Arrester
Arrester
Surja Petir
Suatu Petir bisa terjadi apabila ada awan yang bermuatan berada
diatas bumi dalam jarak tertentu. Pada awan tersebut, muatan positif
mengumpul pada bagian atas dan yang negatif berada disebelah bawah.
muatan positif pada permukaannya. Oleh karena itu muatan negatif yang
berada dibagian bawah awan akan tertarik oleh muatan positif yang ada di
bumi, proses pengaliran muatan negatif dari awan menuju kebumi inilah
akan mengalir pula arus listrik yang sangat besar sekali, nilainya dapat
mencapai ratusan kilo Ampere. Awan bermuatan dapat terbentuk jika pada
suatu daerah terdapat udara yang lembab dan gerakan angin keatas.
udara panas ini akan naik keatas karena adanya updraft (gerakan keatas)
km
tinggi
9
8
7
6
Gambar 2.1.
Gambar proses terjadinya Petir
a. Sambaran langsung
pada hantaran udara tegangan rendah, atau sambaran pada pipa metal,
kabel dll, pada jenis sambaran ini instalasi proteksi tagangan lebih akan
b. Sambaran jauh
Sambaran jauh adalah sambaran yang misalnya menyambar
2. Jenis Petir
tembus udara, maka akan terjadi aliran electron dari awan ke tanah.
electron udara, sehingga disebut sebagai step leader. Jika lidah Petir ini
sudah mendekati suatu objek diatas tanah maka pada objek ini akan
dan muatan ini akan bergerak menuju lidah Petir tadi disebut
(connection leader).
Pada suatu titik kedua muatan ini akan bertemu, titik ini
dari awan ketanah melalui jalan yang telah dirintis oleh step leader.
Leader ini disebut return stroke sehingga impuls arus Petir yang sangat
mengalir pada objek diatas tanah tersebut. Pada umumnya Petir awan
tanah ini akan diikuti oleh beberapa Petir berikutnya dan disebut
b. Petir tanah-awan
akan muncul dari ujung objek diatas tanah ke awan bermuatan dengan
c. Petir awan-awan
Petir jenis ini umumnya pelepasan muatan terjadi antara
3. Parameter Petir
adalah :
Besaran arus petir ini berpengaruh pada droop tegangan ohm, terutama
c. Muatan listrik arus Petir : . i dt
Adalah jumlah energi listrik yang terjadi pada titik sambaran.
2
d. Arus kuadrat impuls : . i dt
4. Karateristik Sambaran
Bentuk gelombang sambaran Petir dapat dilihat atau diberikan
melalui suatu alat yaitu Oscillogram, sebagai contoh kita dapat lihat pada
20
40
60
lebih besar.
yang digambarkan pada 2.4. kurva ini adalah kurva distribusi kemungkinan
yang berasal dari dua sumber yang lebih diuji yang mana membuktikan
bahwa arus sambaran Petir yang tinggi sekali tidak bersamaan dengan
waktu yang amat singkat untuk mencapai arus puncak, data dari lapangan
50% dari arus sambaran mempunyai rate of rise lebih dari 7,5 KA / us.
Lama dari arus sambaran diatas setengah nilai yaitu 30 us dan 18%
100
80
40
20
lebih dari luar yang disebabkan karena pelepasan oleh Petir. Tegangan lebih
bermuka curam dan berekor pendek. Besarnya tegangan impuls yang harus
dalam standar. Hal ini tergantung pada tempatnya dalam sirkit. Makin
dalam waktu yang singkat disusul dengan penurunan yang lambat menuju
berikut.
1,0
VI
0.9
0.5
0.3
0
Tf
Tf
Vs = tegangan puncak
Tt = Ekor gelombang : 50 us
maka kawat transmisi itu akan mempunyai impedansi surja yang konstan
hal ini membuktikan bahwa gelombang tegangan dan arus berasal dari
yang disebabkan oleh surja Petir pada peralatan tenagan listrik maka harus
diketahui besar tegangan surja Petir yang mungkin terjadi dan dapat
kV
A
F
C atau G
E
Waktu (us)
Gambar 2.6.
Besar tegangan surja petir yang mungkin terjadi
Keterangan gambar 2.6 :
A = Gelombang impuls yang datang
D = Gelombang penuh.
E = Lengkung Volt-Waktu
pada gardu induk. Lengkung ini juga melalui titik-titik lompatan api 50 %
pengaman ini diperlukan mengingat tegangan yang timbul oleh Petir dapat
a. Sambaran Langsung
pada hantaran udara tegangan rendah, atau sambaran pada pipa metal,
kabel dll. Pada jenis sambaran ini instalasi proteksi tegangan lebih akan
b. Sambaran Jauh
hantaran udara atau induksi dari pelepasan muatan Petir awan pada
keperalatan listrik.
Petir ini akan merambat sampai ke gardu induk. Pada tempat yang
saluran.
berlangsung terus menerus dan kurang teredam hal ini juga mempunyai
frekwensi daya, sehingga tegangan yang lebih ini dapat dikatakan sebagai
a. Tegangan akibat efek Feranti yang hanya terjadi pada rangkaian yang
b. Kenaikan tegangan dari fasa yang sehat pada waktu ada gangguan satu
fasa ketanah, pada sistem tegangan naik karena adanya tegangan jatuh
sampai melampaui surja hubung atau tegangan lebih Petir yaitu tidak lebih
dari 2 p.u. Oleh karena itu perencanaan koordinasi isolasi tidak didasarkan
pada tegangan lebih Petir temporer. Terjadinya tegangan lebih temporer ini
1
Ir. Reynoaldo. Zoro, Perlindungan Terhadap Tegangan Lebih Petir dan Koordinasi Isolasi pada
Sistem Tenaga Listrik. ITB, 1987.
kira-kira beberapa puluh milidetik dan sukar diamankan dengan penangkal
listrik yang harus dilindungi dari pengaruh surja Petir akan tetapi disini
ditekankan pada suatu peralatan utama yang paling penting dan harus
yang paling dekat dengan terminal transformator adalah yang sering rusak
waktu yang sangat pendek tidak mungkin arus mengalir pada induktansi
tinggi, yang ditentukan oleh induktansi (L) dan kapasitansi (C) dari
kumparan, yaitu :
1
F=
2 LC
terdiri dari seri dan paralel, yaitu kapasitansi antara lilitan-lilitan dan
Lilitan yang satu berdekatan dengan yang lain sehingga akan ada mutual
di dalam Transformator maka induktansi yang lain antara inti dan inti juga
Karena adanya kerugian dalam tahanan isolasi serta kerugian pada inti,
ini sebagaian besar dipengaruhi oleh distribusi tegangan awal sebab adanya
keadaan awal dan akhir dari distribusi tegangan ini, mempunyai pengaruh
Harmonisa dari frekwensi lebih besar dari frekwensi kritis tak dapat
gelombang refleksi.
Gambar 2.8.
Osilasi didalam Transformator.
Keterangan gambar :
Frekwensi osilasi :
1
= (1/Ll C 1 - C 2 / C 1 .b 2 .w 2 ) 2
Untuk harga w yang rendah dan tidak ada kapasitansi mutual kopling di
1
dapat : =
L C1
1
w 2 = (1/Ll C 1 )( C 2 / C 1 . )
b2
1
w =
b LC 2
1
fc
2b LC 2
apabila frekwensi yang timbul lebih kecil dari frekwensi kritisnya. Akan
tetapi surja Petir yang masuk kekumparan akan mempunyai frekwensi yang
lebih besar dari frekwensi kritisnya, sehingga gelombang surja hanya akan
merusak isolasi bagian kumparan yang dekat dengan pangkal saluran. Hal
ini disebabkan karena surja yang masuk terdiri dari gelombang berjalan dan
Inpedansi dari transformator sangat besar dan berkisar antara 500 – 45.000
ohm.
Alat-alat pelindung yang sekarang dikenal berturut-turut mulai dari yang paling sederhana
d. Arrester.
e. Kawat Tanah.
1. Sela Batang
Sela batang adalah suatu alat pelindung yang paling
sederhana. Alat ini terdiri dari dua buah batang logam yang mempunyai
kawat trasmisi dan yang satunya dihubungkan dengan kawat tanah. Oleh
Keuntungan dari sela batang ini ialah bentuknya yang sederhana, mudah
busur api timbul terus meskipun tegangan lebihnya sudah tidak ada. Oleh
sebab itu sirkit harus diputuskan lebih dahulu guna menghentikan percikan
tersebut, kecuali itu tegangan gagalnya naik lebih tinggi dari isolasi yang
yang sempit gelombang yang curam. Oleh karena itu sela batang dipakai
dalam kegunaanya. Dengan mengatur jarak /gap sela batang kita dapat
menentukan Hight Level Insulation sesuai dengan yang direncanakan lihat
gambar 2.73.
Gambar 3.1.
Alat Pelindung Penangkal Petir Rod Gap
3
Unit Pendidikan dan Pelatihan Makasar, PEMELIHATAAN TRANSFORMATOR, PT.PLN
(PERSERO).
Karateristik dari Sela Batang
permukaan isolator, maka tegangan tembus dari sela batang harus diset
20% lebih rendah dari tegangan tembus impuls (impuls spark over voltage)
dari isolator. Jarak antara sela dengan isolator tidak boleh kurang dari 1/3
jarak sela untuk mencegah bunga api bergerak kearah isolator. Sela batang
tergantug pada tegangan operasi dari sistem. Hal ini dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
Tabel Rod Gab
(IEC 71A, 1962)
Sumber : Pemeliharaan Transformator tenaga (buku kursus Unit Pendidikan dan pelatihan
Makasar
2) Sela Sekring
arus susulan yang diakibatkan oleh percikan api. Oleh sebab itu sela sekring
3) Tabung Pelindung
impuls lebih rendah dari pada isolasi yang dilindungi. Pada tiang transmisi
dan kawat (Gambar 3.1). elektroda atas dan bawah dibumikan adalah D2
D1+D2<D3.
percikan api antara kawat dan elektroda atas yang kemudian diteruskan
surja akan mengguapkan sebagian dari serat (Tabung serat), sehingga gas
surja Petir yang datang pada kawat sehingga ia dapat membantu tugas
Gambar 3.3.
Elemen-Elemen Tabung Pelindung
4
Ir.T.S.HUTAURUK.MEE.,Gelombang berjalan dan Proteksi Surja.hlm 102.
4) Lightning Arrester
listrik terhadap arus listrik, yang berfungsi sebagai alat yang dapat memby-
sebagai isolator dan bila timbul surja Petir akan berfungsi sebagi
penghantar/konduktor.
membuka. Lightning arrester ini tidak sama dengan sela batang maupun
tenaga listrik bolak balik ada dua tipe utama arrester yaitu:
Transmisi
pada kawat transmisi, maka terjadilah percikan api antara kawat dan
isolator, tetapi bila ada surja maka ia akan bersifat konduktor dengan
oleh arus surja akan menguap sebagian dari dinding fiber, sehingga
gas yang timbul akan menyembur ke bunga api dan mematikan pada
Sumber : Ir. Misdi, Skripsi, Study Pengruh Tegangan Lebih Surja Petir Terhadap
Isolasi Transformator utama dan pengamannya di PLTA Sengguruh.
Hal.44.
Gambar 3.4.
5
Artono Arismunandar,Dr, Teknik Tegangan Tinggi cetakan ke tiga Pradaya paramitha Jakarta
1984
Sumber :A.Arismunandar, Teknik Tegangan Tinggi.
Gambar 3.5.
terdiri dari :
api pada saat arus melalui titik nol pertamanya. Waktu pemadaman
busur api ini hanya ½ atau satu putaran sehingga R.R.V (Rate of
normal.
transmisi. V-T karateristik dari arrester ini lebih datar dari pada
isolator, sehingga dengan mudah dapat dikoordinasikan untuk
sangat tinggi.
kurang dari 1/3 dari besarnya arus surja. Karena arus yang
dengan baik.
Tabel 3.3.
Karateristik Lightning Arrester distribusi type Expultion
3 25 34 33 45 29
6 50 32 50 70 41
9 75 48 71 97 53
12 100 63 84 94 61
tertinggi.
tinggi pada tegangan normal, tetapi mempunyai tahanan yang kecil bila
arus yang melewati besar. Besar tahanan tergantung dari besar kecilnya
arus yang melaluinya, sedangkan teganganya menjadi tidak linear
terbatas. Perbedaan utama kedua type expiltion dan valve yaitu untuk
valve, besarnya arus dibatasi oleh arrester itu sendiri dan tidak
oleh karateristik sistem, dari sini terlihat bahwa arrester type valve
Valve
unsur sela api (spark gap) dan tahanan tak linear atau tahanan kran
batas atas dan bawah dari tegangan percik ditentukan oleh tegangan
sebenarnya arrester terdiri dari tiga unsur : sela api, tahanan kran atau
Gambar 3.6.
Arrester Type Valve