Material Beton Sebagai Bahan Bangunan3 PDF
Material Beton Sebagai Bahan Bangunan3 PDF
5/8/2012 1
KOMPONEN BETON
5/8/2012 2
KOMPONEN BETON
5/8/2012 3
KELEBIHAN BETON
5/8/2012 4
KEKURANGAN BETON
5/8/2012 5
SIFAT DAN KARAKTERISTIK BETON
5/8/2012 6
SIFAT DAN KARAKTERISTIK BETON
5/8/2012 7
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEKUATAN BETON
Kualitas pasta semen, yaitu campuran antara semen dan air
Kualitas agregat, yaitu kerikil dan pasir
Kekuatan lekatan antara pasta semen dengan agregat
5/8/2012 8
KOMPOSISI DAN CAMPURAN BETON
5/8/2012 9
KEKUATAN BETON DAN RASIO
AIR- SEMEN
5/8/2012 10
KOMPOSISI DAN CAMPURAN BETON
SEMEN
Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabilitas beton juga a
kanmeningkat. Semen (ber sama dengan air) akan membentuk pasta
yang akan mengika tagregat mulai dari yang paling besar (kasar) sampai
yang paling halus.
AIR
Sebaliknya, penambahan air justru akanmengurangi kekuatan beton. Air
cukup digunakan untuk melarutkan semen. Air juga yang membuat
adukan menjadi kohesif,dan mudah dikerjakan (workable).
RASIO AIR -SEMEN
Biasa disebut dengan w/c ratio alias water to cement ratio
Jika w/c ratio semakin besar, kekuatan dan daya tahan beton menjadi
berkurang. Pada lingkungan ter tentu,rasio air-semen ini dibatasi
maksimal 0.40-0.50 tergantung sifat korosif atau kadar sulfat
yang ada di lingkungan ter sebut
5/8/2012 11
MUTU BETON
5/8/2012 12
KEKUATAN BETON TERHADAP WAKTU
5/8/2012 13
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEKUATAN BETON
Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah :
5/8/2012 14
ZAT PENGGANGGU KEKUATAN BETON
5/8/2012 15
BETON SEGAR
5/8/2012 16
BETON SEGAR
5/8/2012 17
BETON SEGAR
Lanjutan:
1. Air yang diberikan sesedikit mungkin
2. Adukan beton jangan dijatuhkan dengan ketinggian terlalu
besar.
3. Cara pengangkutan, penuangan maupun pemadatan harus
mengikuti cara- cara yang betuL.
5/8/2012 18
BETON SEGAR
5/8/2012 19
BETON SEGAR
5/8/2012 20
BETON KERAS
Kekuatan tekan
Kuat tekan beton dipengaruhi oleh:
1. Perbandingan air–semen dan tingkat pemadatannya.
2. Jenis semen dan kualitasnya (mempengaruhi kekuatan rata-
rata dan kuat batas beton).
3. Jenis dan lekak-lekuk bidang permukaan agregat.
4. Umur (pada keadaan normal kekuatan bertambah sesuai
dengan umurnya)
5. Suhu (kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertam
bahnyasuhu).
6. Efisiensi dan perawatan
5/8/2012 21
BETON KERAS
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik beton berkisar 1/18 kuat tekan beton pada
waktu umurnya masih muda dan berkisar 1/20 sesudahnya.
Biasanya tidak diperhitungkan di dalam perencanaan bangunan
beton.
Kuat tarik merupakan bagian penting di dalam menahan retak-
retak akibat perubahan kadar air dan suhu.
Kekuatan geser
Di dalam praktek, geser dalam beton selalu diikuti oleh tekan
dan tarik oleh lenturan dan bahkan di dalam pengujian tidak
mungkin menghilangkan elemen lentur.
5/8/2012 22
BETON KERAS
5/8/2012 23
BETON KERAS
b. Susut
Susut adalah berkurangnya volume elemen beton jika terjadi
kehilangan uap air karena penguapan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya susut adalah:
- agregat (sebagai penahan susut pasta semen),
- faktor air semen (semakin besar fas semakinbesar pula efek
susut),
- ukuran elemen beton (kelajuan dan besarnya susut
akan berkurang bila volume elemen betonnya semakin besar)
- kondisi lingkungan,
- banyaknya penulangan,
- bahan tambahan
5/8/2012 24
KLASIFIKASI BETON
5/8/2012 25
JENIS- JENIS BETON
Ferrosemen
Ferrosemen adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh
dengan cara memberikan suatu tulangan yang berupa anyaman
kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktilitas
pada mortar semen.
5/8/2012 26
JENIS- JENIS BETON
5/8/2012 27
JENIS- JENIS BETON
5/8/2012 28
JENIS- JENIS BETON
Beton Hampa
adalah beton yang setelah diaduk dan dituang serta
dipadatkansebagaimana beton biasa, air sisa reaksi disedot
dengan cara khusus, disebutcara vakum (vacuum method). Air
yang tertinggal hanya air yang dipakai untukreaksi dengan
semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
Beton Mortar
adalah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat, dan air.
Mortar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : mortar
lumpur, mortar kapur, dan mortar semen.
5/8/2012 29
TES KEKUATAN BETON
SLUMP Test
Slump Test bertujuan untuk menunjukkan Workability atau
istilah bakunya kelecakan (seberapa lecak/encer/muddy)
suatu adukan beton.
5/8/2012 30
TES KEKUATAN BETON
5/8/2012 31
TES KEKUATAN BETON
SLUMP TEST
Tujuannya adalah memastikan bahwa campuran beton
tersebut tidak terlalu encer dan tidak terlalu keras. Slump
yang diukur harus berada dalam range atau dalam batas
toleransi dari yang ditargetkan.
5/8/2012 32
TES KEKUATAN BETON
5/8/2012 33
SEMEN (CEMENT)
5/8/2012 34
SEMEN (CEMENT)
5/8/2012 35
SEMEN
5/8/2012 36
SEMEN
Penyimpanan Semen
Semen jika tidak digunakan, harus disimpan dengan baik.
Semen tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan
tanah atau lantai karena dapat menyebabkan kelembaban.
Jika lembab, ada uap air, semen bereaksi dengan air sehingga
mengeras. Oleh karena itu, dudukan semen harus kering,
bersih, dan mempunyai sirkulasi udara yang baik.
Tumpukan semen juga boleh ditutup dengan plastik terpal
atau sejenisnya untuk memberikan perlindungan ekstra.
Jangan lupa, sirkulasi udara tetap harus diperhatikan.
Tumpukan semen yang sangat banyak biasanya diletakkan di
dalam gudang khusus.
5/8/2012 37
SEMEN
5/8/2012 38
SUSUNAN KIMIA SEMEN
5/8/2012 39
SEMEN
KLASIFIKASI SEMEN:
SEMEN NON- HIDROLIK : tidak mengikat dan mengeras jika
terkena air namun dapat mengeras jika bersentuhan dengan
udara. Contohnya adalah kapur.
SEMEN HIDROLIK: mengeras jika terkena air. Macam-
macamnya:
1. Kapur hidrolik: 65%- 75% bahannya berasal dari batu
gamping (kalsium karbonat) beserta bahan pengikutnya
yakni silika, alumina, magnesia dan oksida besi
2. Semen Pozollan: bahannya mengandung silisium atau
alumunium. Dapat bereaksi dengan kalsium hidroksida pada
suhu ruang serta membentu senyawa dengan sifat- sifat
semen
5/8/2012 40
SEMEN
5/8/2012 41
SEMEN
5/8/2012 42
ORDINARY PORTLAND CEMENT
(OPC- TIPE 1)
Semen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat
dengan menggiling klinker semen dan gypsum.
Semen Portland Jenis I memenuhi persyaratan
SNI No. 15-2049-2004 Jenis I dan ASTM C150-2004 tipe l.
Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan
kekuatan tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan
khusus), seperti:• Bangunan bertingkat tinggi• Perumahan•
Jembatan dan jalan raya• Landasan bandar udara• Beton
pratekan• Bendungan saluran irigasi• Elemen bangunan
seperti genteng, hollow, brick/batako, paving block, buis
beton, roster, dan lain-lain
5/8/2012 43
ORDINARY PORTLAND CEMENT
(OPC- TIPE 1)
5/8/2012 44
PORTLAND CEMENT T YPE 2
5/8/2012 45
PORTLAND CEMENT T YPE 3
5/8/2012 46
PORTLAND CEMENT T YPE 5
5/8/2012 47
SEMEN PORTLAND POZZOLAN (PPC)
5/8/2012 48
SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)
5/8/2012 49
SUPER MASONRY CEMENT (SMC)
5/8/2012 50
OIL WELL CEMENT, CLASS G-HSR (HIGH
SULFATE RESISTANCE)
5/8/2012 51
AGREGATE
5/8/2012 52
AGREGAT
5/8/2012 53
SYARAT AGREGAT
5/8/2012 54
SYARAT AGREGAT
Penyimpanan Aggregat
Aggregat harus diletakkan di tempat yang bersih dari kotoran
seperti dedaunan, ranting pohon, lumpur, dan sampah-sampah
kecil lainnya. Jika aggregat terlalu basah (misalnya kena hujan),
maka takaran air sewaktu mencampur beton boleh dikurangi.
5/8/2012 55
5/8/2012 56
KLASIFIKASI AGREGAT
5/8/2012 57
KLASIFIKASI AGREGAT
5/8/2012 58
KLASIFIKASI AGREGAT
5/8/2012 59
AIR
5/8/2012 60
SYARAT AIR UNTUK CAMPURAN BETON
5/8/2012 61
ZAT- ZAT TAMBAHAN BETON
5/8/2012 62
ZAT TAMBAHAN BETON
Mineral Admixture :
Bahan-bahan admixture yang tidak dapat larut dalam air
digolongkan sebagai mineral admixture.
5/8/2012 63
ADDITIVES
1. Air-Entraining (AEA)
Penerapan:
· Untuk meningkatkan ketahanan
beku/cair
· Untuk meningkatkan workabilitas
Pengaruh:
· Menghasilkan butiran-butiran udara
kecil yang banyak dalam beton
Keterangan:
Efisiensi semakin berkurang seiring
dengan meningkatnya suhu, kadar
semen tinggi dan kehadiran fly ash
5/8/2012 64
ADDITIVES
2. Water-Reducing
Penerapan:
· Untuk meningkatkan workabilitas
· Untuk meningkatkan kekuatan pada tingkat
workabilitas yang sama
· Untuk memperbaiki sifat beton yang
menggunakan agregat bergradasi jelek
Pengaruh:
· Memisahkan par tikel-par tikel semen dan
meningkatkan fluiditas beton
· Mengurangi kebutuhan air pencampur
· Dapat mempengaruhi waktu setting beton
Keterangan:
dapat menyebabkan penundaan pengerasan
yang berlarut-larut. Selanjutnya hal ini dapat
mempengaruhi kekuatan dan porositas beton
5/8/2012 65