Anda di halaman 1dari 16

2017

KEWARGANEGARAAN
SEMESTER II

[Type text] Page 55


PERTEMUAN 1
PKN Sebagai Orientasi Penguatan Karakter Bangsa Indonesia
A. Latar Belakang Dan Tujuan Pembelajaran PKN Di PT
Universitas memberikan Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (MPK) sebagai
pengembangan kepribadian karena pendidikan kewarganegaraan dapat membantu
mahasiswa-mahasiswi menjadi warga negara yang baik sekaligus paham antara hak dan
kewajiban, dapat hidup berdemokrasi, nasionalis, dengan dibekali nilai-nilai moral, norma-
norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan pelajaran yang
menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum, multikultural, dan
kewarganegaraan bagi mahasiswa guna mendukung terwujudnya warga Negara yang sadar
akan hak dan kewajiban, serta cerdas, terampil dan berkarakter sehingga dapat diandalkan
untuk membangun bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sesuai bidang
keilmuan dan profesinya.
Menurut Iriyanto, Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (MPK) adalah suatu
program pendidikan nilai yang dilaksanakan melalui proses pembelajaran di Perguruan
Tinggi dan berfungsi sebagai model pengembangan jati diri dan kepribadian para
mahasiswa, bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan
mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Agar
bangsa Indonesia tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain maka Pendidikan Nasional
Indonesia perlu dikembangkan searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan.
Pendidikan nasional memiliki fungsi sangat strategis yaitu “mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.

B. Perubahan Pendidikan Ke Masa Depan


Dalam konferensi Menteri Pendidikan Negara” Berpenduduk Besar di New Delhi thn
1996, menyepakati bahwa pendidikan Abad XXI harus berperan aktif dalam :
 Mempersiapkan pribadi sebagai warga negara dan anggota masyarakat yang
bertanggung jawab.
 Menanamkan dasar pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan manusia dan
kelestarian lingkungan hidup.
 Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada penguasaan, pengembangan, dan
penyebaran ilmu pengetahuan, teknologi dan seni demi kepentingan manusia
Konferesnsi internasional UNESCO di Paris tahun 1998 bahwa pendidikan tinggi masa
depan bertolak pandangan bahwa tanggung jawab pendidikan adalah :
 Tidak hanya meneruskan nilai”, Menstransfer ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni
tetapi juga melahirkan warga negara yang berkesadaran tinggi tentang bangsa dan
kemanusiaan.

KEWARGANEGARAAN 56
 Mempersiapkan tenaga kerja masa depan produktif dalam konteks yang dinamis.
 mengubah cara berfikir, sikap hidup, dan perilaku berkarya individu maupun kelompok
dalam rangka memprakarsai perubahan sosial yang diperlukan serta mendorong ke arah
kemajuan yang adil dan bebas.

Dinamika Internal Bangsa Indonesia


Melemahnya komitmen masyarakat terhadap nilai” dasar yang telah lama menjadi
prinsip dan bahkan sebagai pandangan hidup, mengakibatkan sistem filosofi bangsa
indonesia menjadi lemah. Ada dua faktor eksternal dan internal :
 Faktor eksternal, berupa pengaruh globalisasi yang disemangati liberalisme
mendorong lahirnya sistem kapitalisme dibidang ekonomi dan demokrasi liberal di
bidang politik.
 Faktor internal, bersumber dari bangsa indonesia itu sendiri. Banyak kalangan
masyarakat memandang Pancasila tidak dapat mengatasi masalah krisis.

Pendidikan Kewarganegaraan di PT harus mampu mencapai tujuan:


1. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-nilai
moral etika dan religius
2. Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
3. Menumbuhkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah air
4. Mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan bertanggung jawab, serta
mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa era globalisasi
5. menjunjung tinggi nilai- nilai keadilan

C. NILAI- NILAI PANCASILA SEBAGAI ORIENTASI


Program pembelajaran Mata Kuliah pengembangan kepribadian sebagai pendidikan
nilai di PT memiliki fungsi meletakkan dasar nilai sebagai pedoman berkarya bagi lulusan PT,
Peran” dalam setiap Pancasila adalah sebagai berikut :
1. Nilai ketuhanan YME : melengkapi ilmu pengetahuan, menciptakan perimbangan
antara yang rasional dan irasional, antara rasa dan akal. Nilai ketuhanan YME tidak
memberikan ruang bagi ateisme dan faham” yang tidak mengakui adanya Tuhan
2. Nilai Kemanusiaan dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab : memberi arah dan
mengendalikan ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu harus didasarkan pada tujuan
awal ditemukan ilmu atau fungsi semula, yaitu untuk mencerdaskan, mensejahterahkan
dan memantarbatkan manusia, ilmu tidak hanya untuk kelompok, lapisan tertentu
3. Nilai dalam sila Persatuan Indonesia : mengkomplementasikan universalisme dalam
sila- sila yang lain, sehingga supra sistem tidak mengabaikan sistem dan sub sistem.
4. Nilai dalam sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan : mengimbangi otodinamika ilmu pengetahuan dan
teknologi berevolusi sendiri dengan leluasa. Esensinya adalah menjunjung tinggi nilai-
KEWARGANEGARAAN 57
nilai demokrasi berkeadaban. Tidak memberi ruang bagi faham egoisme, liberalisme
dan individualisme dalam konteks kehidupan.
5. Nilai dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia : dengan menekankan
ketiga keadilan Aristoteles : Keadilan distributif, keadilan kontributif, dan keadilan
komutatif. Keadilan sosial juga menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan
masyarakat, karena kepentingan individu tidak boleh terinjak oleh kepentingan semu.
Individualis merupakan landasan yang memungkinkan timbulnya kreativitas dan
inovasi.
PERTEMUAN 2
Identitas Nasional
A. Pengantar
1. Identitas nasional adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang dengan ciri khas budaya
itu, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lainnya
2. Dalam konteks indonesia, identitas nasional manifestasi nilai-nilai budaya yang
berkembang sejak zaman dahulu. Yang dihimpun dalam” kesatuan indonesia yang
dibingkai dalam pancasila dan roh bhineka tunggal ika”
3. Hakikat identitas nasional kita adalah pancasila tercermin dalam berbagai aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Pengertian Identitas Nasional


Kata ‘identitas’ berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang yang membedakan dengan lainnya. Sedangkan “Nasional”
menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti,
budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Jadi,
“Identitas nasional” adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan
melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa, secara fisiologi yang
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut
maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan
keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Demikian pula dengan hal ini
sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis.
a. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan ukuran parameter sosioligis,
yaitu:
1. Suku bangsa; golongan khusus yang bersikap askriptif (ada sejak lahir), yang
sama corak, bahasa, dan kebudayaannya.
2. Agama
3. Kebudayaan
4. Bahasa
5. Kondisi geografis
b. Pasal-pasal UUD 45 terkait Identitas Nasional
KEWARGANEGARAAN 58
Bab VI
Pemerintah Daerah
Pasal 18B
1) Negara mengakui dan menghormati satuan- satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.
2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta
hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai perkembangan masyarakat
dan prinsip negara kesatuan republik indonesia, yang diatur dengan undang-undang
Bab XV
Bendera, bahasa, dan lambang negara serta lagu kebangsaan

Pasal 35
Bendera negara indonesia adalah merah putih
Pasal 36
Bahasa negara adalah bahasa indonesia
Pasal 36A
Lambang negara ialah garuda pancasila dengan semboyan bhineka tunggal ika.
Pasal 36B
Lagu kebangsaan ialah indonesia raya
Pasal 36C
Ketentuan lebih lanjut mengenai bendera, bahasa, dan lambang negra, serta lagu
kebangsaan diatur dengan undang-undang.

C. Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Proses pembentukan sebuah bangsa memerlukan identitas yang dapat menyatukan
keberagaman sebuah bangsa. Dan identitas nasional mempunyai berbagai faktor-faktor
pendorong dalam pembentukannya, meliputi primordial, sakral, tokoh, sejarah,
bhinneka tunggal ika, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan (Surbakti, 1999).
1. Primordial
Faktor ini meliputi kekerabatan yang dilandasi oleh faktor kesamaan darah atau
keluarga, kesamaan suku bangsa, dan juga kesamaan asal, bahasa, ataupun adat istiadat.
Dengan faktor-faktor tersebut masyarakat dapat membentuk suatu bangsa-negara.
contohnya adalah Bangsa Yahudi yang bersatu membentuk negara Israel.
2. Sakral
Faktor ini dapat berupa agama atau ideologi yang dianut oleh masyarakat paada suatu
negara. Contohnya adalah agama Katholik yang mampu menciptakan beberapa negara di
Amerika Latin, kemudian ideologi komunisme yang mengikat negara Uni Soviet.
3. Tokoh
Kepemimpinan para tokoh yang disegani dan dihormati masyarakat dapat menjadi
faktor yang menyatukan bangsanegara. Contohnya adalah Mahatma Ghandi di India,
Yoseph Broz Tito di Yugoslavia, Nelson Mandela di Afrika Selatan, dan Ir. Sukarno
(Bung Karno) di Indonesia.
4. Sejarah
KEWARGANEGARAAN 59
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu yang menderita akibat penjajahan
menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan dan solidaritas warga masyarakat yang
tinggi, sehingga melahirkan tujuan yang sama untuk membentuk negara. Contoh :
Indonesia.
5. Bhinneka Tunggal Ika
Kesediaan warga masyarakat untuk bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) tanpa
menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat-istiadat, ras, dan agama, dapat
membentuk organisasi besar berupa negara. Contoh : Republik Indonesia.
6. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai
dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan
masyarakat, semakin saling bergantung di antara jenis pekerjaan, dan akan semakin besar
solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Contohnya adalah negara-negara di Amerika
utara dan Eropa barat.
7. Kelembagaan
Kerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik yang baik, yang melayani warga
tanpa membeda-bedakan asal-usul, suku, agama, ras, dll. dapat mempersatukan orang-
orang sebagai suatu bangsa.
D. IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER BANGSA

Karakter bangsa dapat diartikan tabiat atau watak khas bangsa Indonesia yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Menurut Soemarno Soedarsono,
identitas nasional (karakter bangsa ) tersebut tampil dalam tiga fungsi, yaitu :
1. Sebagai penanda keberadaan atau eksistensinya. Bangsa yang tidak mempunyai jadi
diri tidak akan eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Sebagai pencerminan kondisi bangsa yang menampilkan kematangan jiwa, daya juang,
dan kekuasaan bangsa ini. Hal ini tercermin dalam kondisi bangsa pada umumnya dan
kondisi ketahanan bangsa pada khususnya.
3. Sebagai pembeda dengan bangsa lain di dunia.

E. PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA


Proses tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan
c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur

F. POLITIK IDENTITAS

Politik identitas adalah nama untuk menjelaskan situasi yang ditandai dengan
kebangkitan kelompok-kelompok identitas sebagai tanggapan untuk represi yang

KEWARGANEGARAAN 60
memarjinalisasikan mereka di masa lalu. Identitas berubah menjadi politik identitas ketika
menjadi basis perjuangan aspirasi kelompok (Bagir, 2011: 18).
Politik identitas bisa bersifat positif maupun negatif. Bersifat positif berarti menjadi
dorongan untuk mengakui dan mengakomodasi adanya perbedaan, bahkan sampai pada
tingkat mengakui predikat keistimewaan suatu daerah terhadap daerah lain karena alasan
yang dapat dipahami secara historis dan logis. Bersifat negatif ketika terjadi diskriminasi
antar kelompok satu dengan yang lain, misalnya dominasi mayoritas atas minoritas.

PERTEMUAN 3
Negara dan Konstitusi
A. Negara
Beberapa teori tentang Negara :
1. Menurut Ernest Renan
Bangsa adalah suatu kesatuan solidaritas, kesatuan yang terdiri dari orang-orang yang
saling merasa setia kawan dengan satu sama lain.
2. Benedict Anderson
Bangasa merupakan komunitas pilotik yang dibayangkan (imagined political
comunity) dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat.
3. O. Hood Phillips dkk,
Negara atau state adalah masyarakat politik independen yang menempati wilayah
tertentu, dan yang anggotanya bersatu dengan tujuan untuk menghadapai tantangan
atau kekuatan dari luar yang mempertahankan tatanan internal.
4. Wirjono Projodikoro
Negara adalah suatu organisasi kelompok atau beberapa kelompok yang mendiami
suatu wilayah (teritoir) tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang
mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia.
Dengan memahami beberapa pendapat diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa negara
adalah organisasi masyarakat yang memiliki wilayah tertentu dan berada di bawah
pemerintahan yang berdaulat yang mengatur kehidupan masyarakat tertentu.

B. Unsur-unsur negara
1. Rakyat
Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal menetap atau berdomisili di
suatu negara. Sedangkan bukan penduduk adalah orang-orang yang beretempat
tinggal disuatu negara hanya untuk sementara waktu, dalam bukan maksud untuk
menetap.
Kewarganegaraan seseorang bisa diperoleh :
1. Berdasarkan kewarganegaraan orang tua (ius sanguinis)
2. Berdasarkan tempat lahir (ius soli)
3. Berdasarkan asas ius soli dan ius sanguinis
4. Melalui naturalisasi (perkawinan)
KEWARGANEGARAAN 61
2. Wilayah dengan Batas-Batas tertentu
Batas wilayah indonesia ditetapkan dalam perjanjian dengan negara lain yang
berbatasan.
Berdasarkan dengan wilayah perairan ada 3 batas wilayah laut indonesia.
a. Batas laut teritorial
Laut yang merupkan bagian wilayah suatu negara yang berada dibawah
kedaulatan negara yang bersangkutan. Batas laut indonesia adalah 12 mil
b. Batas landasan kontinen
Dasar lautan, baik dari segi geologi maupun segi morfologi merupakan
kelanjutan dari kontinen atau benuanya. Landasan kontinen indonesia adalah 200
meter sampai kedalam laut
c. Batas zona ekenomi ekslusif (ZEE)
Batas ZEE adalah 200 mil dari garis dasar kearah laut bebas.
3. Pemerintah yang Berdaulat
Kata ‘kedaulatan ‘artinya kekuasaan tertinggi. Dengan demikian pemerintah yang
berdaulat adalah pemerintah yang mempunyai kekuasaan teringgi, kekuasaan yang
tidak berada pada kekuasaan lainnya.

Kedaulatan dibagi menjadi dua, yaitu :


a. Kedaulatan kedalam
Kekuasaan tertinggi ada pada pemerintahan yang berhak untuk mengatur
rakyatnya sendiri
b. Kedaulatan keluar
Bentuk kedaulatan atau kekuasaan tertinggi pemerintah yang harus di hormati
oleh negara lain.
Beberapa sifat-sifat kedaulatan
a. Asli, tidak di turunkan dari kekuasaan lainnya
b. Tertinggi, tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi yang dapat membatasi
kedaultan
c. Abadi, keberadaannya tetap
d. Tidak dapat dibagi, hanya ada satu saja kekuasaan tertinggi di suatu negara.

 Prinsip-Prinsip Negara Republik Indonesia dikaji pada Pembukaan Undang-Undang


45 yaitu:
Alinea pertama
Menjelaskan tentang latar belakang terbentuknya negara dan bangsa indonesia yaitu
tentang kemerdekaan adalah hak kodrat segala bangsa di dunia, dan penjajah itu tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Alinea kedua
Menjelaskan perjalanan bangsa indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
Alinea ketiga
Menjelaskan tentang kedudukan bangsa indonesia yang religius.
Alinea ke empat
KEWARGANEGARAAN 62
Menjelaskan tentang terbentuknya bangsa dan negara indonesia yaitu adanya rakyat
indonesia, pemerintah negara indonesia yang disusun berdasarkan UUD

