Abstrak
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Unsrat.
2
Ketua Penguji/Pembimbing Skripsi.
3
Sekretaris Penguji/Pembimbing Skripsi
Pendahuluan tersebut tidak langsung di salurkan
Desa saat ini menjadi perhatian keseluruhannya, akan tetapi berdasarkan
bagi pemerintah pusat maupun daerah Peraturan serta Kebijakan yaitu
untuk meningkatkan pembangunan dan Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor
pemberdayaan masyarakat desa. Akan 34 Tahun 2015, yaitu dengan beberapa
tetai masih adanya baik daerah tahapan yaitu dengan 3(tiga) tahapan.
kabupaten maupun kota yang masih Tahapan pertama sebesar 40%, tahapan
mempunyai desa tertinggal. Dengan kedua sebesar 40% dan tahapan ketiga
pembangunan dan pemberdayaannya sebesar 20%. Setelah di salurkan pada
masih di perlu di perhatikan. Desa, selanjtnya di kelola oleh Desa
Berdasarkan fenomena yang beredar sesuai kententuan yang berlaku di Desa.
yaitu setiap Desa mempunyai Dalam sistem pengelolaan,
pembagian Dana untuk menunjang Kepala Desa menunjuk pada perangkat
pembangunan dan pemberdayaan untuk mengelola Dana yang ada.
masyarakat. Setiap Desa mempunyai Selanjutnya di gunakan untuk mendanai
bagiannya masing-masing dengan akan penyelenggaraan Desa, seperti
jumlah yang di bagikan sesuai dengan Pembangunan dan Pemberdayaan Desa.
prosedur yang ada. Fenomena yang Dengan adanya Alokasi Dana Desa,
sangat menggiurkan saat ini yaitu dana semua penyelenggaraan Desa bisa di
untuk mendanai penyelenggaraan Desa laksanakan serta dengan iringan sistem
begitu besar sehingga begitu banyak pengelolaan yang baik maka semua
yang menginginkan untuk terwujudnya penyelenggaraan dapat di laksanakan
Desa yang mandiri dengan membangun sesuai dengan rencana bersama. Kepala
Desa. Adapun Dana yang di terima Desa sebagai pemegang kekuasaan
yaitu berupa Dana Perimbangan dari pengelolaan Keuangan Desa, Kepala
pemerintah daerah dalam Desa harus mampu mengelola dana
penyelenggaraan Pembangunan. yang dimana telah di berikan
Alokasi Dana Desa merupakan dana tanggungjawab kepada perangkatnya,
yang di sebutkan untuk mendanai dan mengawasi akan pelaksanaan dari
kebutuhan di Desa yang dinyatakan kegiatan atau program yang di
dalam Peraturan Bupati Nomor 34 laksanakan dengan menggunakan dana
Tahun 2015 tentang Tata Cara yaitu Alokasi Dana Desa.
Pengalokasian, Penetapan Besaran, Pengelolaan di maksudkan untuk
Penyaluran dan Penggunaan Alokasi merencanakan serta melaksanakan,
Dana Desa di Kabupaten Minahasa. setelah di rencanakan semua program
Dengan adanya Alokasi ini ini begitu dan kegiatan maka harus di laksanakan
banyak harapan dan keinginan dari dengan baik dan benar. Terwujudnya
masyarakat untuk membangun Desa, suatu rencana dapat memberikan
dimana Desa tersebut masih menjadi kelegaan serta kebahagiaan kepada
salah satu Desa tertinggal. masyarakat. Alokasi Dana desa
Dalam penyaluran Alokasi Dana sebagian memang di peruntukan untuk
Desa sebelumnya harus adanya pembangunan. Pembangunan salah satu
pengajuan beserta Persyaratan dan alat penunjang bagi suatu Desa dalam
Proposal Alokasi Dana Desa oleh menjalankan suatu kegiatan bahkan
pemerintah Desa kepada pemerintah salah satu akses untuk melakasanakan
Daerah. Dalam pengajuan Alokasi Dana tugas dan pekerjaan bagi masyarakat.
