DISUSUN OLEH :
SUPRATMAN 3150201140
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLah SWT., yang maha kuasa karena
atas limpahan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Sebagai manusia yang merupakan tempatnya salah dan lupa, kami juga
menyadari bahwa makalah ini tentunya banyak mengundang sesuatu yang
kontroversial karena kami tak luput dari yang namanya kekhilafan. Dengan ini kami juga
memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekuragan dalam peulisan makalah ini.
Bagi kami saran dan kritik dari pembaca atau pengguna makalah ini merupakan
hal yang paling indah sebagai apresiasi. Saran dan kritik yang membangun nantinya
akan kami jadikan bahan pertimbangan nantinya kedepan.
PENULIS
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik dengan baik dan benar
PEMBAHASAN
A. Defenisi
B. Pemeriksaan Bayi
Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan : Cuci
dan keringkan tangan, pakai sarung tangan, pastikan pencahayaan baik,
periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yang akan diperiksa
(jika bayi telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera
selimuti kembali dengan cepat, periksa bayi secara sistematis dan
menyeluruh.
1). Jelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan dilakukan
pemeriksaan
2). Lakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi factor genetik, factor
lingkungan, social, factor ibu (matrernal), factor prenatal, factor
intranatal, dan neonatal.
4).Handuk, pakaian atau kain yang akan digunakan dalam keadaan bersih
(demikian juga dengan timbangan, pengukur, thermometer, stetoskop,
dll).
Segera setelah bayi lahir, letakkan bayi diatas kain bersih dan kering yang
disiapkan diatas perut ibu ( bila tidak memungkinkan, didekat ibu misalnya
diantara kedua kaki ibu atau disamping ibu). Pastikan area tersebut bersih dan
kering. Kemudian lakukan 2 penilaian awal sebagai berikut :
3).Jika bayi tidak bernapas atau megap-megap, atau lemah maka segera
lakukan resusitasi bayi baru lahir. (JNPK, 2007)
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari ujung kepala sampai
ujung kaki tidak boleh ada yang terlewatkan, karena jika ada kelainan atau
cacat bawaan, atau ada luka/lecet akan segera diketemukan sejak awal.
1. Pemeriksaan Kepala
Cara :
2). Ada tidaknya caput succedaneum yaitu edema pada kulit kepala,
lunak dan tidak berfluktuasi, batasnya tidak tegas, dan
menyebrangi sutura dan akan hilang dalam beberapa hari.
3). Ada tidaknya cephal haematom, yang terjadi sesaat setelah lahir
dan tidak tampak pada hari pertama karena tertutup oleh caput
succedaneum. Cirinya konsistensi lunak, berfluktuasi, berbatas
tegas pada tepi tulang tengkorak, tidak menyebramgi sutura dan
apabila menyebrangi sutura kemungkinan mengalami fraktur
tulang tengkorak. Cephal haematom dapat hilang sempurna
dalam waktu 2-6 bulan.
c. Lingkar kepala
2. Pemeriksaan Mata
Cara :
a. Lakukan inspeksi daerah mata
3. Pemeriksaan Telinga
Cara :
4. Pemeriksaan Hidung
Cara :
5. Pemeriksaan Mulut
Cara :
c. Amati adanya bercak pada mukosa mulut, palatum dan pipi biasanya
disebut sebagai Minilia Albicans
6. Pemeriksaan Leher
Cara :
Cara :
8. Pemeriksaan Abdomen
Cara :
Cara :
Cara :
E. Proses Keperawatan
Perawatan Segera pada Bayi Baru Lahir dan menetapkan tujuan untuk
perawatan segera
Sebelum setiap pengkajian atau intervensi yang actual dilakukan, perawat
harus memikirkan tujuan tertentu yang akan bermanfaat untuk membantu bayi
baru lahir selama transisi dari kehidupan intrauteri ke ekstrauteri. Cara
pencapaian tujuan bervariasi. Hal tersebut bergantung pada lingkungan,
kebijakan lembaga, harapan orang tua, dan kondisi ibu dan bayinya. Tujuan
untuk asuhan segera dapat mencakup :
PENUTUP
A. KESIMPULAN