Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 09/I/Puslit/Mei/2018

BIG DATA DI MEDIA SOSIAL, ALOGARITMA,


DAN PEMILU
Handrini Ardiyanti
25
Abstrak
Pemanfaatan big data facebook (FB) yang diduga kuat menjadi salah satu faktor
penentu kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum (pemilu) Amerika
Serikat telah menjadi sinyalemen arti penting big data dalam pemenangan pemilu.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan dibahas tentang apa itu big data, bagaimana
big data digunakan dengan mengunakan alogaritma saat pemilu, dan bagaimana
dampak negatif dari pemanfaatan big data dengan mengunakan alogaritma. Penulis
merekomendasikan agar para pengambil kebijakan dan pengguna media berupaya
memahami kerangka pikir digital, termasuk di dalamnya alogaritma, sehingga dapat
menghindari berbagai dampak negatif yang mungkin terjadi. Terkait kebijakan,
penulis merekomendasikan agar kebijakan yang diambil tetap menjunjung tinggi
prinsip dasar net neutrality dan lebih mengarah pada upaya menumbuhkan
kesadaran kepada para penentu kebijakan dan pengguna media sosial untuk
mengubah pola pikir analog menjadi pola pikir digital.

Pendahuluan dan Informatika (Menkominfo)


Data milik lebih dari satu juta Rudiantara memanggil perwakilan
pengguna media sosial di Indonesia FB di Indonesia sebagaimana
telah bocor. Indonesia menduduki dilansir oleh tirto.id.
urutan ketiga kasus kebocoran Sementara di Amerika Serikat,
data tersebut, setelah Amerika kasus kebocoran data FB pertama
Serikat dengan kebocoran data 70,6 kali diungkapkan oleh The Guardian,
juta pengguna facebook (FB) dan media ternama di Inggris pada
Filipina dengan kebocoran data 26 Maret 2018. Di media tersebut,
1,1 juta pengguna FB. Terkuaknya Greenfield menengarai Cambridge
data penguna FB Indonesia yang Analytica yang merupakan
PUSLIT BKD turut disalahgunakan oleh firma perusahaan analisis data telah
riset politik Cambridge Analytica menggunakan informasi pribadi
itu diungkap oleh Chief Technology yang diambil dari lebih dari 50
Officer FB, Mike Schroepfer, juta profil FB tanpa izin untuk
pada saat Menteri Komunikasi membangun sistem yang dapat
menargetkan pemilih AS dengan bagaimana penggunaan alogaritma
iklan politik yang dipersonalisasi dapat berdampak negatif serta
berdasarkan profil psikologis bagaimana cara mengatasinya. Pada
mereka. Hal tersebut terungkap akhir tulisan ini direkomendasikan
ketika Christopher Wylie, mantan sejumlah saran yang merupakan
kontraktor Cambridge Analytica hasil kajian dengan mengunakan
menguraikan bagaimana dengan teori media digital, khususnya
data tersebut dibangun algoritma. terkait dengan big data, alogaritma,
Namun belakangan, Mike dan pemilu.
Schroepfer menyebut data yang
terindikasi disalahgunakan oleh Memahami Analisis Big Data
Cambridge Analityca berjumlah 87 Ada tiga hal yang terkait
pengguna FB. dengan big data, yaitu volume,
Kebocoran data FB tersebut velocity atau kecepatan dan variety
menunjukkan fakta bahwa big
data telah merevolusi cara politisi
atau variasi. Volume, bahwa dalam 26
big data terdapat sejumlah besar
Amerika untuk memenangkan data, dari kumpulan data dengan
pemilu. Dalam prosesnya, menurut ukuran terabyte hingga zettabyte.
analisa Chuck Todd dalam NBC Velocity, bahwa dalam big data ada
News, hal itu telah menghancurkan sejumlah besar data dari transaksi
politik Amerika. Polarisasi dalam dengan refresh rate tinggi yang
politik tidak hanya mencemari menghasilkan aliran data datang
sistem politik melainkan juga dengan kecepatan tinggi dan waktu
“membunuh” sistem politik itu untuk bertindak atas dasar data ini
sendiri. Perpecahan yang terjadi streaming seringkali sangat singkat.
di Amerika antara dua kubu yang Variasi, bahwa seri data berasal
mendalam telah melumpuhkan dari sumber data yang berbeda.
pusat politik Amerika. Untuk yang pertama, data yang
Belajar dari apa yang telah ada di dalamnya bisa berasal dari
dialami Amerika Serikat, kita dapat sumber data internal dan eksternal.
menyimpulkan, meskipun Komisi Lebih penting lagi, data bisa dalam
I DPR RI telah meminta penjelasan berbagai format seperti transaksi
dari perwakilan FB Indonesia dan data log dari berbagai aplikasi,
terkait skandal privasi pengguna data terstruktur sebagai tabel data
yang menyeret para pengguna base, data semi-terstruktur seperti
Indonesia pada tanggal 11 April data XML, data tidak terstruktur
2018, namun terkuaknya pengunaan seperti teks, gambar, aliran video,
big data untuk memenangkan pemilu pernyataan audio, dan lain-lain,
yang berdampak pada timbulnya serta ada pergeseran dari bentuk
polarisasi dan perpecahan di data terstruktur, data yang tidak
Amerika Serikat patut kita waspadai terstruktur atau kombinasi dari
bersama. Oleh karena itu, tulisan keduanya. Ketiga V yang meliputi
ini bermaksud menguraikan volume, velocity, dan variety tersebut
tentang apa itu big data, bagaimana membentuk kompleksitas data yang
big data digunakan dalam upaya ada dalam big data (Su, 2014: 2).
untuk memenangkan pemilu Dari ketiga hal tersebut, Beyer
dengan mengunakan alogaritma, sebagaimana dikutip Ming Ke dan
bagaimana alogaritma bekerja, dan Yuxin Shi (2014: 78) kemudian
mendefinisikan big data sebagai kepribadiannya dan pandangannya
aset informasi bervolume tinggi, tentang berbagai hal yang
berkecepatan tinggi, dan/atau dinyatakan secara terbuka di media
beraneka ragam yang diminta bentuk sosial dapat dimanfaatkan oleh
pemrosesan informasi inovatif yang pihak lain, termasuk di dalamnya
hemat biaya, yang memungkinkan untuk strategi pemenangan pemilu.
peningkatan wawasan, pengambilan
keputusan, dan otomatisasi Alogaritma dan Pemilu
proses. Dengan demikian big data Sebagaimana telah
sebagaimana diungkapkan Su, tidak diungkapkan pada pendahuluan,
sekedar tentang volume, melainkan salah satu pemanfaatan big data
juga tentang data dalam jumlah besar sebagaimana yang dilakukan
dalam waktu cepat dan dengan Cambridge Analytica adalah dengan
format yang kompleks dari berbagai mengoptimalkan penggunaan
27 sumber (Su, 2014: 3).
Sama halnya dengan yang
alogaritma. Menurut Hansen,
alogaritma adalah susunan langkah-
terjadi di Amerika Serikat, di langkah logis dan sistematis untuk
Indonesia big data diyakini akan memecahkan suatu masalah atau
berperan dalam pemilihan kepala untuk mencapai tujuan tertentu.
daerah tahun 2018 serta pemilihan Pada era internet saat ini, alogaritma
anggota legislatif dan pemilihan secara otomatis dan terus menerus
presiden 2019. Hal tersebut dijalankan oleh sebuah program.
diungkapkan Ketua DPR Bambang Sejak dari kapan harus mulai, arah
Soesatyo, yang menyatakan bahwa aliran program, input dan output data,
hal itu disebabkan karena strategi proses, decision, hingga pengakhiran,
konvensional tidak lagi mampu untuk kemudian diulang kembali.
memenangi kontestasi di era digital Setiap informasi digital yang
dan teknologi yang berkembang dibaca, baik berupa share status,
pesat. like, share, dan tweet di media sosial,
Menurut pandangan penulis, direspons oleh alogaritma dengan
pemanfaatan big data khususnya menyodorkan kembali informasi
yang tersedia secara terbuka di yang mendukung pola pikir yang
ruang publik – yaitu yang terdapat sama (Hansen, 2006: 298).
di media sosial sebagai salah satu Alogaritma biasanya dipakai
strategi pemenangan pemilu - untuk memprediksi sesuatu yang
adalah sebuah keniscayaan. Hal disukai pengguna, baik pada FB,
tersebut dikarenakan berdasarkan google search atau berbagai media
data dari Asosiasi Penyelenggara sosial dan platform lain. Salah satu
Jasa Internet Indonesia (APJII) contoh sederhana adalah ketika
tercatat 54,68% penduduk Indonesia kita me-like satu status milik akun
atau 143,26 juta jiwa dari total tertentu, maka dengan fungsi
populasi penduduk Indonesia alogaritma maka kita akan disajikan
yang mencapai 262 juta jiwa informasi maka secara otomatis
merupakan penguna internet. Hal sesuai dengan informasi yang kita
terpenting yang harus dipahami sukai.
bersama oleh para penguna media Belajar dari kasus pemilu
sosial adalah segala informasi di Amerika Serikat, tercatat
yang mengungkapkan tentang kurang lebih 10.000 iklan berbeda
ditargetkan pada audiens. Praktik sesuai, dengan memanfaatkan
ini kemudian dilakukan kembali alogaritma – sehingga kita tahu,
dengan sasaran audiens yang pola jaringan yang mana yang harus
berbeda-beda sesuai data diri lebih dahulu dipecahkan.
mereka yang diperoleh dari FB,
yaitu dari peneliti pihak ketiga Penutup
bernama Aleksandr Kogan yang Ketersediaan big data adalah
bekerja di Global Scicence Research satu keniscayaan seiring dengan
dan sering melakukan survei terkait pesatnya perkembangan media
kepribadian yang banyak tersebar digital. Hal tersebut disebabkan
di FB. Strategi tersebut dilakukan salah satunya karena, di era digital,
dalam bulan-bulan menjelang penguna di era media digital tidak
pemilihan presiden di Amerika lagi sekedar menjadi konsumen,
Serikat pada tahun 2016. Ironisnya, melainkan juga sekaligus menjadi
berdasarkan data dari Business
Insider, rata-rata warga Amerika
produsen pesan. Pesatnya 28
perkembangan media digital juga
justru tunduk pada alogaritma. mendorong terhubungnya jejaring
Mereka hanya membaca apa yang sosial yang dalam interaksinya
disodorkan dalam hasil kurasi FB. mengungkapkan berbagai banyak
Sayangnya hal tersebut informasi dan data yang dapat
menyebabkan timbulnya dampak dimanfaatkan untuk berbagai
negatif yaitu terjadinya polarisasi kepentingan, termasuk di dalamnya
politik yang mememicu munculnya untuk kepentingan pemenangan
perpecahan di Amerika Serikat. dalam pemilu.
Oleh karena itu, menurut penulis, Namun di sisi lain, berdasarkan
menjelang pemilu 2019, mengalirnya pengalaman pemilu Amerika
pesan-pesan di media sosial harus Serikat, pemanfaatan big data untuk
diamati segara cermat dengan memperoleh kemenangan dalam
melihat tingkat polarisasi yang pemilu dengan cara memaksimalkan
terjadi akibat bekerjanya alogaritma. alogaritma dapat menyebabkan
Jika pesan-pesan yang ada di terjadinya polarisasi dalam politik
media sosial telah menampakkan sehingga memicu terjadinya
polarisasi yang tajam, maka sudah perpecahan. Untuk itu, penulis
selayaknya dilakukan intervensi. merekomendasikan agar Komisi I
Dengan memanfaatkan analisis DPR RI mendorong Kementerian
jaringan dengan mengunakan Komunikasi dan Informatika untuk
artifisial intelejen maka dapat melakukan literasi kepada para
secara jelas terpantau bagaimana penguna media sosial di Indonesia
pola jaringan komunikasi yang untuk mengubah cara berpikir
terjadi di media sosial dan isu apa mereka dari analog menjadi digital.
saja yang menimbulkan polarisasi Dengan memiliki cara
serta bagaimana polarisasi tersebut berpikir digital maka pengguna
terjadi. Dengan berbekal informasi FB dengan sendirinya mampu
dan data yang diperoleh dari memiliki kepekaan untuk menyikapi
hasil analisa tersebut, kita dapat berbagai alogaritma yang beroperasi
menetapkan strategi memecah di sekitar mereka. Dengan
terjadinya polarisasi dengan memiliki pemahaman tentang
memunculkan isu-isu baru yang apa itu alogaritma dan bagaimana
alogaritma bekerja, maka dengan cara berpikir digital, yaitu cara
sendirinya para pengguna media berpikir yang menjunjung tinggi
akan mampu menghindari dan berbagai prinsip yang ada di
tindak tunduk pada alogaritma yang ruang digital seperti net neutrality.