Desa, di dalamnya harus berdasarkan Alokasi Dana Desa, sesuai rencana atau
RPJMDes. Setelah di setujui dana Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa harus sesuai dengan terselesaikan karena adanya pergantian
pelaksanaannya. Dari rencana yang kepada desa. Hal ini pula yang
telah di setujui bersama masyarakat di membuat program yang ada tidak
butuhkan kerjasama antara masyarakat terlaksanakan dengan baik dan tepat.
dan pemerintah Desa, agar supaya Kondisi seperti ini bisa membuat
pelaksanaannya bisa berjalan dengan ketidak puasaan masyarakat dalam
lancar. Dalam pelaksanaan pelayan dari pemerintah desa. Masalah
pembangunan Desa, harus di yang timbul dalam hal ini yaitu tentang
laksanakan sesuai dengan Rencana sistem pengelolaan Alokasi Dana Desa
Kerja Pemerintah Desa. yang kurang di pahami oleh pihak-pihak
Pembangunan Desa ada berbagai contohnya masyarakat dalam
jenis salah saatunya Pembangunan, melaksanakan sistem pemerintahan
dengan adanya Pembangunan didesa. Adapun dalam pelaksanaan dari
Infrastruktur bisa membantu masyarakat pembangunan di desa harus di kelola
dalam menjalankan aktivitasnya. dengan baik agar supaya dalam
Alokasi Dana Desa di peruntukan juga perencanaan serta pelaksanaan
bagi Pembangunan Infrastruktur karena pembangunan bisa berjalan dengan
dengan adanya Alokasi Dana Desa ini baik. Contohnya dalam pengelolaan
bisa membantu akan perencanaan dari keuangan yang tidak transparansi dalam
masyarakat dengan pemerintah dalam pengelolaan keuangan untuk mendanai
membangun Desa. Dalam kegiatan desa berupa pelaksanaan
pengelolaanya juga sebaiknya ada pembangunan.
keterbukaan agar supaya dalam Ketika sikap transparansi dari
pelaksanaannya dapat terlihat jelas pengelolaan Alokasi Dana Desa, maka
bahwa dana yang ada di pakai sesuai bisa membuat pelaksanaan
dengan program yang telah di sepakati pembangunan Desa atau pembangunan
bersama antara Pemerintah Desa dengan Infrastruktur Desa bisa di ketahui oleh
masyarakat. Karena kadangkala dalam masyarakat dan ketika adanya
pengelolaan dana Pemerintah Desa kekurangan dalam dana atau dana
kurang dalam penyampaian laporan tersisa bisa di laporkan dan bisa di
dana yang telah di pakai dalam ketahui oleh masyarakat dan bisa di
menunjang atau mendanai program perlihatkan kepada masyarakat. Oleh
yang ada. Karena ketika tidak ada karena ini dalam setiap perencanaan
laporan yang ada akan menimbulkan ataupun dalam pelaksanaan bahakan
tanda tanya bagi masyarakat dan pengelolaan Alokasi Dana Desa dan
pelaksanaannya tidak sesuai dengan telah di programkan bisa terbuka demi
harapan dan tidak terselesaikan program mewujudkan Desa mandiri dan
yang di sepakati.Dalam proses sejahtera.
pengelolaan dan pelaksanaan di Adapun yang menjadi rumusan
katakana bahwa harusnya ada sifat masalah penelitan ini yaitu: bagaimana
transparansi dari pihak pengelola. Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam
Seringkali yang menjadi Pelaksanaan Pembangunan di Desa
permasalahan yaitu pemerintah Desa Ranotongkor I Kecamatan Tombariri
kurang terbuka dengan sistem Timur Kabupaten Minahasa, melihat
pengelolaan Alokasi Dana Desa, rumusan masalah yang ada, maka yang
sehingga masyarakat kurang tahu menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu:
mengenai proses pengelolaannya. untuk mengetahui bagaimana
Adapula mengenai program yang tidak Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam
Pelaksanaan Pembangunan di Desa Konsep Alokasi Dana Desa
Ranotongkor I Kecamatan Tombariri Peraturan Menteri Dalam Negeri
Timur Kabupaten Minahasa Republik Indonesia Nomor 113 Tahun
2014 Tentang Pengelolaan Keuangan
Konsep Pengelolaan Desa, Alokasi Dana Desa selanjutnya di
Pengelolaan itu sendiri akar sebut ADD adalah dana perimbangan
katanya adalah “kelola”, di tambah awal yang di terima Kabupaten/Kota dalam
“pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
kata pengelolaan adalah “manajemen”. Daerah Kabupaten/Kota setelah di
Manajemen adalah kata yang aslinya kurangi Dana Alokasi Khusus.
dari bahasa inggris, yaitu management, Selanjutnya menurut Peraturan Bupati
yang berarti ketatalaksanaan, tata mengenai maksud adanya Alokasi Dana
pimpinan, pengelolaan (Syaiful Bahri Desa yang tercantum dalam Peraturan
Djamarah, 2006:174). Pengelolaan Bupati Nomor 34 Tahun 2015, Alokasi
berasal dari kata manajemen atau Dana Desa dimaksudkan untuk
administrasi. Hal tersebut seperti yang membiayai penghasilan tetap, tunjangan
di kemukan oleh Husaini Usman dan Operasional Hukum Tua, Perangkat
(2006:3) : Management di terjemahkan Desa dan BPD serta mendanai
dalam bahasa Indonesia menjadi penyelenggaraan pemerintahan Desa,
manajemen atau pengelolaan. pelaksanan pembangunan Desa,
Selanjutnya Adisasmita (2011:22) pembinaan kemasyarakatan Desa dan
mengemukakan bahwa, “Pengelolaan pemberdayaan masyarakat Desa.
bukan hanya melaksanakan suatu Dalam Kamus Besar Bahasa
kegiatan, akan tetapi merupakan Indonesia (1997: 308), pelaksanaan
rangkaian kegiatan yang meliputi berasal dari kata laksana yang artinya
fungsi-fungsi manajemen, seperti menjalankan atau melakukan suatu
perencanaan, pelaksanaan, dan kegiatan. Secara sederhana pelaksanaan
pengawasan untuk mencapai tujuan bisa diartikan penerapan.
secara efektif dan efisien.” Dalam Menurut Westra (dalam
kamus Besar Bahasa Indonesia Adisasmita, 2011:24), Pelaksanaan
(2005:534) Pengelolaan berarti proses, adalah sebagai usaha-usaha yang
cara, perbuatan pengelola, proses dilakukan untuk melaksanakan semua
melakukan kegiatan tertentu dengan rencana dan kebijaksanaan yang telah
menggerakkan tenaga orang lain proses dirumuskan dan ditetapkan dengan
yang membantu merumuskan melengkapi segala kebutuhan alat-alat
kebijaksanaan dan tujuan organisasi, yang diperlukan, siapa yang akan
proses yang memberikan pengawasan melaksanakan, dimana tempat
pada semua hal yang terlihat dalam pelaksanaannya dan kapan waktu
pelaksanaan kebijaksanaan dan dimulainya.
pencapaian tujuan. Menurut Balderton Menurut Bintoro
(dalam Adisasmita, 2011:21), istilah Tjokroadmudjoyo (dalam Adisasmita
pengelolaan sama dengan manajemen 2011:24), Pelaksanaan ialah sebagai
yaitu menggerakan, mengorganisasikan, proses dalam bentuk rangkaian
dan mengarahkan usaha manusia untuk kegiatan, yaitu berawal dari kebijakan
memanfaatkan secara efektif material guna mencapai suatu tujuan maka
dan fasilitas untuk mencapai suatu kebijakan itu diturunkan dalam suatu
tujuan. program dan proyek.
Konsep Pembangunan a. pembangunan Desa berskala lokal
Ginanjar Kartasasmita (1994:57) Desa; dan
mengatakan Pembangunan adalah suatu b. pembangunan sektoral dan daerah
proses perubahan kearah yang lebih yang masuk ke Desa.
baik melalui upaya-upaya yang di Pelaksanaan pembangunan Desa
lakukan secara terencana. Pembangunan yang berskala lokal dikelola melalui
di definiskan sebagai rangkaian usaha swakelola Desa, kerjasama antar Desa
mewujudkan pertumbuhan dan dan/atau kerjasama Desa dengan pihak
perubahan secara terencana dan sadar ketiga. Kepala Desa mengoordinasikan
yang di tempuh oleh suatu Negara persiapan dan pelaksanaan
bangsa menuju modernitas dalam pembangunan Desa terhitung sejak
rangka pembinaan bangsa (nation ditetapkan APBDesa.
building) (Sondang P. Siagian 2008:27). Dalam Pelaksanaan
Pembangunan Desa adalah upaya Pembangunan yang tercantum dalam
peningkatan kualitas hidup dan Pasal 53 menurut Permendagri Nomor
kehidupan untuk sebesar-besarnya 114 Tahun 2014 menyatakan bahwa
kesejahteraan masyarakat Desa. Agar Pembangunan Desa yang bersumber
pembangunan di Desa dapat menyentuh dari program sektoral dan/atau program
seluruh lapisan masyarakat maka harus daerah, dilaksanakan sesuai dengan
di terapkan prinsip-prinsip ketentuan dari Pemerintah, Pemerintah
pembangunan, sasaran pembangunan Daerah Provinsi, atau Pemerintah
dan ruang lingkup pengembangannya. Daerah Kabupaten/Kota. Pelaksanaan
Berikut penjelasan mengenai ketiga program sektor dan/atau program
unsure tersebut menurut Adisasmita daerah diintegrasikan ke dalam
(2006:18-20): pembangunan Desa, program sektor
1. Pembangunan pedesaan seharusnya dan/atau program daerah di Desa dicatat
menerapkan prinsip transparansi dalam APB Desa. Pelaksanaan program
(keterbukaan), partisipatif, dapat sektor dan/atau program daerah
dinikmati masyarakat dapat di didelegasikan kepada Desa, maka Desa
pertanggungjawabakan mempunyai kewenangan untuk
(akuntbilitas), dan berkelanjutan mengurus. Pelaksanaan program sektor
(sustainable). dan/atau program daerah dibahas dan
2. Sasaran pembangunan pedesaan, disepakati dalam musyawarah Desa
yaitu untuk terciptanya peningkatan yang diselenggarakan oleh BPD. Dalam
produksi dan produktivitas, hal pembahasan dalam musyawarah
percepatan pertumbuhan desa, Desa tidak menyepakati teknis
peningkatan keterampilan dalam pelaksanaan program sektor dan/atau
berproduksi dan pengembangan program daerah, kepala Desa dapat
prakarsa dan partisipasi masyarakat mengajukan keberatan atas bagian dari
dan perkuatan kelembagaan. teknis pelaksanaan yang tidak
Dari suatu perencanaan tentunya disepakati, disertai dasar pertimbangan
harapan yang di inginkan yaitu keberatan dimaksud. Kepala Desa
pelaksanaan dari setiap rencana yang menyampaikan keberatan kepada
ada. Menurut Permendagri No 114 bupati/walikota melalui camat.
Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pembangunan Desa, Pelaksanaan Metode Penelitian
kegiatan Pembangunan Desa meliputi: Metode penelitian yang akan
digunakan adalah metode kualitatif.
Metode kualitatif adalah metode penerangan sesuai dengan kebutuhan
penelitian yang berlandaskan pada dari desa tersebut.
filsafat postpsitivisme, digunakan untuk Dalam melakukan penelitian ini
meneliti pada kondisi obyek yang peneliti menggunakan teori dari
alamiah (sebagai lawannya adalah Adisasmita (2011:22) dengan
eksperimen) dimana peneliti adalah mengemukakan bahwa, “Pengelolaan
sebagai instrumen kunci. Adapun yang bukan hanya melaksanakan suatu
menjadi metode yang akan digunakan kegiatan, akan tetapi merupakan
juga yaitu Penelitian Survei. rangkaian kegiatan yang meliputi
Yang menjadi fokus utama fungsi-fungsi manajemen, seperti
dalam penelitian ini yaitu pengelolaan perencanaan, pelaksanaan, dan
alokasi dana desa dalam pelaksanaan pengawasan untuk mencapai tujuan
pembangunan infrastrukutur. Melihat secara efektif dan efisien.” Dari
dari fokus yang ada maka saya beberapa fungsi dari teori ini digunakan
mengaitkan dengan teori yang di untuk menunjang penelitian yang di
kemukakan oleh Adisasmita (2011:22) lakukan. Dari teori ini dan dengan
mengemukakan bahwa, “Pengelolaan fungsi manajemen dari teori
bukan hanya melaksanakan suatu pengelolaan, yang dimana ada
kegiatan, akan tetapi merupakan Perencanaan, Pelaksanaan, dan
rangkaian kegiatan yang meliputi Pengawasan.
fungsi-fungsi manajemen, seperti
perencanaan, pelaksanaan, dan Perencanaan
pengawasan untuk mencapai tujuan Seperti di ketahui bersama
secara efektif dan efisien.” Informan bahwa setiap Desa di Indonesia
dan jumlah informan yang akan di mempunyai dana, yang dimana dana ini
ambil, yaitu: Kepala Desa, Tokoh diperuntukan bagi masyarakat, guna
Masyarakat, LPMD, BPD, Masyarakat. membantu dan mensejahterakan
masyarakat. Dalam Peraturan Bupati
Hasil Penelitian Nomor 34 Tahun 2015 tentang Cara
Berbicara mengenai anggaran Pengalokasian, Penetapan Besaran,
tidak lepas dari unsur pengelolaan, Penyaluran dan Penggunaan Alokasi
dimana pengelolaan penting dalam Dana Desa di Kabupaten Minahasa,
menjalankan suatu organisasi, baik itu sebelum adanya pencarian yang
pemerintahan maupun organisasi bersumber dari 10% Anggaran
swasta. Dari pengelolaan ini Pendapatan dan Belanja Daerah, yang
mempunyai fungsi perencanaan. Fungsi penyalurannya di bagi dalam tiga tahap
perencanaan di butuhkan untuk yaitu, di tahap pertama ini 40%, tahap
terwujudnya suatu tujuan yang hendak kedua 40% dan tahap ketiga 20%.
akan di capai. Salah satu fungsi itu di Dari hasil penelitian yang di
pakai dalam Pengelolaan Alokasi Dana laksanakan sebelumnya dapat kita
Desa yang bertujuan untuk ketahui bahwa, sebelumnya ada laporan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari Kepala Desa. menurut Peraturan
Desa. Alokasi Dana Desa ini seperti kita Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
ketahui bersama bahwa salah satunya tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
untuk pembangunan Desa berupa undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
infrastruktur baik itu jalan, gedung atau Desa mengatakan bahwa dalam
sarana prasarana Desa, dan lampu melaksanakan tugas kewenangan hak
dan kewajiban seorang Kepala Desa,
harus menyampaikan laporan yang di katakana oleh pihak pemerintah
penyelenggaraan Pemerintah Desa Desa yaitu Kepala Desa, mengatakan:
setiap akhir tahun anggaran kepada “sebagai pemerintah desa yang
bupati, laporan yang di sampaikan salah memang mengelola dari perencanaan
satu pertanggungjawaban pelaksanaan sampai pelaksanaan, yang bersumber
pembangunan. Jadi sebelumnya dalam dari Dana Desa dan Alokasi Dana
pencairan dana adalah laporan yang Desa yang memang menjadi peran
harus ada laporan. pemerintah desa, tentunya dari Kepala
Namun, sebelum di cairkan, ada Urusan Pembangunan, dan sesuai
tahapan dimana pemerintah Desa dengan Tugas pokok dan fungsi
membuat proposal, dimana proposal ini perangkat desa.”
berguna untuk menunjang semua Yang dimana menurut Peraturan
kegiatan yang di rencanakan dan Menteri Dalam Negeri tentang
proposal ini di usulkan ke Bupati. Pedoman Pembangunan Desa,
Dalam proposal ini ada tahapan mengatakan bahwa Pemerintah Desa
Perencanaan yang di lakukan di Desa adalah kepala Desa atau yang disebut
untuk memenuhi semua kebutuhan dengan nama lain dibantu perangkat
masyarakat. Tahap perencanaan ini Desa sebagai unsur penyelenggara
memuat mengenai semua kegiatan yang Pemerintahan Desa. Dalam pasal 52
akan di programkan lewat Musyawarah ayat 1 bahwa, Kepala Desa
Pembangunan Desa dimana membahas mengoordinasikan kegiatan
bagaimana Rencana Kerja Pemerintah pembangunan Desa yang dilaksanakan
dalam setahun sehingga menghasilkan oleh perangkat Desa dan/atau unsur
rencana-rencana yang akan di masyarakat Desa. Jadi, jelas bahwa
laksanakan dalam setahun, contohnya pemerintah menyelenggarakan dan
seperti Pembangunan. mengusahakan semua kepetingan
Dalam hal ini masyarakat di masyarakat.
libatkan dalam tahapan Perencanaan, Adapun yang di katakana oleh
dimana ada Musyawarah Perencanaan informan yaitu masyarakat mengenai
Pembangunan Desa, seperti yang di perencanaan pembangunan, ibu.Nontje
katakan oleh Tokoh Masyarakat selaku mengatakan bahwa:
mantan Kepala Desa menyatakan “Bagus, karena adanya Alokasi
bahwa: Dana Desa sehingga pemerintah Desa
“Ya. Masyarakat dilibatkan, berinisiatif untuk memberikan bantuan
dari hasil ide-ide masyarakat yang di dalam merencanakan pelaksanaan
sampaikan kepada pimpinan atau pembanggunan sesuai dengan program.
dalam musyawarah Jaga, selanjutnya Dapat dilihat ternyata
pimpinan jaga akan menyampaikan pemerintah berkewajiban dalam
dalam Musyawarah Pembangunan penyelenggaraan suatu rencana bahkan
Desa.” dalam pelaksanaan. Alokasi Dana Desa
Alokasi Dana Desa ini ketika di cairkan harus di kelola dengan
diharapkan bisa membantu masyarakat secara transparan dan di
dalam mewujudkan suatu Desa yang pertanggungjawabkan. Seperti yang di
maju, dan sejahtera. Dari perencanaan harapkan agar supaya Alokasi Dana
yang di buat, Desa Ranotongkor Desa ini tidak salah-gunkan oleh pihak-
berusaha untuk memberikan terbaik pihak. Sebagai pemerintah Desa
kepada masyarakat. Sesuai dengan apa Ranotongkor, yang di katakana oleh
Kepala Desa pada paragraph
sebelumnya pemerintah memang ajukan kepada Pemerintah Daerah.
berperan dalam perencenaan sampai Dalam pelaksanaan pembangunan, ada
pada tahapan pelaksanaan. rencana Desa yang bersamaan dengan
Jadi, dari hasil penelitian dapat program pemerintahan. Pembangunan
di katakan bahwa dalam pengelolaan yang yang bersifat sektoral, adapun
Alokasi Dana Desa, dengan program yang di lakukan bersama
menggunakan teori dari adisasmita dengan program pemerintah yaitu sollar
bahwa dalam pengelolaan ada unsur cell yang dimana mengawinkan
Perencanaan. Dari unsur ini dapat di program pemerintah daerah dan
katakan bahwa dalam perencanaan pemerintah daerah. Dana ini bersumber
pemerintah sudah baik. Dapat di lihat dari Alokasi Dana Desa.
bahwa dari unsur ini pemerintah Seperti yang di katakana oleh
berusaha agar supaya dapat Kepala Desa mengenai hal ini, bahwa:
memperjuangkan hasil rencana-rencana “Yang Alokasi Dana Desa
atau ide-ide dari masyarakat untuk di selain pemberdayaan juga di kawinkan
setujui oleh Bupati lewat proposal yang dengan program daerah dalam
akan di masukan. melaksanakan pembangunan.”
Penelitian ini juga menunjukkan Adapun yang di teliti pada hal
bahwa dalam perencanaan yang dimana ini mengenai pembangunan baik itu
ide-ide dari masyarakat yang di berupa jalan, sarana-prasarana gedung
sampaikan malalui musyawarah tingkat kantor Desa pemeliharaan desa dan
jaga selanjutnya dari kepala-kepala jaga lampu penerangan. Dari beberapa
menyampaikan ke musyawarah program ini sebagai peneliti, akan
pembangunan desa selanjutnya di bahas memberikan hasil program atau realisasi
bersama. Setelah dari pembahasan anggaran atau program yang telah
tersebut di terima, maka akan di dilaksanakan.
pembuatan proposal untuk di ajukan ke Pencairan Alokasi Dana Desa ini
pemerintah daerah untuk di setujui dan sesuai ketentuan di cairkan dalam tiga
di cairkan dana sesuai dengan tahap. Adapun dana yang di terima oleh
kebutuhan dari masyarakat desa Desa Ranotongkor, untuk Alokasi Dana
Ranotongkor. Desa yaitu Rp. 356.162.000,-. Dana ini
merupakan hasil keseluruhan dalam
Pelaksanaan setiap program. Sedangkan untuk dana
Dari hasil proposal yang di Pembangunan, ada dua bagian yang
berikan oleh Pemerintah Desa kepada dimana untuk Jalan, program ini masuk
Pemerintah Daerah yaitu Bupati untuk dalam Dana Desa sedangkan program
di setujui. Setelah menerima hasil dari pemeliharaan sarana-prasarana dan
persetujuan Bupati, maka pemerintah lampu penerangan jalan itu
desa akan menerima baik itu Alokasi menggunakan Alokasi Dana Desa.
Dana Desa maupun Dana Desa sesuai dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa
dengan hasil dari kebutuhan dan pada Tahhun 2016 mencantumkan
kesepakatan bersama pemerintah Desa Rehabilitasi atau pemeliharaan Gedung
dan masyarakat, yang tidak lepas dari Kantor, ternyata dana ini tidak
persetujuan dari Pemerintah Daerah terealisasi karena sesuai dengan
memberikan persetujuan dari hasil wawancara dengan beberapa
rencana yang mana yang di setujui. Ada masyarakat mengatakan bahwa:
hal-hal yang di pertimbangkan dalam “mengenai perencanaan,
proses persetujuan dari proposal yang di adanya rencana merenovasi kantor
Desa, sesudah pelaksanaan Tokoh Masyarakat Bapak Halbert
pembangunan infrastruktur. Dari mengatakan bahwa:
pelaksanaan, cukup baik. Karena masih “Tingkat masyarakat luar biasa.
ada perencanaan yang belum Bisa di ukur dengan keberhasilan yang
terlaksana dengan baik.” di capai dengan hasil kerjasama
Dari pernyataan oleh Bapak dengan masyarakat dalam mengikuti
Jhon, bahwa dalam pemeliharaan dan menjuarai tingkat kabupaten dalam
gedung kantor belum terlaksanakan event-event.”
pada tahun anggaran 2016, namun pada Jadi, masyarakat berperan aktif
tahun ini di programkan kembali yang demi terwujudnya desa yang aman,
dimana akan menggunakan swadaya nyaman dan rapi. Untuk itu masyarakat
dari masyarakat. Senada dengan apa ingin merasakan hasil dimana usaha dan
yang di katakana oleh Ibu Tin, bahwa: kerja keras mereka untuk memuaskan
“ ada rencana, rencana mereka. Sebagai pemerintah turut juga
pembangunan selanjutnya yaitu dalam dalam usaha dan kerjasama dengan
renovas gedung kantor, akan tetapi masyarakat untuk terciptanya kepuasan
belum terlaksana sepenuhnya karena bagi pemerintah danmasyarakat.
masa jabatan Kepala Desa lama sudah Adapun hal yang di katakan oleh Tokoh
berakhir dan di lanjutkan oleh Kepada Masyarakat bahwa:
Desa terpilih.” “Puas. Walaupun masih
Dari pernyataan dari informan mempunyai harapan yang di inginkan.
tadi, meyakinkan bahwa pemeliharaan Yang sudah sesuai dengan harapan
gedung kantor Desa tidak ada realiasasi, 80% tetapi belum sepenuhnya
sedangkan untuk realisasi dari memenuhi kebutuhan masyarakat.
pengadaan lampu solar cell atau lampu Selain itu 70% sudah merasakan
penerangan dengan total anggaran Rp. dengan di buktikan dari adanya sarana-
50.100.000,-dan hasil realisasi totalnya prasarana.”
Rp. 50.100.000,-. Melihat jumlah dan Hal ini senada dengan apa yang
hasil realisasi tidak ada yang kurang di katakana oleh Ibu Nontje, ia sudah
dan lebih, namun dalam RKP Desa merasa puas, dan mengatakan bahwa:
mengenai rencana dana yang akan di “ Ya. Karena berjalan dengan
rencanakan hanya Rp. 49.500.000,-. lancar, akan tetapi masih ada wilayah
Jadi, hasil yang di terima oleh desa dan yang belum dan tempat lain yang belum
realisasi anggaran untuk pengadaan terjangkau”
lampu penerangan ini lebih dari hasil Dari beberapa informan yang
rencana yang di berikan oleh peneliti wawancarai, hampir semuanya
pemerintah desa. merasa puas, namun masih ada hal yang
Tujuan dari pengadaan program- harus di lanjutkan. Berbeda hal dengan
program yaitu untuk kenyaman Bapak Jhon yang mengatakan bahwa:
masyarakat dan keamanan serta “kurang puas. Karena masih
kelayakan dari segi infrastruktur gedung ada program renovasi gedung kantor
Desa. dari hasil penelitian yang di Desa yang belum terlaksana, meskipun
lakukan bahwa dalam pelaksanaan dari program yang lain sudah
program yang sudah teralisasi, tidak terlaksana.”
lepas dari dukungan dan unsur Pada dasarnya bahwa semua
masyarakat. Partisipasi masyarakat di pernyataan dari semua informan merasa
Desa Ranotongkor cukup baik menurut puas, walaupun masih ada program
yang belum di realisasikan oleh
pemerintah. Hal ini di usahakan lagi tersebut walaupun masih wajar-wajar
oleh pemerintah Desa untuk saja, akan tetapi dalam hal ini dapat di
merealisasikan semua program yang simpulkan dari pelaksanaan ini masih
belum terlaksana. adanya unsur tidak transparansi pada
Jadi, dalam pelaksanaan masyarakat bahkan pada peneliti. Maka
pembangunan tidak lepas dari unsur dari itu dari penelitian ini, menunjukan
pemerintah yang memang berwenang bahwa pelaksanaan ini tidak
mengurus semua urusan Desa, tetapi sepenuhnya terlaksana dengan baik, dan
tidak lepas dari terlibatnya masyarakat ada hal yang harus di perbaiki.
Desa dalam proses pelaksanaan
pembangunan tersebut. Intinya dari Kesimpulan
semua tanggapan dapat mengahasilkan Kesimpulan dari penelitian ini
suau rencana dan hasil dari pelaksanaan, bahwa dalam pengelolaan Alokasi Dana
hal itu tidak lepas dari kekurangan baik Desa tidak lepas dari unsur
pemerintah bahkan masayrakat. Perencanaan, Pelaksanaan dan
Dari hasil penelitian ini, Pengawasan. Dari ketiga unsur ini di
menujukkan bahwa pemerintah dapati dari salah satu pelaksanaan tidak
berusaha untuk melakukan yang terbaik berjalan dengan lancar karena sumber
dalam pelaksanaan pembangunan desa, dana yang tidak ada, walaupun sudah di
walaupun masih ada masalah yang ada rencanakan dan di annggarkan.
dan salah satu program yang belum di Sehingga ada rasa kurang dari sebagian
laksanakan. Dari hasil penelitian ini masyarakat.
juga di dapati dari Rencana Kerja Melihat dari teori Pengelolaan
Pemerintah Desa pada tahun anggaran dari adisasmita mengenai unsur:
2016 bahwa programnya tidak di Perencanaan, Dari unsur ini
laksanakan karena suatu alasan dapat di katakan bahwa dalam
sehingga dalam laporan program perencanaan pemerintah sudah baik.
tersebut tidak masuk karena suatu Dapat di lihat bahwa dari unsur ini
alasan tidak di danai. pemerintah berusaha agar supaya dapat
Dari hasil penelitian ini juga memperjuangkan hasil rencana-rencana
dapat di ungkapkan bahwa dalam proses atau ide-ide dari masyarakat untuk di
pelaksanaan tidak sepenuhnya berjalan setujui oleh Bupati lewat proposal yang
dengan baik dari setiap program yang akan di masukan.
telah di programkan contohnya dari Pelaksanaan, Dari hasil
renovasi Gedung Kantor Desa, yang di penelitian ini, menujukkan bahwa
mana dalam Rencana Kerja pemerintah sudah baik dalam
Pembangunan Desa tertulis bahwa ada pelaksanaan pembangunan desa,
program untuk renovasi Gedung Kantor walaupun masih ada masalah yang ada
Desa. Akan tetapi program tersebut dan salah satu program yang belum di
tidak terlaksana dengan apa yang di laksanakan. Sehingga masih ada
rencanakan. Bahkan dalam proses masyarakat yang tidak merasa puas
Pelaksanaan tidak Nampak dalam dengan pelaksanaan program. Ada juga
laporan realisasi sepanajng tahun dari penelitian ini menunjukan bahwa
anggaran 2016. masih kurangnya unsur transparansi dan
Adapula yang di dapatkan juga akuntabilitas dari pemerintah mengenai
dari hasil penelitian ini yaitu, dalam program yang telah di rencanakan.
proses pelaksanaan program ada dua Pengawasan, Dari hasil
kepala desa yang menjalankan program penelitian melihat pengawasan dari
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Ginanjar, K. 1994. Pembangunan Untuk
masih kurang, walaupun dari program Rakyat, Memadukan Pertumbuhan
dan kegiatan sudah baik, namun dalam dan Pemekaran. Cides Jakarta.
hal program Renovasi gedung kantor Hidayat, M. L. 2004. Inovasi,
masih kurang. Partisipasi dan Good
Governance,20 Prakarsa Inovatif
Saran dan Partisipatisi di Indonesia.
Melihat dai kesimpulan di atas Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
sebagai peneliti, memberi saran kepada Smith, Rex Deighton. 2004. Regulatory
Pemerintah Desa Ranotongkor. Dari Transparency in OECD Countries:
segi perencanaan, lebih di optimalkan Bintoro D, Perencanaan Wilayah
mulai dari Musyawarah Perencanaan dan Kota (Surabaya : ITS).
Pembangunan Desa sampai pada Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
pelaksanaan. Dari segi pelaksanaan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
harus mampu mengakses atau Bandung: Alfabeta.
melanjutkan program dan Usman, H. 2006. Manajemen Teori,
merealisasikan hasil dari perencanaan Praktik dan Riset Pendidikan.
yang di lakukan serta leih transparan Jakarta: Bumi Aksara.
dan di pertanggungjawabkan hasil dari Overview, trends a.d Challenges,
pelaksanaan program. Dan, dari segi Australian: Jurnal of Public
pengawasan Badan Pemberdayaan Administration.
Masyarakat lebih sering berkoordinasi
dengan Pemerintah Desa dan bahkan Sumber Lainnya
pada masyarakat. Begitupun bagi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
masyarakat, untuk lebih aktif dalam tentang Desa
menyampaikan pendapat dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
mengawasi semua kegiatan pemerintah 114 tahun 2014 tentang Pedoman
dalam hal untuk kepetingan masyarakat. Pembangunan Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37
DAFTAR PUSTAKA Tahun 2007 tentang Pedoman
Adi Sasmita, R. 2011. Pembangunan Pengelolaan Keuangan Desa.
Pedesaan dan Perkotaan. Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2015
Yogyakarta: Graha Ilmu. tentang Tata Cara Pengalokasian,
Adi Sasmita, R. 2011. Pengelolaan Penetapan Besaran, Penyaluran
Pendapatan dan Anggaran Daerah. Dan Penggunaan Alokasi Dana
Yogyakarta: Graha Ilmu. Desa Di Kabupaten Minahasa 2015
Djamarah, S. B. 2006. Strategi Belajar PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta. Kantor Kepala Desa Ranotongkor
Lampiran RKP Desa dan Laporan
Realisasi