PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
yang dicapai dan jika terdapat penyimpangan dari standar yang telah ditentukan,
maka segera diadakan perbaikan, sehinga semua hasil/prestasi yang dicapai dapat
sesuai dengan rencana.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pengertian Monitoring
2. Untuk mengetahui Tujuan Monitoring dan evaluasi
3. Untuk mengetahui Komponen dan lndikator monitoring dan evaluasi
4. Untuk mengetahui lnstansi yang Bertugas Melaksanakan monitoring dan
evaluasi
5. Untuk mengetahui langkah-langkah monitoring
6. Untuk mengetahui Pengertian Asesmen
7. Untuk mengetahui Tujuan Dan Fungsi Asesmen Pendidikan
8. Untuk mengetahui Prinsip Prinsip Asesmen
9. Untuk mengetahui Subjek, Objek, Dan Sasaran Asesmen Pendidikan
10. Untuk mengetahui Kegunaan Asesmen
11. Untuk mengetahui Teknik-teknik Asesmen
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian Monitoring
Menurut Mariana, Rejeki, dan Razaq (2017:366), monitoring adalah
kegiatan pengumpulan dan analisis informasi yang sitematis saat sebuah program
berjalan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas suatu
program. Monitoring didasarkan pada target yang ditetapkan dan kegiatan yang di
rencanakan selama tahap perencanaan kegiatan.
3
Sedikitnya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam evaluasi, yaitu:
4
b) Evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan pada akhir suatu unit proses
pendidikan, dinakan evaluasi sumatif. Kegiatan evaluasi ini dilakukan setelah
suatu rangkaian program kegiatan pendidikan berakhir. Tujuan utamanya ialah
untuk menentukan tentang keseluruhan proses pendidikan yang sudah selesai
dijalani apakah tergolong baik atau buruk.
5
According Mishra in M. M. Kayani, Begum, A. Kayani, dan Naureen
(2011: 148), monitoring is the process of gathering data and periodically
assembling key indicators to count or measure inputs, outputs and processes to
report on the functions of elements of the education system.
6
a. To ensure that inputs, work schedules, and outputs are proceeding according to
plan (in other words, that implementations on course )
b. To provide a record of input use, activities, and results
c. To warn of deviations from expected outputs
a. Untuk memastikan bahwa input, jadwal kerja, dan output berjalan sesuai
rencana (dengan kata lain, bahwa implementasi pada jalur)
b. Untuk memberikan catatan penggunaan input, kegiatan, dan hasil
c. Untuk memperingatkan penyimpangan dari output yang diharapkan.
7
(output). Konsekuensinya, evaluasi baru dapat dilakukan jika program
sekolah/madrasah sudah berjalan dalam satu periode, sesuai dengan tahapan
sasaran yang dirancang. Misalnya untuk satu tahun pelajaran. Dapat juga untuk
satu catur wulan atau satu semester, jika memang programnya dirancang dengan
tahapan catur wulan/semester.
8
tantangan masa datang, dan kondisi lingkungan sekolah/madrasah. Komponen
konteks mencakup indikator yang mempertanyakan apakah program sekolah/
madrasah sesuai dengan:
a) landasan, baik landasan religius maupun landasan hukum, termasuk
kebijakan pendidikan yang berlaku;
b) kondisi geografis, demografis, dan sosial ekonomi masyarakat;
c) tantangan masa depan bagi lulusan;
d) lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan; dan
e) harapan dan daya dukung stakeholders terhadap program pendidikan.
b. Komponen input mencakup indikator antara lain: (1) standar isi, (2) standar
proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga
kcpcndidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pcngelolaan, (7)
standar pembiayaan dan (8) standar penilaian pendidikan.
c. Komponen proses pada dasarnya mempertanyakan apakah proses pengolahan
input telah sesuai dengan yang seharusnya. Artinya apakah proses tersebut
telah sesuai dengan prinsip yang diyakini atau terbukti baik sesuai dengan atau
di atas standar nasional yang ada. Komponen proses mencakup antara lain
indikator: (1) pelaksanaan standar isi; (2) pelaksanaan standar proses; (3)
pelaksanaan standar kompetensi lulusan; (4) pelaksanaan standar pendidik dan
tenaga kependidikan; (5) pelaksanaan standar sarana dan prasarana; (6)
pelaksanaan standar pengelolaan; (7) pelaksanaan standar pembiayaan; dan(8)
pelaksanaan standar penilaian pendidikan
d. Komponen output pada dasarnya mempertanyakan apakah sasaran yang ingin
dicapai pada suatu program tertentu dari 8 standar tersebut telah tercapai.
Dengan demikian untuk komponen output, MONEV baru dapat dilakukan
pada saat program sudah selesai dan kegiatannya merupakan evaluasi.
Komponen output selalu mengenai kinerja siswa, karena pendidikan pada
dasarnya mendidik siswa.
e. Komponen outcome pada dasarnya mempertanyakan dampak dari program
sekolah/madrasah dari 8 standar tersebut. Dampak biasanya muncul setelah
output terjadi beberapa lama.
9
According Handmer and Dovers (2007:129), monitoring and evaluation of
policy and institutional settings may be thought of as having four possible outcomes,
depending on the degree to which policy goals are attained:
10
evaluasi meliputi beberapa hal yaitu kepribadian, intergensi dan keterampilan,
kemampuan (kompetensi).
11
7. Sesuaikan instruksi berdasarkan progres - memonitor data
8. Lanjutkan dengan pemantauan kemajuan yang sedang berlangsung, grafik,
hasil, dan sesuaikan instruksi sesuai kebutuhan.
1. General description
student monitoring system operate at the micro level (class level) of educational
system.
Basically student monitoring system are sets of educational achievement tests
that are used for purpose of formative didactic evaluatio. An important function
is to identify thoso pupils who fall behind, and also to indicate in which subject
matter areas or skills they experience difficulties.
2. Main audiences and types of use the information
Student monitoring system are used in the interaction between teachers and
students. A part from the achievement tests remedial material should be seen as
the major component of a pupil monitoring system.
3. Thecnical issues
An important precondition for the curriculum validity of the tests is that there is
at least consensus about the educational objectives at the end of the program.
4. Technical and Organizational required
Technical and organization capacity requrements are basically similar to those
for national assessment programs.
5. Controversial points
The same kind of controversies might arise as in national and school
assessment progfram, primarily the criticism that important educational goals
would escape measurement.
12
2.1.6 Pengertian Asesmen
Menurut Yusuf (2015:11-12), pada l960-an dua kata dalam bahasa Inggris
"measurement dan evaluation" sangat populer di Indonesia, terutama ketika
seseorang ingin menilai hasil belajar. Kedua kata itu sering diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia dengan istilah Pengukuran dan Penilaian. Ini berarti
bahwa evaluasi dapat diartikan sebagai suatu proses penggambaran, pemerolehan,
dan penyediaan informasi yang berguna untuk penetapan alternatif-alternatif
keputusan. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut:
13
a. Asesmen hendaklah menyertai semua komponen-komponen belajar dan
pembelajaran; dapat dilakukan di awal kegiatan, saat kegiatan sedang
berlangsung, maupun diakhir kegiatan pembelajaran.
b. Fokus utama asesmen yaitu untuk mengetahui pencapaian dan kemajuan
peserta didik dalam belajar serta memperbaiki proses pembelajaran dan
kegitan peserta didik dalam belajar (assessnwm of learning and assessment for
learning) Dengan menggunakan model asesmen yang baik, guru/pendidik
mengetahui di mana kelemahan-kelemahannya dalam membelajarkan,
sehingga dapat ia perbaiki.
c. Asesmen harus terfokus, menuntut perhatian kolektif serta menciptakan
hubungan/keterpautan, dan memperkaya koherensi kurikulum.
d. Perbedaan penekanan antara asesmen untuk memperbaiki dan asesmen untuk
akuntabilitas harus dikelola dengan baik, sehingga menemukan tilik temu
yang saling menguntungkan.
14
Evaluasi dalam sistem pendidikan adalah salah satu kegiatan yang sangat
penting dilaksanakan secara teratur pada periode-periode tertentu, antara lain
untuk memantau kualitas mutu pendidikan dan membantu proses belajar mengajar
(PBM) di kelas, karena itu diperlukan alat ukur. Pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran dapat diketahui seseorang berdasarkan hasil evaluasi, sehingga
informasi yang bermakna dapat diperoleh dalam pengambilan keputusan (Suryani,
2017:143).
Menurut Gelbal and Kelecioğlu dalam kihc Kaya, and Kurt (2012:112)
Menilai keberhasilan siswa dalam metode tradisional umumnya dilaksanakan
dengan cara berfokus terutama pada produk-produk secara independen dari proses
pendidikan; dan untuk alasan ini, tes jawaban singkat dan ujian tertulis dan lisan
diberikan penting. Penilaian dan evaluasi dalam pendekatan pembelajaran
konstruktivis adalah bagian dari proses pendidikan dan dibutuhkan sebuah bagian
dalam semua poin penting tidak hanya di awal dan di akhir proses pendidikan.
15
Menurut Kalimullin, Khodyrepa, and Zoellner (2016:6004), Kami
mendefinisikan penilaian kualitas pendidikan sebagai sistem yang kompleks yang
memberikan penilaian kondisi proses pendidikan sehubungan dengan kepatuhan
terhadap peraturan (persyaratan hukum di bidang pendidikan, ketentuan standar
pendidikan negara federal, kerangka hukum dan peraturan lembaga pendidikan),
serta sehubungan dengan kepatuhannya dengan persyaratan entitas dari proses
pendidikan.
Menurut Yusuf (2015:23-26), dalam arti luas, tujuan dan fungsi asesmen
dalam pendidikan adalah sebagai penyedia informasi tentang:
16
pula bahwa dengan informasi asesmen dan evaluasi pendidikan, akan mendorong
regulasi administrative. Seorang pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan
akan dapat mengatakan bagaiman abagusnya system sekolah A, bagaimana
pendidikan disekolah A, bagaimana fasilitas belajar disekolah C, dan lain
sebagainya, berdasarkan data dan informasi sebagai hasil asesmen yang telah
dilakukan.
a. penjaringan (Screening)
Pada tahap ini identifikasi berfungsi umuk menandai anak anak mana yang
memiliki gejala berkebutuhan khusus.
b. Pengalihtanganan (Refferal)
Berdasarkan gejala yang ditemukan pada tahap penjaringan, selanjutnya anak-
anak yang teridentifikasi dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama,
kelompok anak yang tidak perlu dirujuk ke ahli lain. Kedua, anak yang perlu
dirujuk ke ahli lain.
c. Klasiflkasi (Classification)
Pada tahap ini, kegiatan asesmen/identifikasi bertujuan umuk menentukan
apakah mereka yang telah dirujuk tersebut benar benar memerlukan layanan
khusus atau tidak.
d. Perencanaan Pembelajaran (Instructional planning)
Pada tahapan ini kegiatan asesmen/identiflkasi bertujuan untuk keperluan
penyusunan program pengajaran individual. Dasarnya adalah hasil
pemeriksaan para ahli yang telah diklasiflkasikan sesuai dengan kebutuhan
khusus masing masing anak. Misalnya, anak yang mengalami ke sulitan
belajar membaca perlu diberikan latihan khusus membaca.
e. Pemantauan Kemajuan Belajar (Monitoring pupil progress)
Kemajuan belajar perlu dipantau untuk mengetahui apakah program
pembelajaran khusus yang kita berikan berhasil atau tidak.
17
Menurut Zaim (2016:55-56), ada tiga tujuan umum asesmen, yaitu dilihat
dari tujuan administratif, pembelajaran, dan penelitian.
Menurut Dunn, dkk dalam Jabbarifar (2009:2), tujuan dari penilaian dan
evaluasi kelas dalah untuk memberi siswa kesempatanperlihatkan apa yang telah
mereka pelajari daripada menangkap mereka atau untuk menunjukkan apa yang
belum mereka pelajariterpelajar.
18
6. Makin banyak dan relevan informasi yang dikumpulkan melalui asesmen,
makin baik tingkat kepercayaan terhadap keputusan yang diambil melalui
evaluasi pendidikan.
7. Asesmen yang baik hendaknya dilakukan oleh suatu tim
8. Asesmen bukanlah tujuan, melainkan cara dalam menyediakan informasi
untuk mencapai suatu tujuan
9. Asesmen pendidikan bersifat mendidik
19
Menurut Dunn, dkk dalam Jabbarifar (2009 : 2), penilaian adalah proses
yang mencakup empat komponen dasar:
20
yang mempengaruhi kualitas pendidikan, memberikan semua pihak hubungan
pendidikan dengan informasi yang dapat dipercaya tentang kualitas proses
pendidikan dan tentang cara-cara untuk meningkatkan manajemen universitas
berdasarkan data yang diperoleh.
5. Prinsip berorientasi hasil mengasumsikan bahwa konten dan teknologi sistem
internal penilaian kualitas pendidikan ditujukan untuk mencapai tujuan sistem,
yang memungkinkan pemantauan keadaan saat ini, menentukan masalah dan
prospek pengembangan.
21
tenaga administratif, sarana dan prasarana, kurikulum, proses pembelajaran,
lingkungan belajar, kemajuan belajar maupun dampak pendidikan, kualitas
lulusan, dan relevansi pendidikan.
Menurut Kusairi dan Aman dalam Nova, Parno dan Koes (2016:1196),
menjelaskan terdapat 4 peranan asesmen yaitu :
22
According to Gensee and Upshur in Jabbarifar (2009:5), the particular
part of instructional plans that are useful in classroom assessment and evaluation
can briefly be considered as:
a. Content: specific language content or objectives to be taught and learned which
identify interim learning outcomes can provide criteria for assessing progress
in learning.
b. Organization: a sequence of units that is organized in some way according to,
(1) general theme (holidays, transportation) (2) situation (the supermarket, the
post office), (3) tasks (preparing research reports, taking lecture notes), (4)
communicative functions (inviting, asking for information, greeting), or (5)
linguistic structures (prepositions of place, past tense of irregular verbs, direct
and indirect pronouns).
c. Materials and equipment: The materials may include textbooks, audiotapes,
videotapes, picture tests, language games and flash cards. Equipment might
include filmstrip projectors, overhead projectors, tape recorders, audio cassette
recorders, or television monitors.
d. Activities and roles: Activities refer to the ways in which materials and
equipment are used and how the content is to be taught.
Menurut Zaim (2016:56-60), ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk
melihat kemampuan peserta didik secara komprehensif. Untuk itu perlu dilakukan
beberapa teknik asesmen. Beberapa teknik asesmen dalam pembelajaran bahasa
dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Ceklis (checklist)
23
diasuhnya. Guru memberi tanda ceklis pada setiap keterampilan yang sudah
dikuasai peserta didik.
Skala rating dapat digunakan untuk mengecek seberapa sering dia dapat
mengguanakn ungkapan-ungkapan bahasa tertentu dengan menggunakan skala
rating.
3. Observasi (observation)
5. Portofolio (portfolio)
Pemberian tugas adalah salah satu cara untuk mengetahui keterampilan apa
yang sudah dimiliki oleh peserta didik. Hasil dari pemancingan atau respons
yang diberikan peserta didik terhadap tugas yang diberikan, merupakan
gambaran sejauh mana kemampuan atau keterampilan tertentu telah dimiliki
oleh peserta didik.
7. Tes (test)
24
Berbeda dengan pemberian tugas, pemberian tes adalah untuk mengetahui
bukan hanya keterampilan apa yang sudah dikuasai, tetapi juga keterampilan
apa yang belum dikuasai peserta didik terkait dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
8. Kuis (quiz)
Kuis adalah bentuk tes kecil yang bersifat informal untuk mengetahui
ketercapain tujuan pembelajaran pada segmen kecil pembelajaran.
9. Performan
25
kepala sekolah bidang kurikulum dan wakil kepala sekolah bidang
kemahasiswaan. Sementara untuk evaluasi dapat dilakukan oleh kepala sekolah
guna penilaian terhadap bagaimana seorang guru mendidik dan guru dapat menilai
bagaimana seorang peserta didik menerima dan memahami pembelajaran yang
berlangsung. Asessmen adalah hal yang akan menampilkan segala informasi,
dalam hal ini asessmen memuat data-data hasil monitoring dan evaluasi secara
nyata.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
27
dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah. Maka, bagi calon pendidik tentu
harus memahami tentang komponen atau standar yang harus dipenuhi oleh
sekolah agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
28
DAFTAR PUSTAKA
Kihc, S., Kaya, B., and Kurt, H. 2012. Assessment And Evaluation Techniques
Being Used In Classrooms By Biology Teachers.International Journal
Of New Trends In Arts, Sports & Science Education.Vol. 1, No.1.
29
Mariana, N., Rejeki, R. S. A., and Razaq, J. A. 2017. Rancangan Sistem Evaluasi
Dan Monitoring Proses Pembelajaran Pada Program Studi. Jurnal
Prosiding SINTAK. ISBN: 978-602-8557-20-7.
Ndungu, B. W., Allan, G., and Emily, B. J. 2015. Influence Of Monitoring And
Evaluation By Principals On Effectiveteaching And Learning In Public
Secondary Schools In Githunguri District. Journal Of Education And
Practice. Vol. 6, No. 9, ISSN: 2222-1735.
Nova TFT, A., R., Parno, and Koes, S. 2016. Pengembangan Instrumen Asesmen
Penguasaan Konsep Tes Testlet Pada Materi Suhu Dan Kalor. Jurnal
Pendidikan. Vol. 1, No. 6, ISSN: 2502-471X.
Suryani, Y., E. 2017. Pemetaan Kualitas Empirik Soal Ujian Akhir Semester
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sma Di Kabupaten Klaten. Jurnal
Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan. Vol. 21, No.2. ISSN: 1410-4725
(Print), ISSN: 2338-6061 (Online).
30
Yusuf, A., M. 2015. Asesesmen Dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
31