KELAS : PAI 3D
2. Manajemen Kepengasuhan
Kepengasuhan merupakan bidang yang menangani pembinaan santri di luar jam
belajar formal. Pembinaan ini lebih ditekankan pada dimensi kecakapan emosional
yang mencakup sikap mental dan kepribadian dan kecakapan spiritual yang meliputi
ibadah dan kegiatan-kegiatan keagamaan pada umumnya. Pembinaan bidang moral dan
keruhanian memperoleh perhatian sangat besar dalam sistem pendidikan pesantren, dan
ini merupakan kekhasan dari sistem pendidikan pesantren yang membedakannya dari
sistem pendidikan lainnya.
Struktur keorganisasian pengasuhan di Gontor terdiri dari Pengasuh yang secara
langsung ditangani oleh Pimpinan Pondok, dibantu oleh staf pengasuhan yang terdiri
dari guru-guru KMI dan dosen-dosen ISID masing-masing untuk pengasuhan di tingkat
jenjang sekolah menengah dan pengasuhan santri di tingkat perguruan tinggi.
Pengasuhan ini membawahi seluruh organisasi santri pada setiap tingkatan sebagai
missal antara lain Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM, semacam OSIS),
organisasi kepramukaan, organisasi asrama, organisasi kedaerahan, organisasi kursus-
kursus dan klub-klub keilmuan, ketrampilan, kesenian, olahraga, dll. Manajemen
kepengasuhan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan seluruh
kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler santri.
Pembinaan kecerdasan spiritual ini dilakukan dengan berbagai kegiatan dan
gerakan antara lain:
a. Jamaah lima waktu secara disiplin dan terkontrol
b. Salat nawafil
c. Puasa sunnah
d. Membaca, menghapal, dan tadabbur al-Qur’an
e. Peringatan hari besar keagamaan
f. Ceramah-ceramah agama
g. Majlis-majlis dzikir
a. Kegiatan Intrakurikuler
Untuk mendapat hasil yang maksimal, kegiatan ini perlu ditangani oleh suatu
badan atau bagian khusus yang membidangi bidang akademik ini. Di lingkungan
Pondok Gontor, bidang ini ditangani oleh lembaga yang disebut Kulliyatul
Mu’allimin al-Islamiyah (KMI). Lembaga ini dipimpin oleh seorang direktur dan
wakil direktur yang bertanggungjawab kepada Pimpinan Pondok dan membawahi
beberapa departemen sebagai kelengkapan organisasi yang memperlancar program-
program yang dicanangkannya.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ini ditangani oleh Pengasuhan Santri yang langsung dipimpin oleh dua
orang dari Pimpinan Pondok. Dalam menjalankan tugasnya kedua orang pimpinan
tersebut dibantu oleh para staf yang terdiri dari para guru. Lembaga pengasuhan
santri ini membawahi organisasi santri: Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM)
yang membawahi 21 bagian serta 16 organisasi asrama dan 78 organisasi daerah,
dan Gerakan Pramuka yang membawahi 9 andalan; keduanya merupakan organisasi
di lingkungan santri-siswa. Sedangkan dilingkungan santri-mahasiswa terdapat
Dewan Mahasiswa (DEMA) yang membawahi 7 departemen.
4. Manajemen Keuangan/Pendanaan
Pendanaan merupakan salah satu unsur penting bagi berlangsungnya proses
pendidikan dan pengajaran di pesantren. Sebagaimana diketahui pesantren adalah
amanat umat, karena itu pengelolaan dana di pesantren harus dilakukan dengan sikap
penuh amanah dan bertanggungjawab. Persoalan manajemen pendanaan ini
sekurangnya meliputi anggaran pendapatan dan anggaran belanja serta pembukuannya.
a. Anggaran Pendapatan
Untuk menjaga kelangsungan program pendidikannya dan agar dapat
merancang programnya dengan baik, pesantren perlu menetapkan anggaran
pendapatannya. Pendapatan pesantren dapat diperoleh antara lain dari: iuran santri,
wakaf, zakat infak dan sedekah, bantuan dari pemerintah maupun lembaga swasta
yang tidak mengikat, dan usaha-usaha lain yang halal.
Untuk menopang kemandirian yang merupakan salah satu ciri utama
pesantren, lembaga ini perlu memiliki sumber dana sendiri yang dikelola secara
produktif. Misalnya adalah dengan membuka usaha-usaha mandiri di berbagai
bidang, antara lain: penerbitan dan percetakan, pertokoan, perkebunan, pertanian,
peternakan, jasa, dll. Dengan usaha-usaha mandiri ini Pondok tidak akan
bergantung kepada pihak lain serta kelangsungan hidupnya lebih terjamin.
b. Anggaran Belanja
Dengan perencanaan aggaran pendapatan yang cermat, pesantren dapat
merancang anggaran belanja secara lebih matang untuk memperlancar proses
pendidikan dan pengajarannya.
c. Pembukuan Keuangan
Pembukuan sirkulasi keuangan perlu dilakukan secara lebih rapi, tertib,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Agar pelaksanaan pembukuan ini dapat berlangsung sesuai dengan yang
diharapkan, berkenaan dengan pihak yang terkait dengan pembukuan ini, di
samping ia dipegang oleh orang yang mengerti dan bertanggungjawab, perlu
dipertimbangkan bahwa para penanggungjawab dalam bidang keuangan ini bukan
berasal dari keluarga pendiri atau keluarga jajaran para pemimpin pengambil
kebijakan utama di lingkungan pesantren. Hal ini untuk menghilangkan sikap
pakewuh dalam mengambil tindakan jika suatu saat yang bersangkutan itu
melakukan kesalahan dan pelanggaran.