TINJAUAN UMUM
Kawasan Outbound Training
9
Arti Kawasan dalam http://kbbi.web.id/kawasan diunduh September 2013
15
2.2 PENGERTIAN OUTBOUND
Outbound berasal dari kata out of boundaries, yang berarti keluar dari
batas atau keluar dari kebiasaan. Dimana peserta dihadapkan pada
pengalaman yang mengajak untuk berpikir luar biasa dan membuat
terobosan–terobosan baru.
1. Outbound merupakan metode pembelajaran modern yang memanfaatkan
keunggulan alam yang menghadapkan peserta pada tantangan
intelegensia, fisik, dan mental.10
2. Outbound adalah suatu alternatif pelatihan pengembangan diri dengan
memanfaatkan berbagai bentuk tantangan di alam terbuka, untuk
membangun dan mengembangkan kesadaran diri (self-awareness) dan
kesadaran sosial (social-awareness), demi menyelaraskan perilaku
(behavior alignment) di lingkungan bekerja maupun dalam kehidupan
sosial masyarakat.11
3. Outbound merupakan bagian dari seleksi sumber daya manusia.12
4. Outbound adalah kegiatan di alam terbuka yang bersifat hiburan (tour)
sekaligus memberi penyegaran (refreshment) yang dipandu oleh
instruktur yang berpengalaman, guna meningkatkan keakraban serta
kepedulian akan patutnya rasa kebersamaan membangun individu dan
kelompok serta menghilangkan kejenuhan dari kesibukan rutin sehari-
hari.13
5. Outbound merupakan program kegiatan dengan metode bermain sambil
belajar yang dilakukan di alam terbuka yang berdasarkan pada prinsip
belajar melalui pengalaman langsung (experimental learning) yang
10
Pengertian Outbound dalam http://sekolahalamjogja.wordpress.com diunduh September 2013
11
AFA Com Powered by Mambo Generated dalam http://afa.co.id diunduh September 2013
12
Ibid.
13
Ibid.
16
disajikan dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi, dan petualangan
sebagai media penyampaian materi.14
14
Perancangan CD interaktif sebagai medua pengenalan outbound anak sekolah dasar bagi orang
tua dalam http://digilib.unikom.ac.id diunduh September 2013
15
Pengertian Outbound dalam http://sekolahalamjogja.wordpress.com diunduh September 2013
16
Efektivitas Outward Bound Training untuk meningkatkan harga diri dan kemampuan kerjasama
dalam Jurnal Penelitian Dinamika Sosial
17
3. Penyegaran (refreshment).
18
agar para peserta terbentuk rasa persahabatan dan suasana
menyenangkan. Setelah itu dilanjutkan dengan permainan
pembentukan tim (team building) yang bermula dari pengembangan
diri (personal development).
2. Perenungan pengalaman (reflect)
Kegiatan refleksi bertujuan untuk memproses pengalaman yang
diperoleh dari kegiatan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan ini
terdapat 4 tingkat belajar (Bloom, 1956) antara lain adalah:
a. Knowledge
Pada tingkat ini orang hanya mengingat peristiwa yang terjadi
dan menceritakan apa yang terjadi sebagai fakta.
b. Comprehension
Pada tingkat ini orang menginterpretasikan apa yang terjadi, di
dalam tahapan ini peserta sudah melakukan olah pikir untuk
memaknai permainan yang dilakukannya.
c. Application
Pada tingkat ini orang melakukan penerapan secara sederhana
dari apa yang dipelajari. Kegiatan olah pikir semakin tinggi
intensitasnya. Proses kreatif perlu dimiliki peserta dalam melihat
manfaat kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Analysis
Pada tingkat ini orang memecah-mecah hal yang dialami
dalam berbagai komponen dan melihat keterkaitan antara satu
dengan yang lain. Kegiatan yang dilakukan pada tingkat ini tertuju
pada upaya membangun pemikiran yang sistematik (system
thinking).
e. Synthesis
Pada tingkat ini orang menggabungkan potongan pengetahuan
untuk mencapai masalah.
19
f. Evaluation
Pada tingkat evaluation ini, orang mengevaluasi manfaat
sebuah gagasan, solusi masalah dan peristiwa yang dialaminya.
3. Pembentukan konsep (form concept)
Pada tahapan ini para peserta mencari makna dari pengalaman
intelektual, emosional, dan fisikal yang diperoleh dari keterlibatan
dalam kegiatan dimana antar kegiatan yang dilakukan dihubungkan
dengan perilaku manajemen sesungguhnya. Tahapan ini dilakukan
sebagai kelanjutan dari tahap refleksi.
4. Pengujian konsep (test concept)
Pada tahapan ini peserta diajak untuk merenungkan dan
mendiskusikan sejauh mana konsep yang telah terbentuk di dalam
tahapan “pembentukan konsep” dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
20
3. Pengembangan budaya organisasi (culture development)
Kegiatan pelatihan yang menekankan pada budaya organisasi
sebagai perangkat yang penting di dalam peningkatan kinerja
organisasi.
4. Perencanaan strategis (strategic planning)
Kegiatan pelatihan yang menekankan pada kepekaan seseorang
terhadap perubahan yang ada.
5. Pengembangan diri (personal development)
Kegiatan pelatihan yang menekankan pada kemampuan diri
untuk mampu berinteraksi dengan orang lain melalui kepercayaan diri
(self-confidence).
17
Jenis Kegiatan Outbound Program dalam http://outboundmalang.com/ diunduh September 2013
21
patience (semacam permainan kartu), teka-teki silang dan bahkan
mesin poker
2. Simulasi
Simulasi adalah contoh situasi aktual atau imajiner. Simulasi
biasanya dirancang serealistis mungkin supaya peserta dapat belajar
dari tindakan mereka tanpa khawatir dengan bermacam resikonya.
3. Asah otak
Asah otak berada di kelasnya tersendiri bukan merupakan games
atau simulasi murni melainkan teka-teki yang dapat menyibukkan
pikiran peserta atau menunjukkan titik kuncinya.
Asah otak tertentu meliputi latihan-latihan seperti
menggabungkan titik dan paling banyak merupakan latihan persepsi.
4. Bermain peran
Bermain peran digunakan dalam pelatihan untuk melihat
bagaimana peserta bereaksi dalam situasi tertentu sebelum dan sebuah
sesi pelatihan. Bermain peran sangat bermanfaat untuk memberikan
kesempatan peserta mempraktekkan bagaimana berhubungan dengan
orang lain sesuai skenario yang diberikan. Bahkan meski peserta keliru
melakukannya, mereka tetap dapat mengambil suatu pelajaran.
5. Studi Kasus
Studi kasus berisi dengan sebuah kasus yang dipelajari oleh
kelompok atau oleh individu. Studi mendalam dari hal sesungguhnya
atau skenario yang disimulasikan dimaksudkan untuk
mengilustrasikan hasil-hasil tertentu. Apabila sebuah kelompok atau
individu memiliki jawaban terhadap masalah atau situasi tertentu,
maka jawaban tersebut dapat dibandingkan dengan hal yang
sesungguhnya terjadi dan hasil-hasil yang muncul dalam peristiwa
tersebut.
22
2.7 JENIS KEGIATAN KAWASAN OUTBOUND TRAINING
Dalam meningkatkan kualitas kawasan outbound training,
pengkategorian jenis kegiatan dalam kawasan outbound training adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan pengelolaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pihak pengelola untuk mengelola sarana fisik dalam kawasan
outbound training. Termasuk di dalamnya kegiatan perawatan
bangunan, taman, dan peralatan yang digunakan sebagai media
pelatihan dalam kawasan outbound training.
2. Kegiatan Pelatihan
Kegiatan pelatihan adalah kegiatan yang dilakukan sebagai
proses outbound training di dalam kawasan. Termasuk di dalamnya
kegiatan permainan, simulasi, diskusi, ceramah, dan sebagainya.
3. Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang adalah kegiatan yang dilakukan sebagai
pendukung kegiatan utama. Misalnya kegiatan menginap, berkemah,
kantin, dan lain sebagainya.
23
2.9 CONTOH STUDI KASUS KEGIATAN PESERTA OUTBOUND
TRAINING
2.9.1 KEGIATAN OUTBOUND TRAINING 1 HARI
Tabel 2. 1 Contoh Rundown Kegiatan Outbound Training 1 Hari
08.00-08.15 Kedatangan peserta
08.15-08.30 Daftar ulang dan snack
Opening Ceremony
Serah terima peserta
08.30-08.45
Perkenalan tim
Ice breaking games
08.45-09.00 Pembagian Kelompok
Games
09.00-09.35
Pembahasan Games sebagai pengantar Outdoor Training
Tunjuk Ketua dan pembuatan Yel-yel
09.35-10.00
Briefing Outbound Training
10.00-10.15 Istirahat dan Snack
Simulasi Treasure Hunting
Permainan dilakukan setiap kelompok bersama-sama
Pos 1: Lego Construction
10.15-12.00 Pos 2: Card Hunting
Pos 3: Built a Tower
Pos 4: Marble Race
Pos 5: Sliding Pail
12.00-13.00 Makan siang dan Istirahat
13.00-13.30 Energizer Games
13.30-14.00 Briefing Games Besar (Trilogy Games)
Games Besar (peserta bergabung menjadi satu)
14.00-15.00
Pipe Line Games
Evaluasi kegiatan outbound training
15.00-16.30
Penutupan
Sumber: Analisis Penulis, 2014
24
2.9.2 KEGIATAN OUTBOUND TRAINING 2 HARI
Tabel 2. 2 Contoh Rundown Kegiatan Outbound Training 2 Hari
08.00-08.45 Kedatangan Peserta
08.45-09.00 Daftar ulang dan Snack
Pembukaan
09.00-09.40 Serah terima
Perkenalan dan penjelasan tujuan kegiatan
09.40-10.00 Pembagian kamar dan peserta menaruh barang di kamar
Ice Breaking
10.00-10.45
Games pembagian kelompok
Pembuatan name tag kelompok
10.45-12.00
Pembagian tugas kelompok
Istirahat dan makan siang
12.00-13.00
Dinamika (saat makan siang)
13.00-13.15 Energizer Games
13.15-14.15 Games dalam kelompok
14.15-16.00 Refleksi pribadi
16.00-18.00 Games antar kelompok
Makan malam dengan dinamika
18.00-19.30
Mandi dan Istirahat
19.30-20.30 Evaluasi kegiatan
20.30-21.30 Kontemplasi dan Doa malam
21.30-22.00 Api Unggun
22.00-07.00 Istirahat dan Tidur
07.00-07.30 Senam pagi dan ice breaking
07.30-08.30 Makan pagi
08.30-09.00 Games dan Pembahasan
Simulasi Treasure Hunting
09.00-10.30
Permainan dilakukan setiap kelompok bersama-sama
10.30-11.30 Evaluasi permainan
11.30-12.00 Refleksi
12.00-13.00 Makan Siang dan mengeluarkan barang dari kamar
Evaluasi kegiatan outbound training
13.00-13.30
Penutupan
Sumber: Analisis Penulis, 2014
25
Kegiatan outbound training efektif dilaksanakan selama 2 hari.
Hari ketiga pada kegiatan outbound training bersifat tentatif. Pada hari
ketiga biasanya dilakukan refreshing dengan kegiatan trekking di alam
sekitar, menggunakan fasilitas yang tersedia, atau menggunakan
wahana yang tersedia seperti flying fox, two line bridge, monkey walk,
dan lainnya.
26
Gambar 2. 2 Site Plan Umbul Sidomukti
Sumber: http://seputarsemarang.com/ diunduh September 2013
27
2.10.2 LEMBAH PERTIWI
Kawasan wisata Lembah Pertiwi berada di Puncak, Bogor.
Lokasi Lembah Pertiwi terletak paling puncak di Lembah Gunung
Lemo yang menyatu dengan Air Terjun, Sungai dan Hutan. Lembah
Pertiwi menerapkan Konsep Back To Nature dengan terdapatnya Villa
Bambu.
28
2.10.3 CAMP JRF ECO-VILLAGE
Camp JRF Eco-Village terletak di pegunungan Pocono,
Pennsylvania, Amerika Serikat. Camp JRF Eco-Village merupakan
perkemahan musim panas. Perkemahan ditujukan untuk remaja dan
anak – anak dan terdiri dari kabin yang beratap kanopi warna – warni.
Kabin berada pada kontur tinggi yang berdekatan dengan ruang
pertemuan, pemandian, dan tanggul tanah. Fokus pada Camp JRF
Eco-Village adalah penciptaan ruang sosial untuk berkemah bagi
masyarakat dan menikmati kehidupan di perkemahan musim panas.
29
Gambar 2. 5 Kegiatan di dalam Camp JRF Eco-Village
Sumber: Metcalfe Architecture Design, diunduh September 2013
30
c. Ruang pertemuan
d. Gudang peralatan
e. Gudang penyimpanan
2. Fasilitas pelatihan
a. Lapangan permainan
b. Jalur trekking
c. Area simulasi
d. Gedung seminar
e. Ruang pelatihan
3. Fasilitas pendukung
a. Penginapan
b. Tempat perkemahan
c. Tempat ibadah
d. Perpustakaan
e. Poliklinik
f. Restoran
g. Pasar
31