OLEH :
FITRI HANDAYANI
P00320015065
Nama : FitriHandayani
NIM : P00320015065
InstitusiPendidikan : JurusanKeperawatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
FitriHandayani
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
II. PENDIDIKAN
PENDIDIKAN TAMAT
2009
Sekolah Dasar Negeri 2 Laloeha
2012
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kolaka
2015
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kolaka
2015 – 2018
Politeknik Kesehatan Kendari
MOTTO
Dunia itu hanya tiga hari. Kemarin, Besok, dan Hari ini. Kemarin yang tak akan
terulang ceritanya, Besok yang belum tentu menemuinya, Hari ini yang akan
mengawali segala cerita yang akan dibuat. Sungguh dunia perkuliahan
membutuhkan banyak belajar, usaha, uang, energi, waktu, berfikir, keahlian serta
kemampuan dan jangan lupa, doa!
Memang betul untuk mencapai sebuah impian kita harus berjuang mati-matian
hingga kelelahan kamu selalu datang menghampirimu & menggodamu untuk
pergi dari dunia perkuliahan yang rumit ini. Tapi kelelahan itu selalu dilawan
dengan membayangkan wajah kedua orangtua yang hari demi hari membanting
tulang mencari nafkah dan berjuang demi masa depan anak-anaknya…
Sebagaimana badai yang akan bertemu masa tenangnya, sedih dan bahagia tidak
selamanya, juga ujian yang pasti ada jawaban dan kata kuncinya, setiap ombak
yang menggulung tak tenang hingga pasang pun pasti ada akhirnya. Meski kita
tahu bahwa setiap usaha-usaha manusia adalah mutlak berada dalam
genggaman dan ketentuan-Nya, berharap apapun tidak meruntuhkan yakin dan
percaya kita kepada-Nya. Apapun ujian hidupnya, semoga Allah masih prioritas
yang pertama : )
Terimakasih Ibu & Bapak atas segala jerih payahnya serta pengorbanan dalam
mengasuh, mendidik, dan membimbing sejak kecil hingga saat ini yang telah
memberikan semangat tiada hentinya, semoga anak-anakmu bisa membahagikan
dan merawatmu hingga dihari tuamu nanti…
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat, rahmat
dukungan dan mendidik penulis serta memberikan dukungan doa dan dukungan
moral maupun materil hingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Tak lupa kepada saudara-saudaraku Fadli dan Aidi serta keluarga hamzah
yang telah memberikan rasa kasih sayang, kebahagiaan dan motivasi untukku.
tulus telah meluangkan waktu dan pikiranya yang telah memberikan pengarahan
Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima
penulis.
Poltekkes Kendari.
izin penelitian.
8. Sahabatku yang selalu menemani maupun suka dan duka Eti fitriani,
Mega triresfani, Nindi oktivia dan juga Alm.Dendi yang telah menemani
dibangku perkuliahan.
Penulis
Abstrak
Halaman
Dokumentasi ...................................................................................................... 42
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
tahun 2016 menunjukkan jumlah kasus baru tuberkulosis (TBC) pada tahun 2015
mencapai 10,4 juta jiwa meningkat dari sebelumnya yang hanya 9,6 juta.
Indonesia menempati urutan kedua dalam jumlah pasien TB didunia yaitu sebesar
1,2 juta kasus, dengan angka kematian akibat TB paru mencapai 100.000 jiwa per
prevelensi penyakit TB paru pada tahun 2015 yaitu sebesar 396 per 100.000 jiwa
dengan angka kematian sebesar 40 orang per 10.000 populasi. (Dinkes RI.2016)
tenggara pada tahun 2016. Kasus baru tersebut ditemukan di 3 daerah yaitu
BTA+ pada tahun 2016 menurun dibandingkan dengan data tahun 2015 yaitu
sebesar 3.268 orang, namun mengingat dampak yang ditimbulkan akibat TB paru
sangat besar pada jumlah penderita tersebut. Data penderita TB kasus baru pada
tahun 2016 dikota Kendari yaitu sebanyak 583 kasus (Dinkes. Sultra,2016)
tercatat sebesar 334 penderita TB paru yang dirawat inap pada tahun 2015 dan
mengalami peningkatan menjadi 385 penderita pada tahun 2016. Angka tersebut
cenderung menurun pada tahun 2017 yaitu sebesar 265 kasus penderita TB yang
yaitu M,Mycobacteria bakteri yang berbentuk batang, bersifat aerobik, dan tidak
memiliki partikel yang tak terlihat oleh mata, disebut sebagai droplet nuclei yang
bertahan pada sel yang telah mati, dan dapat terus tumbuh walaupun
M.Tuberculosis dapat menyerang bagian tubuh lain selain paru, tetapi paru
udara. Ketika penderita TB batuk atau bersin, mereka akan menyebarkan bakteri
M.Tuberculosis keluar ke udara. Gejala yang terjadi pada umumnya adalah batuk
dengan cairan (dahak) dan darah, nyeri pada bagian dada, lemah, terjadi
penurunan berat badan, demam, dan berkeringat pada malam hari. (Asri
Susanti.2016)
kerusakan menetap pada sel akan terjadi termasuk kerusakan pada organ penting
oksigen lebih dari 5 menit, dapat menimbulkan kerusakan sel otak secara
hambatan di jalan nafas karena penumpukan sekret maka harus dilakukan terapi
oleh penumpukkan sekresi pada jalan nafas akan berdampak pada penurunan
karakteristik dari ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah tidak ada batuk,
sianosis, kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara, mata terbuka lebar, gelisah,
othopneu, batuk yang tidak efektif, sputum dalam jumlah berlebihan, dispneu,dan
nafas. Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak
dikeluarkan maka akan menjadi gumpalan sekresi pernafasan pada area jalan
nafas dan paru-paru sehingga menutup sebagian jalan nafas yang kecil sehingga
tindakan yang harus dilakukan adalah mobilisasi sputum. Pada tahun 2011,
mengeluarkan dahak dan menjaga paruparu agar tetep bersih, disamping dengan
bernafas pada pasien rawat inap di ruang rawat inap Rumah Sakit Mardi Rahayu
dapat meningkatkan sekresi mukus dan membantu mengatasi keluhan sesak nafas
pada pasien asma bronchial di ruang penyakit dalam di Teratai Rumah Sakit
AK.Gani (Septherisa,2012)
B. Rumusan Masalah
paru ?
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Bagi pasien
2. Bagi Institusi
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di rumah sakit
4. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengkajian
a. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering terjadi pada klien dengan TB paru yang
golongan, yaitu :
a) Batuk : keluhan batuk timbul paling awal dan merupakan gangguan yang
yang disertai dahak (sputum), batuk ini bisa dilihat secara fisik. Yang
pertama dikenali dari ciri dahak pada pasien TB yaitu dahaknya kental,
berwarna putih seperti nanah atau kehijauan dan agak berbau. Sedangkan
batuk nonproduktif atau batuk kering adalah batuk yang ditandai dengan
tidak adanya sekresi dahak dalam saluran nafas, suaranya nyaring, dan
pembuluh darah pada mata. Pada pasien TB ketika batuk kering maka
luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura,
c) Nyeri dada : Nyeri dada pada pasien TB paru termasuk nyeri pleuiritik
a) Demam : Keluhan yang sering terjadi dan biasanya timbul pada sore atau
malam hari mirip demam influenza, hilang timbul, dan semakin lama
pendek.
b) Keluhan sistem lain : keluhan yang biasa timbul adalah keringat malam,
pertanyaan yang bersifat ringkas sehingga jawaban yang diberikan klien hanya
jawaban yang singkat dengan anggukan dan gelengan kepala. Apabila keluhan
utama adalah batuk, maka perawat harus menanyakan sudah berapa lama
keluhan batuk muncul. Keluhan batuk timbul paling awal dan merupakan
Batuk akan timbul apabila proses penyakit telah melibatkan bronkhus, dimana
sputum yang bersifat mukoid atau purulen. Tanyakan selama keluhan batuk
muncul, apakah ada keluhan lain seperti demam, keringat malam, atau
mengigil yang mirip dengan influenza karena demam dan batuk merupakan
gejala awal TB paru. Tanyakan apakah batuk disertai sputum yang kental atau
tidak dan apakah pasien mampu untuk melakukan batuk efektif untuk
d. Pengkajian Psiko-sosio-spiritual
status emosi, kognitif, dan perilaku klien. Perawat mengumpulkan data hasil
pemeriksaan awal klien tentang kapasitas fisik dan intelektual saat ini. Data ini
tinggal. Hal ini penting mengingat TB paru sangat rentan dialami oleh mereka
yang tinggal dipemukiman padat dan kumuh karena populasi bakteri TB paru
lebih mudah hidup di tempat kumuh dengan ventilasi dan pencahayaan sinar
e. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum dan tanda-tanda vital
Keadaan umum pada klien dengan TB paru dapat dilakukan secara selintas
pandang dengan menilai keadaan fisik tiap bagian tubuh. Selain itu, perlu
dinilai secara umum tentang kesadaran klien yang terdiri dari composmentis,
apatis, somnolen, sopor dan koma. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada
f. Pemeriksaan Diagnostik
OAT.
2) Pemeriksaan CT Scan
perisikatrial.
3) Pemeriksaan Laboratorium
g. Paduan Obat
satu macam obat saja. Kenyataanya dengan pemakaian obat tunggal ini
yang resisten ini malah berkembang biak dengan leluasa. Untuk mencegah
diabaikan karena :
terhadap lebih dari satu obat (multi drugs resistance) terutama terhadap
pirazinamid (Z) setiap hari sebagai fase initial selama 1-2 bulan
yang ditargetkan (cure rate) yakni 85% karena program pengobatan yang
h. Dosis Obat
Tabel 2.1 menunjukkan dosis obat yang dipakai (di Indonesia) secara
PAS 99 10 g
dapat diberikan dalam dosis terapeutik yang kecil, tetapi bila efek samping
2. Diagnosa Keperawatan
trakhea/faringgeal.
alveolar-kapiler.
3. Perencanaan
yang ditemukan pada pasien. Pada pasien TB paru biasanya muncul diagnosa :
trakhea/faringeal.
3) Rencana Intervensi :
a) Mandiri : kaji fungsi pernapasan (bunyi napas, kecepatan irama,
e) Bersihkan secret dari mulut dan trakhea, bila perlu lakukan pengisapan
(suction)
2) Kriteria Hasil :
3) Rencana intervensi :
g) Kortikosteroid
2) Kriteria evaluasi :
3) Rencana Intervensi :
protein dan kalori yang tinggi serta intake cairan yang cukup setiap hari.
4. Pelaksanaan
dibuat
5. Evaluasi
dilaksanakan kepada pasien TB paru yang mengacu pada tujuan dan kriteria
1. Definisi
klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat
jalan nafas dan paru-paru sehingga menutup sebagian jalan nafas yang
nafas dalam dan batuk efektif dilakukan secara bersamaan dalam satu
periode.
a. Akut
Akut merupakan fase awal dan masih mudah buat sembuh. Jangka
b. Sub akut
c. Kronis
saluran nafas atas dan terjadi lebih dari delapan minggu. Batuk kronis
biasanya adalah tanda atau gejala adanya penyakit lain yang lebih
3. Berdasarkan sebabnya
a. Batuk berdahak
Batuk berdahak lebih sering terjadi pada saluran napas yang peka
asing dari saluran nafas, temasuk dahak. Batuk ini terjadi dalam waktu
menyebabkan pita suara radang dan suara parau. Batuk penyakit TBC,
seperti hanya berdehem. Pada TBC batuk bisa disertai bercak darah
bentuk dahak (sputum) maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya
batuk efektif.
