Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

NAMA : RIRIN AFRIANTO

NIM : K1A1 17 086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
JURNAL NASIONAL

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN INFORMASI OBAT TERHADAP


KEPUASAN PASIEN BPJS FASKES I (RAWAT JALAN) DI UNIT FARMASI
PUSKESMAS DAWE KAB. KUDUS TAHUN 2018

PENDAHULUAN
 Apa : Penelitian ini membahas tentang analisis kualitas
pelayanan dan informasi obat terhadap kepuasan pasien BPJS faskes 1
(rawat jalan) di unit farmasi Puskesmas Dawe Kab. Kudus tahun 2018
 Dimana : Di unit farmasi Puskesmas Dawe Kab. Kudus
 Kapan : Pada bulan April 2018

PEMBAHASAN
 Mengapa : karena berdasarkan latar belakang yaitu BPJS kesehatan
merupakan badan hukum yang bertujuan untuk melaksanakan program
jaminan kesehatan agar pasien mendapat perlindungan dan memelihara
kesehatan dan dilaksanakan di puskesmas untuk tingkat pertama.
Tingkat kepuasan pasien juga dapat menunjukan bahwa puskesmas
berhasil memberikan pelayanan yang bermutu dan tingkat pelayanan
kesehatan dapat dilihat secara berkala,akurat dan teratur (Sondari dan
Raharjo, 2017). Kepuasan pasien dapat ditentukan karena kualitas yang
diberikan baik dan sesuai yang diharapkan dan memudahkan dalam
pelayanannya (Putri dan Kartika, 2017). Informasi obat sangatlah penting
yaitu untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dan menyediakan
pelayanan yang bermutu kepada pasien. Pelayanan informasi ini
merupakan kewajiban farmasis untuk memberikan pelayanan informasi
yang berkaitan dengan penggunaan obat secara tepat, aman dan
rasional (Adiyawati et al., 2016).
 Bagaimana : penelitian ini adalah menganalisis kualitas pelayanan dan
informasi obat di puskesmas Dawe serta menganalisis pengaruh kualitas
pelayanan dan informasi obat terhadap kepuasan di puskemas Dawe.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa kuosioner yang
dilakukan di puskesmas wergu wetan. Langkah pertama yang dilakukan
sebelum melakukan penelitian ini adalah menyebar 30 kuosioner atau
responden yang digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya
terlebih dahulu. Langkah kedua yaitu menghitung jumlah pasien yang
ada di puskesmas Dawe yang terletak di Wilayah Kecamatan yang
mendapatkan pelayanan BPJS rawat jalan untuk mengetahui atau
mengidentifikasi kepuasan pasien yang berobat di Puskesmas
Dawe.Pengambilan sumber data primer melalui kuosiner dan data
sekunder melalui kajian literature. Data dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif dan analisis regresi berganda.

PENUTUP
 Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas
pelayanan dan informasi obat berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pasien. Kualitas pelayanan dan Informasi obat memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien BPJS, disarankan
petugas instalasi farmasi untuk tetap mempertahankan dan terus
meningkatkan kualitas pelayanan dan infromasi obat sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada pasien
 Saran : Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, dapat disarankan
beberapa hal, sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan di unit
farmasi dapat meningkatkan kepuasan pasien peserta BPJS
rawat jalan, maka disarankan agar kualitas pelayanan dan
informasi obat di Puskesmas Dawe Kab. Kudus dapat
ditingkatkan lagi, agar peserta BPJS rawat jalan dapat menjamin
mutu kualitas pelayanannya.
2. Perlu dilakukannya peningkatan kualitas pelayanan dan cara
memberikan informasi obat kepasien agar lebih meningkatkan
kepuasan pasien BPJS.
3. Untuk penelitian mendatang dapat memasukan faktor-faktor mutu
pelayanan keperawatan, komunikasi, sikap, lokasi yang dekat dan
terjangkau, kecocokan dengan bidan dan obat puskesmas
sebagai tolak ukur kepuasan pasien.
JURNAL NASIONAL

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENCEGAHAN KECURANGAN


(FRAUD) JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS KOTA
SEMARANG
PENDAHULUAN
 Apa : Penelitian ini membahas tentang analisis pelaksanaan
program pencegahan kecurangan (fraud) Jaminan Kesehatan Nasional
di Puskesmas Kota Semarang
 Dimana : Di Puskesmas Kota Semarang
 Kapan : Pada bulan Januari 2018

PEMBAHASAN
 Mengapa : karena berdasarkan latar belakang yaitu
Pembangunan kesehatan ialah investasi utama bagi pembangunan SDM
di Indonesia. Pembangunan kesehatan sejatinya ialah upaya untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan setiap orang
agar bisa berperilaku hidup sehat demi tercapainya derajat kesehatan
masyarakat setinggitingginya. Demi tecapainya hal tersebut, diperlukan
perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis, terpadu, terarah
dan menyeluruh, serta tak lepas dari keterlibatan berbagai sektor serta
seluruh komponen bangsa dalam pelaksanaannya.
 Bagaimana : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
yang disajikan secara deskriptif yang akan mendeskripsikan mengenai
analisis pelaksanaan program pencegahan fraud JKN di puskesmas
kota. Semarang oleh tim. Subyek dari penelitian dipilih berdasarkan
kriteria inklusi yang terdiri dari anggota tim pencegahan fraud JKN di
Puskesmas kota Semarang yakni para anggota tim pencegahan fraud
meliputi Dinas Kesehatan Kota Semarang, BPJS Kesehatan KC
Semarang, Ikatan Dokter Indonesia Kota Semarang, Perhimpunan Klinik
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia, Sekretariat Kota
Semarang, Puskesmas Rawat Jalan Kedungmundu Semarang, serta
Puskesmas Rawat Inap Mijen Semarang. Adapaun kriteria eklusi yakni
tidak bersedia untuk diwawancarai, berpergian dalam waktu yang lama
atau tidak dapat ditentukan, dalam keadaaan sakit atau meninggal.
Penelitian ini menggunakan teori Menggunakan Teori Sistem Azrul
Azwar,Teori Komitmen Organisasi Allen & Meyer dan Teori Implementasi
Kebijakan Publik Donald S. Van Meter & Carl E. Van Horn.

PENUTUP
 Kesimpulan : Penyebab utama pembentukan tim terlambat ialah
lemahnya legalitas SK DKK tentang tim pencegahan fraud JKN yang
berdampak pada komitmen anggota tim, yang berdampak lebih jauh
dalam terhambatnya pembentukan dan pelaksanaan tim.
 Saran : Disarankan Kemenkes RI membuat juknis terkait PMK no. 36
Tahun 2015 agar implementasinya lebih operasional. Disarankan pemkot
semarang meningkatkan koordinasi lintas sektor, dan memperkuat SKK
DKK dengan Perwal atau yang setara, agar legalitasnya lebih kuat dalam
pelaksanaan program. DKK Semarang disarankan meningkatkan
komitmen dan kinerja pelaksanaan program. Kepala Puskesmas
disarankan melakukan sosialisasi kepada bawahannya terkait
pencegahan fraud JKN. Serta BPJS Kesehatan disarankan lebih
meningkatkan kerja sama dengan para anggota tim.

SUMBER

 Pratiwi, Yulia. Shofianawati.2018. analisis kualitas pelayanan dan


informasi obat terhadap kepuasan pasien BPJS faskes 1 (rawat jalan) di
unit farmasi Puskesmas Dawe Kab. Kudus tahun 2018. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Cendekia Utama Kudus. Cendekia Journal of Pharmacy.
 Rizka, Zafirah.dkk.2018. analisis pelaksanaan program pencegahan
kecurangan (fraud) Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Kota
Semarang.Vol.6.No.4 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro,Semarang.jurnal kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai