Anda di halaman 1dari 35

Laporan Perencanaan Struktur

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

BAB I

TINJAUAN UMUM

1.1 DATA PROYEK


Konstruksi yang direncanakan adalah bangunan selasar penghubung antar bangunan di Rumah
Sakit Umum Negara yang berlokasi di kota Negara, Jembrana, Bali. Bangunan gedung direncanakan
terdiri dari 3 (tiga) lantai dengan menggunakan struktur beton konvensional.

1.2 SISTEM STRUKTUR


Bangunan selasar gedung ini direncanakan menggunakan struktur beton bertulang dengan system
perencanaan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Perhitungan akan
menggunakan bantuan program perhitungan struktur SAP 2000 V15. Dengan asumsi yang digunakan
sebagai berikut :
1. Pemodelan struktur dilaksanakan dengan model frame and shell element artinya elemen balok dan
kolom dan pelat lantai dimodel secara utuh (3dimensi) sehingga akan mendapatkan analisa struktur
yang lebih akurat dan mendekati kondisi aslinya.
2. Pelat lantai dianggap sebagai element shell yang menerima beban tegak lurus bidang dan dapat
mendistribusikan beban lateral akibat gempa.
3. Pondasi diasumsikan jepit, sehingga kedudukan pondasi tidak mengalami rotasi dan translasi.

1.3 STANDAR DAN PERATURAN


Perencanaan ini telah memakai standard dan peraturan terbaru yang meliputi :
1. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI
-1726-2012
2. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726-2002 (untuk
persyaratan kinerja batas layan dan batas ultimit)
3. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI-2847-2013
4. Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural SNI-1729-2015
5. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain SNI-1727-2013
6. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) 1983

1
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

1.4 KRITERIA DESAIN


Semua elemen struktur (kolom, balok dan pelat) direncanakan menggunakan beton bertulang cor
konvensional dengan persyaratan mutu beton dan baja tulangan sesuai spesifikasi. Pondasi
direncanakan menggunakan pondasi tiang bor dengan kedalaman 8.00 m dari muka tanah asli (sesuai
dengan data sondir).

2
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

BAB II

ANALISA STRUKTUR

2.1 PENJELASAN UMUM

Analisis struktur menggunakan program komputer dengan faktor beban merujuk pada peraturan
perencanaan struktur sesuai SNI. Model struktur dibebani dengan beban-beban yang bekerja pada
struktur bangunan. Dari hasil analisa struktur, diperoleh gaya-gaya dalam masing-masing struktur
elemen struktur yang selanjutnya dipakai dasar untuk perhitungan penulangan elemen struktur.

2.2 PERENCANAAN BEBAN


Model struktur dibebani dengan beban-beban sesuai Peraturan Pembebanan SNI-1727-2013.
Yang meliputi :

1. Beban mati elemen struktur (self weight)


Beban ini terdiri dari berat sendiri balok, kolom, pelat dan struktur atap. Beban mati akibat berat
sendiri sudah dihitung secara otomatis pada program struktur SAP 2000.
2. Beban mati tambahan (superimpose dead load)
Beban ini meliputi beban dinding, finishing lantai, plafond,dan utilitas (pipa-pipa dan elektikal)
3. Beban Hidup ( live load)
Beban ini meliputi beban luasan perm2 yang dibebankan pada pelat lantai bangunan yang nilainya
disesuaikan dengan fungsi bangunan. SNI -1727-2013 tabel 4. 1.
4. Beban gempa (earthquake load)
Dalam perencanaan ini beban gempa menggunakan beban gempa respon spectrum dimana data
gempanya diambil dari data gempa respon spektrum sesuai wilayah perencanan yang dikeluarkan
oleh PUSKIM.
5. Beban angin (wind load)
Beban ini berupa tekanan positif (pressure) dan tekanan negative (suction) yang bekerja tegak lurus
pada bidang yang ditinjau.

3
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

2.3 PERENCANAAN GEOMETRI DAN PEMODELAN STRUKTUR


A. Koordinat
Dalam program struktur SAP 2000 terdapat 3 sumbu axis yaitu Sumbu X, Y, Z. dalam pemodelan
struktur arah memanjang digunakan sebagai sumbu X, arah memendek sebagai sumbu Y dan tinggi
bangunan sebagai sumbu Z. Titik awal yang digunakan sebagai acuan koordinat adalah pada pada
kolom di as 4-A. Dari titik inilah kemudian ditentukan titik-titik kolom lainnya dengan ukuran sesuai
gambar arsitektur.
B. Propertis Data
Mutu material baik beton, besi tulangan dan baja yang dipakai sesuai dengan standar yang berlaku
yaitu :

1. Beton
- Mutu beton rencana f’c = 24.90 Nmm (MPa) ̴ K-300
- Modulus elastisitas bahan, Ec = 4700√𝑓′𝑐 = 23453 Nmm
- Angka poison ,µ = 0.2
𝐸𝑐
- Modulus geser, G = = 9772.064 Nmm
(2(1+µ))

2. Baja tulangan
- Untuk baja tulangan diameter ≤ 12mm menggunakan Baja Tulangan Polos BJTP 24 dengan
tegangan leleh baja fy = 240 Nmm
- Untuk baja tulangan diameter ≥ 12mm menggunakan Baja Tulangan Ulir BJTD 40 dengan
tegangan leleh baja fy = 400 Nmm
- Modulus elastisitas baja = 200000 Nmm
- Mutu baja tulangan wiremesh = 500 Nmm

C. Perencanaan Pembebanan Struktur


C.1. Perhitungan beban pada pelat lantai
1. Beban mati pada pelat lantai
- Berat spesi 3cm = 63 kg/m2
- Penutup lantai keramik = 24 kg/m2
- Plafond dan penggantung = 18 kg/m2
- Utilitas (MEP) = 50 kg/m2
Total beban mati pada lantai = 150 kg/m2

4
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

2. Beban hidup yang bekerja pada pelat lantai


- Beban hidup pada selasar rumah sakit = 300 kg/m2
C.2. Perhitungan beban pada pelat atap
- Beban hidup berupa air hujan = 100 kg/ m2
- Beban angin = Menggunakan ASCE 7-10
C.3. Perhitungan beban yang bekerja pada balok
- Beban tembok bata ringan : 150 kg/m2 x 1,2 = 180 kg/m
C.4. Pembebanan akibat beban gempa
Pada perencanaan ini beban gempa dihitung menggunakan analisis respon spectrum.
Perhitungan analisis pengaruh beban gempa terhadap struktur gedung menggunakan standar
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
SNI-1726-2012. Dengan parameter sebagai berikut ;
- Kategori resiko bangunan dan factor keutamaan
Untuk bangunan gedung rumah sakit termasuk dalam kategori resiko IV dengan factor
keutamaan gempa Ie = 1.5
- Menentukan kelas situs
Dari hasil penyelidikan tanah (SPT) didapat N = 47 sehingga termasuk kelas situs D (tanah
sedang)
- Menentukan koefesien situs dan parameter respon spectra percepatan gempa
Nilai koefesien tersebut didapat dari link ; puskim.pu.go.id, didapat sbb,

5
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

- Menentukan kategori desain seismic


Untuk nilai SDS ≥0.5 dan SD1 ≥ 0.2 dan kategori resiko IV maka termasuk kategori desain
seismic D.
- Pemilihan system struktur
Karena type struktur yang ditinjau termasuk kategori desain seismic D maka digunakan
system penahan gempa Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan koefesien
modifikasi respon (R) = 8
- Faktor skala gempa untuk respon spectrum yang diinput dalam SAP 2000
9.81. 𝐼 9.81𝑥1.5
= = 1.839
𝑅 8

C.5. KOMBINASI BEBAN


Struktur gedung dirancang untuk mampu menahan beban-beban yang bekerja pada struktur.
Kombinasi beban mengacu pada pasal 4.2.2 SNI 1726-2012 dimana elemen-elemen struktur
dan pondasi dirancang sedemikianrupa sehingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh
beban-beban terfaktor dengan kombinasi beban sebagai berikut ;
1. 1.4D
2. 1.2D + 1.6L + 0.5 (Lr atau S atau R)
3. 1.2D + 1.6 (Lr atau S atau R) + (L atau 0.5 W)
4. 1.2D + 1.0W + L + 0.5 (Lr atau S atau R)
5. 1.2D + 1.0E + L +0.2S
6. 0.9D + 1.0E
7. 0.9D + 1.0W
8. 1.0D + 1.0L (untuk perhitungan tegangan ijin pondasi)

Keterangan :
D = Beban mati
E = Beban gempa
L = Beban hidup
Lr = Beban hidup atap
W = Beban angin
R = Beban air hujan
S = Beban salju

6
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

2.4 ANALISA STRUKTUR


A. Gaya Pada Elemen Struktur
Dari hasil analisa struktur akan diperoleh output berupa gaya-gaya dalam (momen, aksial dan gaya
geser) yang nantinya gaya dalam ini akan dipakai untuk dasar perhitungan struktur secara manual.
Output juga berupa luas tulangan perlu untuk tulangan longitudinal dan tulangan geser untuk kolom
dan balok, output tulangan perlu hasil analisa SAP 2000 ini harus dikontrol dengan perhitungan
tulangan secara manual dengan memakai gaya-gaya dalam yang diperoleh daari analisa SAP 2000.
Untuk analisa kuda-kuda baja outputnya berupa stress rasio yang dari nilainya bias mengindikasikan
apakah profil balok baja yang dipakai telah memenuhi kekuatan atau belum. Perhitungan kuda-kuda
baja juga harus tetap dikontol dengan perhitungan secara manual.

B. Reaksi Tumpuan dan Simpangan


B.1 Reaksi Tumpuan
Dari hasil analisa dapat diperoleh gaya aksial (beban yang dipikul oleh kolom) pada masing-
masing kolom. Gaya aksial ini yang selanjutnya dibandingkan dengan daya dukung tanah pada
lokasi proyek sehingga selanjutnya bisa ditentukan jenis pondasi yang akan digunakan. Pada
proyek ini karena gaya aksial yang terjadi cukup besar dan daya tanah kerasnya terletak pada
kedalaman 8.00m dari muka tanah asli, maka dipilih menggunakan pondasi tiang bor.
TABEL 1. Gaya Aksial Tiap Kolom

Pondasi Gaya Aksial


(KN)
P1A 516
P1B 529
P2A 553
P2B 692
P2C 556
P2D 547
P2E 548
P2F 559
P2G 510
P2H 447
P3A 382
P3B 528
P3C 552
P3D 547

7
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

P3E 548
P3F 559
P3G 507
P3H 451

B.2 Simpangan

Menurut SNI 03-1726-2012, simpangan antar lantai tingkat desain (∆) harus dihitung sebagai
perbedaan defleksi pada pusat massa di tingkat teratas dan terbawah. Jika desain tegangan ijin
digunakan ∆ harus dihitung menggunakan gaya seismic tingkat kekuatan yang ditetapkan dalam
pasal 7.8 tanpa reduksi untuk desain tegangan ijin.

Tabel 1. Simpangan Antar Lantai Ijin

Bagi struktur yang dirancang untuk Kategori Disain Seismik C, D, E dan F yag memiliki
ketidakteraturan horizontal, simpangan antar lantai ijin (∆) harus dihitung sebagai selisih
terbesar dari defleksi titik-titik di atas dan di bawah tingkat yang diperhatikan yang letaknya
segaris secara vertical, di sepanjang salah satu bagian tepi struktur. Defleksi pusat massa di
tingkat x (δx) (mm) harus ditentukan dengan persamaan berikut :

𝐶𝑑 𝛿𝑥𝑒
𝛿𝑥 =
𝐼𝑒

Simpangan antar tingkat struktur gedung tidak boleh melebihi batas simpangan antar tingkat
ijin (∆a). Menurut SNI 03-1726-2010 untuk struktur kategori resiko II, batas simpangan antar
tingkat ijin (∆a adalah 0.020 Hsx)

8
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

Simpangan akibat gempa arah Y


Hsx Hx δxe δx ∆ ∆a
Lantai Keterangan
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Atap 4000 12000 7,05 25,85 17,42 80 Ok
Lantai 3 4000 8000 4,90 17,97 9,53 80 OK
Lantai 2 4000 4000 2,30 8,43 8,43 80 OK
Lantai 1 0 0,00 0 0

Simpangan akibat gempa arah X


Hsx Hx δxe δx ∆ ∆a
Lantai
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Keterangan
Atap 4000 12000 18,43 67,58 43,74 80 Ok
Lantai 3 4000 8000 13,17 48,29 24,46 80 OK
Lantai 2 4000 4000 6,50 23,83 23,83 80 OK
Lantai 1 0 0,00 0 0

9
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

BAB III

DESAIN ELEMEN STRUKTUR

3.1 DESAIN STRUKTUR BAWAH (SUB STRUKTUR)


3.1.1 PONDASI TIANG BOR
A. Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Bor
Dari data sondir didapat data-data perhitungan daya dukung dengan memakai pondasi
tiang bor. Berikut disajikan contoh perhitungan daya dukung tiang bor:

Perhitungan Daya Dukung Tiang


Menghitung kapasitas daya dukung tiang berdasarkan data sondir
Qu = Qp + Qs
Qall = Qu / SF
Qu : Daya dukung batas tiang
Qp : Daya dukung batas ujung tiang
Qall : Daya dukung ijin tiang
Qs : Daya dukung gesekan batas sepanjang tiang
𝑞𝑝. 𝐴𝑝 𝐽𝐻𝐿. 𝑘𝑙𝑙
𝑄𝑎𝑙𝑙 = +
3 5
𝑞𝑐1 + 𝑞𝑐2
𝑞𝑝 =
2
qc1 : tahanan konus pada kedalaman 4d diatas ujung tiang
qc2 : tahanan konus pada kedalaman 4d dibawah ujung tiang
d : diameter tiang

Data-data perhitungan
- Kedalaman tiang (H) = 8.00 m
- Diameter tiang (d) = 50.00 cm
- Keliling tiang (kll) = 157.00 cm
- Luas penampang tiang (Ap) = 1962.50 cm
- qc1 = 250.00 kg/cm2
- qc2 = 25.00 kg/cm2
- JHL = 94.25 kg/cm2
- qp = 137.50 kg/cm2

Qall = = 92907.37 kg
Jadi daya dukung ijin 1
tiang = 92.91 ton
= 929.07 kN
Jadi digunakan pondasi tiang bor dengan diameter 50 cm sampai kedalaman 8.00m dengan
daya dukung ijin 1 tiang sebesar 92.91 ton

10
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

TABEL. Kebutuhan Tiang Tiap Kolom

Pondasi Daya dukung Jumlah Jumlah


Gaya Aksial ijin 1 tiang Tiang Tiang
(KN) (KN) dipasang
P1A 516 929,07 0,555 1,00
P1B 529 929,07 0,569 1,00
P2A 553 929,07 0,595 1,00
P2B 692 929,07 0,745 1,00
P2C 556 929,07 0,598 1,00
P2D 547 929,07 0,589 1,00
P2E 548 929,07 0,590 1,00
P2F 559 929,07 0,602 1,00
P2G 510 929,07 0,549 1,00
P2H 447 929,07 0,481 1,00
P3A 382 929,07 0,411 1,00
P3B 528 929,07 0,568 1,00
P3C 552 929,07 0,594 1,00
P3D 547 929,07 0,589 1,00
P3E 548 929,07 0,590 1,00
P3F 559 929,07 0,602 1,00
P3G 507 929,07 0,546 1,00
P3H 451 929,07 0,485 1,00

B. Perhitungan Penulangan Pondasi tiang Bor

Perhitungan Penulangan Tiang Bor


Data perencanaan
- Diameter tiang (D) = 500 mm
- Mutu beton (f'c) = 24,9 Nmm
- Mutu baja tulangan (fy) = 400 Nmm
- Mutu baja tulangan sengkang (fy) = 240 Nmm
- Tebal selimut beton (d) = 50 mm
𝐴𝑔𝑟 = 0.25ɲ. 𝐷2 = 196250 mm2
𝐷𝑐 = 𝐷 − 2. 𝑑 = 400 mm
𝐴𝑐 = 0.25. ɲ. 𝐷𝑐 2 = 125600 mm2
𝑑 ′ = 𝐷 − 𝑑 − Ø𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 − 0.5∅ = 435.5 mm
Nilai рmin = 0.01
рmak = 0.8
𝐴𝑠 = 𝜌. 𝐴𝑔𝑟 = 1962.5 mm2

11
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

dipasang tulangan
10 D 16 As = 2009.6 mm2
As'=0.5As = 1004.8 mm2

Penulangan sengkang spiral


- Gaya geser (Vu) = 3261.3 kg
1 = 132253.1 N
𝑉𝑐 = √𝑓 ′ 𝑐. 𝑏. 𝑑 = 13225.31 Kg
6
Vu < Vc, digunakan tulangan geser praktis

3.1.2 PILE CAP


Terpasang 1 buah tiang bor
Efisiensi kelompok tiang

m= 1
n' = 1
d= 50 cm
s= 90 cm
Ø = arctan (d/s)= 21,801
Eg = 1,000

Daya dukung kelompok tiang Qe = n x Qall x Eg

Qe = 278,72 ton = 278722,1 kg

Perhitungan reaksi tiang

Data poer dan tiang


Tebal poer (t) = 80 cm
Panjang poer (L) = 120 cm
Lebar poer (B) = 120 cm

12
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

Dalam (D) = 80 cm
x1= 60 cm
x2= 60 cm
y1= 60 cm
y2= 60 cm

Akibat beban tetap


Beban aksial (P)= 57041 kg
Mx= 209 Kg.m
My= 58 Kg.m
Qi= 57045,45 Kg < Qe (memenuhi)

Akibat beban sementara


Beban aksial (P)= 2995 kg
Mx= 25,5 Kg.m
My= 20,1 Kg.m
< 1.5
Qi= 2995,76 Kg Qe (memenuhi)

Perencanaan Poor
Beban ultimate (Pu)= 254,5 kN
Mx= 1,9 kN.m
My= 1,1 kN.m
Qui= 127,25 kN

KONTROL GESER PONDASI 1 ARAH PONDASI


- H Pondasi = 0,90 m
- B Pondasi = 1,20 m
- Luas Pondasi (A) = 1,08 m
- Lebar kolom (Lk) = 0,35 m
- Tebal pondasi (h) = 0,50 m
- Decking beton (d') = 0,05 m
- Tinggi efektif (d) = 0,45 m
- panjang perimeter = 0,8 m
- Gaya aksial = 566 kN
- Tulangan = 0,016 m
- Mutu beton (f'c) = 20000000 kN

524,07 kN
=

13
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

= 110,06 kN

Gaya geser yang disumbangkan oleh beton

= 402,49 kN

Kontrol
Vc > Vu
402,49 110,06 OK
KONTROL GESER PONDASI 2 ARAH (PONS) PONDASI
- H Pondasi = 0,90 m
- B Pondasi = 1,20 m
- Luas Pondasi (A) = 1,08 m
- Lebar kolom (Lk) = 0,35 m
- Tebal pondasi (h) = 0,50 m
- Decking beton (d') = 0,05 m
- Tinggi efektif (d) = 0,45 m
- panjang perimeter = 0,8 m
- b0 = 3,2 m
-β = 1
- αs = 40
- Gaya aksial = 255 kN
- Tulangan = 0,016 m
- Mutu beton (f'c) = 20000000 kN

235,65 kN
=

= 241,93 kN

Kontrol

= 1073,31 kN

14
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

= 4092,00 kN

= 2146,63 kN

Dipakai nilai Vc terkecil


Kontrol
Vc > Vu
1073,31 241,93 OK
Penulangan poer

Mu = 420,29 kNm

Amin = 0.0025.b.d = 1350 mm2

Coba dipasang tulangan


tulangan tarik : D16-200 As : 1400,00 mm2
tulangan tekan : D16-200 As : 1400,00 mm2

Kontrol tulangan ØMn > Mu


484,587 kNm > 420,29 kNm (memenuhi)

3.1.2 PENULANGAN LENTUR TIE BEAM TUMPUAN


Diambil contoh salah satu tie beam dengan data-data sebagai berikut:
- Tie beam 250/400
- Lebar balok ( b ) = 250 mm
- Tinggi balok ( h ) = 400 mm
- Mutu beton ( f'c ) = 20,75 MPa
- Mutu tul. tarik dan tekan ( fy ) = 400 MPa
- Mutu tul. sengkang ( fyv ) = 240 MPa
- Decking beton ( d' ) = 40 mm
- Momen maksimum ( Mu ) = 50,544 kNm (Software)
- Geser maksimum ( Vu ) = 37,9 kN (Software)
- Modulus elastisitas beton = 21410 MPa

Untuk f'c < 30 Mpa, β = 0,85


Faktor reduksi lentur = 0,90
Tinggi efektif balok, d = 351 mm

15
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

0,00519

ρ min = 1,4 / fy = 0,00350


ρ max = 0,75 ρb = 0,00389

Rn = Mn/bd2 = 1,829
m = fy / (0,85*f'c) = 22,679

0,00484

Digunakan ρ = 0,00484

Perhitungan Penulangan
Tulangan tarik yang diperlukan adalah :
As perlu = ρ b d = 423,81 mm2
As perlu (software) = 409,00 mm3
Dipasang tulangan 4 D 16 As = 803,84 mm2
As.
Tot= 803,84 mm2

Tulangan tekan yang dipasang :


A's perlu = 0,5 ρ b d = 190,72 mm2
As perlu (software) = 265,00 mm3
Dipasang tulangan 4 D 16 As = 803,84 mm2

Kontrol
Syarat ØMn > Mu

= 145,84 mm

= 178,50 kNm

ØMn > Mu
160,653 50,544 (Ok)

16
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

PENULANGAN LENTUR TIE BEAM LAPANGAN


Diambil contoh salah satu balok dengan data-data sebagai berikut:
- Tie beam 250/400
- Lebar balok ( b ) = 250 mm
- Tinggi balok ( h ) = 400 mm
- Mutu beton ( f'c ) = 20,75 MPa
- Mutu tul. tarik dan tekan ( fy ) = 400 MPa
- Mutu tul. sengkang ( fyv ) = 240 MPa
- Decking beton ( d' ) = 40 mm
- Momen maksimum ( Mu ) = 25,2 kNm (Software)
- Geser maksimum ( Vu ) = 0,23 kN (Software)
- Modulus elastisitas beton = 21410 MPa

Untuk f'c < 30 Mpa, β = 0,85


Faktor reduksi lentur = 0,90
Tinggi efektif balok, d = 351 mm

0,00519

ρ min = 1,4 / fy = 0,00350


ρ max = 0,75 ρb = 0,00389

Rn = Mn/bd2 = 0,912
m = fy / (0,85*f'c) = 22,679

0,00234

Digunakan ρ = 0,00350

Perhitungan Penulangan

Tulangan tarik yang diperlukan adalah :


As perlu = ρ b d = 306,69 mm2
As perlu (software) = 266,00 mm2
Dipasang tulangan 4 D 16 As = 803,84 mm2

Tulangan tekan yang dipasang :


A's perlu = 0,5 ρ b d = 153,34 mm2

17
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

As perlu (software) = 131,00 mm2


Dipasang tulangan 4 D 16 As = 803,84 mm2
As.
Tot= 803,84 mm2
Kontrol
Syarat ØMn > Mu

= 145,84 mm

= 178,50 kNm

ØMn > Mu
160,653 25,2 (Ok)

PENULANGAN GESER BALOK


Untuk perhitungan tulangan geser, ditinjau
balok yang sama dengan data-data seperti di atas:
- Geser maksimum ( Vu ) = 37900 N
- Mutu tul. sengkang ( fyv ) = 240 MPa
- Faktor reduksi geser = 0,75
- Gaya geser akibat beban gravitasi = 27100 N
- Panjang bentang (L) = 8000 mm
- Q(1.2D+1.6L) = 23040 N

Menentukan Kapasitas Momen Probable (Mpr)


Momen tupuan negatif

= 113,94 mm

= 235951536,90 Nmm
= 235,95 kNm

Momen tumpuan positif

= 68,36

= 95350983,80 Nmm

18
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

95,35 kNm

Gaya geser total pada muka tumpuan (pada muka kolom sepanjang 2h)

= 92160,00 N
= 92,16 kN

= 133,57 kN

= 109,74 kN

Ve, maks = 133,57 kN

Sengkang Untuk Gaya Geser


SNI beton ps. 21.5.4.2 mengatakan bahwa kontribusi beton dalam mengitung tulangan geser Vc harus diambil = 0
pada perencanaan geer didaeah sendi plastis apabila kedua syarat dibawah ini terpenuhi
1. Ve, maks > 0.5 Votal
Cek,
133,57 > 46,08 kN OK

2. Gaya aksial terfaktor < Ag.f'c/20


4,5 < 103,75 kN OK

Maka perencanaan tulangan geser didaerah sendi plastis tidak ikut memperhitungkan kontribusi beton Vc

Untuk daerah sendi plastis (2h dari muka kolom)


Gaya geser yang dipikul oleh tulangan

= 50533,33 N

Vs Maksimum

= 266100,58 N

Persyaratan Vs maks > Vs… OK.

Perhitungan spasi tulangan geser


Digunakan tulangan sengkang dia. 8 mm

19
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

Luas Luas
No Diameter (mm2) Jumlah (mm2)
1 8 78,5 2 157
Total 157

Jarak
sengkang = 261 mm

Dipasang sengkang Ø8 - 150 mm

Kontrol

= 110,06

ØVn = Vc + Vs = 110,06 kN

ØVn > Vu
85,84 > 37,9 (OK)

Untuk daerah diluar sendi plastis/ lapangan (diluar 2h dari muka kolom)
Vu pada jarak 2h dari muka kolom = 21670 N

= 28893,33 N
= 28,89 kN

Persyaratan Vs maks = 266,101 kN > Vs (Terpenuhi)

= 66525,15 N
66,53 kN
Cek
Vu < 0.5Vc
21,67 < 33,263

Vu < ØVc
21,67 < 49,894 Dipasang tulangan geser minimum

20
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

Digunakan sengkang berdiameter Ф


Luas Luas
No Diameter (mm2) Jumlah (mm2)
1 8 78,5 2 157
Total 157

Dipasang sengkang minimum d/2 Ø 8 200 mm

Kontrol

= 66,03

ØVn = Vc + Vs = 132,56 kN
ØVn > Vu
99,42 > 21,67 (TERPENUHI)

3.2 DESAIN STRUKTUR ATAS (UPPER STRUKTUR)

3.2.1 PERENCANAAN PELAT LANTAI


Data Perencanaan :
* Fungsi bangunan : selasar
* Tebal pelat lantai ( t ) : 12 cm
* Teg. Tekan Karakteristik beton K: 300 kg/cm2
* Mutu beton (f'c) : 24.606 Mpa = 246.06 kg/cm2
* Baja tulangan pelat U: 24 ; fy = 2400 kg/cm2
; A satu tulangan
* Diameter tulangan plat (O) : 10 = 0.785 cm2
* Panjang bentang ly : 400 cm
Cm
* Lebar bentang lx : 400

21
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

ly Pembebanan Pelat :
= 0.12 x
1. Berat sendiri 2400 = 288.00 kg/m2

lx= 2. Spesi 3cm = 3 x 21 = 63.00 kg/m2

400 3. Penutup lantai 1.0 cm = 1.0 x 21 = 21.00 kg/m2

cm 4. Plafon 18 = 18.00 kg/m2

5. Instalasi listrik & air 10 = 10.00 kg/m2

jumlah ( qd ) = 400.00 kg/m2

400 cm 6. Beban Hidup ( ql ) = 250.00 kg/m2

qplat (qu) = 1.2*qd + 1.6*ql

qu = 880.00 kg/m2

400
ly/lx = = 1.00
400

Momen-momen plat:

Mlx= -Mtx = 0.001* qplat * lx2 * X X = 52


= 732.160 kg.m/m'

Mly= -Mty = 0.001* qplat * lx2 * X X = 21


= 295.680 kg.m/m'

Penulangan Plat:

dx = t - 2 - O/2 = 9.5 cm
12 dy = dx - O = 8.5 cm

O 10

6000*d 6.786 cm
C= =
6000 + fy

a = 0.85 * C = 5.768 cm

Mp = 0.85 f'c * a * b (dx - a/2)


= 798137.66 kg.cm/m'
> M Plat ------> Tulangan
= 7981.38 kg.m/m' Tunggal

22
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

Mu cm2
A= = 5.764
0.8 fy ( dx - a/2)

A min = 0.25% * b * ht = 3.00 cm2

Jumlah tulangan = 7.3 buah

Jarak tulangan (perhitungan) = 15.8 cm

Dipasang tulangan plat : O 10 jarak 15 cm

PERENCANAAN PELAT ATAP


Data Perencanaan :
* Fungsi bangunan : Atap selasar
* Tebal pelat lantai ( t ) : 10 cm
K
* Teg. Tekan Karakteristik beton : 300 kg/cm2
* Mutu beton (f'c) : 24.61 Mpa = 246.06 kg/cm2
U
* Baja tulangan pelat : 24 ; fy = 2400 kg/cm2
; A satu tulangan
* Diameter tulangan plat (O) : 8 = 0.5024 cm2
* Panjang bentang ly : 400 cm
* Lebar bentang lx : 400 cm

ly Pembebanan Pelat :
= 0.10 x
1. Berat sendiri 2400 = 240.00 kg/m2

lx= 2. Spesi 3cm = 3 x 21 = 63.00 kg/m2

400 3. Lapis Aspal 1 cm = 1.0 x 14 = 14.00 kg/m2

cm 4. Plafon + penggantung = 18 = 18.00 kg/m2

5. Instalasi listrik & air = 10.00 kg/m2

jumlah ( qd ) = 345.00 kg/m2

400 cm 6. Beban Hidup ( ql ) = 100.00 kg/m2

qplat (qu) = 1.2*qd + 1.6*ql

qu = 574.00 kg/m2

400
ly/lx = = 1.00
400

23
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

Momen-momen plat:

Mlx= -Mtx = 0.001* qplat * lx2 * X X= 52


= 477.568 kg.m/m'

Mly= -Mty = 0.001* qplat * lx2 * X X= 21


= 192.864 kg.m/m'

Penulangan Plat:

dx = t - 2 - O/2 = 7.6 cm
10 dy = dx - O = 6.8 cm

O 8

6000*d 5.429 cm
C= =
6000 + fy

a= 0.85 * C = 4.614 cm

Mp = 0.85 f'c * a * b (dx - a/2)


= 510808.10 kg.cm/m'
= 5108.08 kg.m/m' > M Plat ------> Tulangan Tunggal

Mu cm2
A= = 4.699
0.8 fy ( dx - a/2)

A min = 0.25% * b * ht = 2.50 cm2

Jumlah tulangan = 9.4 buah

Jarak tulangan (perhitungan) = 12.0 cm

Dipasang tulangan plat : O 8 jarak 10cm

24
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

3.2.2 PERENCANAAN STRUKTUR KOLOM


Diambil contoh salah satu balok dengan data-data perencanaan sebagai berikut:
- Dimensi kolom ( b) = 350 mm
- Dimensi kolom ( h ) = 350 mm
- Tinggi kolom ( H ) = 4000 mm
- Mutu beton ( f'c ) = 24,75 MPa
- Mutu baja tulangan (fy) = 400 MPa
- Mutu tul. sengkang ( fyv ) = 240 MPa
- Deking beton (d') = 40 mm
- Tinggi efektif (d) = 310 mm
- Tulangan utama = 22 mm
- Tulangan geser = 10 mm
- Momen maksimum (Mu) = 18,142 kNm
- Gaya geser maksimum (Vu) = 7,805 kN
- Gaya aksial maksimum (Pu) = 692 kN

1. PENULANGAN MEMANJANG KOLOM


Dalam analisis ini dilakukan pemodelan struktur dengan software komputer
Dari hasil analisis diperoleh output berupa luas tulangan perlu pada kolom
Dalam contoh perhitungan ini, model kolom yang ditinjau memerlukan tulangan sebesar:

As perlu = 1724 mm2


Agr = 122500 mm2

Tulangan minimum 1% luas bruto


As min = 1225 mm2
Tulangan masimum 4% luas bruto
As max = 4900
Dipasang tulangan 16 D 12
2
As = 1810 mm

As terpasang < As maks Ok

Kontrol syarat-syarat komponen rangka kena beban lentur dan aksial (kolom) struktur
beton bertulang tahan gempa
1 Beban aksial tekan terfaktor > Agfc/10

692 > 303,1875 KN OK

2 Dimensi terkecil penampang ≥ 300mm


350 ≥ 300 mm OK

25
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

3 Rasio b/h ≥ 0,4


1 ≥ 0,4 OK

4 Kontrol persyaratan Kolom Kuat Balok Lemah


Kuat nominal balok-balok yang merangka.
Data Balok Balok kiri Balok kanan
f'c 24,75 24,75
fy 400 400
b 250 250
d 351 551
Tul atas 803,84 803,84
Tul. Bawah 602,88 602,88
Momen positif
(M+) 74,00 62,00
Momen negatif
(M-) 56,00 48,00

Kolom Kolom
Data Kolom
atas bawah
Gaya aksial 529 692
M+ 530 530
M- 612 612

ΣMng = 74,00 + 48,00 = 122,00 kNm

ΣMe = 530 + 530,00 = 1060,00 kNm

1060 ≥ 146,40 OK

2. PENGEKANGAN KOLOM
Ujung kolom sepanjang ℓ0 harus dikekang oleh tulangan transversal dengan spasi
ℓ0 ≥ h = 350 mm
≥ 1/6ln = 500 mm
≥ 450 mm
ℓ0 = 600 mm

SNI ps. 21.6.4.4 menyatakan bahwa total luas penampang sengkang tidak kurang dari salah satu
yang terbesar dari

26
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

Digunakan tulangan sengkang dia. 10 mm


Luas
No Diameter (mm2) Jumlah Luas (mm2)
1 8 78,5 2 157
Total 157

= 260 mm

= 72900 mm2
Digunakan spasi sengkang = 100 mm
Sehingga,

= 547,28 mm2

= 241,31 mm2
Diambil nilai Ash yang terbesar = 547,28 mm2
Dipasang sengkang 4Ø10 = 628,00 mm2

Jadi tulangan pengekang 4Ø8 dipasang pada daerah l0=500mm


Desain Penulangan Geser
Mpr +, = = 530 kNm
Mpr -, = = 530 kNm

= 265,00 kN

Ve=2.Mpr kolom max/Ln = 265,00 kN

Vc = 0, jika
1. Ve lebih besar dari 0.5 Vu
265,00 > 132,50 OK
2. Gaya aksial terfaktor < 0,05.Ag.fc'
692,00 < 151,59 OK

= 36301,12 N
= 36,30 kN

27
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

Ash terpasang = 628 mm


s = 150 mm

= 311488,00 N
311,49 kN
Maka,
Φ(Vs + Vc) > Vu
260,84 > 265,00

Dipakai Ø8-150
Ok, Ash terpasang cukup untuk menahan geser

3.2.3 PERENCANAAN STRUKTUR BALOK


1. PENULANGAN LENTUR BALOK TUMPUAN
Diambil contoh salah satu balok dengan data-data sebagai berikut:
- Balok 250/400
- Lebar balok ( b ) = 250 mm
- Tinggi balok ( h ) = 400 mm
- Mutu beton ( f'c ) = 24,75 MPa
- Mutu tul. tarik dan tekan ( fy ) = 400 MPa
- Mutu tul. sengkang ( fyv ) = 240 MPa
- Decking beton ( d' ) = 40 mm
- Momen maksimum ( Mu ) = 45,79 kNm (Software)
- Geser maksimum ( Vu ) = 54,095 kN (Software)
- Geser Aksial = 2,85 kN (Software)
- Modulus elastisitas beton = 23382 MPa

Untuk f'c < 30 Mpa, β = 0,85


Faktor reduksi lentur = 0,90
Tinggi efektif balok, d = 351 mm

0,00667

ρ min = 1,4 / fy = 0,00350


ρ max = 0,75 ρb = 0,00500

Rn = Mn/bd2 = 1,657
m = fy / (0,85*f'c) = 19,014

28
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

0,00432

Digunakan ρ = 0,00432

Perhitungan Penulangan
Tulangan tarik yang diperlukan adalah :
As perlu = ρ b d = 378,43 mm2
As perlu (software) = 737,00 mm3
Dipasang tulangan 4 D 16 As = 803,84 mm2
As.
Tot= 803,84 mm2

Tulangan tekan yang dipasang :


A's perlu = 0,5 ρ b d = 170,29 mm2
As perlu (software) = 332,00 mm3
Dipasang tulangan 3 D 16 As = 602,88 mm2

Kontrol
Syarat ØMn > Mu

= 106,99 mm

= 167,12 kNm

ØMn > Mu
150,409638 45,79 (Ok)

1. PENULANGAN LENTUR BALOK LAPANGAN


Diambil contoh salah satu balok dengan data-data sebagai berikut:
- Balok 250/400
- Lebar balok ( b ) = 250 mm
- Tinggi balok ( h ) = 400 mm
- Mutu beton ( f'c ) = 24,75 MPa
- Mutu tul. tarik dan tekan ( fy ) = 400 MPa
- Mutu tul. sengkang ( fyv ) = 240 MPa
- Decking beton ( d' ) = 40 mm
- Momen maksimum ( Mu ) = 39,35 kNm (Software)

29
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

- Geser maksimum ( Vu ) = 31,018 kN (Software)


- Modulus elastisitas beton = 23382 MPa

Untuk f'c < 30 Mpa, β = 0,85


Faktor reduksi lentur = 0,90
Tinggi efektif balok, d = 351 mm

0,00667

ρ min = 1,4 / fy = 0,00350


ρ max = 0,75 ρb = 0,00500

Rn = Mn/bd2 = 1,424
m = fy / (0,85*f'c) = 19,014

0,00369

Digunakan ρ = 0,00369

Perhitungan Penulangan
Tulangan tarik yang diperlukan adalah :
As perlu = ρ b d = 323,19 mm2
As perlu (software) = 1654,00 mm2
Dipasang tulangan 4 D 16 As = 803,84 mm2

Tulangan tekan yang dipasang :


A's perlu = 0,5 ρ b d = 161,59 mm2
As perlu (software) = 521,00 mm2
Dipasang tulangan 3 D 16 As = 602,88 mm2
As.
Tot= 602,88 mm2

Kontrol
Syarat ØMn > Mu

= 106,99 mm
= 167,12 kNm

30
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

ØMn > Mu
150,409638 39,35 (Ok)

Kontrol syarat-syarat komponen lentur (balok) beton bertulang tahan gempa


1 Beban aksial tekan < Ag f'c/10
2,85 < 247,5 KN (Ok)
2 Bentang bersih ≥ 4d
7400 ≥ 1402 mm (Ok)
3 bw/h > 0.3
0,63 > 0,3 (Ok)
4 bw ≥ 250
250 ≥ 250 (Ok)

5 Penulangan
As min 306,69 mm2
As perlu

Atas 378,431852 mm2 = 4 D 16 As = 803,84 m

Bawah 170,294333 mm2 = 3 D 16 As = 602,88 m


2
Syarat tulangan minimum 378,43 mm2 dipenuhi oleh tulangan 4D16, dengan As =803,84 mm

6 Kuat momen positif terpasang di muka kolom > 50% kuat negatif
Mn+ > 0.5M-
79,00 > 51,43 KNm (Ok)

7 Di tiap potongan sepanjang balok tidak boleh ada kuat momen positif maupun negatif yang kurang dari 1/4
kuat momen maks.
Ditiap potongan ada 10D19

= 215,23 mm

= 274,94 kNm

274,94 > 11,45 KNm (Ok)

2. PENULANGAN GESER BALOK


Untuk perhitungan tulangan geser, ditinjau
balok yang sama dengan data-data seperti di atas:
- Geser maksimum ( Vu ) = 54095 N

31
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

- Mutu tul. sengkang ( fyv ) = 240 MPa


- Faktor reduksi geser = 0,75
- Gaya geser akibat beban gravitasi = 20550 N
- Panjang bentang (L) = 7400 mm
- Q(1.2D+1.6L) = 196640 N

Menentukan Kapasitas Momen Probable (Mpr)


Momen tupuan negatif

= 76,42 mm

= 219652390,52 Nmm
= 219,65 kNm

Momen tumpuan positif

= 57,31

= 97016234,10 Nmm
97,02 kNm

Gaya geser total pada muka tumpuan (pada muka kolom sepanjang 2h)

= 727568,00 N
= 727,57 kN

= 770,36 kN

= 744,14 kN

Ve, maks = 770,36 kN

Sengkang Untuk Gaya Geser


SNI beton ps. 21.5.4.2 mengatakan bahwa kontribusi beton dalam mengitung tulangan geser Vc harus
diambil = 0, pada perencanaan geser didaeah sendi plastis apabila kedua syarat dibawah ini terpenuhi
1. Ve, maks > 0.5 Votal
Cek,

32
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

770,36 > 363,78 kN OK

2. Gaya aksial terfaktor < Ag.f'c/20


2,85 < 123,75 kN OK

Maka perencanaan tulangan geser didaerah sendi plastis tidak ikut memperhitungkan kontribusi beton Vc

Untuk daerah sendi plastis (2h dari muka kolom)


Gaya geser yang dipikul oleh tulangan

= 72126,67 N

Vs Maksimum

= 290619,25 N

Persyaratan Vs maks > Vs… OK.

Perhitungan spasi tulangan geser


Digunakan tulangan sengkang dia. 8 mm
Luas Luas
No Diameter (mm2) Jumlah (mm2)
1 8 50,24 4 200,96
Total 200,96

Jarak
sengkang = 234 mm
Persyaratan spasi tulangan geser
smaks = 2h = 800 mm
d/4 = 88 mm
6D = 96 mm
150 = 150 mm

Smks dipakai yang terkecil


Dipasang sengkang 4Ø8 - 100 mm

Kontrol

= 281,75

ØVn = Vc + Vs = 281,75 kN

33
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

ØVn > Vu
211,31 > 54,095 (OK)

Untuk daerah diluar sendi plastis/ lapangan (diluar 2h dari muka kolom)
Vu pada jarak 2h dari muka kolom = 32380 N

= 43173,33 N
= 43,17 kN
Persyaratan Vs maks = 290,619 kN > Vs (Terpenuhi)

= 72654,81 N
72,65 kN
Cek
Vu < 0.5Vc
32,38 < 36,327

Vu < ØVc
32,38 < 54,491 Dipasang tulangan geser minimum
Digunakan sengkang berdiameter Ф
Luas Luas
No Diameter (mm2) Jumlah (mm2)
1 8 50,24 2 100,48
Total 100,48
Dipasang sengkang minimum d/2 Ø 8 175,3 mm
Kontrol

= 48,23

ØVn = Vc + Vs = 120,89 kN
ØVn > Vu
90,66 > 32,38 (TERPENUHI)

34
Laporan Perencanaan Struktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SELASAR PENGHUBUNG RS NEGARA

BAB IV

PENUTUP DAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan desain, maka dapat disimpulkan bahwa dimensi elemen struktur dan
luas tulangan yang didapat sudah memenuhi kekuatan dan kekakuan struktur. Gambar detail dimensi dan
luas tulangan dapat dilihat pada Gambar Struktur.

35

Anda mungkin juga menyukai