dibentuk oleh tim sukses dalam Dengan diterapkannya prinsip-
pemilu. Dengan demikian mampu prinsip berpikir di ruang digital
dihindari terjadinya polarisasi maka akan dapat mengurangi
politik yang berdampak pada timbulnya konflik-konflik
perpecahan bangsa. permasalahan baru di ruang-ruang
Selain itu, dengan memiliki digital, karena keberadaan internet
cara berpikir digital maka pengguna pada dasarnya merupakan jalan
dapat memiliki kesadaran bahwa keluar bagi terpenjaranya hak-hak
informasi atau data apa pun yang publik di ruang analog. Penerapan
diunggahnya di media sosial kebijakan dengan menggunakan
29 dan tidak diprivasi merupakan
data yang terbuka dan atas ijin
cara-cara berpikir analog misalnya
memberedel media cetak tidak lagi
dari pemilik data sendiri telah sesuai untuk diterapkan di era digital
memberikan persetujuan untuk yang menjunjung tinggi adanya
mengunduhnya. Jadi dengan kata net neutrality. Karena itu, prinsip
lain, jika pengguna tidak ingin net neutrality merupakan prinsip
informasi yang diunggahnya yang sangat penting untuk dijaga
menjadi bagian dari big data yang demi mengalirnya informasi secara
dapat diunduh dengan leluasa, bebas. Yang terpenting, prinsip net
maka ia harus memprivasi informasi neutrality membuat internet dengan
tersebut. kemampuannya mampu menjadi
Salah satu pembeda penting sarana baru untuk melaksanakan
dalam perubahan cara berpikir hak-hak sipil seperti kebebasan
analog dengan cara berpikir digital. ekspresi dan hak untuk menerima
Berbeda dengan cara berpikir dan memberi informasi. Memiliki
analog melibatkan perasaan, dalam cara berpikir digital berarti mengakui
ranah digital yang ada di ruang- bahwa munculnya media digital
ruang digital adalah avatar atau merupakan ruang publik baru untuk
visualisasi dari diri kita, bukan berdiskusi tentang politik.
diri kita sendiri. Jadi dengan
memiliki cara berpikir digital Referensi
pengguna tidak akan melibatkan Big Data Diprediksi Bakal Moncer Saat
perasaan. Dengan memiliki cara Pemilu, http://news.metrotvnews.
berpikir demikian maka dapat com/politik/8N0Vor5k-big-data-
terhindarkan kesalahpahaman diprediksi-moncer-saat-pemilu,
karena ketersinggungan akibat diakses 3 Mei 2018.
adanya konten yang diunggah oleh Bort, Julie. November 9, 2016. Some
pengguna lainnya. people are blaming Facebook for
Seiring dengan upaya Donald Trump’s surprising victory,
mendorong pengguna mengubah Business Insider US, https://www.
cara berpikir analog menjadi businessinsider.sg/some-blame-
cara berpikir digital, pengambil facebook-for-trumps-victory-2016-
kebijakan dengan sendirinya juga 11/?r=US&IR=T, diakses 3 Mei
harus mendorong agar memiliki 2018.
Cambridge Analytica, Leave UE: Profile Ke, Ming & Shi, Yuxin (2014). Big
Raising and aOutreach, https:// Data, Big Change: In the Financial
www.parliament.uk/documents/ Management. Journal of Accounting,
commons-committees/culture- 2014, 3, 77-82 http://file.scirp.org/
media-and-sport/Arron-Banks- pdf/OJAcct_2014091709375442.
appendix.pdf diakses 33 April 2018. pdf diakses 3 Mei 2018.
Greenfield, Patrick. (2018). The Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa
Cambridge Analytica Files: The Story Internet Indonesia (APJIII) Tahun
So Far, https://www.theguardian. 2017 tentang Penetrasi dan Perilaku
com/news/2018/mar/26/the- Pengguna Internet Indonesia.
cambridge-analytica-files-the- Su, Xiaomeng. (2014). Introduction to Big
story-so-far, diakses 3 Mei 2018. Data, NTNU, https://www.ntnu.
Hansen, Mark B.N. (2006). Media Theory, no/iie/fag/big/lessons/lesson2.
Theory, Culture & Society. Theory pdf diakses 3 Mei 2018.
Culture Society. Sage Publication
http://heavysideindustries.com/
Todd, Chuck and Carrie Dann. (2017),
How Big data Broke American Politics,
30
wp-content/uploads/2011/01/ https://www.nbcnews.com/
Theory-Culture-Society-2006- politics/elections/how-big-data-
Hansen-297-3061.pdf diakses 3 Mei broke-american-politics-n732901
2018. diakses 3 Mei 2018.

Handrini Ardiyanti.
handrini.ardiyanti@dpr.go.id
Handrini Ardiyanti, S.Sos, M.Si., menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Komunikasi
Universitas Diponegoro pada tahun 1998 dan pendidikan S2 Manajemen Komunikasi
Universitas Indonesia pada tahun 2008. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Madya
Komunikasi pada Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR-RI. Beberapa karya tulis ilmiah
yang telah dipublikasikan melalui buku dan jurnal, antara lain: “Komisi I: Senjata,
Satelit, Diplomasi” (2009), “Hubungan Pusat dan Daerah Dalam Kerangka Implementasi
Otonomi Khusus: Suatu Tinjauan Teori Sikap, Teori Dialektika, dan Komunikasi Antar
Budaya” (2012), dan "Bermedia Sosial untuk Parlemen Modern di Era Demokrasi
Modern" (2015).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai