ABSTRAK
261
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
membutuhkan perawatan atau pengobatan berduka. Respon berduka yang dialami lansia
secara terus menerus. disebabkan karena hipertensi berdampak pada
Hasil penelitian lain yang dilakukan aspek fisik, psikososial, spiritual, ekonomi,
oleh Hilmi (2014) menunjukkan bahwa lebih dan individu lansia itu sendiri berupa stress
dari separuh (50,9%) lansia hipertensi yang berkelanjutan. Kondisi ini
memiliki tingkat stress sedang, dan hampir mengakibatkan lansia kehilangan status
separuh (43,4%) memiliki tingkat stress berat. fungsionalnya yang berdampak terhadap
Hasil penelitian lain yang dilakukan penurunan kualitas hidup lansia (Rachma
Prasetyorini (2012) menunjukkan bahwa lebih 2010).
dari 50% responden (55%) mengalami stres, Kualitas hidup lansia bisa didapatkan
dan lebih dari 50% responden (62%) dari kesejahteraan hidup lansia, emosi, fisik,
mengalami komplikasi hipertensi. Stres pekerjaan, kognitif dan kehidupan sosial
timbul pada pasien hipertensi disebabkan (Fogari dan Zoppi 2004, dalam Norma 2012,
adanya perubahan yang mendadak pada h.5). Menurut World Health Organization
aktivitas yang biasanya pasien lakukan, Quality of Life (WHOQOL), kualitas hidup
ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan adalah kondisi fungsional lansia yang
keadaan penyakit, adanya pengobatan dan meliputi kesehatan fisik yaitu aktivitas sehari-
perubahan perilaku baik secara fisik maupun hari, ketergantungan pada bantuan medis,
emosional menjadi stressor bagi pasien kebutuhan istirahat, kegelisahan tidur,
hipertensi. Hadjam (2000, dalam Laksono penyakit, energi dan kelelahan, mobilitas,
2011, h.45) yang mengatakan bahwa pasien aktivitas sehari-hari, kapasitas pekerjaan,
yang mengalami penyakit kronis kesehatan psikologis yaitu perasaan positif,
memperlihatkan adanya stres dan depresi penampilan dan gambaran jasmani, perasaan
yang ditunjukkan dengan perasaan sedih, negatif, berfikir, belajar, konsentrasi,
putus asa, pesimis, merasa diri gagal, tidak mengingat, self esteem dan kepercayaan
puas dalam hidup, merasa lebih buruk individu, hubungan sosial lansia yaitu
dibandingkan dengan orang lain, penilaian dukungan sosial, hubungan pribadi, serta
rendah terhadap tubuhnya, dan merasa tidak aktivitas seksual, dan kondisi lingkungan
berdaya. Stress merupakan reaksi tubuh yaitu lingkungan rumah, kebebasan,
terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, keselamatan fisik, aktivitas di lingkungan,
perubahan dan ketegangan emosi (Sunaryo kendaraan, keamanan, sumber keuangan,
2014, h. 215). Orang yang mengalami stress kesehatan dan kepedulian sosial.
adalah orang yang hidupnya berada di bawah Kualitas hidup merupakan salah satu
tekanan, oleh sebab itu stress akan sangat hal yang penting untuk diperhatikan karena
berpengaruh dan merubah keadaan otaknya, menurut konstitusi WHO tahun 1948,
dalam jangka pendek stress akan membuat kesehatan meliputi kesehatan fisik, mental,
orang lebih gampang marah, cemas, tegang serta sosial secara keseluruhan. Pengukuran
bingung dan pelupa (Budiman 2009, h.12). kesehatan serta perawatan kesehatan tidak
Berbagai masalah fisik dan psikososial hanya ditunjukkan oleh perubahan frekuensi
berpengaruh besar terhadap kehidupan sehari- dan beratnya penyakit, melainkan juga harus
hari lansia dengan hipertensi. Situasi ini dapat meliputi kenyamanan hidup yang dapat dinilai
menyebabkan perasaan kehilangan melalui peningkatan kualitas hidup
kesejahteraan fisik-psikososial pada lansia (Pangkahila, 2007). Lanjut usia dengan
akibat penyakit hipertensi yang dialaminya. hipertensi dinyatakan memiliki kualitas hidup
Bentuk kehilangan ini terdiri 3 komponen, yang baik, bila suatu kondisi yang
yaitu : kondisi fisiologis individu, ide-ide menyatakan tingkat kepuasan secara batin,
individu dan perasaan tentang dirinya, peran fisik, sosial, serta kenyamanan dan
sosial individu. Perasaan kehilangan fisik- kebahagiaan hidupnya, sedangkan penyakit
psikososial lansia ditunjukkan dengan respon kardiovaskular akibat hipertensi dapat
263
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
264
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
265
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
a. Stres fisik, disebabkan oleh suhu c. Stres tahap ketiga, yaitu tahapan
atau temperature yang terlalu stres dengan keluhan, seperti
tinggi atau rendah, suara bising, defekasi tidak teratur, otot semakin
sinar yang terlalu terang, atau tegang, emosional, insomnia,
tersengat arus listrik. mudah terjaga dan sulit tidur
b. Stres kimiawi, disebabkan oleh kembali, bangun terlalu pagi dan
asam basa kuat, obat obatan, zat sulit tidur kembali, koordinasi
beracun, hormon atau gas. tubuh terganggu.
c. Stres mikrobiologik, disebabkan d. Stres tahap keempat, yaitu tahapan
oleh virus, bakteri, atau parasit stres dengan keluhan, seperti tidak
yang menimbulkan penyakit. mampu bekerja sepanjang hari,
d. Stres fisiologik, disebabkan oleh aktivitas pekerjaan terasa sulit dan
gangguan struktur, fungsi jaringan, menjenuhkan, respons tidak
organ atau sistemik sehingga adekuat, kegiatan rutin terganggu,
menimbulkan fungsi tubuh tidak gangguan pola tidur, sering
normal. menolak ajakan, konsentrasi dan
e. Stres proses pertumbuhan dan daya ingat menurun, serta timbul
perkembangan, disebabkan oleh ketakutan dan kecemasan.
gangguan pertumbuhan dan e. Stres tahap kelima, yaitu tahapan
perkembangan pada masa bayi stres yang ditandai dengan
hingga tua. kelelahan fisik dan mental,
f. Stres psikis/emosional, disebabkan ketidakmampuan menyelesaikan
oleh gangguan hubungan pekerjaan yang sederhana dan
interpersonal, sosial, budaya atau ringan, gangguan pencernaan
ketegangan. berat, meningkatnya rasa takut dan
3. Tahapan stres cemas, bingung, dan panik.
Menurut Hawari (dikutip f. Stres tahap keenam, yaitu tahapan
dalam Sunaryo 2014, h. 219) stres dengan tanda tanda, seperti
menjelaskan bahwa tahapan stres jantung berdebar keras, sesak
adalah sebagi berikut: napas, badan gemetar, dingin dan
a. Stres tahap pertama (paling banyak keluar keringat, serta
ringan), yaitu stres yang disertai pingsan.
perasaan nafsu bekerja yang besar 4. Reaksi tubuh terhadap stres
dan berlebihan, mampu Menurut Hawari (dikutip
menyelesaikan pekerjaan tanpa dalam Sunaryo 2014, hh. 219-220)
memperhitungkan tenaga yang reaksi tubuh terhadap stres, yaitu
dimiliki dan penglihatan menjadi sebagai berikut:
tajam. a. Perubahan warna rambut dari
b. Stres tahap kedua, yaitu stres yang hitam menjadi kecoklatan, ubanan,
disertai keluhan, seperti bangun atau kerontokan.
pagi tidak segar atau letih, cepat b. Gangguan ketajaman penglihatan.
lelah saat menjelang sore, cepat c. Tinitus (pendengaran berdenging).
lelah sesudah makan, tidak dapat d. Daya mengingat, konsentrasi, dan
rileks, lambung atau perut tidak berpikir menurun.
nyaman, jantung berdebar, dan e. Wajah tegang, serius, tidak santai,
punggung tegang. Hal tersebut sulit senyum, dan kedutan pada
karena cadangan tenaga tidak kulit wajah.
memadai. f. Bibir dan mulut terasa kering,
tenggorokan terasa tercekik.
266
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
267
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
268
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
269
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
kesehatan dunia menjadi WHOQoL- ini diukur dengan skala ordinal yaitu
BREF dan saat ini telah banyak dengan rincian skor 4 jika jawaban selalu
diadopsi dan diterjemahkan oleh (SL), skor 3 jika jawaban sering (SR),
berbagai negara untuk digunakan skor 2 jika jawaban kadang-kadang (KD)
melakukan penelitian mengenai dan skor 1 jika jawaban tidak pernah (TP).
kualitas hidup. Instrumen WHOQoL- Peserta atau responden diminta memilih
BREF terdiri dari 26 item, merupakan satu jawaban selalu (SL), sering (SR),
instrumen kualitas kehidupan paling kadang-kadang (KD) dan tidak pernah
pendek dan sederhana, namun (TP). Kemudian dilakukan
instrumen ini dapat menampung pengkodingan pada jawaban tersebut ke
aspirasi ukuran ungkapan dan kualitas dalam angka, skor 4 jika jawaban selalu
kehidupan seseorang. (SL), skor 3 jika jawaban sering (SR),
skor 2 jika jawaban kadang-kadang (KD)
DESAIN PENELITIAN dan skor 1 jika jawaban tidak pernah (TP).
Penelitian ini menggunakan desain studi Skor setiap pertanyaan dijumlahkan
deskriptif korelatif dengan pendekatan cross menjadi total skor, selanjutnya total skor
sectional. tersebut dikategorikan.
2. Bagian kedua, terdiri dari pertanyaan
POPULASI variabel kualitas hidup
Populasi dalam penelitian ini adalah Kuesioner variabel kualitas hidup
seluruh lansia hipertensi di wilayah dalam penelitian ini menggunakan
Puskesmas Wonopringgo Kabupaten instrument WHOQoL-BREF versi
Pekalongan pada bulan Januari s.d Maret Indonesia terjemahan dilakukan atas nama
tahun 2016 sebanyak 357 orang yang tersebar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) oleh
di 14 desa. Dr Ratna Mardiati; Satya Joewana,
Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta;
SAMPEL Dr Hartati Kurniadi; Isfandari,
Teknik pengambilan sampel yang Departemen Kesehatan Indonesia dan
digunakan dalam penelitian ini adalah cluster Riza Sarasvita, Rumah Sakit
sampling (area sampling) karena populasi Ketergantungan Obat Fatmawati, Jakarta.
dalam penelitian ini tersebar di beberapa Instrument WHOQoL-BREF
gugus atau desa. Besar gugus atau kelompok dikembangkan secara kolaborasi dalam
yang diambil sebesar 20% dari 14 desa yaitu sejumlah pusat kesehatan dunia untuk
3 desa didapatkan sampel 42 responden. digunakan melakukan penelitian
mengenai kualitas hidup. Instrument
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA WHOQoL-BREF terdiri dari 24 item,
Kuesioner penelitian terdiri dari dua merupakan instrumen kualitas kehidupan
bagian yaitu: paling pendek dan sederhana, namun
1. Bagian pertama, terdiri dari pertanyaan instrumen ini dapat menampung aspirasi
variabel tingkat stress ukuran ungkapan dan kualitas kehidupan
Kuesioner variabel tingkat stress seseorang. Bentuk pertanyaan kuesioner
dalam penelitian ini menggunakan merupakan pertanyaan tertutup (closed
kuesioner Depression Anxiety Stress Scale ended) dengan menggunakan skala Likert
42 (DASS 42) merupakan instrumen yang 5 kategori.
digunakan oleh Lovibon 1995 untuk Peserta atau responden diminta
mengetahui tingkat depresi, kecemasan memilih satu angka dari skala 1 sampai 5.
dan stress yang berjumlah 42 pertanyaan. Skor tiap dimensi yang didapat dari alat
Tes ini merupakan tes standar yang sudah ukur WHOQoL-BREF (raw score) harus
diterima secara internasional. Kuesioner ditransformasikan dalam skala 0-100
270
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
sehingga nilai skor dari alat ukur ini dapat Analisa bivariat ini digunakan
dibandingkan dengan nilai skor yang untuk mengetahui hubungan tingkat stress
digunakan dalam alat ukur WHOQoL-100 dengan kualitas hidup lansia dengan
(WHO Group, 2008). Selanjutnya total hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
skor dikategorikan. Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Uji
statistik yang digunakan adalah uji
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS statistik Korelasi Spearman Rank (rho)
1. Uji Validitas karena untuk mengetahui adanya
Hasil uji validitas DASS 42 yang hubungan variabel bebas dan variabel
dilakukan oleh Abdullah dan Amrullah terikat dengan skala data ordinal dan
(2014) dengan 20 responden ordinal.
menunjukkan nilai r hasil dari 42
pertanyaan berada di atas nilai r tabel HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(r=0,444), sehingga dapat disimpulkan 1. Gambaran tingkat stress lansia dengan
keempat puluh dua pertanyaan tersebut hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
sudah valid. Hasil uji validitas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan
WHOQOL-BREF yang dilakukan Hasil penelitian menunjukkan
Sekarwiri (2008) menunjukkan bahwa bahwa pasien hipertensi di wilayah kerja
semua pertanyaan valid (r= 0,445-0,889). Puskesmas Wonopringgo Kabupaten
2. Uji Reliabilitas Pekalongan tidak terdapat kategori normal
Hasil uji reliabilitas DASS 42 (tidak stres), sebagian kecil tingkat stres
yang dilakukan oleh Abdullah dan dalam kategori ringan yaitu 13 responden
Amrullah (2014) dengan 20 responden (31%), sebagian besar dalam kategori
menunjukkan cronbach alpha (0,976) sedang sebanyak 29 responden (69%), dan
berada di atas nilai konstanta (0,6), tidak terdapat stres kategori berat.
sehingga dapat disimpulkan DASS 42 Berdasarkan hasil penelitian
merupakan alat yang reliable. Hasil uji tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
reliabilitas WHOQOL-BREF yang pasien hipertensi di wilayah kerja
dilakukan Sekarwiri (2008) menunjukkan Puskesmas Wonopringgo Kabupaten
cronbach alpha sebesar 0,902 (>0,6) Pekalongan mengalami stres tingkat
sehingga dapat disimpulkan bahwa ringan dan sedang. Namun tidak ada
WHOQOL-BREF merupakan alat yang pasien hipertensi mengalami stres berat.
reliable. Keberagaman tingkat stres ini disebabkan
oleh faktor yang mempengaruhi efek
ANALISA DATA stresor bagi individu juga berbeda-beda
Adapun tahap-tahap analisa data sebagai antara satu dengan lainnya (Rasmun 2009,
berikut: h.13).
a. Analisa univariat Komplikasi hipertensi dapat
Analisa univariat digunakan untuk menyebabkan penyakit jantung koroner,
menganalisis variabel-variabel secara infark jantung, stroke dan gagal ginjal.
