I. PENDAHULUAN
2
III. TUJUAN
3
Gentian violet Ada dibuku MSDS Ada dibuku
MSDS
Methylen blue Ada dibuku MSDS Ada dibuku
MSDS
Lugol Ada dibuku MSDS Ada dibuku
MSDS
Carbol fuchsin Ada dibuku MSDS Ada dibuku
MSDS
KOH 10% Ada dibuku MSDS Ada dibuku
MSDS
Larutan turk Ada dibuku MSDS Ada dibuku
MSDS
New methylenblue Ada dibuku MSDS Ada dibuku
MSDS
2. Peralatan
a. Sarung tangan harus dilepaskan jika menerima telpon
b. Penggunaan pipet dengan MULUT tidak diperbolehkan
c. Penyimpanan jas laboratorium tidak boleh dalam satu lemari
dengan pakaian lain yang dipakai diluar laboratorium
d. Diwajibkan memakai sarung tangan plastik karet tipis selama
bekerja, dengan ketentuan pada saat pengambilan sampel,
satu sarung tangan untuk satu pasien.
4
e. Setelah dipakai sarung tangan harus dibuang bersama
limbah laboratorium lainnya, kemudian petugas mencuci
tangan sampai bersih
f. Sarung tangan yang akan dipakai kembali (reusable), dicuci
dulu pada saat masih dipakai, setelah dilepas dilakukan
dekontaminasi dan desinfektan
g. Penyimpanan harus sesuai prosedur kerja.
3. Sistem/prosedur
a. Penggunaan bahan-bahan harus sesuai dengan ukuran
b. Semua prosedur tetap yang tersedia harus dilaksanakan dan
diperhatikan untuk mencegah atau meminimalisir
terbentuknya aerosol atau tetesan
c. Semua prosedur tetap harus dilakukan untuk mencegah atau
meminimalisir bahaya atau kecelakaan akibat kerja
d. Semua limbah atau bahan yang terkontaminasi, spesimen
dan kultur harus dilakukan dekontaminasi sebelum dibuang
atau akan digunakan kembali.
e. Limbah infeksius hendaknya dimasukkan ke dalam kantong
plastik sesuai dengan kode dan warnanya untuk dikelola
f. Seluruh petugas laboratorium harus selalu mencuci tangan
setelah menangani bahan infeksius, setelah bersentuhan
dengan lingkungan pasien, setelah menyentuh pasien,
sebelum mengambil darah pasien dan sebelum
meninggalkan laboratorium. Mencuci tangan dapat dilakukan
dengan memakai sabun jika tangan terlihat kotor dan
memakai handrub jika tangan terlihat bersih.
g. Jas laboratorium hanya boleh dipakai diruangan laboratorium
dan pada saat pengambilan sampel pasien
h. Penyimpanan pakaian pelindung diri tidak boleh dalam satu
lemari dengan pakaian yang dipakai diluar ruang kerja
laboratorium.
4. Petugas
a. Dilarang makan, minum, merokok, menyimpan makanan serta
menggunkan kosmetik didalam ruangan laboratorium
b. Cincin, gelang tidak boleh digunakan selama bekerja
c. Rambut panjang harus diikat selama bekerja
d. Tidak diperbilehkan menggunakan pipet isap mulut
e. Seluruh petugas laboratorium harus selalu mencuci tangan
setelah menangani bahan infeksius dan sebelum meninggalkan
laboratorium
f. Jangan menggunakan ludah untuk merekatkan label
g. Pakailah kaca mata pelindung, kaca pelindung wajah (visors)
atau alat pelindung diri lainnya jika menangani objek yang
mudah menyemprot atau memantul ke tubuh kita, atau jika
diperlukan.
h. Seluruh petugas manangani bahan infeksius harus memakai
sarung tangan untuk menghindari kontak langsung dengan
spesimen
i. Jangan memakai sandal jepit di laboratorium
5
j. Petugas harus melapor semua kejadian baik berupa tumpahan,
kecelakaan kerja, ataupun terpapar dengan bahan potensial
berbahaya atau infeksius lainnya kepada kepala ruangan
secara tertulis
C. Fisika
Pencegahan terhadap panas dilakukan dengan pemasangan
AC, pengaturan ventilasi
D. Psikososial/stres
a. Menjaga keseragaman jasmani petugas
b. Mengenali stres melalui buku bacaan, seminar
c. Mengadakan kegiatan yang menimbulkan rasa betah
dalam bekerja misalnya makan siang bersama, musik,
mengadakan kegiatan piknik bersama
d. Membudayakan budaya safety, berani menegur atau
meningkatkan untuk memakai atat pelindung diri
6
E. Ergonomi
Pemakaian komputer harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Jangan terus menerus bekerja di keyboard
b. Pencegahan kelelahan mata
c. Menghindari hal-hal yang menimbulkan kecelakaan seperti
- Jangan makan minum di dekat komputer dan jagalah
komputer tetap bersih
- Dilarang merokok disetiap unit kerja
7
- Mandikan korban di pancuran dan pakailah apron dan sarung
tangan
- Bersihkan dengan teliti lipatan atau rongga tubuh korban.
Posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh untuk menghindari
cipratan ke mata korban
- Semprot air ke tubuh dan cuci mata ini bisa dilakukan dengan
posisi korban duduk dengan kepala menengadah
3. Bila terminum
Bila terminum segera berkumur-kumur, selanjutnya bawa ke IGD
4. Bila terhirup
Bila terhirup longgarkan pakaian, bawa ketempat yang segar, beri
nafas bantuan (bila perlu)
5. Bila tertumpah
Prosedur penanganan cairan tubuh yang tumpah di lantai
a. Gunakan APD (sarung tangan, masker)
b. Serap cairan tubuh yang berada dilantai sebanyak-banyaknya
dengan kertas penyerap/koran/tissue
c. Buang kertas penyerap kedalam kantong sampah infeksius
d. Lokalisir area bekas tumpahan cairan tubuh tadi dengan cairan
deterjen, diamkan 5 menit, kemudian bersihkan
e. Beri klorin yang sudah diencerkan, diamkan selama 5 menit,
kemudian bersihkan
f. Bilas dengan lab basah yang bersih hingga larutan klorin
terangkat
g. Lepaskan sarung tangan, sesuai prosedur kemudian buang ke
tempat sampah infeksius
h. Cuci tangan sampai bersih
VI. SASARAN
a. Petugas laboratorium merupakan orang pertama yang terpajan
terhadap bahan kimia yang merupakan bahan toksik korosif,
mudah meledak dan terbakar serta bahan biologis. Selain itu
dalam pekerjaannya menggunakan alat-alat yang mudah
pecah, berionisasi dan radiasi serta alat-alat elektronik dengan
voltase yang mematikan.
8
VII. JADWAL PELAKSANAAN
VIII. EVALUASI
a. Evaluasi pelaksanaan program keamanan patologi klinik dilakukan
oleh kepala Instalasi patologi klinik setiap akhir pelaksanan
b. Hasil evaluasi akhir tetap dalam tanggung jawab Kepala Instalasi
Patologi Klinik.