Anda di halaman 1dari 15

BAB III

INFORMASI KASUS DAN PENATALAKSANAAN

A. Identitas Pasien
Nama :H

Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin : Pria

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SD

Berat Badan : 60 kg

Tinggi Badan : 164 cm

Keinginan Pasien : Ingin dibersihkan giginya

Alamat : Kuningan, Gatot Subroto

B. Anamnesis
Keluhan Utama : Pasien laki-laki berusia 56 tahun datang ke RSGM
Usakti dengan keluhan gigi belakang atas kiri goyang,
gusi sering berdarah saat menikat gigi dan mulut terasa
bau. Pasien juga mengeluh giginya ngilu saat makan /
minum dingin di kiri atas belakang. Pasien menyikat
gigi sebelum tidur dan sesudah makan. Keluarga pasien
mengatakan pasien sering menggertak gigi saat tidur

Riwayat Kesehatan Umum : Baik, pasien dalam kondisi sehat dan tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik.
Riwayat Kesehatan Gigi : Pasien terakhir datang ke dokter gigi sekitar 5 tahun yang
lalu untuk mencabut gigi belakang kiri atasnya

C. Pemeriksaan Klinis

Keadaan Umum: Baik

Ekstra Oral : Tidak ada kelainan

Intra Oral : Plak, debri, dan kalkulus supra dan sub gingiva pada region 1,2,3,4

Kebersihan Mulut :
- Papilla Bleeding Index ( PBI ) : 1.63
Kontrol PBI : 0.77
- Interdental Hygiene Index ( HYG) I: 24.14%
Interdental Hygiene Index ( HYG) II: 45%
Kontrol HYG I : 44.83%
Kontrol HYG II : 80%
- Calculus Index : RA: 2,3 (kelas III); RB: 3 (kelas III )

D. Pemeriksaan Gigi dan Jaringan Periodonsium

Kondisi Gingiva Kalkulus Oklusi

RA Kanan Hiperemi, oedem, +


14,15, 17
Depan Hiperemi, oedem, + 22

Kiri Hiperemi, oedem + 24,25,27


RB Kanan Hiperemi, oedem, + 44,45,46 47,48
Depan Hiperemi, oedem + 32

Kiri Hiperemi, oedem, + 34,35,36,37,38


Artikulasi Abrasi/Atrisi

Kanan Depan Kiri

RA Kanan - - - Atrisi

Depan - - - Atrisi

Kiri - - - Atrisi

RB Kanan - - - Atrisi

Depan - - - Atrisi

Kiri - - - Atrisi

E. Status Lokalis

RAHANG ATAS KANAN KIRI

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

Vitalitas + + + + + + + + + + + + +

Goyang - - - - - - - - - - ᵒ2 - -

Poket Bukal 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3

Poket Mesio 2 2 3 3 2 4 2 2 4 3 4 5 5

Poket Palatal 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 7 3 4

Poket Disto 3 3 2 3 4 2 2 3 3 2 7 2 4
Oklusi + + + + + + + + + + + + +

Resesi Bukal - - 4 2 0 4 3 0 4 4 5 - -
gingiva
Mesial 0 4 0 0 5 4 2 0 0 3 3 4 4

Palatal 5 5 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3

Distal - 4 3 0 4 2 3 0 0 2 5 3 5

Kehilangan Bukal 3 2 6 4 2 6 5 3 6 6 7 2 3
perlekatan
Mesial 2 6 3 3 4 8 4 2 4 6 7 9 9

Palatal 7 9 6 6 6 5 6 5 5 5 10 7 7

Distal 3 7 5 3 9 4 5 3 3 4 12 5 9

Malposisi - MP + ML PV - - PV ML + + - -
TV TV TV
Migrasi - - - - - - - - - + + - -

Titik Kontak - + - + + + - + + - - - -

Impaksi Makanan + - - - - - - - - - - - -

Kalkulus Fasial 3 3 3 2 2 2 1 0 3 3 2 3 3

Kalkulus Oral 1 1 2 1 1 3 3 2 2 2 2 1 3

Trauma Oklusi + - - - - - - - - + - - -

Karies mesi dist + - - - - - - - dista + -


al al l
Keterlibatan Furkasi - - - - - - - - - - - - -
RAHANG BAWAH KANAN KIRI

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

Vitalitas + + + + + + + + + + + + + + + +

Goyang - - - - - - - - - - - - - - - -

Poket Bukal 2 2 4 3 0 2 - 2 - 3 - - 3 3 4 4

Poket Mesio 3 2 2 2 4 5 5 4 3 3 6 3 3 4 3 3

Poket Lingual 4 - - - - - - - - - 4 - - - - -

Poket Disto 5 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4

Oklusi + + + + + + + + + + + + +

Resesi Bukal 0 0 2 4 4 - - - - - - - - 3 - -
gingiva
Mesial 0 0 0 0 0 0 - - - - - 0 0 0 0 0

Palatal 2 - - - - - - - - - - - - - - -

Distal 0 0 0 0 2 0 - - - - - 2 0 0 0 0

Kehilangan Bukal 2 2 6 7 4 2 - 2 - 3 - - 3 6 4 4
perlekatan
Mesial 3 2 2 2 4 5 5 4 3 3 6 3 3 4 3 3

Palatal 6 - - - - - - - - - 4 - - - - -

Distal 5 2 3 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 2 3 4

Malposisi - - - - - - LiV - LaV LiV - - - - - -

Migrasi - - - - - - - - - - - - - - - -

Titik Kontak - - - - - + + + + + - - - - - -
Impaksi Makanan - - - - - - - - - - - - - - -

Kalkulus Fasial 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Kalkulus Oral 0 2 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

Trauma Oklusi + - - - - - - - - + - - -

Karies - - - - - - - - - - - + -

Keterlibatan Furkasi - - - - - - - - - - - - -

F. Etiologi
Lokal : 1) Iritasi : - Inisiasi : Plak - Predisposisi : Kalkulus dan spacing
2) fungsional : tidak ada
Sistemik : Tidak ada

G. Gambaran Klinis

A B C

Gambar 2. A. Terlihat gingiva mengalam hiperemi, oedem, papil gingiva membulat, resesi gingiva pada gigi 17-15, adanya
spacing diantara gigi 13-14 dan gigi 45-47, ekstrusi gigi 16, dan abfraksi gigi 44- 45 B. Terlihat gingiva hiperemi
dan eodem , papil gingiva membulat, adanya atrisi pada gigi anterior atas kanan dan kiri C. Terlihat gingiva
mengalami hiperemi, oedem, papil gingiva membulat , adanya spacing pada gigi 25-27, 35-37, 33-34, abfraksi pada
gigi 34, dan resesi gingiva pada gigi 25 dan 27.
H. Gambaran Radiografis

Gambar 3. Terdapat resorpsi tulang alveolar secara horizontal pada gigi


17,16,15,14,24,25,27,38,44,45,48 dan resorpsi tulang aveolar secara vertikal pada
gigi 37 dan 47

I. Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis serta pemeriksaan radiografis, didapatkan
diagnosis yaitu Periodontitis kronis tipe generalis

J. Rencana Perawatan
Fase Darurat :-
Fase I : Kontrol plak, skeling dan penghalusan akar, pada region 1,2,3,4
Fase II : Kuretase pada gigi 13,12,22,23,25,27,28,38,37,36,47,48
Fase III : Perawatan saluran akar gigi 25, Restorasi gigi 17,25,27
Fase IV : Kontrol berkala

K. Prognosis
Umum : Sedang (Tidak ada penyakit sistemik, keadaan umum baik, tidak ada
kebiasaan buruk, sosio ekonomi rendah, motivasi tinggi)
Lokal : Gigi 25 sedang (goyang ᵒ2, kerusakan tulang hingga 2/3 servikal)

L. Penatalaksanaan Kuretase gigi 17 – 14 dan 23 – 27


1. Persiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan :

Gambar 4. Alat dan bahan


a. Alat :
- Alat diagnostik
- Probe WHO
- Kuret Gracey
- Skeler ultrasonic
- Saliva ejector
- Sarung tangan dan masker
- Disposable syringe
b. Bahan :
- Larutan Povidone Iodine
- Larutan H 2 O 2 3%
- Aquabides
- Larutan anastesi lidokain 2% + adrenalin
- Anestesi topical
- Kapas dan kassa steril
2. Pasien membaca dan menandatangani informed consent.
3. Pemeriksaan umum keadaan pasien yaitu pengukuran tekanan darah dengan hasil 120/70
mmHg.
4. Tahap – tahap bedah kuretase :
a. Asepsis daerah kuret ekstra oral dan intra oral serta anastesi topikal dan anastesi
infilrasi
A B

C D

Gambar 5. A. Asepsis ekstraoral B. Asepsi intraoral C. Pengaplikasian anastasi topikal pada


mukosa bukal D. Teknik anastesi infiltrasi pada mukobukofold.

b. Kuret Gracey dimasukkan sampai ke dasar poket, dengan sisi tajam menghadap ke
gingiva, dan gingiva bagian labial ditahan dengan jari, kemudian ditarik dari apikal
kearah koronal. Setelah gingiva, sisi tajam dihadapkan ke arah sementum gigi,
kemudian ditarik dari apikal kearah koronal sepanjang akar gigi.
A
B

Gambar 6. A. Kuret Gracey dimasukan dasar poket B. Kuretase dilakukan dari arah apikal ditarik ke arah
koronal.

c. Kuret Gracey dimasukkan sampai ke dasar poket, dengan sisi tajam menghadap ke
ligamen periodontal dan tulang alveolar kemudian dikerok dari apikal ke arah
koronal sepanjang akar gigi
d. Sesudah bersih dari jaringan patologis, daerah kuret di irigasi dengan larutan H₂O₂
3% (hidrogen peroksida) 5 ml dan aquades steril 5 ml
Gambar 7. Daerah kuret diirigasi dengan H₂O₂ 3%

e. Gingiva dimassage dari apikal ke arah koronal untuk mengeluarkan darah dan
menebalkan gingiva.
f. Instruksi paska kuret :
- Makan makanan yang merangsang dihindari seperti panas, pedas, dan asam.
- Pasien diinstruksikan untuk makan makanan lunak, pengunyahan tidak dilakukan di
daerah operasi.
- Pada daerah kuretase, gigi dibersihkan dengan menggunakan kapas basah selama 3
hari, dilanjutkan dengan kasa basah 4 hari. Lalu setelah itu sikat dengan
menggunakan metode charter.
- Obat diminum sesuai anjuran.
- Apabila timbul rasa sakit dan perdarahan yang hebat dan tidak bisa diatasi, pasien
diminta segera kembali ke dokter gigi terdekat.
- Pasien diminta kontrol 1 minggu kemudian setelah kuretase.
M. Kontrol Pasca Kuret
- Anamnesis : Pasien tidak memiliki keluhan lagi.
- Pemeriksaan ekstra oral : tidak terdapat kelainan
- Pemeriksaan intraoral :

A B

Gambar 8. Kontrol I ( 8 hari setelah kuret) A. Pada gigi 17-14 terlihat papil gingiva hiperemi, tidak ada
pembesaran, bentuk ujung papil tumpul, BOP tidak dilakukan, konsistensi kenyal. Marginal gingiva gigi 17-15
hiperemi, tidak ada pembesaran, konsistensi kenyal dan posisi pada 1/3 servikal akar gigi 17-16, tepat di CEJ
pada gigi 15-14. Gingiva cekat gigi 17-14 berwarna merah muda, tidak ada pembesaran, tekstur licin dengan
konsistensi kenyal, terdapat resesi gingiva gigi 17-16 pada bukal 3mm dan palatal 2mm. B. Pada gigi 23-25
terlihat papil gingiva hiperemi, tidak ada pembesaran, bentuk ujung papil 23-24 segitiga dan 24-25 tumpul, BOP
tidak dilakukan, konsistensi kenyal. Marginal gingiva gigi 23-27 hiperemi, tidak ada pembesaran, konsistensi
kenyal dan posisi pada 1/3 servikal akar gigi 23,25,27, tepat di CEJ pada gigi 24. Gingiva cekat gigi 23-27
berwarna merah muda, tidak ada pembesaran, tekstur licin dengan konsistensi kenyal, terdapat resesi gingiva
gigi 23 pada bukal 1mm, gigi 25 pada bukal 2mmdan palatal 1mm, dan gigi 27 pada bukal 3mm dan palatal
3mm.

A B

Gambar 9. Kontrol II ( 15 hari setelah kuret) A. Pada gigi 17-14 terlihat papil gingiva hiperemi, tidak ada
pembesaran, bentuk ujung papil tumpul, BOP tidak dilakukan, konsistensi kenyal. Marginal gingiva gigi 17-
15 hiperemi, tidak ada pembesaran, konsistensi kenyal dan posisi pada 1/3 servikal akar gigi 17-16, tepat di
CEJ pada gigi 15-14. Gingiva cekat gigi 17-14 berwarna merah muda, tidak ada pembesaran, tekstur licin
dengan konsistensi kenyal, terdapat resesi gingiva gigi 17 pada bukal 3mm dan palatal 2mm, gigi 16 pada
bukal 4mm dan palatal 2mm. B. Pada gigi 23-25 terlihat papil gingiva hiperemi, tidak ada pembesaran, bentuk
ujung papil 23-24 segitiga dan 24-25 tumpul, BOP tidak dilakukan, konsistensi kenyal. Marginal gingiva gigi
23-27 hiperemi, tidak ada pembesaran, konsistensi kenyal dan posisi pada 1/3 servikal akar gigi 23,25,27, tepat
di CEJ pada gigi 24. Gingiva cekat gigi 23-27 berwarna merah muda, tidak ada pembesaran, tekstur licin
dengan konsistensi kenyal, terdapat resesi gingiva gigi 23-24 pada bukal 1mm, gigi 25 pada bukal 2mmdan
palatal 1mm, dan gigi 27 pada bukal 3mm dan palatal 3mm

A B

Gambar 10. Kontrol III ( 32 hari setelah kuret) A. Pada gigi 17-14 terlihat papil gingiva berwarna merah
muda, tidak ada pembesaran, bentuk ujung papil tumpul, BOP pada papil 17-15, konsistensi kenyal.
Marginal gingiva gigi 17-15 merah muda, tidak ada pembesaran, konsistensi kenyal dan posisi pada 1/3
servikal akar gigi 17-16, tepat di CEJ pada gigi 15-14. Gingiva cekat gigi 17-14 berwarna merah muda,
tidak ada pembesaran, tekstur licin dengan konsistensi kenyal, terdapat resesi gingiva gigi 17 pada bukal
3mm dan palatal 3mm, gigi 16 pada bukal 4mm dan palatal 4 mm. Poket pada gigi 17 bagian MB: 4mm
B: 3mm DB: 4mm MP: 4mm P: 4mm DP: 4mm, Poket pada gigi 16 bagian MB: 3mm B: 3mm DB: 3mm
MP: 2mm P: 3mm DP: 4mm, Poket pada gigi 15 bagian MB: 1mm B: 1mm DB: 2mm MP: 2mm P: 2mm
DP: 2 mm, dan poket pada gigi 14 bagian MB: 2mm B: 2mm DB: 2mm MP:1mm P:2mm DP:1mm. B.
Pada gigi 23-25 terlihat papil gingiva berwarna merah muda, tidak ada pembesaran, bentuk ujung papil
23-24 segitiga dan 24-25 tumpul, konsistensi kenyal. Marginal gingiva gigi 23-27 berwarna merah muda,
tidak ada pembesaran, konsistensi kenyal dan posisi pada 1/3 servikal akar gigi 23,25,27, tepat di CEJ
pada gigi 24. Gingiva cekat gigi 23-27 berwarna merah muda, tidak ada pembesaran, tekstur licin dengan
konsistensi kenyal, terdapat resesi gingiva gigi 23 pada bukal 1mm, gigi 24 pada bukal 2mm, gigi 25 pada
bukal 3 mm dan palatal 1mm, dan gigi 27 pada bukal 3mm dan palatal 4 mm. Poket pada gigi 23 bagian
MB: 1mm B: 2mm DB: 3mm MP:1mm P:1mm DP:2mm, Poket pada gigi 24 bagian MB: 1mm B: 2mm
DB: 1mm MP: 1mm P: 2mm DP: 3mm, Poket pada gigi 23 bagian MB: 2mm B: 3mm DB: 3mm MP:2mm
P:2mm DP:3mm, dan poket pada gigi 27 bagian MB: 3mm B: 2mm DB: 3mm MP:4mm P:4mm DP:3mm.

Anda mungkin juga menyukai