Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FIQH IBADAH

Tentang
ZAKAT FITRAH

Dosen Pembimbing : Andi Nova, M.Pd

Disusun Oleh :
SEMESTER : I G (HES)

Kelompok 12 :

- Laila Ramdani
- Nur Hajijah
- M. Roihan
- Ali Imran
- Dahlin Anggina

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal


(STAIN MADINA)
T.A. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Zakat Fitrah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Panyabungan, Januari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
A. Pengertian Zakat Fitrah ............................................................... 3
B. Niat Zakat Fitrah .......................................................................... 3
C. Syarat Wajib Zakat Fitrah............................................................ 4
D. Jenis Barang zakat Fitrah dan Jumlahnya ................................... 4
E. Waktu Membayar Zakat fitrah ..................................................... 5
F. Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah ................................ 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 8
A. Kesimpulan .................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yang mendorong penulisan makalah ini adalah niat untuk
memberikan nasehat dan peringatan akan kewajiban zakat yang telah
diremehkan oleh kebanyakan kaum muslimin, mereka tidak mengeluarkanya
sebagaimana cara yang disyariatkan, meski perkara ini adalah besar, dan
merupakan salah satu dari lima rukun Islam di mana bangunan Islam tidak
akan tegak tanpanya.
" Islam dibangun di atas lima landasan: Syahadat bahwa tiada Tuhan
selain Allah, dan Muhamad utusan Alah, menegakan sholat, menunaikan
zakat, puasa ramadhon dan haji." (QS: Bukhori, Muslim).
Ini menunjukkan bahwa zakat merupakan bagian penting dalam
kehidupan umat Islam. Bahkan pada masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq
orang-orang yang enggan berzakat diperangi sampai mereka mau berzakat.
Itu karena kewajiban berzakat sama dengan kewajiban mendirikan sholat.
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh,
mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi
Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati”. (Q.S. Al- Baqarah : 277).
Kewajiban zakat atas muslim adalah di antara kebaikan Islam yang
menonjol dan perhatianya terhadap urusan para pemeluknya, hal itu karena
begitu banyak manfaat zakat dan betapa besar kebutuhan orang-orang fakir
kepada zakat.
Kitab dan sunnah serta ijma' telah menunjukan kewajibanya, barang
siapa mengingkari kewajibanya maka ia adalah kafir dan murtad dari Islam
dan harus diminta agar bertaubat, jika tidak bertaubat dibunuh, dan barang
siapa kikir dengan enggan mengeluarkan zakat atau mengurangi sesuatu
darinya maka ia termasuk orang-orang dzolim yang berhak atas sangsi dari
Allah SWT, Allah SWT berfirman:

1
" Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang
Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan
itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.
Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari
kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di
bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS: Ali-Imron;
180).
Namun sayang, zakat yang seharusnya menjadi potensi ekonomi umat
yang sangat baik, pada umumnya belum digarap secara baik. Akibatnya
kemiskinan di kalangan umat Islam jumlahnya masih cukup banyak. Padahal
kita pun tahu bahwa kemiskinan dan kemelaratan merupakan bibit potensial
untuk kemurtadan dan kekufuran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian zakat fitrah?
2. Bagaimana niat zakat fitrah?
3. Apa saja syarat wajib zakat fitrah?
4. Apa saja jenis barang zakat fitrah dan jumlahnya?
5. Kapan waktu membayar zakat fitrah?
6. Siapa saja orang yang berhak menerima zakat fitrah?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat Fitrah


Maksud kalimat “zakat fitrah” adalah zakat untuk badan, jiwa.
Karena itu disebut zakat fitrah yang artinya zakat untuk asal penciptaan.
Istilah yang lebih tepat, dan yang disebutkan dalam hadis adalah zakat
fitri. Karena zakat ini dikeluarkan saat waktu fitri, yaitu masyarakat tidak lagi
berpuasa.
Zakat fitrah secara istilah adalah zakat yang wajib ditunaikan setelah
menyelesaikan ramadhan, sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari
segala perbuatan sia-sia dan ucapan jorok.
Zakat Fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas priadi Muslimin; kecil
atau besar, lelaki atau perempuan, budak atau merdeka (sabiq 1993;126).

B. Niat Zakat Fitrah

‫نَ َويْتُ ا َ ْن ا ُ ْخ ِر َج َزكَاةَ ا ْل ِف ْط ِر ع َْن نَ ْفس ِْى فَ ْرضًا ِهللِ تَعَال‬


Artinya : Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah pada diri saya sendiri,
fardhu karena Allah Ta'ala

Niat adalah amalan hati, karena itu, ulama sepakat tidak boleh
melafalkan niat. melafalkan niat, sama sekali tidak pernah diajarkan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun para sahabat.
Inti niat adalah keinginan untuk melakukan ibadah tersebut karena Allah.
Seseorang dianggap telah memiliki niat zakat fitrah, ketika dia sudah
memiliki keinginan untuk menyerahkan sejumlah beras sebagai zakat fitrah,
ikhlas karena Allah.

C. Syarat Wajib Zakat Fitrah

3
Syarat wajib zakat fitrah ada tiga:
1. Islam
Zakat ini wajib bagi setiap kaum muslimin: orang merdeka maupun
budak, laki-laki maupun wanita, anak maupun dewasa.
Berdasarkan hadis Ibn Umar: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mewajibkan zakat fitrah…. kepada setiap budak atau orang
merdeka, laki-laki atau wanita, anak maupun dewasa, dari kalangan kaum
muslimin…(HR. Bukhari).
2. Memiliki bahan makanan lebih dari satu sha’ untuk kebutuhan dirinya dan
keluarganya, selama sehari semalam ketika hari raya
3. Telah masuk waktu wajibnya pembayaran zakat, yaitu ketika terbenamnya
matahari di hari puasa terakhir, menjelang tanggal satu syawal.
Berdasarkan hadis Ibn Umar,

َ ‫سلَّ َم فَ َر‬
َ‫ض َزكَاةَ ا ْل ِف ْط ِر ِم ْن َر َمضَان‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬ ُ ‫أَنَّ َر‬
َ ِ‫سو َل هللا‬
Artinya; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri
setelah ramadhan…(HR. Bukhari).
Orang yang meninggal sebelum terbenamnnya matahari di hari
terakhir Ramadhan, dia tidak wajib zakat. Demikian pula bayi yang
dilahirkan setelah terbenamnya matahari di hari terakhir ramadhan, juga
tidak wajib zakat.

D. Jenis Barang zakat Fitrah dan Jumlahnya


Barang yang wajib dizakatkan adalah kurma, gandum, atau jenis
makanan pokok suatu daerah dan boleh dibayar dengan uang. [an nuri
1995:502]. Dari Ibn Umar radliallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,

‫ير‬ َ ‫ أ َ ْو صَاعًا ِم ْن‬،‫سلَّ َم َزكَاةَ ال ِف ْط ِر صَاعًا ِم ْن ت َ ْم ٍر‬


ٍ ‫ش ِع‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫ص َّلى هللا‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫فَ َرضَ َر‬
َّ ‫سو ُل‬
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah dengan satu
sha’ kurma atau satu sha’ gandum…(HR. Bukhari)

Dari Abu said al khudri radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

4
‫ج يَ ْو َم ال ِف ْط ِر صَاعًا ِم ْن َطعَ ٍام‬
ُ ‫ُكنَّا نُ ْخ ِر‬
Kami mengeluarkan zakat fitrah pada hari raya dengan satu sha’ makanan.(
HR. Bukhari & Muslim)
Untuk muslim Indonesia umumnya dengan beras sebanyak 3,1 liter
atau 2,5 kg. Atau bisa diganti dengan uang senilai 3,1 liter atau 2,5 kg
makanan pokok(beras) yang harus dibayarkan.

E. Waktu Membayar Zakat fitrah


Menurut imam syafa’i boleh mengeluarkan zakat sejak permulaan
bulan Ramadhan, sedangkan menurut imam Malik dan Ahmad; boleh
mengeluakan zakat fitrah sejak sehari atau dua hari sebelum hari raya idul
fitri.

‫ َوكَانُوا يُ ْع ُطونَ قَ ْب َل ال ِف ْط ِر ِب َي ْو ٍم أ َ ْو يَ ْو َمي ِْن‬،‫ع ْن ُه َما يُ ْع ِطيهَا الَّ ِذينَ يَ ْق َبلُونَهَا‬


َ ُ‫َّللا‬ ُ ُ‫كَانَ ا ْبن‬
َّ ‫ع َم َر َر ِض َي‬
AIbn Umar radliallahu ‘anhu, bahwa beliau membayar zakat fitrah kepada
panitia penerima zakat fitrah. Mereka (para sahabat) menyerahkan zakat
fitrah sehari atau dua hari sebelum hari raya. (HR. Bukhari secara muallaq,
keterangan hadis no. 1511).
Waktu wajib membayar zakat fitrah adalah ketika terbenam matahari
pada malam Idul Fitri. Adapun beberapa waktu dan hukum membayar zakat
fitrah pada waktu itu adalah :
1. Waktu mubah, yaitu awal bulan Ramadhan sampai hari penghabisan
Ramadhan.
2. Waktu wajib, yaitu mulai terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.
3. Waktu sunah, yaitu sesudah sholat subuh sebelum sholat Idul Fitri.
4. Waktu makruh, yaitu sesudah sholat Idul Fitri tetapi sebelum terbenam
matahari pada hari raya Idul Fitri.
5. Waktu haram, yaitu sesudah terbenam matahari pada hari raya Idul Fitri.
Apabila terlambat membayar zakat sesudah sampai tahunnya dan
harta itu sudah di tangannya, yang menerima zakat pun sudah ada. Maka jika
benda itu hilang, ia wajib mengganti zakatnya itu karena kelalaiannya.

5
F. Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah
Allah telah menetapkan siapa-siapa ang berhak menerima zakat fitrah
dan zakat mall. Sebagaimana firmannya

ِ ‫الرقَا‬
‫ب َوا ْل َغ ِار ِمينَ َو ِفي‬ ِّ ِ ‫علَ ْيهَا َوا ْل ُم َؤلَّفَ ِة قُلُوبُ ُه ْم َو ِفي‬
َ َ‫ام ِلين‬ ِ ‫ين َوا ْل َع‬ ِ ‫ص َد َقاتُ ِل ْلفُ َق َر‬
َ ‫اء َوا ْل َم‬
ِ ‫سا ِك‬ َّ ‫ِإ َّن َما ال‬
‫ع ِلي ٌم َح ِكي ٌم‬
َ ُ‫َّللا‬ ِ َّ َ‫سبِي ِل فَ ِريضَةً ِمن‬
َّ ‫َّللا َو‬ َّ ‫َّللا َواِب ِْن ال‬ِ َّ ‫سبِي ِل‬
َ
Artinya: "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk
jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu
ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana."(at-taubah:60).
Dalam ayat diatas, terdapat delapan golongan yang berhak menerima
zakat tetapi untuk zakat fitrah haruslah diutamakan untuk fakir miskin.
1. Orang fakir: yaitu tidak mempunyai mata pencaharian tetap dan tidak ada
yang menanggung kebutuhan hidup sehari-harinya.
2. Orang miskin: mempunyai mata pencaharian tetapi penghasilannya tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Amil: yang mengurusi zakat, mulai dari pengumpulan sampai dengan
pembagian kepada yang berhak.
4. Hamba Sahaya: orang yang menjadi budak dan dapat diperjualbelikan.
5. Fi Sabilillah: yang memperjuangkan agama Islam.
6. Muallaf :
a. Orang yang baru masuk Islam dan imannya belum teguh.
b. Orang Islam yang berpengaruh dalam kaumnya.
c. Orang Islam yang berpengaruh terhadap kafir.
d. Orang yang menolak atau menangani kejahatan orang yang anti zakat.

7. Orang yang berhutang :


a. Orang yang berhutang karena mendamaikan dua orang yang berselisih.
b. Orang yang berhutang untuk kepentingan dirinya yang dibolehkan.

6
c. Orang yang berhutang karena menjamin utang orang lain, sedangkan
dia dan orang yang dijamin tidak mampu membayar.
8. Ibnu Sabil atau musafir : orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan
maksiat.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

7
Zakat Fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas priadi Muslimin; kecil
atau besar, lelaki atau perempuan, budak atau merdeka (sabiq 1993;126).
Syarat wajib zakat fitrah ada tiga:
1. Islam. Zakat ini wajib bagi setiap kaum muslimin: orang merdeka maupun
budak, laki-laki maupun wanita, anak maupun dewasa.
2. Memiliki bahan makanan lebih dari satu sha’ untuk kebutuhan dirinya dan
keluarganya, selama sehari semalam ketika hari raya
3. Telah masuk waktu wajibnya pembayaran zakat, yaitu ketika terbenamnya
matahari di hari puasa terakhir, menjelang tanggal satu syawal.
Jenis barang zakat fitrah dan jumlahnya untuk muslim Indonesia
umumnya dengan beras sebanyak 3,1 liter atau 2,5 kg. Atau bisa diganti
dengan uang senilai 3,1 liter atau 2,5 kg makanan pokok(beras) yang harus
dibayarkan.
Adapun beberapa waktu dan hukum membayar zakat fitrah pada
waktu itu adalah :
1. Waktu mubah, yaitu awal bulan Ramadhan sampai hari penghabisan
Ramadhan.
2. Waktu wajib, yaitu mulai terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.
3. Waktu sunah, yaitu sesudah sholat subuh sebelum sholat Idul Fitri.
4. Waktu makruh, yaitu sesudah sholat Idul Fitri tetapi sebelum terbenam
matahari pada hari raya Idul Fitri.
5. Waktu haram, yaitu sesudah terbenam matahari pada hari raya Idul Fitri.
Apabila terlambat membayar zakat sesudah sampai tahunnya dan
harta itu sudah di tangannya, yang menerima zakat pun sudah ada. Maka jika
benda itu hilang, ia wajib mengganti zakatnya itu karena kelalaiannya.
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk
jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu
ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana."(at-taubah:60).

B. Saran
1. Sebaiknya kita menunaikan ibadah zakat untuk menyempurnakan rukun
Islam kita.
2. Kita harus membayar zakat agar kita dapat menolong orang yang lemah
dan menderita.
3. Kita harus membayar zakat di waktu dan orang yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

8
Antoni, dkk, Al-islam Kemuhammadiyaan (Plembang: Universitas Muhammdiyah
Palembang, 2014)

http://indonesia-admin.blogspot.co.id/2010/02/makalah-zakat-fitrah.html

http://www.konsultasisyariah.com/panduan-bayar-zakat-fitrah-bagian-01/

http://www.konsultasisyariah.com/panduan-zakat-fitrah-bagian-02/

http://anekamakalahkita.blogspot.co.id/2013/01/makalah-agama-islam-tentang-
zakat.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai