KELOMPOK 4
1. AHMAD RIFAI SALIM
2. HUTOMO PANJI AHMAD
3. KEREN HAPUKH BAKIUL
4. PASCAL FARINO RESALIAN
5. RADITA OLVA
6. SHELFIAN DUMAS PRIMADI
7. TEZAR
8. WALUYO RAHMAD HIDAYAT
PENYELENGGARA
PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO
Yogyakarta, Agustus 2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
I.1. Latar Belakang.........................................................................................1
I.2. Maksud dan Tujuan..................................................................................1
I.3. Ruang Lingkup.........................................................................................2
I.4. Dasar Hukum............................................................................................2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN....................................................................3
II.1. ambaran Umum Tempat Kerja................................................................3
II.2. emuan Positif dan Negatif......................................................................7
BAB III ANALISA TEMUAN..........................................................................10
BAB IV PENUTUP.............................................................................................17
IV.1. . Kesimpulan......................................................................................17
IV.2. . Saran................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
1
1. Tujuan Umum
a. Membantu pemerintah dalam rangka peningkatan hasil devisa negara dari
sektor industri non migas.
b. Bertujuan ikut serta dalam meningkatkan kehidupan perekonomian yang
ada di indonesia.
c. Membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, khususnya untuk
masyarakat sleman, yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pendapatan (income) perusahaan, yang diharapkan
dari hasil penjualan produk-produknya, sehingga dapat menambah
kekayaan dan loyalitas perusahaan.
D. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap organisasi membutuhkan sebuah struktur sebagai mekanisme
pengelolaan organisasi. Struktur organisasi ini menunjukkan kerangka, susunan
perwujudan dan pola tetap hubungan antara fungsi dan bagian yang menunjukkan
kedudukan seseorang mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
Demikian halnya dengan PT. Sport Glove Indonesia sebagai suatu
organisasi perusahaan, struktur organisasi dibuat sebagai sarana untuk
memperlancar tugas pekerjaan dengan menekankan pada bagian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab koordinasi dan pelimpahan kekuasaan diantara
para pimpinan perusahaan dengan karyawan perusahaan.
Dengan adanya struktur ini, diharapkan agar setiap karyawan dapat
menjalankan tugas masing-masing dengan baik tanpa menunggu perintah dari
atasan. Adapun struktur organisasi PT. Sport Glove Inndonesia.
Presiden Direktur
Factory Manager
Kepala Produksi
Keterangan :
: Aliran informasi
: Aliran cashflow
: Aliran barang
Gambar 2. Proses produksi PT. Sports Glove Indonesia
II.2. Temuan-temuan yang Ditemukan
A. Housekeeping
1. Housekeeping / 5S
a) Temuan Positif:
Terdapat petugas housekeeping dan telah disediakan beberapa alat-alat
kebersihan di setiap ruang perusahaan.
2. Penydiaan Air Minum
a) Temuan Positif:
Tersedia air minum yang sehat dan cukup
3. Toilet
a) Temuan Negatif
Kamar mandi yang tersedia adalah sebanyak 23 toilet masih kurang dari
persentasi kariyawan yang ada, seharusnya sekurang-kurangnya tersedia
57 toilet untuk 975 karyawan.
B. K3 Kimia
1. Penanganan bahan B3/meledak /terbakar/beracun (ada prosedur,MSDS, dll)
a) Temuan Positif:
Tempat penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya sudah dilengkapi dengan
Secondary containment, MSDS,label tersedia
C. NAB Fisika
1. Kebisingan
a) Temuan Positif
Ruang genset jauh dari area produksi dan mempunyai ruangan tersendiri,
hasil nilai uji dibawah nilai NAB.
2. Pencahayaan
a) Temuan Positif
Penerangan pada Ruang TPR dan Ruang Sewing rata-rata sudah
memenuhi baku mutu yaitu dangan minimal 200 Lux.
b) Temuan Negatif
Diruang Sewing lampu masih ada yang tidak dinyalakan sehingga
pencahayaan kurang.
