Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang

Masa lanjut usia (lansia) adalah perkembangan terakhir dalam hidup manusia. Dikatakan
sebagai perkembangan terakhir oleh karena ada sebagian anggapan perkembangan manusia
setelah menjadi dewasa.. Pengertian Lansia. Menurut World Health Organisation (WHO), lansia
adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Semakin meningkatnya usia maka
akan lebih berisiko terhadap peningkatan terjadinya hipertensi pada lansia.
Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi dimana
pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan
darah diastolik ≥90 mmHg) yang menetap. Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan
tekanan dinding arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin
tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja (WHO, 2013).
Faktor resiko pada hipertensi adalah sebagai berikut faktor genetik, usia, jenis kelamin,
etnis, asupan garam yang tinggi, obesitas dan stress.
Di dunia, hampir 1 milyar orang atau 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi.
Tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang bisa merusak organ tubuh manusia
(Depkes RI,2007). Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama di negara-negara
berkembang (Triyanto, 2014).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 70% penderita hipertensi yang
diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik
(adequately treated cases), diperkirakan sampai tahun 2025 tingkat terjadinya tekanan darah
tinggi akan bertambah 60%, dan akan mempengaruhi 1,56 milyar penduduk di seluruh dunia.
Jika Hipertensi tidak di tangani dengan baik maka akan terjadi tingkat komplikasi
keparahan yang cukup bahaya tingkat keparahannya berupa Stroke dan serangan jantung
merupakan komplikasi yang tersering pada Hipertensi.
WHO mencatat pada tahun 2013 sedikitnya sejumlah 839 juta kasus hipertensi,
diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29%dari total penduduk dunia,
dimana lebih banyak pada wanita (30%) dibanding pria (29%). Berdasarkan laporan WHO tahun
2013, Afrika Selatan menjadi Negara yang memiliki tingkat hipertensi paling tinggi di dunia
yaitu sebanyak 72% pada orang dewasa yang usianya di atas 50 tahun. Tim peneliti yang
dibentuk oleh WHO yang bernama SAGE atau Strategic Advisory Group of Expert menemukan
prevalensi hipertensi pada hampir 72% orang dewasa di negara Rusia. Angka prevalensi yang
lebih rendah terdapat di beberapa negara seperti 58% di Meksiko, 57% di Ghana, 53% di China,
serta 32% di India (WHO, 2013).
Di Indonesia terjadi peningkatan prevalensi hipertensi. Secara keseluruhan prevalensi
hipertensi di Indonesia tahun 2013 sebesar 26,5% (Riskesdas, 2013). Dan di Sumatera Utara
prevalensi hipertensi tahun 2013 sebesar 24,7% (Riskesdas, 2013). Data dari Perhimpunan
Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH) menyebutkan, angka kematian di Indonesia mencapai 56
juta jiwa terhitung dari tahun 2000-2013. Diketahui bahwa faktor kematian paling tinggi adalah
hipertensi, menyebabkan kematian pada sekitar 7 juta penduduk Indonesia (InaSH, 2014). Hal
ini menunjukkan, 76% kasus hipertensi pada masyarakat belum terdiagnosis atau 76%
masyarakat belum mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi.
Di Indonesia pmerintah telah menegaskan untuk menegelola penyakit Hipertensi
termasuk penyakit tidak menular lainnya, kemenkes membuat kebijakan berupa,
mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini secara aktif (Skrining), dan
meningkatkan akses penderita terhadap pengobatan hipertensi melalui revitalisasi Puskesmas
untuk pengendalian PTM melalui peningkatan Sumberdaya tenaga kesehatan yang profesional
dan kompeten dalam pengendalian PTM khususnya pelaksana PTM di fasilitas pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam


penelitian ini yaitu “Bagaimana Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap penyakit
Hipertensi pada lansia di UPT Puskesmas Medan Area Selatan periode Februari 2019?’

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap penyakit


Hipertensi pada Lansia di UPT Puskesmas Medan Area periode Februari 2019
1.3.1 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik umum (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan)


pasien hipertensi di UPT Puskesmas Medan Area Selatan periode Februari 2019

2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian


hipertensi di UPT Puskesmas Medan Area Selatan periode Februari 2019

3. Untuk mengetahui sikap pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di


UPT Puskesmas Medan Area Selatan Periode Februari 2019

1.4 Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap pasien


hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di UPT Puskesmas Medan Area Selatan periode
Februari 2019

Ha : Ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap pasien hipertensi dengan upaya pengendalian
hipertensi di UPT Puskesmas Medan Area Selatan periode Februari 2019

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi UPT Puskesmas Medan Area Selatan


Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan mengenai pengetahuan dan
sikap pasien dalam mengendalikan hipertensi untuk
menurunkan kasus hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Medan Area Selatan dan juga
sebagai bahan masukkan dalam pengambilan kebijakan.

2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi pada masyarakat khususnya
penderita hipertensi tentang pentingnya upaya pencegahan ataupun pengendalian hipertensi,
sehinggadapat menurunkan angka kasus hipertensi dan mencegah kematian akibat hipertensi.

3. Bagi Peneliti Lain


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan dan informasi
bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian tentang hipertensi secara lebih mendalam.

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif bersifat analitik melalui pendekatan cross-
sectional untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan da sikap pasien hipertensi dengan
upaya pengendalian hipertensi di UPT Puskesmas Medan Area.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil tempat di UPT Puskesmas Medan Area.

Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2019

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Lansia yang berkunjung di UPT Puskesmas
Medan Area Selatan

Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil di seluruh objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2012). Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Quota sampling sampai jumlah sampel tercapai dengan kriteria:
Kriteria inklusi yang telah ditetapkan, yaitu
a. Bersedia menjadi responden
b. Penderita hipertensi
c. Umur diatas 60 thn

Kriteria Ekslusi :
a. Pasien menolak untuk menjadi responden
b. Umur dibawah 60 thn

Metode Pengumpulan Data

Data Primer
Data primer diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang
diajukan kepada pasien hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Medan Area.

Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari profil kesehatan kota Medan Area, UPT Puskesmas
MedanArea, Studi Pustaka dan Internet.

Anda mungkin juga menyukai