Anda di halaman 1dari 252

PROFIL

KESEHATAN PROVINSI JAMBI


2012

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI


JAMBI
2013
TIM PENYUSUN

Pengarah

Dr. Hj. Andi Pada, M.Kes


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi

Ketua
Bairizal, SKM, M.Kes
Kepala Bidang Pendataan, Evaluasi dan
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan

Sekretaris
Yan Niaga, SKM, M.Kes
Kepala Seksi Pendataan

Editor
Triyesnatman. SKM

Anggota

Herwan, SKM; Ika Asrini M, S.Pd; Parida Harahap, S. Psi;


Hj. Evariani, S.Sos;

Kontributor

BPS Provinsi Jambi, Sekretaris Dinas Kesehatan, Bidang Evaluasi dan


Pengendalian, Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Penanggulangan
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dan Bidang Pemberdayaan
Kesehatan Masyarakat
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kepada Allah SWT selalu kami panjatkan, karena dengan rahmat dan
karuniaNya Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 telah dapat diselesaikan. Profil
Kesehatan Provinsi Jambi merupakan sarana penyajian data dan informasi
kesehatan yang merupakan potret status kesehatan masyarakat dengan
berbagai faktor yang mempengaruhinya. Profil kesehatan Provinsi Jambi selain
sebagai penyajian data dan informasi kesehatan juga dimanfaatkan sebagai
bahan evaluasi dari program-program pembangunan kesehatan di kabupaten/
kota. Data Profil Kesehatan Provinsi Jambi saat ini telah pula dimanfaatkan
dalam penyusunan RPJMD dan renstra Dinas Kesehatan.

Penyajian data dalam profil kesehatan diupayakan dalam bentuk data “facility
based” dan data “community based” serta data yang disajikan diupayakan
lengkap dari segi jenis dan cakupan. Profil Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2012
ini penyusunannya berbeda dari profil kesehatan sebelumnya, profil kesehatan
yang sekarang penyajiannya menyesuaikan dengan Profil Kesehatan Indonesia,
lebih banyak penyajian datanya. Sumber data masih sama dengan profil
sebelumnya yaitu bersumber dari profil kesehatan kabupaten/ kota, data dari
program dan juga data dari lintas sektor terkait.

Seksi Pendataan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Jambi sebagai


koordinator Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Jambi bersama-sama dengan
program di Dinas Kesehatan menyusun Profil Kesehatan. Profil Kesehatan
Provinsi Jambi ditampilkan dalam bentuk yang lebih menarik agar para pembaca
lebih mudah menggunakannya. Profil Kesehatan ini menggambarkan tentang
kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan faktor
terkaitlainnya serta perbandingan dengan Nasional.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 dengan segala keterbatasannya tetap


diupayakan agar dapat terbit lebih cepat dari tahun sebelummya. Profil

i
Kesehatan Provinsi Jambi 2012 dibuat dalam bentuk cetakan buku, bagi yang
membutuhkan dapat menghubungi Seksi Pendataan dan Pengendalian Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi. Kritik dan saran sangat kami butuhkan dalam
penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Jambi ini.

Mudah-mudahan “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012” ini bermanfaat dalam


mengisi kebutuhan data informasi di bidang kesehatan.
Billahit taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jambi, Juli 2013


Tim Penyusun

ii
SAMBUTAN
KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kahadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan bimbinganNya, Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi telah menerbitkan “Profil Kesehatan Provinsi Jambi
2012” yang mencakup seluruh kabupaten/ kota. Meskipun berat dan banyak
tantangan didalam proses pengumpulan data dan informasi kesehatan ini,
akhirnya Seksi Pendataan dan Pengendalian berhasil menghimpun data tahun
2011 dan menyusunnya dalam bentuk “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012”.

Tantangan dan kendala dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu
ternyata cukup banyak, sehingga data dan informasi dari kabupaten/ kota
maupun program masih belum dapat terisi secara lengkap. Dengan terbitnya
“Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012” ini, saya harapkan dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak baik institusi pemerintah, swasta, profesi, mahasiswa dan lainnya
diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi.

Ucapan selamat dan penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada semua
pihak, terutama kepada Seksi Pendataan dan Pengendalian yang telah menjadi
coordinator dalam penyusunannya, dan kontribusi program, sehinga
memungkinkan tersusunnya “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012” ini.

Billahit taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jambi, Agustus 2013


Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jambi

Dr. Hj. Andi Pada, M.Kes


NIP 19620318 198901 2 002

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR LAMPIRAN v

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 4

A. Letak Geografi, Tofografi dan Pemerintahan 4


B. Keadaan Penduduk 8
C. Keadaan Ekonomi 12
D. Keadaan Pendidikan 18
E. Keadaan Kesehatan Lingkungan 20

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 27

A. Mortalita 27
B. Morbiditas 35

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 59

A. Pelayanan Kesehatan Dasar 60


B. Pelayanan Kesehatan Rujukan 90
C. Perbaikan Gizi Masyarakat 97

BAB V SUMBER DAYAKESEHATAN 108

A. Sarana Kesehatan 108


B. Tenaga Kesehatan 116
C. Pembiayaan Kesehatan 120

BAB VI PERBANDINGAN PROVINSI JAMBI DENGAN NASIONAL 126

A. Kependudukan 126
B. Derajat Kesehatan 132
C. Upaya Kesehatan 134

LAMPIRAN

iv
DAFTAR LAMPIRAN TABEL

No Tabel Judul Tabel

Lampiran Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah


Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur,


Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Kabupaten/
Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok


Umur Di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang


Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten / Kota
di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 5 Persentase Penduduk Laki-laki Dan Perempuan Berusia 10


Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang
Ditamatkan Dan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Tahun
2012.

Lampiran Tabel 6 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten /


Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 7 Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin
Dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 8 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompk Umur Dan


Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 9 Jumlah Kasus AFP (NON POLIO) Dan AFP Rate (NON
POLIO) Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun
2012.

Lampiran Tbel 10 Jumlah Kasus Baru TB Paru Dan kematian Akibat TB Paru
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2012.

Lampiran Tabel 11 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2012.
Lampiran Tabel 12 Jumlah KAsus Dan Kesembuhan TB Paru BTA+ Menurut
Jenis Kelamin Kabupaten Kota di Provinsi Jambi Tahun
2012.
Lampiran Tabel 13 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2012.

Lampiran Tabel 14 Jumlah Kasus Baru HIV,AIDS, Dan Infeksi Meular Lainnya
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
tahun 2012.

Lampiran Tabel 15 Persentse Donor Darah Diskrining Terhadap HIV, AIDS,


Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2012.

Lampiran Tabel 16 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin


Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 17 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin kabupaten
/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2012.

Lampiran Tabel 18 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut
Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun
2012.

Lampiran Tabel 19 Jumlah Kasus dan Prevalansi Penyakit Kusta Menurut Jenis
Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 20 Persentase Penderita Kusta selesai Berobat Menurut Jenis


Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 21 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dicegah Dengan Imunisasi


Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi
tahun 2012.

Lampiran Tabel 22 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan


Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin kabupaten/ Kota
Tahun 2012.

Lampiran Tabel 23 Jumlah Kasus DBD Menurut jenis Kelamin Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jambi tahun 2012.

Lampiran Tabel 24 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis


Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 25 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin


Kabupaten/ Kota di Provinsi JambiTahun 2012.
Lampiran Tabel 26 Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 27 Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jambi Tahun 2011.
Lampiran Tabel 28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga
Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 29 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut


Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampira Tabel 30 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet FE I Dan FE 3


Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 31 Jumlah Dan Persenatase Ibu Hamil Dan Neonatal Resiko
Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 32 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Balita, Ibu Nifas
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2012.

Lampiran Tabel 33 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi


Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 34 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi


Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2012.

Lampiran Tabel 35 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kabupaten/


Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 36 Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin


Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 37 Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin


Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten / Kota di


Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 39 Cakupan Imunisasi DPT, HB Dan Campak Pada Bayi


Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2012.
Lampiran Tabel 40 Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis
Kelamin kabupaten? Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 41 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis
Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2011.

Lampiran Tabel 42 Pemberian Makanan Pendamping ASI Usia Anak 6-23 Bulan
Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 43 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin


Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 44 Jumlah Balita Yang Ditimbang Menurut Jenis Kelamin


Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 45 Cakupan Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut


Jenis Kelamin Kabupate/ Kota di Provinsi Jambi Tahun
2012.

Lampiran Tabel 46 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat


Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2012.

Lampiran Tabel 47 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat


Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2012.

Lampiran Tabel 48 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis


Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 49 Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan


Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Provinsi Jambi
Tahun 2012.

Lampiran Tabel 50 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis
KLB Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2012.

Lampiran Tabel 51 Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam


Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 52 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis


Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.
Lampiran Tabel 53 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan
Setingkat Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 54 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten/ Kota di


Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 55 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar


Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2012.

Lampiran Tabel 56 Cakupan Pelayanan Rawat JAlan Masyarakat Miskin


(Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis
Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 57 Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Hampir


Miskin) Menurut Strata Kesehatan, Jenis Kelamin di Provinsi
Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 58 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Inap, Dan Kunjungan


Gangguan Jiwa Disarana Kesehatan Kabupaten/ Kota di
Provinsi jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 59 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit di Provinsi Jambi


Tahun 2012.

Lampiran Tabel 60 Indikator Kenerja Pelayanan di Ruamh sakit Kabupaten/


Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 61 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan


Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun
2012.

Lampiran Tabel 62 Persenatse Rumah Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di


Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 63 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk


AEDES Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun
2012.

Lampiran Tabel 64 Persentase Keluarga Menurut Sarana Air Bersih Yang


Digunakan Di Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun
2012.

Lampiran Tabel 65 Persenatase Keluarga Menurut Sumber Air Bersih Yang


Digunakan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.
Lampiran Tabel 66 Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi
Dasar Menurut kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun
2012.

Lampiran Tabel 67 Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan


(TUPM) Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2012.

Lampiran Tabel 68 Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya


Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 69 Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat di Provinsi Jambi


Tahun 2012.

Lampiran Tabel 70 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan


di Provinsi Jambi tahun 2012.

Lampiran Tabel 71 Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes


Dan Memiliki Sfesialis Dasar di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 72 Jumlah Posyandu Menurut Strata Dan Kabupaten/ Kota di


provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 73 Usaha Kesehatan Yang Bersumberdaya Masyarakat


(UKBM) Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jmbi Tahun
2012.

Lampiran Tabel 74 Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Provinsi


Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 75 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan di


Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 76 Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi di Sarana Kesehatan


di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 77 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarkat Dan Sanitasi Di


Sarana Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 78 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fsioterafis di Sarana


Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Lampiran Tabel 79 Anggaran Kesehatan Kabupten/ Kota di Provinsi Jambi


Tahun 2012.
RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 50,196 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 1506 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 1,664,091 1,596,420 3,260,511 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.0 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 65.0 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 50.5 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 104.2 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 94.1 96.0 97.8 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ 47.4 41.5 44.5 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 36,744 36,450 73,194 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6.1 3.7 4.9 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 257 174 431 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 7.0 4.8 5.9 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 278 202 480 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 7.6 5.5 6.6 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 77 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 110.1 per 100.000 KH Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan


18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3.70 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 137 90 113.88 per 100.000 penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 137 88 113.88 per 100.000 penduduk Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 0 0 1.93 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 0.00 0.00 67.03 % Tabel 11
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
23 Success Rate TB Paru #DIV/0! #DIV/0! 93.38 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani #DIV/0! #DIV/0! 19.45403609 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 66 62 128 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 40 17 57 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 202 1,136 1,338 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 21 6 27 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV 0.38 0.00 0.36 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 6.28 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 6 8 14 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 27 42 69 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 2 3 3 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun #DIV/0! #DIV/0! 5.88 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! #DIV/0! 10.59 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 0.00 0.00 0.42 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 0.00 41.18 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 0 0 390 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 31.01 29.94 30.49 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 2.21 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 1.53 1.89 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.10 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 14 6 10 per 100.000 penduduk Tabel 25
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 97 91 94 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0.76 0.42 1.25 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik - - 82.93 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang - - 1.79 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 0.03 0.03 0.07 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 92.16 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 90.22 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 91.00 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 86.23 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 89.82 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 65.63 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani - - 30.16 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A - - 90.85 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A - - 84.47 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 92.46 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 26.98 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 82.07 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 47.60 48.02 95.62 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 91.94 87.20 89.58 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 92.25 44.64 90.95 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 90.23 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 98.72 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 0.97 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 20.43 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin - - 44.87 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 24.22 24.08 54.36 % Tabel 43
82 Balita ditimbang - - 71.07 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 0 0 90,4 % Tabel 44
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0 0 1 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan - - 53.97 % Tabel 46
Setingkat
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan 4.89 5.03 53.97 % Tabel 47
Setingkat
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 34.81 34.98 62.87 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 - % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.05 0.04 0.05 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 88.91 sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 88.91 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! 77.79 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 102.38 114.57 237.28 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 102.38 114.57 237.28 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar - - 42.01 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas 24.62 24.25 91.30 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 26.97 26.56 53.52 %
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat - - 3.33 %
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 56
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 0.15 0.20 0.34 %
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat - - 1.02 %
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 20.71 23.17 35.83 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0.50 0.33 0.60 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS - - 1.61 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
106 Nett Death Rate (NDR) di RS - - 1.14 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 47.25 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 4.23 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 4.72 Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


110 Rumah Tangga ber-PHBS 166,045.00 % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan


111 Rumah Sehat 72.11 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 72.11 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 18.95 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 66.96 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 59.66 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 33.05 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 52.82 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 51.31 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 24.00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3.00 Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 67.00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 107.00 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 440.00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 0.97 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 362.96 % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 3,313.00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 100.00 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 0.99 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 1,329.00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 49.29 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 570.00 Poskesdes Tabel 73
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan

D.2 Tenaga Kesehatan


132 Jumlah Dokter Spesialis 138.00 59.00 282.00 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis 8.29 3.70 8.62 per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 64.00 125.00 889.00 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 3.85 7.83 26.47 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 27.00 23.00 256.00 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan 838.00 2,504.00 3,342.00 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 100.78 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 1.00 339.00 5,429.00 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 20.00 142.00 1,810.00 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi 8.00 23.00 322.00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas - - 1,511.00 Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 31.00 33.00 385.00 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis - - - Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis - - 28.00 Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan


146 Total Anggaran Kesehatan 516,856,617,746.00 Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota #DIV/0! % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 158,520.13 Rp Tabel 79
BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua


komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan
masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator
umur harapan hidup (UHH), angka kematian, angka kesakitan, dan status
gizi masyarakat.

Sistem informasi kesehatan adalah salah satu upaya pemerintah untuk


menyediakan data dan informasi kesehatan. Sistem informasi kesehatan
yang ada saat ini masih belum dapat menyediakan data dan informasi
yang evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manajemen
kesehatan yang efektif. Masih terfrakmentasinya sistem informasi.
kesehatan sehingga mengakibatkan redundant data, duplikasi kegiatan
dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya, situasi ini mengakibatkan
pendistribusian informasi menjadi terlambat terutama dari sumber data di
unit pelayanan.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi merupakan gambaran tentang situasi


pembangunan kesehatan di Provinsi Jambi yang selalu diterbitkan setiap
tahun. Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012, merupakan alat ukur
capaian indikator pembangunan kesehatan di kabupaten/ kota
dibandingkan dengan target provinsi, nasional dan target Millenium
Development Goals (MDGs). Profil Kesehatan Provinsi Jambi memuat
berbagai data kesehatan dan pendukung lainnya yang berhubungan
dengan kesehatan.seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan dan
keluarga berencana.
Data dianalisis secara sederhana dengan bentuk tampilan tabel, grafik,
peta dan narasi, dengan melihat peringkat dari tiap indikator, sehingga
kabupaten/ kota dapat mengetahui dimana posisinya dalam setiap
indikator pembangunan kesehatan dibandingkan dengan kabupaten/ kota
lainnya. Data profil kesehatan Provinsi Jambi juga digunakan sebagai
bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di
kabupaten/ kota.

Dalam penyajian data Profil Kesehatan Provinsi Jambi diusahakan untuk


menampilkan data dan informasi yang dapat menjawab visi dan misi
Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Dimana visi
Kementrian Kesehatan adalah “Masyarakat Sehat yang Mandiri”
sedangkan visi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi adalah “Masyarakat
Jambi Sehat Adil dan Mandiri” dengan misi adalah sebagai berikut :
1. Mendorong kemandirian dan kesadaran masyarakat untuk hidup
sehat.
2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
3. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan kualitas lingkungan.
4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya manusia bidang
kesehatan.
5. Meningkatkan kualitas manjemen, pembiayaan kesehatan dan
jaminan pemeliharaan kesehatan.

Meningkatnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka,


mengakibatkan kebutuhan informasi kesehatan dan akses terhadap
informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan informasi
kesehatan. Hal ini membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan
termasuk kesiapan informasi untuk mendisain dan menilai pelayanan
kesehatan yang tepat. Disentralisasi adalah kebijakan yang mendorong
untuk terjadinya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

2
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 diharapkan dapat bermanfaat dalam
mendukung menajemen kesehatan yang lebih baik terutama untuk
mendukung visi dan misi pembangunan kesehatan baik pusat dan daerah.

Adapun sistimatika Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 terdiri atas 6


(enam) BAB, yaitu :
Bab I. Pendahuluan, bab ini menyajikan tentang latar belakang
diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 serta sistimatikanya.
Bab II. Situasi Umum dan Perilaku Penduduk, bab ini menyajikan
tentang gambaran umum Provinsi Jambi yang meliputi, (1). Letak
geografis, fotografi, dan pemerintahan. (2). Kependudukan (3).
Perekonomian. (4). Pendidikan. (5). Lingkungan fisik dan, (6). Perilaku
penduduk yang terkait dengan kesehatan.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan, bab ini berisikan tentang uraian hasil-
hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2012, yang
mencakup angka kematian, umur harapan hidup, angka kesakitan, dan
status gizi masyarakat.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan, bab ini berisikan tentang upaya yang
telah dilaksakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2012, gambaran
upaya kesehatan yang dilakukan meliputi : pencapaian kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan, upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit, dan upaya perbaikan gizi masyarakat.
Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menyajikan tentang
sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai dengan tahun
2012. gambaran sumber daya mencakup keadaan tenaga, sarana
kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
Bab VI. Perbandingan Provinsi Jambi dengan Provinsi lain di Sumatera,
Bab ini menyajikan perbandingan beberapa indikator yang meliputi data
kependudukan, angka kelahiran, angka kematian, dan beberapa penyakit
tertentu.
***

3
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN
PERILAKU PENDUDUK

A. Letak Geografi, Tofografi dan Pemerintahan


Provinsi Jambi adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang berada di
Pulau Sumatera, Provinsi Jambi secara resmi berdiri menjadi provinsi
tahun 1958 sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 61
tahun 1958 tanggal 25 Juni 1958. Provinsi Jambi terletak antara 0° 45'
sampai 2° 45' Lintang Selatan dan 101° 0' - 104° 55' Bujur Timur, terletak
ditengah pulau sumatera membujur sepanjang pantai timur sampai barat,
dengan luas wilayah keseluruhan 50.160,05.Km². Secara geografis
Provinsi Jambi terletak pada Pantai Timur Pulau Sumatera berhadapan
dengan laut Cina Selatan.

Gambar 2.1
Letak Geografis Provinsi Jambi

Batas wilayah Provinsi Jambi adalah sebagai berikut ; sebelah utara


dengan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, sebelah selatan dengan
Provinsi Sumatera Selatan, sebelah barat dengan Provinsi Sumatera
Barat dan Bengkulu, sebelah timur dengan Laut Cina Selatan. Provinsi
Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia-
Malaysia-Singapore (IMS-GT) dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT).
Jarak tempuh Jambi ke Singapura jalur laut melalui Batam dengan
menggunakan kapal cepat (jet-foil) ditempuh ± 5 jam.

Luas wilayah Provinsi Jambi 50.160,05 km2, dengan luas wilayah per
kabupaten/ kota adalah sebagai berikut :

- Kabupaten Kerinci 3.355,27 km2 ( 6,69%)

- Kabupaten Merangin 7.679,00 km2 (15,31%)

- Kabupaten Sarolangun 6.184,00 km2 (12,33%)

- Kabupaten Batanghari 5.804,00 km2 (11,57%)

- Kabupaten Muaro Jambi 5.326,00 km2 (10,62%)

- Kabupaten Tanjung Jabung Timur 5.445,00 km2 (10,86%)

- Kabupaten Tanjung Jabung Barat 4.649,85 km2 ( 9,27%)

- Kabupaten Tebo 6.461,00 km2 (12,88%)

- Kabupaten Bungo 4.659,00 km2 ( 9,29%)

- Kota Jambi 205,43 km2 ( 0,41%)

- Kota Sungai Penuh 391,50 km2 ( 0,78%)

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 5


Persentase luas wilayah kabupaten/ kota dalam Provinsi Jambi dapat
dilihat pada gambar 2.2, dimana kabupaten terluas wilayahnya adalah
Kabupaten Merangin, sedangkan wilayah terkecil adalah Kota Jambi.

Gambar 2.2
Persentase Luas Wilayah Kabupaten/ Kota
Provinsi Jambi 2012

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Otonomi daerah membuat adanya pemekaran wilayah sesuai dengan


Undang-Undang No. 54 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten
Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo dan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, maka ada 4 kabupaten yang dimekarkan. Wilayah
Kabupaten Sarolangun Bangko dimekarkan menjadi dua yaitu Kabupaten
Sarolangun dan Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun beribukota
di Sarolangun dan Kabupaten Merangin beribukota di Bangko. Kabupaten
Tanjung Jabung dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten
Kabupaten Tanjung Jabung Barat beribukota di Kuala Tungkal dan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur beribukota di Muara Sabak. Kabupaten
Bungo Tebo dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bungo

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 6


dan Kabupaten Tebo, Kabupaten Kabupaten Bungo beribukota di Muara
Bungo dan Kabupaten Tebo beribukota di Muara Tebo.

Dengan ditetapkannya Kota Sungai Penuh sebagai daerah tingkat II yang


baru berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2008, maka Provinsi
Jambi mempunyai 2 Kota dalam wilayahnya. Kota Sungai Penuh ini
dimekarkan dari Kabupaten Kerinci sebagai induknya. Wilayah kecamatan
yang menjadi bagian Kota Sungai Penuh adalah Kecamatan Tanah
Kampung, Sungai Penuh, Hamparan Rawang, Pesisir Bukit dan Kumun
Debai.

Saat ini Provinsi Jambi terbagi menjadi 9 Kabupaten dan 2 Kota, yaitu
Kabupaten Kerinci ibukotanya Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun
ibukotanya Sarolangun, Kabupaten Merangin ibukotanya Bangko,
Kabupaten Bungo ibukotanya Muara Bungo, Kabupaten Tebo ibukotanya
Muara Tebo, Kabupaten Batanghari ibukotanya Muara Bulian, Kabupaten
Muaro Jambi ibukotanya Sengeti, Kabupaten Tanjung Jabung Barat
ibukotanya Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Timur ibukotanya
Muara Sabak, dan Kota Jambi yang juga merupakan ibukota Provinsi
Jambi, dan yang terakhir adalah pembentukan Kota Sungai Penuh.
Sampai dengan bulan Desember 2012 kecamatan di Provinsi Jambi
berjumlah 138 sedangkan desa dan kelurahan berjumlah 1.506

Adanya pemekaran wilayah kabupaten/ kota kini jarak tempuh melalui


jalan darat dari pusat kota Provinsi Jambi ke 9 Kabupaten dan 2 Kota
terdiri dari :

Prov. Jambi Ke Kab. Kerinci (Sungai Penuh) 419 Km.


Prov. Jambi Ke Kab. Merangin (Bangko) 290 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Sarolangun (Sarolangun) 179 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Bungo (Muara Bungo) 252 Km.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 7


Prov. Jambi Ke Kab. Tebo (Muara Tebo) 206 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Batanghari (Muara Bulian) 60 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Muara Jambi (Sengeti) 27 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal) 131 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Tanjung Jabung Timur (Muara Sabak) 129 Km.
Prov. Jambi Ke Kota Jambi (Kota Baru) 3 Km.
Prov. Jambi Ke Kota Sungai Penuh (Sungai Penuh) 420 Km.

B. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data agregat per kabupaten/ kota hasil Sensus Penduduk
2012, Jumlah penduduk Provinsi Jambi adalah 3.260.511 yang terdiri dari
1.664.091 penduduk laki-laki dan 1.596.420 penduduk perempuan.
Tabel 2.1
Distribusi Penduduk Provinsi Jambi Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2012

Kabupaten/ Kota Laki-laki Perempuan Total

1. Kab. Kerinci 117.017 117.652 234.669


2. Kab. Merangin 179.934 171.167 351.101
3. Kab. Sarolangun 134.149 128.776 262.925
4. Kab. Batanghari 129.040 123.464 252.504
5. Kab. Muaro Jambi 191.456 178.783 370.239
6. Kab. Tanjab Timur 108.301 103.221 211.522
7. Kab. Tanjab Barat 153.385 142.305 295.690
8. Kab. Tebo 162.702 152.627 315.329
9. Kab. Bungo 165.808 158.239 324.047
10. Kota Jambi 280.121 277.094 557.215
11. Kota Sungai Penuh 42.178 43.092 85.270
Provinsi Jambi 1.664.091 1.596.420 3.260.511

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 8


Tingkat persebaran penduduk Provinsi Jambi masih terpusat di Kota
Jambi yaitu sebesar 17,09 persen. Sedangkan kabupaten/ kota lainnya
seperti Kabupaten Muaro Jambi ditempati oleh sekitar 11,36 persen
penduduk, Kabupaten Merangin ditempati oleh10,77 persen penduduk
dan kabupaten/ kota lain ditempati oleh kurang dari 10 persen penduduk
Jambi. Tiga kabupaten/ kota lainnya dengan jumlah penduduk terendah di
Provinsi Jambi yaitu Kota Sungai penuh, Kabupaten Tanjung Jabung
Timur dan Kabupaten Kerinci. Provinsi Jambi dengan luas wilayah
sebesar 50.160,05 kilometer persegi dan jumlah penduduk
3.260.511 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Provinsi
Jambi sebanyak 64,96 jiwa per kilometer persegi. Kabupaten yang paling
tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Jambi yaitu sebesar
2.712,83 jiwa per kilometer persegi, sedangkan kabupaten dengan tingkat
kepadatan paling rendah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu
38,85 jiwa per kilometer persegi.

Distribusi penduduk Provinsi Jambi menurut jenis kelamin dan kelompok


umur dapat kita lihat pada piramida penduduk Provinsi Jambi tahun 2012
seperti pada gambar 2.3. Indikator tentang struktur umur penduduk
bermanfaat untuk mengetahui piramida penduduk yang memberikan
gambaran jumlah penduduk pada usia-usia belum produktif (0-14), usia
produktif (15-64) dan tidak produktif lagi (65+). Jika ternyata jumlah
penduduk usia produktif lebih sedikit dibandingkan penduduk usia belum
dan tidak produktif lagi, maka beban tanggungan penduduk produktif di
suatu wilayah akan besar.

Piramida penduduk Provinsi Jambi tahun 2012 dapat digolongkan dalam


piramida penduduk muda (expansive) yang dicirikan dengan tingkat
kelahiran tinggi serta tingkat kematian yang cukup rendah sehingga angka
pertumbuhan penduduk relatif tinggi. Selain penduduk pada kelompok
umur kurang dari 15 tahun yang terlihat sangat menonjol, penduduk pada
kelompok umur 25-29 tahun juga terlihat lebih besar dibandingkan
kelompok umur lainnya. Penduduk pada kelompok umur ini adalah
mereka yang terlahir di tahun 1980an dan termasuk dalam generasi baby
boom, dimana pada saat periode sensus memasuki usia produktif.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 9


Gambar 2.3
Piramida Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2012

75+

70 - 74

65 - 69

60 - 64

55 - 59

50 - 54

45 - 49

40 - 44

35 - 39

30 - 34

25 - 29

20 - 24

15 - 19

10 - 14

5-9

0-4

200 150 100 50 0 50 100 150 200

Laki-Laki Perempuan

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Dari komposisi penduduk menurut umur, dapat diketahui berapa banyak


penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia
produktif. Angka ini disebut sebagai angka beban tanggungan
(Dependency Ratio). Dependency Ratio tahun 2012 sebesar 50,48
mengandung arti bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif harus
menanggung 51 orang penduduk tidak produktif yang terdiri dari 45 orang
penduduk berumur kurang dari 15 tahun dan 5 orang penduduk berumur
lebih dari 65 tahun.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 10


Gambar 2.4
Laju Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk
Provinsi Jambi Tahun 2012

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Angka beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan


antara penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke
atas) dengan usia produktif (antara 15 sampai 64 tahun) dikalikan 100. Di
Provinsi Jambi Kabupaten/ Kota dengan persentase beban tanggungan
tertinggi adalah Kabupaten Sarolangun yaitu sebesar 55, 39%, diikuti oleh
Kabupaten Bungo sebesar 53,43 % dan Kabupaten Tanjab Barat sebesar
52,68 %. Sedangkan kabupaten dengan beban tanggungan terendah
adalah Kota Jambi yaitu sebesar 44,54 % dan Kabupaten Muaro Jambi
sebesar 48,91 %. Angka beban tanggungan Provinsi Jambi per
Kabupaten/ Kota tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 2.5 dan lampiran
tabel 2.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 11


Gambar 2.5
Angka Beban Tanggungan Menurut Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 50,48


Sarolangun 55,39
Bungo 53,43
Tanjab Barat 52,68
Tebo 52,6
Merangin 52,17
Sungai Penuh 51,77
Batang hari 50,97
Tanjab Timur 50,37
Kerinci 49,48
Muaro Jambi 48,91
Kota Jambi 44,54

0 10 20 30 40 50 60

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

C. Keadaan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan
jasa di suatu wilayah perekonomian dan dalam selang waktu tertentu.
Produksi tersebut diukur dalam nilai tambah (value added) yang diciptakan
oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total
dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu,
pertumbuhan ekonomi adalah sama dengan pertumbuhan PDB. Apabila
“diibaratkan” kue, PDB adalah besarnya kue tersebut. Pertumbuhan
ekonomi sama dengan membesarnya “kue” tersebut yang pengukurannya
merupakan persentase pertambahan PDB pada tahun tertentu terhadap
PDB tahun sebelumnya .

PDB disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga
konstan; dan penghitungan pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 12


harga konstan (constant prices) dengan tahun dasar tertentu untuk
mengeliminasi faktor kenaikan harga. Saat ini BPS menggunakan tahun
dasar 2000.

Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam


menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara. Perekonomian di
Provinsi Jambi selama 2012 telah tumbuh dengan baik. Pertumbuhan
ekonomi Jambi tidak hanya bisa berada di atas target yang ditetapkan
sekitar 7 persen, bahkan tingkat pertumbuhannya berada di atas tingkat
pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2012 ini pertumbuhan
perekonomian nasional ditargetkan tumbuh 5 persen, namun setelah
melihat riak ekonomi semakin membaik lalu pemerintah menaikkan
targetnya menjadi 5.5 persen. Pertumbuhan ekonomi Jambi 2012 ternyata
masih jauh di atas target pertumbuhan nasional yang telah disesuaikan
tersebut.

Tabel 2.2
Indikator Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2012
Jenis Indikator
No Tahun PDRB (miliyar Rupiah) Pertumbuhan
Inflasi
Berlaku Konstan Perkapita Ekonomi
1. 2005 16,50 22.487,01 12.619,97 7.625,66 5,57
2. 2006 10,66 26.061,77 13.363,62 8.680,76 5,89
3. 2007 7,24 32.076,68 14.275,16 11.697,44 6,82
4. 2008 11,57 41.056,48 15.297,77 14.724,72 7,16
5. 2009 2,49 42.815,92 16.272,26 15.107,07 6,37
6. 2010 10,52 53.816,69 17.465,00 17.424,19 7,30
7. 2011 2,76 63.268,14 18.962,40 19.959,57 8,54
8. 2012 4,22 72.564,2 20.373,5 22.283,1 7,44

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 13


Tingkat capaian yang lebih tinggi dari target ini terutama didorong oleh
semakin membaiknya harga produk-produk sektor pertanian dalam arti
luas seperti produk perkebunan, peternakan, perikanan, dan pertanian
tanaman pangan.

Bagusnya kondisi perekonomian Provinsi Jambi juga ditopang oleh


indikator ekonomi lainnya seperti tingkat inflasi yang masih berada dalam
ambang batas normal. Inflasi adalah Kenaikan harga barang dan jasa
secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan
pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara. Inflasi
Provinsi Jambi pada tahun 2012 sebesar 4,22%, sedangkan pertumbuhan
ekonominya adalah 7,44 %. Di samping itu, kebijakan otoritas moneter
yang menetapkan tingkat suku bunga rendah ikut pula berpengaruh
terhadap sektor riil. Salah satu faktor lain yang menjadi determinan
membaiknya perekonomian Provinsi Jambi adalah iklim politik dan
keamanan yang semakin kondusif.

Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi pada tahun 2012 berdasarkan


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami penurunan dari
8,54% (2011) menjadi 7,44. Perekonomian Provinsi Jambi yang diukur
berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 mencapai
Rp. 72.564,2 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan pada
tahun 2012 sebesar Rp. 20.373,5 milyar.

Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di samping keadaan


angkatan kerja (economically active population) dan struktur
ketenagakerjaan adalah isu pengangguran. Dari sisi ekonomi,
pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja
dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan
kerja yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja yang
senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 14


penduduk. Tingginya angka pengangguran tidak hanya menimbulkan
masalah-masalah dibidang ekonomi, melainkan juga menimbulkan
berbagai masalah dibidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan
sosial.

Data tentang situasi ketenagakerjaan merupakan salah satu data pokok


yang dapat menggambarkan kondisi perekonomian, sosial, bahkan tingkat
kesejahteraan penduduk di suatu wilayah dan dalam suatu/kurun waktu
tertentu. Sakernas merupakan survei yang dirancang khusus untuk
mengumpulkan data ketenagakerjaan dengan pendekatan rumah tangga.
Tenaga kerja merupakan modal bagi bergeraknya roda pembangunan.
Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan
seiring dengan berlangsungnya proses demografi.

Tabel 2.3
Penduduk Bukan Angkatan Kerja Berumur 15 Tahun ke Atas
di Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2012
Tahun Bukan Angkatan Kerja
Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya Total
2007 176.031 392.415 84.956 653.402
2008 171.621 400.766 94.169 666.556
2009 186.312 390.743 90.806 667.861
2010 212.777 484.057 107.225 804.059
2011 198.096 433.284 82.956 714.336
2012 218.501 480.057 91.210 789.768
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

Salah satu alat ukur untuk melihat keberhasilan pemerintah dalam


menjalankan program-program pembangunan adalah dengan melihat
indikator ketenagakerjaan yang dihasilkan baik dari data Survei maupun
Sensus.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 15


Akses ke pasar tenaga kerja yang lebih baik menyebabkan kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha penduduk juga meningkat, sehingga hal
ini dapat menekan tingkat pengangguran di suatu wilayah. Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan jumlah
antara penduduk yang tergolong dalam angkatan kerja dengan penduduk
usia kerja. Jika digambarkan menurut kelompok umurnya, pola TPAK
penduduk Provinsi Jambi menyerupai huruf ’U’ terbalik.

Pada kelompok usia muda, tingkat partisipasi angkatan kerjanya


cenderung kecil, karena sebagian besar dari mereka masih berada di
bangku sekolah. Angka TPAK tertinggi berada pada kelompok umur 25-59
tahun, untuk kemudian mulai mengalami penurunan pada usia di atas 60
tahun. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menggambarkan banyaknya
penduduk yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha dan mereka
yang merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (discourage worker).
Pada umumnya pola TPT menurut kelompok umur di Provinsi Jambi
mengindikasikan angka yang relatif tinggi di kelompok umur muda untuk
kemudian mengalami penurunan pada kelompok umur setelahnya.

Indonesia memiliki ribuan suku bangsa yang beraneka ragam. Masing-


masing suku bangsa saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
kebudayaan daerah lain atau kebudayaan yang berasal dari luar. Salah
satu diantara suku bangsa tersebut adalah Suku Anak Dalam yang hidup
di daerah Jambi. Suku Anak Dalam disebut juga Suku Kubu atau Orang
Rimba. Suku Anak Dalam hidup secara nomaden atau tidak menetap dan
mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun diantara
mereka sudah banyak yang telah memiliki lahan karet ataupun pertanian
lainnya. Sebagian dari mereka masih berpaham animisme, meskipun
sudah ada yang mengenal agama Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi
hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu di wilayah utara Provinsi
Jambi (sekitaran Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 16


wilayah selatan Provinsi Populasi Suku Anak Dalam hasil pendataan
Sensus Penduduk 2010 berjumlah 3.205 orang yang hidup di wilayah
administrasi Merangin, Sarolangun, Batang Hari, Tanjung Jabung Barat,
Tebo dan Bungo.

Tabel 2.4
Jumlah Suku Anak Dalam per Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2012
Jumlah Penduduk
Kabupaten/ Kota
Laki-laki Perempuan Total
Merangin 436 429 865
Sarolangun 534 559 1.093
Batang Hari 39 40 79
Tanjung Jabung Barat 31 26 57
Tebo 416 406 822
Bungo 147 142 289
Total 1.603 1.602 3.205
Sumber : BPS Provinsi Jambi, Berdasarkan SP2010

Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan


termasuk kesehatan. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam
pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat
melemahkan daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan
untuk terserang penyakit-penyakit tertentu. Pada tahun 2009 tingkat
kemiskinan di Provinsi Jambi relatif lebih rendah dibanding tingkat
kemiskinan nasional. Tingkat kemiskinan Provinsi Jambi 8,77 persen lebih
rendah dari nasional yang sebesar 14,15 persen. Untuk wilayah
Sumatera, Provinsi Jambi menempati urutan ketiga terendah setelah
Bangka Belitung dan Kepulauan Riau. Persentase jumlah penduduk
miskin di Provinsi Jambi pada tahun 2012 mencapai 8,28 %.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 17


Gambar 2.6
Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Jambi
Tahun 2005 s/d 2012

14
11,88 11,37
12
10,27
10 9,28
8,55 8,4 8,65 8,28
8
6
4
2
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012

D. Keadaan Pendidikan
Indikator pendidikan dapat memberikan gambaran kualitas penduduk
secara akademis yang merupakan modal pemerintah untuk evaluasi,
perencanaan, dan intervensi program pendidikan yang menyangkut
penduduk yang putus sekolah, buta huruf, meningkatkan pendidikan
masyarakat, dll. Pendidikan merupakan salah satu tolok ukur untuk
melihat tingkat kemajuan sosial di suatu wilayah. Semakin tinggi
pendidikan yang ditamatkan, semakin tinggi pula kemampuan seseorang
untuk baca tulis dan berbahasa Indonesia sehingga dengan demikian
peran serta dalam kehidupan sosial serta peluang untuk mengakses
informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain semakin terbuka lebar.

Secara umum penduduk di perkotaan mempunyai kemampuan baca tulis


yang lebih baik dibandingkan penduduk perdesaan. Angka melek huruf
tertinggi terdapat di Kota Jambi sebesar 99,07 Dibandingkan provinsi

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 18


lainnya, ternyata penduduk Provinsi Jambi bersekolah relatif lebih lama,
dimana indikator ini ditunjukkan dengan rata-rata lama sekolah 8,05 tahun,
atau memutuskan berhenti ketika kelas 2 SMP.

Tabel 2.5
Indikator Pendidikan Provinsi Jambi Tahun 2008 s/d 2011

Uraian 2008 2009 2010 2011


Angka Melek Huruf
Laki-laki 98,05 98,34 98,44 97,82
Perempuan 93,57 93,85 96,87 94,14
Rata-rata Lama Sekolah
Laki-laki/ Perempuan 7,63 7,68 7,84 8,05
Angka Partisipasi Sekolah
7 - 12 97,59 98,11 98,27 98,34
13 - 15 84,78 85,10 85,56 88,07
16 - 18 55,72 55,13 56,11 59,49
19 - 24 12,77 11,83 12,81 15,36
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2011

Capaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas


pendidikan. Jumlah guru yang tersedia pada suatu sekolah baik secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas pendidikan
di suatu sekolah. Semakin besar angka rasio ini, angka mutu pendidikan
diharapkan akan lebih baik, dibanding sekolah yang mempunyai guru
yang sedikit.

Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat dipengaruhi oleh


perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan
capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dengan
melihat perkembangan angka IPM tiap tahun, tampaknya kemajuan yang

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 19


dicapai Provinsi Jambi dalam pembangunan manusia tidak terlalu
signifikan. Angka IPM Provinsi Jambi dalam 5 tahun terakhir hanya
mengalami sedikit peningkatan dari 70,95 pada tahun 2005 menjadi 72,45
pada tahun 2009.

Gambar 2.7
Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jambi
Tahun 2005 s/d 2011

74
73,3

73 72,74
72,45
71,99
72 71,46
71,29
70,95
71

70

69
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2011

E. Keadaan Kesehatan Lingkungan


Salah satu faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara
lain dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar.
Kesehatan lingkungan yang merupakan kegiatan lintas-sektor belum
dikelola dalam suatu sistem kesehatan kewilayahan. Lingkungan
merupakan salah satu variable yang kerap mendapat perhatian khusus
dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Untuk menilai keadaan

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 20


lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan
sehat telah dipilih empat indikator, yaitu persentase keluarga yang
memiliki akses air bersih, presentase rumah sehat, keluarga dengan
kepemilikan sarana sanitasi dasar, Tempat Umum dan Pengolahan
Makanan (TUPM) . Didalam memantau pelaksanaan program kesehatan
lingkungan dapat dilihat beberapa indikator kesehatan lingkungan sebagai
berikut :

1. Air Bersih
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk
dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari
termasuk diantaranya adalah sanitasi. Syarat-syarat air minum
adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat
diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar
oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Hasil
capaian pelaksanaan program air bersih untuk akses terhadap air
bersih per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2012 dapat dilihat
pada gambar 2.8.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 21


Gambar 2.8
Persentase Akses Terhadap Air Bersih per Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi dari Tahun 2012

Provinsi Jambi 70,3

Sungai Penuh 73,44

Kota Jambi 42,57

Kerinci 80

Bungo 85,99
Sarolangun 99,11

Tebo 70,88

Batang hari 68,07

Merangin 100

Muaro Jambi 89,42

Tanjab Barat 100

Tanjab Timur 39,11

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Berdasarkan gambar 2.8 dapat dilihat bahwa akses terhadap air


bersih di Provinsi Jambi pada tahun 2012 yaitu sebesar 70,3%, jika
dibandingkan dengan tahun 2011 ( 69,98 %) menunjukkan adanya
peningkatan sebesar 0,32%. Berdasarkan standar yang telah
ditetapkan maka untuk tahun 2012 ( 70,3%) hasil dari pemeriksaan
terhadap keluarga yang telah diperiksa jenis sarana air bersihnya
maka hasilnya telah melewati target yang ditetapkan untuk daerah
pedesaan dengan standar air bersih untuk daerah pedesaan yaitu
sebesar 63,5%. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah
keluarga yang telah diperiksa akses terhadap air minum pada tahun
tahun 2012 hasil pemeriksaan tertinggi adalah Kabupaten Merangin
dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat masing-masing sebesar
100%, dan diikuti Kabupaten Sarolangun (99,11%) dan Kabupaten

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 22


Bungo (85,99%). Sedangkan cakupan terendah dari keluarga yang
diperiksa adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (39,11%) dan
Kota Jambi (42,57%).

2. Rumah Sehat
Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat
berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan
sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan
dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota
keluarga atau tetangga sekitarnya.

Gambar 2.9
Persentase Rumah Sehat di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 72,1


Sungai Penuh 52,6
Batang hari 81,9
Kota Jambi 94,5
Merangin 75,3
Muaro Jambi 82,9
Tanjab Barat 56,7
Sarolangun 77,6
Tanjab Timur 45,2
Bungo 73
Tebo 66,1
Kerinci 55,4

0 20 40 60 80 100

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan terhadap 229.710 rumah pada


tahun 2012 khusus untuk kegiatan penyehatan lingkungan
pemukiman pada 2012 dapat dilihat pada gambar 2.9, dimana untuk

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 23


tahun 2012 persentase rumah sehat di Provinsi Jambi adalah
sebesar 72,1 %, jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 66,2
% mengalami peningkatan sebesar 5,9 %. Persentase kabupaten/
kota dengan rumah sehat tertinggi adalah Kota Jambi yaitu sebesar
94,5 % diikuti oleh Kabupaten Muaro Jambi sebesar 82,9 %,
sedangkan kabupaten/ kota terendah adalah Kabupaten Tanjung
Jabung Timur yaitu sebesar 45,2 %.

3. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat


Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat
umum tersebut yang mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai
jenis penyakit. Sasaran khusus yang harus diberikan dalam
pengawasan tempat-tempat umum meliputi :
(1) Manusia sebagai pelaksana kegiatan (kebersihan secara umum
maupun personal hygiene) ;
(2) Alat-alat kebersihan ;
(3) Tempat kegiatan.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 24


Pelaksanaan program tempat-tempat umum di Provinsi Jambi tahun
2012 memperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2. 6
Persentase Tempat-Tempat Umum Sehat
Di Provinsi Jambi Tahun 2008 s/d 2012
% Tempat-Tempat Umum Sehat
No Kabupaten / Kota
2008 2009 2010 2011 2012
1. Kerinci 75,85 72,98 57,2 49,87 54,24
2. Merangin 70,96 73,09 65,3 75,48 66,86
3. Sarolangun 56,74 58,87 --- 64,37 73,74
4. Batanghari 63,86 65,99 68,63 55,61 38,94
5. Muaro Jambi 71,07 78,22 57,88 --- 11,29
6. Tanjung Jabung Timur 44,86 46,99 36,01 58,31 58,60
7. Tanjung Jabung Barat 45,81 47,94 --- 48,34 14,80
8. Tebo 56,16 58,29 74,27 63,90 65,58
9. Bungo 72,61 74,74 72,70 75,24 63,95
10. Kota Jambi 68,00 75,80 77,93 67,17 76,59
11. Kota Sungai Penuh --- --- --- 65,08 32,20
Jumlah 55,57 63,37 65,50 58,54 58,82
Sumber : Bidang P2PL, 2012

Dari tabel 2.6 dapat dilihat bahwa persentase tempat-tempat umum


yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2012 sebanyak 3.067
buah (58,82%) dari semua TTU yang telah diperiksan (5.807 buah),
dan jika dibandingkan dengan tahun 2011 (58,54 %) mengalami
peningkatan sebesar 0,28 %.

Upaya penyehatan makanan ditujukan untuk melindungi masyarakat


dan konsumen terhadap penyakit-penyakit yang ditularkan melalui
makanan dan mencegah masyarakat dari keracunan makanan.
Upaya tersebut meliputi orang yang menangani makanan, tempat
pengolahan makanan dan proses pengolahan makanannya.

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 25


Sedangkan untuk pemeriksaan Tempat pengolahan makanan (TPM)
di Provinsi Jambi tahun 2012 hasilnya dapat dilihat pada tabel 2.7
berikut ini.

Tabel 2.7
Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Di Provinsi Jambi Tahun 2012
% Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Jumlah %
No Kabupaten/ Kota
Jumlah Diperiksa Memenuhi Memenuhi
Syarat Syarat
1 Kerinci 102 59 32 54,24
2 Merangin 441 347 232 66,86
3 Sarolangun 1.884 1.093 806 73,74
4 Batanghari 1.214 113 44 38,94
5 Muaro Jambi 1.307 363 41 11,29
6 Tanjung Jabung Timur 947 541 317 58,60
7 Tanjung Jabung Barat 1.334 1.311 194 14,80
8 Tebo 362 276 181 65,58
9 Bungo 535 466 298 63,95
10 Kota Jambi 2.346 1.179 903 76,59
11 Kota Sungai Penuh 132 59 19 32,20
Provinsi 10.604 5.807 3.067 52,82
Sumber : Bidang P2PL, 2012

Dari tabel 2.7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 tercatat Tempat
Pengolahan Makanan di Provinsi Jambi berjumlah sebanyak 10.604
tempat dan baru diperiksa sebanyak 5.807 tempat (54,76 %). Dari
jumlah yang diperiksa yang baru memenuhi syarat berjumlah sebanyak
3.067 tempat (52,82 %). Berdasarkan kabupaten/ Kota persentase
tertinggi yang memenuhi syarat adalah Kota Jambi yaitu sebanyak 903
tempat (76,59 %) dan yang terendah adalah Kabupaten Muaro Jambi
yaitu sebanyak 41 tempat (11,29 %).

Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2012 26


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,


bukan hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja seperti pelayanan
kesehatan, sarana dan prasarana namun juga dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya. Faktor-faktor ini
juga mempengaruhi kajadian morbiditas, mortalitas dan status gizi
masyarakat. Situasi derajat kesehatan di Indonesia digambarkan melalui
Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka
Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit, serta Umur
Harapan Hidup (UHH) dan status gizi masyarakat.

A. MORTALITAS
Mortalitas adalah angka kematian yang tejadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa
penyakit maupun sebab lainnya. Berikut ini adalah beberapa angka
kematian yaitu kematian bayi, balita, ibu, dan angka kematian kasar.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) dapat
didefenisikan sebagai banyaknya bayi meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun yang di nyatakan dalam 1.000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama. Angka kematian bayi merupakan
indikator yang biasa digunakan untuk menentukan derajat
kesehatan masyarakat, baik pada tingkat provinsi maupun nasional.
Banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam menurunkan angka
kematian bayi.
Gambar 3.1
Estimasi Angka Kematian Bayi
per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Jambi dan Indonesia
Tahun 1991 s/d 2010

80
74 JAMBI
68 68,3
NASIONA
60 60,2
57 L
46
40 39
35 34
32 29

20 26

0
1991 1994 1997 2003 2007 2010*

Sumber : BPS, Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007
2010* Hasil Sensus Penduduk 2010.

Secara nasional berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan


Indonesia (SDKI) terjadi penurunan AKB sejak tahun 1991, pada tahun
1991 estimasi AKB nasional sebesar 68 per 1.000 kelahiran hidup, hasil
SDKI 2007 estimasi AKB sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup,
sedangkan hasil SP2010 estimasi AKB tahun 2010 sebesar 26 per 1.000
kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jambi menunjukkan
kecenderungan menurun juga dari tahun 1991 AKB di Provinsi Jambi
sebesar 74 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2007 AKB Provinsi
Jambi telah mencapai angka 39 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan
hasil SP2010 AKB Provinsi Jambi tahun 2010 sebesar 29 per 1.000
kelahiran hidup. Dibandingkan dengan angka nasional AKB Provinsi
Jambi pada tahun 2010 masih berada di atas angka nasional.

28
Beberapa faktor dapat menyebabkan adanya penurunan AKB seperti yang
ditampilkan, diantaranya pemerataan pelayanan kesehatan dan
fasilitasnya. Hal ini disebabkan AKB sangat sensitif terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan. Perbaikan status ekonomi masyarakat yang
meningkat juga dapat berkontribusi terhadap penurunan kematian bayi.

Hasil laporan fasilitas kesehatan pada tahun 2011 dapat dilihat jumlah
bayi yang meninggal di Provinsi Jambi. Jumlah bayi yang meninggal
paling banyak di laporkan terdapat di Kabupaten Tanjab Barat sedangkan
paling sedikit terdapat di Kabupaten Sarolangun gambaran jumlah
kematian yang di laporkan per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun
2012 dapat di lihat pada Gambar 3.2 berikut dan lampiran tabel 7.

Gambar 3.2
Jumlah Kematian Bayi Per kabupaten/ kota
di Provinsi Jambi Tahun 2012

Tanjab Barat 21
Tebo 64
Sungai Penuh 21
Bungo 35
Batang hari 32
Merangin 104
Tanjab Timur 15
Kota Jambi 21
Kerinci 54
Muaro Jambi 41
Sarolangun 23

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota 2012

29
2. Angka Kematian Balita (AKABA).
Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka
per 1.000 kelahiran hidup. Pada periode tahun tertentu. AKABA
mempersentasekan peluang terjadinya kematian pada pase antara
kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Millenium Developmeant
Goals (MDGs) menetapkan nilai normative AKABA, yaitu sangat
tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140, sedang
dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20. Secara nasional
hasil SDKI 2007 terjadi penurunan AKABA di Indonesia. Pada
tahun 1991 AKABA nasional adalah 97 per 1.000 kelahiran hidup
sedangkan pada tahun 2007 AKABA adalah 44 per 1.000 kelahiran
hidup.
Gambar 3.3
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup
di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2007

120
AKABA Per 1.000 Kelahiran Hidup

JAMBI
100 102 INDONESIA
97
87.5
80 81

60 62.4
58
51 47
46 44
40

20

0
1991 1994 1997 2002/2003 2007

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

AKABA di Provinsi Jambi pada tahun 1991 tercatat pada angka 102
per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2007 terjadi
penurunan yaitu pada angka 47 per 1.000 kelahiran hidup, angka
ini masih di atas angka nasional.

30
Berdasarkan laporan dari pelayanan kesehatan di ketahui jumlah
balita yang meninggal di Provisi Jambi tahun 2012 adalah 49 orang,
jumlah kematian balita paling banyak terjadi di Kota Jambi dengan
jumlah 11 orang. Gambaran jumlah kematian balita per kabupaten/
kota di Provinsi Jambi pada tahun 2012 dapat dilihat pada gambar
3.4 dan lampiran tabel 7.

Gambar 3.4
Jumlah Kematian Anak Balita per Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jambi Tahun 2012.

Tanjab Timur 8
Kota Jambi 11
Tanjab Barat 1
Batang hari 6
Tebo 2
Merangin 4
Muaro Jambi 3
Kerinci 8
Sungai Penuh 2
Bungo 2
Sarolangun 2

0 2 4 6 8 10 12

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 2011

3. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)
adalah jumlah kematian ibu akibat proses kelahiran persalinan dan
pasca persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu.
atau angka pengukuran resiko kematian wanita yang berkaitan
dengan peristiwa kehamilan. Kematian ibu adalah kematian wanita
dalam masa kehamilan, persalinan dan dalam masa 42 hari (6
minggu) setelah berakhirnya kehamilan tanpa memandang usia
kehamilan maupun tempat melekatnya janin, oleh sebab apapun

31
yang berkaitan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau
pengelolaannya, bukan akibat kecelakaan.

AKI dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan


kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan umum,
pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan.
Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan
menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor
kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait
dengan masa kehamilan, persalina dan nifas. Hasil SDKI 2007 AKI
secara nasional menunjukkan kecenderungan menurun pada tahun
1994 AKI nasional adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup,
sedangkan pada tahun 2007 menjadi 228 per 100.000 kelahiran
hidup. Gambar 3.5 menunjukkan kecenderungan penurunan AKI
secara nasional dari tahun 1994 s/d tahun 2007 per 100.000
kelahiran hidup.

Gambar 3.5
Angka kematian Ibu (per 100.0000 Kelahiran hidup)
di Indonesia Tahun 1994 -2007
500

400 390

334
AKI Per 100.000 KH

307
300

228

200

100

0
1994 1997 2002 2007

Sumber : BPS, 2008

32
Hasil laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan terdapat jumlah
kematian ibu (hamil, bersalin dan nifas) di Provinsi Jambi tahun
2012 adalah 77 kasus. Jumlah kematian ibu terbanyak terdapat di
Kabupaten Merangin (16 kasus) sedangkan paling sedikit terdapat
di Kota Sungai Penuh (1 kasus) dan Kabupaten Bungo (3 kasus).
Gambaran jumlah kematin ibu per kabupaten/ kota di Provinsi
Jambi pada tahun 2012 dapat di lihat pada gambar 3.6 dan
lampiran tabel 8.

Gambar 3.6
Jumlah Kematian Ibu (Hamil,Bersalin dan Nifas)
per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

Merangin 4 7 5

Kota Jambi 4 4 0

Tebo 0 6 0

Tanjab Timur 5 4 1

Tanjab Barat 1 4 0

Muaro Jambi 1 4 2

Bungo 2 1 0

Sarolangun 0 5 2

Sungai Penuh 0 1

Batang hari 1 1 2

Kerinci 3 0 7

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

HAMIL BERSALIN NIFAS

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 2012.

4. Angka Kematian Kasar (AKK)


Angka Kematian Kasar adalah banyaknya kematian selama setahun
per 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Angka kematian kasar di
Indonesia pada tahun 2007, berdasarkan estimasi SUPAS 2005
adalah sebesar 6.9 per 1.000 penduduk.

33
5. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir
Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator menilai
derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat selain sebagai salah
satu indikator derajat kesehatan UHH juga digunakan sebagai indikator
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Keberhasilan pembangunan
sektor kesehatan akan mempengaruhi peningkatan Umur Harapan
Hidup. Di Indonesia Umur Harapan Hidup di Provinsi Jambi tahun 2011
sebesar 69,25 tahun, Umur Harapan Hidup tertinggi tahun 2011 pada
kabupaten/kota adalah Kota Sungai Penuh yaitu sebesar 71,03 tahun
dan terendah adalah Kabupaten Bungo 67,54 tahun.

Gambar 3.7
Umur Harapan Hidup Waktu Lahir
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 69,25

Sungai Penuh 71,03

Kerinci 70,96

Tanjab Timur 70,76

Kota Jambi 69,91

Tanjab Barat 69,87

Sorolangun 69,57

Batang hari 69,36

Muaro Jambi 69,32

Tebo 69,24

Merangin 68,61

Bungo 67,54

65 66 67 68 69 70 71 72

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011

34
B. MORBIDITAS
Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insident maupun
prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian
penyakit pada kurun waktu tertentu.

1. Pola 10 penyakit terbanyak di Provinsi


Pola 10 penyakit terbanyak di Provinsi Jambi pada tahun 2012
menurut daftar tabulasi menunjukkan bahwa kasus terbanyak
merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan bagian atas akut
lainnya dengan jumlah kasus sebanyak 834.372 kasus. Adapun
persentase rincian mengenai 10 penyakit terbanyak di Provinsi Jambi
dapat di lihat pada tabel berikut .

Tabel 3.1
Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Provinsi Jambi
Tahun 2010 s/d 2012

Persentase
No Jenis Penyakit
2010 2011 2012
1. Infeksi akut lain saluran 1. 44.7 1. 36.6 1. 24.43
pernafasan atas
2. Penyakit sistem otot dan 2. 11.4 2. 11,8 3. 11,22
jaringan pengikat 9
3. Penyakit tekanan darah tinggi 3. 9.33 3. 9,8 4. 10.05
4. Gastritis 5. 8.33 4. 9,1 6. 8.74
5. Diare (termasuk tersangka 6. 5.00 5. 9,0 5. 8.78
kolera)
6. Penyakit kulit alergi 4. 8.66 6. 8,4 7. 7.82
7. Penyakit lain pada saluran 8. 4.01 7. 5,8 2. 21.40
pernafasan atas
8. Penyakit infeksi kulit 7. 4.82 8. 4,9 8. 4,23
9. Kecelakaan dan rudapaksa 10. 1.73 9. 2,8 9. 2,10
10. Penyakit pulpa & jaringan/ 9. 1.92 10. 1,9 10. 1,9
rongga
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan, 2012

35
Gambaran pola 10 penyakit terbanyak selama 3 (tiga) tahun terakhir
menunjukkan pola yang cenderung sama, yaitu penyakit infeksi akut lain
saluran pernafasan atas dan penyakit sistem otot dan jaringan pengikat
masih merupakan penyakit yang banyak ditemukan dimasyarakat. Dari 10
pola penyakit terbanyak di Puskesmas Provinsi Jambi pada tahun 2012
untuk penyakit infeksi Akut lain pada saluran Pernapasan Bagian Atas
masih merupakan penyakit tertinggi yaitu sebanyak 203.859 kasus
(24,43%).

2. Penyakit Menular
a. Malaria
Malaria merupakan masalah kesehatan dunia termasuk di Indonesia
karena mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang menjadi
penyakit emerging dan re-emerging. Kondisi ini dapat terjadi karena
adanya kasus import, resistensi obat dan beberapa insektisida yang
digunakan dalam pengendalian vektor, serta adanya vektor potensial
yang dapat menularkan dan menyebarkan malaria. Malaria disebabkan
oleh hewan bersel satu (protozoa) Plasmodium yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria pada umumnya
adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik,
sarana traspormasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan
kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat
yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasan
hidup sehat.

Kementrian Kesehatan telah menetapkan Sertifikasi endemisitas


malaria suatu wilayah di indonesia menjadi 4 strata yaitu :
1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.
2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 - < 5 per 1.000
penduduk.
3. Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk.

36
4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan
malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.

Tabel 3.2
Jumlah Penderita, Kematian, AMI dan SPR Malaria
Di Provinsi Jambi Tahun 2003 s/d 2012

Malaria Sediaan darah SPR


Tahun Meninggal AMI (%)
Klinis Diperiksa (%)
2003 47.634 0 22,10 12.479 26,19
2004 42.013 0 16,77 11.771 28,02
2005 34.396 15 23,55 10.747 40,05
2006 56.137 7 21,24 22.262 38,31
2007 47.510 3 17,02 22.852 16,22
2008 51.401 60 18,09 19.041 37,04
2009 55.486 53 18,67 28.604 51,6
2010 41.691 41 13,99 24.336 58,4
2011 11.846 17 2,17 6.889 58,15
2012 56.006 17 - 6.155 10,99

Ket : AMI = Annual Malaria Incidence (%)


SPR = Slide Positif Rate.

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Kasus malaria klinis tahun 2012 di Provinsi Jambi dilaporkan sebanyak


56.006 kasus, sebesar 6.155 dari kasus tersebut diperiksa sediaan
darahnya.

37
Untuk melihat Annual Malaria Inciden (AMI) di Provinsi Jambi lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.8 dibawah ini.

Gambar 3.8
Anual Malaria Incidence (%)
Di Provinsi Jambi Tahun 2002 s/d 2012

25 23,55
21,24
Per 1.000 penduduk

20 18,09 18,67

17,02 13,99
15

10

5
2,17 1,89
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011* 2012

Sumber : Bidang P2PL, 2012


2012* API (Annual Parasit Incidence)

Upaya pengendalian malaria di Provinsi Jambi menggunakan Annual


Malaria Incidence (AMI). Pada gambar 3.8 menunjukkan bahwa AMI di
Provinsi Jambi dari tahun 2005 sampai dengan 2010 cenderung menurun.
Pada tahun 2005 AMI di Provinsi Jambi berada pada angka 23,55 per
1.000 penduduk sampai dengan tahun 2010 menunjukkan angka 13,99
per 1.000 penduduk dan pada tahun 2012 untuk Annual Parasit Incidence
(API) mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari 2,17 per 1.000
penduduk (tahun 2011) menjadi 1,89 per 1.000 penduduk. Malaria klinis
sebenarnya tidaklah akurat dijadikan indikator permasalahan malaria yang
sebenarnya karena ditetapkannya sebagai malaria klinis hanya berdasar
anamnese dokter dan pada awal perjalanan penyakit gejala dan tandanya
sulit dibedakan dengan gejala penyakit infeksi lainnya (sering dijadikan
diagnosa banding penyakit infeksi lainnya).

38
b. TB Paru
Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru termasuk penyakit menular kronis.
Waktu pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satu
menyebabkan penderita sering terancam putus berobat selama masa
penyembuhan dengan berbagai alasan, antara lain merasa sudah
sehat atau faktor ekonomi. Akibatnya pola pengobatan harus dimulai
dari awal dengan biaya yang bahkan menjadi lebih besar serta
mengabiskan waktu berobat yang lebih lama. Tuberkulosis paru
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui
doplet orang yang telah terinfeksi basil TB. TB Paru menjadi salah satu
penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmet global dalam MDGs.

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB Paru


adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru
BTA positif ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA
positif yang yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Kementrian
Kesehatan menetapkan target CDR minimal pada tahun 2010 sebesar
73 %. Dalam gambar 3.9 berikut ini dapat dilihat angka penemuan
kasus BTA (+) pada tahun 2012, dan persentase penemuan setiap
kabupaten/ kota di Propinsi Jambi.

39
Gambar 3.9
Cakupan Case Detection Rate (CDR) TB Paru BTA (+)
di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 67,03


Tanjab Barat 62
Bungo 77
Sarolangun 76
Muaro Jambi 65
Batang hari 68
Kota Jambi 79
Tanjab Timur 72
Sungai Penuh 57
Merangin 68
Tebo 58
Kerinci 40

0 20 40 60 80 100

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Pencapaian CDR pada tahun 2012 sebesar 67,03 %, angka ini belum
memenuhi target minimal yang telah ditetapkan nasional yaitu sebesar
73%. Pada tingkat kabupaten/ kota, CDR tertinggi di Kota Jambi yaitu
sebesar 79 % diikuti Kabupaten Bungo sebesar 76 %. sedangkan
kabupaten dengan CDR terendah terdapat di Kabupaten Kerinci yaitu
sebesar 40 %.

Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB Paru digunakan angka


keberhasilan pengobatan (SR=Succes Rate) yang mengindikasikan
persentase pasien baru TB paru BTA positif menyelesaikan
pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan
lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif.

40
Tabel 3.3
Hasil Cakupan Pengobatan Penderita TBC
di Provinsi Jambi Tahun 2009 s/d 2012

Tahun
No Indikator
2009 2010 2011 2012
1. Perkiraan penderita TB Paru 4.679 4.779 4.934 5.108
2. Jumlah suspek yg diperiksa 28.347 31.393 6.900
3. Case Detect Rate (CDR) (%) 58,56 65,87 63,96 67.03
4. Penderita diobati 3.288 3.455 3.147 3.156
5. Konversi (%) 93,52 94,61 89,39 88,87
6. Sukses Rate (%) 94,17 93,45 93.38 )*
Ket : *) Angka Sukses Rate baru dievaluasi Th. 2013
Sumber : Bidang P2PL, 2012

Berdasarkan Tabel 3.3 terlihat bahwa pencapaian Success Rate (SR)


pada tahun 2009 s/d 2012 telah melampaui target nasional 85 %.
Adapun angka Succes Rate (SR) untuk tahun 2011 yang telah
dievaluasi pada tahun 2012 telah mencapai angka 93, 38 %.
Sedangkan untuk Angka Suskses Rate tahun 2012 baru bias
dievaluasi pada tahun 2013.

c. HIV & AIDS


Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno
Deficiency Syndrome (AIDS) disebabkan oleh infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang
menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh
sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi
melalui proses hubungan heteroseksual, tranfusi darah yang tidak
aman, penggunaan jarum suntik bersama yang terkontaminasi secara
bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui
kandungan dan menyusui.

41
Di Provinsi Jambi HIV & AIDS menunjukkan trend peningkatan setiap
tahun. Pada tahun 2012 di Provinsi Jambi jumlah kasus baru HIV dan
AIDS adalah 128 kasus HIV dan 57 AIDS. Kasus baru HIV dan AIDS
terbanyak berada di Kota Jambi dengan jumlah kasus masing-masing
adalah HIV 85 kasus dan AIDS 42. Sedangkan untuk Kabupaten/ Kota
pada tahun 2012 kasus baru yang tidak ditemukan adalah Kabupaten
Merangin dan Kota Sungai Penuh. Jika dibandingkan dengan tahun
2011 maka kasus HIV/ AIDS mengalami peningkatan sebesar 32 %
dimana pada tahun 2011 jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS berjumlah
578 kasus (HIV 282 kasus dan AIDS 296 kasus) sedangkan pada
tahun 2012 jumlah kumulatif kasus HIV dan AIDS mencapai 763
kasus, terdiri dari 410 kasus infeksi HIV dan 353 kasus AIDS.

Gambar 3.10
Jumlah Kasus Baru HIV dan AIDS Per Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jambi Tahun 2012
0 HIV AIDS
Sungai Penuh 0
2
Merangin 1
0
Sarolangun 0
0
Tebo 0
1
Kerinci 3
2
Tanjab Timur 0
2
Batang Hari 3
5
Tanjab Barat 20
2
Bungo 7
1
Muaro Jambi 9
42
Kota Jambi 85

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Sumber : Bidang P2PL, 2012.

42
d. Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru adalah sebuah penyakit pada paru-
paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang menyerap oksigen dari
atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat
disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria,
virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-paru dapat juga
disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada
paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker
paru-paru atau berlebihan minum alkohol. Pneumonia merupakan
infeksi akut yang mengenai jaringan paru (aveoli). Radang paru-paru
adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan
merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan
orang yang sakit menahun. Populasi yang rentan terserang pneumonia
adalah anak-anak usia usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari
65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi,
gangguan imunologi).
Tahun 2011 di Provinsi Jambi, cakupan penemuan pneumonia pada
balita sebesar 15,3 % dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak
4.963 kasus. Sedangkan tahun 2012 jumlah kasus pneumonia balita
di Provinsi Jambi di temukan sebanyak 5.972 kasus atau dengan
cakupan sebesar 21,7% . Jika dibandingkan dengan tahun 2011 maka
untuk tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 20,33%
(peningkatan sebesar 1.099 kasus).

Untuk mengetahui besarnya cakupan penemuan kasus Pneumonia


Balita menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2012 dapat
dilihat pada gambar 3.11, kasus pneumonia balita tertinggi berturut-
turut adalah Kabupaten Merangin (1.568 kasus), Kota Jambi (1.497
kasus) dan Kabupaten Muaro Jambi (742 kasus), dan yang terendah
terdapat pada Kabupaten Tanjab Timur (3 kasus).

43
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.11 dibawah ini.

Gambar 3.11
Cakupan Penemuan Pneumonia Balita
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

19,5
Merangin 48,5
28,3
Bungo 24,2
29,8
Sungai Penuh 6,4
10,8
Tebo 8,5
0,1
Muaro Jambi 21,8
2,9
Tanjab Barat 0,8

0 10 20 30 40 50 60

Sumber : Bidang P2PL, 2012.

e. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh
kuman kusta (Mycobacterium Leprae) yang menyerang saraf tepi, kulit
dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit ini sering kali menimbulkan
masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya
dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi,
budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta bukan
penyakit keturunan atau kutukan tuhan. Penatalaksanaan kasus yang
buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif, menyebabkan
kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.

44
Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara-negara yang sedang
berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara tersebut
dalam memberikan pelayanan yang memadai dalam bidang
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial ekonomi pada
masyarakat. Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat,
keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan . Hal ini disebabkan
masih kurangnya pengetahuan/ pengertian, kepercayaan yang keliru
terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya.

Kemajuan teknologi dibidang penyakit kusta, maka penyakit kusta


sudah bisa diatasi dan seharusnya tidak lagi menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Akan tetapi mengingat kompleksnya masalah
penyakit kusta, maka diperlukan program pengendalian secara terpadu
dan menyeluruh melalui strategi yang sesuai dengan endemisitas
penyakit kusta, guna mencegah kecacatan.

Tabel 3.12
Jumlah Kasus Baru Penderita Kusta Tipe PB dan MB
di Provinsi Jambi Tahun 2004 s/d 2012

175 160
150

125

100 91
76 80 80 75 81
69 69
75

50
31
25 16 17 17 14
12 9 10 4
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
PB MB

Sumber : Bidang P2PL, 2012


Pada tahun 2010 di Provinsi Jambi dilaporkan terdapat kasus baru tipe
Pausi Basiler sebanyak 31 kasus dan tipe Multi Basiler sebanyak 91
kasus. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah kasus baru kusta tipe

45
Pausi Basiler (PB) berjumlah 17 kasus terjadi penurunan yang cukup
banyak yaitu berkurang 14 kasus dan kusta tipe Multi Basiler (MB)
berjumlah 81 kasus terjadi penurunan sebanyak 10 kasus
dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2012 untuk kasus kusta baik
tipe Multi Basiler maupun tipe Pausi Basiler mengalami penurunan,
dimana tipe Multi Basiler dari 81 kasus (2011) menjadi 69 kasus
(2012) begitu juga dengan tipe Pausi Basiler dari 17 kasus (2011)
menjadi 14 kasus (2012). Di Provinsi Jambi penyakit Kusta pada tahun
2010 termasuk Provinsi yang low endemic dengan prevalensi < 1 per
100.000 penduduk, tetapi secara spesifik daerah masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang perlu menjadi perhatian, karena
setiap tahun masih ditemukan penderita baru dibeberapa kabupaten/
kota, rata-rata 1 – 44 kasus tiap tahun atau NCDR antara 1 - 3
/100.000 penduduk. Pada tahun 2010 NCDR sebesar 3,95 per 100.000
penduduk.

46
Untuk mengetahui penemuan kasus baru penyakit kusta di Provinsi
Jambi dapat dilihat pada gambar 3.13 dibawah ini.

Gambar 3.13
Kasus Baru Kusta Per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2012

Tanjab Timur 11 26

Tanjab Barat 0 9

Muaro Jambi 0 7

Kota Jambi 1 7

Kerinci 0
Sarolangun 0 3
Batang hari 0 6

Tebo 0 3
Bungo 2 5

Merangin 0 2
Sungai Penuh 01

0 5 10 15 20 25 30 35 40
PB MB
Sumber : Bidang P2PL, 2012

Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tingginya


proporsi cacat tingkat II, sedangkan untuk mengetahui tingkat
penularan di masyarakat digunakan indikator proporsi anak (0 – 14
tahun) diantara penderita baru. Kabupaten dengan kasus terbanyak
adalah kabupaten Tanjung Jabung Timur (37 kasus), diikuti Kabupaten
Tanjung Jabung Barat (9 kasus) dan Kota Jambi (8 kasus). sedangkan
kasus terendah adalah Kabupaten kerinci (tidak ada kasus).
Informasi menurut kabupaten/ kota terkait penyakit kusta terdapat pada
lampiran tabel 17.

47
f. Rabies).
Kasus gigitan hewan penular rabies di Provinsi Jambi pada tahun 2012
berjumlah sebanyak 672 kasus gigitan yang tersebar di 11 kabupaten/
Kota. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut dibawah ini.

Tabel 3.4
Kasus Penyakit Rabies Kab/ Kota di Provinsi Jambi
TAHUN 2012
No Kab/ Kota
KG PET L SP
1. Kota Jambi 37 16 0 16
2. Batang Hari 74 60 0 55
3. Muaro Jambi 119 108 0 8
4. Bungo 61 48 0 1
5. Tebo 86 61 0 17
6. Merangin 18 11 0 0
7. Sarolangun 93 77 0 26
8. Kerinci 40 33 0 0
9. Sungai Penuh 33 18 0 1
10. Tanjab Barat 67 57 0 7
11. Tanjab Timur 44 32 0 0
PROVINSI 672 521 0 131
NB:
KG : Kasus Gigitan
PET : Kasus yg diberi VAR/SAR
L : Lysa/Kematian
SP : Spesimen Positif

Untuk kasus penyakit rabies yang terjadi pada tahun 2012 berjumlah
sebanyak 672 kasus, yang tersebar di 11 (sebelas) kabupaten Kota.
Untuk kasus tertinggi terjadi di kabupaten Muaro Jambi (119 kasus)
dan Kabupaten Sarolangun (93 kasus), sedangkan kasus terendah
terdapat di Kabupaten Merangin (18 kasus) dan Kota Sungai Penuh
(33 kasus). Sedangkan untuk kasus yang mendapat VAR/SAR tertinggi

48
di kabupaten Muaro Jambi (108 kasus) dan Kabupaten Sarolangun (77
kasus). Adapun untuk kasus yang specimen positif yang tertinggi
terjadi di Kabupaten Batang Hari (55 kasus).

3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


a. Tetanus Neonatorium
Penyakit tetanus neonatorum pada bayi baru lahir dengan tanda
klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis dan
menyusui secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul
kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka
mulut dan menetek, disusul dengan kejang–kejang.
Kejang yang sering di jumpai pada bayi baru lahir, yang bukan
karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh
infeksi selama masa neonatal, yang antara lain terjadi sebagai
akibat pemotongan tali pusat atau perawatannya yang tidak bersih.

Tetanus Neonatorium (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani,


yang masuk kedalam tubuh melalui luka. Penyakit ini
menginfeksikan bayi yang baru lahir yang salah satunya
disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak
steril. Kuman tersebut terdapat ditanah, saluran pencernaan
manusia dan hewan. Kuman clostridium tetani membuat spora
yang tahan lama dan menghasilkan 2 toksin utama yaitu
tetanospasmin dan tetanolysin. Di Provinsi Jambi pada tahun 2012
dari 11 kabupaten/ kota dilaporkan tidak terdapat adanya kasus
Tetanus Neonatorium.

b. Campak
Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang
ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput
ikat mata/ konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan

49
karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus. Penularan
infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.
Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2 - 4 hari
sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.

Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya


dia akan kebal terhadap penyakit ini. Campak merupakan salah
satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak. Penularan
dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret
yang terinfeksi. Berikut dapat ditampilkan Insidence Rate (IR)
Campak menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2012.

Gambar 3.14
Incidence Rate (IR) Campak Per 10.000 Penduduk Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 0,99


Kota Jambi 2,15
Muaro Jambi 1,47
Sungai Penuh 0,69
Batang hari 0,51
Tebo 0,13
Bungo 0,38
Sarolangun 0,04
Tanjab Barat 0,23
Merangin 0,03
Tanjab Timur 0,28
Kerinci 0

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Pada tahun 2011 dilaporkan terdapat 314 kasus campak dengan


Incidence Rate sebesar 0,99 per 10.000 penduduk, sedangkan
tahun 2012 terjadi peningkatan terdapat 374 kasus campak dengan
Incidence Rate (IR) 0,71 per 10.000 penduduk. Incidence Rate

50
tertinggi tahun 2012 terdapat di Kota Jambi sebesar 199 kasus
(2,15 per 10.000 penduduk) diikuti oleh Kabupaten Muaro Jambi
sebesar 1,47 per 10.000 penduduk, dan Kota Sungai Penuh
sebesar 0,69 per 10.000 penduduk serta Kabupatan Batang hari
sebesar 0,51 per 10.000 penduduk. Sedangkan Incidence Rate
terendah terdapat Kabupaten Kerinci ( 0 per 10.000 penduduk).

c. Polio dan AFP (Acute Paralisis Layu Akut)


Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk
kedalam PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem
syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang
pada umumnya menyerang anak berumur 0 - 3 tahun ini ditandai
dengan munculnya demam, lelah, mual, kaku di leher dan sakit di
tungkai dan tangan. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal
ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa
penyebab yang jelas kemudian beakibat pada kelumpuhan.

