1. Persiapan
Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
Menentukan sasaran pendengar
Mempersiapkan materi
Topik yang dikemukakan hanya satu masalah sesuai dengan kebutuhan
kelompok sasaran
Mempersiapkan alat peraga
Absensi peserta
Mempersiapkan tempat dan waktu yang tepat
Mempersiapkan bahan bacaan ( jika diperlukan )
2. Pelaksanaan
Instruksi Perkenalan diri
Mengemukakan maksud dan tujuan
Kerja
Menjelaskan point-point isi penyuluhan
Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak
membosankan
Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap duduk di
tempat
Selingi dengan humor segar
Pergunakan bahasa sederhana
Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar agar turut
berpartisipasi
Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
Sediakan waktu untuk tanya jawab
Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima kasih
Bila ada bahan bacaan sebaiknya dibagikan setelah penyuluhan selesai
Unit terkait Rawat jalan
Rawat inap
UGD
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PKM
SURVEY PHBS TATANAN RUMAH TANGGA
SURVEY PHBS TATANAN RUMAH TANGGA
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :
TANGGAL TERBIT : MENGETAHUI
BAHAN :
1. Persiapan
Petugas promkes berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Bidan Desa tentang
Penyuluhan yang akan dilaksanakan
Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
Menentukan sasaran pendengar
Mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai tren masalah
Mempersiapkan alat peraga/penyuluhan
Menyiapkan absensi peserta
Bidan Desa melakukan penyuluhan
2. Pelaksanaan
Perkenalan diri
Instruksi Mengemukakan maksud dan tujuan
Menjelaskan point-point isi penyuluhan
Kerja Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak
membosankan
Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap duduk di tempat
BAHAN :
Instruksi - ATK
1. petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
Kerja
2. petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
3. petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam
kuesioner/blangko yang dibawa secara cermat
4. hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada
Unit terkait Semua institusi kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PKM
BAHAN :
- ATK
1. petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
2. petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Instruksi Kerja3. petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam
kuesioner/blangko yang dibawa secara cermat
4. hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada
Unit terkait Semua institusi pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PKM
BAHAN :
- ATK
1. petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
Instruksi Kerja 2. petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
3. petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam kuesioner/blangko
yang dibawa secara cermat
Unit terkait
4. hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada Semua
unit kerja
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PKM
BAHAN :
-
1. Petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
2. Petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Instruksi Kerja3. Petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam kuesioner/blangko
yang dibawa secara cermat
4. Hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada
Unit terkait Seluruh tempat-tempat umum
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PKM
Kegiatan keterpaduan di tingkat desa atau RW diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan
Pengertian Terpadu atau lebih dikenal dengan nama Posyandu
1. mempercepat penurunan AKB, anak balita dan angka kelahiran
2. peningkatan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
Tujuan 3. mempercepat penerimaan NKKBS
4. meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan
kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat
1. ALAT :
Buku Regester
2. Buku bantu Posyandu
3. Media penyuluhan
Tensimeter, Stetoskop, Metilen dan pengukur LILA
Alat & Bahan4.
BAHAN :
1. Vaksin, Oralit, Vit A, Tablet FE dan KB
1. Petugas Promkes mempersiapkan tanggal pelaksanaan kegiatan sebagaimana
2. yang telah terjadwal
Kader melakukan koordinasi dengan Bidan Desa apabila ada perubahan jadwal
3. Kader mempersiapkan pelaksanaan Posyandu
4. Petugas pembina Posyandu ( Bidan Desa ) mempersiapkan pelaksanaan
5. Sasaran datang langsung ke pendaftaran (Meja I)
Oleh Kader Posyandu, sasaran dicatat nama, umur dan nama Orang tuanya.
Di bagian penimbangan (Meja II) kertas
Oleh Kader sasaran ditimbang dan hasil penimbangannya ditulis di
7. (kitir).
Di bagian pencatatan (Meja III)
Sasaran menyerahkan KMS dan kertas (kitir) yang berisi hasil penimbangan kepada Kader
Instruksi
Kerja Di bagian penyuluhan (Meja IV)
Kader memberikan penyuluhan sesuai masalah.
Di bagian pelayanan (Meja V)
Petugas pembina Posyandu memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
balita/ bumil/ buteki.
10. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian PMT penyuluhan dan penyuluhan kelompok oleh
Kader Posyandu dan atau Petugas Kesehatan
Selesai pelaksanaan Posyandu, diadakan pertemuan pasca posyandu
12. Bidan Desa mencatat hasil kegiatan program Posyandu dalam buku bantu posyandu
13. Kader Posyandu merekap hasil kegiatan posyandu di masukan pada blangko F1, dan dikirim
ke petugas Gizi Puskesmas, untuk di rekap dan di analisa paling lambat waktu pertemuan
kader posyandu tingkat kecamatan tiap akhir bulan.
Bidan Desa
Lintas program
Unit terkait
Kader
Lintas Sektor
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PKM
BAHAN
- ATK
1. Petugas progam promkes mensosialisasikan Desa Siaga kepada lintas program yang ada di
Puskesmas.
2. Petugas program promkes bersama Kepala Puskesmas dan petugas lainnya mensosialisasikan
Desa Siaga kepada lintas sektor.
3. Petugas program promkes dengan Tim mengadakan pelatihan Kader Desa Siaga (Pembantu
Petugas/Bagas )
4. Petugas program Promkes bersama Kepala Desa membentuk Forum Masyarakat Desa (FMD)
5. Petugas program Promkes bersama tim pembina desa siaga mengadakan Pelatihan
5.1 seksi-seksi dengan materi :
Seksi Kesehatan Ibu anak
Tabulin & dasolin c) Ambulance Desa
b) Donor darah d) Notifikasi (pendataan bumil)
5.2 Seksi Surveilance
Pendataan penyakit menular
Sistem pelaporan
Penanganan serta pencegahan penyakit menular
5.3 Seksi Kesling
Instruksi Kerja Penyehatan Air
Penyehatan makanan minuman
Penyehatan perumahan
Penyehatan pembuangan limbah
Penyehatan pembuangan sampah
5.4 Seksi Gizi
Kadarzi
5.5 Seksi tanggap Bencana
Kesiagaan sebelum bencana
Kesiagaan pada waktu terjadi bencana
Kesiagaan pasca bencana
6. Tim pembina dari Puskesmas bersama FMD mengadakan SMD
7. FMD bersama tim pembina berdasar hasil SMD mengadakan MMD untuk membahas temuan
pada waktu SMD serta membahas tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan
8. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan mengadakan SMD guna melihat perkembangan dari
intervensi yaang dilakukan
3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio dan media
lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh
dipuskesmas tersebut terutama penyakit pada bayi dan anak, pentingnya memeriksakan kehamilannya secara
teratur, tablet Fe bagi ibu hamil, imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang balita, KB dan lain sebagainya.
D. Di Ruang Perawatan Inap Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Di tempat tidur Dilakukan
oleh petugas di tempat tidur kepada pasien yang masih belum dapat atau masih belum bisa meninggalkan
tempat tidurnya, akan lebih
efektif apabila menggunakan lembar balik (flashcard) yang sedikit kalimatnya dan atau alat peraga yang tepat
lainnya. 2. Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi) Dilakukan dengan peminjaman bahan2 bacaan dan atau
bedside health promotion dengan cara patugas membacakan bahan bacaan sambil melakukan promosi
kesehatan. 3. Penyuluhan berkelompok Dilakukan kepada pasien atau keluarga dikumpulkan pada suatu tempat
(misalnya aula) dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku sekaligus
menjadi salah satu media sosialisasi antar pasien. Kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat
diselingi rekreasi (misalnya dihalaman puskesmas). Metode ini akan lebih efektif menggunakan alat peraga atau
media promosi yang bersifat menghibur seperti simulasi atau permainan. Media yang bisa digunakan antara lain;
flipchart, poster, standing banner,laptop, LCD projector dan lain sebagainya.
4. Pemanfaatan ruang tunggu Ruang tunggu yang memadahi sangatlah cocok untuk digunakan sebagai sarana
untuk binasuasana bagi para pengunjung. Di dalam ruang tunggu juga perlu disediakan berbagai media promosi
seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio, TV dan media lain. 5. Pendekatan keagamaan Petugas
kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui bantuan pemuka agama dapat mengajak pasien/keluarga untuk
berdo’a sesuai keyakinan agamanya, menyediakan bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan membimbing
membacanya atau membuat acara keagamaan yang dilakukan secara personal maupun kelompok.
Frekwensinya bisa bersifat harian, mimgguan atau bulanan secara rutin. E. Di Laboratorium Umumnya
pengunjung diruang ini tidak terlalu lama menunggu, oleh kerena itu jenis informasi yang disediakan harus
bersifat swalayan (self service) seperti poster/standing banner yang dapat di baca dan leaflet yang dapat diambil
yang berisikan informasi tentang pentingnya penegakaan diagnosis, manfaat screening kesehatan secara
berkala, jenis pelayanan maupun pola tarifnya dan lain sebagainya. F. Di Kamar Obat Jenis informasi yang
disediakan di ruang ini adalah poster/standing banner yang dapat di baca, leaflet yang dapat diambil , pemutaran
TV, tape recorder atau player yang berisikan informasi tentang manfaat obat generik & keuntungan
menggunakannya, kesabaran & kedisiplinan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter serta pentingnya Taman
Obat Keluarga (TOGA). G. Di Tempat Pembayaran Sebelum pasien/keluarga pulang sebaiknya seluruh petugas
memberi pelayanan yang hangat sebagai salam perpisahan, ucapan terima kasih maupun selamat jalan semoga
bertambah sehat serta jangan lupa sampaikan kapanpun membutuhkan pelayanan lagi jangan ragu-ragu untuk
datang lagi di Puskesmas anda. Akan lebih terkesan lebih baik apa bila fase terminasi ini dimanfaatkan untuk
promosi pelayanan dengan memberikan cindera mata sederhana seperti, leaflet, kalender, buku saku, CD dan
lain sebagainya yang bermanfaat bagi kesehatan. H. Di Klinik Khusus Pada umumnya poliklinik khusus di
puskesmas antara lain klinik gizi, klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja, klinik PHBS dan lain sebaginya. Oleh
karena itu promosi kesehatan yang paling efektif adalah berupa konseling dengan didukung oleh semua media
dan alat peraga diatas sesuai kebutuhan masing-masing pasien/klien seperti; lembar balik, leaflet, poster, banner,
buku saku, CD, pantoom, TV dan lain sebagainya. I. Di Halaman Puskesmas Jenis informasi yang disediakan
antara lain adalah: 1. Di tempat parkir Karena tempat ini biasanya berupa lapangan parkir, sebaiknya promosi
kesehatan bersifat umum seperti himbauan ber-PHBS, larangan merokok, larangan menyalahgunakan Narkoba,
bahaya napza dan lain sebagainya dengan menggunakan media baliho/bilboard, spanduk dan media serupa
lainya. 2. Di taman puskesmas Taman puskesmas disamping diperlukan sebagai media memperindah halaman
dapat dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga
(TOGA) dan contoh tanaman bergizi seperti sayuran dan buah-buahan (warung hidup) sekaligus diberikan
penjelasan kandungan gizi maupun manfaatnya. 3. Di dinding puskesmas Dinding puskesmas dapat
dimanfaatkan untuk promosi kesehatan dengan menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata
seindah dan serapi mungkin (jangan terlalu banyak) yang berisi pesan-pesan umum tentang kesehatan dan
PHBS. 4. Di pagar puskesmas Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu peringatan Hari Kesehatan
Nasional (HKN), hari tembakau, hari gizi dan lain sebagainya, pagar dapat dimanfaatkan sebagai media promosi
melalui pemasangan spanduk, rontek, umbul-umbul atau bahkan murral, semuanya harus dipertimbangkan agar
tidak merusak keindahan. 5. Di kantin/warung kawasan puskesmas Di tempat ini sebaiknya pesan yang
disampaikan berisikan tentang makanan sehat, pesan gizi seimbang, keluarga sadar gizi dan PHBS dengan
menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran dan lain sebagainya. 6. Di tempat ibadah Di tempat ibadah
(seperti musholla) akan lebih tepat digunakan untuk menyampaikan informasi seputar kesehatan rokhani (jiwa)
dikaitkan dengan perintah-perintah agama dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran buku saku,
bahan bacaan dan lain sebagainya yang bersifat gratis. V. KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI LUAR
GEDUNG PUSKESMAS Kegiatan ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran masyarakat
yang berada di wilayah kerja
puskesmas yang bersangkutan sebagai upaya untuk meningkatkan PHBS dengan pengorganisaian masyarakat.
Pelaksanaan promkes diluar gedung dilaksanakan puskesmas bekerjasama dengan berbagai fihak potensial
melalui metode advokasi, binasuasana, gerakan pemberdayaan yang dijiwai semangat kemitraan dengan
kegiatan sebagai berikut: A. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu B. Promosi kesehatan melalui
pendekatan kelompok (TP PKK, karang taruna, posyandu, SBH, majlis taklim dan lain sebagainya) C. Promosi
kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas) seperti kelompok kesenian tradisional dan lain
sebagainya D. Penggerakan dan pengorganisaian masyarakat melalui: 1. Kunjungan rumah 2. Pemberdayaan
berjenjang 3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI A. Pemantauan Kegiatan ini berfungsi untuk mengetahui
sejauhmana pencapaian pelaksanaan promkes dengan mekanisme; petugas membuat catatan secara berkala
yang dilaporkan kepada kepala puskesmas dan kunjungan lapangan dibebepa lokasi terpilih. B. Evaluasi
Evaluasi sebaiknya dilaksanakan pada setiap tahap menejerial mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan hasil
sekurang-kurang pada tiap pertengahan tahun dan akhir tahun dengan menggunakan indikator pada setiap
tahapan. C. Indikator Keberhasilan a. Indikator masukan 1. Adanya komitmen Kepala Puskesmas yang
mencerminkan dalam Rencana Umum Pengembangan promkes Puskesmas. 2. Adanya komitmen seluruh
jajaran yang tercermin dalam Rencana Operasional Promkes Puskesmas 3. Adanya tenaga PKM sesuai dengan
acuan dalam standar SDM promkes puskesmas 4. Adanya tenaga PKM dan tenaga kesehatan lain
dipuskesmas yang sudah dilatih 5. Adanya sarana dan peralatan promkes puskesmas sesuai acuan dalam
standar sarana promkes puskesmas 6. Adanya dana di puskesmas yang mencukupi untuk penyelenggaraan
promkes puskesmas. b. Indikator proses 1. Dilaksanakannya kegiatan promkes didalam gedung (setiap tenaga
kesehatan melakukan promosi atau diselenggarakan klinik khusus, pemasangan poster dan lain-lain) dan atau
frekuensinya 2. Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, leaflet, spanduk dan lain-lain) masih bagus
dan relevan 3. Dilaksanakannya kegiatan promkes di masyrakat (kunjungan rumah & pengorganisasian
masyarakat). c. Indikator keluaran 1. Semua tenaga kesehatan puskesmas telah melaksanakan promkes 2.
Berapa banyak pasien/klien yang sudah terlayani oleh berbagai kegiatan promkes dalam gedung (konseling,
bibliografi dan lain -lain) 3. Berapa banyak keluarga yang telah mendapat kunjungan rumah oleh puskesmas 4.
Berapa banyak kelompok masyarakat yang sudah digarap puskesmas dengan pengorganisasian masyarakat 5.
Puskesmas sebagai model institusi kesehatan yang ber-PHBS, yaitu dengan puskesmas bebas rokok,
lingkungan bersih, bebas jentik dan jamban sehat d. Indikator dampak Indikator ini mengacu pada tujuan
dilaksanakannya promkes dipuskesmas yaitu terciptanya PHBS di masyarakat untuk semua tatanan. Tatanan
yang dianggap mewakili untuk dievaluasi adalah tatanan rumah tangga (dalam Kebijakan Nasional Promkes
tahun 2010). Adapaun indikator PHBS unruk 5 tatanan adalah sebagai berikut: 1. Tatanan Rumah Tangga
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2) Memberi bayi ASI ekslusif 3) Menimbang balita 4) Menggunakan
air bersih 5) Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun 6) Menggunakan jamban sehat 7)
Memberantas jentik 8) Makan sayur buah 9) Melakukan aktifitas fisik 10) Tidak merokok didalam rumah 2.
Tatanan Institusi Kesehatan 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada
tempatnya 4) Tidak merokok di Institusi Kesehatan 5) Tidak meludah sembarangan 6) Memberantas jentik
nyamuk 7) Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun 3. Tatanan Institusi Pendidikan 1) Mencuci tangan dengan
air yang mengalir dan sabun 2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah 3) Menggunakan jamban yang
bersih dan sehat 4) Olahraga yang teratur dan terukur 5) Memberantas jentik nyamuk 6) Tidak merokok di
sekolah 7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan 8) Membuang sampah pada
tempatnya 4. Tatanan Institusi Tempat Kerja 1) Tidak merokok di tempat kerja 2) Membeli dan mengkonsumsi
makanan dari tempat kerja 3) Melakukan olahraga secara teratur / aktivitas fisik 4) Mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil 5) Memberantas jentik
nyamuk di tempat kerja 6) Menggunakan air bersih 7) Menggunakan jamban saat buang air kecil dan air besar 8)
Membuang sampah pada tempatnya 9) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan 5.
Tatanan Institusi Pasar 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada
tempatnya 4) Tidak merokok di pasar 5) Tidak meludah sembarangan 6) Memberantas jentik nyamuk 6. Tatanan
Institusi Tempat Ibadah 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada
tempatnya 4) Tidak merokok di tempat ibadah 5) Tidak meludah sembarangan 6) Memberantas jentik nyamuk 7.
Tempat Makan (Rumah Makan) 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada
tempatnya 4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 5) Tidak merokok di tempat makan 6) Menutup
makanan dan minuman 7) Tidak meludah
sembarangan 8) Memberantas jentik nyamuk 8. Transportasi Umum 1) Menggunakan air bersih 2)
Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di angkutan umum
5) Tidak meludah sembarangan VII. REFERANSI Pusat Promosi Kesehatan, 2013, Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas, Kemenkes, Jakarta