Anda di halaman 1dari 9

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
karunian-Nya kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Didalam
makalah ini penulis membahas tentang penyembelihan kurban
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi isi maupun dalam penyajian materinya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifstnya membangun dari pembaca demi perbaikan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Bandung, 12 Oktober 2014

Penulis
2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………1
Daftar Isi……………………………………………………………………………….2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………...3
B. Rumusan Masalah.…………………………………………………………………..3
C. Tujuan…………………………………………………………………………….....3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurban…………………………………………………………………..4
B. Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban..................................................................5
C. Hukum Kurban……………………………………………………………………...7
D. Tujuan Kurban………………………………………………………………………7
E. Manfaat Kurban……………………………………………………………………..8
F. Hikmah Kurban……………………………………………………………………...8

BAB III PENUTUP


Kesimpulan……………………………………………………………………………..9
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ibadah berqurban adalah antara amalan mulia dan penting dalam Islam karena amat besar
fadhilatnya, tetapi sayangnya masih banyak orang yang samar-samar atau kabur kefahaman
menerka mengenainya, sehingga ada yang memandang ringan walaupun mempunyai
kemampuan tetapi tidak mahu melakukan penyembelihan qorban dan aqiqah ini.
Begitulah masalah berqurban yang akan coba kita jelaskan. Semoga dengan penjelasan
yang serba sedikit ini dapat membantu kefahaman kita semua tentang ibadah Qurban serta
keinginan untuk sama-sama mencari pahala kedua ibadah ini akan meningkat. Dan semoga
memberi kefahaman yang jelas hingga kita dapat menghayatinya dengan penuh keimanan
kerana menjunjung perintah Allah s.w.t. dan mendapat fadhilat daripada amalan yang akan
kita lakukan ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian kurban?
2. Bagaimana tata cara penyembelihan hewan kurban?
3. Apakah hukum kurban?
4. Apakah tujuan kurban?
5. Apakah manfaat kurban?
6. Apakah hikmah kurban?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kurban.
2. Megantuhui tata cara penyembelihan hewan kurban.
3. Mengetahui hukum kurban.
4. Mengetahui tujuan kurban.
5. Mengetahui manfaat kurban.
6. Mengetahui hikmah kurban.
4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Hukum Penyembelihan


Kurban menurut arti kata, berasal dari kata yang berarti karib artinya dekat. Sedangakn
menurut arti syariat Islam, Kurban adalah mennyembelih binatanng ternak (unta, sapi, atau
kambing) sebagai wujud pengorbanan kepada Allah SWT dan mengharap rida-Nya sebagai
ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah dilimpahkan Allah SWT kepadanya.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang
banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh orang-orang ygn membencimmu dialah yang
terputus (dari rahmat Allah).” (Q.S. Al-Kausar: 1-3)
Pengertian qurban secara terminologi syara' tidak ada perbedaan, yaitu hewan yang
khusus disembelih pada saat Hari Raya Qurban ('Idul Al-Adha 10 Dzul Hijjah) dan hari-hari
tasyriq (11,12, dan 13 Dzul Hijjah) sebagai upaya untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada
Allah SWT.
Dalam Islam qurban disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Saat itu Rasulullah keluar
menuju masjid untuk melaksanakan shalat 'Idul Adha dan membaca khutbah `Id. Setelah itu
beliau berqurban dua ekor kambing yang bertanduk dan berbulu putih
Binatang yang dikurbankan adalah ternak tertentu yang telah ditentukan oleh syari’,
yaitu kambing, sapi (lembu) dan onta. Satu kambing untuk satu orang, sedangkan satu sapi
dan onta cukup untuk 7 orang. Artinya boleh berkurban secara patungan tetapi terbatas untuk
sapi dan onta, masing-masing untuk 7 orang. Ini adalah pendapat imam Syafi’I, Ahmad,
Sufyan Ats Tsauri dan Ibnul Mubarak, disasarkan pada hadits Abu Dawud dari Jabir bin
Abdillah, Rasulullah bersabda (yang artinya): “Seekor sapi patungan dari tujuh orang dan
seekor onta juga patungan dari tujuh orang“.
Dan yang paling utama adalah berkurban dengan onta, kemudian sapi dan kemudian
kambing. Onta disyaratkan berumur 5 tahun yang menginjak ke 6 tahun. Sapi berumur 2
tahun yang menginjak ke 3 tahun. Domba (kibas) berumur 1 tahun menginjak ke 2 tahun dan
kambing kacang berusia 2 tahun menginjak ke 3 tahun.Jika dilihat dari warna bulu binatang
kurban, maka yang paling utama adalah yang berwarna putih kemudian kuning kemudian
cokelat muda (seperti warna tanah) kemudian merah kemudian belang (hitam putih)
kemudian hitam.
Juga disyaratkan binatang-binatang tersebut tidak cacat, seperti: salah satu matanya
picek yang tampak atau buta, atau kakinya timpang atau pincang yang jelas kepincangannya,
atau binatang itu terkena penyakit yang jelas sehingga tampak kurus atau dagingnya rusak
karena penyakit itu, atau telinganya putus atau sebagiannya atau diciptakan memang tanpa
telinga atau semua ekornya atau sebagiannya terputus, maka kesemuanya ini menjadikan
kurbannya tidak cukup (tidak sah).
Tapi jika binatang itu tidak bertanduk atau tanduknya pecah atau dua buah pelirnya
terputus, tetap dibolehkan berkurban dengan binatang tersebut. Dan dikatakan sudah cukup
dan sah. Wallahu A’lam .Maraji’: Kitab Hasyiyah Al Baijuri juz II, hal. 295-302 dan sumber
lain.
5

B. Tata Cara Penyembelihan Hewan

Hewan yang disembelih secara benar dan sesuai dengan ketentuan syarak (Hukum Islam),
dagingnya akan bermanfaat sebagai sumber makanan yang halal, baik, dan bergizi.
Penyembelihan hewan adalah mematikan hewan dengan cara memotong saluran nafas dan
saluran makanan, serta urat nadi utama leher hewan yang disembelih dengan tujuan agar
hewan tersebut menjadi halal dimakan dagingnya.

Untuk mendapatkan tata cara penyembelihan hewan yang sesuai dengan syarak, perhatikan
ketentuan-ketentuannya berikut ini :

Baca selanjutnya

1. Rukun Penyembelihan

Rukun penyembelihan ada 3, yaitu :

1. Ada orang yang menyembelih


2. Ada hewan yang disembelih
3. Ada alat yang digunakan untuk menyembelih

2. Syarat orang yang menyembelih

Orang yang menyembelih hewan harus memenuhi syarat, yaitu :

1. Beragama Islam (sembelihan orang kafir / musyrik hukumnya tidak sah/ haram)
2. Berakal sehat (bukan orang gila atau sedang mabuk)
3. Mumayiz (sudah dapat membedakan antara yang hak dan batil)

3. Syarat hewan yang disembelih

Hewan yang disembelih harus memenuhi syarat, yaitu :

1. Binatang yang disembelih dalam keadaan hidup


2. Binatang yang disembelih adalah binatang yang halal

4. Syarat alat yang digunakan untuk menyembelih

Alat yang digunakan untuk menyembelih harus memenuhi syarat yaitu:

1. Alat harus tajam


2. Tidak tumpul dan Tidak Runcing
3. Terdiri dari baja, besi, batu, dan bambu
4. Tidak sah menyembelih dengan menggunakan kuku, tulang, maupun gigi

5. Sunnah-Sunnah dalam Penyembelihan


6

Ada beberapa hal yang menjadi kesunnahan dalam penyembelihan, antara lain :

1. Hewan dibaringkan dan rusuk kiri ke bawah


2. Dihadapkan ke kiblat
3. Membaca sholawat atas Nabi sesudah membaca basmalah
4. Mempercepat dalam penyembelihan
5. Berlaku baik dalam menyembelih, tidak kasar dan tidak pula lamban

6. Tempat anggota tubuh hewan disembelih

Tempat anggota tubuh hewan disembelih adalah sebagai berikut :

1. Hewan yang jinak disembelih di bagian leher atau dipotong pada saluran nafas. Boleh
juga pada saluran makan dan urat nadi utama.
2. Hewan yang liar atau terperosok ke dalam lubang sehingga sulit dijangkau lehernya,
cukup dikenakan pada tubuh (dibagian yang dapat dijangkau) asalkan dapat mati.

7. Beberapa hal yang Makruh dalam penyembelihan

Ada dua hal yang termasuk makruh dalam penyembelihan hewan, yaitu :

1. Menyembelih sampai putus lehernya


2. Menyembelih dengan alat tumpul

8. Penyembelihan secara tradisional dan mekanik

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging, ada dua cara penyembelihan hewan
sebagai berikut :

a. Penyembelihan hewan secara tradisional (manual)

Penyembelihan secara manual adalah penyembelihan hewan yang selama ini banyak
dilaksanakan oleh masyarakat pada umumnya, yakni penyembelihan menggunakan alat-alat
tajam tradisional, seperti pisau, badik, dan golok

b. Penyembelihan hewan secara mekanik

Penyembelihan secara mekanik adalah penyembelihan yang dilakukan dengan menggunakan


mesin di rumah pemotongan hewan. Hal ini dimaksudkan agar kinerjanya lebih cepat dan
hasilnya lebih banyak, mengingat untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak (terutama
masyarakat perkotaan).

Adapun syarat-syarat penyembelihan hewan secara mekanik adalah sebagai berikut :

1. Orang yang menjalankan mesin potong harus beragama Islam atau ahli kitab.
Menyebut Asma Allah ketika memulai menghidupkan mesin, yakni membaca
2. Hewan yang disembelih masih dalam keadaan hidup ketika akan dilakukan
penyembelihan. Hewan tersebut adalah hewan yang halal dimakan.
7

3. Alat mekanik yang digunakan harus benda tajam yang terbuat dari besi atau logam.

C. Hukum Berkurban
Hukum berkurban adalah sunnah muakkadah bagi kita artinya kesunnahan yang sangat
ditekankan. Namun bagi Rasulullah SAW berqurban adalah wajib sebagai kekhususan beliau.
Kesunnahan tadi terbagi dua ada kalanya sunnah kifayah yaitu bagi tiap-tiap muslim yang
sudah baligh, berakal, memiliki kemampuan untuk berqurban dan hidup dalam satu keluarga.
Artinya jika ada salah satu anggota keluarga berqurban, maka gugurlah tuntutan untuk
berqurban dari tiap-tiap anggota keluarga itu. Namun tentunya yang mendapat pahala qurban
adalah khusus bagi orang yang melakukannya.Dan ada kalanya hukum qurban sunnah 'ain
yaitu bagi mereka yang hidup seorang diri, tidak memiliki sanak saudara. Atau dengan kata
lain sunnah 'ain adalah sasaran kesunnahannya ditujukan pada indifidu atau personal semata.
Yang dimaksud 'memiliki kemampuan' disini adalah orang yang memiliki harta yang
cukup untuk dibuat qurban dan cukup untuk memenuhi kebutuhannya pada hari raya Idul
Adha dan hari-hari Tasyriq. Bahkan Imam As Syafi'i berkata, "Saya tidak memberi dispensasi
/ keringanan sedikitpun pada orang yang mampu berqurban untuk meninggalkannya".
Maksud perkataan ini adalah makruh bagi orang yang mampu berqurban, tapi tidak mau
melaksanakannya (lihat: Iqna' II/278)
Meskipun hukum qurban adalah sunnah, namun suatu ketika bisa saja berubah menjadi
wajib, yaitu jika dinadzarkan. Maka konsekwensinya jika sudah menjadi qurban wajib dia
dan keluarga yang dia tanggung nafkahnya tidak boleh mengambil atau memakan sedikitpun
dari daging qurban tersebut.
Disunnahkan pada saat menyembelih beberapa hal, diantaranya: membaca basmalah
dan sholawat kepada Rasulullah sebelum menyembelih, menghadap ke kiblat dan binatang
kurban juga dihadapkan ke kiblat, mengucapkan takbir 3 kali sebelum basmalah atau
sesudahnya, seperti dikatakan imam Al Mawardi dan juga disunnahkan untuk berdoa agar
kurban tersebut diterima oleh Allah, seperti dia berdoa: “ Ya Allah inilah kurban dariMu dan
untukMu, maka terimalah kurban ini”, maksudnya adalah “ Ya Allah binatang kurban ini
sebagai nikmat dariMu kepadaku dan aku mendekatkan diriku kepadaMu dengannya maka
terimalah ini” Disunnahkan bagi yang hendak berkurban untuk tidak memotong rambutnya,
bulu ketiak dan kukunya pada tanggal 10 Dzul Hijjah sampai dia menyembelih binatang
kurbannya.

