Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan
menjadi bagian terdepan dari pelayanan kesehatan yang memnentukan
kwalitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Keberadaan keperwatan dalam
memberikan ASKEP dalam situasi yang komplek selain 24 jam secara
berkesinambungan melibatkan klien, keluarga maupun profesi atau tenaga
kesehatan yang lain.
Menurut Gillies (1994) sekitar 40% - 60% pelayanan Rumah Sakit
adalah pelayanan keperawatan. Oleh karena itu pengelolaan pelayanan
keperawatan harus mendapatkan perhatian yang lebih dan menyeluruh karena
pelayanan keperawatan sangat menentukan baik buruknya citra Rumah Sakit.
Untuk meujudkan pelayanan keperawatan yang berkwalitas sesuai
dengan visi dan misi Rumah Sakit tidak terlepas dari proses manajemen,
yang merupakan satu pendekatan dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan organisasi. Didalam organisasi keperawatan, pelaksanaan
manajemen dikenal sebagai manajemen keperawatan.
Manajemen keperawatan dimasa depan perlu mendapatkan prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan
dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.
Manajemen keperawatan harus diaplikasikan dalam tatanan pelayanan
keperawatan nyata yaitu Rumah Sakit dan komunitas sehingga perawat perlu
memahami konsep dan aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai adalah
konsep manajemen keperawatan, perencanaan yang berupa strategi melalui
pengumpulan data, analisa SWOT dan penyusunan langkah-langkah
perencanaan, pelaksanaan model keperawatan profesional dan melakukan
pengawasan serta pengendalian.

1
Ruang Zamrud sebagai salah satu unit pelayanan rawat inap dari RS
Lavalette, merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat untuk
menerapkan asuhan keperawatan profesional. Namun perlu disadari tanpa
adanya pengelolaan manajemen yang baik dan sesuai serta kemauan yang
tinggi dan kemampuan yang kuat, peran aktif dari seluruh pihak maka
pelayanan keperawatan profesional hanyalah akan menjadi teori semata.
Berdasar atas fenomena di atas, maka kami mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang mencoba menerapkan Model Praktik Asuhan
Keperawatan Profesional dengan metode pemberian asuhan keperawatan.
Team Nursing, dimana pelaksanaanya melibatkan semua pasien kelolaan di
Ruang Zamrud dengan perawat yang bertugas di ruang tersebut.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan mampu menerapkan manajemen keperawatan yang sesuai.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan mahasiswa
mampu:
a. Menganalisa masalah lingkungan ruang perawatan, menghitung
kebutuhan tenaga keperawatan di suatu ruangan perawatan
b. Melaksanakan peran sesuai dengan model MAKP yang telah
ditentukan
c. Melakukan supervisi keperawatan
d. Melakukan ronde keperawatan
e. Melakukan timbang terima keperawatan
f. Melakukan penerapan sentralisasi obat
g. Melakukan discharge planning
h. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan salah satu model
penugasan asuhan keperawatan
i. Menganalisa tingkat kepuasan pasien pre dan post pelaksanaan team
nursing

2
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat
sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan
dilaksanakan
b. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan MAKP di
ruang Zamrud
c. Mahasiswa dapat mengetahui masalah dalam penerapan MAKP di
ruang Zamrud
d. Mahasiswa dapat menganalisa masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencana
e. Mahasisawa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan
model asuhan keperawatan professional di ruang Zamrud
2. Bagi Perawat
a. Melalui praktek profesi manajemen keperawatan dapatdiketahui
masalah-masalah yang ada di ruang Zamrud
b. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal dan meningkatkan
profesionalisme perawat.
c. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan
perawat, perawat dengan tim kesehatan lain, dan juga perawat
dengan klien serta keluarga
d. Tumbuh dan terbinanya akuntanbilitas dan disiplin diri perawat
3. Bagi Klien dan Keluarga
a. Klien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan
b. Tingkat kepuasan klien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi
4. Bagi Institusi Pendidikan
a. Menghasilkan lulusan yang bermutu dan kompeten di bidang
manajemen dan kepemimpinan keperawatan.

3
BAB II
KAJIAN SITUASI
2.1 Komponen Manajemen
2.2.1 Man
2.2.1.1 Ketenagaan
Tenaga keperawatan di ruang Zamrud berjumlah 13 orang dengan
pendidikan S1 Keperawatan berjumlah 5 orang dan D3 Keperawatan berjumlah 8
orang. Selain itu, di ruang Zamrud terdapat tenaga non keperawatan berjumlah 1
orang.
NO. NAMA LAMA KERJA JABATAN PENDIDIKAN
1. Evin S 25 tahun Kepala Ruangan S1 Kep
2. Mei L 5 tahun Perawat D3 Kep
3. Uswatun H 6 tahun Perawat D3 Kep
4. Ike 7 tahun Perawat D3 Kep
5. Panji A 3 tahun Perawat S1 Kep
6. Amalia 5 tahun Perawat S1 Kep
7. Devi 1 tahun Perawat D3 Kep
8. Endah M 17 tahun Ketua Tim S1 Kep
9. Widia 2 tahun Perawat D3 Kep
10. Tini M 10 tahun Ketua Tim D3 Kep
11. Yulia 3 tahun Perawat D3 Kep
12. M Ali M 3 tahun Perawat D3 Kep
13. Restu 5 bulan Perawat S1 Kep
14. Nisak 5 bulan Asisten Perawat SMK
2.2.1.2 Struktur Organisasi
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3

2.2.1.3 Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan


Jumlah pasien dan tingkat ketergantungan klien.

Tingkat Ketergantungan
Hari Jumlah
Mandiri Parsial Total
Selasa 8 3 2 13
Rabu 9 6 3 18

4
Kamis 9 4 5 18
Jumat 7 6 2 15

Total 33 19 12 64
Rata-rata 8 5 3 16

Jumlah kapasitas tempat tidur ruang Zamrud sebanyak 19 tempat tidur.


Rata-rata jumlah klien per hari 16 orang perhari. Kriteria klien yang dirawat ada 3
pasien total, 5 pasien parsial, dan 8 pasien mandiri. Jumlah perawat yang tersedia
13 orang dengan tingkat pendidikan perawat yaitu S1 Keperawatan dan DIII
Keperawatan.
Perhitungan kebutuhan jam perawatan
1. Perhitungan jam perawatan langsung
Total = 6 jam x 3 orang = 18 jam
Parsial = 3 jam x 5 orang = 15 jam
Mandiri = 2 jam x 8 orang = 16 jam+
49 jam
2. Perhitungan jam perawatan tidak langsung
35 menit x 16 orang = 560 menit = 9 jam
3. Jam penyuluhan
15 menit x 16 orang = 240 menit = 4 jam
Total jumlah jam perawatan yang dibutuhk
an (1 + 2 + 3) = 62 jam

Perhitungan Tenaga Keperawatan


1. Kebutuhan perawat
Jumlah kebutuhan perawat 24 jam
Jumlah jam perawatan = 62 = 8,8 = 9 orang
Jam kerja perawat/hari 7
2. Pembagian Perawat / Shift
Pagi (P) = 47% x 9 perawat = 4 perawat
Sore (S) = 35 % x 9 perawat = 3 perawat
Malam (M) = 17% x 9 Perawat = 2 perawat
Perhitungan Tenaga Keperawatan Total
1. Jumlah hari tak kerja per tahun
a. Hari minggu per tahun : 52 hari
b. Cuti tahunan : 12 hari
c. Hari besar tiap tahun : 10 hari
d. Cuti ijin/sakit : 12 hari

5
Jumlah 86 hari
2. Jumlah hari kerja efektif per tahun
Jumlah hari dalam setahun – jumlah hari tak kerja per tahun
= 365 hari – 86 hari = 279 hari
a. Jumlah tenaga yang diperlukan
∑ jam perawatan klien per hari x ∑ hari pertahun x rata” jmlh
klien
∑ kerja efektif pertahun x ∑ jam kerja per orang per hari
= 3 x 365 x16 = 17.520 = 8,97 = 9 orang
279 x 7 1.953
b. Jumlah yang bertugas setiap hari
Rata” jumlah klien per hari x rata” jam perawatan klien per hari
∑ jam kerja per hari
= 16 x 3 = 7 orang

3. Asumsi cuti hamil


∑ jam kerja yang hilang karena cuti hamil
∑ jam kerja per hari

= (wanita usia subur / ∑ tenaga perhari x100%) x ∑ tenaga perhari


x (12x6) x ∑ jam kerja/orang/hari
∑ hari kerja efektif /tahun x ∑ jam kerja/orang/hari
= (7/7x100%) x 7 x 72 x 7
279 x 7
= 1 x 3528 = 1,8 orang = 2 orang
1953
4. Jumlah tenaga yang bebas tugas per hari
∑ hari tak kerja pertahun x ∑ yg bertugas perhari
∑ hari kerja efektif pertahun
= 86 x 7 = 2,2 orang = 2 orang
279
Jadi jumlah tenaga yang diperlukan secara keseluruhan:
∑ tenaga yang diperlukan + ∑ asumsi cuti hamil + ∑ bebas tenaga bebas tugas
= 9 + 2 + 2 = 13 orang

2.2.2 Methode
2.2.2.1 Penerapan MAKP
Di Ruang Zamrud, metode yang digunakan adalah metode Tim/kelompok,
dengan kriteria :

6
1. Penanggung jawab shift oleh koordinator unit/ kepala ruang yang
membagi tenaga keperawatan menjadi 2 kelompok, yaitu TIM A &
TIM B.
2. Dalam pemberian asuhan keperawatan seluruh anggota bagian tim
bertanggung jawab pada seluruh pasien kelolaan tim.
a. Untuk tim A bertanggungjawab mengelola 10 pasien dikelas I
sebanyak 4 pasien dan kelas II sebanyak 6 pasien.
b. Sedangkan tim B bertanggungjawab mengelola 9 pasien VIP A
sebanyak 1 pasien, VIP B sebanyak 3 pasien, Ruang ISO
sebanyak 1 pasien, dan kelas III sebanyak 4 pasien.
2.2.2.2 Model Penjadwalan Staf
Sudah tersedianya jadwal dinas (shift) untuk perawat. Dimana
penjadwalan dibagi menjadi 3 shift yaitu :

Pagi : jam 07.00 s.d 14.00 (7 jam)


Sore : jam 14.00 s.d 21.00 (7 jam)
Malam : jam 21.00 s.d 07.00 (10 jam)
Dalam pengaturan sistem jadwal dinas, tidak ada pengaturan secara
khusus. Jadwal dinas untuk perawat di ruang Zamrud fleksibel, dimana jadwal
dinas di atur sesuai kebutuhan. Untuk dokumentasi perawat melakukan dinas
yaitu dengan cara melakukan presensi, baik manual maupun elektronik,
disamping bukti dokumentasi kegiatan.
2.2.2.3 Metode Penugasan dalam Asuhan Keperawatan
Di ruang zamrud metode penugasan yang digunakan yaitu metode tim
yang termodifikasi. Dengan kriteria:
a. tim dipimpin oleh kepala ruang yang membagi tenaga keperawatn
menjadi dua kelompok, yaitu tim 1 dan tim 2. Tiap tim beranggotakan
satu katim dan perawat pelaksana, yang nantinya masing-masing katim
bertanggung jawab pada setiap shift.
b. Dalam pemberian asuhan keperawatan seluruh anggota bagian tim
bertanggung jawab terhadap pasien kelolaan tim. Untuk tim 1
bertanggung jawab mengelola kamar 12.1, 12.2, 12A.1, 12.A2, 14.1, 14.2,

7
14.3, 15.1, 15.2, dan 15.3. Sedangkan tim 2 bertanggung jawab mengelola
kamar 16, 17, 18, 19, 20.A1. 20.A2, 20B.1, 20B.2 dan 21.
c. Namun untuk beberapa kasus atau situasi metode tim mengalami
modifikasi dimana perawat di salah satu tim tidak hanya berfokus
melakukan asuhan keperawatan pada pasien kelolaan timnya. Apabila
pada salah satu tim mengalami kesulitan atau hambatan dalam melakukan
asuhan pada pasien kelolaannya maka perawat pada tim lain akan
membantu asuhan keperawatan di tim yang mengalami kesulitan tetapi
tanggung jawab tetap dikelola oleh masing-masing tim.
2.2.2.4 Pola Komunikasi
1. Operan (timbang terima)
Timbang terima dilakukan di nurse station di ikuti oleh perawat yang
dinas sebelumnya dan perawat yang akan dinas pada saat itu. Operan
dilakukan dengan CPPT (Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi).CPPT digunakan oleh semua disiplin ilmu yang
merawat pasien, baik perawat, dokter, gizi, maupun tenaga kesehatan
lainnya.
2. Conference:
a. Pre Conference, dilakukan setiap pagi setelah timbang terima
dengan shift malam sambil briefing membahas masalah-masalah
yang terjadi pada shift sebelumnya.
b. Middle Conference, tidak secara formal di lakukan, akan tetapi
setelah visite dokter, perawat mendiskusikan hal-hal mengenai
perencanaan dan tindakan yang telah dilakukan dengan
menambahkan informasi atau advise dokter.
c. Post Conference, dilakukan bersamaan dengan timbang terima
dengan shift sore, yang mengacu pada CPPT (shift pagi).
3. Pelaporan
Pola pelaporan dibuat setiap hari, bulan, dan tahun. Alur pola
komunikasi yang digunakan dapat secara lisan, elektronik, dan tertulis
2.2.2.5 Pola Supervisi
Supervisi tidak dijadwal secara pasti, akan tetapi dilaksanakan setiap hari
baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Kepala Ruang, maupun Katim.
Kepala Ruang ataupun Ketua tim setiap hari melakukan supervisi. Hasil
supervisi dicatat dalam buku evaluasi supervisi. Bila ditemukan hal yang tidak

8
sesuai dengan SOP, kepala ruang akan melakukan langsung koreksi dan revisi.
Biasanya jika ada perawat baru atau tindakan baru, akan diberikan contoh
tindakan sekali setelah itu langsung dilakukan supervisi untuk ketepatan tindakan.
Jika ada yang tidak tepat maka dilakukan koreksi saat itu juga.
2.2.2.6 Program Peningkatan Mutu dan Disiplin Pegawai
1. Untuk peningkatan mutu dilakukan dengan cara meningkatan SDM
dengan cara mengikuti pelatihan dan pendidikan, serta ketaatan pada
SOP dan panduan kinerja yang terkait dengan pelayanan.
2. Kedisiplinan pegawai dinilai melalui ketaatan mengenai pemakaian
seragam dinas, jam dinas, presensi, DP2 (Daftar Penilaian Pegawai)
dan SOP.
3. Di RS Lavalette setiap tahunnya akan diadakan rekreasi tahunan bagi
semua pegawai. Setiap pegawai ini akan dibagi menjadi beberapa
kloter tiap ruangan. Jadi masih tetap ada yang bertugas.
2.2.2.7 Audit Dokumentasi Keperawatan
Jadwal untuk audit dokumentasi keperawatan belum ada, namun audit
dilakukan setiap waktu, setiap hari, dan setiap bulan yang dilakukan oleh Katim,
Karu/Wakaru, Pengawas Keperawatan, Bidang Pelayanan Keperawatan yang
mengacu pada Tupoksi masing-masing
2.2.2.8 Ronde Keprawatan
Ronde keperawatan di Ruang Zamrud belum berjalan secara maksimal
karena pembahasan kasus-kasus istimewa tidak dilakukan secara formal tetapi
didiskusikan secara langsung oleh perawat, dokter dan keluarga apabila
ditemukan suatu masalah pada klien.

2.2.3 Material/machine
2.2.3.1 Denah Ruang Zamrud
Lampiran 4
2.2.3.2 Fasilitas (Sarana dan Prasarana) untuk Pelayanan Keperawatan
Lingkup kegiatan di ruang rawat inap rumah sakit meliputi kegiatan
asuhan dan pelayanan keperawatan, pelayanan medis, gizi, administrasi pasien,
rekam medis, pelayanan kebutuhan keluarga pasien

9
Ruang perawatan Zamrud merupakan Ruang Rawat Inap (IRNA) RS
Lavalette yang memberikan pelayanan pada klien dengan kasus bedah yang
memiliki kapasitas 19 tempat tidur. Lokasi denah ruang Zamrud RS Lavalette
sebagai berikut :
1. Sebelah barat berbatasan dengan taman
2. Sebelah selatan berbatasan dengan ruang Saphire
3. Sebelah timur berbatasan dengan dapur
4. Sebelah utara berbatasan dengan ruang ruby
Fasilitas dan Peralatan di Ruangan Zamrud
Pembagian kamar pasien diruang Zamrud sebagai berikut:
1. Kamar perawatan VIP
Kamar perawatan VIP terdiri dari 4 kamar yang masing-masing
kamar berisi 1 tempat tidur, 1 almari besar, 1 almari keecil, 1 kamar
mandi, 1 sofa panjang, 1 kursi, 1 tempat sampah non medis, 1 TV, 1
AC, 1 wastafel, 1 jam dinding, 1 meja, 1 pengharum ruangan
otomatis, dan 1 tempat jemur pakaian.
2. Kamar perawatan kelas 1
Kamar perawatan kelas 1 terdiri dari 2 kamar yang masing-masing
kamar berisi 2 tempat tidur, 2 almari, 2 kursi di masing- masing
tempat tidur pasien, 1 kamar mandi, 1 jam dinding, 1 tempat sampah
kecil untuk sampah non medis, 2 tempat penjemur pakaian, 1 TV, 1
AC,2 meja, 2 kursi panjang kayu, dan 2 kursi lipat, 1 pengharum
ruangan otomatis, 1 jam dinding, dan wastafel di setiap kamar.
3. Kamar perawatan kelas 2
Kamar perawatan kelas 2 terdiri dari 2 kamar yang masing-masing
kamar berisi 3 tempat tidur, 3 almari, 3 kursi, 1 kamar mandi, 1 jam
dinding, 1 tempat sampah kecil untuk sampah non medis, 3 tempat
penjemur pakaian, 1 meja besar, 3 kursi panjang kayu, 1 jam dinding,
1 pengharum ruangan, 1 kipas angin, dan 1 wastafel.
4. Kamar perawatan kelas 3
Kamar perawatan kelas 3 terdiri dari 2 kamar yang masing-masing
kamar berisi 2 tempat tidur, 2 almari, 2 kursi, 2 kamar mandi di luar,
1 kipas angin, 1 tempat sampah kecil untuk sampah non medis, dan 3
tempat penjemur pakaian.
5. Kamar Isolasi

10
Kamar perawatan isolasi terdiri dari 1 kamar yang berisi 1 tempat tidur, 1
kamar mandi, 1 almari, 1 sofa, 1 kursi lipat, 1 meja, 1 TV, 1 AC, kamar
dalam, dan 1 jam dinding.
No Nama Barang Jumlah
1 Tempat tidur 19
2 Meja pasien
19
3 Exhauser
4 Kursi roda 8
5 Jam dinding
2
6 Kamar mandi dan WC
7 Tempat duduk 8
8 Tangga pasien
11
9 Brankar
21
3
-

Fasilitas Lain
1. Ners station
Ners station, ruang administrasi dan kamar mandi petugas terletak di
tengah-tengah yang dikelilingi oleh kamar perawatan. Ruang Zamrud
tidak memiliki ruangan untuk kepala ruang.
2. Dapur
Di ruang Zamrud terdapat ruang dapur yang berada di sebelah kiri
nurse station.
3. Gudang
Gudang di Zamrud terletak di Tenggara nurse station
4. Spoolhook
Di ruang Zamrud memiliki tempat mencuci alat medis dan
pembuangan limbah, alat medis yang sudah digunakan di cuci di kran
yang ada di sebelah kiri dapur.

No Nama Barang Jumlah


1 Ruang Kepala Ruang -
2
Ruang administrasi -
3
4 Ruang nurse station dan ruang 1
5
dokter 1
6
7 Ruang dapur 1
8

11
9 Spolhock 1
Kamar mandi perawat -
Ruang mahasiswa 1
Ruang ganti perawat 1
Ruang tindakan

5. Alat medis
No Nama Barang Jumlah
1 Bak instrumen 6
2 Korentang dan tempatnya 3
3 Gunting verban 2
4 Gunting Klem 4
5 Gunting Rawat Luka/Lurus 5
6 Gunting AJ 4
7 Aff Agraft 2
8 Cucing 2
9 Tromol 3
10 Pinset Anatomis 6
11 Pinset Chirugis 4
12 Ambubag 1
13 Tensimeter digital 1
14 Termometer digital 1
15 Suction pump 1
16 Bengkok besar 2
17 Bengkok kecil 1
18 Stetoskop dewasa 2
19 Torniquet 1
20 Nebulizer 1
21 Troli 3
22 ECG 1
23 Urinal 9
24 Pispot 9
25 Bedside Monitor 1
26 Oxymetri 4
27 Syringe Pump 3
28 Infusion pump 1
29 Kotak code blue 2
30 Tabung oksigen 2
31 Manometer 1
32 Kasur Dekubitus 5
33 Matras 1
34 Tongue Spattle 1
35 Blood Warmer 1
36 Standar Infuse 21

12
6. Inventaris Alat Rumah Tangga
No Nama Barang Jumlah
1 Meja tulis kantor 1
2 Kursi 4
3 Jam dinding 20
4 Almari buku 2
5 Almari kayu 1
6 Almari kaca 1
7 Kulkas 1
8 Kabel roll 2
9 Senter 2
10 Rak sepatu 1
11 Rak handuk 9
12 Kotak obat emergensi 1
13 Papan data pasien 1
14 Waskom stainless 21
15 Kompor gas 1
16 Panci besar/kecil
17 Tabung gas LPG 1
18 Ceret
19 Tempat linen kotor 1
20 Timbangan dewasa 1
Ruangan mempunyai kotak alat pemadam kebakaran namun alatnya (APAR)
tidak ada.
Ruangan ini juga dipantau oleh 5 CCTV, di setiap sudut ruangan.
7. Inventaris alat tenun
No Nama Barang Jumlah
1 Sprei 55
2 Sprei jenazah 3
3 Tutup sprei 4
4 Sarung bantal 76
5 Sarung guling 4
6 Korden 21
7 Taplak meja 3
8 Skort 10
9 Baju operasi 19
10 Selimut lorek 40
11 Selimut Tebal 4
12 Perlak 21
13 Stik Laken 70

13
2.3 Analisis SWOT
1. Strength
- Sudah terakreditasi paripurna
- Memiliki sistem managerial yang tertata sesuai tupoksi masing-
masing berdasarkan kompetensi sumber daya manusia.
- Pelayanan staff yang ramah dan menekankan kepada kenyaman pasien
dapat meningkatkan kepercayaan pasien kepada ruangan.
- Tenaga keperawatan di Ruang Zamrud terdiri dari 5 orang
berpendidikan S1 Keperawatan, 8 orang berpendidikan D3
keperawatan dan satu orang tenaga asisten perawat berpendidikan
SMK keperawatan
- Sudah ada SOP masing-masing untuk petugas ruangan sesuai jabatan
- Terdapat struktur organisasi
- Adanya perawat yang mengikuti kegiatan pelatihan
- Hubungan antar perawat terjalin baik
- Melakukan komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien
- Perawat yang memberikan tindakan keperawatan memiliki semangat
kerja yang tinggi
- Adanya bel aktif per bed yang memudahkan pasien untuk
menghubungi perawat
- Ruang sentralisasi obat ada di dalam nurse station sehingga bila
membutuhkan obat emergensi dan penggantian terapi lebih cepat
dilakukan
- Tersedianya nurse station
- Terdapat mahasiswa keperawatan
- Sudah menggunakan model asuhan keperawatan professional
(MAKP) tim nurse
- Pembagian dinas sudah terjadwal setiap bulan
- Timbang terima dilakukan setiap pergantian shift yang diikuti oleh
semua perawat
- Perawat selalu datang sebelum jam pergantian shift
- Dalam timbang terima ada klarivikasi dan validasi perkembangan
pasien
- Discharge planning sudah dilakukan saat pasien pulang
- Terdapat pelayanan BPJS
- Semua perawat sudah mengerti cara pendokumentasian dari setiap
tindakan
- Pelayanan keperawatan sudah sesuai dengan motto RS
- Sudah ada format pengkajian di setiap RM pasien

14
- Pendokumentasian sesuai dengan SAK
- Dokumentasi keperawatan :
a. Pengkajian menggunakan per system
b. Diagnose keperawatan sampai evaluasi menggunakan SOAP
- Administrasi dan keuangan diatur dalam sistem komputerisasi
- Setiap ruangan dapat mengakses data pasien yang ada di rumah sakit
- Pelayanan yang diberikan optimal karena langsung ditangani oleh
tenaga profesional perawat maupun dokter
- Terdapat obat emergency di setiap ruangan dengan system segel
2. Weakness
- Perawat melakukan double job walaupun sudah ada pembagian kerja
- Urutan saat melakukan operan yang tidak runtut, tidak ada
pembahasan masalah khusus atau pengumuman dan saat di akhir
tidak di bacakannya SOP
- Saat operan isi dan materi belum terfokus pada masalah keperawatan
- Kegiatan supervisi belum terjadwal
- Pelaksanaan metode tim sudah diterapkan, namun dalam
pelaksanaannya jika salah satu perawat di tim sedang melakukan
tindakan/tidak ada di ruangan maka tugas perawat tersebut diambil
alih oleh perawat tim lain
- Perawat tidak memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga
ketika timbang terima (door to door)
- Tidak tersedianya leaflet pasien pulang untuk menambah pemahaman
dan meningkatkan daya ingat akan KIE yang sudah dilakukan oleh
perawat
- Pemberian pendidikan kesehatan secara lisan tidak di lakukan
dengan bimbingan secara komprehensif
- Saat melakukan tindakan keperawatan tidak melakukan perkenalan

3. Opportunity
- Adanya kebijakan untuk mengkalibrasi alat kesehatan setiap jangka
waktu tertentu
- Adanya pihak Kasubag Keperawatan yang berkeliling untuk
mengecek kebenaran dan ketepatan dalam pengisian format asuhan
keperawatan
- Rumah sakit memberikan kebijakan pelatihan kepada setiap tenaga
kesehatan
- Setiap perawat mendapatkan jatah makan pada setiap shift
- Adanya kesempatan untuk penggantian alat yang tidak layak pakai

15
- Adanya kesempatan bagi perawat untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
- Adanya mahasiswa praktikan manajemen keperawatan
- Jumlah pasien sesuai dengan ketersediaan bed di setiap ruangan
- Memiliki Ruang Isolasi untuk pasien khusus
- Adanya kerjasama Rumah Sakit Lavalette dengan pihak swasta

4. Thread
- Banyaknya rumah sakit yang sudah terakreditasi paripurna
- Adanya beban tugas tambahan diluar job disk perawat seperti
administrasi menyebabkan perawat kurang maksimal dalam
memberikan pelayanan kepada pasien, hal ini akan meningkatkan
tingkat ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan ruangan sehingga
akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit.
- Masyarakat sadar hukum
- Tuntunan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang lebih profesional lagi
- Pemikiran masyarakat yang lebih kritis
- Rata-rata pasien dan keluarga mempunyai status sosial yang tinggi
- Tuntutan masyarakat terhadap kelengkapan sarana dan prasarana
- Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lebih tinggi
- Tuntutan dari masyarakat untuk pelayanan keperawatan serta
pelayanan administrasi yang cepat dan tepat
- Perkembangan teknologi yang membuat masyarakat lebih mudah
untuk melaporkan hal hal yang menurut mereka tidak cocok
- Kurang adanya aturan yang jelas tentang batas pendokumentasian
tindakan keperawatan di rumah sakit oleh pasien atau keluarga
- Adanya komplain langsung oleh pasien terhadap pelayanan

2.4 Identifikasi Masalah dan Prioritas


2.4.1 Prioritas Masalah
Kriteria Teknologi Resour Jumlah
ce

Pentingnya masalah Yg Yg (IXTXR)


NO Masalah
(importancy) tersedia tersedia

P S R P D P T R
I C U C

1. Saat timbang terima tidak 5 3 3 1 2 2 4 4 256

16
dilakukan secara runtut
dan terselip pembicaraan
yang tidak perlu
dibicarakan
2. Perawat melakukan 5 3 2 1 1 2 4 4 208
double job
3. Tidak memperkenalkan
diri saat melakukan
tindakan keperawatan 4 3 2 1 1 1 4 4 192

kepada pasien sesuai


dengan SOP

2.4.2 Prioritas Cara Penyelesaian Masalah


EFEKTIFITAS EFISIENSI NILAI
CARA PENYELESAIAN M V I C
NO.
MASALAH Magnitute Vunerabilit Importanc ( )
y y
1. Saat conference tidak dilakukan secara runtut dan terselip pembicaraan yang tidak perlu dibicarakan
Menyampaikan pengumuman di
pembukaan awal, membacakan
SOP di akhir sebelum di
lakukan timbang terima, karu
memimpin jalannya conference
5 3 5 1 75
harus lebih tegas agar
pembicaraan terfokus pada
masalah keperawatan sementara
dan mengesampingkan
pembicaraan pribadi
2. Perawat melakukan double job
Menyediakan tenaga khusus
untuk administrasi sehingga
persiapan pasien pulang bisa
3 4 4 1 48
lebih cepat dan efektif. Tenaga
administrasi dapat berasal dari
prakarya.
3. Perawat tidak memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga ketika melakukan tindakan keperawatan
sesuai SOP

17
Kepala ruangan dan katim
memperingatkan untuk
melakukan prosedur tindakan
sesuai SOP karena
5 3 3 1 45
memperkenalkan diri sebelum
tindakan dapat menambah
keyakinan pasien terhadap
perawat

2.4.3 POA (Planning Of Action)

No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan

1 Saat timbang terima tidak Agar saat timbang terima Saat timbang t
dilakukan secara runtut dan perawat dapat berfokus pada bahasan yang di
terselip pembicaraan yang tidak bahasan pasien yang akan yaitu tentang p
perlu dibicarakan dikelola kelolaanya

18
2 Perawat melakukan double job Agar perawat dapat terfokus Membantu d
pada pelayanan keperawatan menyiapkan kelengk
pasien pulang

3 Tidak memperkenalkan diri saat Agar terciptanya Bina Saat ka


melakukan tindakan keperawatan Hubungan Saling Percaya memperkenalkan
kepada pasien sesuai dengan SOP antara pasien dan perawat kepada pasien kelolaa
yang dinas saat itu

2.4.4 Implementasi

No Waktu Kegiatan yang Hasil Kendala


dilakukan
1. 28 Mei Pada saat keliling 1. Beberapa 1. Masih
2018 perawat perawat sudah terdapat
memperkenalkan memperkenalk perawat yang
diri kepada pasen an diri kepada belum
kelolaannya pasien memperkenal
kelolaannya kan diri
kepada
pasien
kelolaannya
2. 28 Mei Pada saat 1. Pada saat 1. Masih ada
2018 timbang terima timbang sedikit
bahasan yang terima perawat pembahasan
dibahas yaitu sudah yang kurang
tentang pasien terfokuskan perlu saat
kelolaan kepada timbang
bahasan terima
tentang pasien
kelolaan
3. 28 Mei Membantu dalam 1. Terbantunya 1. Petugas
2018 administrasi perawat dalam untuk
pasien pulang mempersiapka administrasi
n pasien masih
pulang bergantian

19
antara
perawat satu
dengan
lainnya

BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Pelaksanaan

NO. WAKTU KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN HASIL

20
1. Selasa, Memimpin pre conference tanpa adanya pembicaraan diluar konteks Terlaks
29 Mei 2018

Membantu dalam kepulangan pasien Terlaks

Memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga saat timbang terima. Terlaks

2. Kamis, Memimpin pre conference secara runtut Terlaks


31 Mei 2018
Memperkenalkan diri pada pasien saat timbang terima Terlaks

BAB IV
PENUTUP

4.1 Evaluasi
Dari hasil tindakan yang kami lakukan didapatkan evaluasi dari setiap
masalah, sebagai berikut:
 Saat timbang terima tidak dilakukan secara runtut dan terselip
pembicaraan yang tidak perlu dibicarakan

21
Pada masalah ini pada saat pre conference sudah tanpa adanya pembicaraan
diluar konteks
 Tidak memperkenalkan diri saat melakukan tindakan keperawatan kepada
pasien sesuai dengan SOP
Pada masalah ini perawat sudah memperkenalkan diri pada pasien saat
timbang terima.

4.2 Kesimpulan
Ruang Zamrud merupakan ruang rawat inap bedah wanita dan pria telah
menerapkan Manajemen Keperawatan dengan model PJ Shift dipimpin oleh
Kepala Ruangan yang membagi tenaga keperawatan menjadi 2 kelompok,
yaitu Tim 1 dan Tim 2. Untuk tim 1 bertanggungjawab mengelola 1 pasien,
dikelas VIP/kelas 1 sebanyak 4 pasien dan di kelas 2 sebanyak 6 pasien.
Sedangkan tim 2 bertanggungjawab mengelola 5 pasien, dikelas VIP/kelas 1
sebanyak 1 pasien dan di kelas 3 sebanyak 4 pasien.
Hasil pelaksanaan dari laporan desiminasi awal sudah dilakukan di Ruang
Zamrud meskipun belum sepenuhnya, terutama untuk memperkenalkan diri
oleh perawat penanggung jawab kepada pasien dan keluarga. Diharapkan
untuk selanjutnya Ruang Zamrud dapat mempertahankan serta meningkatkan
kualitas manajemen keperawatan baik dari segi man, method, maupun
material.

4.3 Saran
Sebagai rumah sakit yang dipercaya masyarakat, Rumah Sakit Lavalette
telah memberikan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat. Diharapkan
Rumah Sakit Lavalette terutama ruang Zamrud dapat tetap mempertahankan
kualitas pelayanan dan meningkatkan manajemen asuhan keperawatan
professional melalui Model Praktek Keperawatan Profesional. Dengan begitu
asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan maksimal dan sejalan dengan

22
motto Rumah Sakit Lavalette, yaitu Realibility, Safety, Nyata, Inovatif,
Asurance/kepastian, Responsive dan Empati.

23

Anda mungkin juga menyukai