ABSTRAK
Pemusnahan adalah suatu kegiatan menghancurkan secara fisik arsip yang sudah berakhir masa fungsi
dan tidak memiliki nilai guna, rusak/ tidak terbaca dan tidak dapat dikenali baik isi maupun
bentuknya. Pada kegiatan pemusnahan khususnya berita acara pemusnahan, daftar pertelaan tidak
dibuat terpisah, ketentuan alat/sarana yang digunakan dalam pemusnahan dan tim penilaian nilai guna.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui alur prosedur pemusnahan dokumen rekam medis in
aktif di RSU Pandan Arang Boyolali Periode 2007.
Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan studi dokumenter. Metode penelitian
adalah observasi dan wawancara. Variabel dari penelitian ini adalah prosedur tetap tentang
pemusnahan dokumen rekam medis, alur prosedur pemusnahan dokumen rekam medis, dokumen
rekam medis yang diabadikan, dokumen rekam medis yang dimusnahkan. Analisis data penelitian
secara deskriptif dengan subyek penelitian adalah tim pemusnah, kepala Unit Rekam Medis serta
petugas filing dan obyek penelitian adalah alur prosedur pemusnahan dokumen rekam medis in aktif
pada periode 2007.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan pemusnahan dokumen rekam medis sudah
sesuai dengan protap yang ditetapkan namun belum memuat tentang penyimpanan berita acara
pemusnahan yang asli sebagai arsip rumah sakit sehingga bukti dari pelaksanaan pemusnahan menjadi
tidak lengkap. pembuatan daftar pertelaan mengakibatkan rumah sakit tidak mengetahui jumlah
dokumen rekam medis yang akan dimusnahkan secara terperinci. Selain itu ketentuan alat/sarana yang
digunakan dalam proses pemusnahan dokumen rekam medis tidak diketahui alat pemusnahan
dokumen rekam medis tersebut dan tidak adanya tim penilaian nilai guna yang mengakibatkan tidak
diketahuinya petugas yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan penilaian nilai guna.
Oleh karena itu dapat disarankan bahwa prosedur tetap tentang pemusnahan dilengkapi dengan item
data tentang penyimpanan berita acara pemusnahan yang asli sebagai arsip rumah sakit, daftar
pertelaan harus dibuat secara terpisah, menjelaskan alat/sarana yang digunakan secara terperinci
dalam pemusnahan dan dicantumkan pula tentang tim penilaian nilai guna. Hal tersebut disahkan
berdasarkan surat keputusan direktur dengan persetujuan komite medissehingga bukti
pertanggungjawaban pelaksanaan pemusnahan lebih lengkap.
Salah satu bagian rumah sakit yang medis dengan kategori tertentu dan nantinya
penyimpanan (filing) yang bertanggung jawab rekam medis yang tidak disimpan secara
68
1
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 68-83
Pemusnahan adalah suatu kegiatan tetap rumah sakit tentang pemusnahan
penghancuran secara fisik dokumen yang dokumen rekam medis, mengetahui alur
sudah berakhir masa fungsi dan tidak prosedur pemusnahan dokumen rekam medis
memiliki nilai guna, rusak/ tidak terbaca dan yang telah dilaksanakan, mengetahui dokumen
tidak dapat dikenali baik isi maupun rekam medis yang diabadikan, mengetahui
bentuknya. dokumen rekam medis yang dimusnahkan.
Dokumen rekam medis yang akan
dimusnahkan dengan kategori adanya TINJAUAN PUSTAKA
kerusakan dokumen rekam medis selain itu
A. Pengertian Rekam Medis
dokumen rekam medis yang memiliki masa
Menurut menurut Huffman EK (1992),
simpan lebih dari 5 tahun atau 2 tahun sesuai
rekam medis yaitu rekaman atau catatan
standar Jadwal Retensi Arsip (JRA) pada
mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan
masing-masing rumah sakit dan berdasarkan
bagaimana pelayanan yang diberikan kepada
Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medis No.
pasien selama masa perawatan yang memuat
HK.00.06.1.5.01160 tahun 1995 tentang
pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan
Jadwal Retensi Arsip, sehingga dokumen
yang diperolehnya serta memuat informasi
tersebut perlu dimusnahkan. Dengan jadwal
yang cukup untuk menemukenali
pelaksanaan pemusnahan pada setiap rumah
(mengidentifikasi pasien), membenarkan
sakit yang berbeda-beda sesuai dengan
diagnosis dan pengobatan serta merekam
ketentuan kebijakan rumah sakit. Maka
hasilnya. (Shofari, B. 2002) Rekam Medis
pemusnahan dokumen rekam medis yang telah
menurut PerMenKes RI No.
dilaksanakan oleh RSU Pandan Arang
269/MENKES/PER/III tahun 2008, rekam
Boyolali pada periode 2007 maka dokumen
medis adalah berkas yang berisikan catatan
yang menjadi bukti dari pelaksanaan
dan dokumen tentang identitas pasien,
pemusnahan diantaranya sudah terdapat daftar
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pertelaan, berita acara pemusnahan, tim
pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pemusnah serta surat edaran tentang retensi
pasien (PerMenKes, RI. 2008).
pemusnahan dokumen rekam medis in aktif.
Sedangkan definisi rekam medis menurut
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik dalam
penulis tertarik untuk mengevaluasi kembali “
keputusannya No. 78 tahun 1991 tentang
Alur Prosedur Pemusnahan Berkas Rekam
penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit
Medis In Aktif di RSU Pandan Arang
menyebutkan bahwa rekam medis adalah
Boyolali Periode 2007 “.
berkas yang berisikan catatan dan dokumen
Tujuan Penelitian adalahmengetahui Alur
tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan,
Prosedur Pemusnahan Dokumen Rekam
diagnosis pengobatan, tindakan dan pelayanan
Medis In Aktif di RSU Pandan Arang
lain yang diberikan kepada seorang pasien
Boyolali Periode 2007, mengetahui prosedur
selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan
70 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 68-83
dengan adanya catatan tersebut 1. Jumlah Berita Acara Pemusnahan Rekam
bertujuan memudahkan dalam Medis dibuat rangkap 3 (tiga) yaitu :
peminjaman dokumen rekam medis a. Lembar berita acara pemusnahan
dari filing dan sebagai alat kontrol rekam medis yang asli disimpan di
penggunaan tracer. rumah sakit sebagai arsip.
5. Sistem Penyimpanan Dokumen Rekam b. Lembar berita acara pemusnahan
Medis. kedua dikirim kepada pemilik Rumah
Penyimpanan dokumen rekam Sakit
medisbertujuan untukmempermudah dan c. Lembar ketiga dikirim vertikal kepada
mempercepat ditemukan kembali dokumen Dirjen Pelayanan MedikDepartemen
rekam medis yang disimpan dalam rak Kesehatan RI.
penyimpanan. Dengan demikian maka 2. Formulir Berita Acara Pemusnahan
diperlukan sistem penyimpanan dengan Dokumen Rekam Medis
mempertimbangkan jenis sarana dan
peralatan yang digunakan, tersedianya tenaga BERITA ACARA PEMUSNAHAN REKAM MEDIS
RUMAH SAKIT________
ahli dan kondisi organisasi.
No. :
C. Penilaian Nilai Guna Dokuman Rekam
Medis DOKUMEN REKAM MEDIS YANG AKAN
DIMUSNAKAN
Penilaian nilai guna rekam medis adalah Tanggal Lokasi Cara Jumlah Pelaksa
Pemusna Pemusn Pemusn dokumen na
suatu kegiatan penilaian atau pemisahan han ahan ahan rekam pemusn
terhadap formulir-formulir rekam medis yang medis(terl ahan
ampir)
mempunyai nilai guna atau perlu diabadikan
dan yang sudah boleh dimusnahkan. Tata cara Mengetahui
penilaian formulir rekam medis adalah Ketua Tim Pemusnah Direktur Rumah Sakit
1. yang guna dan masih dapat pada penelitian ini adalah daftar
diabadikan digunakan apabila pasien pedoman pengamatan yang dibutuhkan
berkunjung kembali ke rumah dalam analisis alur prosedur
sakit pemusnahan dokumen rekam medis in
aktif.
2 Dokumen Suatu dokumen rekam medis
2. Cara Pengumpulan Data
rekam medis yang tidak mempunyai nilai
a. Wawancara
yang guna baik secara primer
Adalah suatu proses tanya jawab yang
dimusnahkan maupum sekunder dan atau
dilakukan dengan cara bertatap muka
dokumen rekam medis yang
rusak tidak terbaca serta secara langsung dengan responden
tidak dapat dikenali baik yaitu petugas filing.
isi dari dokumen rekam medis b. Observasi
maupunbentuk dari dokumen Adalah suatu proses pengumpulan data
rekam medistersebut yang dilakukan dengan cara mengamati
secara langsung terhadap hasil
pemusnahan yang berupa prosedur
72 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 68-83
pemusnahan dokumen rekam medis in penyelenggaraan rekam medis yang salah
aktif. (Singarimbun, M. 1987) satunya adalah kegiatan pemusnahan
E. Teknik dan Analisis Data dokumen rekam medis menggunakan
1. Teknik Pengolahan Data pedoman dan tatalaksana / protap yang
a. Collecting diterbitkan pada tanggal 21 Desember 2006
Pengumpulan data tentang alur dengan Surat Keputusann No 37/4.2/V/07
prosedur pemusnahan dokumen rekam merupakan revisi ketiga. Buku pedoman dan
medis in aktif. tatalaksana rekam medis RSU Pandan Arang
b. Editing Boyolali disusun oleh panitia rekam medis
Yaitu mengoreksi, memperbaiki data dan disetujui oleh ketua komite medis maupun
yang telah diperoleh menjadi informasi ketua panitia rekam medis. Pedoman
yang terbaru, sehingga menghilangkan tatalaksana tersebut ditetapkan dan
ketidaksesuaian antara alur prosedur ditandatangani oleh direktur rumah sakit.
pemusnahan dengan hasil pelaksanaan Adapun isi dari prosedur tetap tentang
pemusnahan. pemusnahan dokumen rekam medis sebagai
c. Penyajian data berikut :
Yaitu data disajikan dalam bentuk a. Melakukan penyortiran dokumen
narasi yang menggambarkan hasil rekam medis yang tidak terpakai
penelitian. b. Membuat pengajuan pemusnahan
2. Analisis Data dokumen rekam medis ke Kepala Sub
Analisis yang digunakan dalam penelitian Bagian Tata Usaha dan Rumah tangga
ini adalah analisis deskriptif yaitu c. Membuat berita acara pemusnahan
menggambarkan hasil penelitian setelah kepala badan rumah sakit
berdasarkan teori-teori yang berkaitan menunjuk tim pemusnah
dengan alur prosedur pemusnahan d. Setelah pemusnahan dilaksanakan,
dokumen rekam medis in aktif (Arief, M. maka berita acara pemusnahan dikirim
2003) ke Dirjen Yanmed, DepKes RI dan ke
pemilik RSU Pandan Arang Boyolali
HASIL PENELITIAN dan yaitu Pemda Boyolali.
e. Pemusnahan harus benar – benar telah
PEMBAHASAN
musnah, tidak boleh ada satupun
A. Hasil Penelitian
dokumen rekam medis yang tertinggal.
