TUGAS PERPINDAHAN PANAS I

NERACA ENERGI PADA SISTEM KUBUS DAN SILINDER

Oleh

Ihsanata Hamda Hukama

03031181419012

B/Indralaya
 Persamaan Umum Transfer Energi Pada Volume Kontrol

Persamaan Umum Neraca Energi

𝛿𝑄 𝛿𝑊𝑠 𝛿𝑊𝜇 𝑃 𝛿
− − = ∬ (𝑒 + ) 𝜌(𝑣. 𝑛)𝑑𝐴 + ∭ 𝑒𝜌𝑑𝑉
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑐.𝑠 𝜌 𝛿𝑡 𝑐.𝑣.

A. Sistem Kubus

Laju Alir panas pada kontrol volume dipengaruhi oleh laju konduksi. Pada sistem 3D,panas
yang mengalir dari arah x,y dan Z. Di dalam hukum Fourier di rumuskan untuk perpindahan
panas adalah
𝑑𝑇
𝑞 = 𝑘 𝑑𝑥 dan Q= A.q

Dimana : A = Luas Penampang tegak lurus dengan arah sumber panas

Dalam bentuk 3 dimensi , maka persamaan hukum Fourier menjadi

Q = A.q y+∆𝑦
𝜕𝑇
Q = A.k
.𝜕𝑥
Z+∆𝑍

x x+∆𝑥

∆𝑦 ∆𝑥
∆𝑧

y z

Asumsi :

 Panas masuk dari semua sisi bidang yaitu X,Y,dan Z

 Fluida yang digunakan bersifat incompressible
 Shaft work sangat kecil,sehingga dapat diabaikan
Tinjau bidang X

Bidang X

X X+∆X

Panas Masuk Bidang X Panas Keluar Bidang X

𝛿𝑇 𝛿𝑇
(A q1)X = ∆𝑦 ∆𝑧. 𝑘 ( ) (A q1)X+∆𝑋 = ∆𝑦 ∆𝑧. 𝑘 ( ) X+∆𝑋
𝛿𝑥 𝛿𝑥

Tinjau Bidang y

y+∆𝑦

Panas Masuk bidang y Panas keluar bidang y

𝛿𝑇 𝛿𝑇
(A.q)y = ∆𝑥 ∆𝑧. 𝑘 (𝛿𝑦)y (A.q)y+∆𝑦 = ∆𝑥 ∆𝑧 𝑘 (𝛿𝑦) y+∆𝑦

Tinjau Bidang Z

z z+∆𝑧

Panas Masuk bidang Z Panas Keluar Bidang Z

𝛿𝑇 𝛿𝑇
(A.q)z = ∆𝑥 ∆𝑦 𝑘 (𝛿𝑦)z (A.q)z+∆𝑧 = ∆𝑥 ∆𝑦 𝑘 (𝛿𝑦) z+∆𝑧

Laju Panas yang dihasilkan karena kontrol volume

Q= q . ∆𝑥 ∆𝑦 ∆𝑧
 Neraca Energi

(Panas Keluar sumbu x – Panas Masuk sumbu x) + (Panas Keluar sumbu y – Panas Masuk
sumbu y) + (Panas Keluar sumbu z – Panas Masuk sumbu z) + Panas yang dihasilkan = Panas
Akumulasi
𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇
[𝑘 (𝛿𝑥) X+∆𝑋 - 𝑘 (𝛿𝑥) X] ∆𝑦 ∆𝑧 + [𝑘 (𝛿𝑦) y+∆𝑦 - 𝑘 (𝛿𝑦) y] ∆𝑥 ∆𝑧 + [𝑘 ( 𝑧 ) z+∆𝑧 - ( 𝛿𝑧 ) z] ∆𝑥 ∆𝑦 + q . ∆𝑥 ∆𝑦 ∆𝑧 =
𝛿𝑄
𝑑𝑡
….(1)

𝛿𝑊𝑠
Shaft work 𝑑𝑡
=0 … (2)

Kerja yang bekerja akibat pengaruh viskositas dan kontrol volume dinyatakan dengan :
𝛿𝑊𝜇
= Ʌ ∆𝑥 ∆𝑦 ∆𝑧 ... (3)
𝑑𝑡

Dimana : Ʌ = Laju Kerja Viskositas persatuan volume

𝑃
∬ (𝑒 + ) 𝜌(𝑣. 𝑛)𝑑𝐴
Transfer Energi pada Aliran Fluida 𝜌

Keterangan h=y

𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2
[𝜌𝑉𝑥 ( + 𝑔𝑦 + 𝑢 + ) 𝑥 + ∆𝑥 – [𝜌𝑉𝑥 ( + 𝑔𝑦 + 𝑢 + ) 𝑥] ∆𝑦 ∆𝑧 + [𝜌𝑉𝑦 ( + 𝑔𝑦 +
2 𝜌 2 𝜌 2
𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃
𝑢 + 𝜌) 𝑦 + ∆𝑦 – [𝜌𝑉𝑦 ( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌) 𝑦] ∆𝑥 ∆𝑧 + [𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌) 𝑧 + ∆𝑧 –
𝑉2 𝑃
[𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌) 𝑧] ∆𝑥 ∆𝑦 …. (4)

Akumulasi Energi

𝛿 𝛿 𝑉2
𝛿𝑡
∭𝑐.𝑣. 𝑒𝜌𝑑𝑉 = [
𝛿𝑡 2
+ 𝑔𝑦 + 𝑢] 𝜌 ∆𝑥 ∆𝑦 ∆𝑧… (5)

Dengan menggabungkan persamaan 1 sampai persamaan 5, maka di dapat :

𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇
[𝑘 ( ) X+∆𝑋 - 𝑘 ( ) X] ∆𝑦 ∆𝑧 + [𝑘 ( ) y+∆𝑦 - 𝑘 ( ) y] ∆𝑥 ∆𝑧 + [𝑘 ( ) z+∆𝑧 - 𝑘 ( ) z] ∆𝑥 ∆𝑦 + q . ∆𝑥 ∆𝑦 ∆𝑧 +
𝛿𝑥 𝛿𝑥 𝛿𝑦 𝛿𝑦 𝑧 𝛿𝑧
𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃
0 + Ʌ ∆𝑥 ∆𝑦 ∆𝑧 = [𝜌𝑉𝑥 ( + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌) 𝑥 + ∆𝑥 – [𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌) 𝑥] ∆𝑦 ∆𝑧 +
2
𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2
[𝜌𝑉𝑦 ( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌) 𝑦 + ∆𝑦 – [𝜌𝑉𝑦 ( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌) 𝑦] ∆𝑥 ∆𝑧 + [𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑦 +
𝑃 𝑉2 𝑃 𝛿 𝑉2
𝑢 + 𝜌) 𝑧 + ∆𝑧 – [𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌) 𝑧] ∆𝑥 ∆𝑦 + 𝛿𝑡 [ 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢] 𝜌 ∆𝑥 ∆𝑦 ∆𝑧

1
------------------------------------------------------------------------------------------------------------x∆𝑥 ∆𝑦 ∆𝑧
Persamaan di atas menjadi :
𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇
[𝑘 ( )X+∆𝑋 − 𝑘 ( )X] [𝑘 ( )y+∆𝑦 − 𝑘 ( )y] [𝑘 ( )z+∆𝑧 − 𝑘 ( )z]
𝛿𝑥 𝛿𝑥 𝛿𝑦 𝛿𝑦 𝑧 𝛿𝑧
+ + +q+Ʌ=
∆𝑥 ∆𝑦 ∆𝑧
𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃
[𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑦+𝑢+ 𝜌 )𝑥+∆𝑥 – [𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑦+𝑢+ 𝜌 )𝑥] [𝜌𝑉𝑦 ( 2 + 𝑔𝑦+𝑢+ 𝜌 )𝑦+∆𝑦 – [𝜌𝑉𝑦 ( 2 + 𝑔𝑦+𝑢+ 𝜌 )𝑦]

∆𝑥
+ ∆𝑦
+
𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃
𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑦+𝑢+ 𝜌 )𝑧+∆𝑧 – [𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑦+𝑢+ 𝜌 )𝑧]
𝛿 𝑉2
∆𝑧
+ 𝛿𝑡 [ 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢] 𝜌

Limitkan persamaan di atas terhadap volume ,sehingga

𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝑉2 𝑃 𝛿 𝑉2
(𝑘 𝛿𝑥 ) + 𝛿𝑦 (𝑘 𝛿𝑦) + 𝛿𝑧 (𝑘 𝛿𝑧 ) + 𝑞 + Ʌ = 𝛿𝑥 [𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌)] + [𝜌𝑉𝑦 ( 2 +
𝛿𝑥 𝛿𝑦
𝑃 𝛿 𝑉2 𝑃 𝛿 𝑉2
𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌)] + 𝛿𝑧
[𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌)] + 𝛿𝑡
[𝜌( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢)]

