Anda di halaman 1dari 10

Sumarnni / Indonesia Jurnal Kebidanan. Vol. I No.

I (2017) 57-66 | 57

HUBUNGAN KADAR HEMAGLOBIN DAN HEMATOKRIT DENGAN


BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR PADA IBU DENGAN PRE EKLAMSIA
DI RS MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO TAHUN 2016
Sumarni
Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto
sumarni2880@gmail.com

Abstrak
Preeklamsi merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan penyebab kematian dan morbiditas
perinatal yang sangat tinggi. Pengaruh preeklamsia pada fetal dan bayi baru lahir adalah insufisiensi
plasenta, asfiksia neonatorum, intra uterine growth retardation (IUGR), prematur, abrasio plasenta,berat
badan lahir rendah dan kematian janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar
hemoglobin dan hematokrit dengan berat badan bayi pada ibu hamil dengan pre eklamsia. Penelitian ini
menggunakan metode survey analitik yaitu dan pendekatan waktu menggunakan case control
retrospektif. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung dan atau di rujuk ke rumah
sakit Margono Soekardjo pada tahun 2014-2015 sebesar65 sampel. Teknik sampel yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis Pearson
Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan antara kadar hemoglobin dengan berat
badan bayi baru lahir dengan nilai p: 0.002 dan kekuatan hubungan tinggi yaitu 0,989.Ada hubungan
antara kadar hematokrit dengan berat badan bayi baru lahir (p:0,029) dengan kekuatan tinggi
(0,817).Kesimpulan: Ada hubungan antara hemoglobin dan hemotokrit dengan berat badan bayi baru
lahir
Kata Kunci: Hemoglobin, Hematokrit, Berat badan bayi

Abstract
Preeclampsia is one of the causes of maternal mortality and causes of perinatal mortality and
morbidity is very high. Effect of preeclampsia in fetal and newborn is placental insufficiency, neonatal
asphyxia, intra-uterine growth retardation (IUGR), preterm abrasio placenta, low birth weight and fetal
death. This study aims to determined the relationship between levels of hemoglobin and hematocrit
weight babies in pregnant women with pre-eclampsia. This study used an analytical survey method and
approach that used a retrospective case control. Samples in this study were pregnant women who visited
and or refered to Margono Soekardjo’s hospital in 2014-2015 amounted to 65 samples. Sampling
technique used simple random sampling. Analyzed used Pearson Correlation. The results showed that
There was a relationship between hemoglobin levels with weight newborns with p value: 0.002 and
0.989, namely high strength of the relationship. There was a correlation between the levels of hematocrit
with weight newborns (p: 0.029) with high strength (0.817). Conclusion: There was a relationship
between hemoglobin and hemotokrit with weight newborns
Keywords: Hemoglobin, Hematocrit, weight newborns

dalam penelitiannya menyebutkan bahwa ada


I. PENDAHULUAN hubungan preeklamsia dengan berat badan
Preeklamsi merupakan salah satu lahir bayi. Sementara itu hasil penelitian Lau
penyebab kematian ibu dan penyebab et. Al (2004) menunjukkan bahwa
kematian dan morbiditas perinatal yang preeklamsia signifikan menyebabkan berat
sangat tinggi. Pengaruh preeklamsia pada badan lahir bayi rendah. Berat badan lahir
fetal dan bayi baru lahir adalah insufisiensi rendah pada bayi yang dilahirkan oleh ibu
plasenta, asfiksia neonatorum, intra uterine dengan preeklamsi dapat terjadi karena bayi
growth retardation (IUGR), premature, lahir kurang bulan atau cukup bulan tetapi
abrasio plasenta (Gilbert & Harmon, 2005), mengalami gangguan pertumbuhan.
berat badan lahir rendah dan kematian janin.
Gangguan pertumbuhan janin dapat terjadi
Menurut Ambarwati dan Irdawati (2009)
akibat gangguan sirkulasi retroplasenter
58 | Sumarnni / Indonesia Jurnal Kebidanan. Vol. I No.I (2017) 57-66

dimana spasme arteriola menyebabkan hematokrit dengan berat badan bayi pada ibu
asfiksia janin dan spasme yang berlangsung hamil dengan pre eklamsia
lama dapat mengganggu pertumbuhan janin.
Spasme pembuluh darah arteriola yang II. LANDASAN TEORI
menuju organ penting dalam tubuh dapat A. Pre Eklamsia
menimbulkan mengecilnya aliran darah yang Preeklamsi adalah suatu sindrom yang
menuju retroplasenta sehingga berhubungan dengan kehamilan berupa
mengakibatkan gangguan pertukaran CO2, penurunan perfusi organ akibat vasospasme
O2 dan nutrisi pada janin (Cunningham et.al, dan aktivasi endotel.(Cunningham et al,
2006). Preeklamsi menyebabkan 2006). Penyakit ini ditandai dengan
berkurangnya perfusi uteroplacental yang peningkatan tekanan darah dan protein urin.
menyebabkan the unique pathogenic process, Preeklamsi sendiri masih merupakan
berkurangnya aliran darah ini dapat penyebab utama morbiditas dan mortalitas
menyebabkan berat badan lahir bayi arteriola maternal maupun neonatal di seluruh dunia
yang mendadak dan berat dapat menyebabkan (Roberts, 2003; Gupta dkk, 2009). Sementara
kematian janin, bila spasme berlangsung lama di Indonesia kelainan ini masih merupakan
dapat mengganggu pertumbuhan janin penyebab kematian ibu nomor dua tertinggi
(Gilbert & Harmon, 2005). Ibu dengan (24%), setelah pendarahan (Depkes RI, 2001).
preeklamsi berpotensi melahirkan bayi kecil Pengaruh preeklamsi pada ibu hamil
untuk usia kehamilan. Hal ini disebabkan bervariasi dari hipertensi ringan, hipertensi
terjadinya vasospasme dan hipovolemi berat, krisis hipertensi, eklamsi hingga
dengan akibat janin menjadi hipoksia dan sindrom HELLP, sedangkan dampak kelainan
malnutrisi, sehingga bayi sering terlahir ini pada janin juga bervariasi dari kelahiran
premature (Blair et al, 1999). prematur, PJT (pertumbuhan janin terhambat)
hingga kematian janin (Jaya Kusuma, 2006).
Penurunan fungsi sejumlah organ dan
Diseluruh dunia sekitar 15% kelahiran
sistem diperkirakan akibat disfungsi endotel
preterm merupakan prematuritas iatrogenik
pembuluh darah dan vasospasme. Kerusakan
akibat sekunder dari kelahiran pada penderita
endotel yang menyeluruh pada tubuh
preeklamsi. Dan di negara-negara barat
penderita pre eklamsia akan menyebabkan
diperkirakan 1/3 bayi yang lahir dari penderita
banyak perubahan, disfungsi sistem dan
preeklamsi mengalami PJT (Auer dkk, 2010).
kegagalan sistem tubuh. Salah satu perubahan
Preeklamsi juga meningkatkan kematian
yang terjadi pada pre eklamsia adalah adanya
perinatal di negaranegara maju hingga 5 kali
penurunan volume plasma. Volume plasma
lipat (Roberts, 2003).
pada pre eklamsia akan menurun 30-40%
dibandingkan dengan kehamilan normal. Preeklamsi merupakan salah satu
Penurunan plasma akan menyebabkan komplikasi medis yang paling sering dalam
terjadinya peningkatan hemokonsentrasi, kehamilan, diperkirakan mengenai sekitar 5 -
setelah itu terjadilah peningkatan viskositas 10% dari seluruh kehamilan di dunia (WHO,
darah yang dapat diidentifikasi dengan 2002; Habli dan Sibai, 2008) dan dilaporkan
peningkatan kadar hemoglobin dan terdapat sekitar 50.000 sampai 76.000
hemotokrit (Rambulangi, 2003). Menurut kematian setiap tahun akibat preeklamsi
Chang et all (1995) dalam penelitiannya (WHO, 2002). Kelainan ini merupakan
menemukan bahwa peningkatan kadar penyebab dari sekitar 16% kematian ibu di
hematokrit lebih dari 44% menunjukan negara maju (Habli dan Sibai, 2008). Di
adanya kondisi hemokonsentrasi dengan Amerika Serikat dilaporkan angka kejadian
penurunan perfusi plasenta pada pre eklamsia preeklamsi sekitar 5% hingga 8% dari seluruh
berat, sehingga kadar hematokrit ini dapat kehamilan (Hauth, 2000). Angka kejadian
digunakan sebagai prediktor keluaran prenatal preeklamsi di Indonesia bervariasi antara 2,1-
yang buruk. 8,5%. Untuk angka kejadian di RSUP Sanglah
Denpasar, periode 2002-2003 dilaporkan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kejadian preeklamsi sebesar 5,83% (Oka dan
hubungan antara kadar hemoglobin dan
Surya, 2004), pada periode 2004- 2005
Sumarnni / Indonesia Jurnal Kebidanan. Vol. I No.I (2017) 57-66 | 59

sebesar 6,06% (Sudarmayasa dan Surya, etiologi, maupun intervensi yang terbaik
2006), sementara pada periode 2009-2010, untuk preeklamsi, tetapi konsensus yang ada
dilaporkan sebesar 7,31% (Lidapraja dan untuk preeklamsi masih kurang (Gupta,
Surya, 2011). Faktor Risiko Terdapat banyak 2005). Sejumlah teori mengenai mekanisme
faktor risiko untuk terjadinya preeklamsi, etiopatofisiologi preeklamsia telah banyak
yang dapat dikelompokkan dalam faktor didiskusikan, tetapi teori-teori etiologi dan
risiko sebagai berikut: (1) Primigravida, patogenesis tersebut masih belum dapat
primipaternitas, (2) Hiperplasentosis, seperti dibuktikan secara pasti (Habli dan Sibai,
mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes 2008; Borekci dkk, 2009). Karena itulah
mellitus, hidrops fetalis, bayi besar, (3) Umur preeklamsi masih digambarkan sebagai
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, sebuah “disease of theories” (Reynolds,
(4) Riwayat keluarga pernah 2003). Namun penurunan fungsi sejumlah
preeklamsi/eklamsi, (5) Penyakit ginjal dan organ dan sistem diperkirakan akibat
hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan, disfungsi endotel pembuluh darah dan
dan (6) Obesitas (Angsar, 2008). vasospasme. Penurunan fungsi organ tersebut
menyebabkan berbagai perubahan dalam
Angka kejadian preeklamsi pada nulipara
kehamilansalah satunya perubahan profil
lebih tinggi daripada multipara (Cunningham,
hematologi ibu hamil. Profil hematologi
2006). Pada penelitian yang lain disebutkan
meliputi jumlah eritrosit, kadar hemoglobin,
bahwa wanita nulli pada berisiko lima hingga
hematokrit, jumlah leukosit, jumlah
sepuluh kali lipat lebih tinggi untuk menderita
trombosit,MCV (mean corpuscular volume
preeklamsi dibandingkan dengan wanita
atau volume eritrosit rata-rata), MCH (mean
multipara (Lockwood dkk, 2000). Pada
corpuscular hemoglobin atau hemoglobin
kehamilan multi fetus juga didapatkan
eritrosit rata-rata), dan MCHC(mean
peningkatan risiko preeklamsi sebesar empat
corpuscular hemoglobin concentration atau
hingga lima kali lipat lebih tinggi dari pada
kadar hemoglobin eritrosit rata-rata).
kehamilan normal. Pada kehamilan kembar
dibandingkan dengan kehamilan tunggal, Hemoglobin dan hematokrit dapat
insidensi hipertensi gestasional adalah 13% meningkat karena adanya hemokonsentrasi,
berbanding 6%, dan insidensi preeklamsi atau bisa juga terjadi anemia sekunder karena
adalah 13% berbanding 5%. Juga dikatakan hemolisis pada kasus-kasus tertentu. Kadar
bahwa risiko preeklamsi meningkat lebih leukosit, terutama neutrofil, meningkat karena
tinggi pada wanita dengan kehamilan triplet, menggambarkan proses inflamasi yang terjadi
walaupun tidak berhubungan dengan pada preeklampsia/eklampsia. Kenaikan
zigositasnya (Cunningham, 2010). jumlah neutrofil juga dapat menggambarkan
tingkat keparahan respon inflamasi pada
Faktor lainnya yang juga mungkin
preeklampsia berat. Trombositopenia terjadi
berpengaruh yaitu usia ibu yang ekstrim, yaitu
karena adanya peningkatan aktivasi platelet
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
dan koagulasi platelet akibat perlukaan
obesitas, riwayat keluarga dengan preeklamsi,
pembuluh darah. Trombositopenia juga
dan ras kulit hitam. Ibu yang mengalami
memudahkan terjadinya hemolisis dan
preeklamsi pada kehamilan pertama memiliki
fragmentasi eritrosit sehingga nilai MCH,
risiko sebesar 12 kali lebih tinggi daripada ibu
MCV, dan MCHC, serta jumlah eritrosit juga.
dengan kehamilan pertama yang normal
(Cunningham, 2010). Dalam hubungannya Preeklamsia juga sangat mempengaruhi
dengan stress oksidatif, banyak penulis janin dan bayi yang dilahirkan, tingginya
menyatakan bahwa penyakit atau keadaan angka kejadian mempengaruhi kondisi janin
apapun yang melibatkan peranan stress dan perinatal. Sedangkan efek preeklamsia
oksidatif atau pembentukan lipid peroksida pada fetal dan bayi baru lahir adalah
meningkatkan risiko terjadinya preeklamsi insufisiensi plasenta, asfiksia neonatorum,
(Henriksen, 2000; Gupta dkk, 2009). intra uterine growth retardation (IUGR),
premature, abrasio plasenta (Gilbert &
Pelbagai penelitian pada preeklamsi telah
Harmon, 2005), berat badan lahir rendah
dilakukan untuk mencari faktor risiko,
60 | Sumarnni / Indonesia Jurnal Kebidanan. Vol. I No.I (2017) 57-66

(Rasmussen et al 2000) dan kematian janin menuju organ penting dalam tubuh dapat
(Gibson, 2007). Sementara itu hasil penelitian menimbulkan mengecilnya aliran darah yang
Lau et. Al (2004) menunjukkan bahwa menuju retroplasenta sehingga
preeklamsia signifikan menyebabkan berat mengakibatkan gangguan pertukaran CO2,
badan lahir bayi rendah. Berat badan lahir O2 dan nutrisi pada janin (Cunningham et.al,
rendah pada bayi yang dilahirkan oleh ibu 2006).
dengan preeklamsi dapat terjadi karena bayi Preeklamsi menyebabkan berkurangnya
lahir kurang bulan atau cukup bulan tetapi perfusi uteroplacental yang menyebabkan the
mengalami gangguan pertumbuhan. unique pathogenic process, berkurangnya
Gangguan pertumbuhan janin dapat terjadi aliran darah ini dapat menyebabkan berat
akibat gangguan sirkulasi retroplasenter badan lahir bayi arteriola yang mendadak dan
dimana spasme arteriola menyebabkan berat dapat menyebabkan kematian janin, bila
asfiksia janin dan spasme yang berlangsung spasme berlangsung lama dapat mengganggu
lama dapat mengganggu pertumbuhan janin. pertumbuhan janin (Gilbert & Harmon, 2005).
Spasme pembuluh darah arteriola yang Ibu dengan preeklamsi berpotensi melahirkan
menuju organ penting dalam tubuh yang bayi kecil untuk usia kehamilan. Hal ini
menuju organ penting dalam tubuh dapat disebabkan terjadinya vasospasme dan
menimbulkan mengecilnya aliran darah yang hipovolemi dengan akibat janin menjadi
menuju retroplasenta sehingga hipoksia dan malnutrisi, sehingga bayi sering
mengakibatkan gangguan pertukaran CO2, terlahir premature ( Blair et al, 1999).
O2 dan nutrisi pada janin (Cunningham et.al,
B. Pertumbuhan janin dan berat badan
2006). Preeklamsi menyebabkan
bayi baru lahir
berkurangnya perfusi uteroplacental yang Normalnya, berat badan (BB) bayi baru
menyebabkan the unique pathogenic process, lahir harus mencapai 2.500 gram.
berkurangnya aliran darah ini dapat Pertambahan BB bayi bisa dilihat per
menyebabkan berat badan lahir bayi arteriola triwulan. Pada triwulan I, kenaikan BB
yang mendadak dan berat dapat menyebabkan berkisar 150-250 gram/minggu, triwulan II
kematian janin, bila spasme berlangsung lama kenaikannya 500-600 gram/bulan, triwulan III
dapat mengganggu pertumbuhan janin naik 350 - 450 gram/bulan, dan triwulan IV
(Gilbert & Harmon, 2005). Ibu dengan sekitar 250-350 gram/bulan.
preeklamsi berpotensi melahirkan bayi kecil
untuk usia kehamilan. Hal ini disebabkan Acuan untuk melihat normal-tidaknya BB
terjadinya vasospasme dan hipovolemi adalah saat usianya mencapai 6 bulan dan 1
dengan akibat janin menjadi hipoksia dan tahun. Diusia 6 bulan, BB bayi harus
malnutrisi, sehingga bayi sering terlahir mencapai 2 kali lipat berat lahir dan menjadi
premature ( Blair et al, 1999). 3 kali lipatnya pada usia 1 tahun. Bayi kurus
adalah yang saat lahir BB-nya rendah atau di
Sementara itu hasil penelitian Lau et. Al bawah 2.500 gram.
(2004) menunjukkan bahwa preeklamsia
signifikan menyebabkan berat badan lahir Krisis energi yang berakibat menurunnya
bayi rendah. Berat badan lahir rendah pada daya beli masayarakat terutama kelompok
bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan dibawah garis kemiskinan akan memicu
preeklamsi dapat terjadi karena bayi lahir masalah yang lebih besar pada masa depan
kurang bulan atau cukup bulan tetapi bangsa. Ibu hamil serta janinya rentan
mengalami gangguan pertumbuhan. terhadap dampak krisis energi yang sedang
Gangguan pertumbuhan janin dapat terjadi terjadi. Asupan nutrisi saat ibu hamil akan
akibat gangguan sirkulasi retropalsenter sangat berpengaruh pada outcome kehamilan
dimana spasme arteriola menyebabkan tersebut. Kehidupan manusia dimulai sejak
asfiksia janin dan spasme yang berlangsung masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu,
lama dapat mengganggu pertumbuhan janin. manusia kecil telah memasuki masa
Spasme pembuluh darah arteriola yang perjuangan hidup yang salah satunya
menuju organ penting dalam tubuh yang menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi
Sumarnni / Indonesia Jurnal Kebidanan. Vol. I No.I (2017) 57-66 | 61

yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Meski dalam jumlah terminimum
Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak sekalipun, keterbatasan nutrisi kehamilan
mencukupi maka janin tersebut mempunyai (maternal) pada saat terjadinya proses
konsekuensi kurang menguntungkan dalam pembuahan janin dapat berakibat pada
kehidupan berikutnya. kelahiran prematur dan efek negatif jangka
panjang pada kesehatan janin. Sekitar 40 %
Kehamilan selalu berhubungan dengan
wanita yang melahirkan prematur disebabkan
perubahan fisiologis yang berakibat
oleh faktor yang tak diketahui (idiopatik).
peningkatan volume cairan dan sel darah
Penelitian pada hewan uji kemudian
merah serta penurunan konsentrasi protein
membuktikan adanya korelasi antara
pengikat nutrisi dalam sirkulasi darah, begitu
kelahiran prematur dengan kekurangan nutrisi
juga dengan penurunan nutrisi mikro. Pada
sebelum kehamilan dimulai. Pada kehamilan
kebanyakan negara berkembang, perubahan
normal, janin sendiri yang akan menentukan
ini dapat diperburuk oleh kekurangan nutrisi
kapan dirinya akan memulai proses kelahiran.
dalam kehamilan yang berdampak pada
Pada hewan uji, telah diketahui kalau proses
defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang
ini dimulai dari aktivasi kelenjar adrenal
dapat berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi
untuk memproduksi akumulasi mendadak
baru lahir (Parra, B. E., L. M. Manjarres, et al.
cortisol di dalam darah. Akibatnya, terjadilah
2005). Pada kekurangan asupan mineral seng
proses berantai yang berujung pada proses
(zinc) dalam kehamilan misalnya, dapat
kelahiran, dan hal yang sama pula dianggap
berakibat gangguan signifikan pertumbuhan
terjadi pada manusia. (Challis, J. R., S. J. Lye,
tulang. Pemberian asam folat tidak saja
et al. 2001).
berguna untuk perkembangan otak sejak janin
berwujud embrio, tetapi menjadi kunci Masalahnya adalah jika kehamilan terjadi
penting pertumbuhan fungsi otak yang sehat prematur. Pada kasus ini paru-paru dan organ-
selama kehamilan (Christiansen, M. and E. organ penting hanya memilik kemampuan
Garne 2005). minimum untuk berkembang dalam rahim
guna mempersiapkan kehidupan di luar rahim
Kasus-kasus gangguan penutupan jaringan
nantinya. Para peniliti mempercayai bahwa
saraf tulang belakang (spina bifida) dan
cortisol dari kelenjar adrenal juga memacu
kondisi dimana otak janin tidak dapat
pematangan dari sistem organ tubuh janin
terbentuk normal (anencephaly) dapat
seperti paru-paru, dimana penting bagi bayi
dikurangi hingga 50% dan 85% jika ibu hamil
agar dapat langsung bernafas dengan
mendapat asupan cukup asam folat sebelum
mengembangkan paru-parunya seketika lahir.
dia hamil. Ibu hamil harus mendapatkan
Jika tidak terdapat cukup cortisol untuk
asupan vitamin yang cukup sebelum
mematangkan paru-paru di dalam rahim, bayi
terjadinya kehamilan karena pembentukan
yang lahir akan mengalami sindrom gawat
otak janin dimulai pada minggu-mingu
nafas (respiratory distress syndrome) dan
pertama kehamilan, justru pada saat sang ibu
berlanjut pada keadaan asfiksia (lemas) dan
belum menyadari dirinya telah hamil(Obeid,
kemudian meninggal. Ini adalah momok
R. and W. Herrmann 2005)( Wen, S. W. and
menakutkan dari kelahiran prematur(Challis,
M. Walker 2005).
J. R., S. J. Lye, et al. 2001).
Pada kasus-kasus dimana janin mengalami
Penelitian pada hewan uji juga
defisiensi asam folat, sel-sel jaringan utama
membuktikan bahwa sekalipun keadaan
(stem cells) akan cenderung membelah lebih
nutrisi yang buruk dalam kehamilan
lambat daripada pada janin yang dikandung
diperbaiki dan kemungkinan dapat kembali ke
ibu hamil dengan asupan asam folat yang
keadaan normal, janin-janin dalam kasus di
cukup. Sehingga stem cells yang dibutuhkan
atas ternyata telah mengalami proses
untuk membentuk jaringan otak juga
percepatan pematangan kelenjar adrenalnya
berkurang. Selain itu, sel-sel yang mati juga
yang memacu kelahiran prematur dalam
akan bertambah, jauh lebih besar daripada
waktu rata-rata 1 minggu. Wanita hamil harus
yang seharusnya (Santoso, M. I. and M. S.
berpikir untuk mendapatkan diet dan asupan
Rohman (2005).
62 | Sumarnni / Indonesia Jurnal Kebidanan. Vol. I No.I (2017) 57-66

makanan yang adekuat sebelum mereka tahu Abrupsio plasenta (plasenta lepas dari
dirinya hamil, karena nutrisi yang cukup lokasi implantasi di rahim sebelum
setelah kehamilan terjadi tidak dapat waktunya), Plasenta previa (plasenta
mengkompensasikan ketidakcukupan asupan berimplantasi di segmen bawah rahim)
nutrisi sebelum kehamilan. Meski dalam dan, Infeksi di sekitar jaringan janin
jumlah sekecil apapun kekurangan nutrisinya. 3. Faktor janin: Janin kembar, Infeksi, Cacat
Karena itu jika Anda merencanakan untuk janin dan, Kelainan kromosom
hamil, diri Anda harus dalam kecukupan PJT dapat terjadi kapanpun dalam
nutrisi sebelum Anda memulai kehamilan, kehamilan. PJT yang muncul sangat dini
karena jika tidak, bayi Anda kemungkinan sering berhubungan dengan kelainan
besar akan lahir prematur. kromosom dan penyakit ibu. Sementara, PJT
yang muncul terlambat (>32 minggu)
Dalam dunia medis istilah pertumbuhan
biasanya berhubungan dengan problem lain.
janin terhambat-PJT (intrauterine growth
Pada kasus PJT, pertumbuhan seluruh tubuh
restriction) diartikan sebagai suatu kondisi
dan organ janin menjadi terbatas. Ketika
dimana janin berukuran lebih kecil dari
aliran darah ke plasenta tidak cukup, janin
standar ukuran biometri normal pada usia
akan menerima hanya sejumlah kecil oksigen,
kehamilan. Kadang pula istilah PJT sering
ini dapat berakibat denyut jantung janin
diartikan sebagai kecil untuk masa kehamilan-
menjadi abnormal, dan janin berisiko tinggi
KMK (small for gestational age). Umumnya
mengalami kematian. Bayi-bayi yang
janin dengan PJT memiliki taksiran berat
dilahirkan dengan PJT akan mengalami
dibawah persentil ke-10. Artinya janin
keadaan berikut :
memiliki berat kurang dari 90 % dari
1. Penurunan level oksigenasi
keseluruhan janin dalam usia kehamilan yang
2. Nilai APGAR rendah (suatu penilaian
sama. Janin dngan PJT pada umumnya akan
untuk menolong identifikasi adaptasi bayi
lahir prematur (<37 minggu) atau dapat pula
segera setelah lahir)
lahir cukup bulan (at term, >37
3. Aspirasi mekonium (tertelannya
minggu)(Gardosi, J. O. 2005).
faeces/tinja bayi pertama di dalam
Bayi-bayi yang dilahirkan dengan PJT kandungan) yang dapat berakibat
biasanya tampak kurus, pucat, dan berkulit sindrom gawat nafas
keriput. Tali pusat umumnya tampak rapuh 4. Hipoglikemi (kadar gula rendah)
dam layu dibanding pada bayi normal yang 5. Kesulitan mempertahankan suhu tubuh
tampak tebal dan kuat. PJT muncul sebagai janin
akibat dari berhentinya pertumbuhan jaringan 6. Polisitemia (kebanyakan sel darah merah)
atau sel. Hal ini terjadi saat janin tidak Pada kasus-kasus PJT yang sangat parah
mendapatkan nutrisi dan oksigenasi yang dapat berakibat janin lahir mati (stillbirth)
cukup untuk perkembangan dan pertumbuhan atau jika bertahan hidup dapat memiliki efek
organ dan jaringan, atau karena infeksi. Meski buruk jangka panjang dalam masa kanak-
pada sejumlah janin, ukuran kecil untuk masa kanak nantinya. Kasus-kasus PJT dapat
kehamilan bisa diakibatkan karena faktor muncul, sekalipun Sang ibu dalam kondisi
genetik (kedua orangtua kecil), kebanyakan sehat, meskipun, faktor-faktor kekurangan
kasus PJT atau KMK dikarenakan karena nutrisi dan perokok adalah yang paling sering.
faktor-faktor lain. Beberapa diantaranya Menghindari cara hidup berisiko tinggi,
sebagai berikut: makan makanan bergizi, dan lakukan kontrol
1. Faktor ibu: Tekanan darah tinggi, kehamilan (prenatal care) secara teratur dapat
Penyakit ginjal, Kencing manis stadium menekan risiko munculnya PJT(Gardosi, J. O.
lanjut, Penyakit jantung dan pernafasan, 2005).
Malnutrisi, anemia, Infeksi, III.METODE PENELITIAN
Penyalahgunaan obat narkotika dan
alkohol dan, Perokok Penelitian ini menggunakan metode
2. Faktor sirkulasi uteroplasenta: Penurunan survey analitik yaitu dan pendekatan waktu
aliran darah dari rahim dan plasenta, menggunakan case control retrospektif.
Sumarnni / Indonesia Jurnal Kebidanan. Vol. I No.I (2017) 57-66 | 63

Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil hemotokrit (Rambulangi, 2003). Olsson
yang berkunjung dan atau di rujuk ke rumah (2010) menyatakan bahwa hemoglobin
sakit Margono Soekardjo pada tahun 2014- berhubungan dengan tekanan darah sistolik.
2015. Jumlah populasinya adalah sebanyak Hemoglobin berhubungan dengan
230 kasus ibu hamil dengan pre eklamsia pada endothelium dependent vasodilatation dimana
tahun 2014-2015.Sampel dalam populasi ini terjadi peningkatan konsentrasi hemoglobin
sebesar 65 sampel. Teknik sampel yang pada hipertensi essensial (Maio,2011),
digunakan dalam penelitian ini menggunakan sehingga Maio menyimpulkan ibu hamil yang
simple random sampling. Analisis data mempunyai kadar hemoglobin tinggi
menggunakan analisis uji Pearson mempunyai risiko untuk terjadi pre eklamsia.
Correlation.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Diskripsi kadar hematokrit ibu hamil dengan
pre eklamsia di RSUD Margono Soekardjo
1. Diskripsi kadar hemoglobin ibu hamil dengan Purwokerto
pre eklamsia di RSUD Margono Soekardjo
Purwokerto HEMATOKRIT
20
60
15
40
10
20
5 0
0 20 40 60 80
0
0 20 40 60 80
Nilai maksimum 46, minmum 21, mean 36
Nilai maksimum 16 g%, minimum 7,4g%, Diagram2. Kadar hematokrit ibu hamil
mean 12,03 dengan pre Eklamsia di RSUD Margono
Soekardjo Purwokerto
Diagram 1. Kadar hemoglobin ibu hamil
dengan Pre klamsia di RSUD Margono Berdasarkan Diagram2 diatas dapat dilihat
Soekardjo Purwokerto bahwa kadar hematokrit pada ibu hamil
dengan pre eklamsia paling tinggi adalah46 %
Berdasarkan Diagram 1 diatas dapat
dilihat bahwa kadar Hemoglobin pada ibu dan nilai Hematokrit paling rendah adalah
21%, sedangkan nilai mean kadar hematocrit
hamil dengan pre eklamsia paling tinggi
adalah 16 g%, dan nilai Hb paling rendah adalah 36%. Nilai normal hematokrit pada
kehamilan 32-40% (Taber,1994).Kerusakan
adalah 7.4 g%, sedangkan nilai mean kadar
Hb adalah 12.03 g%. Hb normal pada akhir endotel yang menyeluruh pada tubuh
penderita pre eklamsia akan menyebabkan
kehamilan adalah 10-14 g% (Taber, 1994).
Kerusakan endotel yang menyeluruh pada banyak perubahan, disfungsi sistemdan
kegagalan sistem tubuh. Salah satu perubahan
tubuh penderita pre eklamsia akan
menyebabkan banyak perubahan, disfungsi yang terjadi pada pre eklamsia adalah adanya
penurunan volume plasma. Volume plasma
sistem dan kegagalan sistem tubuh. Salah satu
perubahan yang terjadi pada pre eklamsia pada pre eklamsia akan menurun 30-40%
dibandingkan dengan kehamilan normal.
adalah adanya penurunan volume plasma.
Volume plasma pada pre eklamsia akan Penurunan plasma akan menyebabkan
terjadinya peningkatan hemokonsentrasi,
menurun 30-40% dibandingkan dengan
kehamilan normal. setelah itu terjadilah peningkatan viskositas
darah yang dapat diidentifikasi dengan
Penurunan plasma akan menyebabkan
terjadinya peningkatan hemokonsentrasi, peningkatan kadar hemoglobin dan
hemotokrit (Rambulangi, 2003).
setelah itu terjadilah peningkatan viskositas
darah yang dapat diidentifikasi dengan Menurut Chang et all (1995) dalam
peningkatan kadar hemoglobin dan penelitiannya menemukan bahwa
64 | Sumarnni / Indonesia Jurnal Kebidanan. Vol. I No.I (2017) 57-66

peningkatan kadar hematokrit lebih dari 44% Hemoglobin dengan Berat Badan lahir
menunjukan adanya kondisi hemokonsentrasi diperoleh hasil sebagai berikut:
dengan penurunan perfusi plasenta pada pre
eklamsia berat, sehingga kadar hematokrit ini
dapat digunakan sebagai prediktor keluaran
prenatal yang buruk.
3. Diskripsi berat badan bayi baru lahir pada ibu
dengan pre eklamsia di RSUD Margono
Soekardjo Purwokerto

Diagram 4. Hubungan antara kadar


Hemoglobin dengan berat badan bayi pada ibu
hamil dengan pre eklamsia
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
bahwa ada hubungan antara kadar
Mean: 2.676 gr; Minimum: 800 gr, hemoglobin dengan berat badan bayi baru
Maximum: 4.500 gr lahir dengan nilai p: 0.002 dan kekuatan
Diagram3. Diskripsi Berat badan bayi baru hubungan tinggi yaitu 0,989, dan berdasarkan
lahir pada ibu hamil dengan pre eklamsia Diagram 4. Di atas menunjukan bahwa kadar
hemoglobin yang tinggi mempengaruhi berat
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut
badan bayi, dimana semakin tinggi
menunjukan bahwa rata-rata berat badan bayi
hemoglobin, berat badan bayi lebih kecil, hal
baru lahir pada ibu yang mengalami pre
ini disebabkan karena adanya
eklamsia adalah 2.676 gr. Sedangkan berat
hemokonsentrasi pada ibu hamil dengan pre
badan paling kecil sebesar 800 gram dan berat
eklamsia, dimana kondisi hemokonsetrasi
badan paling besar adalah 4.500 gr. Hal ini
ditunjukan dengan adanya nilai hemoglobin
menunjukan bahwa berat badan bayi rentang
dan hemotokrit yang sangat tinggi. Tingginya
dari 800 sampai dengan 4.500 gr dengan rata-
konsentasi hemoglobin pada wanita hamil
rata berat badan adalah normal yaitu lebih dari
dengan tekanan darah yang normal
2.500 gr.
berhubungan dengan rendahnya berat badan
Menurut Ambarwati dan Irdawati (2009) bayi dan IUGR. Kadar hemoglobin > 17 g%
dalam penelitiannya menyebutkan bahwa ada berpengaruh terhadap keluaran prenatal.
hubungan preeklamsia dengan berat badan (presbitero,1994). Ibu hamil yang mengalami
lahir bayi. Sementara itu hasil penelitian Lau preeklamsia dapat mengalami insufisiensi
et. Al (2004) menunjukkan bahwa plasenta, asfiksia neonatorum, intra uterine
preeklamsia signifikan menyebabkan berat growth retardation (IUGR), premature,
badan lahir bayi rendah. Berat badan lahir abrasio plasenta (Gilbert & Harmon, 2005),
rendah pada bayi yang dilahirkan oleh ibu berat badan lahir rendah dan kematian janin.
dengan preeklamsi dapat terjadi karena bayi Sementara itu hasil penelitian Lau et. Al
lahir kurang bulan atau cukup bulan tetapi (2004) menunjukkan bahwa preeklamsia
mengalami gangguan pertumbuhan. signifikan menyebabkan berat badan lahir
Hubungan antara kadar Hemoglobin bayi rendah. Berat badan lahir rendah pada
dengan Berat badan bayi baru lahir pada ibu bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan
hamil dengan Pre eklamsia di RSUD Margono preeklamsi dapat terjadi karena bayi lahir
Soekardjo Purwokerto kurang bulan atau cukup bulan tetapi
mengalami gangguan pertumbuhan.
Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukan bahwa hubungan antara kadar
Sumarnni / Indonesia Jurnal Kebidanan. Vol. I No.I (2017) 57-66 | 65

Gangguan pertumbuhan janin dapat terjadi kadar hematokit dengan berat badan bayi baru
akibat gangguan sirkulasi retroplasenter lahir (p:0,029) dengan kekuatan tinggi
dimana spasme arteriola menyebabkan (0,817). Dari Gambar 5 tersebut menunjukkan
asfiksia janin dan spasme yang berlangsung bahwa semakin tinggi konsentrasi kadar
lama dapat mengganggu pertumbuhan janin. hematokrit darah makan semakin rendah berat
Spasme pembuluh darah arteriola yang badan bayi. Hal ini sesuai dengan teori yang
menuju organ penting dalam tubuh yang menyebutkan bahwa hematokrit dapat
menuju organ penting dalam tubuh dapat meningkat karena adanya hemokonsentrasi,
menimbulkan mengecilnya aliran darah yang Menurut Chang et all (1995) dalam
menuju retroplasenta sehingga penelitiannya menemukan bahwa
mengakibatkan gangguan pertukaran CO2, peningkatan kadar hematokrit lebih dari 44%
O2 dan nutrisi pada janin (Cunningham et.al, menunjukan adanya kondisi hemokonsentrasi
2006). Preeklamsi menyebabkan dengan penurunan perfusi plasenta pada pre
berkurangnya perfusi uteroplacental yang eklamsia berat, sehingga kadar hematokrit ini
menyebabkan the unique pathogenic process, dapat digunakan sebagai prediktor keluaran
berkurangnya aliran darah arteriola yang prenatal yang buruk.
mendadak dan berat dapat menyebabkan
kematian janin, bila spasme berlangsung lama V. KESIMPULAN
dapat mengganggu pertumbuhan janin Kadar Hemoglobin ibu hamil yang
(Gilbert & Harmon, 2005). Ibu dengan mengalami pre eklamsia di RSUD Margono
preeklamsi berpotensi melahirkan bayi kecil Soekardjo rata-rata 12,3%. Kadar Hematokrit
untuk usia kehamilan. Hal ini disebabkan ibu hamil yang mengalami pre eklamsia di
terjadinya vasospasme dan hipovolemi RSUD Margono Soekardjo rata-rata 3,6%.
dengan akibat janin menjadi hipoksia dan Rata-rata berat badan bayi baru lahir pada ibu
malnutrisi, sehingga bayi sering terlahir yang mengalami pre eklamsia adalah 2.676 gr.
premature ( Blair et al, 1999). Sedangkan berat badan paling kecil sebesar
800 gram danberatbadan paling besaradalah
4. Hubungan antara kadar hematokrit dengan
berat bayi baru lahir pada ibu hamil dengan 4.500 gr. Ada hubungan antara kadar
pre eklamsia di RSUD Margono Soekardjo hemoglobin dengan berat badan bayi baru
Purwokerto lahir dengan nilai p: 0.002 dan kekuatan
Berdasarkan hasil penelitian hubungan hubungan tinggi yaitu 0,989. Ada hubungan
antara kadar hematokrit dengan berat badan antara kadar hematokit dengan berat badan
bayi baru lahir pada ibu hamil dengan pre bayi baru lahir (p:0,029) dengan kekuatan
eklamsia adalah sebagai berikut: tinggi (0,817).
DAFTAR PUSTAKA
Gilbert, E.S., & Harmon, J.S. (2005) Manual of
high risk pregnancy and delivery. (Third
Edition).St.Louis: Mosby.
Ambarwati ,Irdawati Berita Ilmu Keperawatan
ISSN 1979-2697, Vol. 2 No. 1, Maret 2009: 1-
6.
Lau, T.K., Pang, M.W., Sahota, D.S., Leung, T, N.
(2004) Impact of hypertensive disorders
ofpregnancy at term on infant birth weight,
From the Department of Obstetrics
andGynaecology, The Chinese University of
Hong Kong, Prince of Wales Hospital,
Diagram 5.Hubungan antara kadar HongKong.
Hematokrit dengan berat badan bayi pada ibu Cunningham,F.G., et al, (2006). Obstetri william,
hamil dengan pre eklamsia Edisi 21, EGC, Jakarta.
Blair, E., Palmer, L., Stanley, F. Cerebral palsy in
Berdasarkan hasil penelitian very low birth wiegth infants pre-eclampsiaand
menunjukkan bahwa ada hubungan antara
66 | Sumarnni / Indonesia Jurnal Kebidanan. Vol. I No.I (2017) 57-66

magnesium sulphate. Journal of The American Patiens. Clin j Am Soc Nephrol.2011:6:648-


of Pediatric, 1996, 97; 780-781. 55.
Rambulangi, 2003, Beberapa cara prediksi Olson MG, Centlow M, Rutardottir S, Stenfor I,
Hipertensi dalam kehamilan. Cermin Dunia Larsson JG, Maaf BG, et al. Increased levels of
Kedokteran No. 139.P5-9. cell free hemoglobin, oxidation marker and the
Chang et all, what kind of maternal factor might antioxidative heme scavenger alpha (1) –
predict poor perinatal outcome in severe pre microglobulin in pre eclampsia. Free Radical
eclampsia: a study basedon Doppler Biology and Medicine. 2010;48(2):282-91.
velocimetry? Zhonghua yi Xue Za Zhi (Taipei) Presbitero P, somerville J, Stone S, Aruta E,
1995;56(6):404-10. Spielgelhalter D, Rabajoli F, Congenital hearth
Taber, B.Z. 1994. Kedaruratan Obstetri dan disease : pregnancy in cyanotic congenital
Ginekologi. Jakarta, EGC hearth disease: outcome of mother and
Maio, (2011), Asocciation Between Hemoglobin fetuscirculation. 1994;89(6):2673-2678.
Level And Endhotelial Function In
Uncomplicated, Untreated Hypertensive

Anda mungkin juga menyukai