Anda di halaman 1dari 2

CATATAN

KEGIATAN

Paraf Peneliti
Hari : Rabu, 02 Mei 2018

Kegiatan : Pembuatan Ekstrak Bawang & Edible Film

Pelaksana : Nur Aeni Paraf


Penanggungjawab
Lokasi : Laboratorium Kimia

Uraian Kegiatan : Kegiatan Praktikum dilaksanakan di lab kimia

Fakultas Sain & Teknologi UIN Walisongo Semarang. Kegiatan pertama yang dilakukan
adalah pembuatan ekstrak bawang putih yang berfungsi sebagai edible film yang akan dibuat.
Pertama, bawang yang ada ditimbang beratnya. Bawang yang ditimbang sebesar 15 gram.
Selanjutnya yaitu pengenceran alkohol 70% menjadi 30% sebanyak 100 mL. Setelah
dilakukan pengenceran alkohol, dilanjutkan dengan pembuatan ekstraknya. Ekstrak dibuat
dengan memblender bawang putih yang telah ditimbang dengan alkohol yang telah
diencerkan. Setelah diblender campuran bawang dan alkohol tersebut di saring dengan
menggunakan kertas saring untuk mengambil ekstrak bawang yang ada.

Tahap selanjutnya yaitu, pembuatan edible film. Pertama, pati garut yang ada di
timbang sebanyak 3 gram. Pati kemudian dilarutkan ke dalam aquades sebanyak 100 mL.
Setelah itu larutan pati yang ada di aduk secara manual selama 20 menit agar homogen.
Setelah homogen larutan tersebut dipanaskan diatas hotplate dan ditambahkan KMS
sebanyak 2 gram kemudian diaduk secara manual hingga terbentuk gelatinisasi. Tetapi,
dengan perbandingan pati dan KMS yang ada, larutan menjadi terlalu kental dan sulit untuk
diaduk. Setelah terjadi gelatinisasi larutan ditambahkan 10 mL gliserol kemudian didinginkan
dan ditambahkan 5 mL ekstrak bawang putih.

Campuran yang terbentuk kemudian di cetak dalam cawan petri, tetapi dengan cairan
yang terlalu kental tersebut menjadikan campuran sulit untuk dibentuk edible. Tetapi, peneliti
mencoba untuk melakukan pencetakan dengan cawan petri tersebut kemudian melakukan
pengovenan selama 1 jam dalam suhu 50˚. Setelah dilakukan pengovenan, ternyata edible
yang ada dalam cetakan masih terlalu basah dan terlalu lengket. Edible tersebut kemudian
didiamkan selama 24 jam dalam suhu ruang untuk pengeringan.
CATATAN

KEGIATAN

Hari selanjutnya, ketika dilakukan pengecekan terhadap edible yang telah dibuat,
edible tersebut masih basah dan sangat kental. Kemudian satu hari setelahnya dilakukan
pengecekan kembali edible tersebut, tetapi edible tersebut masih belum kering. Hal ini
kemungkinan terjadi karena:

1. Kesalahan perbandingan pati-KMS-gliserol yang digunakan


2. Kesalahan tahap pengeringan dalam oven, sehingga suhu dalam pengovenan
seharusnya dinaikkan
3. Kesalahan pencetakan dalam cawan petri, karena dalam melakukan pencetakan
dengan cara mengepres edible yang ada sehingga edible tersebut masih lengket dan
tidak dapat kering.

Anda mungkin juga menyukai