa
Karang Bahagia (April, 2017)
Hal ini diakui oleh kepala desa Karang bahagia Subrata. Menurutnya, selama ini
tidak ada koordinasi atau kerjasama antara Gapoktan dengan Pemerintah Desa Karang
Bahagia. Dia mencontohkan, setiap Gapoktan mendapat bantuan dari pemeritah
daerah, pemerintah desa tidak pernah di beri tahu.
Dengan minimnya koordinasi tersebut, dia mengaku kesulitan mendata petani
diwilayahnya. Tidak hanya itu, dia juga mengaku tidak mengetahui apa saja keluhan
serta yang dibutuhkan para petani, dengan luas pertanian 300 hektar, seharusnya bisa
serentak saat peroses penanaman padi. Saat ini khusunya di Desa Karang bahagia
belum serentak saat menanam padi, salah satu penyebabnya minimnya mesin untuk
membajak sawah (Traktor), jadi petani tidak bisa menanam padi serentak.
4. Gapoktan Di Kabupaten Bekasi Terus Menurun
Desember 2018, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi mencatat jumlah kelompok
tani saat ini ada sebanyak 1700 kelompok meski jumlah lahan pertanian telah berubah
fungsi menjadi lahan industri dan perumahan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdulah Karim mengatakan sesuai
Surat Keputusan (SK) Bupati Bekasi, jumlah kelompok tani yang terdaftar ada
sebanyak 1700 kelompok. Jumlah tersebut cukup banyak karena lahan pertanian
sudah sangat menyempit
Keberadaan kelompok tani saat ini semakin berkurang khususnya petani padi,
kebanyakan kelompok tani saat ini cenderung ke perkebunan.
Untuk itu, pembinaan kelompok tani akan terus dilakukan dengan memberikan
bantuan alat maupun kemudahan dalam penyaluran pupuk
kelompok tani yang ada saat ini menggarap seluas 48 ribu hektare lahan yang masih
tersisa. Rata-rata petani yang ada hanya sebagai penggarap saja, bukan pemilik lahan.
Sebanyak 1.100 lahan pertanian menyusut setiap tahun khususnya di wilayah utara
Kabupaten Bekasi, hal ini akibat adanya industri dan perumahan, untuk itu pihaknya
tengah merancang perda lahan abadi pertanian agar jumlahnya masih bisa
dipertahankan.

Anda mungkin juga menyukai