Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Evaluasi Diri Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata


(DKSHE) Fakultas Kehutanan IPB ini merupakan persyaratan untuk mendapatkan
hibah PHKI dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional, khususnya untuk Tema B :”Peningkatan Mutu, Relevansi dan Akses”.
Evaluasi Diri DKSHE difokuskan pada evaluasi terhadap input, proses,
output dan dampak dari proses pendidikan yang dilakukan. Evaluasi Diri
dilakukan dengan menggunakan data 3 tahun terakhir (2007-2009) berdasarkan
indikator-indikator yang dipandang sensitif untuk mengukur kinerja
penyelenggaraan proses belajar mengajar dan pengembangan DKSHE ke depan.
Secara umum proses evaluasi diri dilakukan melalui tahapan: (1) pengumpulan
data dan informasi; (2) penyamaan persepsi dan tafsir atas data dan informasi
yang tersedia; (3) Analisis SWOT untuk menentukan program strategis yang
relevan dengan Tema B PHKI; (4) Perumusan program berdasarkan analisis akar
masalah dan analisis medan kekuatan.
Kami berharap hasil Evaluasi Diri yang dituangkan dalam laporan ini dapat
memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi DKSHE saat ini dan dapat
digunakan sebagai acuan dalam peningkatan mutu, relevansi dan akses program
pendidikan di DKSHE.

Bogor, April 2010

Ketua
Departemen Konservasi Sumberdaya
Hutan dan Ekowisata

Prof. Dr.Ir. Sambas Basuni, MS


NIP. 19580915 198403 1 003
RANGKUMAN EKSEKUTIF

DKSHE merupakan satu dari empat departemen yang ada di Fakultas


Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mengemban tugas
menyelenggarakan pendidikan jenjang sarjana (S1) dan pascasarjana (S2 dan S3),
penelitian dan pengabdian masyarakat dalam IPTEKS dan sumberdaya manusia
bidang konservasi sumberdaya hutan dan lingkungan tropika.
Kondisi minat mahasiswa baru terhadap DKSHE, dapat dilihat dari rasio
mahasiswa yang diterima terhadap jumlah pelamar yang mendaftar di DKSHE
untuk penerimaan mahasiswa pada tahun 2007 sebesar 1:4,31; pada tahun 2008
sebesar 1:5,27 dan pada tahun 2009 sebesar 1:4,98; atau dengan tingkat keketatan
seleksi mahasiswa tahun 2007 sebesar 23,20%, pada tahun 2008 sebesar 18,98%
pada tahun 2009 sebesar 20,08%. Asal pelamar mahasiswa baru masih didominasi
oleh Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari
keempat provinsi tersebut, provinsi Jawa Barat merupakan daerah asal sebagian
besar mahasiswa DKSHE, yaitu pada tahun 2007 sebesar 36,45%, pada tahun
2008 sebesar 35,58% dan pada tahun 2009 sebesar 39,58%.
Rasio jumlah dosen dengan mahasiswa adalah 1:10, sedangkan rasio
jumlah dosen dengan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir adalah 1
: 2.6, kondisi ini mengindikasikan tingkat efisiensi yang baik. Pada tahun 2007
jumlah dosen bergelar Doktor mencapai 54,05% dan pada tahun 2009 telah
mencapai 57,14%, jadi selama tiga tahun meningkat sebesar 3,09%. Sedangkan
pada tahun 2009 dosen yang bergelar S2 sebesar 37,14%, dan dosen yang bergelar
S1 hanya sebesar 5,71%.
Sistem pengelolaan sarana fisik, terutama yang terkait dengan ruang kuliah,
dilakukan secara terpusat di bawah koordinasi Direktorat Properti, sedangkan di
tingkat departemen lebih memfokuskan pada manajemen pemanfaatan
laboratorium yang terkait dengan pendidikan dan penelitian. Saat ini di DKSHE
memiliki 9 (sembilan) LCD dan 10 (sepuluh) Laptop yang dapat digunakan oleh
semua civitas akademika, terutama untuk kegiatan proses belajar mengajar.
DKSHE memiliki perpustakaan yang terletak persis di depan Perpustakaan
Fakultas Kehutanan IPB dan dilengkapi ruang baca. Perpustakaan DKSHE

ii
tersebut juga melayani keperluan mahasiswa semua program studi. Disamping itu,
masing-masing Bagian/Lab mempunyai perpustakaan atau ruang baca untuk
keperluan Bagiannya.
Kualitas input mahasiswa DKSHE secara umum sudah baik dengan rata-
rata nilai Ujian Negara sebesar 25,07 (tiga mata ajaran). Selama proses pendidikan
di DKSHE sebagian besar prestasi akademik mahasiswa DKSHE termasuk baik,
dimana sebagian besar mahasiswa (34,90%) memiliki IP lebih dari 2,76 (sangat
memuaskan), sementara mahasiswa yang memilki IP 2,0-2,76 mencapai 33,80%,
dan sebesar 5,70% mahasiswa memiliki IP kurang dari 2,0. Nilai IPK mahasiswa
juga menunjukkan kondisi yang tidak berbeda jauh dengan nilai IP mahasiswa.
IPK mahasiswa DKSHE untuk semester berjalan 38,40% mahasiswa DKSHE
memiliki IPK 2,0 – 2,76, sedangkan mahasiswa yang memiliki IPK lebih dari 2,76
sebesar 52,0%. Rata-rata lama penyelesaian studi mahasiswa DKSHE tidak jauh
berbeda, yaitu dari periode 2007-2009 rata-rata lama penyelesaian studi adalah 4,7
tahun. Rata-rata waktu penyelesaian tugas akhir mahasiswa pada periode tahun
2007-2009 sebagian besar mahasiswa DKSHE (33,62%) menyelesaikan tugas
akhir selama 1-2 semester (dihitung dari awal penetapan dosen pembimbing
sampai ujian komprehensif). Jumlah mahasiswa DKSHE putus studi (drop-out)
dalam 3 (tiga) tahun terakhir menunjukkan fluktuatif. Rata-rata tingkat putus
studi mahasiswa DKSHE selama 3 tahun terakhir adalah 5 orang per tahun.
Jumlah dan persentase mahasiswa putus studi tertinggi terjadi pada tahun
2004/2005 yaitu sebesar 32,35%. Sebagian mahasiswa putus studi terjadi pada
tahun ke-1 masuk di IPB yaitu di Tingkat Persiapan Bersama (TPB).

Penyelenggaraan proses belajar mengajar di DKSHE dinilai sudah baik.


Evaluasi proses belajar mengajar (EPBM) yang dilakukan oleh mahasiswa
menunjukkan bahwa sebanyak 89,29% dari 28 orang dosen yang dinilai
mempunyai nilai diatas 3.0 (baik), kisaran skor 1-4. Rata-rata tingkat kehadiran
mahasiswa pada penyelenggaraan perkuliahan dan praktikum pada semester
berjalan, masing-masing rata-rata sebesar 90,11% dan 93,67%. Berdasarkan data
yang terkumpul selama semester berjalan terlihat bahwa rata-rata tingkat
kehadiran dosen adalah sebesar 78,05%. Kurangnya tingkat kehadiran ini
disebabkan adanya dosen yang tugas ke luar negeri (sekolah, training, tugas di

iii
tempat lain, dll). Pada semester genap tahun akademik 2007/2008 tercatat bahwa
hampir semua mata kuliah terlambat dalam mengumpulkan nilai, dengan rata-rata
keterlambatan pemasukan nilai adalah selama 1,71 minggu.
Jumlah lulusan dari DKSHE selama tiga tahun terakhir adalah sebanyak 313
lulusan. Rata-rata jumlah lulusan per tahun adalah 63 lulusan. Rata-rata nilai IPK
(Indeks Prestasi Kumulatif) lulusan DKSHE selama tiga tahun terakhir
mengalami peningkatan sebesar 0,02 dari rata-rata sebelumnya yang sebesar 2,97
(selang nilai dari 0 – 4). Peningkatan IPK ini terjadi dari tahun ke tahun selama
periode 2006-2007. Rata-rata IPK lulusan pada tahun akademik 2006/2007
adalah 2,92 dan 2007/2008 adalah 2,99 serta 2008/2009 adalah 2,98. Rata-rata
waktu tunggu kerja alumni DKSHE adalah 4,7 bulan dengan kisaran antara - 1
bulan hingga 60 bulan. Waktu tunggu – (minus) mengindikasikan bahwa mereka
sudah bekerja sejak masih duduk di bangku kuliah. Sementara waktu tunggu kerja
lebih 60 bulan, karena mereka melanjutkan studi S2 sebelum bekerja.
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa DKSHE berada pada posisi lemah
secara internal, namun memiliki banyak peluang di lingkup eksternal. Dengan
demikian strategi kunci DKSHE adalah mengembangkan program peningkatan mutu,
relevansi dan akses berdasarkan peluang pendanaan yang ditawarkan berbagai pihak,
baik dari pemerintah, swasta maupun dana publik lainnya, serta menggalang
kerjasama program pendidikan, riset dan pengabdian pada masyarakat dengan
berbagai pihak. Pembenahan menyeluruh akan dilakukan oleh DKSHE dalam rangka
meningkatkan kinerjanya, dengan fokus untuk meningkatkan jaminan kualitas
pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas lulusan sesuai kompetensinya dan
daya saing dalam memperebutkan pasar kerja. Selain itu program perluasan akses
akan dikembangkan DKSHE guna menjaring dan meningkatkan jumlah peminat
yang berkemampuanan akademik tinggi, termasuk bagi masyarakat ekonomi lemah.

Berdasarkan kajian pada akar masalah diketahui bahwa mutu, relevansi dan
akses DKSHE masih dapat ditingkatkan bila strategi mengurangi kelemahan
dengan memanfaatkan peluang di atas dapat dijabarkan menjadi program strategis
berikut:

iv
a. Peningkatan Mutu :

 Penyempurnaan kurikulum
 Perbaikan sistem pembelajaran
 Penguatan kapasitas pembelajaran dengan penyediaan sarana-prasarana
yang lebih baik, penguatan kapasitas pengajar dan laboran, serta penetapan
kebijakan pada agenda penelitian DKSHEE yang mengintegrasikan proses
pembimbingan dan percepatan penyelesaian tugas akhir mahasiswa.
b. Peningkatan Akses :
 Pengadaan beasiswa, terutama bagi masyarakat miskin yang memiliki
kemampuan akademik tinggi dan ikatan dinas/kerja.
 Promosi DKSHEE
c. Peningkatan Relevansi :
 Pengembangan softskill mahasiswa (bahasa Inggris, kepemimpinan,
kewirausahaan, Aplikasi Teknologi Informasi bidang KSHE)
 Pengembangan networking dengan para pengguna lulusan

v
SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI BESERTA DESKRIPSI TUGASNYA

1. Nama : Prof. Dr. Ir. Sambas Basuni, MS


NIP/NID : 195809151984031003
Jabatan : Ketua DKSHE
Deskripsi Tugas : Penanggung jawab evaluasi diri

Tanda Tangan

2. Nama : Dr. Ir. Agus Hikmat, MSc.F.


NIP/NID : 196209181989031002
Jabatan : Sekretaris DKSHE
Deskrisp Tugas : Anggota tim pembuatan evaluasi diri
Tanda Tangan

3. Nama : Dr. Ir. Yanto Santosa, DEA


NIP/NID :
Jabatan : Staf Pengajar DKSHE
Deskripsi Tugas : Anggota tim pembuatan evaluasi diri

Tanda Tangan

4. Nama : Eva Rachmawati, SHut.


NIP/NID :
Jabatan : Staf Pengajar DKSHE
Deskripsi Tugas : Anggota tim pembuatan evaluasi diri
Tanda Tangan

5. Nama : Ir. Sutoro


NIP/NID :
Jabatan : Kepala TU DKSHE
Deskripsi Tugas : Anggota tim pembuatan evaluasi diri
Tanda Tangan

vi
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ………………………………………. i
Rangkuman Eksekutif ……………………………….. ii
Susunan Tim Evaluasi Diri dan Deskripsi Tugasnya vi

BAB I JATI DIRI DEPARTEMEN ………..…………. 1


BAB II KINERJA DAN PENGELOLAAN PROGRAM
PENDIDIKAN ……………………………………….
BAB III KINERJA DAN PENGELOLAAN PROGRAM
PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT ……………………………………..
BAB IV SARANA/PRASARANA DAN PENDANAAN ……
BAB V ANALISIS SWOT DAN PROGRAM
PENGEMBANGAN KEGIATAN DEPARTEMEN
Lampiran …………………………………………….

vii

Anda mungkin juga menyukai