atau sekret pada jalan nafas, batuk mempengaruhi interaks latihan batuk
napas.
supaya mereda, sementara itu ada orang yang takut batuknya menjadi
penyakit yang serius. Batuk terjadi sebagai akibat stimulasi mekanik atau
adekuat dan kekuatan dinding otot dada dan normalnya produksi dan
bersihan mukosiliar.
7. Pengkajian
dalam.
efektif.
akumulasi sekret.
pemeriksaan diagnostik
laboratorium.
akumulasi sekret.
di laboratorium
2. Bengkok
3. Perlak/alas
6. Handscoon/Sarungtangan jika
perlu
2. Mencuci tangan
3. Memakai Masker
4. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
nama pasien
3. Menanyakan
persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
2. Mempersiapkan pasien
diperlukan
tangan di abdomen
detik, Selanjutnya
sebanyak 3 kali
sputum
D. Tahap Terminasi
3. Mencuci tangan
ronkhi) dan evaluasi kemampuan klien melakukan nafas dalam dan batuk
efektif
BAB III
Subjek dari penelitian studi kasus ini adalah pada pasien TB paru yang berada
4. Pasien yang tidak mengalami gangguan pada thorax dan punggung atau
tulang belakang.
C. Fokus Studi
1. Pasien TB paru
sekret atau benda asing di jalan napas. Latihan batuk ini dilakukan selama
batuk sesuai dengan standar prosedur latihan batuk efektif yang telah
ditetapkan.
Kriteria Objektif :
dan 6
Tenggara di Ruang isolasi Raha Mongkilo pada tanggal 5 sampai 11 Juli tahun
2018.
F. Pengumpulan Data
d. Peneliti meminta izin kepada Kepala Ruangan Rekam Medik Rumah Sakit
Data yang digunakan dalam penelitian studi kasus ini adalah data primer dan
data sekunder yang berhubungan dengan penelitian ini diperoleh dari rekam
medik RSU Bahteramas Kendari. Alat ukur penelitian ini memakai SOP
latihan batuk efektif yang terdiri dari 9 item dan dapat melihat kemampuan
G. Penyajian Data
Data yang disajikan pada penelitian ini adalah data yang disajikan secara
tekstural atau narasi, disertai dengan ungkapan verbal dan respon dari subjek
Penelitian ini telah diajukan kepada tim program karya tulis ilmiah Poltekkes
a. Klien memiliki otonomi dan hak untuk membuat keputusan secara sadar
dan dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau
tidak dalam penelitian ini untuk mengundurkan diri dari penelitian ini (self
determination).
b. Klien memiliki hak untuk dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan
apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk mengontrol kapan dan
dan dignity)
dikaitkan dengan klien, dan klien juga harus dijaga kerahasiaan atas
d. Hak terhadap penanganan yang adil memberikan individu hak yang sama
untuk dipilih dalam penelitian tanpa diskriminasi dan di berikan hak yang
Kapt. Pierre Tendean No.40 Baruga, dan bernama Rumah Sakit Umum Daerah
berikut :
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan bulan Juni di Rumah Sakit Umum
penelitian ini dimulai pada tanggal 05 juli sampai dengan tanggal 11 juli tahun
2018. Berdasarkan hasil pengelolaan data yang telah dilakukan yaitu data
1. Pengkajian Keperawatan
a. Keluahan utama
Keluhan utama pasien yaitu pasien mengalami sesak nafas selama 3
Saat dilakukan pengkajian pada Tn.K hari jumat 6 juli 2018, keadaan
c. Pemeriksaan fisik
vocal vremitus suara paru kanan lebih bergetar dari pada paru kiri saat
bicara, klien tampak sesak, klien tampak batuk dahak sulit keluar serta
badan gemetar.
d. Terapi pengobatan
1x1 tab, Ambroxol 3x30 mg, Histigo 3x1 tab, Combivent 2x1 cc.
2. Variabel penelitian
Tabel 4.1
Kemampaun Batuk
M TM M TM M TM M TM
Mampu Mampu
Mampu Mampu
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa pada hari pertama dilakukan
latihan batuk efektif pada sesi 1 dan 2 pasien tidak mampu melakukan latihan
batuk efektif. Pada sesi ini pasien dibacakan prosedur latihan batuk efektif lalu
mengikutinya berlanjut sampai hari kedua pada sesi 1 dan 2. Hari ketiga pada
sesi 1 pasien mampu latihan batuk efektif tanpa dibacakan prosedur latihan
batuk efektif, tetapi pada sesi 2 pasien mampu melakukan latihan batuk efektif
mengulang prosedur latihan batuk efektif yang dibacakan kepada pasien. Agar
1. Pengkajian keperawatan
a. Keluhan Utama
yang tak terlihat oleh mata, disebut sebagai droplet nuclei yang banyak
merusaknya, dapat bertahan pada sel yang telah mati, dan dapat terus
pembesaran nodus limfa pada hilus yang menekan bronkus karena ada
Susanti.2016)
berdahak yang sulit keluar, lemah, dan sesak nafas. Hal ini sesuai
paling awal dan gangguan yang paling sering dikeluhkan oleh pasien
paru terhadap setiap iritan yang kambuh secara konstan, tindakan yang
terapi batuk efektif. Pada sebagian orang dengan sistem imun yang
2014)
c. Pemeriksaan fisik
terdapat cuping hidung, vocal vremitus suara paru kanan lebih bergetar
dari pada paru kiri saat bicara, klien tampak sesak, klien tampak batuk
dada. (Muttaqin.A.2008).
sebagian data keluhan pada pasien. Pada tahap ini mendapatkan fakta
bahwa tidak semua gejala dari TB Paru yang ada dalam teori dapat
pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
sesak napas. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah
Nyeri dada, gejala ini jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila filtrasi
napasnya.
nyeri otot, keringat malam, dll. Gejala malaise makin lama makin
A.W,dkk,2006)
2. Variabel penelitian
yaitu pada pagi dan sore hari didapatkan hasil bahwa pada hari pertama
melakukan latihan batuk efektif pasien tidak mampu untuk melakukanya
dengan dibacakan prosedur latihan batuk efektif. Dan pada hari ketiga
secret atau benda asing di jalan napas. Sehingga pada hari ke 4 pasien
mampu melakukan terapi latihan batuk efektif. Hal ini sesuai dengan teori
upaya untuk mengeluarkan dahak dan menjaga paruparu agar tetep bersih,
nafas dan mengurangi kesulitan bernafas pada pasien rawat inap di ruang
rawat inap Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dan penelitian Septherisa
sekresi mukus dan membantu mengatasi keluhan sesak nafas pada pasien
(Septherisa,2012)
benda asing dalam saluran pernapasan. Gerakkan ini terjadi atau dilakukan
melakukan pernafasan dengan cara yang baik. Teknik batuk efektif sendiri
tidak terlalu rumit dan mudah sekali dilakukan dan hal yang terpenting
bahwa pasien tidak perlu batuk dengan keras untuk mengeluarkan sputum
maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran
oksigen meningkat.
Ikyanto.A,Rodiyah.2013)
(Septherisa,2012)
A. KESIMPULAN
pada hari pertama pasien tidak mampu melakukan latihan batuk efektif dan
setelah hari ketiga pasien dapat melakukan latihan batuk efektif. Terapi latihan
batuk efektif yang dilakukan selama 5 hari pada pagi dan sore hari
B. SARAN
1. Bagi pasien
2. Bagi institusi
paru.
4. Bagi penelti
Aryani,Ratna.,Lestari.R.,Miradwiyana.B.,Mulyani,S.,Mumpuni.,Sumiati.,Tutiany.
(2009). Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan
Dasar Manusia. MKM-Jakarta : TIM.
DATABOKS.(2017). Negara Mana Penderita TBC Terbanyak. Diperoleh
tanggal 16 Maret 2018, dari https://databoks.katadata.co.id/datap
ublish/2017/02/22/negara-mana-penderita-tbc-terbanyak
Data & Informasi Profil Kesehatan 2016.(2017). Kemenkes RI 2017. Diperoleh
tanggal 16 Maret 2018 dari www.depkes.go.id
Bayyinah.Yeni.(2014). Batuk Efektif. Diperoleh tanggal 25 Juli 2018 dari
https://www.kompasiana.com/batuk-efektif
Manurung,Santa.,Ekarini L.N.,Krisant P., & Suratun.(2008). Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Akibat Infeksi.Jakarta : TIM.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetenai dan Praktiknya.
Jakarta : PT BumiAksara.
Muttaqin,Arif.(2008). Buku Ajar-Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta :SalembaWedika.
Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun 2016.(2017). Dinas Kesehatan
Sulawesi Tenggara 2017. Diperolehtanggal 16 maret 2018 dari
www.dinkes.sultraprov.go.id
Soedarto.(2009). Penyakit Menular Di Indonesia, Cacing Protozoa Bakteri
Virus Jamur. CV SagungSetu.
Somantri,Irman.(2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. (cet. Ke-2). Jakarta :SalembaMedika.
Sudoyo,Aruw., Alwi.I., Barata.S.M., Setiati.S., &Sutiyohadi.B.(2006). Buku Ajar
–IlmuPenyakitDalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Susanti,Asri.(2017). Asuhan Keperawatan Dengan Pemenuhan Kebutuhan
Oksigenasi Pada Klien Tuberculosis Paru Di Ruang Dahlia RSUD
DR.Soedriman Kebumen. Diperoleh tanggal 17 Maret 2018, dari
http://scholar.google.co.id/elib.stikesmuhgombong.ac.id
Wijayanti.Rahayu.(2014). KMB – Laporan Batuk Efektif. Diperoleh tanggal 24
Juli 2018. Dari http://rahayuwijayanti87.blogspot.com/2014/01/laporan
batukefektif-i.html?m
World Heart Organization (WHO).2016. Global Tuberculosis Report 2016.
Master Tabel
Kemampaun Batuk
M TM M TM M TM M TM
Mampu Mampu
2 Hari – 2 √ √ √ √ Tidak
Mampu
Mampu
Ket :
dan 6
Latihan hari ke :
Ya Tdk Ya Tdk
tindakan
melalui mulut
yang tersedia
JUMLAH
KRITERIA
KET :
dan 6
Latihan hari ke :
Ya Tdk Ya Tdk
tindakan
melalui mulut
yang tersedia
JUMLAH
KRITERIA
KET :
dan 6
Latihan hari ke :
Ya Tdk Ya Tdk
tindakan
melalui mulut
JUMLAH 0 0
mampu mampu
KET :
dan 6
Latihan hari ke : 2
Ya Tdk Ya Tdk
tindakan
melalui mulut
JUMLAH 1 1
mampu mampu
KET :
dan 6
Latihan hari ke : 3
Ya Tdk Ya Tdk
tindakan
melalui mulut
JUMLAH 2 2
KET :
dan 6
Latihan hari ke : 4
Ya Tdk Ya Tdk
tindakan
melalui mulut
yang tersedia
JUMLAH 2 2
KET :
dan 6
Latihan hari ke : 5
Ya Tdk Ya Tdk
tindakan
melalui mulut
yang tersedia
JUMLAH 2 2
KET :
dan 6