Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Nyeri Gigi dan Penanganannya

Meski kecil, sakit gigi menimbulkan nyeri yang luar biasa. Mengapa bisa begitu? Mengapa
pula bisa menyebabkan kematian?

Nyeri gigi, biasanya muncul karena adanya rangsangan langsung pada gigi. Rangsangan itu
bisa berupa minuman/makanan panas, dingin atau saat mengunyah. Nah, rangsangan-
rangsangan seperti itu, menyebabkan peradangan pada pulpa (pusat syaraf gigi) yang terdapat
pada setiap gigi.

Pulpa itu sendiri merupakan ujung dari serabut syaraf gigi yang sangat sensitif, sehingga bila
ada rangsangan akan menimbulkan rasa nyeri yang berdenyut-denyut dan dapat terus
berlangsung meski rangsangan berhenti.

Namun, peradangan pada pulpa bisa juga disebabkan oleh beberapa hal lain, seperti gigi
berlubang, trauma, infeksi atau pasca pencabutan gigi. Sedang penyebab lainnya, adalah
penyakit sinusitis, nyeri telinga, trauma pada sendi rahang dan penyakit jantung.

Nyeri Kunyah

Nyeri karena tekanan yang berlebihan, disalurkan melalui akar ke jaringan penyangga gigi.
Gigi yang mempunyai permukaan kunyah yang lebih tinggi umumnya dimiliki oleh gigi yang
baru ditambal. Gigi menjadi miring atau terlalu panjang. Pada kasus-kasus seperti ini, bila
gusi di daerah puncak akar gigi diraba dengan ujung jari akan terasa sedikit nyeri dan
bengkak.

Penanganan

Hindari mengunyah dengan menggunakan gigi tersebut. Dokter akan menyesuaikan


permukaan gigi yang terlalu tingggi sehingga menjadi normal. Infeksi akar gigi memerlukan
perawatan saluran akar, agar gigi bisa diselamatkan atau dicabut bila tidak bisa dipertahankan
lagi.

Gigi yang terlalu sensitif

Dentin (kerangka gigi) sangat sensitif dalam keadaan terbuka, sehingga sangat mudah
terangsang oleh dingin, rasa manis dan asam dari sisa makanan yang menempel, serta
tekanan sewaktu mengunyah atau saat sikat gigi. Nyeri yang timbul merupakan reaksi yang
sementara dari pulpa dan dentin yang terbuka. Sensitivitas ini berlangsung beberapa saat dan
hilang bila rangsangan dihentikan.

Kerusakan gigi karena erosi enamel, bisa disebabkan karena zat asam yang dihasilkan oleh
bakteri pada sisa makanan atau terlalu keras menyikat gigi. Selain itu, kebiasaan makan
makanan yang kecutdapat melarutkan lapisan enamel sehingga dentin terbuka.

Penanganan

Sikatlah gigi dengan pasta gigi yang mengandung flouride. Periksakan ke dokter agar
dilakukan penambalan pada dentin yang terbuka atau memoleskan flouride atau pelindung
dentin, bila hanya sedikit dentin yang terbuka. Untuk pencegahan, hindarilah rangsangan
panas, dingin dan makanan manis atau kecut.

Pertumbuhan geraham akhir

Tumbuhnya geraham akhir, yang biasanya terjadi di usia 20-an, bisa pula menimbulkan
nyeri, yang kadang disertai pembengkakan. Biasanya lebih sering terjadi pada gigi bawah
daripada gigi atas.

Nyeri dan bengkak disebabkan oleh infeksi di bawah gusi yang menutupi gigi yang sedang
tumbuh. Sering sangat sakit jika digunakan mengunyah, karena gigi yang letaknya
berlawanan justru menggigit gusi tersebut.

Kadang gigi geraham akhir tersebut posisinya miring, terbenam dan mendorong atau tertahan
oleh gigi di sebelahnya. Ini disebabkan karena sempitnya ruang pada tulang rahang mulut.
Daerah tersebut memang merupakan bagian yang sulit untuk dibersihkan, sehingga gusi
mudah terkena infeksi dan gigi rusak.

Penanganan

Kumurlah dengan menggunakan air hangat yang diberi garam, untuk membersihkan daerah
yang sulit tersebut. Untuk mengurangi rasa nyeri, minumlah obat pereda nyeri.

Sementara waktu, jangan digunakan untuk mengunyah. Periksakan ke dokter gigi, untuk
mengeluarkan nanah atau kotoran, sehingga membuka daerah tersebut agar mudah
dibersihkan.

Selain anti nyeri, dokter juga memberikan antibiotik bila ada infeksi. Bila infeksi telah
mereda, gigi geraham yang terbenam atau impacted dapat dicabut agar tidak terjadi infeksi
lagi.

Periksakan ke dokter gigi

Seringkali jika sakit gigi biasanya orang hanya memberikan obat anti nyeri tanpa
diperiksakan lebih lanjut ke dokter gigi. Sebaiknya ubahlah kebiasaan lama tersebut. Sebab,
nyeri memang hilang namun akan mudah kumat lagi.

Pengobatan dengan anti nyeri diberikan hanya untuk mengatasi nyeri sementara. Sedangkan
penyebab nyerinya sendiri perlu diperiksakan ke dokter gigi. Pemeriksaan oleh dokter untuk
mengatasi penyebabnya.

Jika berlubang akan ditambal atau dicabut jika gigi sudah tidak bisa dipertahankan lagi atau
perlu tindakan lainnya untuk mengatasi nyeri. Gigi yang dibiarkan berlubang akan menjadi
sarang kuman dan akan semakin memperparah pengrusakan gigi. Oleh sebab itu jangan tunda
lagi, segera periksakan ke dokter gigi.

Jangan anggap remeh sakit gigi


Dari satu gigi yang terinfeksi, bisa menimbulkan penyakit lain yang tak terduga. Bahkan ada
yang meninggal gara-gara sakit gigi. Kok bisa? Berikut beberapa penyakit yang dapat berasal
dari gigi.

- Rheumatic heart disease (demam rematik)

Penyakit ini disebabkan karena adanya kuman streptococcus yang menyerang organ jantung.
Kuman ini awalnya berasal dari infeksi gigi. Penderita kelainan katup jantung biasanya
mempunyai riwayat terserang penyakit ini saat mudanya.

- Sinusitis

Selain ke jantung, kuman-kuman yang berasal dari gigi juga dapat menjalar ke daerah sinus
tengkorak. Bila sampai ke sana, sinus akan meradang dan menjadi sinusitis.

- Radang selaput otak (meningitis)

Penyakit ini sering menyebabkan kematian. Lagi, gara-gara kuman dari gigi yang menyebar
ke otak sehingga selaput otak meradang dan timbul panas yang disertai kejang.

- Alergi

Gigi yang berlubang (caries) menjadi sarang bermacam-macam sisa makanan dan kuman.
Seringkali penyakit-penyakit alergi seperti gatal-gatal atau diare berawal dari lubang gigi
yang mengandung sllergen (bahan penyebab alergi)

Gigi Sehat

Perawatan gigi yang teratur dapat mencegah nyeri dan permasalahan gigi lainnya.

Berikut tips agar gigi sehat :

– Makanan yang sehat. Bakteri akan tumbuh subur dengan adanya sisa gula dan tepung di
gigi. Hindari makanan kecil yang manis dan lengket. Bahan-bahan ini dapat merusak enamel
gigi. Jangan sampai ada sisa makanan di sela-sela gigi.

– Akhiri makan dengan buah sebagai pencuci mulut dan berkumurlah untuk membersihkan
sisa makanan.

_ Sikat gigi sehabis makan atau paling tidak sehari 2 kali. Bersihkan sela-sela antar gigi
sekali sehari dengan dental floss. Periksa gigi secara teratur minimal 2 kali dalam setahun.

– Cegah timbulnya gigi berlubang dengan pasta gigi berflouride.

– Hindari merokok. Merokok menyebabkan suasana mulut menjadi asam yang


mempermudah pengrusakan gigi.

Anda mungkin juga menyukai