C. Konstitusi
1. Konstitusi dan Undang-Undang Dasar
Kata konstitusi yang berarti pembentukan berasal dari kata’constituer’
(perancis) yang berarti membentuk. Sedangkan undang-undang dasar merupakan
terjemahan dari bahsa belanda ‘grondwet’. Namun dalam istilah kepustakaan belanda
dikenal pula istilah ‘constitutie’ yang artinya juga undang-undang dasar. Konstitusi
disamakan artinya dengan hukum dasar, yang berarti sifatnya bisa tertulis dan tidak
tertulis. Sedangkan undang-undang dasar adalah hukum dasar yang tertulis atau yang
tertuang dalam suatu naskah atau dokumen. Menurut james bryce konstitusi adalah
suatu kerangka masyarakat, politik negara yang diorganisir dengan dan melalui hukum.
Pendapat lainnya menyatakan bahwa konstitusi memiliki arti luas dan juga
sempit. Dalam pengertian yang sempit konstitusi hanya hanya mengacu pada
ketentuan-ketentuan dasar yang tertuang dalam dokumen tertulis. Sedangkan dalam
pengertian yang luas, konstitusi mencakup kebiasaan ketatanegraan sebagai suatu
kaidah yang sifatnya tidak tertulis.

2. Perubahan Konstitusi
Seberapapun sempurnanya sebuah konstitusi, pasti juga akan mengalami perubahan.
Sesuai dengan perkembangan jaman. Yang terpenting perubahan itu di dasari atas
kepentingan negara dan bangsa yang sebenarnya, bukan untuk kepentingan politik
atau sekelompok orang tertentu.

- KC Wheare
Berpendapat bahwa perubahan konstitusi dapat terjadi dari berbagai cara:
a. Perubahan resmi
b. Penafsiran hakim
c. Kebiasaan ketatanegaraan/ konvensi

D. Peranan Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Secara umum dapat dikatakan bahwa konstitusi disusun sebagai pedoman dasar
dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, agar dapat berjalan
dengan teratur, tertib, dan tidak terjadi tindakan yang seswenang-wenang oleh
pemerintah terhadap rakyat.
Menurut CF Strong, konstitusi di bentuk untuk membatasi tindakan
seswenang-wenang pemerintah, menjamin hak-hak rakyat yang di perintah, dan
menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang bedaulat.
Sehingga dapat dikatakan bahwa peranan konstitusi dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah untuk memberikan landasandan membatasi tindakan pemerintah

KEWARGANEGARAAN 63
agar tidak seswenang-wenang, dan memberikan jaminan atas hak asasi bagi warga
negara.

PERTEMUAN 4
Hubungan Negara dn Warga Negara

A. Pengertian Hak dan Kewajiban


‘Hak Asai Manusia’ adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib
di hormati, dijunjung tinggi, dan di lindungi oleh negara, hukum, dan pemerintahan, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martbat manusia.
‘kewajiban asasi’ adalah kewajiban dasar yang harus di jalankan oleh seseorang dalam
kaitannya dengan kepentingan dirinya sendiri, alam semesta, masyarakat, bangsa, dan
negara maupun kedudukannya sebgai makhluk tuhan
Gambaran skema cakupan hak asasi manusia :

1.
Personal
6. Legal 2.
Equility Properti
Human
Right
3. Social
5.
And
Political
Culture
4.
Procedu
ral

Keterangan :
1. Hak asasi pribadi
- Kebebasan berpendapat
- Kebebasan beragama
- Kebebasan bergerak
2. Hak asasi ekonomi
- Hak memiliki
- Hak manfaat
- Hak membeli
- Hak menjual
KEWARGANEGARAAN 64
3. Hak asasi sosial dan kebudayaan
- Mendapatkan pendidikan
- Mengembangkan kebudayaan
4. Hak asai prosedural
- Mendapatkan keadilan, peradilan, dan juga perlindungan
5. Hak asasi politik
- Memilih
- Dipilih
- Berorganisasi
6. Hak asasi dalam perlakuan yang sama
- Hukum
- pemerintahan
Tabel skema hak dan kewajiban negara, serta hak dan kewajiban warga negara:

Hak negara Menurut teori keadilan aristoteles, ada keadilan


yang diartikan sebagai keadilan legalis, yaitu
keharusan warga negara untuk taat kepada
negara. Keharusan itulah yang menjadi hak
negara
Kewajiban negara 1. melindungi segenap bangsa,
memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia.
(pembukaan UUD 45, alinea ke IV)
2. menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan beribadat menurut
agama dan kepercayaannya itu (pasal
29, ayat 2)
3. membiayai pendidikan dasar (pasal 31,
ayat 2)
4. menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya
nasional (pasal 32, ayat 2)
5. memelihara fakir miskin dan anak-anak
yang terlantar.
Hak warga negara 1. pekerjaan dan penghidupan yang layak
(pasal 27 ayat 2)
2. berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan (pasal 28)
3. status kewarganegaraan (pasal 28D,

KEWARGANEGARAAN 65
ayat 3)
4. mempunyai hak milik pribadi dan hak
milik tersebut tidak boleh diambil alih
secara sewenag-wenang oleh siapapun
(pasal 28H, ayat 4)
5. mendapat pendidikan (pasal 31, ayat 1)
Kewajiban warga negara 1. menjunjung hukum dan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya (pasal
27, ayat 2)
2. menghormati hak asasi manusia orang
lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara (pasal 28J, ayat 1)
3. ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara (pasal 30, ayat 1)
4. untuk pertahanan dan keamanan negara
melaksanakan sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta (pasal 30,
ayat 2)
5. mengikuti pendidikan dasar (pasal 31,
ayat 2)

Pertemuan 5
Demokrasi Indonesia
A. Konsep Demokrasi
secara etimologi, kata demokrasi berasal dari kata ‘demos’ yang berarti rakyat dan
‘cratos/cratein’ yang berarti kekuasaan/ kedaulatan. Jadi demokrasi secara hakikat berarti
pemerintahan dari. Oleh, dan untuk rakyat(abraham lincoln). Demokrasi selalu berkaitan
dengan konsep kehidupan negara/ masyarakat dimana partisipasi rakyat dalam
pemerintahan melalui pemilu menjadi pusatnya.
1. Teori tentang demokrasi
a. Joseph A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional
untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh
kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas perjuangan rakyat.
b. Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-
keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung
didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat.
c. Philippe C. Schimitter, demokrasi adalah bentuk dimana pemerintah diminta
untuk tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka di wilayah publik oleh

KEWARGANEGARAAN 66
warganegara yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan
kerjasama dengan para wakil rakyat.
2. Hakikat demokrasi
1. Pemerintah dari rakyat (goverment of the people)
2. Pemerintah oleh rakyat (goverment by the people)
3. Pemerintah untuk rakyat (goverment for the people)
3. Manfaat demokrasi
a. Kesetaraan sebagai warga negra
b. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum
c. Kesadaran kebutuhan pluralisme dan kompromi
d. Menjamin hak-hak dasar
e. Pembaruan kehidupan sosial

B. Prinsip dan Parameter Demokrasi


 Menurut Robert A. Dahl, ada 6 prinsip demokrasi :
1. Adanya kontrol/kendali atas keputusan pemerintah
2. Adanya pemilihan yang jujur dan teliti
3. Adanya hak dipilih dan memilih
4. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman
5. Adanya kebebasan mendapatkan informasi
6. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka
 Parameter demokrasi :
1. Pembentukan pemerintah melalui pemilu
2. Dasar kekuasaan negara
3. Sistem pertanggung jawaban pemerintah
4. Pengaturan sisitem dan distribusi kekuasaan negara
5. Pengawasan oleh rakyat

C. Unsur Unsur dan Model Demokrasi


 Unsur-unsur penegak demokrasi
a. Negara hukum
b. Penguatan civil society
c. Infrastruktur politik
d. Pers yang bebas dan bertanggung jawab
 Jenis dan model demokrasi
1. Berdasarkan cara menyampaikan pendapat
a. Demokrasi langsung
b. Demokrasi tidak lansung
2. Berdasarkan titik perhatian/ prioritas
a. Demokrasi formal
b. Demokrasi material
c. Demokrasi campuran

KEWARGANEGARAAN 67
3. Berdasarkan prinsip ideologi
a. Demokrasi liberal
b. Demokrasi rakyat

D. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


a. Demokrasi parlementer (liberal)
- Masa berlakunya UUD 1954 pertama (1945-1949)
- Konstitusi RIS 1949
- Berakhir 5 juli dengan diberlakukannya UUD 1945
b. Demokrasi terpimpin (1959-1998)
c. Demokrasi pancasila pada orde baru (1965-1998)
d. Demokrasi pancasila pada era reformasi (1998-sekarang)

KEWARGANEGARAAN 68
LATIHAN SOAL

1. Apa dasar hukum diberikan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ?


- UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 37 ayat 2 mengatakan bahwa Mata kuliah Pendidikan
Bahasa, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan itu wajib diadakan di tiap
perguruan tinggi di Indonesia
- Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/KEP/2006 mengatakan bahwa Mata kuliah
Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan wajib
diberikan di tiap Perguruan Tinggi dan berbobot 3 SKS

2. Jelaskan Pancasila sebagai identitas nasional !


Pancasila mengandung nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang menjadi ciri khas
bangsa Indonesia sehingga terlihat berbeda dari bangsa-bangsa lain

3. Sebutkan kewajiban negara terhadap warga negaranya !


- Menjamin kesejahteraan dan keamanan warga negaranya
- Menjamin HAM warga negaranya sesuai peraturan internsional dengan disesuaikan
dengan agama,etika moral dan kebudayaan suatu bangsa

4. Menurut UU No.12 tahun 2006, negara Indonesia menganut asas kewarganegaraan


apa dan jelaskan !
Ius Sanguinis dari fihak ayah dan ibu, jika terjadi perbedaan kearganegaraan antara ayah
dan ibunya maka anak tersebut diperbolehkan memilih salah satunya setelah berusia 18
tahun

5. Salah satu fungsi konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah dalam negara,
Pembatasan tersebut mencakup apa saja, Jelaskan !
- Isi kekuasaan (Tugas dan wewenang)
- Waktu berkuasa

6. Apa ciri khas dari demokrasi dan apa hubungannya dengan pemilu ?
Ciri khas demokrasi adalah kekuasaan pemerintah yang dibatasi sehingga tidak dibenarkan
untuk bertindak sewenang-sewenang. Hubungannya dengan pemilu adalah masa jabatan
penguasa dibatasi dan langsung dipilih oleh rakyat.

7. Jelaskan hak dan kewajiban WNI dalam hal :


a. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
- Menurut pasal 28 UUD 1945 setiap warga negara berhak untuk membuat segala
macam bentuk perserikatan sesuai dengan keinginannya amun tetap harus tidak
bertentangan dengan Undang-Undang
b. Kemerdekaan memeluk agama

KEWARGANEGARAAN 69
- Menurut pasal 29 ayat 2 UUD 1945 negara menjamin tiap warga negara untuk
memilih agamanya sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dan menjamin
kebebasannya beribadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing

8. Jelaskan hak dan kewajiban WNI dalam hal :


a. Pembelaan Negara
- Menurut pasal 27 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara wajib dan
berhak ikut sera dalam hal pembelaan negara
b. Pertahanan dan Keamanan Negara
- Menurut pasal 30 ayat ayat 1 disebutkan bahwa tiap warga negara wajib dan berhak
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
- Sedangkan menurut pasal 30 ayat 2 menyatakan bahwa sistem pertahanan dan
keamanan negara oleh TNI,POLRI dan rakyat semesta. TNI dan POLRI sebagai
kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

KEWARGANEGARAAN 70

Anda mungkin juga menyukai