Anda di halaman 1dari 2

Esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan alkohol menjadi suatu

ester dengan menggunakan katalis asam. Reaksi ini juga disebut esterifikasi Fischer. Ester adalah
suatu senyawa yang mengandung gugus -COOR dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril.
Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi esterifikasi berkatalis asam. Reaksi esterifikasi
merupakan reaksi dapat balik (reversible)

Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung pada halangan sterik dalam alcohol dan asam
karboksilat. Kekuatan asam dari asam karboksila hanya memainkan peranan kecil dalam
pembentukan ester. Untuk alas an sterik, urutan alcohol untuk reaksi esterifikasi adalah methanol
> alcohol primer> alcohol sekunder> alcohol tersier. Dalam percobaan ini memilih alcohol
karena rantai C pada alcohol lebih banyak sehigga lebih cepat bereaksi dibandingkan dengan
metanol

Erlenmayer 1

Langkah pertama membuat larutan ester, menyiapkan larutan HCl 2N tidak berwarna,
larutan etanol dan larutan asam asetat glacial. Untuk pengambilan larutan glacial dilakukan
dilemari asam. Erlenmayer kedua diisi 5 mL HCl 2 N ditambah 1 mL etanol, ditambah 4 mL
CH3COOH dan ditutup dengan kertas aluminium foil serta diberi tanda. Larutan pada erlenmayer
harus ditutup karena mencegah terjadinya penguapan etanol dan agar tidak bereaksi dengan
materi atau zat yang ada didalam dan diluar tabung, hal ini dapat mempengaruhi proses reaksi
kesetimbangan esterifikasi. Penambahan HCl berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat
reaksi esterifikasi, HCl akan terionisasi dalam air dan menghasilkan H3O+ yang dapat
mempercepat reaksi esterifikasi.

Reaksi:

CH3COOH (aq) + C2H5OH (aq) CH3COOC2H5 (aq) + H2O (l)

Selanjutnya dibuka penutup plastiknya dan ditambahkan 2 tetes indikator PP untuk pembentukan
warna pada saat titrasi dan mempermudah untuk mengetahui tercapainya titik ekivalen dan titik
akhir pada saat titrasi. Indikator PP mempunyai rentang pH sekitar 8,0-9,6, sehingga larutan
tersebut akan berubah menjadi soft pink pada titik akhir. Selanjutnya dtiitrasi dengan NaOH,
campuran larutan etanol dan asam asetat serta asam klorida mengalami perubahan suhu menjadi
panas. Hal ini menandakan bahwa terjadi reaksi eksotermis antara NaOH dengan HCl sebagai
katalis dan H2O yang dihasilkan dalam proses esterifikasi. Setelah dititrasi volume NaOH yang
diperlukan sebanyak 41 mL warna menjadi soft pink, sehingga harga Kc pada percobaaan
pertama dapat dihitung.

[CH3 COOC2 H5 ]
Kc1 =
[CH3 COOH] [C2 H5 OH]
0,126 M
=
7,126M ×1,841 M

−0,126
= = 0,0095
13,19

Dalam percobaan pertama mol yang bereaksi bernilai negative dan hasil Kc sangat jauh dari teori
kesetimbangan, hal ini disebabkan dalam melakukan percobaan titrasi kurang baik dalam
menentukan jumlah volume NaOH yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai