Anda di halaman 1dari 29

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Uraian Kasus Coaching

Mahasiswa D III Kebidanan tingkat 3 semester VI sedang

menjalankan praktek klinik kebidanan di Rumah bersalin Citra Lestari

Citayan Desa Pabuaran Kec.Bojong Gede Kab. Bogor dan mempunyai

target memberikan asuhan antenatal care dengan kebutuhan

pemantauan pada ibu hamil. Mahasiswa sudah pernah melakukan

asuhan antenatal care sebelumnya. Untuk mencapai target asuhan

yang dibutuhkan oleh mahasiswa, bimbingan diberikan dengan

metode mentorship dan teknik bimbingan pre-conference, coaching,

dan post-conference.

Pertama-tama pembimbing melakukan preconference yaitu

menyamakan presepsi tentang antenatal care dan langkah-langkah

yang perlu ditekankan dalam tidakan nanti. Pada preconference ini

pembimbing juga bisa mengenal dan mempelajari sampai mana

kemampuan dasar mahasiswa bimbingannya. Pembimbing

menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan target yang

akan dicapai mahasiswa, yaitu berupa ruangan, perlengkapan alat-alat

yang diperlukan, dan pasien yang datang dengan kunjungan

pemeriksaan kehamilan. Kemudian meminta mahasiswa melakukan

asuhan antenatal care kepada pasien dan pembimbing mengamati dan

78
memberikan umpan balik saat mereka melakukan langkah-langkah

kegiatan. Umpan balik harus disampaikan sesegera mungkin dan

harus lebih sering dilakukan pada awal latihan kemudian berkurang

secara bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing

mahasiswa. Umpan baik menggunakan penuntun belajar atau lembar

ceklis yang telah disiapkan.

Setelah mahasiswa dinilai kompeten yaitu dapat melakukan

prosedur secara mandiri dengan benar maka pembimbing melakukan

evaluasi terhadap penampilan dan kinerja mahasiswa. Hasil evaluasi

digunakan sebagai salah satu bahan untuk menetapkan tingkat

kompetensi atau keberhasilan mahasiswa sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan. Bimbingan dilakukan sampai mahasiswa dinillai

kompeten dalam melaksanakan keterampilan. Pada postconference

pembimbing memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

mengungkapkan bagaimana perasaan mahasiswa setelah melakukan

tindakan dan pembimbing menyampaikan umpan balik.

B. Uraian Kasus Preceptor

Mahasiswa D III Kebidanan semester IV yang sedang

menjalankan Praktik Klinik Kebidanan di Rumah Bersalin Citra

Lestari mempunyai target Antenatal Care, Intranatal Care dan

Keluarga Berencana. Untuk mencapai target asuhan yang dibutuhkan

oleh mahasiswa, bimbingan diberikan dengan metode preceptorship.

79
Mahasiswa “A” merupakan mahasiswa bimbingan salah satu

mahasiswa D4 kebidanan pada hari senin tanggal 24 april 2018, telah

dilakukan preceptorship terhadap mahasiswa “A” dengan pasien

antenatal care. berikut ini merupakan uraian percakapan metode

preceptoship yang telah dilaksanakan:

Preceptor = P (Mahasiswa D-IV Kebidanan Universitas Nasional)

Preceptee = A (Mahasiswa D-III Kebidanan)

1. Hadapkan Mahasiswa Dengan Kasus

a. Berikan kesempatan menyampaikan laporan atau pendapat dari

kasus

L : A, sesuai kesepakatan hari ini akan dilakukan evaluasi

mengenai pemeriksaan ANC yang sudah di coaching kemarin

ya. Nah coba diceritakan “A” kemarin dapat kasus apa?

b. Berikan waktu untuk intrepertasi / menilai Fenomena / Paparan

/ Pendapat

A : Iya kak kemarin ada pasien Ny. K G1P1A0 hamil 6 bulan

ingin memeriksakan kehamilannya.

c. Berikan pertanyaan atau komentar umum berdasarkan hal-hal

yang disampaikan

L : oh begitu, apakah ada keluhan lain yang disampaikan

ibunya?

