Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN MATERNITAS

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )


MANAJEMEN NYERI SECARA NON FARMAKKOLOGIS:
MASSAGE EFFLEURAGE

Ade Tri Weli 1611316038


Tusrini 1611316039

DosenPembimbing :
Yanti Puspita Sari,M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
MANAJEMEN NYERI SECARA NON FARMAKKOLOGIS:
MASSAGE EFFLEURAGE

Topik : Manajemen Nyeri Secara Non Farmakologis


Sub Topik : Massage Effleurage
Sasaran : Mahasiswa Keperawatan Program B 2016
Tempat : Ruangan Labor Post Natal
Hari/Tanggal : Senin/ 18 September 2017
Waktu : 15 Menit
Penyuluh : Ade Tri Weli dan Tusrini

I. Analisa Data
A. Latar Belakang
Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan
atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang (Joseph, 2010). Partus lama
rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 9%. Dari hasil survey
(SKRT 2012) diketahui bahwa partus lama merupakan komplikasi penyebab
kematian ibu yang terbanyak nomor 5 di Indonesia (Amiruddin, 2013).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun
ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir (Saifuddin, 2006). Kala I persalinan adalah permulaan
kontraksi persalian sejati, yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif
yang diakhiri dengan pembukaan lengkap (10 cm) pada primigravida kala I
berlangsung kira-kira13 jam, sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam
(Prawirohardjo, 2008). Proses kala I disertai nyeri yang merupakan suatu
persalinan fisiologi, merupakan pengalaman yang subjektif tentang sensasi fisik
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks (Arifin, 2008).
Upaya untuk mengatasi nyeri persalinan dapat menggunakan metode non
farmakologi. Metode non farmakologi mempunyai efek non invasif, sederhana,
efektif dan tanpa efek yang membahayakan, meningkatkan kepuasan selama
persalinan karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya. Metode
non farmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri persalinan antara

1
lain homeophaty, imajinasi, terapi musik, hipnobirthing, waterbirth, relaksasi,
akupuntur, dan massage effleurage (Danuatmaja B & Meliasari M, 2008).
Ada dua tekinik pemijatan abdomen yang dilakukan dalam persalina yaitu
counterpressure dan effleurage. Massage pada abdomen (effleurage) adalah
bentuk simulasi kulit yang digunakan selama proses persalinan dapat
menimbulkan efek relaksasi (Moondragon. 2006). Relaksasi yang dialami ibu
merangsang otak untuk menurunkan adrenalin dan meningkatkan produksi
oksitosin yang merupakan faktor penting timbulnya kontraksi uterus yang adekuat
(Chapman, 2006).
Berdasarkan uraian diatas dan melihat banyaknya ibu inpartu yang belum
mengetahui tentang manajemen penguragan rasa nyeri maka penyuluh tertarik
untuk menjelaskan melalui penyuluan kesehatan tentang pemberian massage
effleurage terhadap intensitasnyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif.

II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai manajemen nyeri, mahasiswa Program B
2016 dapat mengerti tentang manajemen nyeri secara non farmakologis khususnya
tentang massage effleurage.

III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai manajemen nyeri non farmakologis:
massage effleurage mahasiswa keperawatan program B 2016 mampu :
1. Menjelaskan pengertian tentang massage effleurage
2. Menyebutkan manfaat massage effleurage
3. Memahami teknik massage effleurage
4. Mengetahui mekanisme kerja massage effleurage

IV. Materi (terlampir)


a. Pengertian massage effleurage
b. Manfaat massage effleurage
c. Teknik massage effleurage
d. Mekanisme kerja massage effleurage

2
V. Metode Penyuluhan
Menggunakan metode ceramah dan tanya jawab

VI. Media dan Alat Penyuluhan


a. Power Point
b. LCD

VII.Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Audien
1 2 menit Pembukaan a. Memberikan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalkan b. Mendengarkan dan
c. Menyebutkan materi memperhatikan dengan
yang akan disampaikan baik
d. Menjelaskan TIU dan c. Menjawab pertanyaan
TIK pengajar
e. Apersepsi
2 10 menit Inti : a. Penyampaian materi a. Memperhatikan dan
b. Memberikan mendengarkan aktif
kesempatan bertanya b. Mengajukan
c. Menjawab pertanyaan pertanyaan
c. Memperhatikan
jawaban
3 2 menit Evaluasi a. Memberikan a. Menjawab pertanyaan
pertanyaan b. Mendengarkan aktif
b. Menyimpulkan materi
4 1 menit Penutup a. Mengucapkan salam a. Memperhatikan
penutup b. Menjawab salam

VIII. Evaluasi
Jenis post test dalam bentuk pertanyaan lisan yaitu :
1. Sebutkan manfaat massage effleurage
2. Jelaskan teknik massage effleurage
3. Jelaskan prosedur melakukan massage effelurage

3
IX. Referensi
Amiruddin, R. 2013. Faktor Resiko Kejadian Partus Lama di RSIA Siti Fatimah.

Arifin, L. 2008. Teknik Akupresur pada Persalinan. Trans Info Medika: Jakarta

Handayani, Rohmi dkk. 2013. Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Pengurangan


Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Primipara di RSIA
Bunda Arif Purwokerto Tahun 2011.

Moondragon. 2008. Effleurage & Massage. Diakses tanggal 15 September 2017.


http://www.moondragon.org/pregnancy/effleurage.html

Wahyuni, Sri, Wahyuningsih, Endang. 2015. Pengaruh Massage Effleurage Terhadap


Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin di RSU PKU
Muhammadiyah Delanggu Klaten. Stikes Muahammadiyah Klaten

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Massage Effleurage
Effleurage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau
tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek relaksasi. Dalam persalinan, effleurage
dilakukan dengan menggunakan ujung jari yang lembut dan ringan. Lakukan usapan
dengan ringan dan tanpa tekanan kuat, tetapi usahakan ujung jari tidak lepas dari
permukaan kulit. Pijatan effleurage dapat juga dilakukan di punggung, tujuan utamanya
adalah relaksasi.
Effleurage merupakan salah satu metode non farmakologis untuk mengurangi nyeri
selama persalinan yang terdaftar dalam Summary of Pain Relief Measures During
Labor, dimana pada kala I fase latent (pembukaan 0-3 cm) dan fase aktif (pembukaan 4-
7 cm) aktifitas yang biasa dilakukan oleh pasien persalinan adalah Effleurage (Reeder,
1992).

B. Manfaat Massage Effleurage


Effleurage atau pijatan pada abdomen yang teratur dangan latihan pernapasan
selama kontraksi digunakan untuk mengalihkan wanita dari nyeri selama kontraksi.
Begitu pula adanya massage yang mempunyai efek distraksi juga dapat meningkatkan
pembentukan endorphin dalam sistem kontrol dasenden. Massage dapat membuat
pasien lebih nyaman karena massage membuat relaksasi otot (Monsdragon, 2004).
4
C. Teknik Massage Effleurage
Beberapa pola teknik Effleurage tersedia pemilihan pola pemijatan tergantung pada
keinginan masing-masing pemakai dan manfaatnya dalam memberikan kenyamanan
(Cohen, 1991). Pola teknik Effleurage yang bias dilakukan mengurangi nyeri persalinan
akibat kontraksi uterus adalah:
1. Menggunakan dua tangan
a. Secara perlahan sambil menekan dari area pubis atas sampai umbilikus dan
keluar mengelilingi abdomen bawah sampai area pubis, ditekan dengan lembut
dan ringan dan tanpa tekanan yang kuat, tapi usahakan ujung jari tidak lepas dari
permukaan kulit. Pijatan dapat dilakukan beberapa kali, saat memijat harus
diperhatikan respon ibu apakah tekanan sudah tepat.
b. Pasien dalam posisi atau setengah duduk, lalu letakkan kedua telapak tangan
Pada perut dan secara bersamaan digerakkan melingkar kearah pusat kesimpisis
atau dapat juga menggunakan satu telapak tangan dengan gerakkan melingkar
atau satu arah. Cara ini dapat dilakukan langsung oleh pasien (Gadysa, 2009).

2. Massage Abdominal Lifting


Membaringkan pasien pada posisi terlentang dengan posisi kepala agak tinggi.
Letakkan kedua telapak tangan pada pinggang belakang pasien, kemudian secara
bersamaan lakukan usapan yang berlawanan kearah puncak perut tanpa menekan
kearah dalam, kemudian ulangi lagi. Begitu seterusnya (Gadysa, 2009).

5
D. Mekanisme Kerja Massage Effleurage
Mekanisme penghambatan nyeri persalinan dengan teknik Effleurage berdasarkan
pada konsep Gate Control Theory. Berdasarkan teori tersebut stimulasi serabut taktil
kulit dapat menghambat sinyal nyeri dari area tubuh yang sama atau area lainnya.
Stimulasi serabut taktil kulit dapat dilakukan dengan beberapa teknik massage,
rubbing,usapan, fibrasi dan obat olesan analgesic (Kozier,1993).
Selama kontraksi, impuls nyeri berjalan terus dari uterus sepanjang serabut saraf C
untuk ditransmisikan ke Substansia Gelatinosa di Spinal Cord untuk selanjutnya akan
disampaikan ke Cortex Cerebri untuk diterjemahkan sebagai nyeri. Stimulasi taktil
dengan teknik Effleurage menghasilkan pesan yang sebaliknya dikirim lewat serabut
saraf yang lebih besar (Serabut A Delta). Serabut A Delta akan menutup gerbang
sehingga Cortex Cerebri tidak menerima pesan nyeri karena sudah diblokir oleh
Counter stimulasi dengan teknik Effleurage sehingga persepsi nyeri berubah, karena
serabut dipermukaan kulit (Cutaneus) sebagian besar adalah serabut saraf yang
berdiameter luas.
Teknik ini juga memfasilitasi distraksi dan menurunkan transmisi sensorik
stimulasi dari dinding abdomen sehingga mengurangi ketidaknyamanan pada area yang
sakit. Sebagai teknik relaksasi Effleurage mengurangi ketegangan otot (Cohen, 1991).
Meningkatkan sirkulasi area yang sakit dan mencegah terjadinya hipoksia (Hellen
Varne, 1986).

6
Prosedur Massage Effleurage
Adapun cara pemberian massage effelurage pada klien untuk mengatasi nyeri
adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Alat
a. 2 Buah Bantal
2. Tahap Kerja :
a. Atur posisi tidur ibu dengan posisi tidur terlentang rileks dengan menggunakan
satu atau dua bantal, kaki diregangkan 10 cm dengan kedua lutut fleksi dengan
membentuk sudut 45 derajat.
b. Pada waktu timbulnya kontraksi:
1) Kaji respon fisiologis dan respon psikososial
2) Kaji dan tanakan kualitas nyeri yang dirasakan berdasarkan skala nyeri.
c. Pada waktu timbul kontraksi berikutnya:
1) Letakkan kedua telapak ujung-ujung jari tangan diatas simphisis pubis.
2) Bersama inspirasi pelan, usapkan kedua ujung-ujung jari tangan dengan
tekanan yang ringan, tegas dan konstan ke samping abdomen, mengelilingi
samping abdomen menuju kea rah fundus uteri.
3) Setelah sampai fundus uteri seiring dengan ekspirasi pelan-pelan usapkan
kedua ujung-ujung jari tangan tersebut menuju perut bagian bawah diatas
simphisis pubis melalui umbilicus.
4) Lakukan gerakan ini berulang-ulang selama ada kontraksi.
d. Sesudah dilakukan perlakuan
1) Kaji respon fisiologis dan psikologis ibu
2) Tanyakan kualitas nyeri yang dirasakan berdasarkan skala nyeri.

Anda mungkin juga menyukai