Disusun Oleh :
Nama : SURIADI
NPM : 20176159
Dosen Pengampu : Lisnawati, S.Si., M.Pd.
Mata Kuliah : SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “SEJARAH PENDIDIKAN
ISLAM” ini tepat waktu. Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Agama Islam.
Penulisan makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan baik
dari segi penulisan isi. Oleh sebab itu, dengan hati yang terbuka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi para pembaca dan umumnya bagi kemajuan pendidikan di
Indonesia.
SURIADI
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang dia atas maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Sejarah Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Periode-Periode Sejarah Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Sejarah Pendidikan Islam?
4. Apa saja Ilmu-Ilmu Lain yang Erat Kaitannya Dengan Sejarah Pendidikan
Islam?
5. Apa saja manfaat Sejarah Pendidikan Islam?
1
C. Tujuan Penulisan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
1995, hlm 7.
3
Pendidikan sejarah Islam mempunyai sejarah yang panjang dimulai sejak periode
klasik.
Pendidikan Islam pada masa nabi Muhammad SAW merupakan sifat atau
model yang pertama yang terus menerus dikembangkan umat islam untuk
kepentingan pendidikan pada zamannya. Nabi Muhammad SAW mlakukan
pendidikan islam setelah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Sebagai mana
tercantum di alam surat Al-Mudatsir ayat 1-7, menyeru yang berarti mengajak,
mengajak berarti mendidik, dan dari wahyu yang mula-mula turun itu dapat
disimpulkan, bahwa pendidikan Islam dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :
a. Pendidikan Keagamaan
b. Pendidikan aqliyah dan Ilmiyah
c. Pendidikan ahlak dan budi pekerti
d. Pendidikan jasmani
Pada masa ini pendidikan islam diartikan pembudayaan ajaran Islam yaitu
memasukan ajaran-ajaran Islam dan menjadikan sebagai unsur buadaya bangsa
arab serta menyatu kedalamnya, denagan pembudayaan ajaran Islam kedalam
sistemdan lingkungan budaya bangsa arab tersebut, maka terbentuklah sistem
budaya Islam dalam lingkungan budaya bangsa arab.
4
memajukan isi Al-Qur’an dan ajaran Islam kepada penduduk yang baru masuk
Islam, Ummar juga memerintahkan panglima untuk masjid-masjid sebagai tempat
ibadah sekaligus sebagai tempat belajar. Pada masa ini sudah terdapat pengajaran
bahasa arab dengan itu orang-orang yang baru masuk Islam dari daerah atau
wilayah lainnya harus belajar bahasa arab, jika mereka ingin belajar dan
mendalami pelajaran Islam.
Pada masa khalifah Ustaman bin Affan kedudukan peradaban Islam dan
pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Para sahabat
diperbolehkan mennggalkan madinah untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang di
miliki. Proses pendidikan Islam pada masa ini sebagian besar memang diwarnai
oleh pengajaran atau pembudayaan dan sunnah kedalam lingkungan budaya
bangsa-bangsa secara luas pula. Begitu pula dalam pendidikan Islam tidak jauh
berbeda di masa nabi Muhammad SAW yang menekankan pada pengajaran baca
tulis dan ajaran-ajaran Islam oleh perhatian ummat Islam terhadap perluasan
wilayah Islam dan terjadi gejolak politik, khususnya pada masa khalifah Ali bin
Abi Thalib.
5
Umayyah meninggalkan beberapa monument terbaik adalah kbah Al-Sakhr (dome
of the rock) di Al-quds, masjid cardova yang dibangun. Pada tahun 750 M
kekuasaan mereka menurun sehingga akhirnya di gantikan oleh bani abbasiyyah.
Di masa bani Abasyyah inilah ilmu pengetahuan dan filsafat yunani
memuncak terutama di zaman Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun. Buku tersebut
didatangkan dari Bizantium. Yang kemudian di terjemahkan kedalam Bahasa
Arab, kegiatan ini berlangsung selama satu abad. Adapun Bait Al-Hikmah
merupakan tempat pusat penterjemah dan juga akademi yang mempunyai
perpustakaan yang didirikan Al-Ma’mun.
Di masa inilah untuk pertama kalinya alam sejarah terjadi kontak antara
islam dengan kebudayaan barat/ yunani, adapun perguruan tinggi yang didirikan
di zaman ini diantaranya adalah Al-Hikmah di Baghdad dan Al-Azhar di Kairo,
yang hingga kini namanya masih harum sebagai Universitas Islam yang tertinggi
di seluruh dunia.
Al-Ma’mun adalah khalifah yang banyak jasanya dalam penerjemahan.
Ilmuan muslim ini membaca karya yunani sebagai motivasi untuk menggunakan
logika dalam membahas ajaran Islam dan mengembangkan serta menemukan
berbagai macam ilmu pengetahuan yang baru.
Melalui orang-orang kreatif seperti Al-Kindy, Al-Rozy, Al-Faraby, Ibnu
Sina, Al-Ghozali, Ibnu Khaldun, Ibnu Thufail, dll. Pengetahauan Islam telah
melakukan investigasi dalam ilmu kedokteran, tekhnologi, matematika, geografi
dan sejarah.
6
Dengan demikian ibu kota alam islam berpindah ke Kairo, Mesir. Begitu
juga pusat pendidikan pengajaran ke Kairo ke Al-Jami, Al-Azhar, sistem
pengajaran saat itu ialah dengan menghafal matan-matan.
7
Dengan demikian timbulnya apa yang di sebut pemikiran dan aliran
pembeharuan atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam
mengeluarkan pemikiran-pemikiran untuk untuk membuat Islam kembali maju.
Seperti yang dilakukan oleh Muhammad Ali Basyah setelah menguasai Mesir
tahun 1805 M. Beliau membangun Al-Azhar kembali dan menghidupkan
semangat para ulama dan belajar yang sebelumnya hampir menghilang. Beliau
mengirim para ulama ke eropa untuk belajar ilmu kedokteran, ilmu teknik, kalam
dll.
1. Obyek
Obyek kajian sejarah pendidikan islam adalah fakta-fakta pendidikan
islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam
baik formal, informal dan non formal. Dengan demikian akan diproleh apa yang
disebut dengan sejarah serba objek hal ini sejalan dengan peranan agama islam
sebagai agama dakwah penyeru kebaikan, pencegah kemungkaran, menuju
kehidupan yang sejahtera lahir bathin secara material dan spiritual. Namun
sebagai cabang dari ilmu pengetahuan, objek sejarah pendidikan islam umumnya
tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan dalam objek-objek sejarah pendidikan,
seperti mengenai sifat-sifat yang dimilikinya. Dengan kata lain, bersifat menjadi
sejarah serba subjek.
Oleh karena iti fungsi dari pendidikan Islam adalh sebagai Obyek dan
Subjek. Maksudnya sebagai obyek adalh aktivitas dari pendidikan itu sendiri yang
menjadi bahan telaahan, sedang kan Subyek adalah keberhasilan atau tujuan yang
akan dicapai oleh pendidikan tersebut.
2. Metode
Mengenai metode yang dipergunakan dalam rangka penggalian maupun
penulisan Sejarah Pendidikan Islam itu ada beberapa macam. Untuk menggali
sejarah umumnya metode yang dipakai adalah :
8
a. Metode Lisan, Metode ini untuk pelacakan suatu obyek sejarah dengan
menggunakan interview.
b. Metode Observasi, Metode ini untuk mengamati obyek sejarah secara
langsung.
c. Metode Dokumenter, Metode ini berusaha mempelajarinya secara cermat
dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.3
3 Mustafa, H.A. dan Abdullah Aly, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung :
Pustaka Setia, 1998, hlm 9-10.
4 Imam Bawani, Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam, Surabaya : Al-Ikhlas, 1986,
hlm. 36.
9
F. Ilmu-Ilmu Lain yang Erat Kaitannya Dengan Sejarah Pendidikan Islam
10
dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme tetapi lebih dari itu
merupakan refleksi historis. Dengan demikian belajar sejarah pendidikan islam
dapat memberikan semangat (back projecting theory) untuk membuka lembaran
dan mengukir kejaya dan kemajuan pendidikan islam yang baru dan lebih baik.
Dengan demikian sejarah pendidikan islam sebagai study tentang masalah-
masalah yang berhubungan dengan sejarah pendidikan sudah barang tentu sangat
bermanfaat terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan
atau perkembangan pendidikan
Secara umum sejarah memegang peranan penting bagi kehidupan umat
manusia. Hal ini karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang
dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan
serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-
Qur’an) mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan yang langsung dan
tidak langsung mengandung makna benar, pelajaran yang sangat tinggi dan
pimpinan utama khususnya umat islam. Ilmu tarikh (sejarah) dalam islam
menduduki arti penting dan berguna dalam kajian dalam islam. Oleh karena itu
kegunaan sejarah pendidikan meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat
umum dan yang bersifat akademis
Sejarah pendidikan islam memiliki kegunaan tersendiri diantaranya
sebagai faktor keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai
faktor keteladanan dapat dimaklumi karena al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam
banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan.6 Pada dasanya, minimal
ada dua manfaat dalam studi sejarah pendidikan Islam, Yaitu :
1. Bersifat Umum
Sejarah pendidikan Islam mempunyai kegunaan sebagai faktor
keteladanan. Kenyataan ini sejalan dengan apa yang tersurat dan tersirat pada
firman Allah SWT yaitu :
a. Sesungguhnya, pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik bagi kamu
sekalian (Qs. Al-Ahzab :21)
6 Departemen Agama RI, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Dirjen Binbaga Islam,
1986, hlm. 89.
11
b. Katakan olehmu (Muhammad) jika kamu sekalian cinta kepada Allah,
maka hendaklah ikut akan daku, niscaya Allah cinta kepada kamu (QS.
Ali Imran : 31)
c. Dan hendaklah kamu mengikut akan dia (Nabi Muhammad) supaya kamu
mendapat petunjuk (QS. Al-A`raf : 158).7
2. Bersifat Khusus
Adapun kegunaan sejarah pendidikan islam yang bersifat akademis
diharapkan dapat :
12
a. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.
b. Mengambil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan
problematika pendidikan islam pada masa kini.
c. Memiliki sikapn positif terhadap perubahan-perubahan dan
pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan islam.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam sendiri adalah proses bimbingan terhadap peserta didik
ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik (insan kamil). Periodesasi sejarah
pendidikan Islam secara umum terbagi tiga periode yaitu periode klasik, priode
pertengahan, dan periode modern, periode sejarah pendidikan Islam terkait dengan
periodesasi peradaban Islam, karena di samping aspek pendidikan merupakan
bagian dari peradaban Islam.
Ruang lilngkup dalam sejarah Islam
1. Obyek
Obyek kajian sejarah pendidikan islam adalah fakta-fakta pendidikan
islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan islam baik formal, informal dan non formal.
2. Metode
a. Metode Lisan, Metode ini untuk pelacakan suatu obyek sejarah
dengan menggunakan interview.
b. Metode Observasi, Metode ini untuk mengamati obyek sejarah secara
langsung.
c. Metode Dokumenter, Metode ini berusaha mempelajarinya secara
cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis
B. Saran
Setelah pembahasan di atas penulis mengajak dan menyarankan kepada
para generasi bangsa agar menuntut ilmu agar dapat kita praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Agama Islam.
14
DAFTAR PUSTAKA
15