Oleh:
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN
OLEH:
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN/SKRIPSI
HUBUNGAN SELF CARE DIABETES DENGAN KUALITAS HIDUP
PASIEN DM TIPE 2 DI POLIKLINIK INTERNA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BADUNG
OLEH:
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis berikan
kepada:
Kedokteran.
2. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, MS.,AIF, sebagai ketua Program Studi Ilmu
waktu.
waktu.
v
6. Ayahanda I Made Suantika dan Ibunda Ni Putu Sri Harwandi, terima kasih
atas kasih sayang, doa, nasehat serta motivasi yang diberikan demi
keberhasilan penulis, juga kedua adik, Kadek Evi Lia Debora Suantika,
Komang Naomi Federika Suantika, serta paman Ketut Sadrah yang telah
Keluarga Ibu Dwi Asri atas bantuan, doa yang selalu diberikan.
dukungan semangat.
10. Kepada seluruh pihak terkait dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk menerima segala saran dan
Penulis
vi
ABSTRAK
Inge Ruth Suantika, Putu. 2014. Hubungan Self Care Diabetes Dengan Kualitas
Hidup Pasien DM Tipe 2 Di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum
Daerah Badung. Tugas Akhir, Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Pembimbing (1) Ns. I D P Gd
Putrayasa, M.kep. Sp.MB, (2) Ns. I Made Suindrayasa, S.Kep.
Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit metabolik yang memiliki manifestasi klinik
berupa peningkatan kadar gula dikarenakan insulin yang tidak adekuat serta dapat
menimbulkan komplikasi jangka panjang yang terjadi pada onset dewasa. Pasien
diabetes tipe 2 perlu melakukan self care diabetes sebagai salah satu penangan
diabetes. Ketika seorang pasien DM tipe 2 mampu melakukan self care diabetes,
maka akan berdampak pada kualitas hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui hubungan self care diabetes dengan kualitas hidup pasien diabetes
melitus tipe 2 di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum Daerah Badung. Penelitian
ini menggunakan jenis rancangan studi korelasional menggunakan pendekatan
cross sectional. Pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling
berjumlah 85 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner Summary
Self care Diabetes Activity (SCDA) dan kuisioner The World Health Organization
Quality Of Life (WHOQOL)-BREF. Uji normalitas yang digunakan adalah
kolmogorov-smirnov. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan dengan kedua variabel. Hasil uji sistematis parametris dengan product
moment (p< 0,05), diperoleh nilai p=0,000 dan nilai (r) sebesar 0,603, artinya ada
korelasi yang kuat antar variabel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat
hubungan signifikan yang kuat dengan arah positif antara self care diabetes dengan
kualitas hidup pasien DM tipe 2 (r = 0,601, p value = 0,000). Kontribusi self care
diabetes dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 dapat dilihat dari R2 yaitu 0,361
yang menunjukkan self care mempengaruhi kualitas hidup sebesar 36%.
vii
ABSTRACT
Inge Ruth Suantika, Putu. 2014. The Relationship Of Diabetic Self-Care With
Quality Of Life Of Patients With Diabetic Type 2 at Internal Out of Ward of
Badung Hospital. Final Assignment, Nursing School, Faculty of Medicine Udayana
University, Advisors (1) Ns. I D P Gd Putrayasa, M.kep. Sp.MB, (2) Ns. I Made
Suindrayasa, S.Kep.
Key word: diabetic mellitus type 2, self care diabetic, quality of life
viii
RINGKASAN PENELITIAN
Studi Dilakukan di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum Daerah Badung Tahun
2014
Diabetes Melitus tipe 2 adalah salah satu penyakit kronis yang memiliki
karakteristik hiperglikemia. Penyakit ini identik dengan komplikasi jangka
panjang maupun jangka pendek. Hal ini dikarenakan masyarakat belum mampu
melakukan perawatan mandiri yaitu self care sehingga akan mempengaruhi
kualitas hidup penderita. Semakin bertambahnya tahun, penyakit Diabetes
makin meningkat. Nwankwo et al (2010) menyebutkan jumlah kasus diabetes
akan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan merupakan penyebab
kematian keenam di dunia. Hal tersebut akan berdampak pada menurunnya
umur harapan hidup (UHP), penurunan kualitas hidup, serta meningkatnya
angka kesakitan (Nwankwo et al, 2010). Pada tahun 2030, WHO
memperkirakan prevalansi DM tipe 2 di Indonesia akan meningkat sebanyak
154% (Wild, S et al, 2004).
Filosofi tentang teori self care yang dikemukakan oleh Orem
menggambarkan tindakan perawatan diri sendiri secara terus-menerus dengan
tujuan untuk mempertahankan kualitas hidup, mengatasi ketidakberdayaan yang
dihadapi oleh klien. Ketika klien tidak mampu melakukan self care secara
mandiri, perawat akan akan membantu klien dalam pemenuhan self care, akan
tetapi tidak seluruh prosedur, melainkan dengan memberikan instruksi dan
pengawasan yang berkala hingga klien mampu melakukan self care secara
mandiri (Potter, 2005).
ix
Self care dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien diabetes dimana
terdapat perasaan puas dan bahagia dapat menjalani kehidupan sehari-hari
sebagaimana mestinya. Menurut Yudianto (2008) menyebutkan beberapa aspek
dari penyakit diabetes yang mempengaruhi kualitas hidup adalah adanya
kebutuhan khusus yang terus-menerus berkelanjutan dalam perawatan DM,
seperti pengaturan diet, adanya pembatasan aktivitas fisik, mengontrol kadar
gula darah; gejala apa saja yang kemungkinan timbul ketika kadar gula darah
tidak stabil; komplikasi yang dapat timbul akibat dari penyakti diabetes dan
disfungsi seksual (Yudianto, 2008).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada 5 orang pasien DM
tipe 2 di poliklinik interna Rumah Sakit Umum Daerah Badung, menunjukkan
bahwa self care belum mampu dilakukan secara adekuat yang dikarenakan
beberapa faktor, misalnya kurangnya pengetahuan, masalah sosial ekonomi,
ketidakmampuan dalam mengikuti diet dan pengobatan, serta kurangnya minat
untuk melakan latihan fisik. Sementara kualitas hidup pada pasien DM tipe 2
diketahui rendah dan pasien sering merasa cemas karena kadar gula darah yang
sulit untuk dikontrol, tidak bisa mengikuti diet gula, bingung terhadap
pengobatannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self care diabetes
dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2 di Poliklinik Interna
Rumah Sakit Umum Daerah Badung. Variabel bebas pada penelitian ini adalah
self care diabetes. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kualitas hidup. Self
care meliputi beberapa domain yaitu diet, latihan fisik, kontrol gula darah,
pengobatan dan perawatan kaki. Sementara kualitas hidup mencakup kesehatan
fisik, psikologis, hubungan sosial, lingkungan. Pengukuran dua variabel
menggunakan kuisioner Summary Self care Diabetes Activity (SCDA) dan
kuisioner The World Health Organization Quality Of Life (WHOQOL)-BREF.
Model penelitian ini menggunakan model penelitian kuantitatif, yang
menggunakan jenis penelitian non eksperimental dimana peneliti tidak
memberikan intervensi kepada responden. Rancangan penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini data dikumpulkan
x
satu kali saja dengan cara memberikan dua jenis kuesioner untuk masing-
masing variabel yang diteliti kepada responden. Teknik sampling yang
digunakan adalah non probability dengan teknik Purposive Sampling. Sampel
dalam penelitian berjumlah 85 orang. Pada penelitian ini, seluruh pasien yang
berusia 35-59 tahun di Poliklinik Interna RSUD Badung akan di inklusi sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian pasien yang telah memenuhi
syarat tersebut akan dipilih sebagai sampel sesuai dengan hasil perhitungan
besar sampel. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik interna RSUD Badung.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – April tahun 2014 dengan
tanggal yang sudah ditentukan sehingga terhitung 30 hari.
Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
dengan kedua variabel. Hasil uji korelasi dengan product moment (p< 0,05),
diperoleh nilai p=0,000 dan nilai (r) sebesar 0,601, artinya terdapat hubungan
yang kuat antar variabel. Kontribusi self care diabetes dengan kualitas hidup
pasien DM tipe 2 dapat dilihat dari R2 yaitu 0,361 yang menunjukkan self care
mempengaruhi kualitas hidup sebesar 36%. Peneliti menyarankan untuk
dilakukan pengembangan program pendidikan kesehatan bagi pasien DM tipe 2
dimana perlu adanya penekanan dalam memandirikan pasien melakukan self
care.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
xii
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep ....................................................................................... 29
3.2 Variabel Penelitian ..................................................................................... 31
3.2.1 Variabel Penelitian .................................................................................. 31
3.3 Definisi Operasional .................................................................................. 32
3.4 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 34
xiii
5.3 Keterbatasan dan Hambatan Penelitian...................................................... 69
5.3.1 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 69
5.3.2 Hambatan Penelitian ............................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 8 Tendensi Sentral Skor Self Care Diabetes Pada Responden .............. 55
Tabel 11 nilai Hubungan Self Care Diabetes dengan Kualitas Hidup ............. 57
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 10 : Data Skor Masing-Masing Pertanyaan Pada Skala Self Care dan
Kualitas Hidup
xvii