2012-2-00989-STIF Bab2001 PDF
2012-2-00989-STIF Bab2001 PDF
LANDASAN TEORI
data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari variabel yang mempengaruhi suatu
awal kejadian sampai akhir kejadian, misal waktu yang dicatat dalam hari, minggu,
bulan, atau tahun. Untuk kejadian awal misalkan awal pasien terjangkit penyakit dan
untuk kejadian akhir misalkan kematian pasien dan kesembuhan pasien (Kleinbaum
& Klein, 2011: 4). Menurut Jakperik dan Ozoje (2012) dalam analisis survival, ada
istilah failure (meskipun peristiwa sebenarnya mungkin saja sukses) yaitu suatu
Dalam menentukan waktu survival, ada tiga faktor yang dibutuhkan yaitu :
Waktu akhir pencatatan adalah waktu pencatatan berkahir. Waktu ini berguna
untuk mengetahui status tersensor atau tidak tersensor seorang pasien untuk bisa
melakukan analisis.
3. Dan skala pengukuran sebagai batas dari waktu kejadian dari awal sampai akhir
6
7
pencatatan sampai akhir waktu pencatatan. Skala waktu diatas berdasarkan minggu
Data tersensor adalah data tercatat saat adanya informasi tentang waktu survival
individual, tetapi tidak tahu persis waktu survival yang sebenarnya (Kleinbaum &
Klein, 2011: 5-6). Menurut Catala, Orcau, Millet, Olalla, Mondragon, dan Cayla
1. Seseorang tidak mengalami suatu peristiwa dari awal pencatatan sampai akhir
pencatatan.
2. Sesorang hilang tanpa ada alasan ketika pencatatan sampai akhir pencatatan.
Tersensor kanan apabila yang diteliti keluar dari penelitian atau penelitian
berhenti sebelum kejadian yang diinginkan terjadi atau sampai akhir penelitian
8
(dalam hal ini kesembuhan pasien). Dikatakan tersensor kiri apabila suatu kejadian
terjadi (dalam hal ini pasien telah terjangkit penyakit) diantara penelitian sampai
dengan penyebab failure time) (Stevenson, 2009: 6). Berikut ini adalah rumus dari
Kaplan – Meier :
(rj− dj)
Pj = ∏
j =1 rj
(2.1)
Dimana :
t = waktu survival
Gambar diatas menjelaskan bahwa peluang survive akan semakin kecil ketika
dilakukan dalam waktu yang lama, dalam artian jika semakin lama pasien melakukan
Pemodelan survival terbagi menjadi yaitu model semi parametrik dan model
parametrik. Model parametrik adalah suatu model survival dengan survival time yang
mengikuti asumsi distribusi tertentu. Beberapa model parametrik terdiri dari model
parametrik adalah survival time mengikuti sebaran tertentu, selain itu model
parametrik dapat memprediksi waktu suatu kejadian sampai periode suatu kejadian
Model weibull adalah model survival dengan survival time yang mengikuti
sebaran weibull dengan parameter scale (λ) dan shape (p). Model weibull terbagi
menjadi dua model yaitu Acceleration Failure Time dan Proportional Hazard.
dimana :
t = waktu survival
i = 1, 2, ... (amatan)
X = variabel independent
p = shape parameter
λ = scale parameter
Dimana :
11
distribusi gamma.
fungsi likelihood dari persamaan 2.5 untuk parameter p, β0, dan β1 adalah :
L = exp (β0 + β1) p(t1)p-1 exp (-exp (β0 + β1)t1p) * exp (β0) p(t2)p-1 (2.7)
∂Ln(L)
=0 (2.9)
∂β j
j = 1, 2, …, k
dimana :
λ = scale parameter
H0 : βj = 0 , j = 1, 2, ..., k
12
H1 : βj ≠ 0 , j = 1, 2, ..., k
βj
Z= (2.10)
SE β j
Dimana :
β = nilai coefficients ke j
kecepatan laju waktu failure survival maka dapat dihitung dengan rumus
exp(α 0 + α1 X 11 )
γ= (2.11)
exp(α 0 + α1 X 12 )
Dimana :
α = nilai coefficient
X = variable independen
kecepatan laju waktu failure survival maka dapat dihitung dengan rumus
hazard ratio. Misal untuk model weibull dengan 1 variabel dengan kategori
exp( β 0 + β 1 X 11)
HR = (2.12)
exp( β 0 + β 1 X 11)
Dimana :
13
β = -αp
α = nilai coefficient
X = variable independen
p = shape parameter
distribusi waktu survival, maka dapat dilkakukan uji distribusi data dengan
Dimana :
n = banyaknya data
i = data ke 1, 2, 3, …
2.6. TB Paru
Penyakit ini merupaka salah satu infeksi pada paru-paru yang kronik. WHO (World
Health Organization) mendata bahwa ada sekitar 8,8 juta penderita TB Paru di
seluruh dunia pada tahun 2010. Indonesia sendiri diperkirakan mempunyai 430.000
kasus penyakit TB Paru dan pada tahun 2011 indonesia berada diperingkat sembilan
di dunia. Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak
jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari
infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan
jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya
terjadinya TB Paru diantaranya faktor sosial ekonomi yang terdiri dari keadaan
rumah, kepadatan hunian, lingkungan perumahan dan sanitasi. Status gizi juga
vitamin, zat besi, dan lain-lain. Faktor umur dan jenis kelamin juga mempengaruhi
piranti lunak terdapat tiga elemen utama (Pressman, 2010: 13-14), yaitu :
a. Proses (Process)
diterapkan, produk kerja seperti model, dokumen, data, laporan, dan bentuk bisa
b. Metode (Methods)
luas dari tugas yang meliputi komunikasi, analisis kebutuhan, pemodelan desain,
informasi yang dibuat oleh salah satu alat dapat digunakan oleh alat yang lain
perangkat lunak.
perangkat lunak modern. Sebuah tim yang tangkas adalah tim yang mampu
1) Perencanaan (Planning)
2) Desain (Design)
17
Desain sederhana selalu lebih disukai dari pada penjelasan yang lebih
3) Coding
dibuat. Setelah uji unit telah dibuat, pengembang lebih fokus pada apa
sebuah story.
4) Pengujian (Testing)
tahap ini terdapat customer tests yang dikhususkan untuk user dan
difokuskan pada sistem fitur dan fungsionalitas yang dapat dilihat dan
Approach, 2010)
senang dan nyaman dalam menggunakannya. Oleh karena itu suatu program
yang baik haruslah bersifat user friendly dan usability (Shneiderman and
Plaisant, 2010: 32). Lima kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu sistem adalah :
1. Waktu pembelajaran
pengguna.
2. Kecepatan kinerja
sebuah proses.
3. Tingkat kesalahan
4. Daya Ingat
5. Kepuasan subjektif
dikenal dengan nama Eight Golden Rules of Interface Design (Shneiderman &
dilakukan dalam situasi yang serupa, istilah yang serupa juga harus
user.
umpan balik. Presentasi visual dari objek yang menarik akan menciptakan
yang menyeluruh.
kelompok yang terdiri dari bagian awal, tengah dan akhir. Umpan balik
sesuatu.
menguasai sistem dan sistem akan memberikan respon atas aksi yang
diberikan.
Menurut Witten dan Bentley (2007: 381) UML seperti bagan untuk
21
digunakan dalam penelitian ini adalah use case diagram, activity diagram,
sistem eksternal dan user (Whitten & Bentley, 2007: 246). Komponen-
berikut:
dengan sistem.
1. Associations
dengan actors.
2. Extends
untuk dimengerti.
3. Includes
sendiri.
22
4. Depends On
satu use case tidak dapat dilakukan sampai use case yang lain
dilakukan.
5. Inheritance
1. Initial node
2. Actions
3. Flow
4. Decision
Sebuah wajik dengan satu alur yang masuk dan dua atau
5. Merge
Sebuah wajik dengan dua atau lebih alur yang masuk dan
6. Fork
penggabungan.
7. Join
Sebuah garis hitam dengan dua atau lebih alur yang masuk
dan satu alur yang keluar, dimana tidak ada proses yang
8. Activity final
2007)
relationships.
relationships.
2007)
sebuah diagram yang memodelkan sebuah logika dari penggunaan use case
1. Actor
2. Interface Class
3. Controller Class
<<controller>>.
4. Entity Classes
5. Messages
6. Activation Bars
7. Return Messages
8. Self Call
9. Frame
(Sumber: Whitten & Bentley, System Analysis and Design Methods, 2007)
2.11.1. Java
"tulis sekali, jalankan di mana saja" (WORA), yang berarti bahwa kode
yang berjalan pada satu platform tidak perlu dikompilasi ulang untuk
2.11.2. R Language
Chambers dan Allan Wilks. Ada beberapa macam versi untuk R antara lain
R untuk Unix, Windows, dan berbagai macam Mac. Selain itu R juga dapat
sistem, dan sistem Sparc. Sumber kode dari setiap komponen R tersedia