PENDAHULUAN
1
http://repository.unimus.ac.id
2
melalui pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan sejak kelahiran bayi
(Roesli, 2005).
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan nutrisi utama yang di
berikan pada bayi, produksi ASI di mulai pada saat kehamilan bulan ke 2 dan
ke 3. Manfaat dari ASI adalah nutrisi yang dapat di berikan setiap saat pada
bayi, terkandung zat kekebalan terhadap penyakit. Manfaat ASI bukan hanya
untuk bayi, akan tetapi bisa bermanfaat juga untuk ibu bayi, yaitu isapan awal
bayi secara terus-menerus yang dapat mempengaruhi produksi ASI.
Pemberian ASI adalah peran dari ibu, karna bayi diberikan nutrisi tidak hanya
saat di dalam kandungan, setelah dilahirkan seorang bayi masih memerlukan
nutrisi yaitu dengan pemberian ASI secara alami (Hayati, 2009).
Air Susu Ibu (ASI) di produksi antara faktor hormonal dan saraf.
Hormon yang mempengaruhi produksi ASI yaitu hormon estrogen, hormon
estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim utuk merangsang
organ seks yaitu seperti payudara dan rambut pubik, hormon estrogen juga
berfungsi membentuk tekstur payudara, pada ibu hamil puting payudara akan
mulai membesar dan akan merangsang pertumbuhan kelenjar ASI. Hormon
estrogen juga berfungsi sebagai pembentuk hipertrofi sistem duktus yaitu
saluran pada payudara untuk di keluarkannya ASI (Suryoprajogo, 2009).
Air Susu Ibu (ASI) ekslusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa
adanya makanan pendamping ASI seperti bubur bayi, susu formula, buah-
buahan maupun biskuit. Pemberian ASI eksklusif ini dapat diberikan pada
bayi dari usia 0-6 bulan dan setelah bayi berusia 6 bulan, bayi dapat
diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI, tetapi ASI dapat diberikan
pada bayi sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih (Suryoprajogo, 2009).
Makanan bayi yang paling baik adalah dengan diberinya ASI dari usia
0-6 bulan, kecuali pada bayi dengan berat badan bayi kurang dan produksi
ASI yang tidak baik atau kurang, produksi ASI masih menjadi permasalahan
yang utama pada ibu dalam pemberian ASI eksklusif, produksi ASI
dipengaruhi oleh faktor dan kondisi ibu, antara lain asupan gizi ibu, kondisi
http://repository.unimus.ac.id
3
http://repository.unimus.ac.id
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang saya uraikan di atas, maka penelitian
yang akan saya lakukan adalah untuk menentukan apakah ada atau tidak
pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum di
rumah bersalin citra insane semarang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
Mengetahui pengaruh terapi pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada
ibu post partum
2. Tujuan Khusus :
a. Mengidentifikasi karakteristik ibu post partum
b. Mengidentifikasi produksi ASI sebelum dilakukan terapi pijat oksitosin
pada ibu post partum
c. Mengidentifikasi produksi ASI sesudah dilakukan terapi pijat oksitosin
pada ibu post partum
d. Menganalisis perbedaan produksi ASI sebelum dan sesudah dilakukan
terapi pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum
http://repository.unimus.ac.id
5
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang masalah penelitian ini diharapkan mampu
memberikan manfaat kepada :
1. Penulis
Mengembangkan ilmu yang telah di dapat di instansi pendidikan
Universitas Muhammadiyah Semarang untuk di aplikasikan dalam
pemberian asuhan keperawatan
2. Instansi kesehatan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada petugas
kesehatan khususnya tentang pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi
ASI pada ibu post partum yang baik dan benar.
3. Responden
Meningkatkan rasa nyaman kepada ibu post partum, sehingga mencegah
terjadinya kesulitan dalam produksi ASI dan mencegah angka kematian
bayi akibat kegagalan pemberian ASI
4. Peneliti lain
Dapat menjadi data pendukung atau pelengkap dalam penelitian
berikutnya untuk menentukan teknik lain yang mampu mendukung
produksi ASI
E. Bidang Ilmu
Penelitian ini merupakan lingkup ilmu keperawatan maternitas
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 keaslian penelitian
http://repository.unimus.ac.id
6
http://repository.unimus.ac.id
7
http://repository.unimus.ac.id
8
http://repository.unimus.ac.id