Anda di halaman 1dari 1

Fungsi

1. Mengisi arus listrik ke battery, dan


2. Mensuplai arus listrik ke seluruh sistem kelistrikan setelah mesin hidup

Komponen
1. Alternator
untuk merubah energi gerak (mekanis) dari mesin menjadi energi listrik.
Tegangan yang dihasilkan oleh alternator bervariasi tergantung dari
kecepatan putaran dan
besarnya beban
 Rotor merupakan komponen yang berputar dan berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet
 Stator merupakan komponen yang diam dan memiliki fungsi untuk
menghasilkan arus AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik.
 Dioda (rectifier) merupakan komponen elektronika yang ada didalam
alternator yang memiliki fungsi untuk menyearahkan arus yang
dihasilkan oleh alternator (dari arus AC menjadi arus DC).
2. Regulator
Regulator pada sistem pengisian berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus
listrik yang dapat masuk ke rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh
alternator akan konstan (sama) pada setiap putaran mesin, baik putaran
lambat, sedang maupun tinggi

Cara kerja
1. Pada saat kunci kontak on, mesin mati. Fenomena yang terjadi pada
kondisi ini adalah lampu pengisian menyala dan terjadi medan magnet
pada rotor coil.
2. Mesin berputar lambat. N mengalirkan arus, lampu indikator pengisian
mati. Kontak Pl0 menempel pada Pl1 karena medan magnet pada
kumparan voltage regulator lemah, arus besar mengalir ke rotor coil,
medan magnet kuat. Output alternator cukup untuk mengisi baterai.
3. Pada putaran sedang, Pl0 lepas dari Pl1 (mengambang) karena medan
magnet pada kumparan voltage regulator (VReg) menguat. Arus ke rotor
coil (RC) melewati resistor R sehingga kemagnetan pada RC melemah.
Karena putaran naik, meskipun medan magnet melemah output alternator
tetap cukup untuk mengisi baterai.
4. Kecepatan tinggi. Pl0 menempel dengan Pl2 karena medan magnet pada
kumparan VReg makin kuat. Arus dari R langsung ke massa, kemagnetan
pada RC drop. Akibatnya tegangan output pada B alternator turun
sehingga medan magent pada VReg juga melemah, Plo lepas lagi dari Pl2.
Arus mengalir lagi ke RC melalui R sehingga kemagnetan pada RC
menguat lagi. Pl0 lepas dan terhubung dengan Pl2 secara periodik
tergantung tegangan yang masuk ke VReg sehingga output alternator tetap
stabil.

Anda mungkin juga menyukai