1. Prosedur tetap tentang pemusnahan
Akan tetapi dalam prosedur tetap RSU
dokumen rekam medis di RSU Pandan
Pandan Arang Boyolali belum tercantum
Arang Boyolali.
aturan tentang penyimpanan berita acara
Dalam surat keputusan kepala badan RSU
pemusnahan yang asli sebagai arsip rumah
Pandan Arang Boyolali dengan No 127.a
sakit, pembuatan daftar pertelaan, ketentuan
tahun 2007 tentang kebijakan
74 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 68-83
d. Pelaksanaan pemusnahan dokumen e. Pelaporan berita acara pemusnahan
rekam medis RSU Pandan Arang Berita acara pemusnahan di RSU
Boyolali Pandan Arang Boyolali dalam
Berdasarkan surat perintah untuk pelaksanaan pemusnahan periode 2007
pemusnahan dokumen rekam medis dibuat oleh kedua belah pihak yaitu :
yang ditandatangani oleh direktur pada 1) Selaku pihak pertama adalah RSU
tanggal 26 Maret 2007. Adapun isi dari Pandan Arang Boyolali
surat perintah adalah pihak rumah sakit Berita acara serah terima dokumen
selaku pihak pertama rekam medis yang akan
menyerahkan/melimpahkan dokumen dimusnahkan dibuat pada hari
rekam medis in aktif yang akan jumat tanggal 23 Maret 2007, berisi
diserahkan kepada karyawan Pabrik tentang serah terima atau
Kertas PN Blabak Magelang yang pelimpahan dokumen rekam medis
bernama M. SAMAK selaku pihak in aktif yang akan dimusnahkan
kedua yang bertanggungjawab dalam dari pihak pertama kepada pihak
mengangkut dan mengamankan kedua selaku perwakilan dari
dokumen rekam medis ke tempat Pabrik Kertas PN Blabak Magelang
penghancuran dan pemusnahan yang adalah M. SAMAK. Berita acara
dilakukan di Pabrik Kertas PN Blabak tersebut ditandatangani oleh kedua
Magelang. Pelaksanaan pemusnahan belah pihak dan diketahui oleh
dokumen rekam medis dilaksanakan direktur rumah sakit. Isi dari berita
pada hari rabu tanggal 28 Maret 2007 acara tersebut adalah nomor rekam
dengan cara peleburan (didaur ulang) medis, tahun terakhir kunjungan
yang dilakukan oleh Pabrik Kertas PN pasien. Berita acara serah terima
Blabak Magelang Jl. Yogyakarta – tersebut sebagai berita acara
Magelang, desa Mungkid, Magelang pemusnahan yang dibuat oleh pihak
dengan berat dokumen rekam medis RSU Pandan Arang Boyolali
sejumlah 3.690 kg yang disaksikan sebagai bukti bahwa akan dilakukan
oleh pihak kedua yaitu M. SAMAK. pemusnahan. Berita acara serah
Akan tetapi saat pemusnahan terima dibuat sejumlah 4 rangkap
berlangsung dengan cara didaur ulang yaitu :
tidak disaksikan oleh pihak rumah sakit a) Lembar berita acara yang asli
dikarenakan sudah terdapat surat disimpan oleh RSU Pandan
pelimpahan kepada pihak kedua untuk Arang Boyolali sebagai arsip
melakukan pemusnahan. rumah sakit.
b) Lembar berita acara yang kedua
dikirim kepada pemilik rumah
76 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 68-83
1. Prosedur tetap tentang pemusnahan menjamin dokumen rekam medis telah benar-
dokumen rekam medis di RSU Pandan benar dimusnahkan. Sedangkan tidak adanya
Arang Boyolali tim penilaian nilai guna mengakibatkan tidak
RSU Pandan Arang Boyolali dalam diketahuinya petugas yang bertanggungjawab
pelaksanaan pemusnahan sudah memiliki secara langsung dalam penilaian nilai guna
prosedur tetap rumah sakit tentang dokumen rekam medis. Hal ini belum sesuai
pemusnahan dokumen rekam medis yang dengan prosedur tetap rumah sakit dan belum
ditetapkan oleh direktur rumah sakit, dimana sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pelayanan
dokumen rekam medis yang in aktif dinilai Medis No. HK.00.06.1.5.01160 tahun 1995
guna terlebih dahulu, membuat pengajuan tentang petunjuk teknis pengadaan formulir
pemusnahan dokumen rekam medis ke Kepala rekam medis dasar dan pemusnahan arsip
Sub. Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga rekam medis di rumah sakit yang
kemudian kepala badan menunjuk tim menyebutkan bahwa berita acara pemusnahan
pemusnah dan setelah pemusnahan yang asli disimpan sebagai arsip rumah sakit,
dilaksanakan maka berita acara pemusnahan sebelum pelaksanaan pemusnahan harus
dikirim ke Dirjen YanMed, DepKes RI, dan dibuatkan suatu daftar pertelaan yang
ke pemilik RSU Pandan Arang Boyolali yaitu bertujuan untuk mengetahui dokumen yang
Pemda kabupaten Boyolali serta pemusnahan akan dimusnahkan, adanya rincian alat/sarana
tersebut harus benar – benar telah musnah dan pemusnahan dokumen rekam medis yang
tidak ada yang tersisa. Akan tetapi dalam digunakan baik dengan incenerator, dicacah
prosedur tetap RSU Pandan Arang Boyolali dibuat bubur, dilakukan pihak ketiga dengan
tentang pemusnahan dokumen rekam medis disaksikan oleh tim pemusnah, selain itu tim
belum memuat tentang ketentuan penilaian nilai guna dibentuk sebelum
penyimpanan berita acara pemusnahan dokumen rekam medis dimusnahkan dengan
sebagai arsip rumah sakit yang mengakibatkan tujuan untuk mengetahui dokumen rekam
rumah sakit tidak mempunyai bukti medis yang harus diabadikan sesuai nilai
pertanggungjawaban pemusnahan dokumen gunanya dan memusnahkan dokumen rekam
rekam medis in aktif yang telah dilakukan. medis yang sudah tidak ada nilai gunanya
Tidak adanya pembuatan daftar pertelaan (Shofari, B. 2002).
mengakibatkan rumah sakit tidak mengetahui 2. Alur dan prosedur pemusnahan dokumen
jumlah dokumen rekam medis yang akan rekam medis RSU Pandan Arang Boyolali.
dimusnahkan secara lengkap. Sedangkan a. Penilaian nilai guna dokumen rekam
ketentuan alat/sarana yang digunakan dalam medis.
prosespemusnahan dokumen rekam medis Penilaian nilai guna dokumen rekam
yang tidak jelas/terperinci dapat medis in aktif di RSU Pandan Arang
mengakibatkan tidak diketahuinya alat Boyolali periode 2007 telah dilakukan
pemusnahan dokumen rekam medis guna oleh petugas rekam medis yaitu
78 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 68-83
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Kertas PN Blabak Magelang dengan
(Shofari, B. 2002). alat rewinder, selain itu tidak
c. Pencatatan daftar pertelaan. disaksikan oleh pihak rumah sakit atau
Pencatatan daftar pertelaan dokumen tim pemusnah. Hal ini sudah sesuai
rekam medis periode tahun 2007 dalam dengan prosedur tetap rumah sakit akan
pelaksanaan pemusnahan di RSU tetapibelum sesuai dengan Surat
Pandan Arang Boyolali tidak dilakukan Edaran Dirjen Pelayanan Medis No.
dikarenakan nomor rekam medis dan HK.00.06.1.5.01160 tahun 1995
tahun terakhir kunjungan pasien telah tentang petunjuk teknis pengadaan
tercantum dalam berita acara serah formulir rekam medis dasar dan
terima yang dibuat oleh RSU Pandan pemusnahan arsip rekam medis di
Arang Boyolali. Hal ini belum sesuai rumah sakit yang menyebutkan bahwa
dengan Surat Edaran Dirjen Pelayanan pemusnahan dokumen rekam medis
Medis No. HK.00.06.1.5.01160 tahun dilakukan dengan cara dibakar dengan
1995 tentang petunjuk teknis incenerator, dicacah dibuat bubur atau
pengadaan formulir rekam medis dasar dilakukan pihak ketiga dengan
dan pemusnahan arsip rekam medis di disaksikan oleh tim pemusnah (Shofari,
rumah sakit yang menyebutkan bahwa B. 2002).