Tahun 2012 di Provinsi Jambi kasus non polio AFP Rate tertinggi
adalah Kabupaten Bungo sebesar 100 per 100.000 anak usia < 15
tahun, diikuti oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur 8 per 100.000
anak usia < 15 tahun, Kota Sungai Penuh sebesar 8 per 100.000
anak usia <15 tahun, Kabupaten Muaro Jambi sebesar 4 per
100.000 anak usia <15 tahun, Kabupaten Merangin, Sarolangun,
Batang Hari masing-masing sebesar 3 per 100. 000 anak usia < 15
tahun dan Kota Jambi sebesar 2,67 per 100.000 anak usia <15
tahun. Sedangkan Kabupaten Tebo dan Tanjung Jabung Barat
masing-masing 1 per 100.000 anak usia <15 tahun. Sedangkan
kabupaten dengan non polio AFP Rate terendah adalah Kabupaten
Kerinci 0 per 100.000 anak usia < 15 tahun. Data lengkap dapat
dilihat di lampiran tabel 22.

51
4. Penyakit Potensial KLB/ Wabah
Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB/Wabah yang sering
terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam Berdarah (DBD),
Diare,dan Cikungunya. Seluruh penyaki potensial KLB ini banyak
mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.

a. Demam Berdarah Dengue


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur <
15 tahun, namun juga bisa menyerang orang dewasa. Masalah
DBD tidak hanya berdampak pada masalah klinis individu yang
terkena DBD, namun juga berdampak pada kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat sehingga penanganannya tidak hanya
diselesaikan oleh sektor kesehatan saja namun memerlukan peran
aktif masyarakat, lintas sektor/ Pokjanal DBD, Pemerintah Daerah
dan DPRD, khususnya ditingkat kabupaten/ kota. Hal ini sejalan
dengan diterapkannya sistem otonomi daerah.

Sektor kesehatan sebagai instansi tekhnis dalam penanggulangan


demam berdarah dengue dalam upaya penemuan dan tatalaksana
penderita DBD masih dihadapkan pada beberapa permasalahan
antara lain bahwa penemuan kasus DBD secara dini bukanlah hal
yang mudah, karena pada awal perjalanan penyakit, gejala dan
tandanya sulit dibedakan dengan gejala penyakit infeksi lainnya.
Selain sulitnya penemuan dini kasus DBD secara surveilans
epidemiologis permasalahannya adalah kasus-kasus yang
dilaporkan sebagai DBD, tidak semuanya didukung dengan hasil
pemeriksaan laboratorium klinik, terutama adanya peningkatan
hematokrit dan penurunan trombosit sebagaimana kriteria yang
ditetapkan WHO. Hal ini menyebabkan pengelompokan penderita

52
dan pelaporan demam dengue (DD), DBD atau Sindrom Syok
Dengue (SSD) belum terlaksana seperti yang diharapkan.

Di Provinsi Jambi, kejadian Demam Berdarah Dengue telah


menyebar ke seluruh kabupaten / kota. Kota Jambi masih mencatat
kasus tertinggi sepanjang tahun 2006 hingga tahun 2012, sesuai
dengan pattern of disease dari penyakit DBD, yaitu Urban Disease.
Hal ini dapat dimengerti mengingat Kota Jambi telah mempunyai
fasilitas pelayanan kesehatan dengan laboratorium yang
mendukung dan mobilitas penduduk dari dan ke daerah endemis
DBD merupakan faktor resiko tingginya kasus DBD di Kota Jambi.
Untuk tahun 2012 pada umumnya di Provinsi Jambi ( 91 %)
kabupaten Kota telah terjangkit penyakit DBD dan hanya kabupaten
kerinci yang masih bebas dari penyakit DBD.
Jika dibandingkan capaian angka kesakitan (diukur dengan
incidence rate) dan angka kematian (diukur dengan case fatality
rate) periode 5 tahun terakhir angkanya terlihat relatif menurun (IR
tahun 2006 sebesar 10,1 per 100.000 penduduk; tahun 2007
sebesar 11,3 per 100.000 penduduk; tahun 2008 sebesar 8,6 per
100.000 penduduk, tahun 2009 sebesar 8,5 per 100.000 penduduk
dan tahun 2010 sebesar 6,0 per 100.000 penduduk) sementara
angka kematian masih berfluktuasi (CFR tahun 2006 sebesar 5,1%;
tahun 2007 sebesar 1,6%; tahun 2008 sebesar 3,7%; tahun 2009
sebesar 2,0% dan tahun 2010 sebesar 2,8%). Sedangkan pada
tahun 2011 di Provinsi Jambi IR kasus DBD adalah 59,4 per
100.000 penduduk dan CFR 2,1 %. Untuk tahun 2012 di Provinsi
Jambi IR kasus DBD adalah 30,5 per 100.000 penduduk dan CFR
2,2 %.

53
Angka Incidence Rate DBD di Provinsi Jambi tahun 2012 lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.16 dibawah ini.

Gambar 3.16
Incidence Rate DBD Per 10.000 Penduduk dan
Case Fatality Rate DBD di Provinsi Jambi Tahun 2012

75 6
5,1
59,4
IR Per 100.000 Penduduk

5
3,7
50 4

CFR (%)
3,1 2,8
30,5 3
2 2,1
25 1,6 2,2 2

13,3 10,1 11,3 1


8,6 8,5 6
0 0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

IR CFR

Sumber : Bidang P2PL, 2012


Incidence Demam Berdarah Dengue di Provinsi Jambi pada periode 5
tahun terakhir relatif menurun. Hal ini dimungkinkan oleh dampak
intervensi adanya kejadian luar biasa demam chikungunya tahun 2009,
dimana upaya pembersihan sarang nyamuk oleh masyarakat masih
terus dilakukakan. Karena penyakit ini sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan (Environment Based Disease) yang terkait erat dengan
perilaku hidup bersih dari masyarakat. Tetapi pada tahun 2011 terjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Jambi yang jumlah kasusnya
mencapai 1.110 kasus DBD. Untuk tahun 2012 angka kematian DBD
berjumlah 22 orang dengan rincian jumlah kematian tertinggi terdapat
di Kota Jambi yaitu sebanyak 16 orang, Kabupaten Bungo 3 orang dan
Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat masing-masing 1 orang.

54
b. Diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami
rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau
feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Diare
merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang
dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau
bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang
berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.

Penyakit Diare sering kita jumpai dimasyarakat bahkan timbul


dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga membuat panik
masyarakat dan petugas kesehatan. Hal ini dapat kita lihat dari
angka kesakitan penyakit diare dari tahun ketahun selalu
meningkat. Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya
penyakit diare adalah oleh kuman melalui kontaminasi makanan/
minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan
penderita diare. Sasaran program penanggulangan penyakit diare
adalah semua kelompok umur dengan mengutamakan pelayanan
bagi golongan balita.

Untuk tahun 2012 kasus Diare di Provinsi Jambi terjadi di 11


kabupaten/ kota dengan jumlah penderita sebesar 84.188 kasus.
Jika dibandingkan dengan tahun 2011 ( 82.975) terjadi peningkatan
sebesar 1,5% (1.213 kasus).

Jumlah kasus diare di Provinsi Jambi tahun 2012 terbanyak


terdapat di Kabupaten Merangin yaitu sebesar 12.498 kasus, Kota
Jambi (11.520 kasus). Adapun kasus terendah adalah Kota Sungai
Penuh (2.598 kasus).

55
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.17 dibawah ini.

Gambar 3.17
Jumlah Kasus Diare per Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jambi Tahun 2012

Kota Jambi 11.520

Merangin 12.498

Batang hari 9.135

Muaro Jambi 8.540

Tebo 9.678

Tanjab Barat 6.768

Bungo 7.013

Sarolangun 8.828

Tanjab Timur 3.656

Kerinci 3.954

Sungai Penuh 2.598

0 2.500 5.000 7.500 10.000 12.500 15.000

Sumber : Bidang P2PL, 2012

c. Filariasis
Sesuai dengan kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The
Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health
Problem by year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi
WHO pada tahun 1997, ditetapkan 2 pilar utama kegiatan eliminasi
filariasis, yaitu pengobatan massal untuk memutuskan transmisi
penyakit dan penatalaksanaan kasus kronis untuk meringankan
beban penderita filariasis kronis.
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filaria, yang terdiri dari Wuchereria bancroofti, Brugia malayi
dan timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (Getah Bening).
Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing

56
filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut
tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap dijaringan limfe
sehingga menyebabkan pembengkakan dilengan dan organ genital.

Dalam rangka melaksanakan komitmen Global Eliminasi Limfatik


Filariasis di Provinsi Jambi telah dilakukan kegiatan pengobatan
massal di 4 (empat) kabupaten endemis Filariasis, yaitu: Kabupaten
Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Batang Hari. Kabupaten
Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan
Pilot Project Pengobatan Massal filariasis yang awal
pelaksanaannya dengan kecamatan sebagai unit implementasi ( 2
kecamatan percontohan) yang diharapkan pada tahun ke 5
pengobatan massal sudah mencakup seluruh desa dalam
Kabupaten.

Gambar 3.19
Jumlah Kasus Filariasis Di Provinsi Jambi Tahun 2012
Muaro Jambi 151
Batang hari 78
Tanjab Timur 57
Tanjab Barat 18
Merangin 11
Kota Jambi 9
Tebo 1
Bungo 6
Sarolangun 3
Sungai Penuh 0
Kerinci 0

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Dari grafik diatas untuk tahun 2012 di Provinsi Jambi dimana


Kabupaten Muara Jambi, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten

57
Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
masih merupakan penyumbang terbanyak untuk kasus penyakit
filariasis. Dimana kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Muaro
Jambi (151 kasus), diikuti Kabupaten Batang Hari (78 kasus),
Kabupaten Tanjung Jabung Timur (57 kasus) dan kabupaten
Tanjung Jabung Barat (18 kasus). Sedangkan Kabupaten Kerinci
dan Kota Sungai Penuh belum ditemukan adanya kasus filariasis.

58
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat, untuk itu dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan
masyarakat. Dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan.

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan, masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah, dan atau masyarakat serta swata, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan


pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan. Kesehatan perorangan
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan
pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

59
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada
masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat
dan tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat
dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut. ;

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Seorang ibu
berperan penting dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak.
Gangguan kesehatan yang di alami seorang ibu yang sedang hamil
dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga
kelahiran dan masa pertumbuhan anaknya.

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan
perawatan bayi baru lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas
pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah
atau fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

Dalam pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan,


peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan
menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 Kelahiran
Hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
diperlukan upaya-upaya terkait seperti ; peningkatan akses antenatal
(cakupan ibu hamil K1), pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar
(K4), dan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.

60
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir
tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang
mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik
dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an secara
konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi
dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy
Safer (MPS) yang di canang oleh pemerintah pada tahun 2000.
Setelah melewati tahun 2010 dengan berbagai kegiatan yang memicu
pemikiran-pemikiran baru tentang kesehatan ibu dan anak maka pada
tahun 2011 terjadi perubahan antara lain:
 Berubahnya pandangan yang selama ini tidak mementingkan
pendekatan klinik dan penanganan Rumah Sakit untuk mengurangi
angka kematian ibu dan anak. Pendekatan baru menyatakan
bahwa pengurangan kematian sebaiknya dilakukan secara
integratif antara preventif dan kuratif, tidak bisa dilakukan secara
terpisah-pisah. Penanganan perlu dilakukan dengan pendekatan
“natural history of disease”.
 Penanganan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam pelayaan KIA
akan berada di bawah satu unit yang berdampak pada integrasi
lebih baik PONED dan PONEK. Restrukturisasi sangat penting
untuk mengurangi fragmentasi pelayanan primer dengan sekunder
dan tertier.
 Peran penyedia pelayanan swasta ditingkatkan secara optimal.
 Kebijakan mengenai penyebaran tenaga kesehatan yang
mencakup sistem kontrak dalam kelompok, dokter plus dalam
MDG4 dan MDG5, dan kepemimpinan teknis oleh klinisi.
 Adanya kebijakan Jaminan Persalinan Nasional (Jampersal) dan
BOK Puskesmas.

61
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang berkompeten yang
memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain
dokter spesial kebidanan, dokter, bidan dan perawat.

Pelayanan kesehatan antenatal yang sesuai standar meliputi


timbang berat badan, pungukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai
status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri
menentukan presetasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining
status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90
tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus),
tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling) termasuk
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta
KB pasca persalinan.

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga


kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula
bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah 4 kali
selama masa kehamilan, dengan ketentuan pemberian pelayanan
yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali
pada trwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar untuk
pelayanan kesehatan antenatal tersebut dianjukan untuk menjamin
perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor resiko
dan penanganan komplikasi.

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat


dinila dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang di
hitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang melakukan

62
pemeriksaan antenatal yang pertama kali oleh tenaga kesehatan
(untuk menghitung indikator K1) atau ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga
kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk
menghitung indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang
ada di wilayah kerja dalam 1 tahun.

Gambar 4.1 memperlihat cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu


hamil selama enam tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan K1
selama tahun 2005 sampai tahun 2011 terus mengalami
peningkatan dari 91,27 % pada tahun 2005 menjadi 98,2 % pada
tahun 2011. Sedangkan cakupan K4 sama dengan K1 pada tahun
2005 sampai dengan tahun 2011 juga cenderung meningkat, pada
tahun 2005 dari 78,48 % menjadi 93, 0 % pada tahun 2011. Pada
tahun 2012 cakupan K1 dan K4 jika dibandingkan dengan tahun
2011 mengalami penurunan, untuk tahun 2012 K1 96,9 % (tahun
2011 93,0%) dan K4 92,2 % (tahun 2011 92,2%).

Gambar 4.1
Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4
Di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2012

95,59 98,2
94,58
91,27 91,97 91,78 92,18 96,9
92,2
90 93
88,03 88,1
83,32 82,42 83,61
78,48
70

K1 K4
50
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Bidang Yankes, 2012

63
Dari gambar 4.1 dapat dilihat kesenjangan yang terjadi antara
cakupan K1 dan K4. Pada tahun 2005 terjadi selisih antara
cakupan K1 dan K4 sebesar 12,79 % kemudian pada tahun 2011
kesenjangan atau selisih menjadi lebih kecil yaitu sebesar 5,2 %.
Untuk tahun 2012 masih terdapat selisih antara cakupan K1 dan K4
sebesar 4,7 % akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2011
kesenjangan atau selisih antara K1 dan K4 mengalami penurunan
sebesar 0,5%. Kesenjangan cakupan K1 dan K4 menunjukkan
adanya angka drop out K1-K4, dengan kata lain kesenjangan K1
dan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan
kunjungan pertama pelayanan neonatal hingga kunjungan keempat
pada triwulan 3, sehingga kehamilannya dapat dipantau oleh
petugas kesehatan.

Gambar 4.2
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K1) Per Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 96,9

Kota Jambi 98,3

Muaro Jambi 97

Sarolangun 97,8

Batang hari 98,8

Tanjab Timur 100,8

Merangin 90,1

Tanjab Barat 98,6

Sungai Penuh 96,7

Tebo 94,9

Bungo 99,8

Kerinci 95,3

84 86 88 90 92 94 96 98 100 102

Sumber : Bidang Yankes, 2012

64
Gambar 4.2 menyajikan hasil pencapaian cakupan ibu hamil K1 per
kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2012, yang menunjukkan
pencapaian sebesar 96,9 %, yang berarti telah mencapai target K1
Provinsi Jambi tahun 2011 yaitu sebesar 95 %. Cakupan tertinggi
K1 adalah Kabupaten Tanjab Timur (100,8%) diikuti oleh
Kabupaten Bungo (99,8%) dan kabupaten batang Hari (98,8%),
Sedangkan Kabupaten Merangin (90,1%) merupakan kabupaten
dengan capaian K1 terendah yaitu dibawah target Provinsi Jambi.

Gambar 4.3
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K4) Per Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 92,2

Muaro Jambi 97

Tanjab Barat 97,3

Batang hari 94,4

Tanjab Timur 88,7

Sarolangun 93,9

Merangin 84,4

Kota Jambi 93,1

Sungai Penuh 93,8

Bungo 94,7

Tebo 84,8

Kerinci 91,5

75 80 85 90 95 100

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Pada tahun 2012, hasil pencapain indikator pelayanan K4 di


Provinsi Jambi sebesar 92,2 % yang berarti sudah diatas target
yang ditetapkan di Provinsi Jambi yaitu sebesar 91 %. Dari
kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Jambi sebagian besar

65
kabupaten/ kota telah mencapai target cakupan K4 yang ditetapkan
Provinsi Jambi. Kabupaten Tanjab Timur merupakan kabupaten
dengan capaian K4 tertinggi (97,3%), diikuti Kabupaten Muaro
Jambi (97 %) dan Kabupaten Bungo (94,7%). Sedangkan untuk
capaian terendah adalah Kabupaten Merangin dengan capaian K4
terendah (84,4 %).

Gambar 4.4
Pencapaian Cakupan K4 Ibu Hamil Per Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Sumber : Bidang Yankes, 2012

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehtan dengan


Kompetensi Kebidanan (Pn)
Periode persalinan merupakan salah satu periode yang
berkontribussi terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia.
Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60%
dari kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where and why;

66
lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s salah satu upaya
yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah
menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkat pertolongan
persalinan oleh tenaga keseahatan menjadi 90 % pada tahun 2015
dari 40,7 % pada tahun 1992 (BPS). Pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.

Gambar 4.5
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2012

91,1
90 85,91 85,74 86,78 90,2
82,14
78,05
75,94

70

Pn
50
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Gambar 4.5 menggambarkan cakupan persalinan yang ditolang


oleh tenaga kesehatan di Provinsi Jambi dari tahun 2005 sampai
2011 yang cenderung meningkat. Akan tetapi apabila dibandingkan
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2011
dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 1,9% (tahun
2011 (91,1%).

67
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) di Provinsi Jambi
tahun 2012 yang sebesar 90,2 % telah mencapai target Pn tahun
2012, yang sebesar 88,5 % dan melampaui target Nasional yang
ditetapkan untuk tahun 2010 sebesar 84 %. Dari indikator capaian
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan per kabupaten/ kota di
Provinsi Jambi tahun 2012, dapat dilihat seperti pada gambar 4.6
dimana dari 11 Kabupaten/ Kota yang ada hanya Kabupaten
Merangin (81,1%) danTanjung Jabung Timur (88,)%) yang
capaiannya masih dibawah target Provinsi (88,5 %). Adapun
capaian tertinggi untuk tahun 2012 adalah Kabupaten Batang Hari
yang merupakan kabupaten dengan pencapaian tertinggi (95,2%),
diikuti oleh Kabupaten Tanjung Jabung Barat (95,2 %) dan
Kabupaten Sarolangun (94,2 %), Kota Sungai Penuh (93,4%).

Gambar 4.6
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 90,2

Kota Jambi 90,3

Batang hari 95,2

Tanjab Barat 94,5

Sarolangun 94,2

Sungai Penuh 93,4

Tanjab Timur 88

Tebo 91,2

Muaro Jambi 90,5

Bungo 90,2

Merangin 81,1

Kerinci 89,3

70 75 80 85 90 95 100

Sumber : Bidang Yankes, 2012

68
Pada tahun 2012 sebanyak 9 kabupaten/ kota di Provinsi Jambi
telah mencapai target cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yaitu sebesar 88,5 %. Pada gambar 4.6 terlihat bahwa
sebanyak 9 kabupaten/ kota di Provinsi Jambi yang memiliki
cakupan Pn diatas 90 %, kabupaten/ kota yang lainnya memiliki
pencapaian kurang dari 90 %. Sehingga dalam upaya peningkatan
cakupan persalinan perlu dilakukan melalui upaya pelaksanaan
program unggulan kesehatan ibu, diantaranya adalah kemitraan
bidan dukun, peningkatan persalinan difasilitas kesehatan melalui
jaminan program persalinan, model rumah tunggu di kabupaten/
kota dengan Puskesmas didaerah terpencil guna pencegahan
terhadap komplikasi yang terjadi selama persalinan, revitalisasi
Bidan Koordinator melalui pelaksanaan supervisi fasilitatif untuk
peningkatan mutu dan kualitas tenaga penolong persalianan, serta
peningaktan kualitas suveilans kesehatan ibu pelaksanaan
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak.

Dilapangan masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga


kesehatan dan dilakukan diluar fasilitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2009, di Provinsi Jambi masih
terdapat lebih dari 29 % persalinan ditolong bukan oleh tenaga
kesehatan. Oleh karena itu secara bertahap diupayakan seluruh
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan
dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonami Nasional (Susenas) 2009,


sebesar 70 % kelahiran pada balita ditolong tenaga kesehatan.
Persentase penolong kelahiran pada balita yang tertinggi adalah
ditolong oleh bidan pada kelahiran pertama sebesar 55,36 %
sedangkan penolong kelahiran terakhir oleh bidan mencapai 61 %.

69
Gambar 4.7
Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Pertama dan Terakhir
Di Provinsi Jambi Tahun 2009

70 61 Pertama Terakhir
60 55,36

50
40 36,43
29,5
30
20
7,71 8,86
10
0,5 0,65
0
Dokter Bidan Nakes Lain Non Kesehatan

Sumber : BPS, Susenas 2009

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)


Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga
kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas
minimal 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan nifas pertama
(KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan
nifas yang kedua (KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah
persalinan; dan 3) kunjungan nifas yang ke-3 (KF3) dilakukan pada
minggu ke-6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini
dilakuakan pada saat dilaksanakannya kegiatan diposyandu dan
dilakukan secara bersamaan pada kunjungan bayi.

70
Pelayanan ibu nifas yang diberikan meliputi ; 1) pemeriksaan
tekanan darah nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan lokhia dan
pengeluaran per vaginam lainnya; 3) pemeriksaan payudara dan
anjuran ASI eksklusif 6 bulan; 4) pemberian kapsul vitamin A
200.000 IU sebanyak dua kali (2 x 24 jam; dan 5) pelayanan KB
pasca persalinan.

Gambar 4.8 berikut ini menyajikan persentase pelayanan ibu nifas


menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2012.

Gambar 4.8
Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 91

Batanghari 95,4

Tanjab Barat 95,2

Tebo 93,6

Sarolangun 95,3

Tanjab Timur 91,5

Kota Jambi 90,3

Muaro Jambi 92

Sungai Penuh 93,4

Bungo 90,1

Merangin 81,2

Kerinci 89,7

0 20 40 60 80 100

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Cakupan kunjungan ibu nifas pada di Provinsi Jambi tahun 2012


adalah 91,0 %. Sementara taget kunjungan ibu nifas di Provinsi
Jambi pada tahun 2012 adalah 88,5 %, hal ini berarti bahwa untuk

71
cakupan pelayanan nifas di Provinsi Jambi telah melewati target
yang telah ditetapkan. Dilihat dari gambar diatas maka capaian
tertinggi adalah Kabupaten batang hari (95,4%) diikuti Kabupaten
Sarolangun (95,3%), Kabupaten Tanjung Jabung Barat (95,2%).
Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Merangin
(81,2 %).

d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal


Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di
desa dan Puskesmas, ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti)
dan memerlukan pelayanan kesehatan, karena terbatasnya
kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut
perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang
memadai.

Risti/ komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang


secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu
maupun bayi. Risti/ komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%
tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg),
oedeme nyata, eklamsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah
dini, letak lintang pada usia kehamilan 32 minggu, letak sungsang
primigravida, infeksi berat/ sepsis, dan persalinan prematur.

Neonatus risti/ komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorium,


sipsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram),
sindroma ganggguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus
risti/ komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti/ komplikasi
yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih
yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan
rumah sakit.

72
Untuk melihat hasil cakupan komplikasi kebidanan untuk tahun
2012 dapat dilihat pada gambar 4.9 dibawah ini.

Gambar 4.9
Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 65,5

Batanghari 97,4

Muaro Jambi 83,1

Sarolangun 75,1

Kota Jambi 76,7

Tanjab Barat 69,2

Bungo 34,9

Tebo 44,8

Merangin 61,6

Kerinci 41,4

Tanjab Timur 54,7

Sungai Penuh 16,3

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk cakupan penanganan


komplikasi kebidanan di Provinsi Jambi baru mencapai 65,5% dan
ini artinya hasil yang telah dicapai belum memenuhi target yang
telah ditetapkan (70%). Sedangkan untuk Kabupaten/ Kota yang
telah mencapai target Provinsi adalah Kabupaten Batang Hari
(97,4%), Kabupaten Muaro Jambi (83,11 %), Kota Jambi ( 76,7% )
dan Kabupaten Sarolangun ( 75,1% ).
Sebagian Kabupaten/ Kota yang cakupan penanganan komplikasi
kebidanan belum mencapai target yang telah ditetapkan antara lain
Kota Sungai Penuh (16,3%), Kabupaten Bungo (34,9%),

73
Kabupaten Kerinci (41,4%), Kabupaten Tebo (44,8%), Kabupaten
Tanjab Timur (54,7%), Kabupaten Merangin (61,6%) dan
Kabupaten Tanjab Barat (69,2%).

Sedangkan untuk melihat persentase cakupan penanganan


komplikasi neonatal pada tahun 2012 dapat dilihat pada gambar
4.10 dibawah ini.

Gambar 4.10
Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 48,7

Batanghari 67,2

Muaro Jambi 25,2

Sarolangun 87,9

Kota Jambi 34,4

Tanjab Barat 80,2

Bungo 26,7

Tebo 21,7

Merangin 78,6

Kerinci 36,3

Tanjab Timur 31,4

Sungai Penuh 31,3

0 20 40 60 80 100

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Berdasarkan dari gambar diatas dapat dilihat bahwa cakupan


penanganan komplikasi neonatal untuk tahun 2012 baru mencapai
48,7%. Sementara target yang ditetapkan di Provinsi Jambi untuk
indikator tersebut yang harus dicapai pada tahun 2012 yaitu
sebesar 70 %. Pencapaian cakupan penanganan neonatal

74
komplikasi tertinggi adalah Kabupaten Sarolangun (87,(%) dan
Kabupaten Tanjab Barat (80,2%), sedangkan cakupan yang
terendah adalah Kabupaten Tebo (21,7%).

e. Kunjungan Neonatal
Kunjungan neonatal adalah kontak neonatal dengan tenaga
kesehatan minimal dua kali untuk mendapatkan pelayanan dan
pemeriksaan kesehatan neonatal, baik didalam maupun diluar
gedung puskesmas, termasuk bidan didesa, polindes dan
kunjungan kerumah. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan
kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi
berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi);
pemberian vitamin K; manajemen Terpadu Balita, Muda (MTBM);
dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku
KIA. Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan
disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu.

Bayi umur 0 - 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki


resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan
melakukan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan pada neonatus (0 - 28 hari) minimal tiga kali, yaitu pada
6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir; pada hari 3 sampai
dengan 7 hari, dan hari 8 sampai dengan 28 hari.

75
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.11 dibawah ini.

Gambar 4.11
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1)
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 95,62

Kota Jambi 95,6

Kerinci 96,8

Tebo 97,4

Muaro Jambi 96

Merangin 86,7

Bungo 93,6

Batang hari 97,8

Tanjab Barat 99,8

Sungai Penuh 100

Tanjab Timur 96

Sarolangun 100

80 85 90 95 100 105

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk cakupan


kunjungan Neonatal (K1) bahwa Provinsi Jambi pada tahun 2012
sebesar 95,62% sudah melewati target yang ditetapkan sebesar
90 %.

Dari hasil laporan masing-masing kabupaten/ kota di Provinsi Jambi


hampir rata-rata kabupaten/ kota telah mencapai target. Untuk
cakupan KN1 tertinggi adalah Kota Sungai Penuh, Kabupaten
Sarolangun mencapai 100 %. Adapun cakupan kunjungan neonatal
(KN1) kabupaten yang masih jauh dari target adalah kabupaten
Merangin (86,7%).

76
Pada tahun 2012 target cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN
Lengkap) adalah sebesar 87 %, sementara cakupan yang telah
dicapai oleh Provinsi Jambi yaitu sebesar 89,58 %. Dari data
kabupaten/ kota yang telah masuk ternyata sebagian besar
kabupaten/ kota telah melampaui target cakupan kunjungan
neonatal lengkap. Kabupaten/ kota tertinggi adalah Kabupaten
Sarolangun dengan capaian sebesar 99,39 %, diikuti oleh
Kabupaten Tebo dengan capaian sebesar 98,88 %. Kabupaten/
kota yang target pencapaiannya paling rendah adalah Kota Jambi
sebesar 79,60 %, diikuti diatasnya adalah Kabupaten Merangin
sebesar 83,43 %, dan Kabupaten Bungo sebesar 84,92 %. Untuk
lebih lengkap melihat capaian dari masing-masing kabupaten/ kota
tentang cakupan kunjungan neonatal lengkap dapat dilihat pada
gambar 4.11.
Gambar 4.11
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 89,58

Muaro Jambi 95,66

Batanghari 97,7

Tanjab Barat 98,88

Tebo 88,57

Kota Jambi 79,6

Bungo 84,92

Kerinci 91,27

Merangin 83,43

Sungai Penuh 98,58

Tanjab Timur 85,7

Sarolangun 99,36

0 20 40 60 80 100

Sumber : Bidang Yankes, 2012

77
f. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi berumur
29 hari sampai dengan 11 bulan disarana pelayanan kesehatan
(polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit)
maupun dirumah, posyandu, tempat penititipan anak, panti asuhan
dan sebagainya melalui kunjungan petugas kesehatan. Setiap bayi
memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam setahun,
yaitu pada umur 29 hari sampai dengan 3 bulan, satu kali pada
umur 3 s/d 6 bulan, 1 kali pada umur 6 s/d 9 bulan, dan satu kali
pada umur 9 s/d 11 bulan.

Pelayanan kesehatan yang di berikan meliputi pemberian imunisasi


dasar (BCG, DPT/ HB1 s/d 3, Polio 1 s/d 4, dan Campak), indikator
ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyedian
pelayanan kesehatan.

Gambar 4.12
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 91
Kota Jambi 100,5
Tanjab Barat 87,9
Sarolangun 98,2
Sungai Penuh 93,4
Muaro Jambi 94,94
Kerinci 79,5
Batanghari 77,2
Merangin 88,5
Bungo 80,9
Tanjab Timur 87,9
Tebo 98,6

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Bidang Yankes, 2012

78
Pada tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan bayi di Provinsi
Jambi yaitu sebesar 91 % sementara target yang ditetapkan
Provinsi Jambi yaitu sebesar 80 %. Jika dibandingkan dengan
cakupan pelayanan kesehatan bayi tahun 2011 (91,22%)
mengalami sedikit penurunan (0,22%). Pada tahun 2012 Sebanyak
10 kabupaten/ kota sudah melewati target yang ditetapkan Provinsi
yaitu ; paling tinggi adalah Kota Jambi 100,5%), Kabupaten Tebo
(98,6%). Sedangkan kabupaten/ kota yang belum mencapai target
Provinsi adalah Kabupaten Batang Hari (77,2%) dan Kabupaten
Kerinci ( 79,5 %).

g. Pelayanan Kesehatan Pada Balita


Balita merupakan anak usia 1 - 4 tahun, pelayanan kesehatan
pada anak balita, meliputi ; pemeriksaan kesehatan anak balita
secara berkala; penyuluhan pada orang tua ( Kebersihan anak,
Perawatan gigi, Perbaikan gizi/ pola pemberian makan anak,
Kesehatan lingkungan, Pendidikan seksual dimulai sejak balita
atau sejak anak mengenali identitasnya sebagai laki-laki atau
perempuan, Perawatan anak sakit, dan Jauhkan anak dari
bahaya); Cara menstimulasi perkembangan anak; Imunisasi dan
upaya pencegahan penyakit; Pemberian vitamin A, kapsul vit.A
berwarna merah diberikan 2 kali dalam setahun; dan Identifikasi
tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan
cara menanggulanginya.

79
Gambar 4.13
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Balita
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 70,79


Kerinci 95,5
Sungai Penuh 91,9
Sarolangun 93,3
Merangin 71,1
Tanjab Timur 76
Batanghari 87,6
Tebo 83,6
Kota Jambi 51,3
Tanjab Barat 76
Bungo 33,4
Muaro Jambi 23,3

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Sumber : Bidang Yankes, 2012

Pada tahun 2011 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1 - 4


Tahun) sebesar 59,0 %, sedangkan tahun 2012 yaitu sebesar
70,79 %, sementara target yang harus dicapai adalah sebesar 80
%. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per kabupaten/ kota
dapat dilihat pada gambar 4.13 dimana kabupaten/ kota yang
capaiannya tertinggi adalah Kabupaten Kerinci yaitu sebesar 95,5
% diikuti Kabupaten Sarolangn dengan capaian sebesar 93,3 %,
sedangkan kabupaten paling rendah adalah Kabupaten Muaro
Jambi yaitu sebesar 23,3 %.

h. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat


Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan
pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan
pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak
Sekolah Dasar/ Sederajat, serta pelayanan kesehatan pada anak

80
remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran
serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS,
dan dokter kecil.

Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia


sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar
biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci
tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang
sering dialami oleh anak usia sekolah adalah karies gigi,
kecacingan, kelainan refleksi/ ketajaman penglihatan dan masalah
gizi. Untuk melihat cakupan dari pelayanan kesehatan siswa SD/
Setingkat pada tahun 2012 di Provinsi Jambi dapat dilihat pada
Gambar 4.14 berikut dibawah ini.

Gambar 4.14
Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD/ Setingkat
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 54
Tanjab Timur 100
Tanjab Barat 83,6
Kota Jambi 99,4
Sungai Penuh 86
Sarolangun 100
Batanghari 100
Tebo 63,1
Bungo 100
Kerinci 74,2
Merangin 12,9
Muaro Jambi

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Bidang Yankes, 2012

81
Berdasarkan dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada tahun
2012 capaian cakupan penjaringan anak sekolah di Provinsi Jambi
yaitu sebesar 54%. Sedang Kabupaten/ kota dengan capaian
cakupan penjaringan murid SD dan setingkat tertinggi adalah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Sarolangun,
Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Bungo dimana capaian
cakupan penjaringan anak sekolah masing-masing kabupaten
tersebut telah mencapai 100%, diikuti oleh Kota Sungai penuh (86
%) serta Kabupaten Tanjung Jabung Barat (83,6 %). Adapun
capaian cakupan untuk Kabupaten/ Kota yang terendah adalah
Kabupaten Merangin (12,9 %) dan Kabupaten Tebo (63,1%),
sedangkan Kabupaten Muaro Jambi tidak diketahui datanya. Untuk
melihat hasil capain Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD/
setingkat secara lebih rinci jelas dapat dilihat pada lampiran tabel
46.

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Menurut hasil penelitian, usia subur wanita biasanya antara 15 - 49
tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau
menjarangkan kelahiran, wanita/ pasangan ini lebih diprioritaskan
mengguanakan alat/ cara KB.

Tingkat pencapaian keluarga berencana dapat dilihat cakupan peserta


KB yang sedang/ pernah menggunakan alat kontrasepsi, tempat
pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Proporsi peserta KB Aktif dan KB Baru menurut jenis kontrasepsi yang
digunakan di Provinsi Jambi dapat di lihat pada gambar 4.15 dibawah
ini.

82
Gambar 4.15
Proporsi Peserta KB Aktif dan KB Baru
Menurut Jenis Kontrasepsi Di Provinsi Jambi Tahun 2012

8,1
IUD
4,1
0,3
MOP
0,1
1
MOW
0,5
18,3
Implan
8,6
0
Obat Vagina
0
50,4
Suntik
48,7
22
Pil
34,3
0
Kondom
3,8
0
Lainnya
0
0 10 20 30 40 50 60
Peserta KB Baru Peserta KB Aktif

Sumber : BKKBN, 2012

Proporsi peserta KB Aktif dan KB Baru menurut jenis kontrasepsi yang


digunakan di Provinsi Jambi yang terbanyak adalah jenis kontrasepsi
Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) yaitu dengan
menggunakan suntik, untuk peserta KB Aktif yang mengunkan Suntik
yaitu sebesar 50,4 % sedangkan peserta KB Baru sebesar 48,7 %.
Jenis kontrasepsi paling sedikit yang digunakan adalah Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu MOP, untuk peserta KB
Aktif sebesar 0,3 %, sedangkan peserta KB Baru sebesar 0,1 %.

Proporsi peserta KB Aktif menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi


tahun 2012 pada umumnya cakupan rata-rata masih dibawah 100 %,
dan hanya 3 kabupaten/ kota yang peserta KB Aktifnya diatas 100 %.
Proporsi peserta KB aktif untuk tahun 2012 cakupan terendah yaitu

83
Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar 40,1 %, diikuti diatasnya
adalah Kota Jambi (50,3%) dan Kabupaten Tebo sebesar 52,7%.

Gambar 4.16
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 82,1


Sarolangun 97,5
Tebo 52,7
Tanjab Timur 90,5
Kota Jambi 50,3
Tanjab Barat 40,1
Merangin 128,7
Batanghari 102
Muaro Jambi 94,5
Kerinci 143,2
Sungai Penuh 83,3
Bungo 68,9

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Sumber : Propil BKKBN Prov. Jambi, 2012

Kabupaten/ kota dengan persentase peserta KB aktif tertinggi adalah


Kabupaten Kerinci sebesar 143,2 %, diikuti Kabupaten Merangin
sebesar 128,7 % dan Kabupaten Batang Hari 102 %. Sedangkan
persentase peserta KB aktif terendah adalah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat sebesar 40,1 %.

Persentase peserta KB Baru menurut kabupaten/ kota di Provinsi


Jambi tahun 2012 terlihat dalam gambar 4.17. Pada tahun 2012
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kota Sungai Penuh cakupan
persentase tertinggi yaitu sebesar 35,9 %, diikuti Kabupaten Bungo
(30,6%), Kabupaten Sarolangun (30,2%) serta kabupaten Merangin

84
(30,1%). Sedangkan Kabupaten/ Kota paling rendah adalah Kota
Jambi 20, 2 %

Gambar 4.17
Proporsi Peserta KB Baru Menurut Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 27
Kerinci 28,9
Tanjab Timur 35,9
Tebo 26,6
Sarolangun 30,2
Batanghari 24,9
Kota Jambi 20,2
Tanjab Barat 26,2
Muaro Jambi 23,1
Merangin 30,1
Sungai Penuh 35,9
Bungo 30,6

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Sumber : Propil BKKBN Prov. Jambi, 2012

3. Pelayanan Imunisasi
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang
penyakit menular yang dapat mematikan, seperti: Difteri, Tetanus,
Hepatitis B, Typhus, Radang selaput otak, Radang paru-paru, dan
masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang
terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini terlindungi adalah
melalui imunisasi.

Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh, maka
sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan
antibodi. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk

85
antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai
“pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya,
tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut
sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat
dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa
jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi
atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan
agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atru seandainya terkena
pun, tidak akan menimbulkan akibat yang vatal.

Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi
aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan
atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi
antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi Polio atau Campak.
Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi,
sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah
penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami
kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru
lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari
ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya
antibodi terhadap Tetanus dan Campak.

a. Imunisasi Dasar Pada Bayi


Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisai Dasar
Lengkap) pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis
Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak.

Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan


imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita.
Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting
dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan

86
yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah
satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak
sebesar 90 %.

Gambar 4.18
Persentase Pencapaian Imunisasi Campak
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

Sumber : Bidang P2PL, 2012


Pada tahun 2012, Provinsi Jambi telah mencapai cakupan
imunisasi campak sebesar 98,7 % sedangkan pada tahun 2011
yaitu sebesar 100,6 %. Jika dibandingkan hasil cakupan imunisasi
campak yang telah dilaksanakan mengalami penurunan, akan
tetapi secara keseluruhan kita Provinsi Jambi telah mampu
mencapai target imunisasi campak yang telah ditetapkan oleh WHO
dan target Nasional yaitu sebesar 90%.

Dari 11 kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Jambi, seluruh


kabupaten/ kota telah mencapai target yang ditetapkan Nasional.
Kabupaten/ kota yang capaiannya lebih dari 100 % adalah Kota
Jambi, Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo.

87
Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah desa/
kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap pada satu kurun waktu
tertentu.
Gambar 4.19
Persentase Cakupan UCI di Tingkat Desa/ Kelurahan
Di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2012

100

94,9

90 92,98 90,2

88,95 88,6

85,06 85,88
83,97
80

UCI
70
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Bidang P2PL, 2011

Cakupan desa UCI di Provinsi Jambi pada tahun 2012 berjumlah


1.247 desa dengan persentase cakupan sebesar 90,2 %, jika
dibandingkan dengan tahun 2011 (94,9%) cakupan desa uci
mengalami penurunan sebesar 4,7%, hal ini disebabkan selain
faktor iklim juga disebabkan faktor kebiasaan dari masyarakat yang
mempunyai mata pencaharian sebagai petani sehingga waktu
dilakukan imunisasi bayi/anak balita tidak dijumpai karena ikut
orangtuanya keladang/ humo. Untuk kabupaten/ kota cakupan UCI
rata-rata sudah diatas 80%, adapun cakupan UCI tertinggi adalah
Kabupaten Tebo (95,5%), diikuti Kabupaten Muaro Jambi (94,8%)
serta kabupaten Sarolangun (93,7%). Cakupan UCI terendah
adalah kabupaten Batang Hari (84,1%). Untuk lebih jelas tentang

88
cakupan desa UCI menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi
dapat dilihat pada lampiran tabel 38.

b. Imunisasi Pada Ibu Hamil


Tetanus disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui luka terbuka
dan menghasilkan racun yang kemudian menyerang sistem saraf
pusat. Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri
yang disebut Clostridium tetani. Penderita mengalami kejang otot
serta diikuti kesulitan menelan dan bahkan bernafas. Imunisasi
Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan
sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin
Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan
kemudian dimurnikan.

Tetanus khususnya beresiko pada bayi-bayi yang dilahirkan


dengan bantuan dukun bayi dirumah dengan peralatan yang tidak
steril. Mereka juga beresiko ketika alat-alat yang tidak bersih
digunakan untuk memotong tali pusar dan olesan-olesan tradisional
atau abu digunakan untuk menutup luka bekas potongan.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan


program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur
termasuk ibu hamil. Upaya pencegahan tetanus neonatorum
dilakukan dengan memberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid)
pada ibu hamil.

Manfaat Imunisasi TT Ibu Hamil adalah melindungi bayi baru lahir


dari tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit
tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan)
yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat.

89
Dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.
Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi TT untuk Ibu Hamil
diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc diinjeksikan intramuskuler/
subkutan dalam.

Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk


mendapatkan imunisasi TT lengkap. TT 1 dapat diberikan sejak
diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada kunjungan
pertama ibu hamil ke sarana kesehatan Jarak pemberian (interval)
imunisasi TT 1 dengan TT 2 minimal 4 minggu.

Gambar 4.20
Cakupan TT 2+ Pada Ibu Hamil Di Provinsi Jambi
Tahun 2012

Provinsi Jambi 86,2


Tanjab Barat 78,6
Batanghari 72,3
Sarolangun
Tebo
Merangin 87,8
Tanjab Timur 72,5
Bungo 83,7
Kerinci 57,5
Sungai Penuh 44,6
Muaro Jambi 66,2
Kota Jambi

0 20 40 60 80 100

Sumber : Bidang P2PL, 2012

Pada tahun 2012 kabupaten/ kota dengan cakupan ibu hamil yang
mendapat imunisasi TT2+ tertinggi adalah Kabupaten Sarolangun
dengan capaian sebesar 122,5 %, diikuti oleh Kota Jambi sebesar
103,3% dan Kabupaten Tebo sebesar 101,8%. Adapun cakupan

90
terendah adalah Kota Sungai Penuh yaitu sebesar 44,6 %. Gambar
4.20 dan lampiran table 29 memperlihatkan dari 11 kabupaten/ kota
di Provinsi Jambi hanya 5 kabupaten/ kota yang berhasil mencapai
cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil > 80 % yaitu Kabupaten
Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin, Kabupaten
Bungo dan Kota Jambi. Sedangkan kabupaten/ kota dengan
capaian dibawah 80% adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Muaro
Jambi.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi
penduduk miskin dikelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat
darurat , dan lain-lain.

1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit


Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya
dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan
tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain
pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/ BOR), rata-rata lama
hari perawatan (Length of Stay/ LOS), rata-rata tempat tidur dipakai
(Bed Turn Over/ BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur
(Turn of Interval/ TOI), persentase pasien keluar yang meninggal
(Gross Death Rate/ GDR), dan persentase pasien keluar yang
meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate/ NDR).

Berdasarkan data Bidang Pelayanan Kesehatan, tingkat pelayanan


tempat tidur (BOR) di rumah sakit umum di Provinsi Jambi tahun 2011

91
sebagian besar belum mencapai angka ideal yang diharapkan (yaitu
60-85%). Beberapa rumah sakit pemerintah yang mencapai BOR
diatas 60 % yaitu Rumah Sakit Umum Raden Mattaher sebesar
133,2%, Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie sebesar 72,3 % dan
Rumah Sakit Umum daerah H.A. Madjid Batoe sebesar 64,7%. Untuk
Rumah Sakit Swasta yang mencapai BOR adalah Rumah Sakit ST.
Theresia sebesar 78,0% dan Rumah Sakit Ibu dan Anaka Annisa
sebesar 64,5%.
Untuk melihat capaian indicator kinerja pelayanan di Rumah Sakit baik
milik pemerintah maupun milik swata untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada table 4.1 berikut dibawah ini :

92
Tabel 4.1
Indikator Kinerja Pelayanan Rumah Sakit
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

JENIS JLH
NO NAMA RUMAH SAKITa BOR LOS TOI GDR NDR
RS TT

1 RSU. Raden Mattaher Jambi Umum 321 133,2 6,2 -1,5 0 2,1
2 RSUD. H.A. Madjid Batoe Umum 132 45,1 3,9 4,8 2,7 2.1
3 RSUD. K.H. Daud Arif Umum 81 11.2 3,6 28.5 6.4 0,6
4 RSUD. H. Hanafie Umum 186 72.3 3,6 1,4 1,1 0,3
5 RSUD. Kolonel Abundjani Umum 132 31.7 2,5 5.4 2,8 0,6
6 RSUD. Mayjen H.A Thalib Umum 139 11.3 2,6 20.2 3,4 1,4
7 RSUD. Nurdin Hamzah Umum 43 7.2 2.5 32.7 3,4 0,9
8 RSUD. St.Thaha Saifuddin Umum 88 7.1 3,8 49.7 1,7 1,2
9 RSUD. Prof. Dr.H.M. Chatib Quzwain Umum 59 10.8 0,0 0,0 1,7 1,2
10 RSUD. Ahmad Ripin Umum 95 3.7 3,3 85.8 1,3 1,0
11 RS. Jiwa Jambi Jiwa 200 39,3 16,7 25,8 - -
12 RS. St. Theresia Umum 125 78.0 3,3 0,9 2,1 0,9
13 RS. Budi Graha Umum 36 6.2 2,1 3.8 0,3 -
14 RS. Siloam Hospital Umum 89 50.8 3.9 3.8 2,1 1,0
15 RS. Bhayangkara Umum 46 0,0 0,0 0,0 - -
16 RS. Ibu Dan Anak Annisa Bersalin 64 64.5 2.9 1.6 0,1 0,1
17 RSUD.H.Abdul Manap Kota Jambi Umum 162 35.2 3,7 3.3 1,3 0,7
18 RS. Dr. Bratanata Umum 152 57.9 3,4 2.5 4,7 2,1
19 RS. Bersaudara Umum 38 0,0 0,0 0,0 - -
20 RS. Mayang Medical Center Umum 78 39.8 3.0 4.5 2,3 1,2
21 RSUD. Sungai Bahar Umum 50 7.96 1.6 18.2 0,4 0,1
22 RS Kambang Umum 47 6.1 1.0 15.8 1,0 0,2
23 RS Royal Prima Jambi Umum 71 1.7 2.9 169.9 3,3 2,7
24 RS Islam Arafah Umum 67 37.6 3.2 5.3 1,4 0,6
Sumber : Bidang Yankes, 2012

LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada
diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang
lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Tabel

93
4.1 memperlihatkan rata-rata LOS di Provinsi Jambi masing-masing
rumah sakit umum selama tahun 2012 yang berkisar antara 1 – 26,6
hari dan belum mencapai angka ideal. Berdasarkan rumah sakit,
Rumah Sakit Jiwa Jambi memiliki LOS tertinggi (16,7 hari) dan Rumah
Sakit Kambang memiliki LOS terendah (1 hari).

Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah TOI. TOI adalah rata-
rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan
sampai saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong
antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur
kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Pada tahun 2012 TOI di
rumah sakit berkisar antara -1,5 – 169,9 hari.

GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita


keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien
berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR
adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2012 angka GDR di
rumah sakit Provinsi Jambi berkirar antara 0,1 – 6,4 kematian per
1.000 pasien keluar rumah sakit.

NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per


1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu
pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah
mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah
sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika
pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor
keterlambatan pasien datang kerumah sakit yang menjadi penyebab
utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per 1.000
pasien keluar. NDR pada tahun 2012 berada pada kisaran 0,1 – 2,7
per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR telah mencapai angka
ideal yaitu < 25 per 1.000 pasien keluar.

94
2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin
agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara
efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu,
menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka
kelahiran disamping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi
masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan lima tahun,
dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses
pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di
puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan rumah sakit.

Pemerintah pusat telah melaksanakan program Jamkesmas untuk


memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan terhadap masyarakat
miskin dan tidak mampu. Berdasarkan ketetapan Menteri Kesehatan
RI jumlah masyarakat miskin dan tidak mampu di Provinsi Jambi yang
menjadi kuota penjaminan melalui Jamkesmas tahun 2012 sebesar
785.224 jiwa sementara masyarakat miskin dan tidak mampu yang ada
sebesar 860.038 maka terdapat sisa 74.814 yang mesti harus dijamin
melalui Jamkesmasda.

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


686/Menkes/SK/VI/2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas,
Bahwa Apabila masih terdapat masyarakat miskin dan tidak mampu
diluar kuota Jamkesmas maka pembiayaan kesehatannya menjadi
tanggungjawab Pemda setempat (Provinsi dan Kabupaten/Kota) dan
mekaniskme pengelolaannya seyogyanya mengikuti Jamkesmas.

95
Provinsi Jambi bersama kabupaten/ kota telah mengembangkan
Jamkesmasda tahun 2012 yang mencakup kepesertaan lebih kurang
253.776 jiwa.

Kepersertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin di Provinsi Jambi


pada tahun 2012, untuk kepesertaan Jamkesmas berjumlah 785.224
maskin dan 253.667 maskin menggunakan Jamkesda. Sedangkan
Jumlah masyarakat miskin di Provinsi Jambi berdasrkan data tahun
2008 berjumlah 849.016 maskin. Gambaran kepesertaan Jaminan
Kesehatan Masyarakat Miskin menurut kabupaten/ kota di Provinsi
Jambi seperti pada gambar 4.21.

Gambar 4.21
Kepesertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Menurut
Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

41.364
Kota Jambi 92.902
92.902
8.450
Merangin 86.919
86.919
7.250
Sarolangun 85.908
85.908
32.000
Sungai Penuh 22.491
22.491
11.000
Kerinci 76.696
76.696
10.000
Muaro Jambi 76.004
76.004
3.570
Tanjab Timur 75.881
75.881
15.000
Tanjab Barat 73.067
73.067
54.761
Batanghari 69.032
69.032
6.000
Bungo 63.886
63.886
10.500
Tebo 62.436
62.436
19.639
Provinsi Jambi

0 20000 40000 60000 80000 100000


Maskin Jamkesmas Jamkesda

Sumber : Bidang PKM, 2012

96
Berdasarkan data tahun 2012 jumlah masyarakat miskin terbanyak
berada di Kota Jambi yaitu sebanyak 92.902 maskin, dan paling sedikit
adalah Kabupaten Tebo dengan jumlah 62.436 maskin.

C. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Program perbaikan gizi masyarakat secara umum ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan, kesadaran dan keinginan masyarakat dalam
mewujudkan kesehatan yang optimal khususnya pada bidang gizi,
terutama bagi golongan rawan dan masyarakat yang berpenghasilan
rendah baik di desa maupun di kota.

Kegiatan pokok Kementerian Kesehatan dalam mengimplementasikan


Perbaikan Gizi Masyarakat meliputi, peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi,
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin A, dan
kekurangan zat gizi lebih, peningkatan surveillance gizi, dan
pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
(Perpres, 2007). Adapun sasaran pokok program Perbaikan Gizi
Masyarakat yakni menurunnya prevalensi kurang gizi pada balita,
terlaksananya penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi
besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin

1. Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe)


Untuk mengatasi masalah anemia kekurangan zat besi pada ibu
hamil pemerintah sejak tahun 1970 telah melaksanakan suatu
program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil di Puskesmas dan
Posyandu dengan mendistribusikan tablet tambah darah, dimana 1
tablet berisi 200 mg fero sulfat dan 0,25 mg asam folat (setara
dengan 60 mg besi dan 0.25 mg asam folat). Setiap ibu hamil
dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis satu tablet

97
setiap hari selama masa kehamilannya dan empat puluh hari setelah
melahirkan.

Anemia merupakan salah satu keadaan kurang gizi dengan keadaan


kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah dari keadaan
normal. Orang yang mempunyai Hb yang rendah, secara fisik belum
menunjukkan gejala anemia dan masih terlihat berada dalam
keadaan yang relative sehat. Namun makin rendah Hb, menunjukkan
makin berat keaadaan anemia yang diderita dan makin rendah pula
kemampuan kerja fisiknya.

Penangulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada


pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil
mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya.
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe) di
Provinsi Jambi selama 7 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar
4.22 berikut dibawah ini.

Gambar 4.22
Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe
Di Provinsi Jambi Tahun 2006 s/d 2012

100 Fe1; 96,51 Fe1; 94,98


Fe1; 80 Fe1; 78,19
Fe1; 75,27 Fe1; 75,67 Fe1; 72,87 Fe3; 90,23
Fe3; 89,82
75
Fe3; 75,83 Fe3; 73,89
Fe3; 69,93 Fe3; 70,9
Fe3; 64,85
50

25

Fe1 Fe3
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Bidang PKM, 2012

98
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe)
selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 terlihat ada
kecendrungan peningkatan baik cakupan Fe1 dan Fe3.

Sebaran cakupan pemberian tablet tambah darah (Fe3) pada ibu


hamil menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi pada tahun 2012
dapat dilihat pada gambar 4.23 berikut ini.

Gambar 4.23
Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Tambah Darah (Fe3)
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 89,82


Muaro Jambi 93,07
Batanghari 90,52
Tanjab Barat 89,19
Kota Jambi 93,11
Sarolangun 92,86
Tanjab Timur 88,18
Sungai Penuh 93,16
Tebo 82,4
Kerinci 89,07
Merangin 82,36
Bungo 93,56

76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96

Sumber : Bidang PKM, 2012

Kabupaten/ kota dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten


Bungo yaitu sebesar 93,56 %, diikuti oleh Kota Sungai Penuh
sebesar 93,16 % dan Kota Jambi sebesar 93,11 %. Sedangkan
cakupan terendah adalah Kabupaten Merangin sebesar 82,36 %,
diikuti diatasnya adalah Kabupaten Tebo sebesar 82,4 % dan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebesar 88,18 %.

99
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Pelaksanaan pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-11 bulan) dan
balita (12-59 bulan), dilakukan secara serentak dua kali setahun yaitu
pada bulan Februari dan Agustus di posyandu atau puskesmas.
Untuk bayi diberikan kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis
100.000 SI, sedangkan untuk balita kapsul berwarna merah dengan
dosis 200.000 SI. Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita
adalah untuk meningkatkan daya tahan balita terhadap penyakit
serta meningkatkan proses penglihatan. Dan juga bertujuan untuk
menurunkan angka kematian, dan menghindari masalah kekurangan
vitamin A. Kapsul vitamin A dalam dosis tinggi terbukti efektif dalam
mengatasi masalah diatas apabila cakupannya tinggi.

Ada berbagai bukti yang menunjukkan peran besar vitamin A dalam


menurunkan angka kematian anak. Jadi selain diberikan untuk
menghindari kebutaan, maka pemberian vitamin A saat ini juga
utamanya dikaitkan dengan masalah kelangsungan hidup anak,
berikut kesehatan dan pertumbuhan mereka.

Vitamin A berguna bagi kesehatan mata serta mencegah kebutaan,


dan juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Anak yang
mendapatkan cukup vitamin A, tidak akan terlalu parah kondisinya
saat ia terkena diare, campak, atau penyakit lain, sehingga penyakit
yang menyerang tersebut tidak akan sampai mengancam jiwanya.
Sementara itu pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan
dapat dilaksanakan secara terpadu bersama dengan pelayanan
kesehatan ibu nifas. Meski demikian, bila ibu nifas belum juga
memperoleh kapsul vitamin A, maka vitamin ini masih bisa diberikan
diluar pelayanan tersebut.

100
Gambar 4.24
Persentase Bayi, Balita dan Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012
Bufas
79,46
Merangin 72,97 Balita
80,6
97,81 Bayi
Tanjab Timur 78,63
90,6
100
Sarolangun 91,92
82,3
90,87
Tebo 64,39
86,3
99,28
Kota Jambi 93,44
97,5
100
Sungai Penuh 80,18
87,4
97,1
Tanjab Barat 78,45
92,7
89,23
Batanghari 96,49
100
100
Muaro Jambi 92
92
99,59
Bungo 96,86
97,8
59,5
Kerinci 80,31
88,2
92,46
Provinsi Jambi 84,47
90,9

0 20 40 60 80 100 120
Sumber : Bidang PKM, 2012

Pada tahun 2012 di Provinsi Jambi dengan jumlah 11 kabupaten/


kota terdapat 37.200 bayi laki-laki dan perempuan, namun hanya
sebanyak 33.797 bayi berumur 6 – 11 bulan yang mendapat vitamin
A sehingga persentasenya hanya 90,9% dari total bayi yang ada.
Jumlah anak balita laki-laki dan perempuan sebanyak 261.233
dengan anak yang mendapatkan vitamin A 2x sebanyak 220.658,
dan persentasenya mencapai 84,47 %. Ada sebanyak 70.870 ibu
nifas sedangkan yang mendapat vitamin A sebanyak 65.523 orang
hingga persentasenya mencapai 94,46 %.

101
3. Cakupan Konsumsi Garam Beryodium
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan
sekumpulan gejala yang muncul akibat kurangnya unsur Iodium
secara terus menerus dalam jangka waktu lama pada tubuh
seseorang. Kekurangan Iodium saat ini tidak terbatas hanya pada
gondok dan kretinisme, melainkan juga berpengaruh pada kualitas
sumber daya manusia dalam arti luas. Mulai dari masalah tumbuh
kembang, termasuk perkembangan otak yang menyebabkan
terjadinya penurunan potensi tingkat kecerdasan (Intelligence
Quotient = IQ). Pemantauan GAKY dilakukan melalui Ekspresi
Yodium dalam Urine (EYU) sebagai cerminan mengenai asupan
yodium serta cajupan rumah tangga mengonsumsi garam beryodium.

Permasalahan mengenai masih rendahnya cakupan konsumsi garam


beryodium dimasyarakat disebabkan antara lain, belum optimalnya
pemberdayaan masyarakat juga kampanye untuk menkonsumsi
garam beryodium, dan ditambah dengan regulasi yang belum
memadai. Masalah lain yang juga muncul adalah belum teraturnya
pelaksanaan pemantauan garam beryodium dimasyarakat secara
terus menerus.

102
Gambar 4.25
Hasil Pemantauan Cakupan Garam Beryodium
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Merangin 100

Muaro Jambi 100

Sarolangun 96,3

Kerinci 98,5

Bungo 98,9

Batang Hari 100

Tanjab Timur 99,1

Kota Jambi 99,2

Provinsi Jambi 99,1

Tebo 96,3

Tanjab Barat 99

Sungai Penuh 95,7

93 94 95 96 97 98 99 100 101

Sumber : Bidang PKM, Tahun 2012

Pada gambar 4.25 dapat dilihat cakupan garam beryodium yang


Cukup untuk tingkat rumah tangga adalah Kabupaten Merangin,
Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Batang Hari dimana
masing-masing kabupaten cakupannya mencapai 100 %, sedangkan
cakupan terendah adalah Kota Sungai Penuh (95,7%), Kabupaten
Tebo dan Kabupaten Sarolangun masing-masing sebesar 96,3%.

4. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif


Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang
manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
perkembangannya. ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang
dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI

103
eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan
berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan
radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu
menjarangkan kelahiran.

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah
menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6
bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai
umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi
sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.

Untuk melihat cakupan persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif di


Provinsi jambi dapat dilihat pada gambar 4.26 berikut dibawah ini.

Gambar 4.26
Persentase Bayi yang Diberikan ASI Eksklufif
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 20,4

Merangin 26,6

Tanjab Timur 11,3


Sungai Penuh 20

Tanjab Barat 28,6

Tebo 19,7
Kota Jambi 13,9

Bungo 15,5

Kerinci 15,3

Batanghari 29,2

Sarolangun 31,8

Muaro Jambi 15,3

0 5 10 15 20 25 30 35
Sumber : Bidang PKM, 2012

104
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk cakupan pemberian
ASI Eksklusif di Provinsi Jambi Tahun 2012 sebesar 20,4 %.
Cakupan ini masih jauh di bawah target pencapaian pemberian ASI
Eksklusif Nasional yaitu 80 %. Untuk pemberian ASI Eksklusif
tertinggi adalah Kabupaten Sarolangun sebesar 31,8 % dan yang
terendah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar
11,3 %.

5. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)


Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator
yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan
pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi
gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakin tinggi cakupan
vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah
prevalensi gizi kurang. Untuk melihat berapa besarnya persentase
kunjungan balita yang ditimbang di Posyandu dapat dilihat pada
gambar 4.27 berikut dibawah ini.

105
Gambar 4.27
Persentase Kunjungan Balita yang Ditimbang di Posyandu
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 71,1


Sarolangun 97,4
Tanjab Barat 75,9
Sungai Penuh 80,6
Tanjab Timur 81,5
Batanghari 68,6
Muaro Jambi 78,1
Tebo 70,6
Kota Jambi 61,7
Bungo 69,6
Merangin 59,8
Kerinci 59,9

0 20 40 60 80 100 120
Sumber : Bidang PKM, 2012

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk persentase kunjungan


balita yang ditimbang di Posyandu untuk tahun 2012 mencapai 71,1
% dan jika dibandingkan dengan tahun 2011 (65,3%) mengalami
kenaikan sebesar 8,8%.

Adapun untuk tahun 2012 cakupan tertinggi adalah Kabupaten


Sarolangun (97,4%) diikuti oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur
(81,5%) dan Kota Sungai Penuh (80,6%). Sedangkan untuk cakupan
terendah Kabupaten Merangin (59,8%), Kabupaten Kerinci (59,9%)
dan Kota Jambi (61,7%).

Masalah yang berhubungan dengan kunjungan posyandu antara lain:


dana operasional serta sarana prasarana untuk menggerakkan

106
kegiatan posyandu; tingkat pengetahuan kader berikut kecakapan
petugas dalam pemantauan pertumbuhan dan konseling; tingkat
pemahaman keluarga dan masyarakat akan manfaat posyandu; dan
pelaksanaan pembinaan kader.

***

107
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam


penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan harapan bisa
memperbaiki derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, sumber daya
kesehatan diulas dengan memaparkan gambaran keadaan sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan yang disajikan meliputi: puskesmas, rumah sakit
(rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM), sarana produksi dan distribusi
kefarmasian dan alat kesehatan, serta institusi pendidikan tenaga
kesehatan.

1. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa dikenal dengan
Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/ kota. Puskesmas sebagai unit pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan
kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six) dan
beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi,
kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan
pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1)
pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan
masyarakat; 3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan 4)
pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.
Jumlah puskesmas di Provinsi Jambi sampai dengan tahun 2011
sebanyak 174 unit, dengan rincian jumlah puskesmas perawatan 67
unit, puskesmas non perawatan 104 unit. Untuk tahun 2012 jumlah
puskesmas di Provinsi Jambi sudah mencapai 178 unit, yang saat
dirinci akan menunjukkan bahwa jumlah puskesmas perawatan
sebanyak 72 unit, sementara puskesmas non perawatan sendiri
berjumlah 106 unit.

Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas terhadap


masyarakat diwilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana
pelayanan kesehatan berupa puskesmas keliling dan puskesmas
pembantu. Untuk mengetahui rasio puskesmas terhadap penduduk
dari tahun 2005 s/d tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah
ini.

Gambar 5.1
Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk
Di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2012

10
Per 100.000 Penduduk

5,4 5,67 5,75 5,56 5,49


6 5,12 5,22
5,45

2
Rasio Pusk
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun

Sumber : Bidang Evdal, 2012

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan


penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000

109
penduduk. Pada kurun waktu 2005 s/d 2010 rasio puskemas per
100.000 penduduk di Provinsi Jambi adalah dari 5,12 menjadi 5,56 per
100.000 penduduk. Di tahun 2012 jumlah puskesmas keliling di
Provinsi Jambi sebanyak 282 unit, dengan jumlah puskesmas
pembantu mencapai 1,101 unit, sehingga total jumlah puskesmas
keliling dan puskesmas pembantu di Provinsi Jambi adalah berjumlah
1,383 unit. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk di Provinsi Jambi
pada tahun 2012 sudah mencapai angka 5,45.

Gambar 5.2
Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2012

Sumber : Bidang Evdal, 2012

Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk menurut kabupaten/ kota


menunjukkan bahwa rasio tertinggi pada tahun 2012 adalah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar 8,04 per 100.000
penduduk, sedangkan rasio terkecil adalah Kota Jambi yaitu sebesar
3,58 per 100.000 penduduk.

110
2. Rumah Sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain merupakan upaya
promotif dan preventif, juga meliputi pembangunan kesehatan yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit merupakan pelayanan
kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam lingkup kegiatan
kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga berfungsi sebagai sarana
pelayanan kesehatan rujukan.

Di tahun 2012 Provinsi Jambi sudah memiliki rumah sakit sebanyak 24


unit, dengan rincian yaitu; rumah sakit umum (RSU) sebanyak 22 unit
dan rumah sakit khusus (RSK) sebanyak 2 unit. Dari 24 unit rumah
sakit di Provinsi Jambi terdiri dari rumah sakit umum (RSU) sebanyak
22 unit dan rumah sakit khusus (RSK) sebanyak 2 unit. rumah sakit
tersebut dikelola oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/
Kota, TNI/ POLRI, serta sektor swasta.

Gambar 5.3
Persentase Kepemilikan Rumah Sakit
di Provinsi Jambi Tahun 2012

Swasta,
38%

TNI/ Polri, Pemerintah,


8% 54%
Sumber : Bidang Yankes, 2012

111
Jumlah tempat tidur pada suatu rumah sakit dapat digunakan untuk
menggambarkan kemampuan rumah sakit dimaksud dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Di Provinsi
Jambi tahun 2012 jumlah tempat tidur berjumlah sebanyak 2.501
tempat tidur. Adapun jumlah tempat tidur tahun 2012 terbanyak masih
dimiliki oleh RSU Raden Mattaher Jambi dengan 321 tempat tidur
diikuti oleh Rumah sakit Jiwa (200 tempat tidur). Sedangkan jumlah
tempat tidur yang paling sedikit adalah Rumah Sakit Budi Graha
dengan 36 tempat tidur.

3. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat


Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan
menerapkan berbagai pendekatan, termasuk dengan melibatkan
masyarakat sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Pendekatan
dimaksud bisa dilihat dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM antara lain terdiri dari Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di
Desa Siaga, Tanaman Obat Keluarga (Toga), dan Pos Obat Desa
(POD).

Salah satu jenis UKBM yang sudah lama dikembangkan dan sangat
dikenal baik oleh masyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan
fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program
prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan
gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare.. Dalam rangka menilai
kinerja dan perkembangannya, posyandu diklasifikasikan menjadi
empat tingkatan yakni, Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.

Di tahun 2012 Provinsi Jambi terdapat 3.313 Posyandu aktif, dimana


angka tersebut didapat dari penjumlahan semua posyandu aktif di

112
Provinsi Jambi yaitu 471 Posyandu Pratama, 1470 Posyandu Madya,
1.076 Posyandu Purnama, dan 336 Posyandu Mandiri. Sementara
tahun 2011 di Provinsi Jambi tercatat sebanyak 3.130 jumlah
Posyandu yang aktif, dengan rincian yaitu 560 Posyandu Pratama,
1466 Posyandu Madya, 864 Posyandu Purnama, dan 240 Posyandu
Mandiri. Pada tahun 2012 jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri
terjadi peningkatan Posyandu Purnama tahun 2011 (864 Posyandu)
menjadi 1.076 (tahun 2012) artinya ada peningkatan sebesar 212
Posyandu (19,73%) dan Posyandu Mandiri tahun 2011 (336
Posyandu) menjadi 336 Posyandu (tahun 2012), untuk Posyandu
mandiri terjadi peningkatan sebesar 96 Posyandu (28,57%). Informasi
selengkapnya mengenai keadaan posyandu di tiap kabupaten/kota dan
juga dilihat dari jumlah puskesmas yang ada dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

Gambar 5.4
Persentase Posyandu Aktif Menurut Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 100


Sungai Penuh 100
Kota Jambi 100
Bungo 100
Tebo 100
Tanjab Barat 100
Tanjab Timur 100
Muaro Jambi 100
Batanghari 100
Sarolangun 100
Merangin 100
Kerinci 100

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Bidang PKM, 2012

113
Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
yang dibentuk di desa sebagai upaya untuk mempermudah akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan mendekatkan
penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini
(surveilans perilaku beresiko, lingkungan dan masalah kesehatan
lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan
terhadap bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang
diberikan poskesdes juga mencakup tempat pertolongan persalinan
dan pelayanan KIA. Poskesdes merupakan salah satu indikator
sebuah desa untuk disebut desa siaga. Untuk tahun 2012 jumlah
Poskesdes di Provinsi Jambi adalah 570, dengan jumlah Desa Siaga
sebanyak 1.329 desa dan Desa Siaga Aktif sebanyak 655 desa.

4. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan


a. Jumlah, Jenis dan Persebaran Institusi
Pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga
kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas. Untuk
menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas tentu saja
dibutuhkan proses pendidikan yang berkualitas pula. Kementrian
Kesehatan merupakan institusi dari sektor pemerintah yang berperan
didalam penyedian tenaga kesehatan yang berkualitas tersebut. Dalam
penyelenggaraan tenaga kesehatan jenjang pendidikan menengah dan
Diploma (D-III) yang berada dibawah pembinaan Kementrian
Kesehatan dikelompokkan dalam Politeknik Kesehatan (milik
Kemenkes) dan Non Poltekkes (milik swasta,TNI/ POLRI dan Pemda).
Pada 2012 jumlah institusi Diknakes di Provinsi Jambi sebanyak 16
institusi, yang terdiri dari 4 jurusan/ program studi di Poltekes dan 12
institusi Non poltekkes.

114
Gambar 5.5
Jumlah Program Studi Pada Institusi Poltekes dan Non Poltekes
Di Provinsi Jambi tahun 2012

8
7 Poltekes Non Poltekes

6
6

2
1 1 1 1 1 1

0
Keperawatan Kebidanan Kesling Kesehatan Analis Kes Farmasi
Gigi

Sumber : Bidang Evdal, 2012

Gambar menunjukkan jumlah program pada institusi Diknakes non


poltekkes; untuk prodi keperawatan terdiri dari keperawatan,
kebidanan, kesehatan lingkungan dan kesehatan gigi.

b. Akreditasi Institusi
Dengan banyaknya institusi pendidikan tenaga kesehatan yang ada
saat ini, Kementrian Kesehatan berusaha melakukan upaya untuk
terus meningkatkan kualitas pendidikan. Akreditasi merupakan salah
satu upaya pembinaan yang dilakukan terhadap institusi-institusi
pendidikan kesehatan yang ada, selain itu juga untuk melihat kualitas
dari masing-masing institusi.

Akreditasi dilaksanakan bagi institusi yang telah menjalankan


perkuliahan sampai dengan semester V (lima), dan institusi lama yang

115
telah habis masa berlaku akreditasinya. Pada tahun 2007 , institusi
Diknakes milik Kemenkes mengalami perubahan status kelembagaan
dari Akdemi menjadi Poltekkes. Untuk melihat perubahan-perubahan
yang terjadi pada Poltekkes, mulai tahun 2004 Pusdiknakes melakukan
akreditasi terhadap jurusan / program studi poltekkes yang ada.

B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Pada 2011 Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM-Kesehatan) yang


bekerja pada unit kerja/ unit pelayanan kesehatan dalam wilayah
administratif Provinsi Jambi berjumlah : 12.499 orang, terdiri dari
10.087 orang memiliki latar belakang pendidikan formal kesehatan dan
2.412 orang memiliki latar belakang pendidikan formal non-kesehatan.
Untuk tahun 2012 jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM-
Kesehatan) yang bekerja pada unit kerja/ unit pelayanan kesehatan
dalam wilayah administratif Provinsi Jambi adalah : 14.419 orang,
terdiri dari 11.729 orang memiliki latar belakang pendidikan formal
kesehatan dan 2.690 orang memiliki latar belakang pendidikan formal
non-kesehatan.

116
Gambar 5.6
Proporsi SDM Kesehatan Menurut Latar Belakang Pendidikan
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Non
Kesehatan,
18,66%

Kesehatan,
81,34%

Sumber : Bidang Evdal, 2012

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan


Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan
kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana
pelayanan kesehatan dimasyarakat. Menurut pendataan Bidang
Evaluasi dan Pengendalian, jumlah tenaga medis di Kabupaten/ Kota
dan Provinsi Jambi tahun 2012 sebanyak 1.533 orang terdiri dari dokter
spesialis sebanyak 282 orang, dokter umum sebanyak 889 dan dokter
gigi sebanyak 256 orang. Rasio dokter umum terhadap 100.000
penduduk adalah sebesar 26,5 per 100.000 penduduk di kabupaten/
kota. Tahun 2012 dokter spesialis berjumlah 282 orang dengan rasio
sebesar 8,6 per 100.000 penduduk di kabupaten/ Kota. Rasio dokter
gigi tahun 2012 adalah sebesar 7,8 per 100.0000 penduduk.

117
Adapun Rasio dokter umum terhadap jumlah penduduk menurut
kabupaten/ kota dapat dilihat pada gambar 5.7

Gambar 5.7
Rasio Dokter Umum Terhadap 100.000 Penduduk
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 20,03


Kota Jambi 42,53
Kerinci 14,06
Sarolangun 18,64
Muaro Jambi 18,91
Batanghari 18,22
Tanjab Barat 18,26
Tebo 13,32
Tanjab Timur 14,66
Sungai Penuh 14,07
Merangin 11,11
Bungo 12,34

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Sumber : Bidang Evdal, 2012

Pada tahun 2012 jumlah dokter umum yang ada di Puskesmas di


Kabupaten Kota berjumlah sebanyak 653 orang. Apabila dilihat dari
table diatas dapat dilihat bahwa rasio dokter umum terhadap 100.000
penduduk yang ada di Kabupaten Kota tertinggi adalah di Kota Jambi
(42,53 per 100.000 penduduk), sedangkan yang terendah adalah di
kabupaten Merangin (11,11 per 100.000 penduduk). Adapun rasio
dokter umum untuk Provinsi Jambi sebesar 20,03 per 100.000
penduduk.
Jumlah tenaga dokter gigi pada tahun 2012 sebanyak 178 orang
dengan rasio sebesar 5,5 per 100.000 penduduk. Kabupaten/ kota
dengan rasio tertinggi adalah Kota Jambi dengan rasio sebesar 12,02

118
per 100.000 penduduk, sedangkan terendah adalah Kabupaten
Merangin dengan rasio 2,3 per 100.000 penduduk dan Kabupaten
Sarolangun dengan rasio 3,4 per 100.000 penduduk.

Jumlah bidan pada tahun 2011 sebanyak 2.259 orang sehingga


rasionya terhadap penduduk sebesar 73 per 100.000 penduduk. Pada
tahun 2011 di Provinsi Jambi kabupaten/ kota dengan rasio tertinggi
terdapat pada Kabupaten Batang Hari dengan rasio 92,40 per 100.000
penduduk dan yang terendah adalah Kabupaten Kerinci dengan rasio
43,57 per 100.000 penduduk. Terdapat 2.511 bidan dikabupaten/kota
dalam Provinsi Jambi pada tahun 2012 dengan rasio sebesar 77 per
100.000 penduduk. Kabupaten/ kota dengan rasio tertinggi terdapat
pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan rasio 107 per 100.000
penduduk dan yang terendah adalah Kota Jambi dengan rasio 40 per
100.000 penduduk.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran tabel 74 – 78.

2. Persebaran Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan


Sumber Daya Manusia Kesehatan di Provinsi Jambi terdiri dari SDM
Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan dan
non pelayanan) diprovinsi dan kabupaten/ kota, dengan status
kepegawaian PNS, CPNS, PTT, TNI/ POLRI dan swasta. SDM
Kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi dan unit
pelaksana teknis (UPT), Dinas Kabupaten/Kota dan UPT, rumah sakit/
Poliklinik dan sarana kesehatan lainnya milik pemerintah pusat,
pemerintah daerah, swasta dan TNI/ POLRI.

Dari data yang diterima tahun 2012 terdapat sebanyak 14.419 orang
yang terdiri dari 11.729 orang tenaga kesehatan dan 2.690 orang
tenaga non kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari 1.330 orang
tenaga medis, 4.753 orang tenaga keperawatan, 2.876 orang tenaga

119
bidan, 726 orang tenaga kefarmasian, 721 orang tenaga kesehatan
masyarakat, 232 orang tenaga gizi, 70 orang tenaga keterapian fisik,
566 orang keteknisan medis.

Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan


masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya
manusia yang dimiliki, terutama ketersedian tenaga kesehatan. Pada
tahun 2011 terdapat 5.684 orang yang bertugas di puskesmas dengan
rincian 5.382 orang tenaga kesehatan dan 302 orang tenaga non
kesehatan. Dari seluruh jumlah tenaga kesehatan, dokter umum yang
bertugas di puskesmas sebanyak 300 orang, bila dibandingkan jumlah
puskesmas yang terdata tenaganya (172 puskesmas) dengan jumlah
dokter, maka rasio dokter umum adalah 1,7 dokter umum per
puskesmas. Jumlah dokter gigi di Puskesmas pada tahun 2011
sebanyak 86 orang, bila dibandingkan dengan seluruh puskesmas
maka dapat diartikan bahwa belum seluruh puskesmas memiliki dokter
gigi. Rasio dokter gigi terhadap puskesmas yaitu 0,5 per puskesmas.

Tahun 2012 terdapat 6.666 orang yang bertugas di puskesmas dengan


rincian 6.308 orang tenaga kesehatan dan 358 orang tenaga non
kesehatan. Dari keseluruhan jumlah tenaga kesehatan, dokter umum
yang bertugas di puskesmas sebanyak 328 orang, yang jika
dibandingkan dengan jumlah puskesmas yang terdata tenaganya (174
puskesmas) dengan jumlah dokter, maka rasio dokter umum adalah
1,88 dokter umum per puskesmas. Jumlah dokter gigi di Puskesmas
tahun 2012 sebanyak 108 orang, bila dibandingkan dengan seluruh
puskesmas maka dapat diartikan bahwa belum seluruh puskesmas
memiliki dokter gigi. Rasio dokter gigi terhadap puskesmas yaitu 0,62
per puskesmas.

120
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam
menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan.
Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan
yang bersumber dari masyarakat.
1. Anggaran Kesehatan Provinsi
Anggaran Kesehatan APBD Provinsi Jambi dibagi berdasarkan
program/ kegiatan kesehatan yang terdiridari Dinas Kesehatan
Provinsi, Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Jiwa. Program/
kegiatan yang bersifat promotif yaitu promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat diberikan pada Dinas Kesehatan.
Sedangkan program/ kegiatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif
diberikan pada Rumah Sakit.

Tabel 5.1
Alokasi Anggaran Kesehatan terhadap APBD Provinsi Jambi
Tahun 2012
No Peruntukan Dana Alokasi
1. Total APBN Provinsi
Rp. 467.905.166.596.
2. Total APBD Provinsi
Rp. 108.951.451.150.
a. APBD Dinkes Provinsi
Rp. 48.951.451.150.
b. APBD RSU Provinsi
Rp. 60.000.000.000.
Jumlah Dana Kesehatan Rp. 576.856.617.746.

Sumber : Subbag Program & Evdal Prov. Jambi, 2012

Untuk tahun 2013 dana yang tersedia berjumlah sebesar


Rp. 576.856.617.746. yang terdiri dari dana APBN sebesar
Rp. 467.905.166.596 dan APBD sebesar Rp. 108.951.451.150. Jika

121
dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar
121% (Rp. 256.235.246.047).
Selain anggaran bersumber dari APBD Provinsi, anggaran
kesehatan juga bersumber dari APBN dalam bentuk dana
dekonsentrasi, DAK, dan BOK. Informasi selengkapnya tentang
alokasi anggaran kesehatan di Provinsi Jambi tahun 2010 terdapat
pada lampiran tabel 79 .

Gambar 5.8
Alokasi Anggaran Kesehatan Di Provinsi Jambi
Tahun 2012

APBD Prov,
18,89%

APBN, 81,11%

Sumber ; Bidang Evdal, 2012

2. Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat


Menurut data tahun 2012 hanya 42 % penduduk yang tercakup
oleh jaminan pembiayaan/ asuransi kesehatan. Persentase
penduduk yang memiliki jaminan pembiayaan oleh program
jaminan pembiayaan/ asuransi disajikan pada gambar 5.9 menurut
sumber pembiayaan sampai tahun 2012.

122
Gambar 5.9
Persentase Yang Dilindungi Jaminan Kesehatan
Masyarakat/ Asuransi Kesehatan
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Askes
8,05% Jamkesmas
24,10%

Jaminan
Kesehatan
Lain
60,05%

Jamkesda
7,80%

Askes
Jamkesmas
Jamkesda
Jaminan Kesehatan Lain

Sumber ; Bidang PKM, 2012

Pada tahun 2012 terdapat 178 unit Puskesmas di Provinsi Jambi


melayani Jamkesmas. Untuk pelayanan kesehatan rujukan tersedia
12 Rumah Sakit yang persentase terbesarnya merupakan rumah
sakit umum dan khusus milik pemerintah sebanyak 26.130 orang
rawat jalan dan 8.741 rawat inap secara keseluruhan peserta
jamkesmas dilayani oleh rumah sakit pemerintah. Gambar 5.10
menunjukkan cakupan pemberi pelayanan kesehatan rujukan
peserta jamkesmas di Provinsi Jambi tahun 2012.

123
Gambar 5.10
Cakupan Layanan Kesehatan Rujukan Rawat Inap dan Rawat Jalan
Peserta Jamkesmas Menurut Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2012

Provinsi Jambi 1
3,33
Sungai Penuh 0
0
Batanghari 0,7
1,14
Merangin 1,3
1,3
Kota Jambi 1,7
4,33
Bungo 1,9
1,55
Tebo 0,2
0,55
Tanjab Barat 0,9
2,86
Tanjab Timur 0,3
0,81
Muaro Jambi 0,3
0,31 R Inap
Sarolangun 1,6
1,62 R Jalan
Kerinci 2,1
3,22

0 1 2 3 4 5
Sumber : Bidang PKM, 2012

Sementara di tahun 2012 terdapat sekitar 42% penduduk yang


tercakup oleh jaminan pembiayaan/ asuransi kesehatan. Data
mengenai persentase penduduk yang memiliki jaminan
pembiayaan/ asuransi kesehatan menurut kabupaten/ kota untuk
tahun 2012 terdapat pada Lampiran tabel 55.

Peserta Jamkesmas mendapatkan pelayanan kesehatan


komprehensif dan berjenjang dari pelayanan kesehatan dasar di
puskesmas dan jaringannya hingga pelayanan kesehatan rujukan
di Rumah Sakit.

Dalam upaya meningkatkan keterjangkauan masyarakat miskin dan


hampir miskin terhadap pelayanan kesehatan, pemerintah melalui
Kementrian Kesehatan dan beberapa pemerintah daerah telah
memberikan jaminan pelayanan kesehatan secara gratis di

124
puskesmas dan kelas III di rumah sakit bagi peserta Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Jumlah penduduk yang di
tanggung oleh program Jamkesmas pada tahun 2011 sebanyak
784.842 jiwa. Untuk tahun 2012 Jumlah penduduk yang ditanggung
oleh program Jamkesmas berjumlah 785.224 dan terjadi
peningkatan sebesar 0,05 % (382 jiwa).

***

125
BAB VI
PERBANDINGAN PROVINSI JAMBI DENGAN NASIONAL

A. KEPENDUDUKAN
Beberapa alasan yang melandasi pemikiran bahwa kependudukan
merupakan faktor yang sangat strategis dalam kerangka pembangunan
nasional, antara lain adalah ;

Pertama, kependudukan, atau dalam hal ini adalah penduduk, merupakan


pusat dari seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang
dilakukan. Sebagai subyek pembangunan maka penduduk harus dibina
dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak pembangunan.
Sebaliknya, pembangunan juga harus dapat dinikmati oleh penduduk yang
bersangkutan.

Kedua, keadaan dan kondisi kependudukan yang ada sangat


mempengaruhi dinamika pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.
Jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas penduduk yang
memadai akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi.
Sebaliknya jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan tingkat
kualitas yang rendah, menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi
pembangunan.

Ketiga, dampak perubahan dinamika kependudukan baru akan terasa


dalam jangka yang panjang. Karena dampaknya baru terasa dalam
jangka waktu yang panjang, sering kali peranan penting penduduk dalam
pembangunan terabaikan. Sebagai contoh, beberpa ahli kesehatan
memperkirakan bahwa krisis ekonomi dewasa ini akan memberikan
dampak negatif terhadap kesehatan seseorang selama 25 tahun kedepan
atau satu genarasi.

Gambar 6.1
Estimasi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Rasio
Jenis Kelamin Menurut Provinsi Tahun 2011

Sumber : Kemkes RI, 2011

127
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus penduduk tahun
2011 yaitu sebanyak 241.182.182 jiwa terdiri dari 121.413.414 jiwa laki-
laki dan 119.768.768 jiwa perempuan. Dimana jumlah penduduk Provinsi
Jambi berjumlah 3.169.813 jiwa, dengan 1.620.275 jiwa laki-laki dan
1.549.536 jiwa perempuan.

1. Laju Pertumbuhan Penduduk


Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk
memprediksi jumlah penduduk disuatu wilayah dimasa yang akan
dating. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang,
diketahui pula kebutuhan dasar penduduk disegenap bidang
kehidupan termasuk bidang kesehatan. Indikator tersebut biasa dikenal
dengan laju pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk
dipengaruhi 3 faktor, yaitu kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dapat dilihat pada gambar
6.2 berikut.

128
Gambar 6.2
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Provinsi
di Indonesia Tahun 1990 - 2000

Riau 4.35
Papua 3.22
Banten 3.21
Sulawesi Tenggara 3.15
Kalimantan Tengah 2.99
B engkulu 2.97
Kalimantan Timur 2.81
Sulawesi Tengah 2.57
Sumatera Selatan 2.39
Kalimantan Barat 2.29
Jawa Barat 2.03
Jambi 1.84
Nusa Tenggara Barat 1.82
Nusa Tenggara Timur 1.64
Gorontalo 1.59
Sulawesi Selatan 1.49
Nanggroe Aceh 1.46
Kalimantan Selatan 1.45
Sulawesi Utara 1.33
Sumatera Utara 1.32
Bali 1.31
Lampung 1.17
Kep. Bangka Belitung 0.97
Jawa Tengah 0.94
DI Yogyakarta 0.72
Jawa Timur 0.7
Sumatera Barat 0.63
Maluku Utara 0.48
DKI Jakarta 0.17
Maluku 0.08

0 1 2 3 4 5

Sumber : BPS Pusat, 2010

Laju pertumbuhan penduduk secara Nasional pada periode tahun 1990


– 2000 adalah sebesar 1,49. Pada gambar 6.2 dapat dilihat bahwa
Provinsi dengan laju pertumbuhan penduduknya yang tinggi hádala
Provinsi Riau dengan pertumbuhan 4,35, sedangkan paling kecil
ádalah Provinsi Maluku dengan pertumbuhan 0,08. Sedangkan untuk
Provinsi Jambi masih berada ditengah dengan pertumbuhan 1,84.

129
2. Penduduk Menurut Kelompok Umur
Distribusi penduduk Indonesia menurut jenis kelamin dan kelompok umur
dapat kita lihat pada piramida penduduk tahun 2012 seperti pada gambar
6.3. Indikator tentang struktur umur penduduk bermanfaat untuk
mengetahui piramida penduduk yang memberikan gambaran jumlah
penduduk pada usia-usia belum produktif (0-14), usia produktif (15-64)
dan tidak produktif lagi (65+). Jika ternyata jumlah penduduk usia produktif
lebih sedikit dibandingkan penduduk usia belum dan tidak produktif lagi,
maka beban tanggungan penduduk produktif di suatu wilayah akan besar.

Gambar 6.3
Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur Dan
Jenis Kelamin Tahun 2011

Sumber : Kemkes RI, 2011

130
Dari komposisi penduduk menurut umur, dapat diketahui berapa banyak
penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia
produktif. Angka ini disebut sebagai angka beban tanggungan
(Dependency Ratio). Dependency Ratio Nasional tahun 2010 sebesar
51,33 mengandung arti bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif
harus menanggung 51 orang penduduk tidak produktif yang terdiri dari 29
orang penduduk berumur kurang dari 15 tahun dan 5 orang penduduk
berumur lebih dari 65 tahun.

3. Indeks Pembangunan Manusia


Human Development Index (HDI) merupakan suatu ukuran gabungan tiga
dimensi tentang pembangunan manusia, yaitu panjang umur, dan
menjalani hidup sehat (diukur dari usia harapan hidup), terdidik (diukur
dari angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah) dan memiliki standar
hidup yang layak (diukur dari penghasilan/ pengeluaran riil perkapita).

Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat dipengaruhi oleh


perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan
capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dengan
melihat perkembangan angka IPM tiap tahun, tampaknya kemajuan yang
dicapai Provinsi Jambi dalam pembangunan manusia tidak terlalu
signifikan. Angka IPM Provinsi Jambi dalam 5 tahun terakhir hanya
mengalami sedikit peningkatan dari 70,95 pada tahun 2005 menjadi 72,45
pada tahun 2009. Sedangkan IPM Indonesia dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009 adalah 69,57 pada tahun 2005 menjadi 71,76 pada
tahun 2009 dan pada tahun 2010 menjadi 72,27. Dilihat dari peringkat
rangking Provinsi Jambi pada tahun 2005 berada pada angka 70,95,
kemudian naik menjadi 72,45 pada tahun 2009 dan 2010 naik lagi
menjadi ke 72,74.

131
Gambar 6.4
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia
Tahun 2005 s/d 2010

80
70,59 71,17 72,27
75 69,57 70,1 71,76
70
65
60
55
50
2005 2006 2007 2008 2009 2010

Sumber : BPS Pusat, 2011

B. DERAJAT KESEHATAN
Angka kematian bayi merupakan indikator yang biasa digunakan untuk
menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tingkat provinsi
maupun nasional. Banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam
menurunkan angka kematian bayi.
Gambar 6.5
Estimasi Angka Kematian Bayi
per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Jambi dan Indonesia
Tahun 1991 s/d 2010

80
74 JAMBI
70 68 68,3
60 60,2
57
NASIONA
50 L
46
40 39
35 34
30 32
29
26
20
10
0
1991 1994 1997 2003 2007 2010*

Sumber : BPS, Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007
2010* Hasil Sensus Penduduk 2010

132
Secara nasional berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) terjadi penurunan AKB sejak tahun 1991, pada tahun
1991 estimasi AKB nasional sebesar 68 per 1.000 kelahiran hidup,
sedangkan hasil SDKI 2007 estimasi AKB sebesar 34 per 1.000 kelahiran
hidup. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jambi menunjukkan
kecenderungan menurun juga dari tahun 1991 AKB di Provinsi Jambi
sebesar 74 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2007 AKB
Provinsi Jambi telah mencapai angka 39 per 1.000 kelahiran hidup.
Dibandingkan dengan angka nasional AKB Provinsi Jambi pada tahun
2007 masih berada di atas angka nasional. Pada tahun 2010 berdasarkan
hasil sensus penduduk tahun 2010 AKB Provinsi jambi masih diatas
angka Nasional yaitu 29 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan nasional 26
per 1.000 kelahiran hidup.

Millenium Developmeant Goals (MDGs) menetapkan nilai normative


AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140,
sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20. Secara nasional
hasil SDKI 2007 terjadi penurunan AKABA di Indonesia. Pada tahun 1991
AKABA nasional adalah 97 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada
tahun 2007 AKABA adalah 44 per 1.000 kelahiran hidup.

Gambar 6.6
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup
di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2007
AKABA Per 1.000 Kelahiran Hidup

120 JAMBI
102
100 87,5 INDONESIA
80 97
81 62,4
60 51 47
58
40 46 44
20
0
1991 1994 1997 2002/2003 2007

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

133
Hasil SDKI 2007 AKI secara nasional menunjukkan kecenderungan
menurun pada tahun 1994 AKI nasional adalah 390 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 menjadi 228 per
100.000 kelahiran hidup. Gambar 3.5 menunjukkan kecenderungan
penurunan AKI secara nasional dari tahun 1994 s/d tahun 2007 per
100.000 kelahiran hidup.

Gambar 6.7
Angka kematian Ibu (per 100.0000 Kelahiran hidup)
di Indonesia Tahun 1994 -2007
450

400 390

350 334
307
AKI Per 100.000 KH

300

250 228

200

150

100

50

0
1994 1997 2002 2007

Sumber : BPS, 2008

C. UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan, masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah, dan atau masyarakat serta swata, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat.

134
Dalam pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan,
peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan
menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 Kelahiran
Hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
diperlukan upaya-upaya terkait seperti ; peningkatan akses antenatal
(cakupan ibu hamil K1), pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar
(K4), dan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.

***

135
PROFIL
KESEHATAN PROVINSI JAMBI
2012

TABEL LAMPIRAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI


JAMBI
2013
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
2 KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK 2
(km ) TANGGA TANGGA per km
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 KERINCI 3,355.3 16 225 21 246 234,669 68,513 3.43 69.94


2 MERANGIN 7,679.0 24 204 8 212 351,101 88,855 3.95 45.72
3 SAROLANGUN 6,184.0 10 152 6 158 262,925 63,258 4.16 42.52
4 BATANGHARI 5,804.0 8 106 7 113 252,504 61,460 4.11 43.51
5 MUARO JAMBI 5,326.0 11 152 3 155 370,239 92,577 4.00 69.52
6 TANJAB TIMUR 5,445.0 11 80 13 93 211,522 52,661 4.02 38.85
7 TANJAB BARAT 4,649.9 13 114 20 134 295,690 74,381 3.98 63.59
8 TEBO 6,461.0 12 108 3 111 315,329 78,504 4.02 48.80
9 BUNGO 4,695.0 17 143 10 153 324,047 79,117 4.10 69.02
10 KOTA JAMBI 205.4 8 3 59 62 557,215 133,109 4.19 2,712.83
11 KOTA SUNGAI PENUH 391.5 8 35 34 69 85,270 22,459 3.80 217.80

JUMLAH PROVINSI 50,196.10 138 1,322 184 1,506 3,260,511 814,894 4.00 64.96

Sumber: - Badan Pusat Statistik Provinsi


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,


RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH JUMLAH PENDUDUK RASIO RASIO


NO KABUPATEN/KOTA BEBAN JENIS
PENDU- LAKI-LAKI PEREMPUAN TANG KELAMI
DUK 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH GUNGAN N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 KERINCI 234,669 10,652 22,137 54,252 23,902 6,074 117,017 9,786 20,224 54,529 24,312 8,801 117,652 49.48 99.46
2 MERANGIN 351,101 19,051 36,939 90,178 28,108 5,658 179,934 18,078 34,896 87,140 25,309 5,744 171,167 52.17 105.12
3 SAROLANGUN 262,925 14,992 28,653 66,614 19,879 4,011 134,149 14,480 26,571 64,891 17,822 5,012 128,776 55.39 104.17
4 BATANGHARI 252,504 13,859 25,627 65,658 20,122 3,774 129,040 13,325 24,339 63,494 17,977 4,329 123,464 50.97 104.52
5 MUARO JAMBI 370,239 19,888 36,924 100,126 29,050 5,468 191,456 19,165 34,536 95,054 24,395 5,633 178,783 48.91 107.09
6 TANJAB TIMUR 211,522 10,416 20,248 53,373 18,858 5,406 108,301 10,078 19,544 50,842 17,599 5,158 103,221 50.37 104.92
7 TANJAB BARAT 295,690 16,026 31,207 78,295 22,926 4,931 153,385 15,888 28,939 72,732 19,711 5,035 142,305 52.68 107.79
8 TEBO 315,329 17,161 32,899 82,453 24,851 5,338 162,702 16,323 30,926 77,424 21,912 6,042 152,627 52.60 106.60
9 BUNGO 324,047 18,262 33,897 83,727 24,952 4,970 165,808 17,441 32,004 79,581 22,944 6,269 158,239 53.43 104.78
10 KOTA JAMBI 557,215 27,291 50,939 146,863 46,395 8,633 280,121 25,896 48,288 148,839 43,421 10,650 277,094 44.54 101.09
11 KOTA SUNGAI PENUH 85,270 4,140 8,402 19,969 7,830 1,837 42,178 3,835 7,887 20,005 8,379 2,986 43,092 51.77 97.88

JUMLAH PROVINSI 3,260,511 171,738 327,872 841,508 266,873 56,100 1,664,091 164,295 308,154 814,531 243,781 65,659 1,596,420 50.48 104.24

Sumber: - Badan Pusat Statistik Provinsi


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 3,260,511
TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5

1 0-4 171,738 164,295 336,033


2 5-9 168,443 156,829 325,272
3 10 - 14 159,429 151,325 310,754
4 15 - 19 146,502 142,331 288,833
5 20 - 24 143,809 143,289 287,098
6 25 - 29 150,504 152,068 302,572
7 30 - 34 151,833 143,654 295,487
8 35 - 39 134,729 127,030 261,759
9 40 - 44 114,131 106,159 220,290
10 45 - 49 94,944 88,311 183,255
11 50 - 54 76,524 71,551 148,075
12 55 - 59 58,268 50,404 108,672
13 60 - 64 37,137 33,515 70,652
14 65 - 69 23,902 26,746 50,648
15 70 - 74 16,150 18,070 34,220
16 75+ 16,048 20,843 36,891

JUMLAH 1,664,091 1,596,420 3,260,511

Sumber: - Badan Pusat Statistik Provinsi


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS


LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN/KOTA
MELEK MELEK MELEK
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
HURUF HURUF HURUF
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 KERINCI 94,378 91,538 96.99 99,032 91,569 92.46 193,410 183,107 94.67
2 MERANGIN 139,341 135,930 97.55 129,779 121,307 93.47 269,120 257,237 95.58
3 SAROLANGUN 99,316 97,783 98.46 97,388 90,419 92.84 196,704 188,202 95.68
4 BATANGHARI 101,326 99,856 98.55 93,415 84,401 90.35 194,741 184,257 94.62
5 MUARO JAMBI 145,380 143,686 98.83 133,724 127,365 95.24 279,104 271,051 97.11
6 TANJAB TIMUR 86,836 79,629 91.70 82,387 69,660 84.55 169,223 149,289 88.22
7 TANJAB BARAT 117,931 115,448 97.89 105,187 100,042 95.11 223,118 215,490 96.58
8 TEBO 122,430 119,543 97.64 118,038 113,314 96.00 240,468 232,857 96.83
9 BUNGO 124,332 122,152 98.25 118,984 113,248 95.18 243,316 235,400 96.75
10 KOTA JAMBI 216,755 215,200 99.28 219,125 215,054 98.14 435,880 430,254 98.71
11 KOTA SUNGAI PENUH 31,657 30,959 97.80 35,897 34,267 95.46 67,554 65,226 96.55

JUMLAH PROVINSI 1,279,682 1,251,724 97.82 1,232,956 1,160,646 94.14 2,512,638 2,412,370 96.01

Sumber: - Badan Pusat Statistik Provinsi Tahun 2011


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 5

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS


MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN


TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/
NO KABUPATEN/KOTA AK/
BELUM BELUM SMP/ SMA/ AKADEMI/ UNIVER BELUM BELUM SMP/ SMA/ AKADEMI/ UNIVER BELUM BELUM SMP/ SMA/ UNIVER
SD/MI JUMLAH SD/MI JUMLAH SD/MI DIPLO JUMLAH
PERNAH TAMAT MTs SMK/ MA DIPLOMA SITAS PERNAH TAMAT MTs SMK/ MA DIPLOMA SITAS PERNAH TAMAT MTs SMK/ MA SITAS
SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH
MA
SD/MI SD/MI SD/MI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 KERINCI 2,127 23,025 22,413 18,064 22,738 1,114 4,897 94,378 5,706 26,704 25,674 16,417 17,958 2,743 3,830 99,032 7,833 49,729 48,087 34,481 40,696 3,857 8,727 193,410
2 MERANGIN 2,232 29,728 54,085 26,579 22,365 1,526 2,826 139,341 7,016 32,637 48,782 20,746 15,454 2,239 2,905 129,779 9,248 62,365 102,867 47,325 37,819 3,765 5,731 269,120
3 SAROLANGUN 1,615 22,856 36,649 19,630 15,649 1,035 1,882 99,316 6,146 26,090 33,219 14,880 13,897 1,334 1,822 97,388 7,761 48,946 69,868 34,510 29,546 2,369 3,704 196,704
4 BATANGHARI 1,425 20,220 30,440 21,723 22,045 1,956 3,517 101,326 7,649 20,607 27,689 18,690 13,370 2,380 3,031 93,416 9,074 40,827 58,129 40,413 35,415 4,336 6,548 194,742
5 MUARO JAMBI 1,182 27,715 49,685 34,466 28,107 1,915 2,310 145,380 7,487 30,829 46,421 27,107 18,019 1,534 2,326 133,723 8,669 58,544 96,106 61,573 46,126 3,449 4,636 279,103
6 TANJAB TIMUR 7,393 25,934 26,199 14,775 9,967 1,395 1,173 86,836 12,925 21,190 25,711 12,421 7,827 1,335 978 82,387 20,318 47,124 51,910 27,196 17,794 2,730 2,151 169,223
7 TANJAB BARAT 1,625 33,845 37,888 20,541 21,119 1,028 1,885 117,931 5,287 29,792 34,695 16,123 16,217 1,668 1,405 105,187 6,912 63,637 72,583 36,664 37,336 2,696 3,290 223,118
8 TEBO 2,102 28,223 42,555 25,946 19,830 1,679 2,095 122,430 4,449 31,793 41,375 20,978 15,299 2,227 1,917 118,038 6,551 60,016 83,930 46,924 35,129 3,906 4,012 240,468
9 BUNGO 1,724 23,287 41,099 26,054 26,290 1,779 4,099 124,332 4,785 25,795 39,540 22,802 18,057 3,871 4,134 118,984 6,509 49,082 80,639 48,856 44,347 5,650 8,233 243,316
10 KOTA JAMBI 1,478 25,558 35,725 45,812 81,643 5,804 20,735 216,755 3,833 28,667 42,607 42,573 74,671 10,942 15,833 219,126 5,311 54,225 78,332 88,385 156,314 16,746 36,568 435,881
11 KOTA SUNGAI PENUH 370 5,645 6,719 5,209 10,583 1,081 2,050 31,657 970 7,234 8,404 5,764 10,044 1,085 2,395 35,896 1,340 12,879 15,123 10,973 20,627 2,166 4,445 67,553

JUMLAH PROVINSI 23,273 266,036 383,457 258,799 280,336 20,312 47,469 1,279,682 66,253 281,338 374,117 218,501 220,813 31,358 40,576 1,232,956 89,526 547,374 757,574 477,300 501,149 51,670 88,045 2,512,638

Sumber: - Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Tahun 2011


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 6

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS HIDUP + HIDUP + HIDUP +
HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI
MATI MATI MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 2,352 12 2,364 2,334 9 2,343 4,686 21 4,707 1771


2 MERANGIN 20 4,478 47 4,525 4,442 26 4,468 8,920 73 8,993 15
3 SAROLANGUN 13 3,239 23 3,262 3,214 7 3,221 6,453 30 6,483 1786
4 BATANGHARI 17 2,616 33 2,649 2,595 16 2,611 5,211 49 5,260
5 MUARO JAMBI 18 4,152 34 4,186 4,119 25 4,144 8,271 59 8,330
6 TANJAB TIMUR 17 1,857 19 1,876 1,843 14 1,857 3,700 33 3,733
7 TANJAB BARAT 16 3,370 16 3,386 3,344 8 3,352 6,714 24 6,738
8 TEBO 15 3,257 18 3,275 3,232 19 3,251 6,489 37 6,526
9 BUNGO 18 4,091 16 4,107 4,058 7 4,065 8,149 23 8,172
10 KOTA JAMBI 20 6,447 6 6,453 6,396 2 6,398 12,843 8 12,851
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 885 3 888 873 1 874 1,758 4 1,762

JUMLAH PROVINSI 178 36,744 227 36,971 36,450 134 36,584 73,194 361 73,555
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 6.1 3.7 4.9

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS ANAK ANAK ANAK
BAYI BALITA BAYI BALITA BAYI BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 22 2 24 32 6 38 54 8 62
2 MERANGIN 20 74 4 78 30 - 30 104 4 108
3 SAROLANGUN 13 19 1 20 4 1 5 23 2 25
4 BATANGHARI 17 23 2 25 9 4 13 32 6 38
5 MUARO JAMBI 18 25 2 27 16 1 17 41 3 44
6 TANJAB TIMUR 17 9 3 12 6 5 11 15 8 23
7 TANJAB BARAT 16 14 - 14 7 1 8 21 1 22
8 TEBO 15 35 1 36 29 1 30 64 2 66
9 BUNGO 18 18 1 19 17 1 18 35 2 37
10 KOTA JAMBI 20 9 4 13 12 7 19 21 11 32
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 9 1 10 12 1 13 21 2 23

JUMLAH PROVINSI 178 257 21 278 174 28 202 431 49 480


ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 7 1 8 5 1 6 5.89 0.67 6.56

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN IBU


JUMLAH
KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS LAHIR
HIDUP < 20 20-34 ≥35 JUML < 20 20-34 ≥35 JUML < 20 20-34 ≥35 JUML < 20 20-34 ≥35
JUMLAH
Thn Thn Thn AH Thn Thn Thn AH Thn Thn Thn AH Thn Thn Thn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 KERINCI 18 4,560 - - - 3 - - - - - - - 7 - - - 10
2 MERANGIN 20 7,636 - - - 4 - - - 7 - - - 5 - - - 16
3 SAROLANGUN 13 6,350 - - - - - - - 5 - - - 2 - - - 7
4 BATANGHARI 17 5,097 - - - 1 - - - 1 - - - 2 - - - 4
5 MUARO JAMBI 18 7,941 - - - 1 - - - 4 - - - 2 - - - 7
6 TANJAB TIMUR 17 3,553 - - - 5 - - - 4 - - - 1 - - - 10
7 TANJAB BARAT 16 6,690 - - - 1 - - - 4 - - - - - - - 5
8 TEBO 15 6,367 - - - - - - - 6 - - - - - - - 6
9 BUNGO 18 7,701 - - - 2 - - - 1 - - - - - - - 3
10 KOTA JAMBI 20 12,269 - - - 4 - - - 4 - - - - - - - 8
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,771 - - - - - - - - - - - 1 - - - 1

JUMLAH PROVINSI 178 69,935 - - - 21 - - - 36 - - - 20 - - - 77


ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 110.1

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 9

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 JUMLAH KASUS AFP RATE
1 2 3 4 5 6

1 KERINCI 18 62,799 - 0.00


2 MERANGIN 20 108,964 3 3.00
3 SAROLANGUN 13 84,696 3 3.00
4 BATANGHARI 17 77,150 3 3.00
5 MUARO JAMBI 18 110,513 4 4.00
6 TANJAB TIMUR 17 60,286 4 8.00
7 TANJAB BARAT 16 92,060 1 1.00
8 TEBO 15 97,309 1 1.00
9 BUNGO 18 101,604 10 10.00
10 KOTA JAMBI 20 152,414 4 2.67
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 24,264 2 8.00

JUMLAH PROVINSI 178 972,059 35 3.70


AFP RATE (NON POLIO) 3.60

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS

Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 972.059
TABEL 10

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS TB PARU PREVALENSI JUMLAH


JUMLAH JUMLAH PENDUDUK KASUS BARU + (PER 100.000 KEMATIAN AKIBAT
NO KABUPATEN/KOTA KASUS BARU KASUS LAMA
PUSKESMAS KASUS LAMA PENDUDUK) TB PARU
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KERINCI 18 117,017 117,652 234,669 80 70 150 0 0 0 80 70 150 68.4 59.5 63.9 2


2 MERANGIN 20 179,934 171,167 351,101 232 137 369 0 0 0 232 137 369 128.9 80.0 105.1 9
3 SAROLANGUN 13 134,149 128,776 262,925 206 126 332 0 0 0 206 126 332 153.6 97.8 126.3 2
4 BATANGHARI 17 129,040 123,464 252,504 172 118 290 0 0 0 172 97 290 133.3 78.6 114.8 11
5 MUARO JAMBI 18 191,456 178,783 370,239 251 143 394 0 0 0 251 143 394 131.1 80.0 106.4 6
6 TANJAB TIMUR 17 108,301 103,221 211,522 145 97 242 0 0 0 145 97 242 133.9 94.0 114.4 2
7 TANJAB BARAT 16 153,385 142,305 295,690 184 114 298 0 0 0 184 114 298 120.0 80.1 100.8 4
8 TEBO 15 162,702 152,627 315,329 177 117 294 0 0 0 177 117 294 108.8 76.7 93.2 8
9 BUNGO 18 165,808 158,239 324,047 257 183 440 0 0 0 257 183 440 155.0 115.6 135.8 6
10 KOTA JAMBI 20 280,121 277,094 557,215 529 292 821 0 0 0 529 292 821 188.8 105.4 147.3 11
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 42,178 43,092 85,270 50 33 83 0 0 0 50 33 83 118.5 76.6 97.3 2

JUMLAH PROVINSI 178 1,664,091 1,596,420 3,260,511 2,283 1,430 3,713 0 0 0 2,283 1,409 3,713 137.2 88.3 113.9 0 0 63
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 137.2 89.6 113.9 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 1.9

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 8 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 3,260,511
TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN
JUMLAH ANGKA PENEMUAN KASUS
NO KABUPTEN/KOTA KASUS BARU KLINIS BTA (+)
PUSKESMAS (CDR)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 - - 376 - - - 80 70 150 - - 40.00


2 MERANGIN 20 - - 515 - - 2,714 218 125 343 - - 68.00
3 SAROLANGUN 13 - - 414 - - - 198 116 314 - - 76.00
4 BATANGHARI 17 - - 403 - - - 162 108 270 - - 68.00
5 MUARO JAMBI 18 - - 561 - - - 232 128 360 - - 65.00
6 TANJAB TIMUR 17 - - 331 - - - 139 96 235 - - 72.00
7 TANJAB BARAT 16 - - 467 - - - 178 110 288 - - 62.00
8 TEBO 15 - - 486 - - - 169 111 280 - - 58.00
9 BUNGO 18 - - 526 - - - 244 169 403 - - 77.00
10 KOTA JAMBI 20 - - 894 - - - 456 249 705 - - 79.00
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 135 - - - 46 30 76 - - 57.00

JUMLAH PROVINSI 178 - - 5,108 0 0 2,714 2,122 1,312 3,424 - - 67.03

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

TB PARU
BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP
JUMLAH ANGKA KESUKSESAN
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS L P L+P L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KERINCI 18 0 0 178 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 168 94.38 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 1.69 #DIV/0! #DIV/0! 96.07
2 MERANGIN 20 0 0 257 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 196 76.26 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 28 10.89 #DIV/0! #DIV/0! 87.16
3 SAROLANGUN 13 0 0 303 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 281 92.74 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 13 4.29 #DIV/0! #DIV/0! 97.03
4 BATANGHARI 17 0 0 243 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 191 78.60 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 20 8.23 #DIV/0! #DIV/0! 89,47
5 MUARO JAMBI 18 0 0 383 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 353 92.17 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 4.18 #DIV/0! #DIV/0! 96.34
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 180 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 159 88.33 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 14 7.78 #DIV/0! #DIV/0! 96.11
7 TANJAB BARAT 16 0 0 359 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 330 91.92 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 23 6.41 #DIV/0! #DIV/0! 98.33
8 TEBO 15 0 0 232 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 213 91.81 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 1.29 #DIV/0! #DIV/0! 93.10
9 BUNGO 18 0 0 384 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 343 89.32 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 89.32
10 KOTA JAMBI 20 0 0 567 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 519 91.53 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 11 1.94 #DIV/0! #DIV/0! 93.47
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 70 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 60 85.71 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 4.29 #DIV/0! #DIV/0! 90.00

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 3,156 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2,813 89.13 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 134 4.25 #DIV/0! #DIV/0! 93.38

Sumber: - Laporan Bidang P2PL, 2012


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 13

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 - - 32,441 - - 2,295 - - - 0.0 66 2.9


2 MERANGIN 20 - - 34,485 - - 3,236 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,568 48.5
3 SAROLANGUN 13 - - 25,873 - - 2,447 - - - 0.0 264 10.8
4 BATANGHARI 17 - - 25,006 - - 2,410 - - - 0.0 719 29.8
5 MUARO JAMBI 18 - - 31,072 - - 3,407 - - - 0.0 742 21.8
6 TANJAB TIMUR 17 - - 19,067 - - 2,045 - - - 0.0 3 0.1
7 TANJAB BARAT 16 - - 23,402 - - 2,771 - - - 0.0 78 2.8
8 TEBO 15 - - 28,315 - - 2,967 - - - 0.0 252 8.5
9 BUNGO 18 - - 31,077 - - 3,011 - - - 0.0 730 24.2
10 KOTA JAMBI 20 - - 44,722 - - 5,287 - - - 0.0 1,497 28.3
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 8,297 - - 822 - - - 0.0 53 6.4

JUMLAH PROVINSI 178 - - 303,757 - - 30,698 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5,972 19.5

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS BARU


JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH INFEKSI MENULAR
NO KABUPATEN/KOTA HIV AIDS AKIBAT AIDS
PUSKESMAS SEKSUAL LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 0 3 3 1 0 1 0 0 0 1 0 1
2 MERANGIN 20 0 1 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0
3 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 BATANGHARI 17 2 1 3 0 2 2 0 0 0 0 1 1
5 MUARO JAMBI 18 3 6 9 1 0 1 0 0 0 0 0 0
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 0 2 0 2 0 0 0 1 0 1
7 TANJAB BARAT 16 8 12 20 2 3 5 59 90 149 2 2 4
8 TEBO 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BUNGO 18 2 5 7 2 0 2 55 91 146 0 0 0
10 KOTA JAMBI 20 51 34 85 30 12 42 88 955 1,043 17 3 20
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PROVINSI 178 66 62 128 40 17 57 202 1,136 1,338 21 6 27

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

DONOR DARAH
NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0
1 Unit Donor Darah PMI Kota Jambi 12,466 487 12,953 12,208 97.93 463 95.07 12,671 97.82 46 0.38 0 0.00 46 0.36

JUMLAH 12,466 487 12,953 12,208 97.93 463 95.07 12,671 97.82 46 0.38 0 - 46 0.36

Sumber: - PMI Kota Jambi


TABEL 16

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

DIARE
JUMLAH JUMLAH PENDUDUK DIARE DITANGANI
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
PUSKESMAS L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 117,017 117,652 234,669 48,094 48,355 96,449 0 0 0 0 3,954 4.10


2 MERANGIN 20 179,934 171,167 351,101 73,953 70,350 144,303 0 0 0 0 12,498 8.66
3 SAROLANGUN 13 134,149 128,776 262,925 55,135 52,927 108,062 0 0 0 0 8,828 8.17
4 BATANGHARI 17 129,040 123,464 252,504 53,035 50,744 103,779 0 0 0 0 9,135 8.80
5 MUARO JAMBI 18 191,456 178,783 370,239 78,688 73,480 152,168 0 0 0 0 8,540 5.61
6 TANJAB TIMUR 17 108,301 103,221 211,522 44,512 42,424 86,936 0 0 0 0 3,656 4.21
7 TANJAB BARAT 16 153,385 142,305 295,690 63,041 58,487 121,529 0 0 0 0 6,768 5.57
8 TEBO 15 162,702 152,627 315,329 66,871 62,730 129,600 0 0 0 0 9,678 7.47
9 BUNGO 18 165,808 158,239 324,047 68,147 65,036 133,183 0 0 0 0 7,013 5.27
10 KOTA JAMBI 20 280,121 277,094 557,215 115,130 113,886 229,015 0 0 0 0 11,520 5.03
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 42,178 43,092 85,270 17,335 17,711 35,046 0 0 0 0 2,598 7.41

JUMLAH PROVINSI 178 1,664,091 1,596,420 3,260,511 683,941 656,129 1,340,070 0 0.0 0 0.0 84,188 6.28

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 17

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

KASUS BARU
JUMLAH Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
NO KABUPATEN/KOTA PB + MB
PUSKESMAS 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 MERANGIN 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2 1 1 2
3 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 2 1 3 2 1 3
4 BATANGHARI 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 2 5 4 2 6 4 2 6
5 MUARO JAMBI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 7 7 0 7 7 0 7
6 TANJAB TIMUR 17 1 0 1 4 6 10 5 6 11 2 0 2 0 24 24 2 24 26 7 30 37
7 TANJAB BARAT 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6 2 8 7 2 9 7 2 9
8 TEBO 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 3 3
9 BUNGO 18 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 2 3 5 2 3 5 3 4 7
10 KOTA JAMBI 20 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 2 5 7 2 5 7 2 6 8
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1

JUMLAH PROVINSI 178 1 0 1 5 8 13 6 8 14 4 0 4 23 42 65 27 42 69 33 50 83


ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1.98 3.13 2.55

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 18

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

KASUS BARU
JUMLAH PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2
NO KABUPATEN/KOTA PENDERITA KUSTA
PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KERINCI 18 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!


