Anda di halaman 1dari 36

ORGANISASI MANAJEMAN PELAYANAN KEBIDANAN

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA)

OLEH : KELOMPOK 6

HANIK NURUL A NPM : 173112540120336


LINA HERLINA NPM : 173112540120370
LAILATUL FADILAH NPM : 173112540120358
MAKRIFATUL A NPM : 173112540120337
MERRY CHRISMA S T NPM : 173112540120335

FAKULTAS ILMU KESEHATAN D IV KEBIDANAN PENDIDIK


UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2017
BAB I
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan


Anak)

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah
alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA disuatu wilayah kerja
secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.
Program KIA yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir dengan
komplikasi, bayi, dan balita.

Dengan manajemen PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan dapat


menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja sehingga kasus dengan risiko/
komplikasi kebidanan dapat ditemukan sedini mungkin untuk dapat memperoleh
penanganan yang memadai.

Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi, informasi dan
komunikasi kepada sector terkait, khususnya aparat setempat yang berperan dalam
pendataan dan penggerakan sasaran maupun membantu dalam memecahkan
masalah non teknis misalnya : bumil KEK, rujukan kasus dengan resiko.
Pelaksanaan PWS KIA baru berarti bila dilengkapi dengan tindak lanjut berupa
perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan KIA. PWS KIA dikembangkan untuk
intensifikasi manajemen program. Walaupun demikian hasil rekapitulasinya di
tingkat puskesmas dan kabupatan dapat di pakai untuk menentukan puskesmas dan
desa / kelurahan yang rawan. Demikian pula rekapitulasi PWS KIA di tingkat
propinsi dapat dipakai untuk menentukan kabupaten yang rawan.
B. Tujuan

1. Umum

Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah kerja puskesmas,


melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap desa secara terus menerus.

2. Khusus
a. Memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indikator secara
teratur
( bulanan ) dan terus menerus.
b. Menilai kesenjangan antara target dengan pencapaian.
c. Menentukan urutan daerah prioritas yang akan ditangani secara intensif.
d. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.
e. Membangkitkan peran pamong dalam menggerakkan sasaran dan mobilisasi
sumber daya.

C. Prinsip Pengelolaan Program KIA


Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan
pelayanan KIA dewasa ini diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Peningkatan pelayanan antenatal bagi seluruh ibu hamil di semua pelayanan
kesehatan dengan mutu sesuai standar serta manjangkau seluruh sasaran.
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan diarahkan ke
fasilitas kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita di
semua pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai standar serta
menjangkau seluruh sasaran.

2
4. Peningkatan deteksi dini resiko/ komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir
oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.
5. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir secara
adekuat dan pengamatan secara terus menerus oleh tenaga kesehatan.
6. Peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan anak balita sesuai
standar dan menjangkau seluruh sasaran.
7. Peningkatan pelayanan KB berkualitas.
8. Peningkatan deteksi dini tanda bahaya dan penanganannya sesuai standar pada
bayi baru lahir, bayi dan anak balita.
9. Peningkatan penanganan bayi baru lahir dengan komplikasi sesuai standar.

D. Indikator Pemantauan
1. Rumus sasaran sesuai cakupan: (setelah dimodifikasi)
a. Untuk Pelayanan Antenatal (K1), Ibu Hamil (K4) menggunakan rumus:

1,10 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

b. Untuk Pelayanan Persalinan (Pn), Nifas oleh Tenaga Kesehatan (KF3)


menggunakan rumus:

1,05 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

c. Untuk Pelayanan Neonatus Pertama (KN1), Kesehatan Neonatus 0-28


hari (KN Lengkap) menggunakan rumus:

angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

d. Untuk Deteksi Risiko dan Komplikasi oleh Masyarakat menggunakan


rumus:

20% X 1,10 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

3
e. Untuk Penanganan Komplikasi Obstetri (PK) menggunakan rumus:

20% X 1,10 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

f. Untuk Penanganan Komplikasi Neonatus menggunakan rumus:

15% X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

g. Untuk Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari 12 bulan (Kunjungan Bayi)


menggunakan rumus:

angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

h. Sasaran anak Balita


9.1% x Jumlah Penduduk

i. Sasaran PUS
18% x Jumlah penduduk

2. Indikator pemantauan terdiri dari 2 kelompok yaitu indikator


pemantauan tehnis dan non tehnis.
a. Indikator Pemantauan Tehnis
1) Akses Pelayanan Antenatal (Cakupan K1)
a) Cakupan K1 adalah persentase ibu hamil yang pertama kali
mendapatkan pelayanan oleh tenaga kesehatan.
b) Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan
pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam
menggerakkan masyarakat.
c) Rumus yang dipakai untuk perhitungannya adalah:

Jumlah Kunjungan Baru (K1) Ibu Hamil x 100%

Jumlah Sasaran Ibu Hamil dalam 1 Tahun


4
Jumlah sasaran ibu dalam 1 tahun dapat diperoleh melalui:
i. Cacah jiwa dilakukan pendataan menyeluruh dilapangan
(apabila memungkinkan).
ii. Proyeksi dihitung berdasarkan perkiraan jumlah ibu hamil
dengan menggunakan rumus 1,10 x angka kelahiran kasar
(CBR) x jumlah penduduk.
iii. Angka kelahiran kasar (CBR) yang digunakan adalah angka
terakhir kabupaten / kota yang diperoleh dari kantor
perwakilan Badan Pusat Statistik di kabupaten / kota.

2) Cakupan Ibu Hamil (Cakupan K4)


a) Cakupan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling
sedikit empat kali disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
b) Ibu hamil K4 adlah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat
kali dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan
adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada
triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga umur
kehamilan.
c) Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang
mencakup minimal : timbang badan dan ukur tinggi badan,
ukuran tekanan darah, skrining status imunisasi tetanus (dan
pemberian tetanus toksoid), ukur tinggi fundus uteri, pemberian
tablet besi (90 tablet selama kehamilan), temu wicara (
pemberian komunikasi interpersonal dan konseling), tes
laboratorium sederhana (Hb, protein urin) dan atau berdasrakan
indikasi (HbsAg, sifilis, HIV, malaria, TBC) .

5
d) Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan
antenatal scara lengkap(memenuhi standart pelayanan dan
menepati waktu yang ditetapkan),yang menggambarkan tingkat
perlindungan ibu hamil di suatu wilayah,di samping
menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan
program KIA.
e) Rumus :
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K4
X 100%
Jumlah Sasaran Ibu Hamil dalam 1 Tahun

3) Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Pn) yang memiliki


kompetensi kebidanan.
a) Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Pn) yang memiliki
kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapatkan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
b) Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan
dimulai dari kala I Sampai dengan kala IV persalinan.
c) Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sesuai
dengan standart.
d) Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan
yang ditan gani oleh tenaga kesehatan,dan ini menggambarkan
kemampuan menejemn program KIA dalam pertolongan
persalinan sesuai standart.
e) Rumus :
Jumlah Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
X 100%
Jumlah Sasaran Ibu Hamil dalam 1 Tahun

6
f) Keterangan :
Jumlah seluruh sasaran persalinan dalam 1 tahun diperkirakan
melalui perhitungan : CBR x 1,05 x Jumlah Penduduk setempat.

4) Cakupan pelayanan nifas oleh tanaga kesehatan


a) Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan
neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan
sesuai standart.
b) Nifas adalah periode mulai 6jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan.
c) Pelayanan Nifas sesuai standart adalah pelayanan kepada ibu
nifas sedikitnya 3 kali ,pada 6jam pasca persalinan sampai 3hari
,pada minggu ke dua,pada minggu ke empat termasuk pemberian
vitamin A 2kali serta persiapan dan pemasangan KB pasca
persalinan.
d) Jumlah seluruh ibu nifas dihitung melalui estimasi dengan rumus
: 1,05 X CBR X Jumlah penduduk.Angka CBR dan jumlah
penduduk Kab/kota didapat dari BPS masing-masing
kab/kota/provinsi pada kurun waktu tertentu. 1,05 adalah
konstanta untuk menghitung ibu nifas.
e) Dengan indikator ini dapat diketahui jangkauan dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu nifas.
f) Rumus yang digunakan :
Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3X
pelayanan nifas sesuai stadar disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
𝑋100 %
Jumlah seluruh ibu nifas disuatu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama

7
5) Penjaringan (deteksi) ibu hamil oleh masyarakat.
a) Dengan indikator ini dapat diukur tingkat kemampuan dan peran
serta masyarakat dalam melakukan deteksi ibu hamil beresiko di
suatu wilayah.
b) Rumus :
Jumlah ibu hamil beresiko dirujuk oleh dukun bayi
atau kader ke tenaga kesehatan
𝑋 100%
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

6) Cakupan pelayanan Neonatal (KN1) oleh tenaga kesehatan


a) Dengan indikator ini dapat diketahui akses/jangkauan dan
kualitas pelayanan kesehatan neonatal.
b) Rumus :
Jumlah Kunjungan Neonatal yang mendapat pelayanan
kesehatan minimal 2 kali oleh tenaga kesehatan
𝑋 100%
Jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun
c) Jumlah sasaran bayi dalam 1 tahun dihitung berdasarkan jumlah
perkiraan (angka proyeksi) bayi dalam suatu wilayah tertentu.

7) Cakupan Pelayanan Nifas Oleh Tenaga Kesehatan


a) Dengan indikator ini dapat diketahui jangkauan dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu nifas
b) Rumus :
Jumlah pelayanan ibu nifas oleh nakes minimal 3 kali
X 100%
Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun

8) Penanganan Komplikasi Obstetri


a) Indikator ini menunjukkan kemampuan sarana pelayanan
kesehatan menangani kasus – kasus kegawatdaruratan obstetri
pada ibu bersalin, yang kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan

8
kewenangannya, atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan yng
lebih tinggi.
b) Rumus :
Jumlah kasus kegawatdaruratan Obstetri yang ditangani
𝑋 100%
15 − 20% jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun

9) Penanganan komplikasi neonatal


a) Indikator ini menunjukkan kemampuan sarana pelayanan
kesehatan menangani kasus – kasus kegawatdaruratan neonatal,
yang kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya,
atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
b) Rumus
Jumlah kasus kegawatdaruratan Neonatal yang ditangani
𝑋 100%
20% jumlah sasaran bayi bersalin dalam 1 tahun

c) Indikator pemantauan program KIA tersebut merupakan


indikator yang digunakan oleh para pengelola program Kia dan
disesuaikan dengan kebutuhan program. Oleh karena itu
indikator tersebut disebut dengan pemantauan teknis.
d) Sembilan indikator tersebut pada beberapa daerah belum bisa
direalisasi semua. Namun ada juga yang telah meambahkan
indikator sehingga total indikator teknis adalah 14. Adapun
keempat belas indikator tersebut adalah sebagai berikut :
a. Akses pelayanan antenatal (Cakupan K1)
b. Cakupan pelayanan ibu hamil (Cakupan K4)
c. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
d. Penjaringan (deteksi) ibu hamil oleh masyarakat
e. Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan
f. Penanganan komplikasi obstetri

9
g. Penanganan komplikasi neonatal
h. Penjaringan (deteksi) ibu hamil oleh tenaga kesehatan
(Penjelasan tentang indikator teknis ini telah diuraikan diatas).
i. Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN 1)
a) Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar pada 6 - 48 jam setelah lahir di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
b) Dengan indikator ini dapat diketahui akses/jangkauan
pelayanan kesehatan neonatal.
c) Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar 6 − 48 jam
setelah lahir di suatu wilayah kerja tertentu
𝑋 100%
jumlah seluruh sasaran bayi disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

j. Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatus 0


28 hari (KN Lengkap).
a) Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan distribusi waktu
1 kali pada 6 - 48 jam, 1 kali pada hari ke 3 hari ke 7 dan 1
kali pada hari ke 8 hari ke 28 setelah lahir disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
b) Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas
pelayanan kesehatan neonatal.
c) Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neonatal
sesuai standar di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
𝑋 100%
jumlah seluruh sasaran bayi disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

10
k. Cakupan Pelayanan Anak Balita (12-59 bulan).
a) Adalah cakupan anak balita (12 59 bulan) yang memperoleh
pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan
minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2
setahun, pemberian vitamin A 2 x setahun
b) Rumus yang digunakan adalah :
jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan sesuai
standar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
X 100%
jumlah seluruhanak balita disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

l. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Sakit


yang dilayani dengan MTBS
a) Adalah cakupan anak balita (umur 12 59 bulan) yang berobat
ke Puskesmas dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar (MTBS) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
b) Rumus yang digunakan adalah :
jumlah anak balita sakit yang memperoleh pelayanan sesuai
standar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
X 100%
jumlah seluruh anak balita disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

m. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari 12 bulan


(Kunjungan Bayi)
a) Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna
minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari 2 bulan, 1 kali
pada umur 3 5 bulan, dan satu kali pada umur 6 8 bulan dan
1 kali pada umur 11 bulan sesuai standar di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat
diketahui efektifitas, continuum of care dan kualitas
pelayanan kesehatan bayi.

11
b) Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Jumlah bayi (29 − 29 bulan) yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatn
sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
𝑋 100%
jumlah seluruh sasaran bayi disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

n. Cakupan Peserta KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate)


a) Adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan lama yang
masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alokon)
dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
b) Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama
yang masih aktif memakai alokon terus-menerus hingga saat
ini untuk menunda, menjarangkan kehamilan atau yang
mengakhiri kesuburan.
c) Rumus yang dipergunakan:
Jumlah peserta Kb aktif disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
X 100%
jumlah seluruh PUS disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

b. Indikator Pemantauan Non – Teknis


Dalam upaya melibatkan lintas sektor terkait khususnya para aparat
setempat, dipergunakan indikator-indikator yang terpilih yaitu
1) Cakupan KI, yang menggambarkan keterjangkauan pelayanan KIA.
2) Cakupan K4, yang menggabarkan kualitas pelayanan KIA.
3) Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN/parnakes), yang
menggambarkan tingkat keamanan persalinan.
4) Cakupan penanganan komplikasi kebidanan.
5) Cakupan kunjungan nifas.
6) Cakupan pelayanan KB aktif
7) Cakupan kunjungan neonates.
8) Cakupan kunjungan bayi.

12
Penyajian indikator –indikator tersebut kepada lintas sector di
tujukan sebagai alat motivasi, informasi dan komunikasi dalam
menyampaikan kemajuan maupun permasalahan operasional
program KIA, sehingga para aparat dapat memahami program KIA
dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan.
Indikator pemantauan ini dapat di pergunakan dalam berbagai
pertemuan lintas sektor di semua tingkat administrasi pemerintah
secara berkala dan di sajikan setiap bulan, untuk melihat kemajuan
suatu wilayah. Bagi wilayah yang cakupannya masih rendah di
harapkan lintas sektor dapat menindak lanjuti sesuai kebutuhan
dengan menggerakkan masyarakat dan menggali sumber daya
setempat yang diperlukan.

E. Pembuatan Grafik PWS KIA

PWS KIA di sajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang di pakai, yang juga
menggambarkan pencapaian tiap desa/kelurahan dalam tiap bulan.

Langkah –langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS KIA :

1. Penyiapan data
a. Data yang di perlikan untuk pembuatan grafik dari tiap indikator di peroleh
dari catatan ibu hamil per desa/ kelurahan,register kegiatan harian , register
kohort ibu dan bayi , kegiatan pemantauan ibu hamil per desa / kelurahan ,
catatan posyandu , laporan dari bidan / dokter praktek swasta , rumah sakit
bersalin dan sebagainya
b. Untuk grafik antar wilayah data yang di perlikan adalah data cakupan per
desa / kelurahan dalam kurun waktub yang sama , misalny ; untuk membuat
grafik cakupan K4 bulan juni di wilayah kerja puskesmas X, maka di

13
perlukan data cakupan K4 desa/ kelurahan A , desa / kelurahan B , desa /
kelurahan C ,dst pada bulan juni.
c. Untuk grafik antar waktu , data yang perlu di persiapkan adalah data
cukupan per bulan .
d. Untuk grafik antar variabel di perlukan data variabel yang mempunyai
korelasi misalnya K1, K4 dan Pn.
2. Pembuatan Grafik
Grafik Antar Wilayah ++++> PR
Contoh grafik cakupan K1 bulan juni 2008 di puskesmas X.
Desa / Desa / Desa / Desa /
Indikator Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Puskesmas X
A B C D
K1
Kumulatif
K1 Juni
40% 30% 50% 60%
2008
K1 Mei
2008
a) Perhitungan untuk cakupan K1 (akses)
Pencapaian kumulatif per desa/ kelurahan adalah :

Pencapaian cakupan kunjungan pertama bumil per desa selama bulan juni
2007 X 100% Sasaran ibu hamil per desa selama 1 tahun

Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat grafik PWS Kia


(dengan menggunakan indikator cakupan K1)adalah sebagai berikut
menentukan rata-rata per bulan untuk menggambarkan skla pada garis vertikal
(sumbu Y). Misalnya : Target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1) dalam

14
1thn ditentukan 100% (garis.a),maka sasaran pencapaian kumulatif sampai
dengan bulan juni adalah (6 X 8,3%)= 50,0% (garis b).

b) Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 per desa / kelurahan


sampai dengan bulan juni dimasukkan ke dalam jalur % kumulatif secara
berurutan sesuai peringkat. Pencapaian tertinggi di sebelah kiri dan terendah di
sebelah kanan,sedangkan pencapaian untuk puskesmas dimasukkan ke dalam
kolom terakhir.
c) desa / kelurahan bersangkutan dituliskan dalma lajur desa/ kelurahan , sesuai
dengan cakupan kumulatif masing-masing desa/ kelurahan yang dituliskan
pada butir b diatas.
d) Hasil perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) dan bulan lalu (mei) untuk
tiap desa/kelurahan yang dimasukkan ke dalam lajur masing-masing.
Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur tren.Bila pencapaian
cakupan bulan ini lebih besar dari bulan lalu,maka digambar anak panah yang
menunjuk ke atas.Sebaliknya,untuk cakupan bulan ini yang lebih rendah dari
cakupan bulan lalu,digambarkan anak panah yang menunjukkan ke bawah
,sedangkan untuk cakupan yang tetap/ sama gambarkan dengan tanda (-).

F. Analisis Tindak Lanjut


Analisis yang dapat dilakukan mulai dari yang sederhana hingga analisis lanjut
sesuai dengan tingkatan penggunaannya.
1. Analisis Sederhana
Analisis ini membandingkan cakupan hasil kegiatan antar wilayah terhadap
target dan kecenderungan dari wakyu ke waktu. Analisis sederhana ini
bermanfaat untuk mengetahui desa/ kelurahan mana yang paling memerlukan
perhatian dan tindakan lanjut yang harus dilakukan.
a. Status baik

15
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan diatas target yang ditetapkan untuk
bulan Juni 2008, dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
meningkat atau tetap jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. Jika
keadaan tersebut berlanjut, maka desa/ kelurahan – desa/ kelurahan tersebut
akan mencapai atau melebihi target tahunan yang ditentukan.
b. Status kurang
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan diatas target bulan Juni 2008,
namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun jika
dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. Jika cakupan terus menerus,
maka desa/ kelurahan tersebut tidak akan mencapai target tahunan yang
ditentukan.
c. Status cukup
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni 2008,
namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika
dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. desa/ kelurahan ini kemungkinan
besar akan mencapai target tahunan yang ditentukan.
d. Status jelek
Adlaah desa/ kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni 2008,
dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun
dibandingkan dengan bulan lalu.

2. Rencana tindak lanjut


Bagi kepentingan program, analisis PWS KIA ditujukan untuk
menghasilkan suatu keputusan tindak lanjut teknis dan non teknis bagi
puskesmas. Keputusan tersebut harus dijabarkan dalam bentuk rencana
operasional jangka pendek untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi
sesuai dengan spesifikasi daerah.
Rencana operasional tersebut perlu dibicarakan dengan semua pihak yang terkait:

16
a. Bagi desa / kelurahan yang berstatus baik atau cukup, pola penyelenggaraan
pelayanan KIA perlu dilanjutkan, dengan beberapa penyesuaian tertentu
sesuai kebutuhan antara lain perbaikan mutu pelayanan.
b. Bagi desa / kelurahan yang berstatus kurang dan terutama yang berstatus
jelek, perlu prioritas intervensi sesuai dengan permasalahan.
c. Intervensi yang bersifat teknis (termasuk segi penyediaan logistik) harus
dibicarakan dalm pertemuan mini lokakarya puskesmas dan atau rapat dinas
kesehatan kabupaten / kota (untuk mendapatkan bantuan dari kabupaten /
kota)
d. Intervensi yang bersifat non teknis ( untuk motivasi, pergerakan sasaran, dan
mobilisasi sumberdaya di masyarakat) harus dibicarakan pada rapat
koordinasui kecamatan dan atau rapat dinas kesehatan kabupaten / kota
(untuk mendapatkan bantuan dari kabupaten / kota)

17
BAB II
GRAFIK DAN ANALISIS

A. Grafik Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Di Puskesmas Padalarang


Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan Januari -
Maret Tahun 2017

Perkiraan jumlah bayi di puskesmas padalarang kecamatan padalarang di kabupaten


bandung barat yang mempunyai penduduk sebanyak 3000 penduduk dan angka
CBR terakhir kabupaten 0,0216.
Untuk menghitung jumlah sasaran bayi dalam satu tahun menggunakan rumus:

angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

Jumlah Neonatal = Angka Kelahiran Kasar (CBR) X Jumlah Penduduk


= 0,0216 X 3000
= 64,8 (dibulatkan menjadi 64 orang)

Sasaran Neonatal Puskesmas Padalarang Kecamatan Padalarang


Kabupaten Bandung Barat Per Desa
Nama Desa Jumlah Penduduk Sasaran
Rancabali 770 16
Cimanggu 690 15
Cimuncang 765 16
Cidahu 775 17
TOTAL PUSKESMAS 3000 64
PADALARANG

18
Sasaran Neonatal Desa Rancabali = 0,0216 X 770 = 16,63 dibulatkan menjadi 16 orang

Sasaran Neonatal di Desa Cimanggu = 0,0216 X 690 = 14,90 dibulatkan menjadi 15 orang

Sasaran Neonatal di Desa Cimuncang = 0,0216 X 765 = 16,52 dibulatkan menjadi 16 orang

Sasaran Neonatal di Desa Cidahu = 0,0216 X 775 = 16,74 dibulatkan menjadi 17 orang

Di Peroleh Data Jumlah Kunjungan Neonatal Lengkap Dari Bulan Januari- Maret
Tahun 2017

Jumlah Kunjungan Neonatus Lengkap (KN) Lengkap Jumlah


Desa Bulan Januari Bulan Februari Bulan Maret
Rancabali 1 1 2 4
Cimanggu 1 2 2 5
Cimuncang 1 1 1 3
Cidahu 1 1 3 5
PUSKEMAS 4 5 8 17

Target cakupan kunjungan neonatal lengkap (cakupan KN) dalam satu tahun
ditentukan 90% (Garis a),

Maka sasaran rata-rata setiap bulan:

𝟗𝟎%
= 𝟕, 𝟓%
𝟏𝟐 𝒃𝒍𝒏

Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan Bulan Maret
adalah (3 x 7,5% =) 22,5 % (garis b)

19
Data kumulatif : Bulan Maret :
4 2
Desa Rancabali = 𝑋 100% = 25% Desa Rancabali = 𝑋 100% = 12,5%
16 16

5 2
Desa Cimanggu = 15 𝑋 100% = 33,33% Desa Cimanggu = 15 𝑋 100% = 13,33%

3 1
Desa Cimuncang = 16 𝑋 100% = 18,75 % Desa Cimuncang = 16 𝑋 100% = 6,25 %

5 3
Desa Cidahu = 𝑋 100% = 29,41% Desa Cidahu = 𝑋 100% = 17,64 %
17 17

𝟏𝟕 𝟖
𝐩𝐮𝐬𝐤𝐞𝐬𝐦𝐚𝐬 = 𝟔𝟒 𝑿 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟔, 𝟓𝟔% 𝐩𝐮𝐬𝐤𝐞𝐬𝐦𝐚𝐬 = 𝟔𝟒 𝑿 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟐, 𝟓%

Bulan Februari :
1
Desa Rancabali = 𝑋 100% = 6,25%
16
2
Desa Cimanggu = 𝑋 100% = 13,33%
15
1
Desa Cimuncang = 𝑋 100% = 6,25%
16
1
Desa Cidahu = 𝑋 100% = 5,88%
17

𝟓
𝐩𝐮𝐬𝐤𝐞𝐬𝐦𝐚𝐬 = 𝑿 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕, 𝟖𝟏%
𝟔𝟒

20
Tabel PWS KIA Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Puskesmas
Padalarang Bulan Maret Tahun 2017

Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap


(KN) Lengkap
Nama Desa Sasaran Ranking
Bulan ini Kumulatif
Absolut % Absolut %
Rancabali 16 2 12,5 4 25 3
Cimanggu 15 2 13,33 5 33,33 1
Cimuncang 16 1 6,25 3 18,75 4
Cidahu 17 3 17,64 5 29,41 2
TOTAL
PUSKESMAS 64 8 12,5 17 26,56

Grafik Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Puskesmas Padalarang


Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Maret Tahun 2017

Des 90,0 %
Nov 82,5 %
Okt 75,0 %
Sept 67,5 %
Agust 60,0%
Juli 52,5 %
Juni 45,0%
Mei 37,5%
April 30,0%
Maret 22,5% Target
Feb 15,0%
Jan 7,5%
% Kumulatif 33,3 29,41 25 18,75 26,56
% Bulan Ini 13,33 17,64 12,5 6,25 12,5
% Bulan Lalu 13,33 5,88 6,25 6,25 7,81
TREND
Desa Cimanggu Cidahu Rancabali Cimuncang PKM

21
Keterangan :

Baik, Trend Naik atau tetap, melewati garis target

Cukup, Trend Naik atau tidak melewati garis target

Kurang, Trend Turun melewati garis target

Buruk, Trend Turun atau tetap tidak melewati garis


target

Analisa Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Puskesmas Padalarang


Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Bulan Maret Tahun 2017
Cakupan terhadap Terhadap cakupan Bulan
Target Lalu
Desa Status
Di
Di Atas Naik Turun Tetap
Bawah
Cimanggu   Baik
Cidahu   Baik
Rancabali   Baik
Cimuncang   Jelek
PKM   Baik

A. Analisa
1. Cakupan kunjungan neonatal lengkap desa Cimanggu dengan cakupan

diatas target yang ditetapkan untuk bulan Maret 2017, namun mempunyai

kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat dibandingkan dengan

bulan lalu. Status cakupan Kunjungan neonatal lengkap desa Cimanggu

adalah BAIK.

2. Cakupan kunjungan neonatal lengkap desa Cidahu dengan cakupan diatas

target yang ditetapkan untuk bulan Maret 2017, namun mempunyai

22
kecenderungan cakupan bulanan yang tetap dibandingkan dengan bulan

lalu. Status cakupan desa Cimanggu adalah BAIK.

3. Cakupan kunjungan neonatal lengkap desa Rancabali dengan cakupan

diatas target yang ditetapkan untuk bulan Maret 2017, dan mempunyai

kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat dengan bulan lalu. Status

cakupan desa Cimuncang adalah BAIK .

4. Cakupan kunjungan neonatal lengkap Cimuncang dengan cakupan

dibawah target yang ditetapkan untuk bulan Maret 2017, dan mempunyai

kecenderungan cakupan bulanan yang menurun dibandingkan dengan

bulan lalu. Status cakupan desa Cidahu adalah JELEK.

5. Cakupan kunjungan neonatal lengkap Puskesmas Padalarang Kecamatan

Padalarang Kabupaten Bandung Barat dengan cakupan diatas target yang

ditetapkan untuk bulan Maret 2017, namun mempunyai kecenderungan

cakupan bulanan yang meningkat dibandingkan dengan bulan lalu. Status

cakupan Puskesmas Padalarang adalah BAIK.

23
B. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Di Puskesmas Padalarang
Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan Januari-
Maret Tahun 2017
No Desa Sasaran Bulan lalu Bulan ini Kumulatif Ranking
Abs % Abs % Abs %
1 Rancabali 51 4 7,84 5 9,80 20 39,21 4
2 Cimanggu 42 3 7,14 4 9,52 22 52,38 2
3 Cimuncang 35 3 8,57 2 5,71 14 40 3
4 Cidahu 41 2 4,87 2 4,87 30 73,17 1
Puskesmas 169 12 7,10 13 7,69 86 50,88

Grafik Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Di Puskesmas


Padalarang Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan
Maret Tahun 2017
Des 90,0 %
Nov 82,5 %
Okt 75,0 %
Sept 67,5 %
Agust 60,0%
Juli 52,5 %
Juni 45,0%
Mei 37,5%
April 30,0% Target
Maret 22,5%
Feb 15,0%
Jan 7,5%
% Kumulatif 73,17 52,38 40 39,21 50,88
% Bulan Ini 4,87 9,52 5,71 9,80 7,69
% Bulan Lalu 4,87 7,14 8,57 7,84 7,10
TREND
Desa Cidahu Cimanggu Cimuncang Rancabali PKM

24
Keterangan :

Baik, Trend Naik atau tetap, melewati garis target

Cukup, Trend Naik atau tidak melewati garis target

Kurang, Trend Turun melewati garis target

Buruk, Trend Turun atau tetap tidak melewati garis


target

Analisa Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Puskesmas Padalarang


Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Bulan Maret Tahun 2017
Cakupan terhadap
Terhadap cakupan Bulan Lalu Status
Target
Desa
Di
Di Atas Naik Turun Tetap
Bawah
Cidahu   Baik
Cimanggu   Baik
Cimuncang   Kurang
Rancabali   Baik
PKM   Baik

25
C. Cakupan Kunjungan Bayi Di Puskesmas Padalarang Kecamatan
Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan Januari-Maret Tahun
2017

No Desa Sasaran Bulan lalu Bulan ini Kumulatif Ranking


Abs % Abs % Abs %
1 Rancabali 80 12 15 15 18,75 30 37,5 3
2 Cimanggu 56 15 26,78 4 7,14 22 39,28 2
3 Cimuncang 67 11 16,41 8 11,94 20 29,85 4
4 Cidahu 60 13 21,66 12 20 33 55 1
Puskesmas 263 51 19,39 39 14,82 105 39,92

Grafik Cakupan Kunjungan Bayi Di Puskesmas Padalarang Kecamatan


Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan Maret Tahun 2017

Des 90,0 %
Nov 82,5 %
Okt 75,0 %
Sept 67,5 %
Agust 60,0%
Juli 52,5 %
Juni 45,0%
Mei 37,5%
April 30,0% Target
Maret 22,5%
Feb 15,0%
Jan 7,5%
% Kumulatif 55 39,28 37,5 29,85 39,92
% Bulan Ini 20 7,14 11,94 18,75 14, 82
% Bulan Lalu 21,66 26,78 15 16,41 19,39
TREND
Desa Cidahu Cimanggu Rancabali Cimuncang PKM

26
Keterangan :

Baik, Trend Naik atau tetap, melewati garis target

Cukup, Trend Naik atau tidak melewati garis target

Kurang, Trend Turun melewati garis target

Buruk, Trend Turun atau tetap tidak melewati garis


target

Analisa Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas Padalarang Kecamatan Padalarang


Kabupaten Bandung Barat Bulan Maret Tahun 2017
Cakupan Terhadap cakupan Bulan
terhadap Target Lalu
Desa Status
Di Di
Naik Turun Tetap
Atas Bawah
Cidahu   Kurang
Cimanggu   Kurang
Rancabali   Kurang
Cimuncang   Baik
PKM   Kurang

27
D. Cakupan Pelayanan Anak Balita Di Puskesmas Padalarang Kecamatan
Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan Januari-Maret Tahun
2017

No Desa Sasaran Bulan lalu Bulan ini Kumulatif Ranking


Abs % Abs % Abs %
1 Rancabali 189 20 10,58 12 6,34 34 17,98 4
2 Cimanggu 68 12 17,64 13 19,11 60 88,23 1
3 Cimuncang 72 3 4,16 2 2,77 15 20,83 3
4 Cidahu 89 15 16,85 12 13,48 50 56,17 2
Puskesmas 418 50 11,96 39 9,33 159 38,03

Grafik Cakupan Pelayanan Anak Balita Di Puskesmas Padalarang Kecamatan


Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan Maret Tahun 2017

Des 90,0 %
Nov 82,5 %
Okt 75,0 %
Sept 67,5 %
Agust 60,0%
Juli 52,5 %
Juni 45,0%
Mei 37,5%
April 30,0% Target
Maret 22,5%
Feb 15,0%
Jan 7,5%
% Kumulatif 88,23 56,17 20,83 17,98 38,03
% Bulan Ini 19,11 13,48 2,77 6,34 9,33
% Bulan Lalu 17,64 16,85 4,16 10,58 11,96
TREND
Desa Cimanggu Cidahu Cimuncang Rancabali PKM

28
Keterangan :

Baik, Trend Naik atau tetap, melewati garis target

Cukup, Trend Naik atau tidak melewati garis target

Kurang, Trend Turun melewati garis target

Buruk, Trend Turun atau tetap tidak melewati garis


target

Analisa Cakupan Pelayanan Anak Balita Puskesmas Padalarang Kecamatan


Padalarang Kabupaten Bandung Barat Bulan Maret Tahun 2017
Cakupan Terhadap cakupan Bulan
terhadap Target Lalu
Desa Status
Di Di
Naik Turun Tetap
Atas Bawah
Cimanggu   Baik
Cidahu   Kurang
Cimuncang   Jelek
Rancabali   Jelek
PKM   Kurang

29
E. Cakupan Pelayanan Anak Balita Sakit Di Puskesmas Padalarang
Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan Januari-
Maret 2017

No Desa Sasaran Bulan lalu Bulan ini Kumulatif Ranking


Abs % Abs % Abs %
1 Rancabali 133 20 15 17 12,78 65 48,87 3
2 Cimanggu 59 7 11,86 7 11,86 40 67,79 2
3 Cimuncang 50 14 28 8 16 35 70 1
4 Cidahu 45 4 8,88 2 4,44 8 17,77 4
Puskesmas 287 45 15,67 34 11,84 148 51,56

Target cakupan pelayanan anak balita sakit dalam satu tahun ditentukan 80%
(Garis a),

Maka sasaran rata-rata setiap bulan:

𝟖𝟎%
= 𝟔, 𝟔%
𝟏𝟐 𝒃𝒍𝒏

Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan Bulan Maret
adalah (3 x 6.6% =) 19,8% (garis b)

30
Grafik Cakupan Pelayanan Anak Balita Sakit Di Puskesmas Padalarang
Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan Maret Tahun
2017

Des 80,0 %
Nov 72,6%
Okt 66,0%
Sept 59,4 %
Agust 52,8%
Juli 46,2 %
Juni 39,6%
Mei 33,0%
April 26,4% Target
Maret 19,8%
Feb 13,2%
Jan 6,6%
% Kumulatif 70 67,79 48,87 17,77 51,56
% Bulan Ini 16 11,86 12,78 4,44 11,84
% Bulan Lalu 28 11,86 15 8,88 15,67
TREND
Desa Cimuncang Cimanggu Rancabali Cidahu PKM

Keterangan :

Baik, Trend Naik atau tetap, melewati garis target

Cukup, Trend Naik atau tidak melewati garis target

Kurang, Trend Turun melewati garis target

Buruk, Trend Turun atau tetap tidak melewati garis


target

31
Analisa Cakupan Pelayanan Anak Balita Sakit Puskesmas Padalarang
Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Bulan Maret Tahun 2017
Cakupan Terhadap cakupan Bulan
terhadap Target Lalu
Desa Status
Di Di
Naik Turun Tetap
Atas Bawah
Cimuncang   Kurang
Cimanggu   Baik
Rancabali   Kurang
Cidahu   Jelek
PKM   Kurang

32
F. Cakupan Pelayanan Pelayanan KB Di Puskesmas Padalarang
Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan Januari-
Maret Tahun 2017

No Desa Sasaran Bulan lalu Bulan ini Kumulatif Ranking


Abs % Abs % Abs %
1 Rancabali 517 200 38,68 230 44,48 450 87 1
2 Cimanggu 425 154 36,23 140 32,94 350 82,35 2
3 Cimuncang 500 175 35 65 13 300 60 3
4 Cidahu 647 130 20 120 18,54 300 46,36 4
Puskesmas 2.089 659 31,54 555 26,56 1400 67

Grafik Cakupan Pelayanan KB Di Puskesmas Padalarang Kecamatan


Padalarang Kabupaten Bandung Barat Pada Bulan Maret Tahun 2017

Des 90,0 %
Nov 82,8%
Okt 75,0%
Sept 67,5 %
Agust 60,0%
Juli 52,5 %
Juni 45%
Mei 37,5%
April 30%
Target
Maret 22,5%
Feb 15,0
Jan 7,5%
% Kumulatif 87 82,35 60 46,36 67
% Bulan Ini 44,48 32,94 13 18,54 26,56
% Bulan Lalu 36,68 36,23 35 20 31,54
TREND
Desa Rancabali Cimanggu Cimuncang Cidahu PKM

33
Keterangan :

Baik, Trend Naik atau tetap, melewati garis target

Cukup, Trend Naik atau tidak melewati garis target

Kurang, Trend Turun melewati garis target

Buruk, Trend Turun atau tetap tidak melewati garis


target

Analisa Cakupan Pelayanan KB Puskesmas Padalarang Kecamatan Padalarang


Kabupaten Bandung Barat Bulan Maret Tahun 2017
Cakupan Terhadap cakupan Bulan
terhadap Target Lalu
Desa Status
Di Di
Naik Turun Tetap
Atas Bawah
Rancabali   Baik
Cidahu   Kurang
Cimanggu   Kurang
Cimuncang   Kurang
PKM   Kurang

34
DAFTAR PUSTAKA

Niken Meilani,Nanik Setiyawati dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Fitramaya, Yogyakarta

35

Anda mungkin juga menyukai