dokumen rekam medis yang sudah e. Pelaporan berita acara pemusnahan
melebihi jangka waktu penyimpanan in RSU Pandan Arang Boyolali.
aktif yaitu 2 (dua) tahun sebelum Berita acara pemusnahan di RSU
dilakukan pemusnahan tim pemusnah Pandan Arang Boyolali dalam
harus membuat daftar pertelaan pelaksanaan pemusnahan periode tahun
terlebih dahulu yang berisi tentang 2007 dibuat oleh kedua belah pihak
nomor rekam medis, tahun terakhir yaitu:
kunjungan, jangka waktu penyimpanan 1) Selaku pihak pertama adalah RSU
dan diagnosis akhir pasien oleh tim Pandan Arang Boyolali
pemusnah dengan tujuan untuk Berita acara serah terima dokumen
mengetahui dokumen rekam medis rekam medis yang akan
yang akan dimusnahkan sesuai jadwal dimusnahkan dibuat oleh RSU
retensi arsip (Shofari, B. 2002). Pandan Arang Boyolali pada hari
d. Pelaksanaan pemusnahan dokumen jumat tanggal 23 Maret 2007, berisi
rekam medis. tentang serah terima atau
RSU Pandan Arang Boyolali dalam pelimpahan dokumen rekam medis
kegiatan pemusnahan dokumen rekam in aktif yang akan dimusnahkan
medis dilakukan dengan cara didaur dari pihak pertama kepada pihak
ulang oleh pihak ketiga yaitu Pabrik kedua selaku perwakilan dari
80 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 68-83
formulir rekam medis dasar dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
pemusnahan arsip rekam medis di 269 MENKES/PER/III/2008 tentang
rumah sakit yang menyebutkan penyimpanan, pemusnahan dan
bahwa pelaporan berita acara kerahasiaan dokumen rekam medis yang
pemusnahan dibuat rangkap 3 menyebutkan bahwa lembar yang
antara lain lembar berita acara mempunyai nilai guna harus diabadikan
pemusnahan yang asli sebagai arsip antara lain ringkasan pulang dan
rumah sakit, lembar berita acara persetujuan tindakan medik (DepKes, RI.
pemusnahan kedua dikirim ke 2008).
pemilik rumah sakit dan lembar 4. Dokumen rekam medis yang
berita acara pemusnahan ketiga dimusnahkan.
dikirim ke Direktorat Jenderal Dokumen rekam medis di RSU Pandan
Pelayanan Medik Departemen Arang Boyolali yang dimusnahkan dengan
Kesehatan RI (Shofari, B. 2002). kategori sebagai dokumen rekam medis
3. Dokumen rekam medis yang diabadikan. yang tidak mempunyai nilai guna atau
Dokumen rekam medis di RSU Pandan tidak diabadikan dan dokumen rekam
Arang Boyolali yang dikategorikan abadi medis yang rusak serta tidak terbaca sudah
meliputi ringkasan masuk keluar, resume dilakukan dalam proses pemusnahan. Hal
keluar, tindakan operasi, laporan operasi, ini sudah sesuai prosedur tetap rumah sakit
lembar kematian, lembar persetujuan bahwa dokumen rekam medis yang
medik, identifikasi bayi baru lahir dan dimusnahkan adalah dokumen rekam
Visum et Repertum merupakan formulir medis yang tidak mempunyai nilai guna
yang memiliki nilai guna primer dan atau tidak diabadikan dan dokumen rekam
sekunder sekaligus sebagai alat bukti medis yang rusak serta tidak terbaca dan
hukum. Dokumen rekam medis yang sesuai dengan Surat Edaran Dirjen
diabadikan disimpan di ruang Pelayanan Medis No. HK.00.06.1.5.01160
penyimpanan in aktif yang berdasarkan tahun 1995 tentang petunjuk teknis
tanggal terakhir kunjungan dan diagnosis pengadaan formulir rekam medis dasar dan
penyakit pasien dan pelaksanaannya sudah pemusnahan arsip rekam medis di rumah
sesuai dengan prosedur tetap rumah sakit. sakit yang menyebutkan bahwa dokumen
Hal ini sudah sesuai dengan prosedur tetap rekam medis yang tidak mempunyai nilai
rumah sakit dan sesuai dengan Surat guna dan dokumen rekam medis yang
Edaran Dirjen Pelayanan Medis No. rusak serta tidak terbaca dapat langsung
HK.00.06.1.5.01160 tahun 1995 tentang dimusnahkan (Shofari, B. 2002).
petunjuk teknis pengadaan formulir rekam
medis dasar dan pemusnahan arsip rekam
medis di rumah sakit serta sesuai Peraturan
Dari hasil penelitian di RSU Pandan Arang aktif di RSU Pandan Arang Boyolali telah
medis di RSU Pandan Arang Boyolali sebaiknya dibuat secara terpisah yang
sudah sesuai dengan prosedur tetap rumah memuat tentang nomor rekam medis,
2. Dalam prosedur tetap rumah sakit tentang penyimpanan dan diagnosis terakhir. Hal
pemusnahan dokumen rekam medis tidak ini bertujuan untuk mengetahui dokumen
berita acara pemusnahan sebagai arsip secara terperinci berdasarkan nomor rekam
rumah sakit, pembuatan daftar pertelaan, medis, diagnosis akhir dan tanggal terakhir
dalam pemusnahan dan tim penilaian nilai oleh petugas rekam medis dan direktur
3. Petugas filing sekaligus sebagai tim 3. Dalam prosedur tetap rumah sakit tentang
penilaian nilai guna dan tim pemusnah pemusnahan dokumen rekam medis
tidak tercantum pada prosedur tetap rumah sebaiknya memuat tentang ketentuan
4. Pencatatan daftar pertelaan tidak dibuat pemusnahan dokumen rekam medis agar
secara terpisah akan tetapi terdapat pada diketahui alat / sarana yang digunakan
berita acara serah terima dokumen rekam dalam pemusnahan lebih diperjelas apabila
berlangsung tidak disaksikan oleh pihak dilakukan pihak ketiga dengan disaksikan
rumah sakit dikarenakan dilakukan oleh tim pemusnah dengan tujuan untuk
pihak kedua yaitu Pabrik Kertas PN mengetahui dokumen rekam medis telah
1. Dalam prosedur tetap rumah sakit khususnya tentang penilaian nilai guna
acara pemusnahan dokumen rekam medis dicantumkan tim penilaian nilai guna
sebagai arsip rumah sakit sebaiknya dokumen rekam medis agar diketahui
dicantumkan dalam pelaporan berita acara secara jelas tentang petugas yang
82 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 68-83
penilaian nilai guna dokumen rekam medis Singarimbun, M. 1987. Metode Penelitian
Survai. Jakarta. PT Pustaka LP3ES
yaitu tim pemusnah.
Indonesia
5. Dalam pelaksanaan pemusnahan dokumen
rekam medis yang dilakukan oleh pihak
Shofari, B. 2002. PSRK 01. Modul
kedua sebaiknya disaksikan oleh pihak Pembelajaran Sistem dan Prosedur
Pelayanan Rekam Medis Buku 1.
rumah sakit atau tim pemusnah secara
PORMIKI. Semarang
langsung agar diketahui bahwa
pemusnahan dokumen rekam medis
Shofari, B. 2002. PSRK 01. Modul
tersebut benar – benar telah dilakukan oleh Pembelajaran Sistem dan Prosedur
Pelayanan Rekam Medis Buku 2.
pihak kedua dan menghindari
PORMIKI. Semarang
penyalahgunaan pihak yang tidak
bertanggungjawab.
Tq, Mochamad Arif. 2004. Pengantar
Metodologi Penelitian Untuk Ilmu
Kesehatan.CSGF. Surakarta
DAFTAR PUSTAKA
Al – Gharuty, F. 2009. Studi Dokumen Dalam
Penelitian Kualitatif. Diambil 16 Juli
2009. http : // adzelgar. wordperss. com
/ 2009 / 02 / 02