XS
eS INKINDO
DEWAN PENGURUS NASI
KETETAPAN
DEWAN PENGURUS NASIONAL IEONSULTAN INDONESIA
IKATAN NASIONAL KONSULTAN INDONESIA
NOMOR : {7 /TAP.DPNII/2019
Tentang
PERATURAN ORGANISASI
Untuk
PEDOMAN PEMBERIAN SANKSI DALAM PENERAPAN STANDAR REMUNERASI
MINIMAL PADA USAHA JASA KONSULTANS! KONSTRUKSI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEWAN PENGURUS NASIONAL INKINDO
Menimbang a, Bahwa dengan terbitnya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi;
b. Bahwa dengan terbitnya Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia
No 19/PRT/M/2017, tentang Standar Remunerasi Minimal
Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk
Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
c. Bahwa dengan terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri PUPR
Republik Indonesia Nomor 10/SE/M/2018 tentang Pemberiakuan
Standar Dokumen Pemilinan Pengadaan Jasa Konstruksi Dalam
Rangka Lelang Dini di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat untuk Tahun Anggaran 2019;
d. Bahwa dengan terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri PUPR
Republik Indonesia Nomor 14/SE/M/2018 tentang Pemberlakuan
Standar Dokumen Pemilinan Pengadaan Jasa Konstruksi di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk
Tahun Anggaran 2019;
e. Bahwa untuk menciptakan iklim persaingan usaha jasa
konsultansi konstruksi yang kondusif, INKINDO sebagai Asosiasi
Perusahaan Konsultan berkewajiban untuk memberikan sanksi
kepada para Anggotanya yang melanggar ketentuan Standar
Remunerasi Minimal sebagaimana dimaksud dalam butir a, b,c
dan d di atas;
f, Bawa Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) memilki
‘Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang
memerlukan kelengkapan berupa peraturan-peraturan organisasi
yang mengikutinya;Mengingat
Memperhatikan
Menetapkan
g. Bahwa salah satu fungsi Dewan Pengurus Nasional (DPN)
INKINDO adalah berwenang dan bertugas menyusun Peraturan
Organisasi; dan
h. Bahwa untuk itu perlu diterbitkan Ketetapan DPN INKINDO.
tentang Peraturan Organisasi untuk Pedoman Sanksi terkait
Penerapan Standar Remunerasi Minimal Pada Usaha Jasa
Konsultansi Konstruksi.
1, Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi BAB
\V Pasal 43 ayat (2) dan (3); BAB XII Pasal 93;
2. Permen PUPR Republik Indonesia No 19/PRT/M/2017, tentang
Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada
Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi,
BAB V Pasal 12 ayat (1) dan (2);
3. Anggaran Dasar INKINDO Pasal 6 ayat (2) huruf e dan f, Pasal
13 ayat (1) huruf b dan ayat (2) huruf a dan c, Pasal 43 ayat (2)
dan (3);
4. Anggaran Rumah Tangga INKINDO Pasal 6 huruf d, Pasal 7,
Pasal 8, Pasal 10 huruf b butir 1), Pasal 11 huruf ¢ dan d; dan
5. Ketetapan DKN INKINDO No. 02/TAP DKN/VI/2017 tentang
Penggolongan, Peringkat, dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik
INKINDO,
1. Hasil_ Rekomendasi Kelompok Kerja Terkait Penerapan
Remunerasi Minimal;
2. Hasil Rapat DPN Harian ke 3 tanggal 10 Januari 2019 di Jakarta,
MEMUTUSKAN
PERATURAN ORGANISAS| UNTUK PEDOMAN PEMBERIAN
SANKSI DALAM PENERAPAN STANDAR REMUNERAS! MINIMAL
PADA USAHA JASA KONSULTANS! KONSTRUKSI
BABI
KETENTUAN UMUM.
Pasal 4
Dalam Ketetapan ini yang dimaksud dengan:
a. Usaha Jasa Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian
kegiatan yang meliputi pengkajian perencanaan, perancangan pengawasan, dan
manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan,
b. Standar Remunerasi Minimal adalah remunerasi paling rendah yang diberikan sebagai
balas jasa pekerjaan untuk pekerjaan yang dilakukan.
\ 2Pengadaan adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, yang dibiayai oleh APBN yang prosesnya sejak
identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.
Anggota INKINDO selanjutnya disebut Anggota adalah badan usaha jasa konsultan
yang terdaftar.
Kartu Tanda Anggota selanjutnya disebut KTA adalah tanda bukti keanggotaan
INKINDO.
Dewan Pengurus Nasional (DPN) INKINDO adalah Perangkat Kepengurusan
Organisasi di tingkat Nasional, yang berfungsi melaksanakan berbagai upaya
mencapai tujuan organisasi
Dewan Kehormatan Nasional (DKN) INKINDO adalah Perangkat Kepengurusan
Organisasi di tingkat Nasional, yang berfungsi menegakkan, mengembangkan serta
mengawasi penataan kode etik dan tata laku keprofesian, memberikan keputusan final
dan mengikat atas pelanggaran kode etik dan sanksi yang dilakukan oleh Anggota
untuk ditetapkan dan diumumkan oleh DPN, serta berwenang sebagai lembaga
banding.
Dewan Pengurus Provinsi (OPP) INKINDO adalah Perangkat Kepengurusan
Organisasi di tingkat Provinsi, yang berfungsi melaksanakan berbagai upaya
mencapai tujuan organisasi
Dewan Kehormatan Provinsi (OKP) INKINDO adalah Perangkat Kepengurusan
Organisasi di tingkat Provinsi, yang berfungsi menengakkan, mengembangkan serta
mengawasi penataan kode etik dan tata aku keprofesian, memberikan keputusan atas
pelanggaran kode etik dan sanksi yang dilakukan Anggota di Provinsinya, yang
menjadi rekomendasi kepada DPP untuk ditetapkan dan diumumkan oleh DPN serta
dilaporkan ke DKN.
Sekretariat Nasional adalah perangkat pendukung kepengurusan organisasi INKINDO
tingkat nasional yang merupakan satuan kerja organisasi
Sekretariat Provinsi adalah perangkat pendukung kepengurusan organisasi INKINDO
tingkat provinsi yang merupakan satuan kerja organisasi
Pasal 2
Anggota yang melakukan penawaran harga dalam Pengadaan di lingkungan Kementerian
PUPR, wajib_untuk mengikuti Standar Remunerasi Minimal sebagaimana diatur dalam
Permen PUPR No. 19/PRT/M/2017 atau peraturan penggantinya jika ada.
BABII
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP.
Pasal 3
Peraturan Organisasi ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk pemberian sanksi kepada
‘Anggota terkait penerapan Standar Remunerasi Minimal sebagaimana diatur dalam Permen
PUPR No 19/PRT/M/2017, atau peraturan penggantinya jika ada.
\,