2 MERANGIN 20 - - 2 - 0.00 - 0.00 - 0.00 1 0.00 1 0.00 2 0.00
3 SAROLANGUN 13 - - 5 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00
4 BATANGHARI 17 - - 6 - #DIV/0! 1 #DIV/0! 1 16.67 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00
5 MUARO JAMBI 18 - - 7 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 3 #DIV/0! - #DIV/0! 3 42.86
6 TANJAB TIMUR 17 - - 37 3 #DIV/0! - #DIV/0! 3 8.11 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00
7 TANJAB BARAT 16 - - 9 1 #DIV/0! - #DIV/0! 1 11.11 - #DIV/0! 1 #DIV/0! 1 11.11
8 TEBO 15 - - 3 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00
9 BUNGO 18 - - 7 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 3 0.00 3 42.86
10 KOTA JAMBI 20 - - 8 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 1 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00

JUMLAH PROVINSI 178 - - 85 4 #DIV/0! 1 #DIV/0! 5 5.88 4 #DIV/0! 5 #DIV/0! 9 10.59

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 19

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

KASUS TERCATAT
JUMLAH PB MB JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 - - - - - - - - -
2 MERANGIN 20 - - - - - 2 - - 2
3 SAROLANGUN 13 - - - - - 8 - - 8
4 BATANGHARI 17 - - 1 - - 7 - - 8
5 MUARO JAMBI 18 - - - - - 9 - - 9
6 TANJAB TIMUR 17 - - 15 - - 60 - - 75
7 TANJAB BARAT 16 - - - - - 11 - - 11
8 TEBO 15 - - - - - 4 - - 4
9 BUNGO 18 - - 2 - - 7 - - 9
10 KOTA JAMBI 20 - - - - - 9 - - 9
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - - - - 3 - - 3

JUMLAH PROVINSI 178 - - 18 - - 120 - - 138


ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.42

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 20

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLA KUSTA (PB) KUSTA (MB)


H PENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB RFT MB
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKE 2011 L P L+P 2009 L P L+P
SMAS L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KERINCI 18 0 0 0 - #DIV/0! 0 - 0 #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - 2 #DIV/0!


2 MERANGIN 20 0 0 2 - - 0 - 0 0.0 - - - - #DIV/0! - - - #DIV/0!
3 SAROLANGUN 13 0 0 1 - - 0 - 0 0.0 - - - - #DIV/0! - - 1 #DIV/0!
4 BATANGHARI 17 0 0 1 - - 0 0 0 0.0 - - - - #DIV/0! - - 6 #DIV/0!
5 MUARO JAMBI 18 0 0 2 - - 0 - 0 0.0 - - - - #DIV/0! - - 5 #DIV/0!
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 6 - 0.0 0 - 6 100.0 - - - - #DIV/0! - - 7 #DIV/0!
7 TANJAB BARAT 16 0 0 0 - - 0 - 0 #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - 10 #DIV/0!
8 TEBO 15 0 0 0 - - 0 - 0 #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - 7 #DIV/0!
9 BUNGO 18 0 0 3 - - 0 - 0 0.0 - - - - #DIV/0! - - - #DIV/0!
10 KOTA JAMBI 20 0 0 2 - - 0 - 1 50.0 - - - - #DIV/0! - - 4 #DIV/0!
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 - #DIV/0! 0 - 0 #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - 4 #DIV/0!

JUMLAH PROVINSI 178 - - 17 - 0.0 - 0.0 7 41.18 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 46 #DIV/0!

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 21

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I


JUMLAH DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KABUPATEN/KOTA PERTUSIS
PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING-
L P L+P GAL L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 MERANGIN 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 BATANGHARI 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 MUARO JAMBI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TANJAB BARAT 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 TEBO 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BUNGO 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 KOTA JAMBI 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! 0.00 #DIV/0!

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 22

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I


JUMLAH CAMPAK
NO KABUPATEN/KOTA POLIO HEPATITIS B
PUSKESMAS JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 MERANGIN 20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
3 SAROLANGUN 13 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
4 BATANGHARI 17 0 0 21 0 0 0 0 0 0 0
5 MUARO JAMBI 18 0 0 99 0 0 0 0 0 0 0
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0
7 TANJAB BARAT 16 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0
8 TEBO 15 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0
9 BUNGO 18 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0
10 KOTA JAMBI 20 0 0 202 0 0 0 0 0 0 0
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 17 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 390 0 0 0 0 0 0


CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 23

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0.0 0.0


2 MERANGIN 20 2 1 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 SAROLANGUN 13 15 13 28 0 0 1 0.0 0.0 3.6
4 BATANGHARI 17 74 61 135 0 0 1 0.0 0.0 0.7
5 MUARO JAMBI 18 32 28 60 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 TANJAB TIMUR 17 36 32 68 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7 TANJAB BARAT 16 24 22 46 0 0 1 0.0 0.0 2.2
8 TEBO 15 25 14 39 0 0 0 0.0 0.0 0.0
9 BUNGO 18 66 70 136 0 0 3 0.0 0.0 2.2
10 KOTA JAMBI 20 221 229 450 0 0 16 0.0 0.0 3.6
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 21 8 29 0 0 0 0.0 0.0 0.0

JUMLAH PROVINSI 178 516 478 994 0 0 22 0.0 0.0 2.2


INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 31.0 29.9 30.5

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

MALARIA
PENDERITA
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN MENINGGAL CFR
PUSKESMAS
SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 0 0 36 10 25 35 0 0 0 0 0 0.00
2 MERANGIN 20 0 0 373 1,045 649 1,694 0 0 0 0 0 0.00
3 SAROLANGUN 13 0 0 3,783 281 163 444 0 0 0 0 0 0.00
4 BATANGHARI 17 0 0 0 413 260 673 0 0 0 0 0 0.00
5 MUARO JAMBI 18 0 0 30 399 268 667 0 0 0 0 0 0.00
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 318 40 11 51 0 0 0 0 0 0.00
7 TANJAB BARAT 16 0 0 1,148 175 165 340 0 0 2 0 0 0.13
8 TEBO 15 0 0 2,848 1,099 747 1,846 0 0 1 0 0 0.02
9 BUNGO 18 0 0 1,630 101 34 135 0 0 0 0 0 0.00
10 KOTA JAMBI 20 0 0 0 148 120 268 0 0 14 0 0 5.22
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0.00

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 10,167 3,713 2,442 6,155 0 0 17 0.0 0.0 0.10

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.0 1.5 1.89

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 25

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

PENDERITA FILARIASIS
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0
2 MERANGIN 20 0 0 0 7 4 11
3 SAROLANGUN 13 0 0 0 2 1 3
4 BATANGHARI 17 22 10 32 54 24 78
5 MUARO JAMBI 18 8 1 9 105 46 151
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 0 44 13 57
7 TANJAB BARAT 16 0 0 0 11 7 18
8 TEBO 15 1 0 1 1 0 1
9 BUNGO 18 0 0 0 4 2 6
10 KOTA JAMBI 20 0 0 0 4 5 9
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PROVINSI 178 31 11 42 232 102 334


ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 14 6 10

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 26

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P L P L+P
PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KERINCI 18 2,352 2,334 4,686 2,354 100.1 2,181 93.4 4,535 96.8 64 1.4 29 0.6 93 2.1
2 MERANGIN 20 4,478 4,442 8,920 4,129 92.2 3,507 79.0 7,636 85.6 98 1.1 50 0.6 148 1.9
3 SAROLANGUN 13 3,239 3,214 6,453 3,596 111.0 2,754 85.7 6,350 98.4 69 1.1 35 0.5 104 1.6
4 BATANGHARI 17 2,616 2,595 5,211 2,618 100.1 2,479 95.5 5,097 97.8 69 1.3 37 0.7 106 2.1
5 MUARO JAMBI 18 4,152 4,119 8,271 4,071 98.0 3,850 93.5 7,921 95.8 51 0.6 32 0.4 83 1.0
6 TANJAB TIMUR 17 1,857 1,843 3,700 1,913 103.0 1,640 89.0 3,553 96.0 27 0.7 14 0.4 41 1.2
7 TANJAB BARAT 16 3,370 3,344 6,714 3,474 103.1 3,216 96.2 6,690 99.6 48 0.7 28 0.4 76 1.1
8 TEBO 15 3,257 3,232 6,489 3,221 98.9 3,100 95.9 6,321 97.4 58 0.9 34 0.5 92 1.5
9 BUNGO 18 4,091 4,058 8,149 3,720 90.9 3,904 96.2 7,624 93.6 40 0.5 27 0.3 67 0.9
10 KOTA JAMBI 20 6,447 6,396 12,843 5,818 90.2 5,731 89.6 11,549 89.9 24 0.2 16 0.1 40 0.3
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 885 873 1,758 873 98.6 885 101.4 1,758 100.0 11 0.6 4 0.2 15 0.9

JUMLAH PROVINSI 178 36,744 36,450 73,194 35,787 97.4 33,247 91.2 69,034 94.3 559 0.8 306 0.4 865 1.3

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 27

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

BALITA
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKES BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK
MAS L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 KERINCI 18 0 0 19,426 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 17,449 89.82 0 0.00 0 0.00 1,912 9.84 4 0.02 3 0.02 7 0.04
2 MERANGIN 20 0 0 20,633 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 19,815 96.04 0 0.00 0 0.00 469 2.27 6 0.03 8 0.04 14 0.07
3 SAROLANGUN 13 0 0 25,191 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 24,776 98.35 0 0.00 0 0.00 258 1.02 21 0.08 13 0.05 34 0.13
4 BATANGHARI 17 0 0 17,147 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 17,780 103.69 0 0.00 0 0.00 121 0.71 8 0.05 10 0.06 18 0.10
5 MUARO JAMBI 18 0 0 24,278 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 24,115 99.33 0 0.00 0 0.00 239 0.98 7 0.03 4 0.02 11 0.05
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 15,538 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 15,147 97.48 0 0.00 0 0.00 204 1.31 1 0.01 6 0.04 7 0.05
7 TANJAB BARAT 16 0 0 17,755 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 17,633 99.31 0 0.00 0 0.00 67 0.38 1 0.01 0 0.00 1 0.01
8 TEBO 15 0 0 19,995 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 15,765 78.84 0 0.00 0 0.00 124 0.62 4 0.02 5 0.03 9 0.05
9 BUNGO 18 0 0 21,641 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 20,017 92.50 0 0.00 0 0.00 373 1.72 1 0.00 3 0.01 4 0.02
10 KOTA JAMBI 20 0 0 27,601 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 12 0.04 19 0.07 31 0.11
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 6,690 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 6,545 97.83 0 0.00 0 0.00 93 1.39 2 0.03 4 0.06 6 0.09

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 215,895 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 179,042 82.93 0 0.00 0 0.00 3,860 1.79 67 0.03 75 0.03 142 0.07

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 28

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS


JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA DITOLONG MENDAPAT
PUSKESMAS JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH % JUMLAH %
NAKES YANKES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 KERINCI 18 5,341 5,089 95.3 4,885 91.5 5,098 4,554 89.3 5,098 4,573 89.7
2 MERANGIN 20 9,775 8,810 90.1 8,247 84.4 9,317 7,556 81.1 9,317 7,570 81.2
3 SAROLANGUN 13 7,115 6,957 97.8 6,682 93.9 6,792 6,401 94.2 6,792 6,471 95.3
4 BATANGHARI 17 5,621 5,554 98.8 5,309 94.4 5,367 5,110 95.2 5,367 5,122 95.4
5 MUARO JAMBI 18 9,096 8,826 97.0 8,826 97.0 8,685 7,857 90.5 8,685 7,994 92.0
6 TANJAB TIMUR 17 4,070 4,103 100.8 3,612 88.7 3,885 3,417 88.0 3,885 3,553 91.5
7 TANJAB BARAT 16 7,385 7,278 98.6 7,189 97.3 7,050 6,659 94.5 7,050 6,710 95.2
8 TEBO 15 7,268 6,897 94.9 6,160 84.8 6,696 6,104 91.2 6,696 6,265 93.6
9 BUNGO 18 8,962 8,947 99.8 8,488 94.7 8,553 7,712 90.2 8,553 7,710 90.1
10 KOTA JAMBI 20 14,250 14,005 98.3 13,266 93.1 13,603 12,277 90.3 13,603 12,277 90.3
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,988 1,922 96.7 1,864 93.8 1,897 1,772 93.4 1,897 1,771 93.4

JUMLAH PROVINSI 178 80,871 78,388 96.9 74,528 92.2 76,943 69,419 90.2 76,943 70,016 91.0

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 29

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH JUMLAH IBU
NO KABUPATEN/KOTA TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
PUSKESMAS HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 KERINCI 18 5,341 3,432 64.3 3,082 57.7 0 0.0 0 0.00 0 0.0 3,082 57.7
2 MERANGIN 20 9,775 7,290 74.6 6,940 71.0 363 3.7 764 7.82 520 5.3 8,587 87.8
3 SAROLANGUN 13 7,115 5,784 81.3 5,461 76.8 255 3.6 0 0.00 0 0.0 8,716 122.5
4 BATANGHARI 17 5,621 3,970 70.6 3,579 63.7 385 6.8 41 0.73 58 1.0 4,063 72.3
5 MUARO JAMBI 18 9,096 2,664 29.3 2,664 29.3 1,425 15.7 986 10.84 949 10.4 6,024 66.2
6 TANJAB TIMUR 17 4,070 2,999 73.7 2,726 67.0 116 2.9 96 2.36 14 0.3 2,952 72.5
7 TANJAB BARAT 16 7,385 5,561 75.3 4,784 64.8 351 4.8 666 9.02 0 0.0 5,801 78.6
8 TEBO 15 7,268 5,633 77.5 5,566 76.6 1,261 17.4 414 5.70 160 2.2 7,401 101.8
9 BUNGO 18 8,962 7,593 84.7 6,941 77.4 563 6.3 0 0.00 0 0.0 7,504 83.7
10 KOTA JAMBI 20 14,250 6,352 44.6 5,482 38.5 3,942 27.7 3,078 21.60 2,215 15.5 14,717 103.3
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,988 685 34.5 694 34.9 164 8.2 29 1.46 0 0.0 887 44.6

JUMLAH PROVINSI 178 80,871 51,963 64.3 47,919 59.3 8,825 10.9 6,074 7.51 3,916 4.8 69,734 86.2

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 30

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3


MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KABUPATN/KOTA
PUSKESMAS IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 5,341 5,085 95.21 4,757 89.07


2 MERANGIN 20 9,775 8,639 88.38 8,051 82.36
3 SAROLANGUN 13 7,115 6,870 96.56 6,607 92.86
4 BATANGHARI 17 5,621 4,976 88.53 5,088 90.52
5 MUARO JAMBI 18 9,096 8,826 97.03 8,466 93.07
6 TANJAB TIMUR 17 4,070 4,058 99.71 3,589 88.18
7 TANJAB BARAT 16 7,385 6,888 93.27 6,587 89.19
8 TEBO 15 7,268 6,753 92.91 5,989 82.40
9 BUNGO 18 8,962 8,790 98.08 8,385 93.56
10 KOTA JAMBI 20 14,250 14,005 98.28 13,268 93.11
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,988 1,922 96.68 1,852 93.16

JUMLAH PROVINSI 178 80,871 76,812 94.98 72,639 89.82

Sumber: - Laporan Bidang PKM Tahun 2012


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 31

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

BUMIL NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI


PERKIRAAN NEONATAL
JUMLAH JUMLAH BUMIL RISTI/ RISTI/KOMPLIKA JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA RISTI/KOMPLIKASI
PUSKESMAS IBU HAMIL KOMPLIKASI SI DITANGANI L P L+P
S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 KERINCI 18 5,341 1,068 442 41.4 2,352 2,334 4,678 353 350 844 - 0.0 - 0.0 306 36.3
2 MERANGIN 20 9,775 1,955 1,204 61.6 4,478 4,442 7,385 672 666 1,206 354 53 394 59.1 748 62.0
3 SAROLANGUN 13 7,115 1,423 1,069 75.1 3,239 3,214 7,225 486 482 947 486 100 297 61.6 783 82.7
4 BATANGHARI 17 5,621 1,124 1,095 97.4 2,616 2,595 4,972 392 389 765 252 64 228 58.6 480 62.7
5 MUARO JAMBI 18 9,096 1,819 1,512 83.1 4,152 4,119 7,240 623 618 1,094 - 0.0 - 0.0 276 25.2
6 TANJAB TIMUR 17 4,070 814 445 54.7 1,857 1,843 3,768 279 276 551 89 32 85 30.7 276 50.1
7 TANJAB BARAT 16 7,385 1,477 1,022 69.2 3,370 3,344 6,658 506 502 984 - 0.0 - 0.0 789 80.2
8 TEBO 15 7,268 1,454 651 44.8 - - 6,308 - - 986 - 0.0 - 0.0
9 BUNGO 18 8,962 1,792 626 34.9 4,091 4,058 7,224 614 609 1,157 163 27 146 24.0 309 26.7
10 KOTA JAMBI 20 14,250 2,850 2,185 76.7 6,447 6,396 11,889 967 959 1,926 342 35 321 33.5 663 34.4
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,988 398 65 16.3 885 873 1,588 133 131 249 - 0.0 - 0.0 78 31.3

JUMLAH PROVINSI 178 80,871 15,718 10,316 65.6 33,487 33,218 68,935 5,023 4,983 10,469 1,686 0.0 1,471 0.0 3,157 30.2

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 32

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS


JUMLAH BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A 2X MENDAPAT
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH JUMLAH
PUSKESMAS L P L+P L P L+P JUMLAH VIT A
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KERINCI 18 - - 2,374 - 0.0 - 0.0 2,094 88.2 - - 27,795 - 0 - 0 22,322 80.31 4,978 2,962 59.50
2 MERANGIN 20 - - 4,554 - 0.0 - 0.0 3,672 80.6 - - 33,757 - 0 - 0 24,632 72.97 9,430 7,493 79.46
3 SAROLANGUN 13 - - 3,535 - 0.0 - 0.0 2,908 82.3 - - 19,404 - 0 - 0 17,837 91.92 6,463 6,463 100.00
4 BATANGHARI 17 - - 2,600 - 0.0 - 0.0 2,600 100.0 - - 19,768 - 0 - 0 19,075 96.49 5,117 4,571 89.33
5 MUARO JAMBI 18 - - 4,124 - 0.0 - 0.0 3,796 92.0 - - 27,625 - 0 - 0 25,415 92.00 7,995 7,995 100.00
6 TANJAB TIMUR 17 - - 1,662 - 0.0 - 0.0 1,506 90.6 - - 16,822 - 0 - 0 13,227 78.63 3,611 3,532 97.81
7 TANJAB BARAT 16 - - 3,406 - 0.0 - 0.0 3,156 92.7 - - 19,013 - 0 - 0 14,915 78.45 6,408 6,222 97.10
8 TEBO 15 - - 3,644 - 0.0 - 0.0 3,145 86.3 - - 25,124 - 0 - 0 16,177 64.39 5,061 4,599 90.87
9 BUNGO 18 - - 3,835 - 0.0 - 0.0 3,750 97.8 - - 23,717 - 0 - 0 22,973 96.86 7,755 7,723 99.59
10 KOTA JAMBI 20 - - 6,407 - 0.0 - 0.0 6,244 97.5 20,266 20,175 40,979 - 0 - 0 38,289 93.44 12,280 12,191 99.28
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 1,059 - 0.0 - 0.0 926 87.4 - - 7,229 - 0 - 0 5,796 80.18 1,772 1,772 100.00

JUMLAH PROVINSI 178 - - 37,200 - 0.0 - 0.0 33,797 90.9 20,266 20,175 261,233 - 0 - 0 220,658 84.47 70,870 65,523 92.46

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 33

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

PESERTA KB AKTIF
JUMLAH MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP +
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS KON OBAT LAIN NON NON
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % % % % JUMLAH % MKJP MKJP
DOM VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 KERINCI 18 12,418 22.6 37 0.1 432 0.8 7,486 13.6 20,373 37.1 14,800 26.9 19,766 36.0 0.0 0 0.0 0 0.0 34,566 62.9 54,939 100.0
2 MERANGIN 20 2,046 2.7 128 0.2 409 0.5 15,678 20.5 18,261 23.9 31,445 41.1 26,850 35.1 0.0 0 0.0 0 0.0 58,295 76.1 76,556 100.0
3 SAROLANGUN 13 906 2.2 43 0.1 182 0.5 8,392 20.8 9,523 23.6 17,481 43.3 13,359 33.1 0.0 0 0.0 0 0.0 30,840 76.4 40,363 100.0
4 BATANGHARI 17 1,360 3.2 57 0.1 359 0.8 7,278 17.1 9,054 21.2 17,417 40.8 16,169 37.9 0.0 0 0.0 0 0.0 33,586 78.8 42,640 100.0
5 MUARO JAMBI 18 1,160 2.0 117 0.2 335 0.6 5,663 10.0 7,275 12.8 27,077 47.7 22,390 39.5 0.0 0 0.0 0 0.0 49,467 87.2 56,742 100.0
6 TANJAB TIMUR 17 2,993 10.0 101 0.3 182 0.6 5,384 18.0 8,660 28.9 21,294 71.1 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 21,294 71.1 29,954 100.0
7 TANJAB BARAT 16 1,321 6.3 238 1.1 172 0.8 4,472 21.2 6,203 29.4 14,876 70.6 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 14,876 70.6 21,079 100.0
8 TEBO 15 2,580 7.5 128 0.4 422 1.2 9,039 26.4 12,169 35.6 22,010 64.4 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 22,010 64.4 34,179 100.0
9 BUNGO 18 2,198 6.1 231 0.6 377 1.0 12,674 35.1 15,480 42.8 20,661 57.2 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 20,661 57.2 36,141 100.0
10 KOTA JAMBI 20 5,543 12.3 120 0.3 1,130 2.5 3,713 8.3 10,506 23.4 34,487 76.6 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 34,487 76.6 44,993 100.0
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 3,626 32.2 10 0.1 598 5.3 2,373 21.1 6,607 58.7 4,641 41.3 0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 4,641 41.3 11,248 100.0

JUMLAH PROVINSI 178 36,151 8.1 1,210 0.3 4,598 1.0 82,152 18.3 124,111 27.7 226,189 50.4 98,534 22.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 324,723 72.3 448,834 100.0

Sumber: - BKKBN Provinsi Jambi Tahun 2012

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang


TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

PESERTA KB BARU
JUMLAH MKJP NON MKJP % MKJP +
NO KABUPATEN/KOTA MKJP +
PUSKESMAS OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % % % JUMLAH % NON MKJP
VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 KERINCI 18 1,127 10.2 6 0.1 18 0.2 928 8.4 2,079 18.7 4,485 40.4 4,386 39.5 151 1.4 0 0.0 0 0.0 9,022 81.3 11,101 100.0
2 MERANGIN 20 455 2.5 18 0.1 58 0.3 748 4.2 1,279 7.2 10,184 56.9 5,912 33.1 513 2.9 0 0.0 0 0.0 16,609 92.8 17,888 100.0
3 SAROLANGUN 13 202 1.6 5 0.0 9 0.1 1,347 10.8 1,563 12.5 6,766 54.1 3,737 29.9 444 3.5 0 0.0 0 0.0 10,947 87.5 12,510 100.0
4 BATANGHARI 17 218 2.1 1 0.0 149 1.4 942 9.1 1,310 12.6 5,283 50.8 3,314 31.9 485 4.7 0 0.0 0 0.0 9,082 87.4 10,392 100.0
5 MUARO JAMBI 18 374 2.7 2 0.0 23 0.2 1,102 8.0 1,501 10.8 6,982 50.4 4,699 34.0 658 4.8 0 0.0 0 0.0 12,339 89.2 13,840 100.0
6 TANJAB TIMUR 17 324 2.7 16 0.1 0 0.0 1,105 9.3 1,445 12.2 4,422 37.3 5,667 47.8 333 2.8 0 0.0 0 0.0 10,422 87.8 11,867 100.0
7 TANJAB BARAT 16 532 3.9 48 0.3 10 0.1 1,070 7.8 1,660 12.1 5,389 39.2 6,018 43.7 698 5.1 0 0.0 0 0.0 12,105 87.9 13,765 100.0
8 TEBO 15 215 1.2 10 0.1 72 0.4 1,150 6.7 1,447 8.4 9,000 52.2 6,022 34.9 780 4.5 0 0.0 0 0.0 15,802 91.6 17,249 100.0
9 BUNGO 18 353 0.0 25 0.0 33 0.0 2,525 0.0 2,936 0.0 8,295 51.8 4,258 26.6 531 3.3 0 0.0 0 0.0 13,084 81.7 16,020 81.7
10 KOTA JAMBI 20 1,934 10.7 19 0.1 311 1.7 983 5.4 3,247 17.9 9,263 51.2 4,768 26.4 816 4.5 0 0.0 0 0.0 14,847 82.1 18,094 100.0
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 316 6.5 0 0.0 29 0.6 801 16.5 1,146 23.6 1,734 35.8 1,783 36.8 183 3.8 0 0.0 0 0.0 3,700 76.4 4,846 100.0

JUMLAH PROVINSI 178 6,050 4.1 150 0.1 712 0.5 12,701 8.6 19,613 13.3 71,803 48.7 50,564 34.3 5,592 3.8 0 0.0 0 0.0 127,959 86.7 147,572 100.0

Sumber: - Profil BKKBN Provinsi Jambi 2012

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang


TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUS
PUSKESMAS JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 38,357 11,101 28.9 54,939 143.2


2 MERANGIN 20 59,504 17,888 30.1 76,556 128.7
3 SAROLANGUN 13 41,396 12,510 30.2 40,363 97.5
4 BATANGHARI 17 41,817 10,392 24.9 42,640 102.0
5 MUARO JAMBI 18 60,043 13,840 23.1 56,742 94.5
6 TANJAB TIMUR 17 33,072 11,867 35.9 29,954 90.6
7 TANJAB BARAT 16 52,545 13,765 26.2 21,079 40.1
8 TEBO 15 64,828 17,249 26.6 34,179 52.7
9 BUNGO 18 52,432 16,020 30.6 36,141 68.9
10 KOTA JAMBI 20 89,412 18,094 20.2 44,993 50.3
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 13,500 4,846 35.9 11,248 83.3

JUMLAH PROVINSI 178 546,906 147,572 27.0 448,834 82.1

Sumber: - Profil BKKBN Provinsi Jambi Tahun 2012


TABEL 36

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P L P L+P
PUSKESMAS
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KERINCI 18 2,352 2,334 4,686 2,321 98.68 2,214 95 4,535 96.8 2,180 92.69 2,097 89.85 4,277 91.27
2 MERANGIN 20 4,478 4,442 8,920 3,528 78.79 4,202 95 7,730 86.7 3,997 89.26 3,445 77.56 7,442 83.43
3 SAROLANGUN 13 3,239 3,214 6,453 3,467 107.04 2,987 93 6,454 100.0 3,580 110.53 2,832 88.11 6,412 99.36
4 BATANGHARI 17 2,616 2,595 5,211 2,563 97.97 2,534 98 5,097 97.8 2,615 99.96 2,476 95.41 5,091 97.70
5 MUARO JAMBI 18 4,152 4,119 8,271 4,332 104.34 3,609 88 7,941 96.0 4,063 97.86 3,849 93.45 7,912 95.66
6 TANJAB TIMUR 17 1,857 1,843 3,700 1,810 97.47 1,743 95 3,553 96.0 1,742 93.81 1,429 77.54 3,171 85.70
7 TANJAB BARAT 16 3,370 3,344 6,714 3,365 99.85 3,334 100 6,699 99.8 3,447 102.28 3,192 95.45 6,639 98.88
8 TEBO 15 3,257 3,232 6,489 3,119 95.76 3,202 99 6,321 97.4 2,793 85.75 2,954 91.40 5,747 88.57
9 BUNGO 18 4,091 4,058 8,149 3,570 87.26 4,054 100 7,624 93.6 3,367 82.30 3,553 87.56 6,920 84.92
10 KOTA JAMBI 20 6,447 6,396 12,843 5,880 91.21 6,396 100 12,276 95.6 5,141 79.74 5,082 79.46 10,223 79.60
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 885 873 1,758 885 100.00 873 100 1,758 100.0 858 96.95 875 100.23 1,733 98.58

JUMLAH PROVINSI 178 36,744 36,450 73,194 34,840 47.60 35,148 48.02 69,988 95.62 33,783 91.94 31,784 87.20 65,567 89.58

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 37

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)


JUMLAH JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P
PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 2,352 2,334 4,686 1,272 54.1 2,454 105.1 3,726 79.5
2 MERANGIN 20 4,478 4,442 8,920 4,148 92.6 3,748 84.4 7,896 88.5
3 SAROLANGUN 13 3,239 3,214 6,453 3,488 107.7 2,847 88.6 6,335 98.2
4 BATANGHARI 17 2,616 2,595 5,211 2,196 83.9 1,826 70.4 4,022 77.2
5 MUARO JAMBI 18 4,152 4,119 8,271 4,052 97.6 3,849 93.4 7,901 94,94
6 TANJAB TIMUR 17 1,857 1,843 3,700 1,756 94.6 1,495 81.1 3,251 87.9
7 TANJAB BARAT 16 3,370 3,344 6,714 3,143 93.3 2,755 82.4 5,898 87.8
8 TEBO 15 3,257 3,232 6,489 3,173 97.4 3,224 99.8 6,397 98.6
9 BUNGO 18 4,091 4,058 8,149 3,275 80.1 3,318 81.8 6,593 80.9
10 KOTA JAMBI 20 6,447 6,396 12,843 6,585 102.1 6,325 98.9 12,910 100.5
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 885 873 1,758 810 91.5 832 95.3 1,642 93.4

JUMLAH PROVINSI 178 36,744 36,450 73,194 33,898 92.3 32,673 44.64 66,571 91.0

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 38

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMAH JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA DESA/ KEL UCI % DESA/ KEL UCI
PUSKESMAS DESA/ KEL

1 2 3 4 5 6

1 KERINCI 18 210 192 91.4


2 MERANGIN 20 212 181 85.4
3 SAROLANGUN 13 142 133 93.7
4 BATANGHARI 17 113 95 84.1
5 MUARO JAMBI 18 153 145 94.8
6 TANJAB TIMUR 17 93 75 80.6
7 TANJAB BARAT 16 70 65 92.9
8 TEBO 15 112 107 95.5
9 BUNGO 18 146 134 91.8
10 KOTA JAMBI 20 62 56 90.3
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 69 64 92.8

JUMLAH PROVINSI 178 1,382 1,247 90.2

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 KERINCI 18 - - 4,686 2,370 ##### 2,351 ##### 4,721 100.7 2,427 ##### 2,407 #### 4,834 103.2 2,350 ##### 2,331 ##### 4,681 99.9 0.8 0.9 0.8
2 MERANGIN 20 - - 8,920 3,936 ##### 3,905 ##### 7,841 87.9 4,097 ##### 4,065 #### 8,162 91.5 4,001 ##### 3,969 ##### 7,970 89.3 -1.7 -1.6 -1.6
3 SAROLANGUN 13 - - 6,453 3,236 ##### 3,210 ##### 6,446 99.9 3,218 ##### 3,193 #### 6,411 99.3 3,107 ##### 3,083 ##### 6,190 95.9 4.0 4.0 4.0
4 BATANGHARI 17 - - 5,211 2,601 ##### 2,580 ##### 5,181 99.4 2,579 ##### 2,558 #### 5,137 98.6 2,488 ##### 2,468 ##### 4,956 95.1 4.3 4.3 4.3
5 MUARO JAMBI 18 - - 8,271 4,057 ##### 4,024 ##### 8,081 97.7 4,036 ##### 4,004 #### 8,040 97.2 3,907 ##### 3,875 ##### 7,782 94.1 3.7 3.7 3.7
6 TANJAB TIMUR 17 - - 3,700 1,764 ##### 1,749 ##### 3,513 94.9 1,689 ##### 1,675 #### 3,364 90.9 1,695 ##### 1,682 ##### 3,377 91.3 3.9 3.8 3.9
7 TANJAB BARAT 16 - - 6,714 3,359 ##### 3,333 ##### 6,692 99.7 3,340 ##### 3,313 #### 6,653 99.1 3,301 ##### 3,275 ##### 6,576 97.9 1.7 1.7 1.7
8 TEBO 15 - - 6,489 3,365 ##### 3,339 ##### 6,704 103.3 3,328 ##### 3,302 #### 6,630 102.2 3,289 ##### 3,263 ##### 6,552 101.0 2.3 2.3 2.3
9 BUNGO 18 - - 8,149 4,130 ##### 4,097 ##### 8,227 101.0 4,117 ##### 4,084 #### 8,201 100.6 4,099 ##### 4,067 ##### 8,166 100.2 0.8 0.7 0.7
10 KOTA JAMBI 20 - - 12,843 6,939 ##### 6,883 ##### 13,822 107.6 6,800 ##### 6,745 #### 13,545 105.5 7,173 ##### 7,115 ##### 14,288 111.3 -3.4 -3.4 -3.4
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 1,758 874 ##### 867 ##### 1,741 99.0 861 ##### 855 #### 1,716 97.6 864 ##### 857 ##### 1,721 97.9 1.1 1.2 1.1

JUMLAH PROVINSI 178 - - 73,194 36,631 ##### 36,338 ##### 72,969 99.7 36,492 ##### 36,201 #### 72,693 99.3 36,274 ##### 35,985 ##### 72,259 98.7 1.0 1.0 1.0

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH JUMLAH BAYI BCG POLIO3
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KERINCI 18 0 0 - 2,392 #DIV/0! 2,372 #DIV/0! 4,764 #DIV/0! 2,320 #DIV/0! 2,322 #DIV/0! 4,642 #DIV/0!
2 MERANGIN 20 0 0 - 4,011 #DIV/0! 3,980 #DIV/0! 7,991 #DIV/0! 3,972 #DIV/0! 3,941 #DIV/0! 7,913 #DIV/0!
3 SAROLANGUN 13 0 0 - 3,248 #DIV/0! 3,223 #DIV/0! 6,471 #DIV/0! 3,267 #DIV/0! 3,240 #DIV/0! 6,507 #DIV/0!
4 BATANGHARI 17 0 0 - 2,626 #DIV/0! 2,605 #DIV/0! 5,231 #DIV/0! 2,649 #DIV/0! 2,627 #DIV/0! 5,276 #DIV/0!
5 MUARO JAMBI 18 0 0 - 3,999 #DIV/0! 3,967 #DIV/0! 7,966 #DIV/0! 4,053 #DIV/0! 4,021 #DIV/0! 8,074 #DIV/0!
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 - 1,721 #DIV/0! 1,708 #DIV/0! 3,429 #DIV/0! 1,741 #DIV/0! 1,728 #DIV/0! 3,469 #DIV/0!
7 TANJAB BARAT 16 0 0 - 3,362 #DIV/0! 3,335 #DIV/0! 6,697 #DIV/0! 3,308 #DIV/0! 3,282 #DIV/0! 6,590 #DIV/0!
8 TEBO 15 0 0 - 3,350 #DIV/0! 3,323 #DIV/0! 6,673 #DIV/0! 3,358 #DIV/0! 3,331 #DIV/0! 6,689 #DIV/0!
9 BUNGO 18 0 0 - 4,168 #DIV/0! 4,135 #DIV/0! 8,303 #DIV/0! 4,159 #DIV/0! 4,125 #DIV/0! 8,284 #DIV/0!
10 KOTA JAMBI 20 0 0 - 7,807 #DIV/0! 7,744 #DIV/0! 15,551 #DIV/0! 7,073 #DIV/0! 7,016 #DIV/0! 14,089 #DIV/0!
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 - 865 #DIV/0! 858 #DIV/0! 1,723 #DIV/0! 861 #DIV/0! 854 #DIV/0! 1,610 #DIV/0!

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 0 37,549 #DIV/0! 37,250 #DIV/0! 74,799 #DIV/0! 36,761 #DIV/0! 36,487 #DIV/0! 73,143 #DIV/0!

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 41

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P
PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 2,352 2,334 4,686 - 0.0 - 0.0 719 15.3


2 MERANGIN 20 4,478 4,442 8,920 - 0.0 - 0.0 2,375 26.6
3 SAROLANGUN 13 3,239 3,214 6,453 - 0.0 - 0.0 2,054 31.8
4 BATANGHARI 17 2,616 2,595 5,211 - 0.0 - 0.0 1,521 29.2
5 MUARO JAMBI 18 4,152 4,119 8,271 - 0.0 - 0.0 1,267 15.3
6 TANJAB TIMUR 17 1,857 1,843 3,700 - 0.0 - 0.0 417 11.3
7 TANJAB BARAT 16 3,370 3,344 6,714 - 0.0 - 0.0 1,918 28.6
8 TEBO 15 3,257 3,232 6,489 - 0.0 - 0.0 1,281 19.7
9 BUNGO 18 4,091 4,058 8,149 - 0.0 - 0.0 1,262 15.5
10 KOTA JAMBI 20 6,447 6,396 12,843 - 0.0 - 0.0 1,790 13.9
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 885 873 1,758 - 0.0 - 0.0 351 20.0

JUMLAH PROVINSI 178 36,744 36,450 73,194 - 0.0 - 0.0 14,955 20.4

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 42

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

ANAK 6-23 BULAN


JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI %
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00


2 MERANGIN 20 0 0 10 0 0 2 0.00 0.00 20.00
3 SAROLANGUN 13 0 0 1,512 0 0 1,512 0.00 0.00 100.00
4 BATANGHARI 17 0 0 93 0 0 93 0.00 0.00 100.00
5 MUARO JAMBI 18 0 0 386 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 3,366 0 0 2,598 0.00 0.00 77.18
7 TANJAB BARAT 16 0 0 1,025 0 0 234 0.00 0.00 22.83
8 TEBO 15 0 0 2,319 0 0 41 0.00 0.00 1.77
9 BUNGO 18 0 0 678 0 0 17 0.00 0.00 2.51
10 KOTA JAMBI 20 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 637 0 0 2 0.00 0.00 0.31

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 10,026 0 0 4,499 0 0 44.87

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 43

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012
Final
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 10,652 9,786 28,528 0 0.0 0 0.0 0 0.0


2 MERANGIN 20 19,051 18,078 37,895 12,966 34.2 13,964 36.8 26,930 71.1
3 SAROLANGUN 13 14,992 14,480 25,085 11,959 47.7 11,454 45.7 23,413 93.3
4 BATANGHARI 17 13,859 13,325 19,324 8,470 43.8 8,459 43.8 16,929 87.6
5 MUARO JAMBI 18 19,888 19,165 27,488 0 0.0 0 0.0 6,391 23.3
6 TANJAB TIMUR 17 10,416 10,078 20,384 8,012 39.3 7,479 36.7 15,491 76.0
7 TANJAB BARAT 16 16,026 15,888 17,407 7,430 42.7 7,127 40.9 14,557 83.6
8 TEBO 15 17,161 16,323 28,742 0 0.0 0 0.0 20,633 71.8
9 BUNGO 18 18,262 17,441 31,938 9,431 29.5 9,846 30.8 10,665 33.4
10 KOTA JAMBI 20 27,291 25,896 59,321 15,454 26.1 14,968 25.2 30,422 51.3
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 4,140 3,835 8,232 0 0.0 0 0.0 0 0.0

JUMLAH PROVINSI 178 171,738 164,295 304,344 73,722 24.2 73,297 24.1 165,431 54.4

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 44

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

BALITA
JUMLAH DITIMBANG BB NAIK BGM
NO KABUPATEN/KOTA BALITA YANG ADA
PUSKESMAS L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLA % JUMLA % JUMLA %
H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KERINCI 18 0 0 32,441 0 0.0 0 0.0 19,426 59.9 0 0.0 0 0.0 16,570 96,9 0 0.0 0 0.0 34 0.18
2 MERANGIN 20 0 0 34,485 0 0.0 0 0.0 20,633 59.8 0 0.0 0 0.0 5,893 78,3 0 0.0 0 0.0 95 0.46
3 SAROLANGUN 13 0 0 25,873 0 0.0 0 0.0 25,191 97.4 0 0.0 0 0.0 16,113 88,4 0 0.0 0 0.0 106 0.42
4 BATANGHARI 17 0 0 25,006 0 0.0 0 0.0 17,147 68.6 0 0.0 0 0.0 22,207 86,8 0 0.0 0 0.0 86 0.50
5 MUARO JAMBI 18 0 0 31,072 0 0.0 0 0.0 24,278 78.1 0 0.0 0 0.0 12,997 95,9 0 0.0 0 0.0 1 0.00
6 TANJAB TIMUR 17 0 0 19,067 0 0.0 0 0.0 15,538 81.5 0 0.0 0 0.0 21,115 90,6 0 0 0 0 100 0.64
7 TANJAB BARAT 16 0 0 23,402 0 0.0 0 0.0 17,755 75.9 0 0.0 0 0.0 11,433 96,4 0 0 0 0 51 0.29
8 TEBO 15 0 0 28,315 0 0.0 0 0.0 19,995 70.6 0 0.0 0 0.0 16,559 88,3 0 0.0 0 0.0 59 0.30
9 BUNGO 18 0 0 31,077 0 0.0 0 0.0 21,641 69.6 0 0.0 0 0.0 14,562 92,0 0 0.0 0 0.0 264 1.22
10 KOTA JAMBI 20 0 0 44,722 0 0.0 0 0.0 27,601 61.7 0 0.0 0 0.0 18,403 90,7 0 0.0 0 0.0 258 0.93
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 8,297 0 0.0 0 0.0 6,690 80.6 0 0.0 0 0.0 21,523 95,6 0 0.0 0 0.0 208 3.11

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 303,757 0 0.0 0 0.0 215,895 71.1 0 0.0 0 0.0 177,375 90,4 0 0.0 0 0.0 1,262 0.58

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 45

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

BALITA GIZI BURUK


JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
PUSKESMAS L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 4 3 7 4 100 3 100 7 100


2 MERANGIN 20 6 8 14 7 117 8 100 15 107
3 SAROLANGUN 13 21 13 34 21 100 13 100 34 100
4 BATANGHARI 17 8 10 18 7 88 10 100 17 94
5 MUARO JAMBI 18 7 4 11 7 100 4 100 11 100
6 TANJAB TIMUR 17 1 6 7 1 100 6 100 7 100
7 TANJAB BARAT 16 1 - 1 1 100 - 0 1 100
8 TEBO 15 4 5 9 4 100 5 100 9 100
9 BUNGO 18 1 3 4 1 100 3 100 4 100
10 KOTA JAMBI 20 12 19 31 12 100 19 100 31 100
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 2 4 6 2 100 4 100 6 100

JUMLAH PROVINSI 178 67 75 142 67 100 75 100 142 100

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 46

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 0 0 5,437 0 0.0 0 0.0 4,032 74.2


2 MERANGIN 20 23,130 25,160 48,290 3,027 13.1 3,197 12.7 6,224 12.9
3 SAROLANGUN 13 5,225 4,615 9,840 5,225 100.0 4,615 100.0 9,840 100.0
4 BATANGHARI 17 3,681 3,893 7,574 3,681 100.0 3,893 100.0 7,574 100.0
5 MUARO JAMBI 18 0 0 8,323 0 0.0 0 0.0 0 -
6 TANJAB TIMUR 17 2,320 2,282 4,602 2,320 100.0 2,282 100.0 4,602 100.0
7 TANJAB BARAT 16 0 0 7,703 0 0.0 0 0.0 6,439 83.6
8 TEBO 15 0 0 8,386 0 0.0 0 0.0 5,290 63.1
9 BUNGO 18 5,012 3,632 8,644 5,012 100.0 3,632 100.0 8,644 100.0
10 KOTA JAMBI 20 6,098 5,971 12,069 3,943 64.7 3,825 64.1 11,993 99.4
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 1,870 0 0.0 0 0.0 1,608 86.0

JUMLAH PROVINSI 178 0 0 122,738 23,208 18.9 21,444 17.5 66,246 54.0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 54.0

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 47

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

MURID SD DAN SETINGKAT


JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 0 0 5,437 0 0.0 0 0.0 4,032 74.2


2 MERANGIN 20 0 0 48,290 0 0.0 0 0.0 6,224 12.9
3 SAROLANGUN 13 0 0 9,840 0 0.0 0 0.0 9,840 100.0
4 BATANGHARI 17 3,681 3,893 7,574 3,681 48.6 3,893 100 7,574 100.0
5 MUARO JAMBI 18 0 0 8,323 0 0.0 0 0.0 0 0.0
6 TANJAB TIMUR 17 2,320 2,282 4,602 2,320 50.4 2,282 49.6 4,602 100.0
7 TANJAB BARAT 16 0 0 7,703 0 0.0 0 0.0 6,439 83.6
8 TEBO 15 0 0 8,386 0 0.0 0 0.0 5,290 63.1
9 BUNGO 18 0 0 8,644 0 0.0 0 0.0 8,644 100.0
10 KOTA JAMBI 20 0 0 12,069 0 0.0 0 0.0 11,993 99.4
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 1,870 0 0.0 0 0.0 1,608 86.0

JUMLAH PROVINSI 178 6,001 6,175 122,738 6,001 4.9 6,175 5.0 66,246 54.0

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 48

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

USILA (60TAHUN+)
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 6,253 6,748 13,001 1,586 25.36 3,178 47.10 4,764 36.64
2 MERANGIN 20 9,339 9,517 18,856 - - 14,888 78.96
3 SAROLANGUN 13 6,866 7,072 13,938 5,497 80.06 5,187 73.35 10,684 76.65
4 BATANGHARI 17 6,742 6,918 13,660 0 - 0 - 5,389 39.45
5 MUARO JAMBI 18 9,700 9,702 19,402 0 - 0 - 0 -
6 TANJAB TIMUR 17 5,751 5,866 11,617 4,113 71.52 5,275 89.92 9,388 80.81
7 TANJAB BARAT 16 7,902 7,866 15,768 8,420 106.56 7,464 94.89 15,884 100.74
8 TEBO 15 8,400 8,446 16,846 0 - 0 - 4,757 28.24
9 BUNGO 18 8,485 8,671 17,156 0 - 0 - 16,599 96.75
10 KOTA JAMBI 20 14,634 15,486 30,120 10,424 71.23 9,932 64.14 20,356 67.58
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 2,229 2,434 4,663 0 - 0 - 7,337 157.35

JUMLAH PROVINSI 178 86,301 88,726 175,027 30,040 34.81 31,036 34.98 110,046 62.87

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 49

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 27 0 -

2 RUMAH SAKIT JIWA 1 0 -

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 0 -

4 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 #DIV/0!

5 SARANA YANKES.LAINNYA 0 0 #DIV/0!

JUMLAH PROVINSI 29 0 -

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 50

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

YANG TERSERANG
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM JUMLAH PENDERITA ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN CFR (%)
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH JUMLAH
KEC DESA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 KERINCI 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0 - #DIV/0! -
2 MERANGIN 1 1 849 807 1,656 3 2 5 0.35 0.25 0.30 0 0 0 - - -
3 SAROLANGUN 1 1 849 815 1,664 8 9 17 0.94 1.10 1.02 0 0 0 - - -
4 BATANGHARI 2 2 2,209 2,261 4,470 6 8 14 0.27 - 0.31 0 0 0 - - -
5 MUARO JAMBI 6 9 10,823 10,674 21,497 65 77 142 0.60 0.72 0.66 0 0 0 - - -
6 TANJAB TIMUR 1 1 1,129 1,145 2,274 3 4 7 0.27 0.35 0.31 0 0 0 - - -
7 TANJAB BARAT 4 4 4,237 4,589 8,826 8 8 16 0.19 0.17 0.18 0 1 1 - 12.50 6.25
8 TEBO 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0 - #DIV/0! -
9 BUNGO 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0 - #DIV/0! -
10 KOTA JAMBI 3 4 17,720 18,229 35,949 44 50 94 0.25 0.27 0.26 0 0 0 - - -
11 KOTA SUNGAI PENUH 3 6 3,402 4,012 7,414 19 21 40 0.56 0.52 0.54 0 0 0 - - -

JUMLAH PROVINSI 21 28 41,218 42,532 83,750 156 179 335 0.38 0.42 0.40 0 1 1 - 0.56 0.30

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 51

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

DESA/ KELURAHAN TERKENA KLB


JUMLAH RATA2 KEJADIAN
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA DESA/ DESA/KELURAHAN DITANGANI
PUSKESMAS JUMLAH %
KELURAHAN KLB PER JUMLAH <24 JAM
DESA/KELURAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 209 0 0.00 0 -


2 MERANGIN 20 212 1 0.47 1 100.00
3 SAROLANGUN 13 136 1 0.74 1 100.00
4 BATANGHARI 17 113 2 1.77 2 100.00
5 MUARO JAMBI 18 137 9 6.57 9 100.00
6 TANJAB TIMUR 17 112 1 0.89 1 100.00
7 TANJAB BARAT 16 76 4 5.26 4 100.00
8 TEBO 15 107 0 0.00 0 -
9 BUNGO 18 153 0 0.00 0 -
10 KOTA JAMBI 20 62 4 6.45 4 100.00
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 73 6 8.22 6 100.00

JUMLAH PROVINSI 178 1,390 28 2.01 28 100.00

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 52

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


JUMLAH RASIO TUMPATAN/
NO KABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP
PUSKESMAS PENCABUTAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KERINCI 18 19 34 53 598 1,081 1,679 0.0 0.0 0.0


2 MERANGIN 19 - - - - - - 0.0 0.0 0.0
3 SAROLANGUN 12 - - - 732 548 1,280 0.0 0.0 0.0
4 BATANGHARI 16 - - 272 - - 2,111 0.0 0.0 0.1
5 MUARO JAMBI 18 - - - - - - 0.0 0.0 0.0
6 TANJAB TIMUR 17 - - - - - 186 0.0 0.0 0.0
7 TANJAB BARAT 16 171 135 306 2,149 1,962 4,111 0.1 0.1 0.1
8 TEBO 14 54 57 111 765 967 1,732 0.1 0.1 0.1
9 BUNGO 18 - - - - - - 0.0 0.0 0.0
10 KOTA JAMBI 20 180 295 475 4,222 7,141 11,363 0.0 0.0 0.0
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 23 - - 635 0.0 0.0 0.0

JUMLAH PROVINSI 174 424 521 1,240 8,466 11,699 23,097 0.1 0.0 0.1

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 53

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN %
SD/MI
%
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 KERINCI 18 269 256 95.2 256 95.2 - - 5,437 - #DIV/0! - #DIV/0! 4,032 74.2 887 1,776 2,665 - 0.0 - 0.0 - 0.0
2 MERANGIN 20 327 251 76.8 251 76.8 - - 9,271 - #DIV/0! - #DIV/0! 6,408 69.1 - - 3,843 - 0.0 - 0.0 - 0.0
3 SAROLANGUN 13 236 207 87.7 207 87.7 - - 9,656 - #DIV/0! - #DIV/0! 9,656 100.0 - - 233 - 0.0 - 0.0 - 0.0
4 BATANGHARI 17 218 206 94.5 206 94.5 - - 7,574 - #DIV/0! - #DIV/0! 7,574 100.0 - - 1,832 - 0.0 - 0.0 1,109 60.5
5 MUARO JAMBI 18 265 241 90.9 241 90.9 - - 8,323 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.0 - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0
6 TANJAB TIMUR 17 230 209 90.9 209 90.9 - - 5,000 - #DIV/0! - #DIV/0! 4,602 92.0 - - 1,466 - 0.0 - 0.0 134 9.1
7 TANJAB BARAT 16 237 213 89.9 213 89.9 - - 7,703 - #DIV/0! - #DIV/0! 6,439 83.6 2,237 2,734 2,729 1,594 71.3 1,995 73.0 3,589 131.5
8 TEBO 15 266 185 69.5 185 69.5 - - 8,386 - #DIV/0! - #DIV/0! 5,290 63.1 4,055 3,659 7,714 1,262 31.1 1,522 41.6 2,784 36.1
9 BUNGO 18 254 241 94.9 241 94.9 - - 7,920 - #DIV/0! - #DIV/0! 7,097 89.6 - - 3,091 - 0.0 - 0.0 - 0.0
10 KOTA JAMBI 20 258 258 100.0 258 100.0 - - 12,031 - #DIV/0! - #DIV/0! 11,993 99.7 10,637 12,493 23,130 - 0.0 - 0.0 - 0.0
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 81 81 100.0 81 100.0 - - 1,870 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,608 86.0 - - 1,095 - 0.0 - 0.0 - 0.0

JUMLAH PROVINSI 178 2,641 2,348 88.9 2,348 88.9 - - 83,171 - #DIV/0! - #DIV/0! 64,699 77.8 17,816 20,662 47,798 2,856 102 3,517 115 7,616 237

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


TABEL 54

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH JUMLAH SELURUH
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KEGIATAN
PUSKESMAS KEGIATAN
PENYULUHAN
PENYULUHAN
MASSA
KELOMPOK
1 2 3 4 5

1 KERINCI 18 774 -
2 MERANGIN 20 - -
3 SAROLANGUN 13 - -
4 BATANGHARI 17 1,306 443
5 MUARO JAMBI 18 2,112 2,112
6 TANJAB TIMUR 17 71 70
7 TANJAB BARAT 16 - -
8 TEBO 15 5,437 1,131
9 BUNGO 18 7,991 1,681
10 KOTA JAMBI 20 2,725 2,179
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 102 100

SUB JUMLAH I 178 20,518 7,716


1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2 Rumah Sakit
JUMLAH PROVINSI 20,518 7,716

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 55

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR


JUMLAH JUMLAH PENDUDUK
NO KABUPATEN/KOTA ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS JAMKESDA LAINNYA/SWASTA JUMLAH %
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KERINCI 18 117,017 117,652 234,669 0 0 30,921 0 0 6,696 0 0 76,696 0 0 11,000 0 0 186 0 0 125,499 0 0.0 53.5
2 MERANGIN 20 179,934 171,167 351,101 0 0 15,179 0 0 0 43,947 42,972 86,919 0 0 8,450 0 0 162 43,947 42,972 110,710 0 25.1 31.5
3 SAROLANGUN 13 134,149 128,776 262,925 0 0 21,343 0 0 0 43,977 41,931 85,908 3,842 3,408 7,250 0 0 107 47,819 45,339 114,608 0 35.2 43.6
4 BATANGHARI 17 129,040 123,464 252,504 0 0 19,134 0 0 2,056 0 0 69,032 0 0 54,761 0 0 152 0 0 145,135 0 0.0 57.5
5 MUARO JAMBI 18 191,456 178,783 370,239 0 0 13,597 0 0 8,503 37,002 39,004 76,006 0 0 10,000 0 0 194 37,002 39,004 108,300 0 21.8 29.3
6 TANJAB TIMUR 17 108,301 103,221 211,522 0 0 10,198 0 0 1,558 36,899 38,982 75,881 0 0 3,570 0 0 800 36,899 38,982 92,007 0 37.8 43.5
7 TANJAB BARAT 16 153,385 142,305 295,690 0 0 14,897 0 0 3,163 38,668 34,399 73,067 7,976 7,024 15,000 0 0 5,000 46,644 41,423 111,127 0 29.1 37.6
8 TEBO 15 162,702 152,627 315,329 0 0 12,594 0 0 1,652 0 0 62,436 0 0 10,500 0 0 187 0 0 87,369 0 0.0 27.7
9 BUNGO 18 165,808 158,239 324,047 0 0 26,641 0 0 0 0 0 63,886 0 0 6,000 0 0 188 0 0 96,715 0 0.0 29.8
10 KOTA JAMBI 20 280,121 277,094 557,215 0 0 82,819 0 0 29,634 0 0 92,902 0 0 41,364 0 0 8,024 0 0 254,743 0 0.0 45.7
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 42,178 43,092 85,270 0 0 15,179 0 0 0 11,260 11,231 22,491 0 0 32,000 0 0 128 11,260 11,231 69,798 0 26.1 81.9
12 PROVINSI 53,772 0 53,772
JUMLAH PROVINSI 178 1,664,091 1,596,420 3,260,511 0 0 262,502 0 0 53,262 211,753 208,519 785,224 0 0 253,667 0 0 15,128 223,571 218,951 1,369,783
PERSENTASE (KAB/KOTA) 8.05 1.6 24.1 7.8 0.5 13.4 13.7 42.0 42.0

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 56

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)


MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
JUMLAH DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH YANG ADA
PUSKESMAS (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STR
L P L+P L P L+P L P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 KERINCI 18 - - 76,882 - - - - 76,696 99.8 - 0.0 - 0.0 - 0.00


2 MERANGIN 20 43,947 42,972 87,081 43,947 50.47 42,972 49.35 86,919 99.8 43,947 50.6 42,972 49.4 86,919 100.00
3 SAROLANGUN 13 43,977 41,931 86,015 43,977 51.13 41,931 48.75 85,908 99.9 43,977 51.2 41,931 48.8 85,908 100.00
4 BATANGHARI 17 - - 69,184 - - - - 69,032 99.8 - 0.0 - 0.0 - 0.00
5 MUARO JAMBI 18 37,002 39,004 76,200 37,002 48.56 39,004 51.19 76,006 99.7 37,002 48.7 39,004 51.3 76,006 100.00
6 TANJAB TIMUR 17 36,899 38,982 76,681 36,899 48.12 38,982 50.84 75,881 99.0 36,899 48.6 38,982 51.4 75,881 100.00
7 TANJAB BARAT 16 38,668 34,399 78,067 38,668 49.53 34,399 44.06 73,067 93.6 38,668 52.9 34,399 47.1 73,067 100.00
8 TEBO 15 - - 62,623 - - - - 62,436 99.7 - 0.0 - 0.0 - 0.00
9 BUNGO 18 - - 64,074 - - - - 63,886 99.7 - 0.0 - 0.0 - 0.00
10 KOTA JAMBI 20 - - 100,926 - - - - 92,902 92.0 - 0.0 - 0.0 - 0.00
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 11,260 11,231 82,305 11,260 13.68 11,231 13.65 22,491 27.3 11,260 50.1 11,231 49.9 22,491 100.00
12 RSU RADEN MATTAHER - - - - - - - - - - - - - - -
13 RS JIWA JAMBI - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH PROVINSI 178 211,753 208,519 860,038 211,753 24.62 208,519 24.25 785,224 91.3 211,753 27.0 208,519 26.6 420,272 53.52 - 0.0 - 0.0

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
PIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)


MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P
JUMLAH %
23 24

2,470 3.22
1,128 1.30
1,388 1.62
788 1.14
235 0.31
617 0.81
2,088 2.86
342 0.55
990 1.55
4,019 4.33
- 0.00
12,065 0.00
- 0.00

26,130 3.33
TABEL 57

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN


MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
JUMLAH PELAYANAN KESEHATAN DASAR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH YANG ADA
PUSKESMAS (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 KERINCI 18 - - 76,882 120 0.2 115 0.1 235 0.3 - 0.0 - 0.0 1,588
2 MERANGIN 20 43,947 42,972 87,081 64 0.1 101 0.1 165 0.2 - 0.0 - 0.0 1,106
3 SAROLANGUN 13 43,977 41,931 86,015 299 0.3 456 0.5 755 0.9 - 0.0 - 0.0 1,360
4 BATANGHARI 17 - - 69,184 180 0.3 178 0.3 358 0.5 - 0.0 - 0.0 512
5 MUARO JAMBI 18 37,002 39,004 76,200 85 0.1 145 0.2 230 0.3 - 0.0 - 0.0 252
6 TANJAB TIMUR 17 36,899 38,982 76,681 132 0.2 114 0.1 246 0.3 - 0.0 - 0.0 199
7 TANJAB BARAT 16 38,668 34,399 78,067 26 0.0 33 0.0 59 0.1 - 0.0 - 0.0 665
8 TEBO 15 - - 62,623 73 0.1 100 0.2 173 0.3 - 0.0 - 0.0 131
9 BUNGO 18 - - 64,074 34 0.1 38 0.1 72 0.1 - 0.0 - 0.0 1,224
10 KOTA JAMBI 20 - - 100,926 113 0.1 159 0.2 272 0.3 - 0.0 - 0.0 1,704
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 11,260 11,231 82,305 129 0.2 268 0.3 397 0.5 - 0.0 - 0.0 -

JUMLAH PROVINSI 178 211,753 208,519 860,038 1,255 0.1 1,707 0.2 2,962 0.3 - 0.0 - - 8,741

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
UT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/ KOTA
I

RAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN


MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P
%
18

2.1
1.3
1.6
0.7
0.3
0.3
0.9
0.2
1.9
1.7
0.0

1.0
TABEL 58

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS……..
1 KERINCI 11,774 26,397 38,171 46 75 121 0 0 0
2 MERANGIN 0 0 122,119 0 0 2,887 0 0 73
3 SAROLANGUN 33,011 25,925 58,936 558 402 960 0 0 0
4 BATANGHARI 0 0 186,980 0 0 2,535 0 0 42
5 MUARO JAMBI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 TANJAB TIMUR 0 0 20,713 0 0 167 0 0 0
7 TANJAB BARAT 107,091 105,557 212,648 605 616 1,221 276 187 463
8 TEBO 66,066 73,211 139,277 2,346 1,419 3,765 27 16 43
9 BUNGO 0 0 85,086 0 0 322 0 0 85,406
10 KOTA JAMBI 116,535 128,852 245,387 827 1,006 1,833 727 437 1,164
11 KOTA SUNGAI PENUH 0 0 37,963 0 0 0 0 0 1,375

SUB JUMLAH I 334,477 359,942 1,147,280 4,382 3,518 13,811 1,030 640 88,566
II RUMAH SAKIT
1 RS Mayjen H.Abu Thalib 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 RS .Kolonel Abundjani Bangko 0 0 83 0 0 2 0 0 0
3 RSUD Chatib Quzwain 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RSUD H.Abdoel Madjid Batoe 0 0 2 0 0 1 0 0 0
5 RSUD Muaro Jambi 0 0 0 0 0 0 0 0
6 RSUD Sungai Bahar 0 0 0 0 0 0 0 0
7 RSU.Nurdin Hamzah 0 0 0 0 0 0 0 0
8 RSD KH.DAUD ARIF 0 0 143 0 0 7 0 0 0
9 RSUD Sultan Thaha Syaifuddin 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 RSUD H.Hanafie 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RS.Bhayangkara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RSD.Raden Mathaher 0 0 478 0 0 98 0 0 0
13 RSD.Abdul Manap 0 0 33 0 0 8 0 0 0
14 RS.Internasional Siloam 0 0 44 0 0 3 0 0 0
15 RS.Budhi Graha 0 0 0 0 0 0 0 0
16 RS.Mayang Medikal Center 0 0 0 0 0 0 0 0
17 RS.Theresia 0 0 28 0 0 7 0 0 0
18 RSB.Anissa 0 0 0 0 0 0 0
19 RS Dr.Bratanata 0 0 2 0 0 11 0 0 0
20 RSJ.Jambi 10,226 9,906 20,132 3,862 1,765 5,627 6,860 8,810 15,670
21 RS.Bakti Lestari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 RS Islam Arafah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 RS.Kambang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 RSB. Puri Medika 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 RS. Bersaudara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 RS. Royal Prima 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 RS. Sungai Gelam 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II 10,226 9,906 20,945 3,862 1,765 5,764 6,860 8,810 15,670
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PROVINSI 344,703 369,848 1,168,225 8,244 5,283 19,575 7,890 9,450 104,236
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 1,664,091 1,596,420 3,260,511 1,664,091 1,596,420 3,260,511
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 20.7 23.2 35.8 0.5 0.3 0.6

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 59

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH PASIEN KELUAR (HIDUP PASIEN KELUAR MATI


PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS RSb TEMPAT + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TIDUR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 RSU. RADEN MATTAHER JAMBI UMUM 321 - - 25,094 - - 3 - - 538 - - 0.0 - - 2.1
2 RSUD. H.A. MADJID BATOE UMUM 132 - - 5,557 - - 149 - - 35 - - 2.7 - - 0.6
3 RSUD. K.H. DAUD ARIF UMUM 81 - - 922 - - 59 - - 18 - - 6.4 - - 2.0
4 RSUD. H. HANAFIE UMUM 186 - - 13,640 - - 147 - - 44 - - 1.1 - - 0.3
5 RSUD. KOLONEL ABUNDJANI UMUM 132 - - 6,131 - - 174 - - 36 - - 2.8 - - 0.6
6 RSUD. MAYJEN H.A THALIB UMUM 139 - - 2,223 - - 76 - - 31 - - 3.4 - - 1.4
7 RSUD. NURDIN HAMZAH UMUM 43 - - 445 - - 15 - - 4 - - 3.4 - - 0.9
8 RSUD. ST.THAHA SAIFUDDIN UMUM 88 - - 600 - - 10 - - 7 - - 1.7 - - 1.2
9 RSUD. PROF. DR.H.M. CHATIB QUZWAIN UMUM 59 - - 899 - - 15 - - 11 - - 1.7 - - 1.2
10 RSUD. AHMAD RIPIN UMUM 95 - - 389 - - 5 - - 4 - - 1.3 - - 1.0
11 RSUD.H.ABDUL MANAP KOTA JAMBI UMUM 162 - - 5,650 - - 75 - - 41 - - 1.3 - - 0.7
12 RSUD. SUNGAI BAHAR UMUM 50 - - 923 - - 4 - - 1 - - 0.4 - - 0.1
13 RS. JIWA JAMBI JIWA 200 - - 1,719 - - - - - - - - - - - -
14 RS. ST. THERESIA UMUM 125 - - 10,779 - - 231 - - 92 - - 2.1 - - 0.9
15 RS. BUDI GRAHA UMUM 36 - - 388 - - 1 - - - - - 0.3 - - -
16 SILOAM HOSPITAL UMUM 89 - - 4,249 - - 88 - - 44 - - 2.1 - - 1.0
17 RS. BHAYANGKARA UMUM 46 - - - - - - - - - - - #DIV/0! - - #DIV/0!
18 RS IBU DAN ANAK ANNISA BERSALIN 64 - - 5,246 - - 6 - - 4 - - 0.1 - - 0.1
19 RS. DR. BRATANATA UMUM 152 - - 9,317 - - 441 - - 191 - - 4.7 - - 2.1
20 RS. BERSAUDARA UMUM 38 - - - - - - - - - - - #DIV/0! - - #DIV/0!
21 RS. MAYANG MEDICAL CENTER UMUM 78 - - 3,775 - - 87 - - 44 - - 2.3 - - 1.2
22 RS KAMBANG UMUM 47 - - 1,016 - - 10 - - 2 - - 1.0 - - 0.2
23 RS ROYAL PRIMA JAMBI UMUM 71 - - 150 - - 5 - - 4 - - 3.3 - - 2.7
24 RS ISLAM ARAFAH UMUM 67 - - 2,872 - - 40 - - 16 - - 1.4 - - 0.6

JUMLAH PROVINSI 2,501 - - 101,984 - - 1,641 - - 1,167 - - 1.6 - - 1.1

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta


b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 60

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH PASIEN
JUMLAH
a b JUMLAH HARI
NO NAMA RUMAH SAKIT JENIS RS TEMPAT PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR BOR LOS TOI
MATI ≥ 48 JAM PERAWATAN
TIDUR (HIDUP + MATI) MATI
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 RSU. RADEN MATTAHER JAMBI UMUM 321 25,094 3 538 156,054 133.2 6.2 -1.5
2 RSUD. H.A. MADJID BATOE UMUM 132 5,557 149 35 21,731 45.1 3.9 4.8
3 RSUD. K.H. DAUD ARIF UMUM 81 922 59 18 3,300 11.2 3.6 28.5
4 RSUD. H. HANAFIE UMUM 186 13,640 147 44 49,096 72.3 3.6 1.4
5 RSUD. KOLONEL ABUNDJANI UMUM 132 6,131 174 36 15,277 31.7 2.5 5.4
6 RSUD. MAYJEN H.A THALIB UMUM 139 2,223 76 31 5,727 11.3 2.6 20.2
7 RSUD. NURDIN HAMZAH UMUM 43 445 15 4 1,130 7.2 2.5 32.7
8 RSUD. ST.THAHA SAIFUDDIN UMUM 88 600 10 7 2,291 7.1 3.8 49.7
9 RSUD. PROF. DR.H.M. CHATIB QUZWAIN UMUM 59 899 15 11 2,334 10.8 0.0 0.0
10 RSUD. AHMAD RIPIN UMUM 95 389 5 4 1,298 3.7 3.3 85.8
11 RSUD.H.ABDUL MANAP KOTA JAMBI UMUM 162 5,650 75 41 20,824 35.2 3.7 6.8
12 RSUD. SUNGAI BAHAR UMUM 50 923 4 1 1,452 7.96 1.6 18.2
13 RS. JIWA JAMBI JIWA 200 1,719 - - 28,688 39.3 16.7 25.8
14 RS. ST. THERESIA UMUM 125 10,779 231 92 35,582 78.0 3.3 0.9
15 RS. BUDI GRAHA UMUM 36 388 1 - 815 6.2 2.1 31.8
16 SILOAM HOSPITAL UMUM 89 4,249 88 44 16,488 50.8 3.9 3.8
17 RS. BHAYANGKARA UMUM 46 - - - - 0.0 0.0 0.0
18 RS IBU DAN ANAK ANNISA BERSALIN 64 5,246 6 4 15,072 64.5 2.9 1.6
19 RS. DR. BRATANATA UMUM 152 9,317 441 191 32,111 57.9 3.4 2.5
20 RS. BERSAUDARA UMUM 38 - - - - 0.0 0.0 0.0
21 RS. MAYANG MEDICAL CENTER UMUM 78 3,775 87 44 11,344 39.8 3.0 4.5
22 RS KAMBANG UMUM 47 1016 10 2 1,052 6.1 1.0 15.8
23 RS ROYAL PRIMA JAMBI UMUM 71 150 5 4 437 1.7 2.9 169.9
24 RS ISLAM ARAFAH UMUM 67 2,872 40 16 9,199 37.6 3.2 5.3

JUMLAH PROVINSI 2,501 101,984 1,641 1,167 431,302 47.2 4.2 4.7

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta


b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 61

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

RUMAH TANGGA
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
PUSKESMAS JUMLAH % DIPANTAU BER PHBS * %
DIPANTAU
1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 71,247 17,951 25.2 9,608 53.52


2 MERANGIN 20 77,496 27,440 35.4 - 0.00
3 SAROLANGUN 13 68,223 39,302 57.6 24,531 62.42
4 BATANGHARI 17 58,761 9,443 16.1 6,035 63.91
5 MUARO JAMBI 18 83,216 30,110 36.2 18,877 62.69
6 TANJAB TIMUR 17 51,198 23,621 46.1 12,082 51.15
7 TANJAB BARAT 16 77,625 26,913 34.7 13,975 51.93
8 TEBO 15 75,822 22,800 30.1 11,374 49.89
9 BUNGO 18 75,696 67,800 89.6 41,671 61.46
10 KOTA JAMBI 20 170,247 24,845 14.6 21,211 85.37
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 20,686 7,836 37.9 6,681 85.26

JUMLAH PROVINSI 178 830,217 298,061 35.9 166,045 55.71

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 62

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

RUMAH
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH YANG JUMLAH YANG JUMLAH YANG % RUMAH
PUSKESMAS % DIPERIKSA
ADA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 65,487 20,788 31.7 11,517 55.4


2 MERANGIN 20 77,496 27,440 35.4 20,661 75.3
3 SAROLANGUN 13 68,223 19,966 29.3 15,492 77.6
4 BATANGHARI 17 58,761 2,359 4.0 1,933 81.9
5 MUARO JAMBI 18 92,577 14,352 15.5 11,900 82.9
6 TANJAB TIMUR 17 52,426 27,387 52.2 12,382 45.2
7 TANJAB BARAT 16 77,625 11,004 14.2 6,239 56.7
8 TEBO 15 78,206 20,337 26.0 13,444 66.1
9 BUNGO 18 75,696 28,589 37.8 20,870 73.0
10 KOTA JAMBI 20 144,770 50,065 34.6 47,302 94.5
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 22,459 7,423 33.1 3,902 52.6

JUMLAH PROVINSI 178 813,726 229,710 28.2 165,642 72.1

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


TABEL 63

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH RUMAH/BANGUNA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS RUMAH/BANGUNAN N DIPERIKSA
YANG ADA JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 KERINCI 18 68,513 20,788 30.34 11,517 55.40


2 MERANGIN 20 88,855 27,440 30.88 20,661 75.30
3 SAROLANGUN 13 63,258 19,966 31.56 15,492 77.59
4 BATANGHARI 17 61,460 2,359 3.84 1,933 81.94
5 MUARO JAMBI 18 92,577 14,352 15.50 11,900 82.92
6 TANJAB TIMUR 17 52,661 27,387 52.01 12,382 45.21
7 TANJAB BARAT 16 74,381 11,004 14.79 6,239 56.70
8 TEBO 15 78,504 20,337 25.91 13,444 66.11
9 BUNGO 18 79,117 28,589 36.14 20,870 73.00
10 KOTA JAMBI 20 133,109 50,065 37.61 47,302 94.48
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 22,459 7,423 33.05 3,902 52.57

JUMLAH PROVINSI 178 814,894 229,710 28.19 165,642 72.11

Sumber: * Laporan Bidang P2PL


TABEL 64

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH JENIS SARANA AIR BERSIH


JUMLAH KELUARGA %
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA KEMASAN LEDENG SPT SGL MATA AIR PAH LAINNYA JUMLAH
PUSKESMAS YANG ADA DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 KERINCI 18 65,487 26,924 41.11 - 0.00 13,879 51.55 588 2.18 5,561 20.65 787 2.92 724 2.69 - 0.00 21,539 80.00
2 MERANGIN 20 77,496 27,440 35.41 - 0.00 5,899 21.50 - 0.00 19,047 69.41 2,494 9.09 - 0.00 - 0.00 27,440 100.00
3 SAROLANGUN 13 68,223 29,825 43.72 - 0.00 12,072 40.48 - 0.00 17,052 57.17 435 1.46 - 0.00 15 0.05 29,574 99.16
4 BATANGHARI 17 58,761 4,998 8.51 378 0.64 437 8.74 - 0.00 2,571 51.44 - 0.00 17 0.34 14 0.28 3,417 68.37
5 MUARO JAMBI 18 92,577 12,968 14.01 10 0.01 662 5.10 359 2.77 10,492 80.91 29 0.22 44 0.34 117 0.90 11,713 90.32
6 TANJAB TIMUR 17 52,426 50,145 95.65 1,240 2.37 680 1.36 2,066 4.12 1,953 3.89 - 0.00 13,672 27.26 230 0.46 19,841 39.57
7 TANJAB BARAT 16 77,625 30,380 39.14 42 0.05 3,516 11.57 1,810 5.96 1,714 5.64 - 0.00 23,298 76.69 - 0.00 30,380 100.00
8 TEBO 15 78,206 41,785 53.43 4,315 5.52 1,158 2.77 2,931 7.01 21,193 50.72 20 0.05 - 0.00 468 1.12 30,085 72.00
9 BUNGO 18 82,065 61,313 74.71 - 0.00 6,521 10.64 - 0.00 46,201 75.35 - 0.00 - 0.00 1,395 2.28 54,117 88.26
10 KOTA JAMBI 20 144,770 92,800 64.10 - 0.00 18,102 19.51 5,277 5.69 16,100 17.35 - 0.00 27 0.03 - 0.00 39,506 42.57
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 24,772 24,772 100.00 - 0.00 15,166 61.22 4 0.02 2,962 11.96 - 0.00 60 0.24 - 0.00 18,192 73.44

JUMLAH PROVINSI 178 822,408 403,350 49.04 5,985 1.48 78,092 19.36 13,035 3.23 144,846 35.91 3,765 0.93 37,842 9.38 2,239 0.56 285,804 70.86

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 65

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, DAN KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH SUMBER AIR MINUM KELUARGA KELUARGA


KELUARGA DENGAN
JUMLAH DIPERIKSA AIR KEMASAN LEDING SUMUR MATA AIR SUMUR TAK MATA AIR TAK SUMBER AIR
NO KABUPATEN/KOTA AIR ISI ULANG LEDING ECERAN POMPA AIR HUJAN AIR SUNGAI LAIN-LAIN MINUM
PUSKESMAS SUMBER METERAN TERLINDUNG TERLINDUNG TERLINDUNG TERLINDUNG
AIR TERLINDUNG
MINUMNYA JUMLA % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLAH %
H H H H
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 KERINCI 18 26,924 - 0.00 - - 9,802 36.4 - 0.0 415 1.5 - 0.0 556 2.1 511 1.9 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 556 2.1
2 MERANGIN 20 27,440 - 0.00 27,164 98.99 5,899 21.5 - 0.0 - 0.0 19,047 69.4 1,831 6.7 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 20,878 76.1
3 SAROLANGUN 13 29,825 - 0.00 - - 12,066 40.5 - 0.0 - 0.0 6,769 22.7 - 0.0 - 0.0 10,990 36.8 23 0.1 - 0.0 - 0.0 6,769 22.7
4 BATANGHARI 17 4,998 73 0.01 376 7.52 435 8.7 - 0.0 - 0.0 2,560 51.2 - 0.0 17 0.3 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 2,560 51.2
5 MUARO JAMBI 18 12,968 11 0.00 1,951 15.04 1,505 11.6 - 0.0 2 0.0 8,157 62.9 69 0.5 50 0.4 759 5.9 15 0.1 6 0.0 - 0.0 8,226 63.4
6 TANJAB TIMUR 17 50,145 - 0.00 1,225 2.44 672 1.3 - 0.0 2,042 4.1 - 0.0 - 0.0 13,512 26.9 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
7 TANJAB BARAT 16 30,380 - 0.00 - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
8 TEBO 15 41,785 149 0.00 6,307 15.09 469 1.1 - 0.0 2,430 5.8 15,658 37.5 1,300 3.1 - 0.0 3,601 8.6 35 0.1 5,982 14.3 - 0.0 16,958 40.6
9 BUNGO 18 61,313 8,455 0.14 - - 6,348 10.4 - 0.0 - 0.0 1,395 2.3 13 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1,432 2.3 1,408 2.3
10 KOTA JAMBI 20 92,800 - 0.00 - - 18,102 19.5 - 0.0 5,277 5.7 16,100 17.3 - 0.0 27 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 16,100 17.3
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 24,772 - 0.00 - - 15,166 61.2 - 0.0 2 0.0 2,962 12.0 - 0.0 60 0.2 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 2,962 12.0

JUMLAH PROVINSI 178 403,350 8,688 2.2 37,023 9.2 70,464 17.5 - 0.0 10,168 2.5 72,648 18.0 3769 0.9 14,177 3.5 15,350 3.8 73 0.0 5988 1.5 1,432 0.4 76,417 18.9

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 66

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JAMBAN TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH


JUMLAH JUMLAH KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA
NO KABUPATEN/KOTA SEHAT SEHAT SEHAT
PUSKESMAS KELUARGA MEMILIKI DIPERIKSA MEMILIKI DIPERIKSA MEMILIKI DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 KERINCI 18 65,487 33,476 51.12 17,112 51.12 11,790 68.90 15,003 22.91 3,437 22.91 1,330 38.70 496 0.76 4 0.81 - 0.00
2 MERANGIN 20 77,496 21,170 27.32 5,783 27.32 3,846 66.51 15,424 19.90 3,070 19.90 611 19.90 16,886 21.79 3,679 21.79 175 1.04
3 SAROLANGUN 13 68,223 28,953 42.44 12,287 42.44 7,987 65.00 20,503 30.05 6,162 30.05 1,852 30.06 11,906 17.45 2,078 17.45 63 0.53
4 BATANGHARI 17 58,761 3,262 5.55 181 5.55 115 63.54 1,866 3.18 59 3.16 2 3.39 1,782 3.03 54 3.03 - 0.00
5 MUARO JAMBI 18 92,577 18,931 20.45 3,871 20.45 1,165 30.10 11,598 12.53 1,453 12.53 182 12.53 17,360 18.75 3,255 18.75 114 0.66
6 TANJAB TIMUR 17 52,426 29,078 55.46 16,128 55.46 7,467 46.30 22,456 42.83 9,619 42.83 6,550 68.09 15,209 29.01 4,412 29.01 371 2.44
7 TANJAB BARAT 16 77,625 53,879 69.41 37,397 69.41 16,642 44.50 29,468 37.96 11,187 37.96 2,693 24.07 31,470 40.54 12,758 40.54 2,097 6.66
8 TEBO 15 78,206 39,320 50.28 19,769 50.28 8,698 44.00 1,252 1.60 20 1.60 - 0.00 27,418 35.06 9,612 35.06 1,181 4.31
9 BUNGO 18 75,696 13,443 17.76 2,387 17.76 1,361 57.02 6,169 8.15 503 8.15 41 8.15 9,075 11.99 1,088 11.99 16 0.18
10 KOTA JAMBI 20 144,770 100,420 69.37 69,657 69.37 67,149 96.40 89,651 61.93 55,518 61.93 44,697 80.51 87,804 60.65 53,254 60.65 19,589 22.31
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 22,459 18,048 80.36 14,503 80.36 7,083 48.84 17,779 79.16 14,074 79.16 4,747 33.73 19,005 84.62 16,082 84.62 11,516 60.59

JUMLAH PROVINSI 178 813,726 359,980 44.24 199,075 55.30 133,303 66.96 231,169 28.41 105,102 45.47 62,705 59.66 238,411 29.30 106,276 44.58 35,122 33.05

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 67

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG
DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA
% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
SEHAT

SEHAT

SEHAT

SEHAT

SEHAT
NO KABUPATEN/KOTA
ADA

ADA

ADA

ADA

ADA
PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24

1 KERINCI 18 10 10 10 100.00 60 31 13 41.94 30 17 8 47.06 2 1 1 100.00 102 59 32 54.24


2 MERANGIN 20 10 10 10 100.00 161 133 94 70.68 29 20 16 80.00 241 184 112 60.87 441 347 232 66.86
3 SAROLANGUN 13 8 8 7 87.50 200 166 119 71.69 24 5 2 40.00 1,652 914 678 74.18 1,884 1,093 806 73.74
4 BATANGHARI 17 7 - - - 163 92 38 41.30 34 13 - - 1,010 8 6 75.00 1,214 113 44 38.94
5 MUARO JAMBI 18 - - - - 81 34 31 - 25 14 4 - 1,201 315 6 1.90 1,307 363 41 11.29
6 TANJAB TIMUR 17 6 6 3 50.00 86 55 34 61.82 20 17 4 23.53 835 463 276 59.61 947 541 317 58.60
7 TANJAB BARAT 16 13 13 9 69.23 192 192 115 59.90 27 13 10 76.92 1,102 1,093 60 5.49 1,334 1,311 194 14.80
8 TEBO 15 7 5 3 60.00 72 46 42 91.30 42 41 24 58.54 241 184 112 60.87 362 276 181 65.58
9 BUNGO 18 19 19 18 94.74 146 135 101 74.81 44 36 36 100.00 326 276 143 51.81 535 466 298 63.95
10 KOTA JAMBI 20 70 43 39 90.70 307 157 138 87.90 30 15 13 86.67 1,939 964 713 73.96 2,346 1,179 903 76.59
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 11 11 6 54.55 54 32 6 18.75 2 2 1 50.00 65 14 6 42.86 132 59 19 32.20

JUMLAH PROVINSI 178 161 125 105 84.00 1,522 1,073 731 68.13 307 193 118 61.14 8,614 4,416 2,113 47.85 10,604 5,807 3,067 52.82

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 68

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

INSTALASI
SARANA PELAYANAN
PENGOLAHAN AIR SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS KESEHATAN
MINUM
JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLA DIBINA % JUMLAH DIBINA %
H H H H H H
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KERINCI 18 214 50 23.4 66 8 12.1 519 82 15.8 400 73 18.3 134 30 22.4 - - #DIV/0! 1,333 243 18.2
2 MERANGIN 20 44 34 77.3 2 - - 135 - - 255 - - 69 - - 187 - - 692 34 4.9
3 SAROLANGUN 13 151 101 66.9 9 9 100.0 370 217 58.6 491 243 49.5 308 222 72.1 2 2 100.0 1,331 794 59.7
4 BATANGHARI 17 126 126 100.0 16 1 6.3 346 346 100.0 289 78 27.0 119 - - 79 16 20.3 975 567 58.2
5 MUARO JAMBI 18 177 78 - - - #DIV/0! 332 129 - 632 217 - 90 20 - 189 64 - 1,420 508 -
6 TANJAB TIMUR 17 125 94 75.2 2 2 100.0 336 222 66.1 540 298 55.2 115 81 70.4 6 4 66.7 1,124 701 62.4
7 TANJAB BARAT 16 42 42 100.0 - - #DIV/0! 190 172 - 391 184 47.1 142 74 52.1 23 22 95.7 788 494 62.7
8 TEBO 15 141 121 85.8 36 34 94.4 429 317 73.9 810 450 55.6 122 91 74.6 19 19 100.0 1,557 1,032 66.3
9 BUNGO 18 101 101 100.0 - - #DIV/0! 431 391 90.7 597 448 75.0 170 155 91.2 47 25 53.2 1,346 1,120 83.2
10 KOTA JAMBI 20 252 83 32.9 1 - - 376 199 52.9 561 188 33.5 175 96 54.9 138 51 37.0 1,503 617 41.1
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 33 28 84.8 - - #DIV/0! 140 110 78.6 76 51 67.1 52 52 100.0 9 1 - 310 242 78.1

JUMLAH PROVINSI 178 1,406 858 61.0 132 54 40.9 3,604 2,185 60.6 5,042 2,230 44.2 1,496 821 54.9 699 204 29.2 12,379 6,352 51.3

Sumber: - Laporan Bidang P2PL


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 69

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

TINGKAT PERSENTASE
STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
NO NAMA OBAT SATUAN KECUKUPAN TINGKAT
RATA/ BULAN
(BULAN) KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Alopurinol tablet 100 mg 100 tablet/strip/blister, kotak 673,766 152,614 4.41 24.53
2 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol 176,217 17,576 10.03 55.70
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml 30 ampul / kotak 12,176 1,310 9.29 51.64
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) 100 tablet/strip/blister, kotak 9,057 946 9.57 53.19
5 Amoksisilin kapsul 250 mg 120 kapsul/strip/blister, kotak 212 14 15.14 84.13
6 Amoksisilin kaplet 500mg 100 kaplet/strip, kotak 395,906 123,011 3.22 17.88
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml botol 60 ml 1,072 740 1.45 8.05
8 Metampiron tablet 500 mg 1000 tablet / botol 75 7 10.71 59.52
9 Metampiron injeksi 250 mg 30 ampul / kotak 15,145 1,543 9.82 54.53
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi: Aluminium botol 1000 tablet 547,813 173,208 3.16 17.57
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11 Anti Bakteri DOEN salep kombinasi: Basitrasin 500 IU/g + 25 tube @5 g / kotak 48,528 3,775 12.86 71.42
polimiksin 10.000 IU/g
12 Antihemoroid DOEN kombinasi: Bismut Subgalat 150 mg + 10 supp / kotak 10,132 901 11.25 62.47
Heksaklorofen 250 mg
13 Antifungi DOEN kombinasi: Asam Benzoat 6% + Asam 24 pot @ 30 g / kotak 7,638 957 7.98 44.34
Salisilat 3%
14 Antimigren: Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg 100 tablet / botol 3,929 399 9.85 54.71
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi: Karbidopa 25 mg + ktk 10 x 10 tablet 603,320 91,811 6.57 36.51
Levodopa 250 mg
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen 10 vial @20 ml / kotak 43,397,822 2,525,028 17.19 95.48
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg 1000 tablet / botol 3,926,152 211,888 18.53 102.94
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) ktk 10 x 10 tablet 134,293 20,653 6.50 36.12
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) ktk 10 x 10 tablet 35,485 2,829 12.54 69.69
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg 500 tablet / botol 339,138 78,071 4.34 24.13
21 Atropin tetes mata 0,5 % 24 btl @5 ml / kotak 4,390 378 11.61 64.52
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) 30 ampul / kotak 1,534,857 411,092 3.73 20.74
23 Betametason krim 0,1 % 25 tube @ 5 g / kotak 692,135 18,460 37.49 208.30
24 Deksametason injeksi l.v. 5mg/ml 100 ampul / kotak 24,054 7,801 3.08 17.13
25 Deksametason tablet 0,5 mg 1000 tablet / botol 515,010 42,334 12.17 67.59
26 Dekstran 70 - larutan infus 6 % steril botol 500 ml 1,494 276 5.41 30.07
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 60 ml 63 4 15.75 87.50
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) 1000 tablet / botol - -
29 Diazepam injeksi 5 mg/ml 30 ampul / kotak 137 2 68.50 380.56
30 Diazepam tablet 2 mg 1000 tablet / botol 117 13 9.00 50.00
31 Diazepam tablet 5 mg 250 tablet / botol 126 12 10.50 58.33
32 Difenhidramin injeksi I.M. 10 MG/ML (HCL) 30 ampul / kotak 82,813 25,368 3.26 18.14
TINGKAT PERSENTASE
STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
NO NAMA OBAT SATUAN KECUKUPAN TINGKAT
RATA/ BULAN
(BULAN) KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
33 Digoksin tablet 0,25 mg 100 tablet / kotak 86,766 19,384 4.48 24.87
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) 1000 tablet / botol 76,888 16,239 4.73 26.30
35 Ekstraks Belladona tablet 10 mg 1000 tablet / botol 673,766 152,614 4.41 24.53
36 Epinefrin (Adrenalin) Injeksi 0,1 % (sebagai HCL) 30 ampul / kotak 176,217 17,576 10.03 55.70
37 Etakridin larutan 0,1 % botol 300 ml 12,176 1,310 9.29 51.64
38 Fenitoin Natriun injeksi 50 mg/ml ampul @ 2 ml 9,057 946 9.57 53.19
39 Fenobarbital injeksi l.m/l.v 50 mg/ml 30 ampul / kotak 212 14 15.14 84.13
40 Fenobarbital tablet 30 mg 1000 tablet / botol 395,906 123,011 3.22 17.88
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg 100 tablet / kotak 1,072 740 1.45 8.05
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg 100 tablet / kotak 75 7 10.71 59.52
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10 % 24 btl @5 ml / kotak 15,145 1,543 9.82 54.53
44 Fitomenadion (Vit K1) injeksi 10 mg/ml 30 ampul / kotak 547,813 173,208 3.16 17.57
45 Fitomenadion (Vit K1) tablet salut gula 10 mg 100 tablet / botol 48,528 3,775 12.86 71.42
46 Furosemid tablet 40 mg ktk 20 x 10 tablet 10,132 901 11.25 62.47
47 Gameksan lotion 1 % botol 30 ml 7,638 957 7.98 44.34
48 Garam Oralit I serbuk kombinasi: Natriom 0,70 g, Kalium 100 ktg/kotak tahan lembab 3,929 399 9.85 54.71
Klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
49 Gentian Violet Larutan 1 % Btl 10 ml 603,320 91,811 6.57 36.51
50 Glibenklamida tablet 5 mg 100 tablet / kotak 43,397,822 2,525,028 17.19 95.48
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg 1000 tablet / botol 3,926,152 211,888 18.53 102.94
52 Gliserin Btl 100 ml 134,293 20,653 6.50 36.12
53 Glukosa larutan infus 5 % Btl 500 ml 35,485 2,829 12.54 69.69
54 Glukosa larutan infus 10 % Btl 500 ml 339,138 78,071 4.34 24.13
55 Glukosa larutan infus 40 % (produk lokal) 10 amp @ 25 ml, kotak 4,390 378 11.61 64.52
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized ktk 10 x 10 tablet 1,534,857 411,092 3.73 20.74
57 Haloperidol tablet 0,5 mg ktk 10 x 10 tablet 692,135 18,460 37.49 208.30
58 Haloperidol tablet 1,5 mg ktk 10 x 10 tablet 24,054 7,801 3.08 17.13
59 Haloperidol tablet 5 mg ktk 10 x 10 tablet 515,010 42,334 12.17 67.59
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg 1000 tablet / botol 1,494 276 5.41 30.07
61 Hidrokortison krim 2,5 % 24 tube @ 5 g / kotak 63 4 15.75 87.50
62 Ibuprofen tablet 200 mg 1000 tablet / botol - -
63 Ibuprofen tablet 400 mg ktk 10 x 10 tablet 137 2 68.50 380.56
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg ktk 10 x 10 tablet 117 13 9.00 50.00
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg 1000 tablet / botol 126 12 10.50 58.33
66 Kaptropil tablet 12,5 mg ktk 10 x 10 tablet 82,813 25,368 3.26 18.14
67 Kaptopril tablet 25 mg ktk 10 x 10 tablet 86,766 19,384 4.48 24.87
68 Karbamazepim tablet 200 mg ktk 10 x 10 tablet 76,888 16,239 4.73 26.30
69 Ketamin injeksi 10 mg/ml 10 vial @20 ml / kotak 673,766 152,614 4.41 24.53
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine 100 kapsul / botol 176,217 17,576 10.03 55.70
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 kapsul / botol 12,176 1,310 9.29 51.64
72 Kloramfenikol tetes telinga 3% 24 botol @ 5 ml / kotak 9,057 946 9.57 53.19
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg 1000 tablet / botol 212 14 15.14 84.13
TINGKAT PERSENTASE
STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
NO NAMA OBAT SATUAN KECUKUPAN TINGKAT
RATA/ BULAN
(BULAN) KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml - 2 ml (HCL) 30 ampul / kotak 395,906 123,011 3.22 17.88
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) 30 ampul / kotak 1,072 740 1.45 8.05
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) 1000 tablet / botol 75 7 10.71 59.52
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 ml (HCL) 1000 tablet / botol 15,145 1,543 9.82 54.53
78 Anti Malaria DOEN kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 100 tablet / kotak 547,813 173,208 3.16 17.57
500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi kombinasi: Sulfametoksazol 200 mg + botol 60 ml 48,528 3,775 12.86 71.42
Trimetoprim 40 mg/5 ml
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) kombinasi: Sulfametoksazol 400 ktk 10 x 10 tablet 10,132 901 11.25 62.47
mg, Trimetoprim 20 mg
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) kombinasi: Sulfametoksazol ktk 10 x 10 tablet 7,638 957 7.98 44.34
100 mg, Trimetoprim 20 mg
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg ktk 60 tablet 3,929 399 9.85 54.71
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25% - 2 ml 30 ampul / kotak 603,320 91,811 6.57 36.51
84 Lidokain injeksi 2 % (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000 - 2 ml 30 vial / kotak 43,397,822 2,525,028 17.19 95.48
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20 % - 25 ml 10 vial / kotak 3,926,152 211,888 18.53 102.94
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40 % - 25 ml 10 vial / kotak 134,293 20,653 6.50 36.12
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 10 sase @ 30 gr / kotak 35,485 2,829 12.54 69.69
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol 30 ml 339,138 78,071 4.34 24.13
89 Mebendazol tablet 100 mg ktk 5 x 6 tablet 4,390 378 11.61 64.52
90 Metilergometrin Maleat ( Metilergometrin ) tablet salut 0,125 mg ktk 10 x 10 tablet 1,534,857 411,092 3.73 20.74

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg - 1 ml 30 ampul / kotak 692,135 18,460 37.49 208.30
92 Metronidazol tablet 250 mg 100 tablet / kotak 24,054 7,801 3.08 17.13
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 1000 tablet / botol 515,010 42,334 12.17 67.59
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 24 botol @ 5 ml / kotak 1,494 276 5.41 30.07
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol / plastik 500 ml 63 4 15.75 87.50
96 Natrium Thiosulfat injeksi l.v. 25 % ktk 10 amp @ 10 ml - -
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g ktk 10 x 10 tablet salut 137 2 68.50 380.56
98 Nistatin vaginal tablet salut 100.000 IU/g ktk 10 x 10 tablet vaginal 117 13 9.00 50.00
99 Obat Batuk Hitam (OBH) botol 100 ml 126 12 10.50 58.33
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 25 tube @ 3,5 g / kotak 82,813 25,368 3.26 18.14
101 Oksitetrasiklin injeksi l.m. 50 mg/ml - 10 ml 10 vial / kotak 86,766 19,384 4.48 24.87
102 Oksitosin injeksi 10 IU/ml - 1 ml 30 ampul / kotak 76,888 16,239 4.73 26.30
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 60 ml 603,320 91,811 6.57 36.51
104 Paracetamol tablet 100 mg 100 tablet / botol 43,397,822 2,525,028 17.19 95.48
105 Paracetamol tablet 500 mg 1000 tablet / botol 3,926,152 211,888 18.53 102.94
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol @ 5 ml 134,293 20,653 6.50 36.12
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg ktk 30 x 2 score 35,485 2,829 12.54 69.69
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 1000 tablet / botol 339,138 78,071 4.34 24.13
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 30 ml 4,390 378 11.61 64.52
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 300 ml 1,534,857 411,092 3.73 20.74
TINGKAT PERSENTASE
STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
NO NAMA OBAT SATUAN KECUKUPAN TINGKAT
RATA/ BULAN
(BULAN) KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
111 Prednison tablet 5 mg 1000 tablet / botol 692,135 18,460 37.49 208.30
112 Primakuin tablet 15 mg 1000 tablet / botol 24,054 7,801 3.08 17.13
113 Propilitiourasil tablet 100 mg 100 tablet / botol 515,010 42,334 12.17 67.59
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 100 tablet / botol 1,494 276 5.41 30.07
115 Reserpin tablet 0,10 mg 250 tablet / botol 63 4 15.75 87.50
116 Reserpin tablet 0,25 mg 1000 tablet / botol - -
117 Ringer Laktat larutan infus botol 500 ml 137 2 68.50 380.56
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2 % + Belerang endap 4 % 24 pot @ 30 g / kotak 117 13 9.00 50.00

119 Salisil bedak 2 % 50 gram / kotak 126 12 10.50 58.33


120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 10 vial / kotak 82,813 25,368 3.26 18.14
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 1 vial / kotak 86,766 19,384 4.48 24.87
122 Serum Anti Difteri injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S) 10 vial / kotak 76,888 16,239 4.73 26.30
123 Serum Anti Tetanus injeksi 1.500 IU/Ampul (A.T.S) 10 ampul / kotak 673,766 152,614 4.41 24.53
124 Serum Anti Tetanus injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S) 10 vial / kotak 176,217 17,576 10.03 55.70
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 100 ampul / kotak 12,176 1,310 9.29 51.64
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % ktk 24 btl @ 5 ml 9,057 946 9.57 53.19
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5 % ktk 24 btl @ 5 ml 212 14 15.14 84.13
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 1000 kapsul / botol 395,906 123,011 3.22 17.88
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg ktk 10 x 10 kapsul 1,072 740 1.45 8.05
130 Tiamin (Vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ktk 30 amp @ 1 ml 75 7 10.71 59.52
131 Tiamin (Vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 1000 tablet / botol 15,145 1,543 9.82 54.53
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul @ 10 ml 547,813 173,208 3.16 17.57
133 Triheksifenidil tablet 2 mg ktk 10 x 10 tablet 48,528 3,775 12.86 71.42
134 Vaksin Rabies Vero 1 kuur / set 10,132 901 11.25 62.47
135 Vitamin B Kompleks tablet 1000 tablet / botol 7,638 957 7.98 44.34
Vaksin
136 BCG ampul 603,320 91,811 6.57 36.51
137 TT vial 43,397,822 2,525,028 17.19 95.48
138 DT vial 3,926,152 211,888 18.53 102.94
139 Campak 10 dosis vial 134,293 20,653 6.50 36.12
140 Polio 10 dosis vial 35,485 2,829 12.54 69.69
141 DPT - HB vial 339,138 78,071 4.34 24.13
142 Hepatitis B 0,5 ML ads syringe 4,390 378 11.61 64.52
143 Polio 20 dosis vial
144 Campak 20 dosis vial 1,534,857 411,092 3.73 20.74
TINGKAT PERSENTASE
STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
NO NAMA OBAT SATUAN KECUKUPAN TINGKAT
RATA/ BULAN
(BULAN) KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
TABEL 70

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 11 2 0 10 24


2 RUMAH SAKIT JIWA 0 1 0 0 0 0 1
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 2 2
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 -
5 PUSKESMAS PERAWATAN 67
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 107
7 PUSKESMAS KELILING 282
8 PUSKESMAS PEMBANTU 1,101
9 RUMAH BERSALIN 0 0 1 0 0 55 56
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 1 3 0 1 47 52
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 7 7
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 1064 1,064
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 129 129
14 POSKESDES 455
15 POSYANDU 3,130
16 APOTEK 0 0 220 0 0 220 440
17 TOKO OBAT 0 0 161 0 0 153 314
18 GFK 0 0 14 0 0 1 15
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 1 1
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 71

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 27 2 7.41 98 362.96

2 RUMAH SAKIT JIWA 1 0 0.00 1 100.00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 0 0.00 3 300.00

4 PUSKESMAS 177 0.00 0.00

JUMLAH PROVINSI 206 2 0.97 102 49.51

Sumber: - Laporan Bidang Yankes


TABEL 72

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, DAN KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

POSYANDU POSYANDU
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH AKTIF
PUSKESMAS
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KERINCI 18 68 26.88 129 50.99 56 22.13 - 0.00 253 100.00 253 100.00
2 MERANGIN 20 104 26.60 141 36.06 88 22.51 58 14.83 391 100.00 391 100.00
3 SAROLANGUN 13 24 7.27 140 42.42 134 40.61 32 9.70 330 100.00 330 100.00
4 BATANGHARI 17 7 2.39 116 39.59 129 44.03 41 13.99 293 100.00 293 100.00
5 MUARO JAMBI 18 40 10.70 153 40.91 155 41.44 26 6.95 374 100.00 374 100.00
6 TANJAB TIMUR 17 89 32.36 68 24.73 95 34.55 23 8.36 275 100.00 275 100.00
7 TANJAB BARAT 16 20 6.58 154 50.66 51 16.78 79 25.99 304 100.00 304 100.00
8 TEBO 15 42 14.14 143 48.15 80 26.94 32 10.77 297 100.00 297 100.00
9 BUNGO 18 54 19.64 147 53.45 66 24.00 8 2.91 275 100.00 275 100.00
10 KOTA JAMBI 20 5 1.13 224 50.45 178 40.09 37 8.33 444 100.00 444 100.00
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 18 23.38 55 71.43 4 5.19 - 0.00 77 100.00 77 100.00

178 471 14.22 1,470 44.37 1,036 31.27 336 10.14 3,313 100.00 3,313 100.00
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0.99

Sumber: - Laporan Bidang PKM


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
TABEL 73

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KABUPATEN/ KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS DESA/ DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF
POSKESDES POSYANDU
KELURAHAN JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 KERINCI 18 246 246 100.00 14 5.69 33 253


2 MERANGIN 20 212 203 95.75 44 21.67 48 391
3 SAROLANGUN 13 141 141 100.00 68 48.23 68 330
4 BATANGHARI 17 113 113 100.00 67 59.29 53 293
5 MUARO JAMBI 18 154 154 100.00 129 83.77 103 374
6 TANJAB TIMUR 17 93 18 19.35 18 100.00 23 275
7 TANJAB BARAT 16 134 70 52.24 53 75.71 56 258
8 TEBO 15 107 107 100.00 107 100.00 101 297
9 BUNGO 18 146 146 100.00 146 100.00 70 275
10 KOTA JAMBI 20 62 62 100.00 8 12.90 10 444
11 KOTA SUNGAI PENUH 6 69 69 100.00 1 1.45 5 77

JUMLAH PROVINSI 178 1,477 1,329 89.98 655 49.29 570 3,267

Sumber: - Laporan Bidang PKM


TABEL 74

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

NO UNIT KERJA DR SPESIALIS


a
DOKTER UMUM JUMLAH DOKTER GIGI b
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
I PUSKESMAS
1 KERINCI 0 33 - - 33 8
2 MERANGIN 0 39 - - 39 8
3 SAROLANGUN 0 49 - - 49 9
4 BATANGHARI 0 46 - - 46 16
5 MUARO JAMBI 0 70 - - 70 18
6 TANJAB TIMUR 0 31 - - 31 12
7 TANJAB BARAT 0 54 - - 54 12
8 TEBO 0 42 - - 42 12
9 BUNGO 0 40 - - 40 12
10 KOTA JAMBI 1 237 - - 238 67
11 KOTA SUNGAI PENUH - 12 - - 12 4

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - 1 - - 653 - - 654 - - 178


II RUMAH SAKIT
1 KERINCI 8 - - - 27 5
2 MERANGIN 5 - - - 12 2
3 SAROLANGUN 21 - - - 48 -
4 BATANGHARI 9 - - - 25 4
5 MUARO JAMBI 5 - - - 20 3
6 TANJAB TIMUR 5 10 11 21 10 13 21 3 6 9
7 TANJAB BARAT 7 11 - - 13 3
8 TEBO 10 - - - 26 3
9 BUNGO 13 - - - 29 5
10 KOTA JAMBI 138 59 197 54 114 168 192 173 365 24 17 41
11 KOTA SUNGAI PENUH - - - - - -
12 PROVINSI - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 138 59 280 64 125 200 202 186 586 27 23 75
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 10 10 -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 8.3 3.7 8.6 3.8 7.8 26.5 12.1 11.7 38.3 1.6 1.4 7.8
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 1 2 3
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA/PROV - 25 25 -
JUMLAH PROVINSI 138 59 282 64 125 889 202 186 1,277 27 23 256

Sumber: - Laporan Bidang Evdal


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

a
Keterangan : termasuk S3
b
termasuk Dokter Gigi Spesialis
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN


0
0

BIDAN PERAWAT
NO UNIT KERJA SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT b JUMLAH
BIDAN DIII BIDAN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I PUSKESMAS
1 KERINCI 84 89 173 3 249 - - 252
2 MERANGIN 66 231 297 1 415 - - 416
3 SAROLANGUN 53 161 214 12 291 - - 303
4 BATANGHARI 63 160 223 9 460 - - 469
5 MUARO JAMBI 111 304 415 1 263 - - 264
6 TANJAB TIMUR 5 222 227 1 3 4 139 1 335 189
7 TANJAB BARAT 42 157 199 8 159 - - 167
8 TEBO 52 181 233 - 263 - - 263
9 BUNGO 97 159 256 6 527 - - 533
10 KOTA JAMBI 117 107 224 - 4 4 1,555 - 4 1,559
11 KOTA SUNGAI PENUH 10 40 50 3 72 - - 75
- - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 700 1,811 2,511 1 7 51 - - 4,393 1 339 4,490
II RUMAH SAKIT
1 KERINCI 6 9 15 7 88 - - 95
2 MERANGIN - 27 27 - 133 - - 133
3 SAROLANGUN 5 26 31 - - - - -
4 BATANGHARI 11 13 24 4 69 - - 73
5 MUARO JAMBI - 6 6 1 178 - - 179
6 TANJAB TIMUR 2 17 19 - 34 - - 34
7 TANJAB BARAT 8 17 25 - - 1 - 59 - - 60
8 TEBO 4 20 24 5 80 - - 85
9 BUNGO 22 23 45 - 102 - - 102
10 KOTA JAMBI 6 163 169 - - - - -
11 KOTA SUNGAI PENUH - - - - - - - -
12 PROVINSI 64 321 385 10 - - - 10
743 743
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 128 642 770 - - 28 - - 743 - - 771
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 5 5 1 - - 39 - - 40
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 101 0 21 163
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 20 20 22 12 - - 34
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 10 26 36 10 84 - - 94
JUMLAH PROVINSI 838 2,504 3,342 1 7 112 - - 5,271 1 339 5,429

Sumber: - Laporan Bidang Evdal


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan : a termasuk S2 dan S3


b
termasuk SLTA, D-I, dan D-III
TABEL 76

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI


APOTEKER DAN D-III FARMASI DAN a
NO UNIT KERJA JUMLAH D-IV/SARJANA GIZI DI DAN D-III GIZI JUMLAH
SARJANA FARMASI a ASS APOTEKER
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I PUSKESMAS
1 KERINCI 39 39 78 18 18
2 MERANGIN 38 38 76 16 16
3 SAROLANGUN 45 45 90 25 25
4 BATANGHARI 42 42 84 13 13
5 MUARO JAMBI 59 59 118 12 12
6 TANJAB TIMUR 24 24 48 17 17
7 TANJAB BARAT 50 50 100 16 16
8 TEBO 38 38 76 18 18
9 BUNGO 52 52 104 22 22
10 KOTA JAMBI 285 285 570 62 62
11 KOTA SUNGAI PENUH 15 15 30 9 9

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 687 687 1,374 228 - - - - - 228


II RUMAH SAKIT
1 KERINCI 8 16 24 8 8
2 MERANGIN 1 10 11 5 5
3 SAROLANGUN 4 7 11 3 3
4 BATANGHARI 5 6 11 3 3
5 MUARO JAMBI 1 3 4 1 1
6 TANJAB TIMUR 1 6 7 3 3
7 TANJAB BARAT 2 9 11 2 2
8 TEBO 5 5 10 5 5
9 BUNGO 3 11 14 9 9
10 KOTA JAMBI 6 21 27 14 121 135 20 142 162 7 7 8 16 24 8 23 31
11 KOTA SUNGAI PENUH
12 PROVINSI

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 21 57 14 121 208 20 142 265 7 7 8 16 63 8 23 70


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 38 40 78 -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1 9 53 0 1 6
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 6 5 11 -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 34 48 82 7 17 24
JUMLAH PROVINSI 6 21 822 14 121 988 20 142 1,810 - 7 242 8 16 80 8 23 322

Sumber: - Laporan Bidang Evdal


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan : a termasuk S2 dan S3


TABEL 77

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

TENAGA KESMAS TENAGA


NO UNIT KERJA SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b JUMLAH SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I PUSKESMAS
1 KERINCI 44 - 44 26
2 MERANGIN 36 53 89 10
3 SAROLANGUN 33 56 89 12
4 BATANGHARI 51 70 121 13
5 MUARO JAMBI 49 93 142 28
6 TANJAB TIMUR 31 54 85 13
7 TANJAB BARAT 27 - 66 93 22
8 TEBO 25 46 71 -
9 BUNGO 29 71 100 15
10 KOTA JAMBI 119 10 129 3 9 12
11 KOTA SUNGAI PENUH 16 41 57 14

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - 460 560 - - 1,020 3 9 165


II RUMAH SAKIT
1 KERINCI 10 - - 10 - - 20 8
2 MERANGIN 2 - - 10 - - 12 8
3 SAROLANGUN 7 - - 11 - - 18 1
4 BATANGHARI 7 - - 11 - - 18 4
5 MUARO JAMBI 9 - - 20 - - 29 5
6 TANJAB TIMUR - - - - - - - 5
7 TANJAB BARAT 7 - - 1 - - 8 5
8 TEBO 6 - - 15 - - 21 -
9 BUNGO 8 - - 21 - - 29 11
10 KOTA JAMBI 60 - - 2 - - 62 28 24 52
11 KOTA SUNGAI PENUH - - - - - - -
12 PROVINSI -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - 116 - - 217 28 24 99


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 2 16 14
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0.0 0.0 37.9 1.9 2.1 8.1
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 62 62 3
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 310 310 104
JUMLAH PROVINSI - - 949 - - 562 - - 1,511 31 33 385

Sumber: - Laporan Bidang Evdal


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Keterangan: a termasuk S2 dan S3


b
termasuk D-I
TABEL 78

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I PUSKESMAS
1 KERINCI 17 - - - - - -
2 MERANGIN 9 2 - - - - -
3 SAROLANGUN 13 1 - - - - 1
4 BATANGHARI 13 - - - - - -
5 MUARO JAMBI 22 - - - - - -
6 TANJAB TIMUR 18 10 - - - - -
7 TANJAB BARAT 15 1 - - - - 1
8 TEBO 15 - - - - - -
9 BUNGO 11 - - - - - -
10 KOTA JAMBI - 57 - - - - - 1 13
11 KOTA SUNGAI PENUH 5 - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)


II RUMAH SAKIT
1 KERINCI 10 1 9
2 MERANGIN 8 - - -
3 SAROLANGUN 8 - - -
4 BATANGHARI 3 3 3
5 MUARO JAMBI 4 2 - 1
6 TANJAB TIMUR 4 - -
7 TANJAB BARAT 14 4 - 5
8 TEBO 9 10 - 6
9 BUNGO 15 13 2 2
10 KOTA JAMBI 7 7 - -
11 KOTA SUNGAI PENUH - 40 - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 82 80 2 26


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 13 2
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.8
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 11
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 28 6 2
JUMLAH PROVINSI - - 134 - - 88 - - 2 - - - - - 28

Sumber: - Laporan Bidang Evdal


TABEL 79

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2012

TOTAL ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah % PROVINSI % KERINCI % MERANGIN % SAROLANGUN % BATANGHARI % MUARO JAMBI % TANJAB TIMUR % TANJAB BARAT % TEBO % BUNGO % KOTA JAMBI % SUNGAI PENUH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA - - - - - - - - - - - -
a. Belanja Langsung

b. Belanja Tidak Langsung

2 APBD PROVINSI 48,951,451,150 48,951,451,150


a. Belanja Langsung 28,109,351,290 28,109,351,290
b. Belanja Tidak Langsung 20,842,099,860 20,842,099,860

3 APBN : 467,905,166,596 119,114,391,996 67,060,286,400 19,560,729,000 56,917,835,500 6,887,548,500 60,489,874,700 13,099,311,000 29,689,975,500 12,291,411,000 29,674,165,000 39,560,538,000 13,559,100,000
- Dana Dekonsentrasi 15,178,568,996 15,178,568,996
- Dana Alokasi Khusus (DAK RS) 34,459,560,000 19,088,730,000 2,138,770,000 2,131,230,000 2,631,500,000 - 3,818,270,000 - - - 2,486,620,000 2,164,440,000 -

- Dana Alokasi Khusus (DAK DINKES) 29,837,110,000 2,983,630,000 4,086,960,000 3,645,590,000 2,916,240,000 2,225,540,000 - - 3,402,240,000 3,502,990,000 3,929,900,000 3,144,020,000
- KD 24,847,093,000 24,847,093,000

- TP APBN (DINKES) 96,072,184,000 - 31,596,900,000 1,681,950,000 24,775,800,000 1,426,730,000 16,596,502,000 1,511,850,000 2,604,800,000 1,256,502,000 2,785,700,000 1,767,000,000 10,068,450,000

- TP APBN (RS) 247,150,000,000 60,000,000,000 28,500,000,000 8,000,000,000 23,000,000,000 - 35,000,000,000 10,000,000,000 25,750,000,000 6,900,000,000 20,000,000,000 30,000,000,000 -

- ASKESKIN / JAMKESMAS 2,873,123,600 408,494,400 748,489,000 475,065,500 156,898,500 104,925,700 146,091,000 59,795,500 5,519,000 190,847,000 576,998,000 -

- Jampersal 17,487,527,000 1,432,492,000 2,912,100,000 2,389,880,000 2,387,680,000 2,744,637,000 1,441,370,000 1,275,380,000 727,150,000 708,008,000 1,122,200,000 346,630,000
- PPID
- Lain-lain (sebutkan) (Dana BOK)

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)


(CWSHP)
(GLOBAL FUND)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN


- Jamkesda

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 516,856,617,746 100 168,065,843,146 67,060,286,400 19,560,729,000 56,917,835,500 6,887,548,500 60,489,874,700 13,099,311,000 29,689,975,500 12,291,411,000 29,674,165,000 39,560,538,000 13,559,100,000

TOTAL APBD PROVINSI KAB/KOTA 21,716,290,784 709,927,813,915 635,494,613,926 - 850,858,402,215 ############# 660,642,022,637 - 464,917,441,714

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA #DIV/0!

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 158,520.13

Sumber: - Laporan Bidang Evdal (12,392,742,300)


- Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Anda mungkin juga menyukai