Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. KOMUNIKASI LANGSUNG
Komunikasi langsung terjadi di panggung dan sifatnya sesaat, terbatas dengan waktu, dan
tidak bisa diulang. Kedudukan penonton adalah mengapresiasi materi seni rupa perantara media
lain. Dengan kepakaan pancaindranya menangkap peristiwa pergelaran yang terjadi di atas
pentas dengan tidak dapat diulang atau diputar kembali, layaknya seni rekam (audiovisual).
Seni teater merupakan seni kolektif artinya hasil kreativitas bersama (kolektif) dengan beberapa
awak pendukung pentas. Oleh krena itu, perlu adanya kerja sama serta etos kerja yang baik dan
saling percaya mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya.
Agar pementasan teater dapat dikomunikasikan kepada penonton, perlu dibangun sistem
pengelolaan, yaitu manajemen seni pertunjukan. Manajemen seni pertunjukkan dapat dipahami
sebagai rangkaian tindakan yang dilakukan seorang pengelola seni (pimpinan produksi) dalam
emmberdayakan sumebr-sumber (potensi) yang ada berdasarkan fungsi-fungsi manajemen
(POAC) secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan seni. Tujuannya agar mencapai kualitas
karya seni yang bermutu dan menjaga kesejahteraan beberapa awak pendukung pergelaran yang
terlibat di dalamnya. Dalam hal ini yang bertanggungjawab adalah sutradara.
Pementasan teater melalui proses yang panjang dan menghadapi berbagai tantangan. Tantangan
tersebut diantaranya proses latihan minimal tiga bulan yang bergantung pada kemampuan
keterampilan dari para kreator seni pendukungnya.
1. PANITIA PEMENTASAN
Panitia adalah sekelompok orang-orang yang membentuk suatu organisasi untuk mencapai
tujuan tertentu. Pembentukan oraganisasi dengan sistem kepanitiaan memiliki kemudahan dalam
pembentukan dan pembubaran serta tanpa adanya panitia artistik atau kreator seni dibawah
pimpinan seorang sutradara (art director) dan panitia nonartistik atau penggiat seni dipimpin
oleh seorang pimpinan produksi yang dipilih dan diangkat atas musyawarah kelas atau teman
dalam kelompok yang dibentuk.
2. MATERI PEMENTASAN TEATER
Materi pergelaran teater adalah wujud karya teater yang dibangun melalui proses kreatif
melalui tahapan menggunakan media tertentu bersifat kolektif dengan wilayah kerja dan
tanggung jawab secara bersama (kolaborasi)
3. PENONTON
Kehadiran penonton sangat mutlak karena tanpa penonton pergelaran teater akan sia-sia
atau mubazir. Penilaian terhadap pergelaran seni untuk setiap penonton sangatlah berbeda dan
bersifat relatif. Penonton dalam hubungan pergelaran seni (teater) dapat dibedakan dalam tiga
golongan, yaitu penonton awam, tanggap, dan kritis. Penonton awam adalah penonton penikmat
seni dengan kecenderungan kurang atau tidak dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman
seni. Penonton tanggap artinya penonton bersikap responsif dengan kecenderungan memiliki
wawasan dan pengalaman seni, tetapi tidak ditindaklanjuti untuk mengulas terhadap pergelaran
yang ditontonnya cukup untuk dipahamai dan dinikmati senidir. Adapun penonton kritis, adalah
penonton dengan bekal keilmuan dan pengalaman seni kemudian melakukan ulasan atau menulis
kritik pergelaran dan dipublikasikan dalam forum ilmiah atau media.
C. TEKNIK PEMENTASAN TEATER
Teknik adalah cara, upaya, strategi, dan metode untuk memudahkan pekerjaan. Teknik
dalam pergelaran teater berarti suatu cara dan upaya dalam merencanakan, mempersiapkan, serta
mempergelarkan karya teater.
Teknik pergelaran teater dapat dibagi dalam dua wilayah kegiatan, yaitu sebagai berikut
1. KEGIATAN ARTISTIK
Kegiatan wilayah artistik bertugas untuk menyiapkan materi (produk) seni teater.
2. KEGIATAN NONARTISTIK
Kegiatan wilayah nonartistik bertugas sebagai penyelenggara pergelaran.
Pelaksana wilayah kegiatan artistik dan nonartistik dalam pergelaran teater dapat dilakukan
secara bersama-sama dan bekerja sama dengan cara membentuk panitia pergelaran. Maka, secara
teknis pergelaran teater adalah suatu kegiatan yang tidak dapat lepas dari kegiatan manajemen
dengan memfungsikan sumber-sumber yang ada, meliputi siswa, guru, dan orang tua;keuangan;
metode; mesin/teknologi; bahan dan alat; sampai pada pemasaran.
Pergelaran teater dapat Anda lakukan dengan cara pembagian wilayah kerja artistik dan
nonartistik, meliputi kegiatan perencanaan, persiapan, pergelaran, dan pascapergelaran.
Pergelaran :
a. Nama pergelaran
b. Tema pergelaran
c. Tempat pergelaran
d. Waktu pergelaran
e. Durasi pergelaran
f. Bentuk pergelaran
g. Sinopsis pergelaran
h. Materi pergelaran
Biodata Penggarap
Susunan Panitia
Rencana Anggaran Produksi
Bentuk Kerja Sama Kemitraan
Penutup
d. Menyipakan Penonton
Menyipakan penonton berarti pergelaran dan penyaji seni harus siap melayani dan
menerima kritik dari penonton. Pergelaran tanpa kritikan adalah pergelaran yang tidak
membangun penonton untuk aktif di dalamnya.
e. Menyiapkan Kemitraan
Kemitraan adalah jalinan, hubungan, dan kerja sama yang dilakukan oleh seseorang atau
suatu organisasi untuk bersama-sama mengikat diri dalam suatu kegiatan. Kemitraan yang dijalin
diharapkan terbina dengan baik dan saling menguntungkan.
4. PERGELARAN TEATER
Kegiatan pelaksanaan pergelaran teater meliputi pelaksanaan kerja kepanitiaan dan
pergelaran teater. Dalam pelaksanaan teater, bidang acara memegang peranan penting sebagai
pengatur dan mengendali jalannya acara pergelaran.
5. PASCAPERGELARAN
Tahapan ini berupa kegiatan evaluasi, baik aspek kualitas pergelaran seni teater maupun dari
segi produksinya.
E. KREATIVITAS PEMENTASANTEATER
Kreativitas merupakan kegiatan mencipta. Kreativitas teater adalah suatu metode atau cara
untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pembelajaran
seni teater terhadap penguasaan serta pengolahan tubuh, suara, sukma, dan pikir yang dimiliki
siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, dan tanggungjawab atas tugas pergelaran teater yang
diembannya.