Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Oleh :

Nama : SURIADI
NPM : 20176159
Dosen Pengampu : Lisnawati, S.Si., M.Pd.
Mata Kuliah : SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “SEJARAH PENDIDIKAN
ISLAM” ini tepat waktu. Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Agama Islam.
Penulisan makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan baik
dari segi penulisan isi. Oleh sebab itu, dengan hati yang terbuka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi para pembaca dan umumnya bagi kemajuan pendidikan di
Indonesia.

Medan, September 2018


Penulis,

SURIADI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fiqih Muamalah Modern . ................................. 3
B. Asas-Asas Fiqh Muamalah ................................................. 4
C. Ruang Lingkup Fiqh Mumalah Kontemporer (Modern) .... 6
D. Pembagian Fiqih Mu’amalah ............................................. 7
E. Dinamika Fiqih Mumalah Kontemporer ............................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 12
B. Saran ................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7
M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa, yang pernah dialami
oleh umat manusia. Islam merupakan gerakan raksasa yang telah berjalan
sepanjang zaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Masuk dan berkembangnya Islam dipandang dari segi historis dan
sosiologis sangat kompleks dan terdapat banyak masalah, terutama tentang sejarah
perkembangan awal Islam.
Sejarah Pendidikan Islam adalah keterangan mengenai pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman
lahirnya Islam sampai dengan masa sekarang. Pendidikan islam mempunyai
sejarah yang panjang, dalam pengertian luas pendidikan islam berkembang seiring
dengan kemunculan islam itu sendiri.1
Terbukti adanya catatan sejarah perjalanan perkembangan pendidikan
Islam, yang dimulai dari periode klasik sampai dengan periode pertengahan dan
modern.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang dia atas maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Sejarah Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Periode-Periode Sejarah Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Sejarah Pendidikan Islam?
4. Apa saja Ilmu-Ilmu Lain yang Erat Kaitannya Dengan Sejarah Pendidikan
Islam?
5. Apa saja manfaat Sejarah Pendidikan Islam?

1 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana, 2012, hlm. 5.

1
C. Tujuan Penulisan Makalah

Penulisan makalah Sejarah Pendidikan Islam ini memilih tujuan untuk


menambah wawasan penulis maupun para pembaca tentang Sejarah Pendidikan
Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam

Secara etimologis perkataan “sajarah” yang dalam bahasa Arabnya


disebut tarikh, sirah atau `ilm tarikh, yang berarti ketentuan masa atau waktu,
sedang ilmu tarikh berarti ilmu yang membahas tentang peristiwa atau kejadian,
dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.2 Pendidikan Islam yang berarti
proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal
peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik. Perkembangan
pendidikan Islam dalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem
yang bersifat operasional dan teknis. Prinsip dasar dan tujuan pendidikan Islam,
tetap dipertahankan sesuai dengan prinsip ajaran Islam yang tertuang dalam Al-
Qur`an dan As-Sunnah.
Sejarah Pendidikan Islam adalah salah satu pelajaran yang dikembangkan
dalam pendidikan Islam. Pelajaran ini mempelajari sejarah pendidikan islam dari
berbagai sisi, seperti : Prinsip, asas, dasar, tujuan, pendidik, alat, materi, dan
metode yang dikembangkan sejak zaman Rasulullah SAW, sampai zaman
teknologi sekarang. Sejarah Pendidikan Islam pada hakikatnya tidak terlepas dari
sejarah Islam. Oleh sebab itu sejarah Pendidikan Islam dapat dikatakan berada
dalam periode-periode sejarah Islam itu sendiri. Secara garis besar Dr. Harun
Nasution membagi sejarah islam kedalm tiga periode yaitu periode klasik, periode
pertengahan, dan periode modern.

B. Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik (650-1250 M)

1. Pendidikan Islam Pada Masa Nabi Muhammad SAW ( 571-632 M)

Sejak nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul sebagai tana


datangnya Islam sampai sekarang telah berjalan sekitar 14 abad lamanya.

2 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
1995, hlm 7.

3
Pendidikan sejarah Islam mempunyai sejarah yang panjang dimulai sejak periode
klasik.
Pendidikan Islam pada masa nabi Muhammad SAW merupakan sifat atau
model yang pertama yang terus menerus dikembangkan umat islam untuk
kepentingan pendidikan pada zamannya. Nabi Muhammad SAW mlakukan
pendidikan islam setelah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Sebagai mana
tercantum di alam surat Al-Mudatsir ayat 1-7, menyeru yang berarti mengajak,
mengajak berarti mendidik, dan dari wahyu yang mula-mula turun itu dapat
disimpulkan, bahwa pendidikan Islam dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :
a. Pendidikan Keagamaan
b. Pendidikan aqliyah dan Ilmiyah
c. Pendidikan ahlak dan budi pekerti
d. Pendidikan jasmani

Pada masa ini pendidikan islam diartikan pembudayaan ajaran Islam yaitu
memasukan ajaran-ajaran Islam dan menjadikan sebagai unsur buadaya bangsa
arab serta menyatu kedalamnya, denagan pembudayaan ajaran Islam kedalam
sistemdan lingkungan budaya bangsa arab tersebut, maka terbentuklah sistem
budaya Islam dalam lingkungan budaya bangsa arab.

2. Pendidikan Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin (632-661 M)

Setelah Rasulullah wafat pemerintahan Islam dipegang secara bergantian


oleh Abu Bakar, Ummar bin Khattab, Ustman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Pada masa Abu Bakar pedal Pemerintahan di guncang oleh para pemberontak dari
orang murtad, orang-orang yang mengaku nabi dan orang-orang yang tidak mau
membayar zakat, oleh sebab itu Abu Bakar memusatkan perhatian untuk
memerangi pemberontakan-pemberontakan tersebut yang mana dapat
mempengaruhi orang-orang Islam yang masih lemah imannya untuk menyimpang
dari Islam.
Pada masa khalifah Ummar bin Khattab, situasi politik dalam keadaan
stabil dan untuk pendidikan, untuk mengangkat guru-guru untuk bertugas untuk

4
memajukan isi Al-Qur’an dan ajaran Islam kepada penduduk yang baru masuk
Islam, Ummar juga memerintahkan panglima untuk masjid-masjid sebagai tempat
ibadah sekaligus sebagai tempat belajar. Pada masa ini sudah terdapat pengajaran
bahasa arab dengan itu orang-orang yang baru masuk Islam dari daerah atau
wilayah lainnya harus belajar bahasa arab, jika mereka ingin belajar dan
mendalami pelajaran Islam.
Pada masa khalifah Ustaman bin Affan kedudukan peradaban Islam dan
pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Para sahabat
diperbolehkan mennggalkan madinah untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang di
miliki. Proses pendidikan Islam pada masa ini sebagian besar memang diwarnai
oleh pengajaran atau pembudayaan dan sunnah kedalam lingkungan budaya
bangsa-bangsa secara luas pula. Begitu pula dalam pendidikan Islam tidak jauh
berbeda di masa nabi Muhammad SAW yang menekankan pada pengajaran baca
tulis dan ajaran-ajaran Islam oleh perhatian ummat Islam terhadap perluasan
wilayah Islam dan terjadi gejolak politik, khususnya pada masa khalifah Ali bin
Abi Thalib.

3. Pendidikan Islam Pada Masa Muawiyyah, Abbasiyyah dan


Kekhalifahan Selanjutnya (661- 1250 M)

Dengan berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin mulailah kekuasaan bani


Umayyah. Adapun kemajuan pendidikan dan peradaban Abasiyyah mencapai
kemajuan terutama pada khalifah Al-Mahdi (775-785 M ) dan puncak kejayaan
terutama pada masa khalifah Al-Mahdi dan puncak popularitasnya baru setelah
pemerintahan Harun Al-Rasyid (785-809 M) dan diteruskan putranya Al-Makmun
(813-833 M).
Pada masa Muawiyyah ini ( dinasti bani Umayyah ) Abdul Malik merubah
admisnistrasi dan bahasa yunani dan bahasa pahlawan kedalam bahasa Arab. Pada
masa tahun 659 M beliau juga merubah mata uang bizantium dan persia seperti
dinar dan dirham dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab, dan pada masa
inilah dimulai adanya ilmu Tafsir, Hadist, Fiqih dan ilmu Kalam, yang menjadi
pusat dari kegiatan-kegiatan ilmiah kuffah dan basrah di Iraq. Pada masa dinasti

5
Umayyah meninggalkan beberapa monument terbaik adalah kbah Al-Sakhr (dome
of the rock) di Al-quds, masjid cardova yang dibangun. Pada tahun 750 M
kekuasaan mereka menurun sehingga akhirnya di gantikan oleh bani abbasiyyah.
Di masa bani Abasyyah inilah ilmu pengetahuan dan filsafat yunani
memuncak terutama di zaman Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun. Buku tersebut
didatangkan dari Bizantium. Yang kemudian di terjemahkan kedalam Bahasa
Arab, kegiatan ini berlangsung selama satu abad. Adapun Bait Al-Hikmah
merupakan tempat pusat penterjemah dan juga akademi yang mempunyai
perpustakaan yang didirikan Al-Ma’mun.
Di masa inilah untuk pertama kalinya alam sejarah terjadi kontak antara
islam dengan kebudayaan barat/ yunani, adapun perguruan tinggi yang didirikan
di zaman ini diantaranya adalah Al-Hikmah di Baghdad dan Al-Azhar di Kairo,
yang hingga kini namanya masih harum sebagai Universitas Islam yang tertinggi
di seluruh dunia.
Al-Ma’mun adalah khalifah yang banyak jasanya dalam penerjemahan.
Ilmuan muslim ini membaca karya yunani sebagai motivasi untuk menggunakan
logika dalam membahas ajaran Islam dan mengembangkan serta menemukan
berbagai macam ilmu pengetahuan yang baru.
Melalui orang-orang kreatif seperti Al-Kindy, Al-Rozy, Al-Faraby, Ibnu
Sina, Al-Ghozali, Ibnu Khaldun, Ibnu Thufail, dll. Pengetahauan Islam telah
melakukan investigasi dalam ilmu kedokteran, tekhnologi, matematika, geografi
dan sejarah.

C. Pendidikan Islam dalam Periode Pertengahan (1250-1800 M)

Islam dalam periode pertengahan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :


1. Zaman Kemunduran
Zaman ini berlangsung sekitar 250 tahun. Kemunduran ini di awali dengan
hancurnya baghdad oleh hulaqohan. Dia membunuh semua keluarga khalifah,
tetapi untunglah salah satu seorang anak khalifah Abasyyah bisa melarikan diri
kemesir, lalu diangkat oleh sultan Mahluk menjadi khalifah yang berkedudukan di
kota kairo.

6
Dengan demikian ibu kota alam islam berpindah ke Kairo, Mesir. Begitu
juga pusat pendidikan pengajaran ke Kairo ke Al-Jami, Al-Azhar, sistem
pengajaran saat itu ialah dengan menghafal matan-matan.

2. Zaman Tiga Kerajaan Besar


Kerajaan besar yang dimaksud adalah kerajaan Usmani di Turki (1290-
1924 M), kerajaan Safawi di Persia (1501-1736 M), dan kerajaan Maghon di India
(1526-1858 M).
Pada kerajaan Usmani pendidikan mengalami kemunduran. Karena di
sebabkan banyaknya para ulama dan guru-guru yang hanya mempelajari kaidah-
kaidah ilmu agama dan bahasa arab, serta sedikit sekali mempelajari ilmu
berhitung dan ilmu miqat. Mereka tidak terpengaruh oleh pergerakan ilmiah di
Eropa. Demikianlah keadaan pendidikan pada masa kerajaan Usmani sampai
jatuhnya sultan yang terakhir.
Sepanjang sejarah Islam Persia di kenal sebagai bangsa yang telah
beradaban tinggi dan berjasa mengembangkan Ilmu pengetahuan. Sepeninggal
raja Abbas I kondisi kerajaan Safawi tidak menunjukan grafik kenaikan dan
berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa
kehancuran. Dan berakhir pula ilmu pengetahuan di kerajaan Safawi di Persia
Ilmu pengetahuan di kerajaan Mughol di India antara lain kebahasaan
Akbar Syah, yakni telah menjadikan tiga bahasa sebagai bahasa Nasional, yaitu
bahasa arab sebagai bahasa agama, bahasa Turki sebagai bahasa bangsawan dn
bahsa persia sebagai bahsa istana dan kesusastraan. Di bidang filsafat cukup maju
dan satu di antara tokohnya adalah Akbar Syah, sementara ahli Tassawuf yang
terkenal pada masa itu adalah Mubarok,Abdul Faidhl, dan Abul Fadl.

D. Periode Modern (1800 M- Sampai Sekarang)


Periode ini merupakan zaman kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon di
Mesir, membuka mata dunia Islam, akan kemunduran umat Islam di samping
kemajuan barat, raja dan pemuka-pemuka Islam mulai berfikir untuk
mengembalikan kejayaan umat Islam.

7
Dengan demikian timbulnya apa yang di sebut pemikiran dan aliran
pembeharuan atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam
mengeluarkan pemikiran-pemikiran untuk untuk membuat Islam kembali maju.
Seperti yang dilakukan oleh Muhammad Ali Basyah setelah menguasai Mesir
tahun 1805 M. Beliau membangun Al-Azhar kembali dan menghidupkan
semangat para ulama dan belajar yang sebelumnya hampir menghilang. Beliau
mengirim para ulama ke eropa untuk belajar ilmu kedokteran, ilmu teknik, kalam
dll.

E. Ruang Lingkup Sejarah Pendidikan Islam

1. Obyek
Obyek kajian sejarah pendidikan islam adalah fakta-fakta pendidikan
islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam
baik formal, informal dan non formal. Dengan demikian akan diproleh apa yang
disebut dengan sejarah serba objek hal ini sejalan dengan peranan agama islam
sebagai agama dakwah penyeru kebaikan, pencegah kemungkaran, menuju
kehidupan yang sejahtera lahir bathin secara material dan spiritual. Namun
sebagai cabang dari ilmu pengetahuan, objek sejarah pendidikan islam umumnya
tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan dalam objek-objek sejarah pendidikan,
seperti mengenai sifat-sifat yang dimilikinya. Dengan kata lain, bersifat menjadi
sejarah serba subjek.
Oleh karena iti fungsi dari pendidikan Islam adalh sebagai Obyek dan
Subjek. Maksudnya sebagai obyek adalh aktivitas dari pendidikan itu sendiri yang
menjadi bahan telaahan, sedang kan Subyek adalah keberhasilan atau tujuan yang
akan dicapai oleh pendidikan tersebut.

2. Metode
Mengenai metode yang dipergunakan dalam rangka penggalian maupun
penulisan Sejarah Pendidikan Islam itu ada beberapa macam. Untuk menggali
sejarah umumnya metode yang dipakai adalah :

8
a. Metode Lisan, Metode ini untuk pelacakan suatu obyek sejarah dengan
menggunakan interview.
b. Metode Observasi, Metode ini untuk mengamati obyek sejarah secara
langsung.
c. Metode Dokumenter, Metode ini berusaha mempelajarinya secara cermat
dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.3

Dalam rangka penulisan atau untuk memahami sejarah pendidikan islam


diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan
antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.
1) Metode deskriptif, ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh Rosulullah saw,
yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah , khususnya
yang langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan
dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang
terkandung dalam ajaran islam dapat dipahami.
2) Metode komparatif mencoba membandingkan antara tujuan ajaran islam
tentang pendidikan dan tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup dan
berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat
diketahui persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut
sehingga dapat diajukan pemecahan yang mungkin keduanya apabila
terjadi kesenjangan.
3) Metode analisis sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap
istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran islam
secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan
islam. Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-
kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan
islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses
pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang islami.4

3 Mustafa, H.A. dan Abdullah Aly, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung :
Pustaka Setia, 1998, hlm 9-10.
4 Imam Bawani, Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam, Surabaya : Al-Ikhlas, 1986,
hlm. 36.

9
F. Ilmu-Ilmu Lain yang Erat Kaitannya Dengan Sejarah Pendidikan Islam

Sejarah pendidikan Islam merupakan bagian dari sejarah pendidikan


secara umum bukan ilmu yang berdiri sendiri. Sejarah pendidikan menguraikan
perkembangan pendidikan dari dahulu hingga sekarang. Kerena itu Sejarah
Pendidikan Islam erat kaitannya dengan ilmu-ilmu lain, Sepert
1. Sosiologi, Dilihat dari interaksi yang terjadi, baik antara individu maupun
antargolongan, dimana menimbulkan dinamika dan perubahan yaitu
terjadinya mobilitas sosial, semua itu berpengaruh pada sistem pendidikan
Islam serta kebijakansaan pendidik Islam yang dijalankan pada suatu
masa.
2. Ilmu Sejarah, Membahas tentang perkembangan peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian penting di masa lampau, dan juga dibahas segala ihwal
“orang-orang besar”. Karena umumnya orang-orang besar cukup dominan
pengaruhnya dalam menentukan system, materi, tujuan pendidikan yang
berlaku pada masa itu.
3. Sejarah kebudayaan, Sejarah pendidikan merupakan bagian sejarah
kebudayaan ummat manusia, karena mendidik itu berarti pula suatu usaha
untuk menyerahkan atau mewariskan kebudayaan. Dalam hal ini
pendidikan berarti pemindahan isi kebudayaan untuk menyempurnakan
segala dan kecakapan anak didik agar dapat menghadapi persoalan-
persoalan dan harapan-harapan kebudayaan.5

G. Manfaat Sejarah Pendidikan Islam

Dengan mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang


pelaksanaan pendidikan islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari
pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali
tentang pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi
dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, intitusi,
sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari waktu ke waktu, jadi sejarah pada

5 Hasbullah, Op.Cit., hlm, 11-12.

10
dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme tetapi lebih dari itu
merupakan refleksi historis. Dengan demikian belajar sejarah pendidikan islam
dapat memberikan semangat (back projecting theory) untuk membuka lembaran
dan mengukir kejaya dan kemajuan pendidikan islam yang baru dan lebih baik.
Dengan demikian sejarah pendidikan islam sebagai study tentang masalah-
masalah yang berhubungan dengan sejarah pendidikan sudah barang tentu sangat
bermanfaat terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan
atau perkembangan pendidikan
Secara umum sejarah memegang peranan penting bagi kehidupan umat
manusia. Hal ini karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang
dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan
serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-
Qur’an) mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan yang langsung dan
tidak langsung mengandung makna benar, pelajaran yang sangat tinggi dan
pimpinan utama khususnya umat islam. Ilmu tarikh (sejarah) dalam islam
menduduki arti penting dan berguna dalam kajian dalam islam. Oleh karena itu
kegunaan sejarah pendidikan meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat
umum dan yang bersifat akademis
Sejarah pendidikan islam memiliki kegunaan tersendiri diantaranya
sebagai faktor keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai
faktor keteladanan dapat dimaklumi karena al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam
banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan.6 Pada dasanya, minimal
ada dua manfaat dalam studi sejarah pendidikan Islam, Yaitu :
1. Bersifat Umum
Sejarah pendidikan Islam mempunyai kegunaan sebagai faktor
keteladanan. Kenyataan ini sejalan dengan apa yang tersurat dan tersirat pada
firman Allah SWT yaitu :
a. Sesungguhnya, pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik bagi kamu
sekalian (Qs. Al-Ahzab :21)

6 Departemen Agama RI, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Dirjen Binbaga Islam,
1986, hlm. 89.

11
b. Katakan olehmu (Muhammad) jika kamu sekalian cinta kepada Allah,
maka hendaklah ikut akan daku, niscaya Allah cinta kepada kamu (QS.
Ali Imran : 31)
c. Dan hendaklah kamu mengikut akan dia (Nabi Muhammad) supaya kamu
mendapat petunjuk (QS. Al-A`raf : 158).7

Berpedoman pada ayat diatas umat islam dapat meneladani proses


pendidikan islam semenjak zaman kerasulan Muhammad saw, Khulafaur
Rasyidin, ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan islam.
Sebagai cermin ilmu sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa
lampau manusia dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi sejalan dengan
perkembangan bahwa tidak semua kagiatan manusia berjalan mulus terkadang
menemukan rintangan-rintangan tertentu sehingga dalam proses kegiatannya
mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, maka kita perlu bercermin atau dengan
kata lain mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau sehingga
tarikh itu bagi masa menjadi cermindan dapat diambil manfaatnya khususnya bagi
perkembangan pendidikan islam.
Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa
tentu memiliki kesamaan dan kekhususan. Dengan demikian hasil proses
pembanding antara masa silam, sekarang, dan yang akan datang diharapkan dapat
memberi andil bagi perkembangan pendidikan islam karena sesungguhnya tarikh
itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru.
Sebagai perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa
lampau manusia dalam berbagai kegiatan kita berusaha pula untuk memperbaiki
keadaan yang sebelumnya kurang konstruktif menjadi lebih konstruktif.

2. Bersifat Khusus
Adapun kegunaan sejarah pendidikan islam yang bersifat akademis
diharapkan dapat :

7 Hasbullah, Op.Cit., hlm, 13.

12
a. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.
b. Mengambil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan
problematika pendidikan islam pada masa kini.
c. Memiliki sikapn positif terhadap perubahan-perubahan dan
pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan islam.

Selain itu sejarah pendidikan islam akan mempunyai kegunaan dalam


rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan islam. Dalam hal ini, sejarah
pendidikan islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah dialami sehingga
pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan
yang utuh dan mendasar.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Islam sendiri adalah proses bimbingan terhadap peserta didik
ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik (insan kamil). Periodesasi sejarah
pendidikan Islam secara umum terbagi tiga periode yaitu periode klasik, priode
pertengahan, dan periode modern, periode sejarah pendidikan Islam terkait dengan
periodesasi peradaban Islam, karena di samping aspek pendidikan merupakan
bagian dari peradaban Islam.
Ruang lilngkup dalam sejarah Islam
1. Obyek
Obyek kajian sejarah pendidikan islam adalah fakta-fakta pendidikan
islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan islam baik formal, informal dan non formal.
2. Metode
a. Metode Lisan, Metode ini untuk pelacakan suatu obyek sejarah
dengan menggunakan interview.
b. Metode Observasi, Metode ini untuk mengamati obyek sejarah secara
langsung.
c. Metode Dokumenter, Metode ini berusaha mempelajarinya secara
cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis

Ilmu-ilmu yang erat kaitannya dengan sejarah pendidikan Islam adalah


1) Sosiologi, 2) Ilmu sejarah, 3) Sejarah kebudayaan

B. Saran
Setelah pembahasan di atas penulis mengajak dan menyarankan kepada
para generasi bangsa agar menuntut ilmu agar dapat kita praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Agama Islam.

14
DAFTAR PUSTAKA

Azra Azyumardi, Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana, 2012.

Bawani Imam, Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam, Al-Ikhlas, Surabaya,


1993.

Departemen Agama RI, Sejarah Pendidikan Islam, Dirjwn Binbaga Islam,


Jakarta, 1986.

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, PT. Raja Grafindo, Jakarta,


1995.

Mustafa A, Aly Abdullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Pustaka Setia,


Bandung,1997.

15

Anda mungkin juga menyukai