deskriptif dengan menghitung frekuensi Komplikasi dari hipertensi tersebut dapat
dan prosentase masing-masing variabel. menyebabkan angka kematian yang
Analisa univariat dalam penelitian ini tinggi. Dampak dari penyakit hipertensi
adalah untuk mengetahui tingkat stress para lansia dapat memicu terjadinya
dan kualitas hidup pada lansia dengan resiko serangan jantung, stroke, dan gagal
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas ginjal (Depkes, 2007). Sedangkan
Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. menurut Wahdah (2011) tekanan darah
b. Analisa bivariat yang terus meningkat mengakibatkan
beban kerja jantung yang berlebihan
271
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
272
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
kesehatan fisik dan psikologis. Oleh antara hipertensi dengan kualitas hidup
karena itu, relaksasi yang dilakukan yang menurun, dimana dalam penelitian
dapat mengendorkan ketegangan tersebut disebutkan bahwa lansia dengan
syaraf dan otot selama stres hipertensi 4,6 kali hidupnya kurang
berlangsung. berkualitas dibandingkan dengan lansia
a. Dukungan dari teman dan dukungan yang tidak mengalami hipertensi.
sosial, keluarga Hipertensi merupakan salah satu penyakit
Dukungan dari teman dan yang paling berpengaruh terhadap
keluarga sangat diperlukan oleh kesehatan dan kualitas hidup lansia
seseorang yang mengalami stres dan (Ogihara dan Rakugi 2005, dalam Norma
kecemasan, karena dengan 2012, h.5).
mendapatkan dukungan dari orang Mekanisme dari dimensi kesehatan
lain seseorang yang mengalami stres fisik yang buruk tidak diketahui secara
dan kecemasan tidak sendirian pasti, tetapi diperkirakan akibat dari
merasakan masalah yang dihadapinya. pengaruh komplikasi dan gejala klinis
Namun, demikian seseorang yang yang ditimbulkan oleh hipertensi.
mengalami stres dan kecemasan Individu dengan hipertensi dilaporkan
hendaknya membuka diri meminta mengalami gejala-gejala seperti sakit
pertolongan kepada orang lain, tidak kepala, depresi, cemas, dan mudah lelah.
menutup-nutupi masalahnya sendiri. Gejala-gejala ini dilaporkan dapat
b. Hindari kebiasaan atau kegiatan rutin mempengaruhi kualitas hidup seseorang
yang membosankan pada berbagai dimensi terutama dimensi
Membuat jadwal kegiatan baru, kesehatan fisik (Soni 2010, dalam Putri
yang lebih bervariasi untuk 2013, h.10). Oleh karena itu, dalam
menyelesaikan tugas-tugas harian. menangani individu dengan hipertensi
Untuk menghindari kebosanan sangat penting untuk mengukur kualitas
ditempat kerja, awali pekerjaan hidup agar dapat dilakukan manajemen
dengan rasa gembira dan semangat, yang optimal.
anggap pekerjaan itu adalah suatu Penerimaan diri terhadap penyakit
permainan yang menyenangkan. yang diderita lansia yang kurang baik,
2. Gambaran kualitas hidup lansia dengan adanya kekhawatiran terhadap komplikasi
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas dari penyakit hipertensi dan masa depan.
Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Penerimaan diri dan rasa syukur
Hasil penelitian menunjukkan menjadikan seseorang merasa bahagia,
bahwa lebih dari separuh (52,4%) kualitas optimistis dan lebih intens merasakan
hidup lansia dengan hipertensi di wilayah kepuasan hidup (Froh, Kashdan,
kerja Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Ozimkowski, & Miller 2009, dalam Eko
Pekalongan dalam kategori cukup yaitu 22 2016, h.128). Bersyukur erat kaitanya
responden. Hasil penelitian dengan pengkondisian perasaan positif
menggambarkan bahwa tidak terdapat pada diri seseorang, hal ini baik secara
lansia dengan hipertensi yang memiliki langsung maupun tidak langsung rasa
kualitas hidup yang baik, hal ini syukur dapat meningkatkan kesejahteraan
mengindikasikan adanya penurunan psikologis pada diri seseorang (Emmons
kualitas hidup lansia dengan hipertensi di 2007, dalam Eko 2016, h.130).
wilayah kerja Puskesmas Wonopringgo Kimball Young dan Raymond W.
