Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIARE
DI PUSKESMAS BABAKAN SURABAYA

Disusun oleh:
Kelompok 3
Dewanti Fujiastuti 4003160039
Mira Maryanti 4003160077
Ramadhan Dianoor 4003160038

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN


STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diare
Sub Topik : Pencegahan dan Pertolongan Pertama Diare
Sasaran : Pengunjung Puskesmas Babakan Surabaya
Hari/Tanggal : Selasa / 19 Februari 2019
Jam : 08.00 WIB - selesai
Waktu : 30 Menit
Tempat : Puskesmas Babakan Surabaya

A. Latar Belakang
Diare merupakan penyakit yang menjadi salah satu keluhan pada
orang dewasa. Di dunia, setiap tahunnya diperkirakan 99.000.000 kasus diare akut
atau gastroenteritis akut terjadi pada orang dewasa (Simadibrata &
Daldiyono, 2009). Tingginya angka kejadian diare mengakibatkan diare
sampai saat ini menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara
berkembang (Adisasmito, 2007). Frekuensi kejadian diare pada negara
berkembang lebih banyak 2-3 kali lipat di bandingkan dengan negara maju
(Simadibrata & Daldiyono, 2009). Sebagai negara berkembang Indonesia
tidak luput dari masalah diare. Pada tahun 2010 penderita gastroenteritis pada 15
provinsi di Indonesia sebanyak 8.543 orang dan 2,6 % penderita
meninggal dunia (Kemenkes RI, 2011 ).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Pencegaan dan


Penanganan Diare di Puskesmas Babakan Surabaya selama 20 menit,
diharapkan yang menderita atau beresiko dapat memahami tentang penanganan
pertama Diare dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Diare di Puskesmas
Babakan Surabaya selama 25 menit, diharapkan seluruh pasien atau keluarga
dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Bahaya Diare
4. Penanganan Diare
5. Pencegahan Diare

C. MATERI
Terlampir

D. MEDIA
1. Leaflet

E. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

F. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol / Pembawa Acara
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta
b. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
c. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan’
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yag belum jelas
d. Meginterupsi penyuluh tentang istilah / hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan
d. Menyampaikan evaluasi langsung kepada peyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan
G. Proses Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Pembukaan :

 Memberi salam Menjawab salam,


1 5 menit  Menjelaskan tujuan mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
 Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
Pelaksanaan :

 Menjelaskan materi
penyuluhan secara berurutan
dan teratur.
Materi : Menyimak dan
2 10 menit
memperhatikan
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Bahaya Diare
4. Penanganan Diare
5. Pencegahan Diare

Evaluasi :

1. Menyimpulkan inti
penyuluhan.
2. Menyampaikan secara
Menyimak,
singkat materi penyuluhan.
3 10 menit 3. Memberi kesempatan mempraktekkan
kepada peserta untuk dan mendengarkan
bertanya.
4. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
menjawab pertanyaan
yang dilontarkan.
Penutup :

 Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
4 5 menit disampaikan. Menjawab salam
 Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu
yang telah di berikan kepada
peserta
 Mengucapkan salam
H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur

2. Evaluasi Proses

3. Evaluasi Hasil
I. Pengorganisasian
1. Pembawa Acara :
2. Pembicara :
3. Fasilitator :

J. Sumber
Oesman N.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta :
Interna Publishing.
Suryadi & RithaYuliani, 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi 1 :
Jakarta
Mansjoer Ariel, Suphrota, 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid
2 : Jakarta : Media Aesscuilpus Fakultas Kedokteran Indonesia.

K. Materi
1. Pengertian
Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare
adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan
konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi
buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari
yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.
Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3
tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3
episode diare berat (Simatupang, 2004).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dan 3 kali
sehari, disertai konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan
darah yang berlangsung kurang dan satu minggu (Juffrie, dkk, 2010).

2. Penyebab
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare
(Simatupang, 2005). Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam
tubuh melalui perantara hewan, kuman yang berada dalam makanan, air,
melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan).
Berikut adalah faktor penyebab lainnya, yaitu :
a. Efek samping obat-obatan tertentu
b. Faktor malabsorbsi. Malabsorbsi ini pada zat yang mengandung
karbohidrat, lemak, dan protein.
c. Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
d. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan
terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun,
terlalu banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang.
e. Minum air tidak masak
f. Makan jajanan yang tidak bersih
g. Berak disembarang tempat
h. Makan dengan tangan kotor
i. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh keada angka
kejadian dari diare. Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi
terjadinya diare adalah rasa takut, cemas, dan gelisah.

3. Bahaya diare
Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita memiliki
kandungan air yang sangat tinggi (sangat encer). Selain itu, frekuensi buang
air besar pun meningkat secara drastis. Dalam sehari penderita bisa
kehilangan lima liter cairan tubuh. Penderita juga dapat kehilangan zat
mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan tubuh. Padahal bersama cairan
tubuh, elektrolit berperan dalam menjaga agar fungsi tubuh senantiasa
normal.
Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa mengalami
dehidrasi. Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak atau balita
dapat mengakibatkan kematian. Namun pada orang dewasa, kematian akibat
dehidrasi jarang ditemukan.
Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang menunjukkan
hilangnya cairan tubuh. Pada tahap awal dehidrasi, penderita akan merasakan
mulut kering dan rasa haus yang berlebihan. Adapun tanda-tanda dehidrasi
selanjutnya tergantung pada tingkat dehidrasi yang dialami penderita.
4. Tanda Bahaya Diare
a. Muntah, mual, dan perut nyeri

b. Bayi mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti ubun-ubun


cekung, berkurangnya jumlah popok basah, mata kering ketika
menangis, mulut kering, mata cekung atau terlihat lesu.

c. Buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari.

d. Feses bayi berlendir serta bau busuk (untuk bayi usia satu bulan atau
lebih muda).

e. Feses bayi mengandung darah

f. Diare berat saat minum antibiotik

g. Demam tinggi

5. Penangan Diare
a. Segera minum banyak minum, dengan oralit.
Setiap kali anak buang air besar berikan oralit dengan dosis :
- Umur kurang 1 tahun (1/4 – 1/2 gelas)
- Umur 1- 4 tahun (1/2 – 1 gelas)
- Umur diatas 5 tahun (1 – 1 ½ gelas)

Cara menyiapkan oralit :

- Cuci tangan pakai sabun lalu bilas dengan air mengalir


- Sediakan 1 gelas air minum hangat (200cc)
- Masukan 1 bungkus oralit kedalam air minum
- Aduk hingga larut

 Bila oralit tidak tersedia beri cairan yang tersedia dirumah tangga seperti :
kuah sayur, kuah sup, air tajin, sari buah, air teh, air matang.
b. Teruskan pemberian makanan
- Pada bayi yang masih mendapatkan ASI teruskan pemberian ASI
dan lebih sering.
- Pada anak yang mendapatkan makanan, teruskan pemberian
makanan lebih sering dari biasanya untuk mencegah anak kurang
gizi.
- Jika diare sudah berhenti maka balita sebaiknya diberi makanan
extra sampai minggu.
c. Segera ke puskesmas untuk mendapatkan obat zinc
- Obat zinc diberikan pada penderita diare balita
- Mempercepat penyembuhan
- Diharapkan dapat melindungi anak diare 2-3 bulan ke depan.
- Menambah nafsu makan.

6. Pencegahan Diare
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
b. Menutup makanan dan minuman
c. Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak
d. Selalu minum air yang sudah dimasak
e. Menjaga kebersihan lingkungan : rumah, aliran air, sampah di buang
pada tempatnya dan ditutup
f. Makan makanan yang sehat dan bergizi
L. Lembar soal
1. Apa pengertian diare ?
2. Apa penyebab diare ?
3. Bagaimana cara penanganan diare ?
4. Tanda bahaya diare ?
5. Pencegahan diare ?
M. Jawaban
1. Diare adalah buang air besar encer yang lebih dari 3x sehari

2. Makan dengan tangan kotor, Minum air tidak masak, Makan jajanan yang
tidak bersih, dan dari makanan basi, beracun.
3. Segera beri minum, teruskan pemberian makanan, segera ke puskesmas

4. Tanda bahaya diare


a. Muntah, mual, dan perut nyeri

b. Bayi mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti ubun-ubun


cekung, berkurangnya jumlah popok basah, mata kering ketika
menangis, mulut kering, mata cekung atau terlihat lesu.

c. Buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari.

d. Feses bayi berlendir serta bau busuk (untuk bayi usia satu bulan atau
lebih muda).

e. Feses bayi mengandung darah

f. Diare berat saat minum antibiotik

g. Demam tinggi

5. Pencegahan diare
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
b. Menutup makanan dan minuman
c. Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak
d. Selalu minum air yang sudah dimasak
e. Menjaga kebersihan lingkungan : rumah, aliran air, sampah di buang
pada tempatnya dan ditutup
f. Makan makanan yang sehat dan bergizi

Anda mungkin juga menyukai