3. Getaran
a) Temuan Positif
Getaran yang dihasilkan oleh alat produksi maupun alat pembangkit
listrik sudah memenuhi standart dan tidak menganggu proses produksi
4. Temperatur/ Suhu
a) Temuan Positif
Berdasarkan hasil pengukuran nila sudah berada dibawah NAB.
b) Temuan Negatif
Di beberapa tempat produksi suhunya masih terasa panas.
5. Udara Lingkungan Kerja (Debu/Gas)
a) Temuan Positif
Perusahaan sudah melakukan pengujian Udara dengan nilai berada
dibawah NAB.
b) Temuan Negatif
Tidak ada detector gas, Sebagian pekerja tidak menggunakan APD, dan
sebagian menggunakan APD akan tetapi tidak sesuai standart.
D. Personil K3
1. Petugas Ahli K3 Umum
a) Temuan positif:
Pada PT.SGI telah memiliki petugas ahli K3 Umum
2. Petugas & Ahli K3 Kimia
a) Temuan negatif
Pada PT.SGI yang menggunakan bahan kimia belum memiliki petugas
&Ahli K3 Kimia.
E. K3 confined space (prosedur kerja, petugas, dll)
a) Temuan Positif:
Operator bekerja sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).
F. Rambu/Sign
1. Jalur Evakuasi (evacuation route)
a) Temuan Positif
Perusahaan sudah menerapkan penggunaan rambu-rambu jalur
evakuasi baik di dalam gedung kerja maupun diluar sampai titik berkumpul.
b) Temuan Negatif
Untuk jalur evakuasi yang seharusnya kosong di PT.Sport glove
Indonesia digunakan untuk parkir motor.
2. Rambu-rambu Keselamatan
a) Temuan Positif
Perusahaan sudah memasang Poster dilarang merokok, Standar
operasional presedur (SOP), Pemasangan Poster K3, Poster tentang intalasi
listrik & Poster P3K
G. Penggunaan APD
1. Masker
a) Temuan Positif
Prusahaan sudah menerapkan
b) Temuan Negatif
Masih banyak pekerja tidak menggunakan masker.
2. Sarung tangan (Gloves)
a) Temuan Positif
Perusahaan sudah menerapkan
b) Temuan Negatif
Masih banyak pekerja tidak menggunakan masker.
3. Penutup telinga (Earplug)
a) Temuan Positif
Prusahaan sudah menerapkan
4. Pengamanan pada mesin jahit
a) Temuan Positif
Sebagian mesin sudah menggunakan perlindungan
b) Temuan Negatif
Harus menggunakan sarung tangan (Gloves) agar tidak membahayakan
pekerja.
10
2 Toilet Temuan Negatif: Jumlah toilet Konvensi ILO (No. 120) mengenai
Kamar mandi yang tersedia sebaiknya ditambah Hygiene dalam Perniagaan dan
adalah sebanyak 23 toilet. agar sesuai dengan Kantor-kantor Konferensi Umum
Masih kurang dari persentasi ketentuan yang ada Organisasi Peburuhan Pasal 13
kariyawan yang ada sesuai jumlah
karyawan, yaitu
sekurang-kurangnya
tersedia 50 toilet
NAB KIMIA
1 K3 Kimia: penanganan bahan Temuan Positif: Perlu prosedur Keputusan Menteri Tenaga Kerja
B3/meledak /terbakar/beracun Tempat penyimpanan Bahan standar kerja aman No. KEP 187/MEN/1999 Tentang
(ada prosedur,MSDS, dll) Kimia Berbahaya sudah dan penunjukan Pengendalian Bahan Kimia
dilengkapi dengan Secondary petugas K3 kimia Berbahaya Di Tempat Kerja
containment, MSDS,label
11
1
tersedia
NAB FISIKA
1 Kebisingan Temuan Positif: Permen No.13/MEN/X/2011 Tahun
Ruang genset jauh dari area 2011Pasal 5 Tentang Nilai Ambang
produksi dan mempunyai batas Fisika dan Faktor Kimia di
ruangan tersendiri, hasil nilai uji tempat Kerja
dibawah nilai NAB.
3 K3 confined space (prosedur Temuan Positif: Tenaga kerja punya Undang-Undang Republik Indonesia
kerja, petugas, dll) Operator bekerja sesuai SOP standart kerja Nomor 1 Tahun 2017 Tentang
(Standar Operasional Prosedur). sehingga faktor Keselamatan Kerja. Bab IX.
keamanan lebih Kewajiban Bila Memasuki Tempat
terjamin Kerja. Pasal 13
RAMBU/SIGN
1 Jalur Evakuasi (evacuation route) Temuan Positif Untuk tempat jalur UU No. 1 Tahun 1970 tentang
Perusahaan sudah menerapkan evakuasi itu diharapkan keselamatan kerja pasal 14b, PP No. 50
penggunaan rambu-rambu jalur tidak digunakan untuk Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
evakuasi baik di dalam gedung tempat parkir motor Manajemen Keselamatan dan
bagi pekerja. Kesehatan Kerja.
kerja maupun diluar sampai
titik berkumpul.
Temuan Negatif
Untuk jalur evakuasi yang
seharusnya kosong di PT.Sport
glove Indonesia digunakan
untuk parkir motor.
2 Rambu-rambu Keselamatan Temuan Positif Perlu ditingkat kan lagi Undang-undang No.1 Tahun 1970
a.Poster dilarang merokok Prusahaan sudah menerapkan pemasangan poster pasal 14b
b.Standar operasional presedur (SOP) tentang kesehatan
c.Pemasangan Poster K3 kerja. PP No. 50 Tahun 2012 tentang
d.Poster tentang intalasi listrik & Poster Penerapan Sistem Manajemen
P3K Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
PENGGUNAAN APD
1 Masker Temuan Positif Perlu adanya Kewajiban dalam penggunaan APD
Prusahaan sudah menerapkan sosialisasi lagi di tempat kerja diatur dalam undang
Temuan Negatif tentang bahaya undang No.1 Tahun 1970 tentang
Masih banyak pekerja tidak didalam tempat
menggunakan masker.
keselamatan kerja dan
kerja yang Permenakertrans No. PER. 08 /
berhubungan dengan MEN / VII / 2010 Tentang alat
kesehatan pelindung diri Kep.Menaker
pernapasan 187/1999 pasal 3, Pengendalian
bahan kimia berbahaya
2 Sarung tangan (Gloves) Temuan Positif Perlu adanya
Prusahaan sudah menerapkan sosialisasi lagi
Temuan Negatif tentang bahaya
Masih banyak pekerja tidak penggunaan alat
menggunakan masker. pengopenan bahan
pembuatan sarung
tangan.
IV.1. Kesimpulan
1. PT. Sport Glove Indonesia secara umum telah melakukan syarat-syarat K3
yang diwajibkan di lingkungan kerja.
2. PT. Sport Glove Indonesia telah memberikan fasilitas Alat Pelindung Diri
(APD) pada pekerja di area yang berisiko tinggi terutama pada bagian
produksi. Namun pada kenyataannya, didapati ada pekerja yang tidak
menggunakan APD yang tidak standard perusahaan tersebut, hal ini
dikarenakan kesadaran tentang resiko yang rendah.
3. PT. Sport Glove Indonesia sudah memenuhi standar APD terhadap NAB
Fisika yaitu kebisingan dan pencahayaan, sedangkan untuk NAK Bahan
Kimia Berbahaya juga sudah memenuhi syarat-syarat K3 yang diwajibkan,
seperti perusahaan sudah memiliki LDKB (MSDS) untuk bahan kimia
berbahaya yang digunakan oleh pihak perusahaan, namun perusahaan belum
memiliki petugas kimia dan Ahli K3 Kimia..
IV.2. Saran
1. Diharapkan kepada pihak PT. Sport Glove Indonesia untuk terus
mensosialisasikan dan membina pekerja terkait penggunaan APD di tiap
satuan kerja, untuk memenuhi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi no. 8/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
2. Dengan demikian saran kami yaitu sebaiknya pengurus menunjuk salah
satu staff K3 untuk mengikuti pelatihan Ahli K3 Kimia.
3. Meningkatkan kesadaran tenaga kerja akan pentingnya K3 di tempat kerja
dengan memberikan pelatihan dan sosialisasi.
17