Kabupaten Pekalongan. Mack (2001, dalam Poerwanti 2012, h. 3)
Hasil penelitian lain yang dilakukan mengemukakan bahwa interaksi sosial
Soni (2010, dalam Putri 2013, h.9) merupakan kunci dari semua kehidupan
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak
273
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
274
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
dan spiritual. Biasanya akibat tercampur lebih bugar ketimbang orang-orang yang
aduk, karena akibat yang ditimbulkan oleh kurang bersyukur atas apa yang
stres mempengaruhi keseluruhan individu. dialaminya.
Secara fisik, stres dapat mengancam Allah SWT berfirman (dalam surat
homeostasis fisiologis individu. Secara Al-Baqoroh : 155-156) yang artinya Dan
emosional stres dapat mengakibatkan sungguh akan kami berikan cobaan
perasaan negatif atau konstruktif terhadap kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
diri. Secara intelektual stres dapat kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
mempengaruhi persepsi dan kemampuan buah-buahan. dan berikanlah berita
memecahkan masalah. Secara sosial, gembira kepada orang-orang yang sabar.
stress dapat mengubah hubungan (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
seseorang dengan orang lain. Secara musibah, mereka mengucapkan: "Inna
spiritual, stress dapat mempengaruhi nilai lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Surat
dan kepercayaan individu (Kozier 2004, Ali Imran ayah 139 yang artinya
dalam Loly 2010, h.173). Secara umum “Janganlah kamu bersikap lemah, dan
dapat disimpulkan bahwa kondisi stress janganlah (pula) kamu bersedih hati,
akan menimbulkan dampak baik padahal kamulah orang-orang yang
intrapersonal maupun interpersonal. Stres paling tinggi (derajatnya), jika kamu
dapat mengubah pandangan dan persepsi orang-orang yang beriman”. Dari ayat
seseorang akan arti hidup, tujuan hidup, tersebut dijelaskan bahwa manusia
kepuasan hidup dan dampak terhadap diingatkan agar dalam menghadapi segala
kualitas hidup. permasalahan hidup ini hendaknya tetap
Lansia dengan hipertensi hendaknya tegar dan tidak mudah jatuh dalam
selalu mensyukuri apa yang telah dicapai depresi, dengan tetap menjaga keimanan,
dan dimiliki, rasa syukur menyebabkan sabar dan bersyukur.
seseorang mempunyai sifat yang sabar, Berdasarkan hasil penelitian dan
tidak berprasangka buruk terhadap Tuhan. uraian tersebut, sangat penting bagi
Penerimaan diri dan rasa syukur perawat dalam menangani lansia dengan
menjadikan seseorang merasa bahagia, hipertensi untuk mengingatkan atau
optimistis dan lebih intens merasakan membimbing terhadap pemenuhan
kepuasan hidup. Selalu berfikir positif jika kebutuhan spiritualnya guna mengurangi
dihadapkan pada suatu cobaan, dengan stress atau ketegangan psikologis dalam
demikian individu dapat berharap bahwa hidup, sehingga dapat meningkatkan
stress atau ketegangan psikologis dalam kualitas hidupnya.
hidup dapat dikurangi, sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidupnya (Froh, KESIMPULAN
Kash dan Ozimkowski & Miller 2009, 1. Sebagian besar tingkat stress lansia dengan
dalam Eko 2016, h.128). hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Allah SWT telah memberikan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan
janjinya bagi orang-orang yang banyak dalam kategori stres sedang yaitu 29
bersyukur dalam (QS: Ibrahim: 7). responden (69%).
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, 2. Lebih dari separuh kualitas hidup lansia
pasti Kami (Allah) akan menambah dengan hipertensi di wilayah kerja
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu Puskesmas Wonopringgo Kabupaten
mengingkari (nikmat-Ku), maka Pekalongan dalam kategori cukup yaitu 22
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”. responden (52,4%).
Hasil penelitian Emmons dalam Akbar 3. Ada hubungan yang signifikan antara
(2011) menunjukkan bahwa mereka yang tingkat stress dengan kualitas hidup lansia
bersyukur memiliki kondisi tubuh yang dengan hipertensi di wilayah kerja
275
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
276
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
277
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016
278