Persamaan di atas dibuat persamaan substansialnya,dimana

δ δ δ D δ δ δ δ
∇v = δx
+ δy + δz dan = δT + ⋯ + Vx + Vy + Vz sehingga
Dt δx δy δz

𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝛿𝑇 𝑉2 𝑃 𝛿𝜌
(𝑘 𝛿𝑥 ) + 𝛿𝑦 (𝑘 𝛿𝑦) + 𝛿𝑧 (𝑘 𝛿𝑧 ) + 𝑞 + Ʌ = ∇ (𝑃𝑣) + ( 2 + 𝑔𝑦 + 𝑢 + 𝜌) (∇ 𝜌𝑣 + )+
𝛿𝑥 𝛿𝑡
𝜌 𝐷𝑣 2 𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑦)
+ 𝜌 𝐷𝑡 + 𝜌
2 𝐷𝑡 𝐷𝑡

Menggunakan Persamaan kontinuitas,persamaan di atas menjadi

𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝛿𝑇 𝜌 𝐷𝑣2 𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑦)
(𝑘 𝛿𝑥 ) + 𝛿𝑦 (𝑘 𝛿𝑦) + 𝛿𝑧 (𝑘 𝛿𝑧 ) + 𝑞 + Ʌ = ∇ (𝑃𝑣) + 2 𝐷𝑡
+ 𝜌 𝐷𝑡 + 𝜌 𝐷𝑡
….. (6)
𝛿𝑥

Dimana untuk fluida incompressible dengan viskositas konstan,nilai dari

𝜌 𝐷𝑣 2
= -v∇P + v. 𝜌g + v𝜇∇2 v
2 𝐷𝑡

𝛿 𝛿
Dimana ∇Pv = v∇P dan 𝛿𝑥
+ 𝛿𝑦 = ∇

𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑧)
∇. K∇T + 𝑞 + Ʌ = v∇P − v∇P + v. 𝜌g + v𝜇∇2 v + 𝜌 𝐷𝑡 + 𝜌 𝐷𝑡

𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑧)
∇. K∇T + 𝑞 + Ʌ = v. 𝜌g + v𝜇∇2 v + 𝜌 𝐷𝑡 + 𝜌 𝐷𝑡

Pada persamaan di atas diketahui nilai Ʌ = v. 𝜇∇2 v + ɸ

2 𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑧)
∇. K∇T + 𝑞 + v. 𝜇∇2 v + ɸ = v. 𝜌g + v𝜇∇ v + 𝜌 𝐷𝑡 + 𝜌 𝐷𝑡

Persamaan di atas menjadi

 𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑧)
∇. K∇T + 𝑞 + ɸ = v. 𝜌g + +𝜌 +𝜌
𝐷𝑡 𝐷𝑡
Nilai 𝑢 + 𝑔𝑧 = Cv 𝐷𝑇 = Q

Sehingga persamaan di atas menjadi

𝑫𝑻
𝛁𝐤 𝛁𝐓 + 𝒒 + ɸ = 𝝆𝑪𝒗
𝑫𝒕
Dengan

𝛿𝑣𝑥 2 𝛿𝑣𝑦 𝛿𝑣𝑧 2 𝛿𝑣𝑥 𝛿𝑣𝑦 2 𝛿𝑣𝑦 𝛿𝑣𝑧 2 𝛿𝑣𝑧 𝛿𝑣𝑥 2

ɸ = 2𝜇 [( 𝛿𝑥 ) + ( 𝛿𝑥 )2 + ( 𝛿𝑧 ) + 𝜇[( 𝛿𝑥 + ) + ( 𝛿𝑧 + ) + ( 𝛿𝑥 + ) ]
𝛿𝑥 𝛿𝑦 𝛿𝑧

B. Sistem Silinder

x x+∆x

Z+∆x

Asumsi

 Panas mengalir searah molekular ke kanan dan secara aliran searah grafitasi
 Fluida yang digunakan incompressible
 Shaft work sangat kecil sehingga bisa diabaikan

Panas masuk bidang x Panas keluar bidang x

𝛿𝑇 𝛿𝑇
(A q1)X = 2𝜋rL 𝑘 (𝛿𝑥 )x (A q1) X+∆𝑋 = 2𝜋rL 𝑘 (𝛿𝑥 ) X+∆𝑋

Panas masuk bidang Z Panas keluar bidang z

𝛿𝑇 𝛿𝑇
(A q1)X = LW 𝑘 ( )z (A q1) X+∆𝑧 = LW 𝑘 ( ) X+∆𝑧
𝛿𝑥 𝛿𝑥
Laju Panas yang dihasilkan karena kontrol volume

Q= q . 2𝜋rLW

Maka Persamaan menjadi :

(Panas Keluar sumbu x – Panas Masuk sumbu x) +(Panas Keluar sumbu z – Panas Masuk sumbu
z) + Panas yang dihasilkan = Panas Akumulasi
𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑄
[ 2𝜋rL 𝑘 ( ) X+∆𝑋 - 2-𝜋rL 𝑘 ( )x] – [LW 𝑘 ( ) X+∆𝑧 - LW 𝑘 ( )z] + q.2𝜋rLW = …. (1)
𝛿𝑥 𝛿𝑥 𝛿𝑥 𝛿𝑥 𝑑𝑡

𝛿𝑊𝑠
Shaft Work 𝑑𝑡
= 0 … (2)

Kerja yang bekerja akibat pengaruh viskositas dan kontrol volume dinyatakan dengan :
𝛿𝑊𝜇
= Ʌ 2𝜋𝑟𝐿𝑊 ….. (3)
𝑑𝑡

Dimana : Ʌ = Laju Kerja Viskositas persatuan volume

Transfer Energi pada Aliran Fluida

𝑃
∬ (𝑒 + ) 𝜌(𝑣. 𝑛)𝑑𝐴
𝜌

Dengan h=z

𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2
[𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 + 𝜌) 𝑥 + ∆𝑥 – [𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 + 𝜌) 𝑥] 2𝜋𝑟𝐿 + [𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 +
𝑃 𝑉2 𝑃
) 𝑦 + ∆𝑦 – [𝜌𝑉𝑦 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 + 𝜌) 𝑦] 𝐿𝑊 …. (4)
𝜌

Akumulasi Energi

𝛿 𝛿 𝑉2
𝛿𝑡
∭𝑐.𝑣. 𝑒𝜌𝑑𝑉 = [
𝛿𝑡 2
+ 𝑔𝑧 + 𝑢] 𝜌 2𝜋𝑟𝐿𝑊 … (5)

Dengan menggabungkan persamaan 1 sampai persamaan 5, maka di dapat :

𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇
[ 2𝜋rL 𝑘 ( ) X+∆𝑋 - 2𝜋rL 𝑘 ( )x] – [LW 𝑘 ( ) X+∆𝑧 - LW 𝑘 ( )z] + q.2𝜋rLW + 0 + Ʌ 2𝜋𝑟𝐿𝑊 +
𝛿𝑥 𝛿𝑥 𝛿𝑥 𝛿𝑥
𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2
[𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 + 𝜌) 𝑥 + ∆𝑥 – [𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 + 𝜌) 𝑥] 2𝜋𝑟𝐿 + [𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 +
𝑃 𝑉2 𝑃 𝛿 𝑉2
) 𝑦 + ∆𝑦 – [𝜌𝑉𝑦 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 + 𝜌) 𝑦] 𝐿𝑊 + 𝛿𝑡 [ 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢] 𝜌 2𝜋𝑟𝐿𝑊
𝜌

1
------------------------------------------------------------------------------------------------------------x2𝜋rLw
Persamaan di atas menjadi :

𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃
[𝑘 ( )X+∆𝑋 − 𝑘 ( )X] [𝑘 ( )z+∆𝑧 − 𝑘 ( )z] [𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑧+𝑢+ 𝜌 )𝑥+∆𝑥 – [𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑧+𝑢+ 𝜌 )𝑥]
𝛿𝑥 𝛿𝑥 𝛿𝑧 𝛿𝑦
+ q+Ʌ= 𝑤
+
𝑤 2𝜋𝑟
𝑉2 𝑃 𝑉2 𝑃
𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑧+𝑢+ 𝜌 )𝑧+∆𝑧 – [𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑧+𝑢+ 𝜌 )𝑧]
𝛿 𝑉2
2𝜋𝑟
+ 𝛿𝑡 [ 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢] 𝜌

Limitkan persamaan di atas terhadap volume mendekati nol sehingga persamaan di atas menjadi
𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝑉2 𝑃 𝛿 𝑉2
(𝑘 𝛿𝑥 ) + 2𝜋𝑟 (𝑘 𝛿𝑧 ) + 𝑞 + Ʌ = 𝑤 [𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 + 𝜌)] + [𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 +
𝑤 2𝜋𝑟
𝑃 𝛿 𝑉2
)] + [𝜌( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢)]
𝜌 𝛿𝑡

Asumsi

2𝜋𝑟 = 𝛿𝑧

W = 𝛿𝑥

𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝛿𝑇 𝛿 𝑉2 𝑃 𝛿 𝑉2 𝑃
(𝑘 𝛿𝑥 ) + 𝛿𝑦 (𝑘 𝛿𝑧 ) + 𝑞 + Ʌ = 𝛿𝑥 [𝜌𝑉𝑥 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 + 𝜌)] + [𝜌𝑉𝑧 ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 + 𝜌)] +
𝛿𝑥 𝛿𝑧
𝛿 𝑉2
[𝜌( + 𝑔𝑧 + 𝑢)]
𝛿𝑡 2

Persamaan di atas dibuat persamaan substansialnya,dimana

𝛿 𝛿 𝛿 𝐷 𝛿 𝛿 𝛿 𝛿
∇𝑣 = 𝛿𝑥
+ 𝛿𝑦 + 𝛿𝑧 dan = 𝛿𝑇 + ⋯ + 𝑉𝑥 + 𝑉𝑦 + Vz
𝐷𝑡 𝛿𝑥 𝛿𝑦 𝛿𝑧

sehingga
𝛿 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝑉2 𝑃 𝛿𝜌 𝜌 𝐷𝑣 2 𝐷𝑢
(𝑘 𝛿𝑥 ) + (𝑘 𝛿𝑧 ) + 𝑞 + Ʌ = ∇ (𝑃𝑣) + ( 2 + 𝑔𝑧 + 𝑢 + 𝜌) (∇ 𝜌𝑣 + )+ + 𝜌 𝐷𝑡 +
𝛿𝑥 𝛿𝑡 2 𝐷𝑡
𝐷(𝑔𝑧)
𝜌 𝐷𝑡

Menggunakan Persamaan kontinuitas,persamaan di atas menjadi

𝛿 𝛿𝑇 𝛿𝑇 𝜌 𝐷𝑣2 𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑧)
(𝑘 𝛿𝑥 ) + (𝑘 𝛿𝑧 ) + 𝑞 + Ʌ = ∇ (𝑃𝑣) + 2 𝐷𝑡
+ 𝜌 𝐷𝑡 + 𝜌 𝐷𝑡
….. (6)
𝛿𝑥

Dimana untuk fluida inkompressible dengan viskositas konstan,nilai dari

𝜌 𝐷𝑣 2
= -v∇P + v. 𝜌g + v𝜇∇2 v
2 𝐷𝑡
 𝛿 𝛿
Dimana ∇Pv = v∇P dan 𝛿𝑥
+ 𝛿𝑦 = ∇

2 𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑧)
∇. K∇T + 𝑞 + Ʌ = v∇P − v∇P + v. 𝜌g + v𝜇∇ v + 𝜌 𝐷𝑡 + 𝜌 𝐷𝑡

𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑧)
∇. K∇T + 𝑞 + Ʌ = v. 𝜌g + v𝜇∇2 v + 𝜌 𝐷𝑡 + 𝜌 𝐷𝑡

Pada persamaan di atas diketahui nilai Ʌ = v. 𝜇∇2 v + ɸ

𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑧)
∇. K∇T + 𝑞 + v. 𝜇∇2 v + ɸ = v. 𝜌g + v𝜇∇2 v + 𝜌 + 𝜌 𝐷𝑡
𝐷𝑡

Akibatnya persamaan di atas menjadi

𝐷𝑢 𝐷(𝑔𝑧)
∇. K∇T + 𝑞 + ɸ = v. 𝜌g + +𝜌 +𝜌
𝐷𝑡 𝐷𝑡
Nilai 𝑢 + 𝑔𝑧 = Cv 𝐷𝑇 = Q

Sehingga persamaan di atas menjadi

𝑫𝑻
𝛁𝐤 𝛁𝐓 + 𝒒 + ɸ = 𝝆𝑪𝒗
𝑫𝒕

Dimana

𝛿𝑣𝑥 2 𝛿𝑣𝑧 2 𝛿𝑣𝑥 𝛿𝑣𝑧 2 𝛿𝑣𝑧 𝛿𝑣𝑥 2

ɸ = 2𝜇 [( 𝛿𝑥 ) + ( 𝛿𝑧 ) + 𝜇[( 𝛿𝑧 + ) + ( 𝛿𝑥 + ) ]
𝛿𝑥 𝛿𝑧