Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
aromatic. Senyawa-senyawa ini tersebar luas sebagai zat warna alam yang
aromatic yang hanya terdiri dari atom karbon seperti benzene, naftalen dan
antrasen. Cincin karboaromatik ini biasanya tersubstitusi oleh satu atau lebih
gugus hidroksil atau gugus lainnya yang ekivalen ditinjau dari biogenetiknya.
Oleh karena itu senyawa bahan alam aromatic ini sering disebut sebagai senyawa-
gugus fungsi yang terdapat pada flavonoid, sintesis dan isolasi flavonoid, sifat-
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi
1. Flavonol
dan aglikon flavonol yang umum yaitu kamferol, kuersetin yang berkhasiat
sebagai antioksidan dan antiimflamasi. Flavonol lain yang terdapat di alam bebas
dalam suasana basa dioksidasi oleh udara tetapi tidak bergitu cepat sehingga
Gambar 1.Strukturflavonol
2. Flavon
Luteolin meruapakan zat warna yang pertama kali digunakan di Eropa. Contohnya
Gambar 2.Strukturflavon
3. Isoflavon
bila diuapi amonia, tetapi kebanyakkan yang lain tampak sebagai bercak
Gambar 3. Strukturisoflavon
4. Flavanon
dan bunga. Flavanon glikosida merupakan konstituen utama dari tanaman genus
prenus dan jeruk , dua glikosida yang paling lazim adalah neringenin dan
Gambar 4.Strukturflavanon
5. Katekin
berkayu. Senyawa ini mudah diperoleh dalam jumlah yang besar dari eksrak
kental Uncaria gambir dan daun teh kering yang mengandung kira-kira 30%
senyawa ini.
Gambar 5. Strukturkatekin
6. Khalkon
Khalkon adalah pigmen fenol kuning yang bewarna coklat kuat dengan
karna hanya pigmen dalam bentuk glikosida dapat bergerak pada kromatografi
Gambar 6. Strukturkhalkon
2.2 Deskripsi
fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena merupakan senyawa
polihidroksi (gugus hidroksil) maka juga bersifat polar sehingga dapat larut dalan
pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air, butanol, dimetil sulfoksida,
dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya gugus glikosida yang terikat
dalam air. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan
antioksidan.
Senyawa flavonoid ini memiliki afinitas yang sangat kuat terhadap ion Fe (Fe
Aglikon flavonoid adalah polifenol dan karena itu mempunyai sifat kimia
senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga dapat larut dalam basa, tetapi
bila dibiarkan dalam larutan basa dan di samping itu terdapat oksigen,
banyak yang akan terurai. Karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tak
flavonoidcukup larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton,
15).Adanya gula yang terikat pada flavonoid (bentuk umum yang ditemukan)
cenderung menyebabkan flavonoid lebih mudah larut dalam air dan dengan
demikian campuran pelarut di atas dengan air merupakan pelarut yang baik
(PE), kloroform, eter, etil asetat, dan etanol. Contoh: sinersetin (nonpolar).
kloroform; larut dalam eter, etil asetat dan etanol; dan sedikit larut dalam air.
sedikit larut dalam etil asetat dan etanol; serta sangat larut dalam air. Contoh:
rutin.
Secara fisis, flavonoid bersifat stabil. Namun, secara kimiawi ada 2 jenis
ikatan C-C. Flavonoid jenis ini sukar terhidrolisis, tapi mudah berubah
jarang terikat pada cincin B atau C karena kedua cincin tersebut berasal
menunjukan pita serapan kuat pada daerah spektrum sinar ultraviolet dan
spektrum sinar tampak, umumnya dalam tumbuhan terikat pada gula yang disebut
hidroksil flavonoid (atau lebih) terikat pada satu gula (lebih) dengan ikatan yang
tahan asam. Glukosa merupakan gula yang paling umum terlibat dan gula lain
yang sering juga terdapat adalah galaktosa, ramnosa, solosa, arabinosa, dan
rutinosa.
2.4 Khasiat
maupun dalam bunga. Sebagai pigmen bunga flavonoid berperan jelas dalam
menarik burung dan serangga penyerbuk bunga. Beberapa flavonoid tak berwarna,
sejumlah flavonoid. Konsentrasi yang lebih tinggi berada pada daun dan kulit
sampai 1 g per hari dengan 2 jenis flavonoid terbesar berupa quersetin dan
sel kanker.
sendiri.
kerusakan DNA sel. Di sini lah komponen bioaktif flavonoid dapat mencegah
merangsang proses perbaikan DNA sel yang telah termutasi sehingga sel menjadi
normal kembali. Selain itu, dapat mencegah pembentukan pembuluh darah buatan
sel kanker (proses angiogenesis) sehingga sel-sel kanker tidak dapat tumbuh
3. Anti-inflamasi
sel lebih terlindung dari pengaruh negatif, sehingga dapat meningkatkan viabilitas
4. Anti-virus
Mekanisme penghambatan senyawa flavonoida pada virus diduga terjadi
melalui penghambatan sintesa asam nukleat (DNA atau RNA) dan pada translasi
demam yang disebabkan oleh rhinovirus, yaitu dengan cara pemberian intravena
dan juga terhadap penyakit hepatitis B. Berbagai percobaan lain untuk pengobatan
5. Anti-alergi
(1) Penghambatan pembebasan histamin dari sel-sel mast‟, yaitu sel yang
Contohsumberalami flavonoid:
TemuIreng
Nama ilmiah :Curcuma aeruginosa Roxb
ke Pulau Jawa. Tanaman tahunan ini mempunyai tinggi 1-2 m, berbatang semu
yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, berwarna hijau atau cokelat gelap.
Daun tunggal, bertangkai panjang, 2-9 helai. Helaian daun bentuknya bundar
memanjang sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan
menyirip, warnanya hijau tua dengan sisi kiri dan kanan, ibu tulang daun terdapat
semacam pita memanjang berwarna merah gelap atau lembayung, panjang 31-84
cm, lebar 10-18 cm. Bunganya bunga majemuk berbentuk bulir yang tandannya
keluar langsung dari rimpang, panjang tandan 20-25 cm, bunga mekar secara
Mahkota bunga berwarna kuning. Rimpangnya cukup besar dan merupakan umbi
mempunyai aroma yang khas. Perbanyakan dengan rimpang yang sudah cukup
air kemih mengandung darah, menetralkan racun dalam tubuh, penyakit kulit
MahkotaDewa
Mahkota dewa merupakan salah satu tanaman herbal yang populer sebagai
tanaman obat. Tanaman mahkota dewa paling banyak dijumpai di daerah Papua,
Irian Jaya.
cenderung kasar dan dilengkapi dengan sistem percabangan yang miring ke atas.
tunggal. Bentuk daun ini agak menjorong dengan panjang 7 sampai 10 cm dan
lebar 2 sampai 2,5 cm. Warnanya hijau tua dan tersusun secara folia oposita atau
berhadapan. Bentuk biji bulat dan pada usia muda berwarna hijau saat matang
berwarna merah terang. Buah tersusun atas serat dan air dan memiliki biji.(Fahn,
A., 2005).
sangattinggi. Air
daunmahkotadewaselaindapatmenyebabkankantukjugadapatmembuatmabuk.
Tanamaninitidakdapatdikonsumsisembarangankecualisesuaitakarahlinya,
beracunadalahbijidarimahkotadewa. Tanamaninidapatmenyebabkansariawan,
PRODUK SEDIAAN
3.1 OTEM
A. Senyawa berkhasiat :
B. Formulasi :
C. Kegunaan :
B. Formulasi :
fructus (Adas), Isorae fructus (kayu ules), Myristicae semen (pala), Burmanni
arvensitis Herba (poko), Usneae thallus (kayu angin), Zingiberis rhizoma (jahe),
ekstrak Panax radix, 70% Mel depuratum (Madu) serta bahan-bahan lain.
C. Kegunaan :
beracun, atau zat yang yang menyebabkan diare, Foeniculli Fructus (adas) dapat
akibat masuk angin, Isorae Fructus (kayu ules) mengurangi rasa nyeri (analgetik),
mencegah kerusakan hati akibat bahan racun tertentu (CCI4), juga penambah
virus influenza) juga dapat memperlancar peredaran darah, daun mint sebagai
tonik simultan,dan madu sebagai nutrisi yang dapat meningkatkan daya tahan
Daftar Pustaka
Robinson, T. 1995. Kandungan Orgaik Tumbuhan Tinggi Edisi keenam.
Fahn, A., 2005, Anatomi Tumbuhan edisi ketiga, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
305-
Http://sidomuncul.id/tolakangin
MAKALAH FARMAKOGNOSI
“FLAVONOID”
Disusun Oleh :