Oleh:
Pranowo Sidi, ST., MT
Umum
Segala perlengkapan instalasi, peralatan dan alat-alat bengkel/laboratorium selalu direncanakan
untuk memotong, membentuk, atau dan mencetak bentuk yang diinginkan., walaupun benda-
benda tersebut mati dan tidak dapat berpikir sendiri, tetapi dapat berfungsi jika dikendalikan
oleh operator. Maka sebagai pedoman keselamatan kerja kita harus bepikir bahwa penyebab
kecelakaan yang sering terjadi dengan mudah dapat diambil kesimpulan:
Ujung sisi yang tajam, digunakan untuk memotong;
Panas, api, dapat membakar;
Asam, dapat merusak;
Roda gigi, roda penggerak,benda-benda yang berputar dapat menjepi tangan dan
menjambret pakaian;
Suatu benda yang begerak, karena beratnya dapat membahayakan;
Aliran listrik dapat membakar dan merusak;
Jatuh luka, celaka;
Suatu yang tidak disangga/dijaga bisa jatuh.
Oleh sebab itu sebelum bekerja pada mesin, kita harus mempertimbangkan dan mengingat akan
keselamatan dan keamanan bekerja sehingga program kerjakan dapat berjalan dengan lancar.
Tempat dan jenis
Dimesin mana, dan jenis mesin harus diketahui.
Lingkungan dan suasan tempat kerja
Pengaman/perintang bagian yang berputar/yang berbahaya.
Landasan/injakan operator
Kebersihan mesin
Menjalankan/menggunakan mesin
Sebelum mengetahui seluk beluk mesin atau menguasainya dengan baik, janganlah sekali-kali
mencoba-coba menjalankan mesin, karena ini akan sangat berbahaya dan dapat menimbulkan
kecelakaan atau bahkan merusakkanya.
Maka sebagai pedoman bekerja pada suatu mesin:
Mintalah petunjuk/keterangan kepada orang yang lebih berpengalaman/instruktur;
Baca dan kuasailah buku petunjuk untuk menggunakan ( manual book );
Perhatikanlah bagian-bagian mana yang paling berbahaya;
Perhatikan pula pengaman-pengamannya;
Cobalah berulang kali menghidupkan dan membiasakan menjalankan mesin
Cobalah melumasi bagian-bagiannya sendiri dengan pompa sirkulasi;
Sebelum mengerjakan benda kerja, teliti sekali lagi dengan cermat bagian-bagian yang
berputar, baut-baut pengikat pahat atau benda kerja, apakah sudah kuat atau belum.
Bekerja pada mesin kemungkinan-kemungkinan lebih sering terjadi kecelakaan bila kita tidak
memperhatikan hal-hal yang diperlukan untuk pencegahannya:
Jangan berkeinginan mencoba menjalankan suatu mesin tanpa anda mendapatkan
penjelasan terlebih dahulu;
Pertama hafalkan diri anda dengan tempat stop kontak mesin.
Pasanglah benda kerja dan alat potong pada tempatnya dengan kuat.
Cobalah pemasangan alat-alat pada mesin selalu digerakkan terlebih dahulu secara manual
atau dengan tangan sebelum motor digerakkan/diputarkan.
Jangan lupa pakailah selalu kacamata pengaman, terutam bila mengerjakan benda kerja di
mesin.
Janganlah sekali-kali menghentikan bagian mesin yang berputar dengan tangan, dan
jauhkanlah jari-jari anda dari bagian mesin yang berputar.
Lepaslah selalu gelang, jam tangan, dan cincin.
Potonglah rambut anda bila sudah panjang.
Susunlah alat-alat kerja pada tempatnya dengan rapi.
Matikan mesin bila ada hal-hal yang dirasakan mesin tidak berjalan normal, dan laporkan
kepada instruktur. Demikian juga bila mesin akan ditinggalkan.
2. PENANDAAN
Penandaan adalah suatu proses pemindahan ukuran-ukuran:
Dari gambar-gambar
Menurut suatu benda kerja
atau menurut petunjuk-petunjuk.Untuk dikerjakan di mesin dan atau secara manual (kikir,
gergaji) dengan tanda garis-garis atau titik-titik. Garis-garis yang digariskan pada
permukaan benda kerja dilakukan oleh suatu alat yang bernama penggores, dengan
diarahkan :
Sepanjang garis besi
Sepanjang penyiku
Atau sepanjang plat yang telah dibentuk.
1. Penggores
Penggrores adalah suatu alat yang sederhana dan digunakan sebagai alat tulis untuk melukis
benda-benda keras. Alat ini dibuat dengan ujung yang runcing dan tajam, serta lebih keras dari
benda kerja yang digores (dilukis). Ujung penggores umunya mempunyai sudut 200 – 250.
Penggores sederhana
Cara menggores
Perhatikan kemiringan yang betul waktu menggores
Waktu menggores mistar baja ditekan kearah benda kerja
Ujung penggores harus runcing
Tekan pengarah/penggaris besi, atau
penyiku dengan kuat pada benda kerja
Penggores dimiringkan kearah luar
dari pengarah sebesar 15o.
Miringkan penggores kearah gerakan
penggoresan.
Tekan dan goreslah benda kerja
dengan sekali gores saja
2. Penitik
Penitikan adalah suatu proses penandaan dengan jalan menekan pada bagian yang diinginkan di
benda kerja. Penekanan ini dilakukan terhadap benda kerja yang lebih lunak dibanding dengan
kekerasan dari penitik itu sendiri.
• Menggores lingkaran
Letakkan salah satu ujungnya pada titik pusat yang dikehendaki, goreslah benda kerja dengan
jangka dimiringkan pada arah perputaran (lihat gambar).
4. Jangka Sejajar
Jangka sejajar terdiri dari satu batang yang lurus dan panjang, dengan dua buah kaki jangka yang
dapat digeser-geserkan sepanjang batang. Ujung kedua kaki berbentuk runcing. Kegunaannya
adalah untuk melukis lingkaran yang besar, yang tidak dapat dilukis dengan jangka berpegas.
5. Cap (stamp)
Untuk menandai suatu logam dan bebrapa bahan yang bukan logam dengan nomor, huruf atau
tanda-tanda lain digunakan Cap ( the stamp ) Cap-cap ini tidak boleh digunakan untuk menandai
suatu benda yang telah mengalami pengerasan atau bisa dikatakan lebih keras dibanding dengan
cap, maka jika digunakan cap-cap tersebut akan rusak.
Cara men-cap
3. ALAT UKUR
Adalah tidak wajar bila membuat sesuatu/benda kerja yang paling sederhana sekalipun tanpa
memeriksa apakah benda kerja ini telah memenuhi syarat atau tidak. Pemeriksaan/pengukuran
adalah menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang diukur dengan ukuran-ukuran yang
dipakai sebagai standar (skala asli). Ada beberapa alat ukur yang dipakai sebagai alat pemeriksa
tetapi berbeda dalam konstruksinya sesuai dengan kecermatan/ketelitian yang diminta. Untuk
sementara hanya dibahas beberapa alat ukur yang universal. Antara lain penggaris besi, jangka
sorong ( vernier caliper ) , mikrometer, dan lain-lain.
Penggaris besi
Untuk pekerjaan di bengkel dengan ketelitian rendah, penggaris besi sangat sering digunakan.
Biasanya berupa pelat baja atau kuningan yang keras, tipis, anti karat dan lentur dipilih sebagai
bahan dari penggaris yang digunakan dalam pengerjaan logam. Kelenturan dari penggaris
mempunyai keuntungan untuk mengukur permukaan lengkung. Pada salah satu permukaannya
dari kedua sisinya diberi skala (metris atau inch). Panjang skala ukurannya antara 150 mm s.d 300
mm dengan pembagian utama ½ atau 1 mm kedua sisinya Pengukuran dilaksanakan dengan
menempelkan mistar ini pada obyek ukur sehingga panjang dari obyek ukur dapat langsung
dibaca pada skala mistar ukur. Kecermatan pembacaan tidak dapat lebih dari ½ mm, oleh sebab
itu mistar ukur tidak dapat digunakan untuk pengukuran dengan kecermatan tinggi.
Skala Utama adalah skala yang terdapat pada batang, yang jarak pembagian garis-garisnya
sebesar 1 mm
Skala Nonius adalah skala yang terdapat yang kedua pembagian garis-garisnya lebih pendek dari
pada pembagian garis-garis pada skala utama. Karena adanya perbedaan dari kedua skala
tersebut, memungkinkan kita untuk mengukur lebih teliti. Pembagian garis-garis disesuaikan
dengan kecermatan alat ukurnya.
• Mikrometer ( micrometer )
Pada industri-industri modern dituntut ketelitian dari alat-alat ukur untuk mengukur pekerjaan
yang presisi. Jangka sorong tidak dapat digunakan untuk mengukur sampai dengan ketellitian
0,01 [mm] dengan tepat. Kadang-kadang ada mikrometer yang kecermatannya dibuat sampai
0,005 mm, 0,002 mm, 0,001 mm. Akan tetapi mikrometer mempunyai jarak pengukuran yang
pendek, yaitu hanya 25 [mm]. Untuk itu bila ingin mengukur dengan ukuran antara 0 – 98 [mm],
digunakan 4 buah mikrometer, yang mana jarak ukur dari mikrometer-mikrometer tersebut
adalah 25 [mm]; 0 : 25 [mm]; 25 : 50 [mm]; 50 : 75 [mm]; 75 : 100 [mm]. Untuk mendapatkan
hasil pengkuran yang tepat tergantung dari keterampilan operator menggunakan alat ini.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan mikrometer, antara lain:
Permukaan benda ukur dan mulut ukur dari mikrometer harus dibersihkan dahulu. Adanya
kotoran/geram bekas proses pemesinan dapat menyebabkan kesalahan ukur dan merusak
permukaan mulut ukurt mikrometer.
Sebaiknya sebelum digunakan kedudukan/posisi nol dari mikrometer harus diperiksa.
Apabila diperlukan kedudukan nol dapat distel dahulu.
Bukalah mulut ukur melebihi dimensi obyek ukur.
Ukur obyek ukur sesuai dengan gambar kerja. Pada waktu mengukur, maka penekanan
poros ukur pada obyek ukur jangan terlalu keras sehingga memungkinkan terjadinya
kesalahan ukur karena adanya deformasi (perubahan bentuk) dari benda ukur maupun alat
ukurnya sendiri. Kecermatan pengukuran tergantung dari penekanan pengukuran yang
cukup dan selalu tetap, hal ini dapat dicapai dengan cara memutar silinder putar melalui
gigi gelincir ( rachet ) atau tabung gelincir ( friction thimble ) sewaktu poros ukur hampir
mecapai permukaan benda ukur.
Gunakan mikrometer secara benar, jangan digunakan misalnya untuk penjepit (klem),
untuk mengukur poros yang masih berputar, sebagai pemukul dan sebagainya. Selain itu
simpanlah mikrometer pada tempat yang telah disediakan, sebelum disimpan sebaiknya
mikrometer dibersihkan dahulu gunakan vaselin untuk melapisi bagian-bagian yang mudah
berkarat.
• Bagian-bagian mikrometer
• Pembacaan Mikrometer
Batang pengukur (laras skala) mempunyai skala untuk sejumlah mm dan skala yang lain ½
mm.
Sarung pengukur bila diputar satu putaran terdapat 50 bagian garis yang sama jaraknya.
Kisar batang pengukur pada mikrometer (metrik) biasanya 0,5 mm, sehingga bila sarung
pengukur itu diputar dalam 1 putaran akan menyebabkan sarung pengukur bergerak 0,5
mm dengan arah memanjang.
5
Jadi 1 bagian sarung pengukur = 0,5 : 50 : 50 0,01 [mm ]
10
• Contoh Pembacaan Mikrometer
• Mikrometer Dalam
Mikrometer dalam berguna untuk mengukur diamater lubang, atau jarak antara dua permukaan
alur, secara teliti.
• Mikrometer Kedalaman
Mikrometer ini digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah lubang, tinggi alur.
• Kongkol Penggores ( height gauge )
• Dial indikator
Dial indikator berguna untuk:
Memeriksa atau menguji kesejajaran suatu komponen dengan tepat (presisi);
Setting benda kerja yang akan dikerjakan di mesin atau alat jepit yang akan digunakan di
mesin pada suatu kedudukan yang tepat;
Memeriksa secara pasti benda-benda yang berukuran serba sama;
Mengukur ketirusan benda kerja
• Pengukur Sudut
- Busur bilah ( Bevel Protector )
Siku kombinasi
• Siku kombinasi
Siku kombinasi adalah merupakan gabungan dari beberapa alat yang dipasang pada sebuah
mistar baja, alat tersebut antara lain blok penyiku, busur derajat, blok pemusat.
• Mistar Baja
Fungsinya adalah sama dengan mistar baja pada umumnya, hanya dibuat lebih tebal karena pada
bagian belakang mistar baja dibuat sebuah alaur yang berguna sebagai jalan dari bergesernya
blok penyiku, bususr derajat, blok pemusat.
• Blok Pemusat
Blok pemusat bersama-sama dengan mistar baja digunakan untuk mencari titik pusat pada
penampang bulang. Pencarian titik pusat penampang bulat dari benda kerja, titik pusatnya dapat
ditemukan dengnan cara menarik garis-garis dari kedua arah sampai membentuk sumbu silang
yang saling berpotongan pada suatu titik. Titik potong itulah titik pusat yang dicari.
• Busur Derajat
Alat ini bersama-sama dengan mistar baja digunakan untuk menset pada sebarang sudut yang
dikehendaki, selain itu juga dapat digunakan untuk memeriksa sudut yang dibentuk oleh dua
buah bidang pada benda kerja dan kadang-kadang digunakan untuk membuat garis-garis sejajar
dengan sudut tertentu terhadap bidang sisi benda kerja. Busur ini dilengkapi dengan garis-garis
ukuran sudut dari 0 o – 180 o
• Blok Penyiku
Biasanya mempunyai sudut 90 dan
45 , blok ini dilengkapi dengan
waterpas, yang digunakan untuk
memeriksa suatu bidang. Gabungan
antara mistar dan blok digunakan
untuk membuat garis-garis sejajar
atau yang bersudut 90 o dengan
tepi, memeriksa kesikuan dari dua
buah bidang, memeriksa kerataan
dan dapat juga untuk mengukur
ketinggian.
• Alat ukur/pemeriksa sederhana
Untuk memeriksa obyek ukur dari suatu produk/komponen mesin yang dibuat dalam jumlah
yang banyak, pengukuran dapat juga digunakan alat ukur langsung, misalnya jangka sorong atau
mikrometer atau yang lainnya. Dengan alat ukur tersebut maka dimensi akan dapat secara
langsung dapat diketahui, dan kemudian ditentukan apakah ukuran tersebut masuk dalam
toleransi atau tidak. Akan tetapi pemeriksaan seperti itu membutuhkan waktu yang banyak. Oleh
karena itu bagi suatu produk yang telahditentukan batas toleransi ukurnya, pemeriksaan obyek
ukur cukup dengan mengetahui apakah obyek ukur tidak melebihi batas maksimum atau dan
tidak kurang dari batas minimum, meskipun dari segi fungsional tidak selalu dapat terjamin.
Berdasarkan pertimbangan daitas, dibuatlah suatu alat pemeriksa sederhana yang memenuhi
tutuntutan ukuran sekaligus segi fungsionalnya. Alat tersebut antara lain:
• Mal
Mal adalah suatu alat benda/alat yang digunakan sebagai pengecek atau sebagai patokan dari
suatu ukuran yang sudah tertentu maupun yang akan dibuat.
Alat ini sangat membantu untuk memeriksa ukuran-ukuran dari benda kerja atau pun barang-
barang yang diproduksi secara massal. Sering juga digunakan sebagai pengukur awal/pengsaran
untuk benda kerja yang dibuat presisi.
Mal tersebut antara lain: Mal Radius, Mal Ulir Mal Sudut dan lain-lain
• Penyiku
Penyiku adalah suatu alat yang digunakan untuk memeriksa kesikuaan, ketegak lurusan, dan juga
kerataan suatu benda kerja yang akan dan telah dikerjakan baik dengan tangan maupun dengan
mesin, kadang-kadang juga digunakan untuk alat bantu untuk menggores/melukis.
• Pisau kerataan
Pisau kerataan berfungsi untuk memeriksa suatu permukaan benda kerja. Dengan menempelkan
pisau kerataan di atas permukaan benda kerja, kemudian dilihat ada cahaya yang nampak di
antara permukaan benda kerja dengan pisau kerataan, apabila cahaya yang nampak tidak sama
(rata), maka permukaan benda kerj amasih belum rata.
• ALAT POTONG
• Mata bor ( DRILL )
Bor spiral dibuat dari baja carbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi, atau karbida. Badan bor
tidak silindris benar, garis tengah luarnya tirus (dari ujung sampai batas tangkai) dengan kenaikan
sebesar 0,05 [mm] tiap 100 [mm]
• Countersink
• Peluas ( Reamer )
• Badan
Badan terdiri dari beberapa pisau dengan alur
diantaranya, alur tersebut bisa lurus bisa juga
helical. Peluas dengan alur helical biasanya
alurnya ke arah kiri (alur kiri) gunanya adalah
untuk menahan agar supaya peluas tidak masuk
sendiri. Jumlah alurnya dapat dihitung dengan
mudah. Biasanya peluas helical digunakan untuk
lubang-lubang yang saling berpotongan atau
lubang yang mempunyai celah
Berdasarkan pencekaman di mesin freis, pisau freis dapat digolongkan dalam dua golongan, yakni
:
- Pisau freis berlubang. Dicekam oleh arbor atau oleh adaptor, pisau freis terdiri dari:
• pisau freis mantel
• pisau freis alur
• pisau freis bentuk
Pisau freis bertangkai. Dicekam oleh kolet atau pencekam lainnya, pisau freis terdiri dari:
• pisau freis jari
• pisau freis alur
• pisau freis bentuk
Macam-macam alat potong di mesin freis, antara lain:
Pisau Freis Rata dan Pisau Freis Samping Pisau Freis Muka dan Sisi Pisau Freis Muka
Pisau Freis ujung/jari Pisau Freis Alur T
• Waktu pemakanan ( t )dihitung dari dari langkah pemakanan. Langkah pemakanan dalam
pemesinan adalah panjang langkah alat potong (mata bor, pisau freis atau pahat bubut) sebelum
masuk ke dalam benda kerja + pada saat mengenai benda kerja + ke luar dari benda kerja) pada
tiap satu putaran penuh spindel
• Rumus-rumus tersebut antara lain:
[ menit ]
Keterangan:
B. ALAT PENCEKAM
• Ragum Tangan Biasanya digunakan pada waktu pembuatan lubang di mesin bor, untuk
mencekam benda kerja yang kecil dan diamater mata bor tidak sampai 8 [mm]. Karena ragum
tidak dijepit pada meja bor, maka pengaturan tempat-tempat pengeboran bisa lebih cepat. Hati-
hati bila menggunakan ragum ini karena pemegangan yang kurang kuat , maka ragum atau benda
kerja dapat terlempar.
• Ragum mesin
Ragum mesin dijepit pada meja mesin dengan menggunakan baut T, sehingga tidak dapat
digerak-gerakkan. Oleh karenaitu ragum ini selain digunakan di mesin bor juga digunakan mesin
lain misalnya mesin freis. Untuk pemakan yang tebal digunakan ragum mesin hidrolik.
Di bawah benda kerj adipasangkan blok paralel, untuk mencegah kerusakan pada ragum pada
waktu pengeboran.
• Klem (penjepit)
Klem gunanya sebagai alat bantu untuk menjepit benda kerja yang tidak dapat dilakukan oleh
ragum secara langsung, dikarenakan bentuk atau posisinya yang tidak memungkinkan. Misalnya
pada benda kerja bulat yang di-bor. Beberapa jenis klem yang sering digunakan antara lain:
• Clamp Claw
Apabila kita akan mengikir bedn akerj ayang miring dan tipis, tetapi harus dikerjakan
memeprgunakan ragum, mungkin benda kerja akan mengalami kerusakan. Untuk menghindari
hal tersebut, digunakan alat bantu untuk menjepit yakni Clamp Claw . Lihat gambar di bawah
• Hand Clamp
Kadang-kadang disebut ragum tangan, karena alat ini digunakan untuk mejepit benda kerja yang
kecil dan dipegang dengan tangan.
• Klem Blok V
Disebut Blok V, karena pada sebuah balok dibuat alur yang berbentuk V dan dua sisinya kiri-
kanannya dibaut alur. Klemblok V biasanya dibuat berpasangan yang terdiri dari blok V dan
penjepit, di mana benda kerja yang berberbentuk bulat diletakkan diatas blok V kemudian dijepit
dengan penjepit.
• Klem Penjepit
Pelat jepit terbagi atas 4 bentuk, yakni:
- Bentuk lurus, Bentuk U, Bentuk jari, Bentuk leher angsa
Blok bertingkat
Blok bertingkat digunakan untuk penyangga alat penjepit terhadap benda kerja. Blok bertingkat
ini mempunyai tingkat untuk memperoleh kesejjaran dengan benda kerja pada waktu
penjepitan.
Baut T
Alat Bantu ini dipasang pada alur meja mesin bor dan mencekamkan benda kerja pada meja
mesin. Baut T harus dipasang sedekat mungkin pada benda kerja.
• Klem Sejajar
Klem sejajar terdiri dari dua buah penjepit yang diikat dengan dua buah baut pengatur. Alat ini
digunakan untuk menjepit bend kerja yaang kecil atau kepingan logam yang banyak untuk
dikerjakan di mesin secara bersama-sama.
• Pengarah
Alat ini digunakan pada proses pemesinan secara massal/produksi , dikarenakan mempunyai
mal-mal yang khusus. Malnya dapat diubah-ubah sesuai dengan gambar kerja.
Klem sejajar
Pengarah
• Pencekam 3 rahang dan 4 rahang ( three jaws chuck and four jaws chuck )
Pencekam ini digunakan secara meluas pada mesin-mesin bubut sebagai alat-alat bantu yang
tepat untuk memegang benda kerja. Pencekam yang umum dan sering digunakan adalah:
• Pencekam 3 rahang atau 4 rahang yang memusat sendiri (otamatis)
Pencekam yang memusat sendiri biasanya mempunyai 3 atau 4 gigi pencengkram. Pencekam ini
dikonstruksikan sedemikian rupa sehingga gigi-gigi pencengkram akan bergerak secara
bersamaan (serempak) dan oleh karena itu selalu berjarak sama dari pusatnya.
• Pencekam 3 rahang atau 4 rahang, yang bergerak bebas.
Pencekam yang bergerak bebasmempunyai gigi pencengkram yang dapat distel (diatur) sendiri-
sendiri pada suatu waktu.
• Meja Magnit
Alat ini sering digunakan pada proses penggerindaan datar. Menurut sumber magnit yang
didapat meja ini dapat dibagi dalam 2 golongan:
• Meja magnit permanen : Magnit didapat dari logam yang menganung daya magnit. Dapat
dioperasika hanya dengan memutar tuas pengatur kutub.
• Meja magnit listrik : Tenaga magnit didapat dari arus listrik.
Kelebihan alat ini ialah kepresisian yang didapatkan, sedangkan kekurangannya tidak dapat
mecekam logam seperti kuningan, tembaga dan lain-lain.
Balok magnit : Balok-balok ini digunakan sebagai alat Bantu pencekaman benda kerja oleh meja
magnit. Alat ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat meneruskan daya magnit ke benda kerja.
• Macam-macam Ulir
Ulir kiri biasanya digunakan pada keadaan di mana putaran akan mengakibatkan ulir kanan
terlepas.
• Penunjukkan Ulir
• Ulir Metrik sesuai ISO
M 20 x 1,5 - LH
Jenis Ulir M = Metrik
Ukuran Ulir 20 = Diameter luar dalam mm
x = tanda pemisah
Kisar 1,5 = Ukuran kisar ulir dalam mm
Ulir kiri LH = (LH – left hand, pengertian Internasional)
• Ulir Inchi sesuai ISO
¼ - 20 UNC
Ukuran Ulir ¼ = Diameter luar
Jumlah Gang 20 = Jumlah gang setiap 1 inchi
Jenis Ulir UNC = Unified National Coarse
¼ - 28 UNF
Ukuran Ulir ¼ = Diameter luar
Jumlah Gang 28 = Jumlah gang setiap 1 inchi
Jenis Ulir UNF = Unified National Fine
¼ - 32 UNEF
Ukuran Ulir ¼ = Diameter luar
Jumlah Gang 32 = Jumlah gang setiap 1 inchi
Jenis Ulir UNEF = Unified National Extra Fine
JENIS ULIR LAMBANG PENUNJUKKANNYA STANDAR
REFERENSI
Ulir Metrik normal M M 12
Ulir Metrik Halus M12 x 1
Ulir Unified Normal UNC 3/8 – 16 UNC
Ulir Unified Halus UNF No.8 – UNC
Ulir trapezium 30 o Tr Tr 40 x 7
Ulir pipa Ulir dalam tirus Rc Rc ¾
Ulir dalam Rc Rp ¾
lurus
Ulir pipa luar Selalu lurus R R½
5. KERJA BANGKU (MENGIKIR)
Mengikir adalah suatu jenis pekerjaan keahlian dalam pengepasan dan penyetelan di
bengkel perkakas. Mengikir sebetulnya memerlukan kemahiran yang cukup tinggi.
Kemahiran mengikir hanya dapat dicapai dengan baik bila antara teori dan praktek benar-
benar dipahami sehingga akan didapat kesesuaian.
Pekerjaan kerja selalu ada dalam suatu bengkel. Kerja mesin sekalipun juga membutuhkan
keahlian kerja bangku, karena pasti ada bagian-bagian yang tidak mungkin dikerjakan
dengan mesin.
Pekerjaan mengikirpun perlu disiasati agar pekerjaan yang dilakukan dapat selesai dengan
tepat, demikian juga ukurannya. Dengan demikian pekerjaan mengikir jangan dianggap
hanya pekerjaan yang sepele , mudah saja atau bahkan membosankan.
• TEMPAT KERJA
Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat-alat yang tersedia dan susunan
serta kebersihan sekitar tempat kerja.
Alat dan perlengkapan harus dipelihara kebersihannya hanya dengan demikian efisiensi kerja
dapat terlaksana
Susunan di atas bangku kerja:
• Hanya alat-alat yang dibutuhkan untuk bekerja ada di atas bangku kerja
• Alat-alat yang sensistif atau alat-alat yang yang sejenis, diletakkan terpisah dari kikir, martil,
sikat dan lain-lainnya
• Kikir tidak boleh diletakkan bertumpukan untuk menghindari kerusakan giginya.
• RAGUM (Alat Jepit / vice )
Ragum adalah suatu alat untuk menjepit suatu benda kerja pada waktu pekerjaan tangan, seperti
mengikir, menggergaji dan lain-lain. Kebanyakan ragum yang digunakan adalah ragum sejajar.
Banyak sekali jenis ragum yang digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan tangan. Contoh
ragum yang sering digunakan pada pekerjaan tangan antara lain:
CATATAN :
Jangan memukul tangkai dengan palu atau memperpanjang dengan pipa untuk mengeraskan
tegangan dari penjepit.
Tinggi ragum disesuaikan dengan bentuk dari benda kerja yang dikerjakan dan dengan ketinggian
orang yang mengerjakannya. Untuk pengikiran dengan tenaga yang besar, maka ragum akan
dipasang lebih rendah.
• KIKIR ( file )
Mengikir adalah salah satu dari banyak macam kerja bangku yang penting dan juga sulit untuk
mencapai hasil yang tepat. Sampaisaat ini mengkir belum bisa tergantikan dengan cara lain
meskipun didalam bengkel/laboratorium terdapat mesin-mesin modern.
Pada umumya untuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana mengikir akan lebih ekonomis, baik
biaya maupun waktunya, dibandingkan dengan menggunakan mesin mesin modern.
Kikir biasanya terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa, gambar di bawah menunjukkan
gambar kikir sesuai dengan panjang, bentuk dan jenisnya.
Gigi kikir pada umumnya terdiri dari gigi tunggal dan gigi ganda
Memegang Kikir
Bagaimana cara memegang kikir yang baik dan benar.
Tangan kanan : Peganglah
gagang kikir dengan teguh dan
tekanlah ujung gagang tersebut
dengan telapak tangan bagian
tengah. Ibu Jari terletak di-atas
dan jari-jari lainnya dibawah
gagang.
Tangan kiri : Tempatkan telapak
tangan dan ibu jari pada ujung
kikir, jari-jari yang lainnya terletak
diluar ujung kikir tersebut,
dengan keadaan rapat satu sama
lainnya dan melipat ke bawah,
tetapi tidak menggenggam ujung
kikir tersebut.
Sedang tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja.
Jika memulai mengikir, tekanan yang besar
harus terdapat pada tangan kiri dan
tekanan ringan pada tangan kanan
POSISI MENGIKIR
Posisi kerja akan memperlihatkan bagaimana kecapakan seorang perkerja!
• Posisi kaki
Selama mengikir, sebaiknya berdiri disebelah kiri
ragum dengan kaki tetap ditempatnya. Lutut-
lutut dibentangkan. Jarak antar kaki disesuaikan
dengan panjang kikir ( untuk tangan yang normal
bukan kidal )
Sudut antara poros ragum dengan kaki kira-kira
30 o untuk kaki kiri dan lebih kurang 75 o untuk
kaki kanan.
• KERJA PELAT
Kerja pelat adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan bahan benda kerja pelat, baik tipis
maupun tebal. Kerja pelat dapat dilakukan secara manual (tangan) ataupun mekanis, tergantung
dari tebal dan tipisnya pelat yang dibutuhkan. Makin tebal pelat yang dikerjakan berarti makin
besar pula tenaga yang diperlukan untuk mengerjakannya.
• Peralatan Bangku
Peralatan bangku yang akan diuraikan disini, tidaklah meliputi seluruh peralatan bangku yang
dibutuhkan pada pengerjaan kerja pelat, karena peralatan lainnya, telah/akan diuraikan pada
subyek-subyek yang lain. Jadi peralatan bangku disini hanya mencakup:
• Palu
Palu terdiri kepala dan tangkai. Tangkai palu dimasukkan ke kepala yang kemudian dipasak agar
tidak mudah lepas. Jenis palu yang biasanya digunakan pada kerja pelat, antara lain:
Palu lunak (Malet), Palu pena kepala bulat, Palu pena kepala lurus atau Kepala silang, Palu regang,
palu rata, Palu kepala bulat,
• Klem/Alat Penjepit
Selain ragum, dalam pengerjaan benda kerja pelat sering digunakan alat penjepit/klem untuk
menjepit benda kerja dalam memudahkan pengerjaan. Seperti pengelingan, penandaan
(menggores menitik), mengikir, menggergaji dan lain sebagainya. Jenis klem/alat penjepit yang
biasanya digunakan pada pengerjaan pelat antara lain:
Klem pegas, Klem tangan, Klem-C, Klem kayu ( hand screw ),
• Pemotongan
• Gunting tangan/gunting pelat
Gunting pelat/gunting tangan adalah alat potong yang sering dan penting pada kerja pelat (selain
pahat dan gergaji), terutama untuk pelat-pelat yang tipis. Gunting tangan dapat dipakai untuk
memotong berbagai bentuk seperti memotong lurus, lengkung, menyudut, lubang dan lain
sebagainya. Hasil pemotongan baik dan dapat tepat pada ukurannya.
Gunting tangan ada yang untuk pemotongan sisi kanan atau pemotongan sisi kiri, dan biasanya
untuk memotong pelat hingga ketebalan 1 [mm]. Untuk perawatan gunting tangan ini jangan
digunakan untuk memotong kawat baja. Tekanan pemotongan yang terbesar ada dibagian
belakang dari sisi potongnya.
Jenisnya antara lain: Gunting pelat tipe”lion”; tipe “pelican; Gunting pelat American; Ginting
pelat bentuk; Bentuk “universal”;
Selama proses pemotongan kedua pisau potong menekan kedua pemukaan pelat
Jika sudut diantara kedua pisau < 20 o , maka akan terjadi pemotongan.
Jika sudut diantara kedua pisau > 20 o , maka tidak akan terjadi pemotongan.
• Proses Pemahatan
Dalam kerja pelat, pahat sering digunakan untuk membuat lubang pada pelat dan untuk
memotong bagian yang tidak terjangkau oleh gunting pelat atau alat potong lainnya. Pahat yang
biasa digunakan dalam pengerjaan pelat antara lain:
Pahat ceper; pahat potong;
Mesin Potong Manual
Pelat logam dapat dipotong dengan mesin atau dengan tangan. Tentu saja dengan mesin akan
lebih cepat. Ada beberapa jenis mesin potong, yaitu mesin potong lurus yang paling bayak
dijumpai/digunakan. Mesin ini digunakan untuk pemotongan lurus dan memangkas agar satu sisi
tegak lurus terhadap lainnya. Ia juga dilengkapi dengan pengukur yang dapat membatasi
jara/panjang pelat yang akan dipotong.
Mesin pemotong lurus, terdiri dari dua rangka penyangga,kepala, penekan, pedal injak, dua pisau
dan beberapa pembatas. Pisau potong pada bagian bawah diikat pada meja yang akan menahan
pelat pada saat dipotong. Pada permukaan meja terdapat alur agar penggeseran pelat lebih
mudah. Pada meja terdapat pula celah tempat pembatas depat dijepit.
Pisau potong yang diikat pada kepala silang, bekerja lewat tekanan pedal injak. Pisau ini
membentuk sudut kecil terhadap pisau potong bawah. Sehingga sisi pisau hanya sebagian kecil
saja bekerja setiap pemotongan. Dengan demikian bidang pemotongan setiap kali berkurang dan
bersamaan dengan itu pula gaya yang diperlukan berkurang pula.
Umumnya pelat dimasukkan dari depan mesin, dengan maksud agar lebih mudah menginjak
pedal. Karena untuk mengoperasikannya cukup satu orang saja. Jika pemotongan dilakukan oleh
dua orang atau lebih, maka harus ada koordinasi dan saling pengertian, jangan sampai yang satu
menginjak pedal sedang tangan yang lainnya masih berada diantara pisau.
• Mesin Potong Hidrolik
• Penekukan
Alat penekuk manual
Selembar pelat dapat dibentuk dengan bengkokan pada berbagai landasan cetak. Bentuk
landasan cetak bermacan-macam sesuai dengan bentuk benda kerja yang diinginkan. Bentuk
persegi, bulat sudut, sambungan, dan lain-lain dapat dikerjakan pada landasan cetakan. Alat ini
digunakan bila mesin yang cocok untuk bentuk yang dikehendaki tidak tersedia.
Untuk melipat, atau membengkok-kan pelat digunakan berbagai jenis mesin. Mesin ini, cara
operasinya dengan menggunakan motor listrik atau hidrolik atau dengan tangan. Mesin pelipat
dengan tangan pada umumnya terdapat di setiap bengkel kerja pelat. Mesin ini kecil, sehingga
ukuran yang dapat dikerjakan terbatas
Alat penekuk sistim hidrolis
• MESIN BOR ( Drilling machine )
mesin bor tangan listrik mesin bor manual (diputar dengan tangan)
Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas yang digunakan (dikonstruksikan) untuk
mengubah permukaan bidang rata sesuai dengan bentuk-bentuk yang dikehendaki,
seperti:
Bidang-bidang datar,
Bidang yang saling menyiku tegak lurus ,
Bidang yang berbentuk alur,
Bidang bertingkat,
Bidang bersudut.
Mesin sekrap mempunyai prinsip gerakan utama mendatar, pada langkah pemakanan akan
menghasilkan beram (tatal logam) dari benda kerja. Panjang langkah dapat diatur dengan cara
mengubah jalan keliling pasak engkol pada roda gigi penggerak, pemindahan ini diatur dengan
memutar poros pengatur langkah.
a. Mesin sekrap datar (horisontal), gerakan utamanya adalah kearah horisontal. Untuk
melakukan proses pemotongan, mesin jenis dapat dibagi menjadi 2, yakni:
Alat potong yang bergerak (Shaping machine)
Benda kerja yang bergerak (Planning machine)
b. Mesin sekrap tegak (vertikal), gerakan utamanya adalah kearah veritkal (naik-turun)
Mesin sekrap pembuat celah (Slotting machine), digunakan untuk membuat alur atau
celah.
Gambar 3. Mesin sekrap horisontal
Mesin sekrap bentuk (Countour), digunakan untuk membuat bentuk-bentuk yang relatif
kompleks.
Agar benda kerja dapat tersayat maka, benda kerja harus begerak ke arah kiri atau kekanan,
gerakan ini akan mempengaruhi kekasaran permukaan benda kerja. Besar dan kecilnya
gerakan diatur oleh tuas yang berada disebelah kiri dari mesin sekrap, yaitu dengan
mengubah posisi b mendekati atau menjauhi titik tengah dari rida gigi a
dimana :
n = kecepatan langkah
V = kecepatan potong
lp = pangjang langkah
• Tombol Emergency
Saklar ini berfungsi untuk pengaman,
yaitu apabila terjadi sesuatu yang tidak
dikehendaki (kecelakaan) maka dengan
menekan tombol ini hubungan listrik
akan terputus. Sehingga semua listrik
dari jala-jala ke saklar utma akan
terputus.
• Saklar Utama • Tuas Pemindah kecepatan putaran
Fungsinya adalah sebagai penghubung arus Tuas ini berfungsi untuk mengubah
listrik dari jala-jala ke kotak panel dengan putaran. Di mana setelah kecepatan
melalui tombol emergency. putaran (n) dihitung kemudian tuas
• Saklar Pilih putara disesuaikan dengan tabel yang
Pada umumnya motor listrik yang terpasang telah tersedia di mesin bubut.
pada mesin bubut memiliki 2 variasi kecepatan
putaran. • Tuas Kontrol
Tuas kontrol digunakan sebagai control
utama/alat untuk memutarkan spindle
mesin. Tuas control biasanya ditarik
keatas untuk putaran searah jarum jam
(clockwise) atau ditekan ke bawah untu
memutarkan spindle berlawanan arah
putaran jarum jam (Counter clock wise).
• Senter
Senter dipasang pada spindel utama dan atau pada kepala lepas dengan fungsi untuk menjepit,
mendukung benda kerja diantara senter ( between centre ), untuk dengan syarat benda kerja
telah di senter bor terlebih dahulu. Macamnya ada dua yakni: senter tetap dan senter berputar
Penyangga (kacamata)
Senter
• Penyangga (kacamata)
Alat ini digunakan untuk menyangga benda kerja bulat dan panjang agar supaya tidak
melengkung, sehingga tetap lurus segaris sumbu. Macamnya ada dua, yakni; kacamata jalan dan
kacamata tetap
• Kartel
Kartel berguna untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja dengan maksud supaya tidak
licin jika dipegang dengan tangan.
Contoh beberapa hasil yang dapat dikerjakan pada mesin bubut, antara lain:
Contoh hasil yang dapat dikerjakan pada mesin freis, antara lain:
• Macam-macam Mesin Freis
• Mesin Freis Bangku
Kedudukan sumbunya (spindel) kearah tegak (vertikal). Kepala mesin yang tegak dan hanya bisa
digerakkan naik turun, biasanya mesin ini hanya digunakan untuk mengefreis benda kerja yang
kecil dan dengan kedalaman pemakanan maksimum 2 [mm].
• Mesin Freis Datar • Mesin Freis Tegak
Mesin ini dibentuk sedemikian rupa sehingga Kedudukan sumbunya (spindel) kearah tegak
meja kerja dapat digerakkan longitudinal (vertikal). Kepala mesin yang tegak dapat
maju mundur, secara manual maupun diputar kekiri atau ke kanan serta dapat
otomatis. Kedudukan sumbunya (spindel) digerakkan naik, sehingga mesin dapat
• Adaptor
Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini digunakan untuk memegang pisau freis yang pendek
dan berlubang serta beralur misalnya Face Mill Cutter .
• Kolet
Kolet adalah alat penjepit pisau freis
yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk
alat ini bermacam-macam, tetapi
prinsip kerjanya sama yaitu untuk
memegang pisau freis yang berbentuk
jari ( End Mill Cutter ).
• Kepala pembagi.
Kepala pembagi adalah suatu alat yang gunanya untuk membagi sudut atau lainnya dari suatu
benda yang akan difreis sehingga menghasilkan pembagian yang sama. Alat ini sangat penting,
khususnya diwaktu membuat suatu segi yang sama sisi pada suatu batang atau benda yang
berbentuk bulat.atau yang lainnya (tidak harus bulat), misalnya segi 4, 6, 8, 10, 12 dan
seterusnya. Diadalam alat ini terdapat hubungan antara roda gigi cacing dengan poros ulir cacing.
Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya 40 buah. Jadi perbandingan putaran antara poros
dengan roda cacing adalah 40 : 1, maksudnya apabila poros diputar 40 kali putaran, maka roda
gigi cacing akan berputar 1 kali. Dengan demikian bila poros ulir cacing diputar 1 kali, maka benda
kerja akan berputar 1/40 putaran. Pada poros berulir ini dipasang piring pembagi (plat index)
yang mempunyai lubang-lubang kecil dengan jumlah banyak. Tetapi kedudukan lubang-lubang
ini beraturan menurut garis lingkaran, dan pada tiap-tiap garis lingkaran lubang ditandai dengan
tulisan angka-angka, misalnya 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 dan seterusnya; di mana angka-angka
tersebut menunjukkan jumlah lubang-lubang pada garis lingkaran tersebut.
Selain itu, pada ujung poros dipasang suatu batang pemutar (engkol) dan sepasang kaki jangka.
Pada ujung batang pemutar dipasang pin yang berpegas, di mana ujung pin tersebut akan masuk
pada lubang yang terdapat pada piring pembagi jika kedudukannya tepat. Batang pemutar dapat
diatur kedudukannya sehingga ujung pin akan masuk pada lubang yang terdapat pada garis
lingkaran yang dikehendaki, sedangkan kaki jangka gunanya untuk menentukan jumlah lubang
yangharus ditambahkan dan kedudukan pin.
Contoh 1: Jika kita akan membuat/mengefreis suatu benda bulat menjadi 8 bagian yang sama
panjang sisinya, maka batang pemutar harus diputar 40 : 8 = 5 untuk setiap pergantian
pengefresian. Karena hasilnya genap, maka ujung pin dapat ditempatkan di mana saja asalkan
setelah diputar 5 kali, pin harus ditempatkan kembali pada tempat semula.
Contoh II: Jika batang tersebut akan difreis menjadi 15 bagian yang sama, maka caranya adalah:
• Batang tersebut harus diputar 40 : 15 = 2 2/3, artinya pergantian pengefreisan adalah 2
putaran ditambah 2/3 putaran.
• Carilah piring pembagi yang mepunyai lubang kelipatan dari 3, misalnya 21. Kemudian ujung
pin pada batang pemutar masuk ke lubang yang terdapat garis lingkaran yang berangka 21
(mempunyai lubang 21 buah).
• 2/3 putaran = 2/3 x 21 = 14 bagian, 14 lubang.
• Dengan demikian batang pemutar untuk satu pengefreisan haruas diputar sebanyak 2
putaran ditambah 14 lubang.
• Jadi 40/15 = 2 2/3 = 2 14/21 Þ artinya 2 putaran engkol + 14 lubang pada pelat pembagi yang
mempunyai jumlah lubang 21
Agar penambahan 14 lubang (kelebihan putaran) tidak selalu dihitung atau tidak terjadi
kekeliruan setiap pergantian bagian yang difreis, maka jangka diatur sehingga jarak kedua kaki
menjadi 14 lubang. Sehingga setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini diputar
sehingga kedudukan pin selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.
Kepala lepas
Alat ini sama dengan kepala lepas yang ada di mesin bubut, berfungsi sebagai penumpu/penahan
benda kerja yang akan difreis bila benda kerja tersebut dipasang diantara 2 senter atau salah satu
ujung dijepit/dicekam. Kedudukan senter kepala lepas dapat diatur naik turun serta maju
mundur untuk menyesuaikan dengan benda kerjanya.
Butiran pengasah
Ada dua jenis butiran pengasah yang umum digunakan dalam pembuatan batu gerinda, yakni
aluminium oksida dan silikon karbida.
• Aluminium oksida , adalah pengasah yang dibuat dari bijih alumnium (bauksit) yang
dipanaskan dalam dapur tinggi hingga suhunya mencapai ± 2.100 o C.
• Silikon karbida , dibuat dari pasir silika dan karbon dalam dapaur listrik, temperatur dapur
yang tinggi mencampurkan silika dan karbon dalam bentuk kristal silikon karbid, kristal-
kristal ini dihancurkan dan dipisah-pisahkan dengan menggunakan saringan. Pengasah ini
jauh lebih keras dibanding dengan aluminium oksid, dan biasanya digunakan untuk
menggerinda bahan-bahan yang keras seperti batu atau keramik.
• Batu gerinda yang butiran pengasahnya halus akan menghasilkan permukaan penggerindaan
yang halus pula, demikian sebaliknya bila batu pengasahnya kasar maka hasil
penggerindaannya juga akan kasar.
Perekat (bond)
Adalah suatu bahan perekat yang digunakan untuk merekatkan butiran pengasah untuk
membentuk susunan batu gerinda, jenis perekat batu gerinda, yakni vitrified bond, silikat bond,
dan organis bond
• Vitrified bond, adalah suatu campuran tanah liat dengan butiran pengasah pada suhu ± 1.100
derajat C – 1.350 derajat C. Roda gerinda ini peka terhadap hentakan dan pukulan tetapi
tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dipengaruhi oleh air, asam, atau
perubahan temperatur.
• Silikat bond, adalah sodium silikat dicampur dengan butiran pengasah dan campuran dicetak
dengan tekanan untuk membentuk sebuah roda gerinda. Dengan perekat ini butiran-butiran
pengasah lebih mudah lepas dari vitrified bond.
• Organis bond, adalah roda gerinda dengan perekat organis biasanya digunakan pada putaran
tinggi, dan dapat digunakan untuk penggerindaan kasar.
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan-perubahan, baik pada benda kerja maupun roda
gerinda, antara lain:
• Kecepatan putaran roda gerinda
• Kecepatan gerak/putaran benda kerja
• Kondisi mesin
• Kecakapan pekerja/operator
• Sifat phisik dari benda kerja yang akan digerinda mempengaruhi pemilihan bahan asah dan
tingkat roda gerinda
- Gunakan roda-roda gerinda aluminium oksida untuk mbahan benda kerja yang mempunyai
kekuatan tarik tingi.
Contoh: Baja karbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi, besi tempa, perunggu kenyal,
dan lain-lain.
- Gunakan roda-roda gerinda silikon karbida untuk mbahan benda kerja yang mempunyai
kekuatan tarik rendah.
Contoh: besi kelabu, kuningan dan perunggu, aluminium dan tembaga, karbida dan lain-
lain.
Kesimpulannya: Gunakan roda gerinda yang keras untuk menggerinda bahan benda kerja lunak,
dan gunakan roda gerinda yang lunak untuk menggerinda bahan benda kerja yang keras.
Menggerinda bahan benda kerja yang keras, butiran-butiran lebih cepat tumpul dari pada bahan
benda kerj ayang lunak, maka dari itu lunaknya perekat diperlukan untuk memudahkan butiran-
butiran membelah atau meninggalkan roda gerinda dengnan tujuan memunculkan butiran-
butiran baru sebagai pengganti.
Banyaknya benda kerja yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta mempengaruhi pemilihan
dari ukuran butiran, struktur dan tipe perekat.
Gunakan roda gerinda yang kasar dan berpori-pori untuk pemakanan yang banyak. Dan gunakan
roda gerinda berbutiran halus untuk penyelesaian akhir yang baik.
Gunakan roda gerinda berbutiran kasar untuk bahan benda kerja yang liat, dan gunakan roda
gerinda berbutiran halus untuk bahan benda kerja yang keras.
Di bawah ini adalah contoh menggerinda mata bor spiral dan mengasah pahat.