D. Tujuan Kurban
Berqurban adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah, yang mana Allah telah
memberikan rahmat yang banyak kepada umat manusia. Jika menghitung rahmat Allah yang
sudah kita terima mulai dari ruh ditiupkan kedalam jasad sewaktu berada di dalam rahim.
Niscaya kita tidak dapat untuk menulisnya, walaupun dijadikan lautuan sebagai tinta dan
ranting yang ada dimuka bumi ini sebagai pulpen nya. walaupun ditambah satu lautan lagi
niscaya tidak akan cukup.
Begitu banyak nikmat Allah yang sudah kita terima, jadi tidak ada salahnya sebagai
bentuk rasa syukur, kita dianjurkan untuk berqurban. Dalil Al-Qur`an yang menyarankan kita
untuk berqrban adalah, firman Allah yang artinya "Sesungguhnya telah kuberikn nikmat yang
banyak. maka dirikan lah sholat,dan berqurbanlah,sesunguh nya orang-orang yang
menghinamu,mereka itu orang yang terputus dari rahmat ku.” (Qs.Al-Kautsar)
Surat ini diturunkan pada saat Nabi Muhammad SAW sedang dalam keadaan berduka
karena ditinggal mati oleh anaknya yang bernama Ibrahim Bin Adam Bin Muhammad.
8

Kebiasan kaum yahudi dikota mekah pada saat itu jika kita tidak mempunyai anak laki-
laki, maka mereka termasuk orang yang sial (Abtar). Jadi, pada saat Nabi Muhammad SAW
baru selesai mengerjakan sholat zuhur di masjid beliau berselisih dengan kaum yahudi, dan
kaum yahudi tersebut mengolok-olok Nabi Muhammad dengan sebutan Abtar..hai Abtar.
Pada saat itu Nabi Muhammad merasa sangat sedih. disaat kesedihan itulah, turun malaikat
Jibril. Menyampaikan wahyu membawa surat Al-Kautsar untuk menghibur hati Nabi
Muhammad.

E. Manfaat Kurban
Bagi seorang muslim atau keluarga muslim yang mampu dan memiliki kemudahan, dia
sangat dianjurkan untuk berqurban. Jika tidak melakukannya, menurut pendapat Abu
Hanifah, ia berdosa. Dan menurut pendapat jumhur ulama dia tidak mendapatkan keutamaan
pahala sunnah."Engkau tidak akan mendapatkan kebajikan yg sempurna sebelum
menafkahkan harta yg engkau cintai" (3:92) sebagian kecil manfaat qurban:
Pertama, Allah akan mengampuni dosa orang yg berqurban. Kedua, Yang berqurban akan
mendapat limpahan kebaikan2 dari Allah SWT. Ketiga, Dihari kiamat nanti hewan2 itu akan
bersaksi dan menjadi bukti ketaatan kita kpd Allah SWT. adapula manfaat lainnya:
1. Merupakan pencerah jiwa karena dengan berkurban berarti jiwa kita terhubung dengan
ketaqwaan kepada Allah SWT;
2. Dapat memupuk keikhlasan, kejujuran dan kesabaran yang membimbing kita mencintai
Allah dan akhirnya juga mencintai makhluk ciptaanNya.
3. Mempererat tali persaudaraan kepada sesama manusia serta sikap solidaritas yang tinggi; dan
4. Memperkuat keteguhan hati dan jiwa dalam diri kita.

F. Hikmah Kurban
1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah
qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi
Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?”
Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka
menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga
satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]
2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam
keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied
kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]
3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya
qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan
qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap
dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan
sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya
sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi.
Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]
4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa
“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR.
Muslim]
5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
9

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika
menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan
menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih
qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”
6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka,
maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya.
Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an
Surat Al Hajj : 34]
7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim
membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami
panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu
sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan
seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian qurban adalah menyembelih binatang ternak(kambing,sapi atau unta) pada
hari raya haji atau hari raya qurban. Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah bagi kita
artinya kesunnahan yang sangat ditekankan.
Manfaat qurban: Pertama, Allah akan mengampuni dosa orang yg berqurban. Kedua,
Yang berqurban akan mendapat limpahan kebaikan2 dari Allah SWT. Ketiga, Dihari kiamat
nanti hewan2 itu akan bersaksi dan menjadi bukti ketaatan kita kpd Allah SWT. Sedangkan
hikmah berqurban adalah:
1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban.
2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang.
3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah.
4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa.
5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama.
6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam.
7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim.

Anda mungkin juga menyukai