Anda di halaman 1dari 2

HT

Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari


140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika
jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada
bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya
dengan darah.

Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik adalah tekanan maksimal karena jantung
berkontraksi, sementara tekanan diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi
(jantung beristirahat).

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten di


manatekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
m m H g . P a d a populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik
160 mmHg dantekanan diastolik 90 mmHg.

Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya mengalami
gejala ringan. Namun secara umum, gejala hipertensi adalah:

 Sakit kepala parah


 Pusing
 Penglihatan buram
 Mual
 Telinga berdenging
 Kebingungan
 Detak jantung tak teratur
 Kelelahan
 Nyeri dada
 Sulit bernapas
 Darah dalam urin
 Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga

PATOFISIOLOGI

Tekanan arteri sistemik adalah hasil dari perkalian cardiac output.(curah jantung) dengan total
tahanan perifer Cardiac output
(Curah jantung) diperoleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate

(denyut jantung). Pengaturan tahanan perifer dipertahankan oleh sistemsaraf otonom dan sirkulasi
hormon

Empat sistem kontrol yang berperan dalam mempertahankantekanan darah antara lain sistem baro
reseptor arteri, pengaturan volumecairan tubuh, sistem renin angiotensin dan autoregulasi vaskuler.

Baroreseptor arteri terutama ditemukan di sinus carotid, tapi jugadalam aorta dan dinding ventrikel
kiri. Baroreseptor ini memonitor derajattekanan arteri. Sistem baroreseptor meniadakan
peningkatan tekanan arterimelelui mekanisme perlambatan jantung oleh respon vagal
(stimulasiparasimpatis) dan vasodilatasi dengan penurunan tonus otot simpatis. Olehkarena itu,
refleks kontrol sirkulasi meningkatkan arteri sistemik bilatekanan baroreseptor turun dan
menurunkan tekanan arteri sistemik bilatekanan baroreseptor meningkat. Alasan pasti mengapa
kontrol ini gagalpada hipertensi belum diketahui. Hal ini ditujukan untuk menaikkan re-setting
HT

sensitivitas baroreseptor sehingga tekanan meningkat secara tidak adekuat, sekalipun penurunan
tekanan tidak ada.

erubahan volume cairan memengaruhi tekanan arteri sistemik.Bila tubuh mengalami kelebihan
garam dan air, tekanan darah meningkatmelalui mekanisme fisiologi kompleks yang mengubah
aliran balik venake jantung dan mengakibatkan peningkatan curah jantung. Bila gunjalberfungsi
secara adekuat, peningkatan tekanan arteri mengakibatkandiuresis dan penurunan tekanan darah.
kondisi patologis yang mengubah ambang tekanan pada ginjal dalam mengekskresikan garam dan
air akanmeningkatkan tekanan arteri sistemik

Renin dan angiotensin memegang peranan dalam pengaturantekanan darah. Ginjal memproduksi
renin yaitu suatu enzim yangbertindak sebagai substrat protein plasma untuk memisahkan
angiotensinI, yang kemudian diubah oleh converting enzym dalam paru menjadibentuk angiotensin
II kemudian menjadi angiotensin III. Angiotensin IIdan III mempunyai aksi vasokonstriktor yang kuat
pada pembuluh darahdan merupakan makanisme kontrol terhadap pelepasan
aldosteron.Aldosteron sangat bermakna dalam hipertensi terutama padaaldosteronisme primer.
Melalui peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, angiotensin II dan III juga mempunyai efek
inhibiting ataupenghambatan ekskresi garam (Natrium) dengan akibat peningkatantekanan darah

Sekresi renin tidak tepat diduga sebagai penyebab meningkatnyatahanan periver vaskular pada
hipertensi esensial. Pada tekanan darahtinggi, kadar renin harus tinggi diturunkan karena
peningkatan tekananarteriolar renal mungkin menghambat sekresi renin. Namun demikian,sebagian
orang dengan hipertensi esensial mempunyai kadar renin normal.

Peningkatan tekanan darah terus-menerus pada klien hipertensiesensial akan mengakibatkan


kerusakan pembuluh darah pada organ-organvital. Hipertensi esensial mengakibatkan hyperplasia
medial (penebalan)arteriole-arteriole. Karena pembuluh darah menebal, maka perfusi jaringan

menurun dan mengakibatkan kerusakan organ tubuh. Hal ini menyebabkan infark miokard, stroke,
gagal jantung, dan gagal ginjal.Auteregulasi vaskular merupakan mekanisme lain lain yang
terlibatdalam hipertensi.
Auteregulasi vaskular
adalah suatu proses yangmempertahankan perfusi jaringan dalam tubuh relatif konstan. Jika
aliranberubah, proses-proses autoregulasi akan menurunkan tahanan vaskulardan mengakibatkan
pengurangan aliran, sebaliknya akan meningkatkantahanan vaskular sebagai akibat dari peningkatan
aliran. Auteregulasivaskular nampak menjadi mekanisme penting dalam menimbulkanhipertensi
berkaitan dengan overload garam dan air.
Hipertensi maligna
adalah tipe hipertensi berat yang berkembangsecara progresif. Seseorang dengan hipertensi maligna
biasanya memilikisebagai gejala-gejala morning headaches, penglihatan kabur, dan sesak napas dan
dispnea, dan/ atau gejala uremia. Tekanan darah diastolik >115mmHg, dengan rentang tekanan
diastolik antara 130-170 mmHg.Hipertensi maligna meningkatkan risiko gagal ginjal, gagal jantung
kiri,dan stroke

Anda mungkin juga menyukai