A : tidak ada kak.

80
L : Ibunya kunjungan pertama atau ibu sudah pernah ke klinik

sebelumnya?

A : Kata ibunya, sama dilihat dari buku KIA ibunya sudah

pernah periksa diklinik kak, dan ini merupakan kunjungan

ulang pemeriksaan kehamilan ibunya kak.

L : Memang kunjungan ulang yang keberapa ini ?

A : Di lihat dari buku KIA nya ini kunjungan yang ke 3 kak.

d. Tahan memberikan komentar atau masukan

2. Eksplorasi Pendukung Kasus

a. Gali mahasiswa untuk menyampaikan data dan pengetahuan

L : oh oke, setelah itu apa yang “A” lakukan?

A : setelah itu “A” melakukan pemeriksaan mulai dari

anamnesa sampai ke pemeriksaan fisik, setelah dilakukan

pemeriksaan tekanan darah ibu hasilnya yaitu 110/80 mmHg.

Setelah itu dilakukan pemeriksaan TFU 30 cm, palpasi

leopold, Leopold I bokong, Leopold II Puka, Leopold III

kepala, Leopold IV kepala belum masuk PAP. Djj 136x/menit

reguler dan tidak ada oedema.

b. Data subjektif dan objektif

L : Setelah tadi “A” melakukan pemeriksaan ada maslah ga? ?

A : Ga ada kak

81
c. Pandangan situasi berdasarkan data

L : Oh begitu ya, jadi setelah dilakukan pemeriksaan tidak

ada masalah ya. Jadi menurut “A” diagnosa kebidanan apa

yang tepat setelah “A” memberikan asuhan pada pasien

tersebut ?

A : G1P0A0 gravida 30 minggu dengan keadaan ibu dan janin

baik.

L : Darimana “A” bisa mengetahui usia kehamilan 30

minggu?

A : Dari rumus menghitung usia kehamilan dengan HPHT

kak, yaitu ((WAKTU SEKARANG – HPHT) x 4 1/3)

((24 April 2018 – 19 September 2017) x 4 1/3)

Sehingga hasilnya usia kehamilan ibu 30 mimggu.

L : Dari mana “A” dapat mendiagnosis keadaan janin baik ?

N : Dari DJJ kak, Djjnya pada saat “A” periksa dalam batas

normal yaitu 136x/menit,

L : Memangnya batas normal DJJ itu berapa?

A : 120-160 x/menit ka

L : Okey, terus apalagi yang “A” lakukan ?

N : ”A” Melakukan pemeriksaan fisik ka , termasuk “A” juga

melakukan pemeriksaan leopold, “A” juga melakukan

konseling pada ibu , menjadwalkan kunjungan ulang 2 minggu

dan melakukan dokumentasi.

82
L : Coba “A” jelaskan Pemeriksaan leopold cara

melakukannya bagaimana?

A : - leopold 1 : kaki ibu ditekuk, terus menengahkan uterus

ibu terus kita tentukan apa yang teraba di fundus.

- leopold 2 : kakinya masih ditekuk, terus kedua tangan

disamping kanan kiri perut ibu terus kita tentukan apa yang

teraba disisi kanan dan kiri perut ibu .

- leopold 3 : kaki ibunya masih ditekuk terus tangan tangan

kiri menahan fundus, tangan kanan, meraba bagian

terbawah janin dan menilai apakah bagian terbawah sudah

masuk PAP atau belu.

- Leopld 4 : kaki ibunya diluskan teruskKedua tangan

diletakan pada sisi bagian bawah perut ibu dan menilai

seberapa jauh penurunannya.

L : Menurut “A” langkah-langkah atau tindakan yang “A”

lakukan pada saat pemeriksaan sudah tepat atau belum ?

A : “A” belum merasa tepat kak, “A” masih harus banyak

belajar.

3. Ajarkan Rumus Umum

a. Jelaskan hal-hal umum yang harus diketahui

L : okey, tadi sudah menjelaskan apa saja asuhan yang sudah

“A” berikan mulai dari ibunya datang, apa keluhannya, dan

penatalaksanaan apa saja yang sudah dilakukan. Nah untuk

83
pemeriksaan fisik pada saat kunjungan ulang gak apa-apa tidak

perlu sama pada saat kunjungan awal atau pertama. Tetapi yang

perlu diobservasi atau dilihat perkembangannya seperti selama

kunjungan ulang yaitu : KU (Keadaan Umum) ibu, TTV,

Tekanan Darah Ibu sangat penting karena memantau tekanan

darah secara rutin merupakan cara yang efektif untuk

mendeteksi preeklampsi, Pertambahan BB, Untuk membantu

menentukan berapa kenaikan normal berat badan saat hamil, kita

harus mengetahui dulu berapa indeks massa tubuh ibu sebelum

hamil. Cara menentukan IMT adalah dengan menghitung berat

badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam

meter) kuadrat. Jadi untuk megontrol berapa kenaikan berat

badan saat hamil, kita sebaiknya mengetahui berat badan

sebelum hamil, Pengukuran TFU, dapat membantu

mengidentifikasi faktor-faktor risiko tinggi. Tinggi fundus yang

stabil atau menurun dapat mengindikasikan pertumbuhan janin,

peningkatan yang berlebihan dapat menunjukkan adanya

kehamilan kembar atau hidramnion. Sehingga pengukuran TFU

memegang peranan penting dalam pemeriksaan kehamilan,

sedangkan pemeriksaan leopold untuk mengetahui posisi janin,

pemeriksaan DJJ untuk mengetahui kesejahteraan janin, Denyut

jantung janin, normal 120-160x/menit apa bila kurang dari

84
120x/mnit disebut bardikardi, sedangkan lebih dari 160x/menit

disebut takikardi. Bagaimana “A” sudah paham atau belum?

A : Oh iya kak “A” sudah paham.

b. Prinsip-prinsip umum yang harus diketahui

L : Nah untuk melakukan pemeriksaan leopold jangan lupa pada

saat kita melakukan pemeriksaan leopold satu kita lakukan juga

pengukuran TFU dan kita juga harus memperhatikan

kenyamanan ibu, karena pemeriksaan leopold kadang-kadang

dapat mejadi tidak nyaman bagi ibu jika tidak kita pastikan

ibunya dalam keadaan nyaman. Untuk membantu didalam

pemeriksaan, maka persiapan yang perlu dilakukan sebelum

melakukan pemeriksaan adalah : Intruksi kan ibu untuk

mengosongkan kandung kemih, menempatkan ibu hamil dalam

posisi berbaring terlentang, tempatkan bantal kecil dibawah

untuk kenyamanan, menjaga privasi dan menjelaskan prosedur

yang akan kita lakukan.

4. Puji Hal Positif

a. Berikan pujian positif yang telah dicapai

L : Sejauh ini yang sudah dilakukan “A” sudah bagus dari mulai

komunikasi dengan pasien, dengan senyum sapa dan salam itu

bagus karena pasien akan merasa nyaman dan dapat lebih

terbuka dengan kita, untuk melakukan pemeriksaan fisik

kehamilan sudah bagus terutama pada saat pemeriksaan leopold

85
sudah dapat menentukan apa yang terada difundus, sisi kiri dan

kanana perut ibu, bagian terbawah sudah masuk atau belum

pada PAP.

b. Jelaskan rasional dari pujian tersebut

L : Nah, karna kita seorang bidan maka penting untuk menerima

pasien dengan ramah karena kita memberikan pelayanan dan

melayani manusia sehingga pasti attitude kita dilihat oleh

pasien.

c. Dukung untuk lebih baik selamnya

L : Nah yang sudah bagus ini dipertahankan ya dan harus

diterapkan pada saat pemberian pelayanan, semakin sering

dilakukan atau diterapkan maka akan menjadi kebiasaan

nantinya.

5. Koreksi kesalahan

a. Koreksi kesalahan yang belum tepat secara kontruksi

L : Namun kemarin setelah kaka lakukan coaching ada beberapa

hal yang masih kurang ya, kemarin “A” lupa ya ? tidak

melakukan pemeriksaan TFU dan pada saat “A” melakukan

pemeriksaan leopold ibunya tidak diselimuti . meskipun terlihat

sepele padahal itu penting ya, pemeriksaan TFU ini sangat

penting karena untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor

risiko tinggi. Seperti Tinggi fundus yang stabil atau menurun

dapat mengindikasikan pertumbuhan janin, peningkatan yang

86
berlebihan dapat menunjukkan adanya kehamilan kembar atau

hidramnion dan penting juga menjaga privasi ketika kita

melakukan pemeriksaan pada ibunya agar ibu merasa nyaman

pada saat kita periksa. Pemeriksaan TFU sangat menunjang kita

dalam menegakan diagnosa, dan mejaga privasi ibu pun sangat

penting senhingga untuk kedepannya di pelajari lagi ya, tujuan

dari setiap tindakan yang kita lakukan supaya tau pentingnya

tindakan tersebut.

A : Iya kak, “A” kemarin lupa, nanti “A” akan belajar lagi.

b. Rencanakan tindak lanjut bersama (jika ada hal yang tidak tepat,

spesifik, bisa dimengerti)

L : Apabila masih ada yang belum dimngerti atau di pahami

oleh “A” boleh hubungi kaka ya.

87
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN LEOPOLD

Hari, Tanggal Ujian : Selasa, 24 april 2018

Nama Penguji : Lina Herlina

Nama Peserta Ujian : Anisa Mediana

PETUNJUK PENILAIAN :
Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut :

1 = Langkah-langkah tidak dilakukan

2 = Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak sesuai dengan urutannya

3 = Langkah-langkah dilakukan dengan benar tidak sesuai dengan urutannya

4 = Langkah-langkah dilakukan dengan benar sesuai dengan urutannya

88
Nama Mahasiswa
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 4

1. Menyiapkan alat-alat di dekat klien 4


Memberitahu klien mengenai prosedur pemeriksaan
2. Mencuci tangan dan mengeringkannya 4
Pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan
3. Mengatur posisi ibu hamil senyaman mungkin 2
Perhatikan dengan baik privacy ibu, tutupi bagian ekstremitas dan perut
ibu dengan selimut
4. Melakukan pemeriksaan Leopold I : 2
Menentukan bagian janin yang terdapat di bagian fundus serta
mengukur tinggi fundus
a. Anjurkan ibu agar berbaring dengan santai, kedua kaki ibu ditekuk,
selimut di kebawahkan sampai kira-kira berada di atas symphisis.
Pemeriksaan menghadap ke arah ibu, uterus diketengahkan terlebih
dahulu, lalu raba bagian tubuh janin yang berada di daerah fundus
uteri.
b. Masih dalam posisi yang sama, lakukan pegukuran TFU
ambillah pita pengukur lalu raba daerah symphisis letakkan
pita pengukur pada pinggir atas symphisis kemudian
bentangkan mengikuti pembesaran perut ibu ke arah fundus
uteri.
Pita pengukur hendaknya dipasang terbalik (angka dalam cm
menghadap ke perut ibu) dan membaca angka pada pita
pengukur. Dengan tujuan agar hasil pemeriksaan lebih akurat
5. Melakukan pemeriksaan Leopold II 4
Menentukan batas samping kanan dan kiri terhadap uterus ibu
Kedua tangan pemeriksa bergeser ke batas samping kanan dan kiri ibu,
lalu rabalah bagian janin yang terdapat pada sebelah kanan ibu, apakah
terdapat tahanan yang lurus, keras, panjang serta mendatar seperti papan
(punggung janin) ataukah teraba tonjolan-tonjolan kecil (ekstremitas
janin)
6. Melakukan pemeriksaan Leopold III 4
Menentukan bagian terendah janin, serta apakah bagian terendah itu
sudah memasuki pintu atas panggul atau belum.
Tangan pemeriksa meraba bagian terendah janin yang terdapat di
daerah pinggir symphisis, lalu goyangkan sedikit, jika masih dapat
digoyangkan maka bagian terendah janin belum masuk pintu atas
panggul. Jika tidak dapat digoyangkan maka bagian terendah janin
sudah memasuki pintu atas panggul.

89
7. Melakukan pemeriksaan Leopold IV 3
Menentukan seberapa jauh bagian janin telah memasuki Pintu Atas
Panggul (PAP)
a. Tentukan apakah bagian bawah sudah masuk PAP
Kaki ibu diluruskan, Posisi pemeriksa menghadap ke kaki, letakkan
ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada
tepi atas simfisis
Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan
semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus
Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan
apabila kedua jari bertemu (konvergen atau bagian terendah janin
belum memasuki Pintu Atas Panggul) atau tidak bertemu (divergen
atau bagian terendah janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul)
b. Tentukan berapa masuknya bagian bawah janin kerongga panggul
(Dilakukan jika perlu yaitu pada pemeriksaan ini dilakukan bila
kepala sudah masuk PAP)
- jika 5/5 yang teraba berarti kepala belum masuk PAP
4/5 yang teraba berarti kepala sudah masuk PAP 1/5
3/5 yang teraba berarti kepala sudah masuk PAP 2/5
2/5 yang teraba berarti kepala sudah masuk PAP 3/5
1/5 yang teraba berarti kepala sudah masuk PAP 4/5
8. Mencuci tangan dan mengeringkannya 4

9. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu 3

10. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan 4

TOTAL 34

NILAI

NILAI = Total yang diperoleh x 100% = 85


40

RANGE NILAI :
Proficien 85 -100
Mahir 75- 84,9
Kompeten 68 – 74,9
Tidak kompeten < 68

90
C. Uraian Pelaporan Pencapaian Pelayanan
1. Pencapaian Pelayanan Antenatal (K1)

Grafik 3.1
Pelayanan Antenatal (K1)
Bulan Februari – April 2018

Jumlah
100
80
60
40
20
Bulan Februari Maret April
Absolut 68 57 63
Kumulatif 68 125 188
Sumber: Data Rumah Bersalin Citra Lestari Tahun 2018

Berdasarkan grafik 3.1 menunjukkan bahwa pencapaian

pelayanan antenatal (K1) pada bulan Februari sampai April

2018 tertinggi yaitu pada bulan Februari dengan jumlah

sebanyak 68 orang pencapaian antenatal (K1) terendah pada

bulan Maret 2018 dengan jumlah 57 orang.

91
2. Pencapaian Pelayanan Antenatal (K4)

Grafik 3.2
Pelayanan Antenatal (K4)
Bulan Februari – A pril 2018

Jumlah
25
20
15
10
5
Bulan Februari Maret April
Absolut 16 12 17
Kumulatif 16 28 45
Sumber: Data Rumah Bersalin Citra Lestari Tahun 2018

Berdasarkan grafik 3.1 menunjukkan bahwa pencapaian

pelayanan antenatal (K1) pada bulan januari sampai maret

2018 tertinggi yaitu pada bulan april dengan jumlah sebanyak

17 orang pencapaian antenatal (K1) terendah pada bulan maret

2018 dengan jumlah 12 orang.

92
3. Pencapaian Pelayanan Persalinan (Pn)

Grafik 3.3
Pencapaian Pelayanan Persalinan (Pn)
Bulan Februari – April 2018

Jumlah
25
20
15
10
05
Bulan Februari Maret April
Absolut 11 10 11
Kumulatif 11 21 32
Sumber: Data Rumah Bersalin Citra Lestari Tahun 2018

Berdasarkan grafik 3.3 Menunjukkan bahwa

Pencapaian Pelayanan Persalinan (Pn) pada bulan januari

sampai maret 2018 tertinggi yaitu pada bulan februari dan

april dengan jumlah sebanyak masing-masing 11 orang

sedangkan Pencapaian Pelayanan Persalinan (Pn) terendah

pada bulan maret 2018 dengan jumlah 10 orang.

93
4. Pencapaian Pelayanan Neonatus Pertama (Kn1)

Grafik 3.4
Pencapaian Pelayanan neonatus pertama (Kn1)
Bulan Februari – A pril 2018

Jumlah
25
20
15
10
05
Bulan Februari Maret April
Absolut 11 10 11
Kumulatif 11 21 32
Sumber: Data Rumah Bersalin Citra Lestari Tahun 2018

Berdasarkan grafik 3.4 Menunjukkan bahwa

Pencapaian Pelayanan neonatus pertama (Kn1) pada bulan

januari sampai maret 2018 tertinggi yaitu pada bulan januari

dan april dengan jumlah sebanyak masing-masing 11 bayi

sedangkan Pencapaian Pelayanan neonatus pertama (Kn1)

Terendah pada bulan maret 2018 dengan jumlah sebanyak 10

bayi.

94
5. Pencapaian Pelayanan Neonatus 0-28 Hari (Kn Lengkap)

Grafik 3.5
Pencapaian Pelayanan Neonatus 0-28 Hari (Kn Lengkap)
Bulan Februari – A pril 2018

Jumlah
25
20
15
10
05
Bulan Februari Maret April
Absolut 9 8 9
Kumulatif 9 17 26
Sumber: Data Rumah Bersalin Citra Lestari Tahun 2018

Berdasarkan grafik 3.5 Menunjukkan bahwa

Pencapaian Pelayanan neonatus 0-28 hari (Kn1) pada bulan

januari sampai maret 2018 tertinggi yaitu pada bulan januari

dan april dengan jumlah sebanyak 9 bayi sedangkan

Pencapaian Pelayanan neonatus pertama (Kn1) Terendah pada

bulan maret dengan jumlah sebanyak 8 bayi.

95
6. Pencapaian Pelayanan kunjungan Nifas (KF3)

Grafik 3.6
Pencapaian Pelayanan Kunjungan Nifas (KF3)
Bulan Februari – AApril 2018

Jumlah
25
20
15
10
05
Bulan Februari Maret April
Absolut 9 8 9
Kumulatif 8 17 26
Sumber: Data Rumah Bersalin Citra Lestari Tahun 2018

Berdasarkan grafik 3.6 Menunjukkan bahwa

Pencapaian Pelayanan Kunjungan Nifas (KF3) pada bulan

Januari sampai Maret 2018 tertinggi yaitu pada bulan februari

dan april dengan jumlah 9 orang. Pencapaian Pelayanan

Kunjungan Nifas (KF3) Terendah pada bulan maret 2018

dengan jumlah sebanyak 8 orang.

96
7. Pencapaian Pelayanan KB Aktif

Grafik 3.7
Pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana Aktif
Bulan Februari – April 2018

500
400
300
200
100
Bulan Februari Maret April
Absolut 356 247 318
Kumulatif 356 603 921
Sumber: Data Rumah Bersalin Citra Lestari Tahun 2018

Berdasarkan grafik 3.7 Menunjukkan bahwa Pencapaian

Pelayanan Keluarga Berencana Aktif pada bulan januari sampai

maret 2018 tertinggi yaitu pada bulan februari dengan jumlah

sebanyak 356 orang sedangkan Pencapaian Pelayanan Keluarga

Berencana Aktif Terendah pada bulan maret 2018 dengan jumlah

sebanyak 247 orang.

97
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Coaching

Dalam coaching yang dilakukan mahasiswa D IV kepada

mahasiswa D III kebidanan, nilai yang didapat dari penilaian

daftar tilik didapatkan nilai 85 atau dapat dikatakan bahwa

mahasiswa D III tersebut proficien dalam melakukan asuhan

antenatal care kunjungan ulang terutama pemeriksaan leopold.

Beberapa tindakan yang dilakukan sudah tepat dan sesuai. Namun

masih ada yang harus diperbaiki terutama perlu ditekankan

pemahaman mengenai tujuan dari setiap tindakan yang dilakukan

agar mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dalam setiap

praktek atau pelayanan yang akan dilakukan.

B. Pembahasan Preceptor

Dalam preseptor tersebut membahas tentang pemeriksaan

leopold. Pada saat melakukan proses bimbingan preceptorship,

mahasiswa DIV menggali pemahaman dan pengetahuan

mengenai pasien yang ditangani oleh mahasiswa DIII. Mahasiswa

DIV menggali pemahaman mulai dari data subjektif, data

objektif, penegakan diagnosa kebidanan dan penatalaksanaan

pada pasien dengan asuhan yang telah diberikan. Pemahaman

98
teori mahasiswa DIII mengenai pemeriksaan kunjungan ulang

pada ibu hamil terutama pemeriksaan leopold sudah cukup baik.

C. Pembahasan Pencapaian Pelayanan

Analisis ini untuk membandingkan pencapaian hasil

kegiatan tiap bulannya dan kecenderungan dari waktu ke waktu.

1. Analisa

a. Pencapaian Antenatal Care (K1)

Setiap Terhadap Pencapaian Bulan Lalu


Bulan Naik Turun Tetap
Januari
2018
Februari +
Maret +
April +

Pencapaian Antenatal Care (K1) pada bulan februari

dibandingkan pada bulan januari 2018 mengalami kenaikan,

namun pada bulan maret mengalami penurunan kunjungan.

Pencapaian pada bulan februari mencapai 68 ibu hamil

sedangkan pencapaian pada bulan maret mencapai 57 ibu

hamil. Penurunan selisih bulan Januari dan Februari yaitu

11 ibu hamil. Namun pada saat bulan april mengalami

kenaikan kembali.

99
b. Pencapaian Antenatal Care (K4)

Setiap Terhadap Pencapaian Bulan Lalu


Bulan Naik Turun Tetap
Januari
2018
Februari +
Maret +
April +

Pencapaian Antenatal Care (K4) pada bulan februari

dibandingkan pada bulan januari 2087 mengalami kenaikan,

namun pada bulan maret mengalami penurunan kunjungan.

Pencapaian pada bulan februari mencapai 16 ibu hamil

sedangkan pencapaian pada bulan maret mencapai 12 ibu

hamil. Penurunan selisih bulan februari dan maret yaitu 4

ibu hamil. Namun pada saat bulan april mengalami

kenaikan kembali.

100
c. Pencapaian Persalinan (Pn)

Setiap Terhadap Pencapaian Bulan Lalu


Bulan Naik Turun Tetap
Januari
2018
Februari +
Maret +
April +

Pencapaian Persalinan (Pn) pada bulan Februari

dibandingkan pada bulan Januari 2018 mengalami

penurunan. Pencapaian pada bulan januari 2018 mencapai

12 persalinan sedangkan pencapaian pada bulan februari

mencapai 11 ibu hamil. Penurunan selisih bulan januari

2018 dan februari yaitu 1 persalinan. Dan pada bulan

maret kembali mengalami penurunan pencapaian.

Pencapaian persalinan pada bulan maret mencapai 10

persalinan hingga selisih pencapaian bulan februari dan

maret sebanyak 1 persalinan. Namun pada saat bulan april

mengalami kenaikan kembali.

101
d. Pencapaian Neonatus Pertama (Kn1)

Setiap Terhadap Pencapaian Bulan Lalu


Bulan Naik Turun Tetap
Januari
2018
Februari +
Maret +
April +

Pencapaian Neonatus Pertama (Kn1) pada bulan februari

dibandingkan pada bulan januari 2018 mengalami kenaikan,

namun pada bulan maret mengalami penurunan kunjungan.

Pencapaian pada bulan februari mencapai 11 kunjungan

neonatus pertama sedangkan pencapaian pada bulan maret

mencapai 10 kunjungan neonatus pertama. Penurunan

selisih bulan Januari dan Februari yaitu 1 kunjungan

neonatus pertama. Namun pada saat bulan april mengalami

kenaikan kembali.

102
e. Pencapaian Neonatus 0-28 hari (KnLengkap)

Setiap Terhadap Pencapaian Bulan Lalu


Bulan Naik Turun Tetap
Januari
2018
Februari +
Maret +
April +

Pencapaian Neonatus 0-28 hari (Kn Lengkap) pada bulan

februari dibandingkan pada bulan januari 2018 mengalami

kenaikan, namun pada bulan maret mengalami penurunan

kunjungan. Pencapaian pada bulan februari mencapai 9

kunjungan neonatus 0-28 hari (Kn Lengkap) sedangkan

pencapaian pada bulan maret mencapai 8 kunjungan

neonatus pertama. Penurunan selisih bulan februari dan

maret yaitu 1 kunjungan neonatus 0-28 hari (Kn Lengkap).

Namun pada saat bulan april mengalami kenaikan kembali.

103
f. Pencapaian Kunjungan Nifas (KF3)

Setiap Terhadap Pencapaian Bulan Lalu


Bulan Naik Turun Tetap
Januari
2018
Februari +
Maret +
April +

Pencapaian Kunjungan Nifas (KF3) pada bulan februari

dibandingkan pada bulan januari 2018 mengalami kenaikan,

namun pada bulan maret mengalami penurunan kunjungan.

Pencapaian pada bulan februari mencapai 9 kunjungan

Nifas (KF3) sedangkan pencapaian pada bulan maret

mencapai 8 kunjungan Nifas (KF3). Penurunan selisih

bulan februari dan maret yaitu 1 kunjungan Nifas (KF3).

Namun pada saat bulan april mengalami kenaikan kembali.

104
g. Pencapaian Peserta KB Aktif

Setiap Terhadap Pencapaian Bulan Lalu


Bulan Naik Turun Tetap
Januari 2018
Februari +
Maret +
April +

Pencapaian Peserta KB aktif pada bulan februari

dibandingkan pada bulan januari 2018 mengalami kenaikan,

namun pada bulan Februari mengalami penurunan

kunjungan. Pencapaian pada bulan februari mencapai 356

peserta KB aktif sedangkan pencapaian pada bulan maret

encapai 247 Peserta KB aktif. Penurunan selisih bulan

Januari dan Februari yaitu 109 Peserta KB aktif. Namun

pada saat bulan Maret mengalami kenaikan kembali.

2. Perencanaan

Untuk meningkatkan kunjungan pasien setiap bulannya,

direncanakan dengan menyediakan kuesioner bagi pasien

tentang pelayanan yang diberikan sehingga dari kuesioner

tersebut pemilik klinik dan pelaksana pelayanan dapat

memperbaiki dan meningkatkan pelayanan. Selain itu

meningkatkan kerjasama dengan kader setempat agar ibu

hamil, ibu nifas dan bayi yang belum memeriksakan diri ke

105
fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri ke fasilitas

kesehatan.

106

Anda mungkin juga menyukai