Anda di halaman 1dari 9

UTS(ujian tengah semester)

Mata kuliah :perbandingan madzhab fiqih


Dosen pengampu :Husnul Fatarib

Disusun oleh :

WIDIYA KUSUMANINGRUM (1602090062)

Kelas A
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
2017
Bagaimana pengaruh dari mazhab-mazhab fiqih yang tersebar di:

a. Semenanjung arab
b. Afrika
c. Eropa
d. Asia

Di antara negara yang berpenduduk mayoritas islam ada yang secara jelas menyatakan
dalam konstitusinya mazhab yang dianut seperti Malaysia dan Brunei Darussalam yang
bermazhab Syafi’i, Saudi Arabia yang bermazhab Hanbali dan Turki yang bermazhab Hanafi
sebagian yang lain, seperti Indonesia, tidak menyatakan secara resmi mazhab yang dianutnya
meskipun secara jelas mayoritas muslimnya bermazhab Syafi’i dan Mesir yang tidak
menyatakan mazhab meskipun secara jelas warganya kebanyakan bermazhab Hanafi.1
Dewasa ini muslim tersebar di berbagai kawasan dan negara. Berdasarkan data dari PBB
pada tahun 1998 jumlah muslim sebanyak 1.164.622.000 orang(19,64%) yang tersebar di 208
negara. Sementara itu, penduduk dunia sebanyak 5.929.839.000 orang, yang menghuni 238
negara. Sampai dengan tahun 1990 jumlah muslim bekas Uni Soviet. Ketika komunisme
mengalami kehancuran, muslim di bekas negara tersebut kembali mempraktikkan ajaran
islam.mereka adalah komunitas sunni 83%, komunitas syi’i 16% dan komunitas lain 1%.
Muslim menyebar di beberapa negara Asia dan Afrika. dalam kedua benua itu dipilah
menjadi sembilan kawasan:
a. Asia Tenggara: Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philiphina Singapura, dan
Muangthai.
b. Asia Selatan: Bangladesh,Butan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan dan Srilanka.
c. Asia Tengah: Azerbaijan, chechnia, Dagestan, Ingushetia, Kabardino-Balkania,
kajakstan, kirgiztan, tajikistan, Turkmenistan, Usbekistan. Disamping itu, masuk
dalam kawasan ini Afganistan dan Turki.2
d. Timur Tengah : Bahrain, Irak, Iran, Yordania,Kwait, Libanon, Oman, Qatar, Saudi
Arabia, Syiria, Uni Emirat Arab, dan Yaman.
e. Afrika Barat : Chad, Gambia, Guinea, Kamerun, Mali, Mauritania, Nigeria, Nigeria
Selatan, Senegal dan Syiera Leone.

1
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2008), h.475.
2
Cik Hasan Bisri, Model Penelitian Fiqh (Paradigma Penelitian Fiqh Dan Fiqh Penelitian), (Bogor:
Kencana, 2003), h. 244.
f. Afrika Utara: Aljazair, Mesir, Libia, Maroko dan Tunisia.
g. Tanduk Afrika : Chad Timur, Djibauti, Eriteria, Somalia, Ethiophia, dan Sudan.
h. Afrika Tengah dan Timur : Burundi, Kenya, Luanda, Tanzania, dan Uganda.
i. Afrika Selatan : Malawi dan Afrika Selatan.

A. Semenanjung arab
Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5% muslim didunia dan didominan didaerah
semenanjung arab.3 Penyebarluasan mazhab Hanbali juga sangat besar, pada zamannya
mazhab Hanbali menjadi mazhab resmi di kerajaan Arab Saudi. Ibnu Taimiyah dan Ibnu
Qayyim Al-Jauziah merupakan murid dari Imam Ahmad bin Hanbal yang berperan dalam
menyebarluaskan dan mengembangkan mazhab Hanbali.4
Dalam menetapkan hukum Imam Ahmad bin Hanbal menggunakan Al-Qur’an dan
Al-Hadis sebagai sumber hukumnya, kemudian menerima dan menganalisis perkataan-
perkataan sahabat, dan dalam keadaan-keadaan tertentu dia melakukan kajian analogis.
Dalam penyebarluasan mazhab, Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim Al-Jauziah salah
seorang yang berpera. Yang keduanya mempunyai latar belakang sifat dan pemikiran
yang berbeda yaitu berwatak kasar (Ibnu Taimiyah ) dan berwatak halus (Ibnu Qayyim
Al-Jauziah ), tetapi tetap dalam rumpun mazhab yang sama.
Pengaruh mazhab Ahmad Bin Hanbali dikalangan masyarakat yang menganutnya
yaitu :
1. Di semenanjung arab apabila ada seseorang yang telah mencuri lebih dari 3
kali maka dikenakan hukuman potong tangan kiri
2. Kecenderungan masyarakat yang bermazhab ahmad bin hanbal ,metode atau
cara berdakwah meraka ada yang menggunakan cara kasar maksudnya kasar
yaitu tegas dalam penyampaiannya dan juga cara halus, walaupun cara
menyampaikannya berbeda-beda tetapi tujuannya tetap sama.
3. Pengaruh mazhab Hanbali di Semenanjung Arab dalam menentukan arah
kiblatnya orang yang jauh adalah arah di mana letaknnya ka’bah berada,
bukan ka’bah itu sendiri.5

3
Ibid h. 244.
4
Marzuki, Pengantar Studi Hukum Islam, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013), h. 274-275.
5
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta: Lentera, 2013), h 73.
4. Pengaruh mazhab Hanafi di Semenanjung Arab dalam masalah Mandi junub
adalah kalau sebelum tidur ia telah memikirkan hal-hal yang nikmat, maka ia
tidak diwajibkan mandi, karena basah yang tidak jelas itu.6
B. Afrika
Negara ini bermazhab Maliki serta diikuti oleh sekitar 25% muslim diseluruh dunia.
Mazhab ini didominan di negara Afrika Barat dan Utara. Pada masa sekarang ini mazhab
Maliki berkembang di Maroko, Aljazair, Tunisia serta Kuwait. Penganut mazhab ini
berjumlah 45 juta orang.7
Perkembangan mahzab maliki tidak dapat lepas dari jasa para murid yang telah
meriwayatkan dan menyebarkan mahzabnya setelah beliau wafat. Mereka berhasil
memperluas pembahasan manhaj dan perinciannya. Mahzab imam malik tersebar di
negeri hijaz karena di situlah ia lahir dan berkembang, juga tersebar di mesir sezaman
sam imam masih hidup, ditunisia, al-jazair, dan maroko, torablus dan sudan, dan dominan
bashrah dan baghdad dari waktu ke waktu. Kitab Al-Muwaththa’ merupakan sa;ah satu
faktor utama bagi tersebarnya mahzab maliki di negeri-negeri islam. Hasil karya sang
imam ini telah membuat mahzabnya terkenal sejauh negeri islam membentang, apalagi ia
di tulis pada zaman yang tidak mudah untuk melakukan itu karena sulitnya sarana
pendukung.8
Dalam menetapkan suatu hukum imam maliki bersumber pada Al-Qur’an dan Al-
Hadis, kemudian analisis terhadap tradisi lokal, serta fatwa-fatwa sahabat. Kalau
kesemuanya itu tidak menjawab terhadap berbagai persoalan furu’iyah yang dihadapinya,
Imam Malik melakukan kajian analogis, Mashlahah Al-Mursalah, Istihsan Dan Al-
Dzari’ah. Yang dimaksud ialah yang mengikat ketentuan hukum dengan pengertian atau
makna yang sesuai dengan yang sepantas mungkin bagi perbuatan-perbuatan hukum.
Atau dengan perkataan lain, mengambil pengertian yang maksuk akal yang cocok bagi
kemaslahatan dan maksud tujuan syari’at, sehinnga bisa di jadikan dasar ketentuan
hukum untuk soal-soal yang bersangkutan. Mahzab maliki di masyarakat yaitu
membolehkannya menahan orang yang dituduh mencuri, bahkan para ulama pengikutnya
membolehkan memukulnya, karena pemukulan terhadap si tertuduh itu, menurut mereka,
mengandung 2 kepentingan :
1. Sebaga usaha untuk mencari bukti atau mendapatkan barang yang di curinya.

6
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab,..h. 30.
7
Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, (Semarang: Pustaka Rizky Putra,
1997), h. 122.
8
Rasyad Hasan Khalil,Tarikh Tasyri’,(Jakarta: Amzah,2009), H.184.
2. Di Afrika yang bermazhab Maliki adalah Untuk di jadikan contoh dan menakut-
nakuti bagi orang-orang atau pencuri-pencuri lainnya, akan tetapi tidak boleh di
jadikan alat untuk pengakuan. Artinya bahwa pengakuan tertuduh yang
dinyatakan pada saat pemukulannya tidak boleh dianggap berharga dalam
pembuktian. Pendapat tentang bolehnya pemukulan si tertuduh ini sama dengan
apa yang kita kenal yang berlaku di romawi, eropa pada abad-abad pertengahan
dan di dalam hukum cina dahulu.9
C. Eropa
Afganistan dan Turki merupakan benteng mazhab Hanafi. Mayoritas muslim di
Bangladesh dan Pakistan menganut mazhab Hanafi sekitar 45%. Pada masa sekarang ini
mazhab Hanafi adalah mazhab resmi di negara Mesir, Turki, Syiria, dan Libanon.10
Pengaruh mazhab Hanafi dalam masyarakat yang menganut mazhab ini yaitu salah
satunya Mustafa Kamal Pasha pernah anti bahasa Arab dalam rangka nasionalisme
dengan menggunakan bahasa Turki dalam adzan dan shalat maka sesungguhnya ia
dipengaruhi oleh mazhab Hanafi yang membolehkan bacaan shalat dengan bahasanya
sendiri, kendati Imam Hanafi sendiri tidak mengamalkannya.11Mazhab Hanafi merupakan
mazhab fiqh islam yang pertama muncul dari kalangan sunni, dan bercorak rasional yang
berkedudukan di Kufah.12
Faktor utama yang mendorong tersebarnya mahzab Hanafi di berbagai negeri adalah
sebagai berikut :
1. Banyaknya murid imam Abu Hanifah yang menyebarkan dan menjelaskan tentang
mahzab ini, terutama teori dasar mahzab dan berbagai permasalahan yang menjadi
objek perbedaan dalam mahzab. Hal tersebut dilakukan dengan cara
menjelaskannya kepada masyarakat walaupun perbedaan ini tidak begitu banyak.
Selain menjelaskan mahzab, mereka juga membentengi mahzab hanafi dari
berbagai tuduhan dengan cara diskusi ilmiah.
2. Di jadikan sebagai mahzab resmi dinasti absyah selama lebih dari 5 abad yang di
terapkan pada setiap negeri-negeri islam lainnya yang berada di bawah kekuasaan
khilafah.

9
Sobhi Mahmassani,Filsafat Hukum Dalam Islam,(Bandung: Pt Alma’arif,1976), H.185-186.
10
Ibid., h. 119.
11
Muh Zuhri, Hukum Islam dalam Lintasan Sejarah, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1996), h.
102.
12
Dede Rosyada, Hukum Islam dan Pranata Sosial (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), h.139.
3. Pengangkatan Abu Yusuf sebagai hakim di baghdad oleh khalifah Harun Ar-
Rasyid, sehinnga stiap hakim daerah harus merujuk kepada keputusan beliau
dalam keputusan perkara. Dan dalam penyeleksian calon hakim yang akan terpilih
adalah yang bermahzab hanafi sehinnga hal ini membantu tesebarnya mahzab.
4. Perhatian para fuqaha mahzab dalam menyebarkan mahzab mereka dengan cara
menggali illat dan menerapkannya dalam berbagai permasalahan yang baru
muncul, mengumpulkan setiap masalah furu’iyah mahzab dengan membentuk
kaidah-kaidah umum yang akan menghimpun semua masalah yang ada. Dengan
demikian mahzab hanafi memiliki khazanah teori yang sangat banyak, bernilai
tinggi, menghimpun hasil ijtihad para ulama besar dengan ciri utama adanya
kupasan masalah secara mendalam dan teliti.13
Dalam menetapkan suatu hukum Imam Abu Hanifah menggunakan Al-Quran Al-
Sunnah sebagai sumber hukum kesatu dan kedua. Kemudian, kalau keduanya tidak secara
tegas menyatakan ketetuan ketentuan hukum persoalan yang sedang dakajinya, dia
mempelajarinya dari perkataan sahabat, baik dalam bentuk ijma’ maupun fatwa. Kalau
ketiganya tidak menyatakan secara eksplisit ketentuan hukum persoalan-persoalannya itu
dia mengkaji dengan akal lewat qiyas dan istihsan, atau melihat tradisi-tradisi yang
berkembang dalam msyarakat yang ditatatinya secara bersama-sama. Dengan
kemampuannya merumuskan pedoman secara kaidah-kaidah dalam ijtihadnya ini, Abu
Hanifah dinilai oleh para ulama fiqih sebagai seorang mujtahid mustqil, yang mampu
melakukan kajian kajian fiqih secara mandiri, dan tercipta mazhab fiqih yang dinisbahkan
pada dirinya.14
Bagi seluruh warga negara berlaku mahzab hanafi sebagai mahzab resmi. Bahkan
mahzab ini berlaku juga bagi golongan sunni di alam masalah-masalah fatwa dan
pengadilan syariat, sepanjang mengenai soal-soal yang berkenaan dengan masalah hukum
keluarga. Seperti hukum waris, wakaf, nafkah dan lain-lain menggunakan mahzab hanafi,
pemerintah sudah mempersiapkan rencana undang-undang hukum waris dan beberapa
masalah hukum keluarga.15
Pengaruh mazhab hanafi dikalangan masyarakat yang menganutnya, akan
mempengaruhi diberbagai aspek, antara lain :

13
Rasyad Hasan Khalil,Tarikh Tasyri’...h.177.
14
Ibid., h.141.
15
Sobhi Mahmassani,Filsafat Hukum Dalam Islam...h.117.
1. Apabila sesorang melakukan pencurian lebih dari 3 kali tidak dikenakan potong
tangan kiri, tetapi dikenakan potong tangan kanan,
2. Kecenderungan masyarakat yang bermazhab hanafi pemikirannya kritis.
3. Kecenderungan masyarakat yang bermazhab hanafi pemikirannya rasionalis.
4. kecenderungan masyarakat tidak mempercayai apapun yang tidak bisa dipikirkan
oleh akal atau ra’yu.
5. Pengaruh mazhab Hanafi di Eropa dalam menentukan arah kiblatnya orang yang
jauh adalah arah di mana letaknnya ka’bah berada, bukan ka’bah itu sendiri.16
D. Asia
Di Asia Tenggara antara lain Brunei Darussalam, Indonesia,dan Malaysia menganut
mazhab Syafi’i sekitar 28%, yang menganut mazhab Syafi,i di dunia. Dan menjadi
mazhab resmi di Brunai Darussalam dan Malaysia.17Syafi’i melakukan kajian hukum dan
mengeluarkan fatwa-fatwa fiqh, bahkan menyusun metodologi kajian hukum yang
cenderung memperkuat posisi tradisionalisme, serta mengkritik kajian rasional, baik
aliran Madina maupun Kufah. Dalam konteks kajian fiqhnya, Al-Syafi’i mengemukakan
pemikiran, bahwa hukum islam itu harus bersumber dari al-qur’an, hadist serta ijma.
Kemudian kalau ketiganya belum memaparkan ketentuan hukum yang jelas dan pasti
mengenai persoalan-persoalan furu’ yang dihadapinya, syafi’i mempelajari perkataan-
perkataan sahabat, dan baru terakhir melakukan qiyas dan istishab. 18Imam syafi’i tidak
kaku dalam pengambilan hukum dan tanggap terhadap kedaan lingkungan tempat beliau
menentukan hukum, sehingga tidak segan-segan untuk mengubah penetapan yang semula
telah ia lakukan untuk menggantikan dengan hukum yang baru, karena berubah kedaan
lingkungan yang dihadapi. Karena pendiriannya yang demikian itu, muncullah apa yang
disebut Qaul Qadim sebagai hasil ijtihadnya yang pertama dan Qaul Jadid sebagai
pengubah keputusan hukum yang pertama.
Pengaruh dari mazhab syafi’i dikalangan msyarakat yang menganutnya :
1. Kecendrungan masyarakat menggap bahwa air yang terkena najis. air yang sedikit
dan kurang dari dua kullah atau kurang dari ukuran yang telah ditentukan, tidak
dikategorikan air muttajanis, walaupun air itu berubah atau tidak.
2. Kecenderungan masyarakat menggap bahwa bilangan solat jumat itu harus sudah
mencapai 40 orang. Sebagai alasan adalah bahwa rasulullah pernah solat

16
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab,...h 73.
17
“Cik Hasan Bisri, “Model Penelitian Fiqh.... h.245.
18
Ibid.,h. 149.
dimadinah dengan 40 orang jamaah jadi masyarakat menggap bahwa jika jamaah
solat jumat kurang dari 40 orang maka dianggap tidak memenuhi syarat sahnya
solat jumat.
3. masyarakat menggap bahwa berbicara ketika khutbah sedang berlangsung
hukumnya tidak haram , karena mendengarkan khutbah itu hukumnya sunnah,
alasannya adalah suatu ketika umar bin khattab berkhutbah dan beliau menegur
usman bin affan yang terlambat datang ke masjid.19
4. Pengaruh mazhab Syafi’i dalam menentukan arah kiblat ialah wajib menghadap
ka’bah itu sendiri, baik bagi orang yang dekat maupun bagi orang yang jauh. Jika
dapatt mengetahui arah ka’bah itu sendiri secara pasti, maka ia harus
menghadapinya ke arah tersebut. Tapi bila tidak, maka cukup dengan perkiraan
saja. Yang jelas bahwa orang yang jauh pasti tidak dapat membuktikann
kebenaran pendapat ini dengn tepat, karena ia merupakan perintah yang mustahil
untuk dilakukannya selama bentuk bumi ini bulat. Maka dari itu, kiblat bagi orang
yang jauh harus menghadap ke arahnya, bukan pada ka’bah itu sendiri.20

19
Suyatno, Dasar-Dasar Imu Fiqh Dan Ushul Fiqh, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h.61-62.
20
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab,..h 73.
Daftar pustaka

Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2008).

Cik Hasan Bisri, Model Penelitian Fiqh (Paradigma Penelitian Fiqh Dan Fiqh Penelitian),
(Bogor: Kencana, 2003).

Dede Rosyada, Hukum Islam dan Pranata Sosial (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996).

Marzuki, Pengantar Studi Hukum Islam, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013).

Muh Zuhri, Hukum Islam dalam Lintasan Sejarah, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1996)

Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta: Lentera, 2013).

Rasyad Hasan Khalil,Tarikh Tasyri’,(Jakarta: Amzah,2009).

Sobhi Mahmassani,Filsafat Hukum Dalam Islam,(Bandung: Pt Alma’arif,1976).

Suyatno, Dasar-Dasar Imu Fiqh Dan Ushul Fiqh, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011).

Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, (Semarang: Pustaka Rizky
Putra, 1997).

Anda mungkin juga menyukai