Anda di halaman 1dari 46

TABEL PEMERIKSAAN MANDIRI MATERI MUATAN RANCANGAN PERDA TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KENDAL

NOMOR :
TANGGAL :

Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di


NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
1 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN
STRATEGI PENATAAN
RUANG
1.1. Tujuan Penataan 1. mendukung tujuan Tujuan penataan ruang Pasal 2: 1. Sudah sesuai dengan prioritas
Ruang penataan ruang yang sejalan dengan yang ada Penyelenggaraan penataan ruang RPJMD Kabupaten Kendal Tahun
tercantum pada RTR di didalam RPJMD dan selaras wilayah bertujuan mewujudkan ruang 2016-2021.
atasnya (RTRW nasional dengan yang tercantum wilayah sebagai kota industri yang 2. Sudah sesuai dengan potensi
dan rencana rincinya, didalam Revisi RTRW didukung oleh pertanian, produktif, unggulan yang akan
serta RTRW provinsi dan Provinsi Jawa Tengah prospektif, dan berkelanjutan dikembangkan serta
rencana rincinya); menuju penguatan ekonomi kecenderungan perkembangan
2. mengacu pada Rencana masyarakat yang adil dan sejahtera. pembangunan di kabupaten saat
Pembangunan Jangka ini
Panjang Daerah (RPJPD) 3. Sudah sesuai dengan hasil
kabupaten; integrasi dokumen KLHS RTRW
3. mengakomodasi fungsi Kabupaten Kendal
dan peran kabupaten
yang telah ditetapkan
dalam RTRW nasional,
serta RTRW provinsi;
4. memperhatikan isu
strategis, potensi
unggulan, dan
karakteristik wilayah
kabupaten;
5. jelas, spesifik, terukur
dan dapat dicapai dalam
jangka waktu
perencanaan 20 (dua
puluh) tahun; dan
6. tidak bertentangan
dengan peraturan
perundang-undangan.
1
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
1.2. Kebijakan Penataan 1. mampu menjabarkan 1. Perda Kab Kendal No.13 Pasal 3 ayat (2) : 1. Sudah sesuai dengan visi dan
Ruang tujuan penataan ruang Tahun 2013 tentang Kebijakan perencanaan ruang wilayah misi RPJMD Kabupaten Kendal
wilayah kabupaten; LP2B, sehingga strategi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Tahun 2016-2021.
2. mampu menjawab isu pengembangan kawasan terdiri atas: 2. Sudah sesuai dengan dokumen
strategis di wilayah peruntukan pertanian a. pengembangan dan pemantapan perencanaan sektor terkait
kabupaten; dilanjutkan pada pusat-pusat pelayanan secara 3. Sudah menjabarkan tujuan
3. mempertimbangkan pemanfaatan dan berhierarki; penataan ruang wilayah
kapasitas sumber daya pengendalian kawasan b. pengembangan dan pemantapan
yang dimiliki; dan LP2B. sistem prasarana wilayah;
4. tidak bertentangan 2. Strategi pengembangan c. pengendalian dan pelestarian
dengan peraturan kawasan peruntukan kawasan lindung;
perundang-undangan. industri yang d. pengembangan kawasan pertanian
menyesuaikan konsep produktif dan prospektif;
pengembangan industri e. pengembangan kawasan
pada RTRWP. perikanan;
f. pengembangan kawasan
peruntukan industri;
g. pengembangan kawasan
permukiman;
h. peningkatan fungsi kawasan
pertahanan dan keamanan negara;
dan
i. pengembangan kawasan strategis
kabupaten.
1.3. Strategi Penataan 1. menjabarkan kebijakan 1. Perda Kab Kendal No.13 Pasal 4: 1. Sudah sesuai dengan visi dan
Ruang penataan ruang wilayah Tahun 2013 tentang misi RPJMD Kabupaten Kendal
(1) Strategi pengembangan dan
kabupaten; LP2B, sehingga strategi Tahun 2016-2021.
pemantapan pusat-pusat
2. harus dapat dijabarkan pengembangan kawasan 2. Sudah sesuai dengan dokumen
pelayanan secara berhierarki
secara spasial dalam peruntukan pertanian perencanaan sektor terkait
sebagaimana dimaksud dalam
rencana struktur ruang dilanjutkan pada 3. Sudah menjabarkan kebijakan
Pasal 3 ayat (2) huruf a meliputi:
dan rencana pola ruang pemanfaatan dan penataan ruang wilayah
wilayah kabupaten; pengendalian kawasan a. menetapkan hierarki
3. berfungsi sebagai arahan LP2B. pelayanan kota sesuai peran
bagi penyusunan indikasi 2. Strategi pengembangan dan fungsi;
program utama dalam kawasan peruntukan
b. mengembangkan kawasan
RTRW kabupaten; industri yang
perkotaan sebagai pusat
4. berfungsi sebagai dasar menyesuaikan konsep
simpul dan distribusi
penetapan ketentuan pengembangan industri
ekonomi; dan
pengendalian pada RTRWP.
pemanfaatan ruang 3. Strategi pemantapan c. meningkatkan interaksi

2
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
wilayah kabupaten; pengembangan sarana antara pusat kegiatan
5. jelas, realistis, dan dapat prasarana wilayah untuk perkotaan dan perdesaan
diimplementasikan dalam mendukung kegiatan secara sinergis.
jangka waktu industri adalah
(2) Strategi pengembangan dan
perencanaan; dan menyediakan sarana
pemantapan sistem prasarana
6. tidak bertentangan sesuai kebutuhan, dan
wilayah sebagaimana dimaksud
dengan peraturan menyediakan prasarana
dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b
perundang-undangan. selain transportasi
meliputi:
(kebijakan kedua), misal
jaringan energi, jaringan a. mengembangkan sistem
telekomunikasi, jaringan jaringan transportasi untuk
sumber daya air, dan mendukung kemudahan
jaringan prasarana akses ke seluruh kawasan;
lainnya
b. mengembangkan sistem
jaringan energi;
c. mengembangkan sistem
jaringan telekomunikasi;
d. mengembangkan sistem
jaringan sumber daya air;
e. mengembangkan sistem
jaringan prasarana lainnya;
dan
f. mengintegrasikan
pembangunan prasarana
secara terpadu.
(3) Strategi pengendalian dan
pelestarian kawasan lindung
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2) huruf c meliputi:
a. mempertahankan dan
memulihkan fungsi hutan
lindung;
b. memelihara kawasan resapan
air;
c. membatasi perkembangan
kegiatan budidaya di kawasan
3
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
lindung;
d. menghindari kawasan rawan
bencana tinggi sebagai
kawasan terbangun; dan
e. meningkatkan kawasan ruang
terbuka hijau perkotaan.
(4) Strategi pengembangan kawasan
pertanian produktif dan prospektif
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2) huruf d meliputi:
a. mengendalikan alih fungsi
lahan pertanian;
b. menetapkan kawasan
pertanian pangan
berkelanjutan;
c. meningkatkan jaringan irigasi
dan prasarana pendukung
kegiatan pertanian; dan
d. mengembangkan kawasan
peternakan sesuai dengan
potensi komoditas unggulan.
(5) Strategi pengembangan kawasan
perikanan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (2) huruf e
meliputi:
a. mengembangkan kawasan
minapolitan dengan sistem
minabisnis; dan
b. mengembangkan produktivitas
kawasan perikanan sesuai
dengan potensi kawasan.
(6) Strategi pengembangan kawasan
peruntukan industri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
huruf f meliputi :
4
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
a. mengembangkan kawasan
peruntukan industri yang
berwawasan lingkungan;
b. meningkatkan akses jalan
menuju kawasan peruntukan
industri; dan
c. membangun sarana dan
prasarana penunjang kawasan
industri.
(7) Strategi pengembangan kawasan
permukiman sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
huruf g meliputi:
a. mengarahkan pertumbuhan
permukiman ke bagian
tengah;
b. meningkatkan prasarana jalan
menuju kawasan
permukiman; dan
c. menyediakan prasarana dan
sarana pendukung
permukiman.
(8) Strategi peningkatan fungsi
kawasan pertahanan dan
keamanan negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
huruf h meliputi:
a. mengembangkan kegiatan
budidaya secara selektif di
dalam dan di sekitar kawasan
pertahanan dan keamanan
negara untuk menjaga fungsi
pertahanan dan keamanan;
b. mengembangkan kawasan
budidaya tidak terbangun di

5
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
sekitar kawasan pertahanan
dan keamanan negara yang
mempunyai fungsi khusus
pertahanan dan keamanan
sebagai zona penyangga; dan
c. turut serta menjaga dan
memelihara aset-aset
pertahanan dan keamanan.
(9) Strategi pengembangan kawasan
strategis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (2) huruf i
meliputi:
a. mengembangkan kawasan
yang memiliki kepentingan
strategis dari aspek
pendayagunaan sumber daya
alam dan/atau teknologi
tinggi;
b. mendorong pengembangan
kawasan yang memiliki
kepentingan strategis dari
aspek ekonomi; dan
c. meningkatkan pengelolaan
pada kawasan yang memiliki
fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup.
2 RENCANA STRUKTUR
RUANG WILAYAH
2.1. Sistem perkotaan a. berdasarkan strategi Dalam perkembangan
penataan ruang wilayah kawasan terdapat wilayah
kabupaten; kecamatan yang Pasal 6 ayat (1): Sistem perkotaan telah
a. Pusat Kegiatan
b. mempertimbangkan berkembang pesat dan perlu Daerah bersama dengan Kendal, mengakomodasi pusat-pusat
Nasional (PKN)
kebutuhan diakomodasi dalam jenjang Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, kegiatan kewenangan provinsi
pengembangan dan sistem perkotaan yang lebih dan Purwodadi (Kedungsepur) (RTRWP) dan nasional (RTRWN) yang
pelayanan wilayah tinggi, misal Kecamatan berfungsi sebagai PKN; menetapkan Kendal sebagai bagian
kabupaten dalam rangka Pegandon yang akan dari Sistem Perwilayahan
mendukung kegiatan berkembang pesat seiring Kedungsepur dan sistem perkotaan
6
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
b. Pusat Kegiatan Lokal sosial ekonomi dan dengan adanya interchange Pasal 6 ayat (1): Kendal sebagai PKN.
(PKL) pelestarian lingkungan; jalan tol. Sistem perkotaan PKL meliputi:
c. mempertimbangkan daya telah mengakomodasi 1. Kawasan Perkotaan Kecamatan
dukung dan daya pusat-pusat kegiatan Kendal;
tampung lingkungan kewenangan provinsi 2. Kawasan Perkotaan Kecamatan
hidup wilayah kabupaten; (RTRWP) dan nasional Weleri;
d. mengacu rencana (RTRWN) yang menerapkan 3. Kawasan Perkotaan Kecamatan
struktur ruang wilayah Kendal sebagai bagaian dari Kaliwungu;
nasional (RTRW nasional Sistem Perwilayahan 4. Kawasan Perkotaan Kecamatan
dan rencana rincinya), Kedungsepur dan sistem Boja; dan
rencana struktur ruang perkotaan Kendal sebagai 5. Kawasan Perkotaan Kecamatan
wilayah provinsi dan PKN, tetapi dalam Sukorejo.
c. Pusat Pelayanan rencana rincinya, serta perkembangannya terdapat Pasal 6 ayat (2):
Kawasan (PPK) memperhatikan rencana wilayah kecamatan yang PPK berada di Kecamatan Pegandon
struktur ruang wilayah berkembang pesat dan perlu dan Patebon
d. Pusat Pelayanan Lokal kabupaten/kota yang diakomodasi dalam jenjang Pasal 6 ayat (2):
(PPL) berbatasan; sistem perkotaan yang lebih PPL meliputi:
e. pusat kegiatan yang tinggi. 1. Kecamatan Cepiring;
ditetapkan oleh Penilaian tingkat kekotaan 2. Kecamatan Gemuh;
pemerintah daerah dengan menggunakan 3. Kecamatan Rowosari;
kabupaten memenuhi metode analisis skalogram, 4. Kecamatan Kangkung;
ketentuan sebagai serta analisis terhadap 5. Kecamatan Pageruyung;
berikut: kebijakan terkait seperti UU 6. Kecamatan Patean;
No 35 Tahun 2010 dan 7. Kecamatan Singorojo;
1) mengadopsi pusat-
Peraturan Kepala BPS No 37 8. Kecamatan Limbangan;
pusat kegiatan yang
Tahun 2010. 9. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
kewenangan
penetapannya berada 10. Kecamatan Ringinarum;
pada pemerintah 11. Kecamatan Ngampel;
pusat, terdiri atas: 12. Kecamatan Brangsong; dan
PKN, PKW, dan PKSN 13. Kecamatan Plantungan.
yang berada di wilayah
kabupaten
bersangkutan;
2) terdiri atas pusat
kegiatan lokal (PKL)
yang berada di wilayah
kabupaten yang
kewenangan
penentuannya ada
pada pemerintah
7
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
provinsi;
3) memuat penetapan
pusat pelayanan
kawasan (PPK) serta
pusat pelayanan
lingkungan (PPL);
4) harus berhirarki4
dan/atau berjejaring5
tersebar secara
proporsional di dalam
ruang wilayah
kabupaten serta saling
terkait menjadi satu
kesatuan sistem
perkotaan; dan
5) mempertimbangkan
cakupan pelayanan
bagi kawasan
perkotaan dan
kawasan perdesaan
yang berada dalam
wilayah kabupaten,
yang meliputi pusat
layanan dan peletakan
jaringan prasarana
wilayah kabupaten
yang menunjang
keterkaitan fungsional
antar pusat pelayanan.
f. dapat di transformasikan
ke dalam penyusunan
indikasi program utama
jangka menengah lima
tahunan untuk 20 (dua
puluh) tahun; dan
g. mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-
undangan.

8
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
2.2. Sistem Jaringan
Prasarana
2.2.1. Sistem jaringan
transportasi
a. Sistem jaringan
transportasi darat
1) Jaringan jalan
a) Jaringan jalan
nasional yang
berada pada
wilayah
kabupaten
Jalan tol 1. mempertimbangkan Pengembangan prasarana Pasal 9 ayat (4): 1. Sesuai dengan Undang-Undang
kebutuhan transportasi jalan pada Jalan tol sebagaimana dimaksud pada Nomor 38 Tahun 2004 tentang
pengembangan dan Kabupaten Kendal ini ke ayat (2) huruf b meliputi jalan tol Trans Jalan
pelayanan wilayah depannya dengan Jawa ruas Batang-Semarang. 2. Sesuai Peraturan Pemerintah
kabupaten dalam rangka mengembangkan jaringan Nomor 15 Tahun 2005 tentang
mendukung kegiatan jalan yang memisahkan Jalan Tol
sosial ekonomi dan antara pergerakan antar 3. Sudah sesuai dengan program
pelestarian lingkungan; kota dan internal lokal pembangunan nasional
2. mempertimbangkan daya kabupaten. Salah satunya 4. Sudah sesuai dengan struktur
dukung dan daya dengan membangun jalan ruang kabupaten yang akan
tampung lingkungan tol Semarang-Batang. dibentuk.
hidup wilayah kabupaten; 5. Sudah sesuai dengan RTRW
3. mengacu rencana Dalam rencana Provinsi Jawa Tengah.
struktur ruang wilayah pengembangan jalan tol di
nasional (RTRW nasional Kabupaten Kendal juga
dan rencana rincinya), digunakan daerah sebagai
rencana struktur ruang interchange (inlet-outlet)
wilayah provinsi dan yang meliputi Kecamatan
rencana rincinya, serta Kaliwungu, Pegandon dan
memperhatikan rencana Weleri.
Jalan arteri struktur ruang wilayah Merupakan jalan utama Pasal 9 ayat (5) 1. Sesuai dengan Undang-Undang
kabupaten/kota yang kabupaten dengan Jaringan jalan provinsi sebagaimana Nomor 38 Tahun 2004 tentang
berbatasan; intensitas pergerakan cukup dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa Jalan
4. Merujuk pada ketentuan tinggi. Kualitas jalan baik. jalan kolektor meliputi: 2. Sesuai dengan Peraturan
struktur ruang wilayah Fungsi jalan ini sebagai Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006
a. jalan Weleri – Patean/ batas
kabupaten yang terdiri penghubung antar kota/ tentang Jalan
Kabupaten Temanggung;
atas sistem prasarana kabupaten. 3. Sudah sesuai dengan program
b. jalan Sukorejo – Plantungan/
9
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
utama pembentuk ruang Blimbing; pembangunan nasional
dan sistem prasarana c. jalan Cangkiran-Boja-Sukorejo; 4. Sudah sesuai dengan struktur
lainnya d. jalan Kaliwungu/Sekopek-Boja- ruang kabupaten yang akan
5. mengacu pada ketentuan Limbangan-batas Kabupaten dibentuk.
peraturan perundang- Semarang; 5. Sudah sesuai dengan RTRW
undangan. e. jalan Patebon-Pegandon/ jalan Provinsi Jawa Tengah.
keluar tol Kendal; dan
f. jalan Kebonharjo-Wonosari-Kartika
Jaya.
b) Jaringan jalan
provinsi yang
berada pada
wilayah
kabupaten
Jalan kolektor 1. mempertimbangkan Merupakan jalan utama Pasal 9 ayat (6): 1. Sesuai dengan Undang-Undang
kebutuhan kabupaten dengan Jaringan jalan kabupaten sebagaimana Nomor 38 Tahun 2004 tentang
pengembangan dan intensitas pergerakan cukup dimaksud pada ayat (1) huruf c Jalan
pelayanan wilayah tinggi. Kualitas jalan baik. meliputi: 2. Sesuai dengan Peraturan
kabupaten dalam rangka Fungsi jalan ini sebagai Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006
a. jalan kolektor; dan
mendukung kegiatan penghubung antar tentang Jalan
b. jalan lokal.
sosial ekonomi dan kecamatan. 3. Sudah sesuai dengan struktur
pelestarian lingkungan; ruang kabupaten yang akan
2. mempertimbangkan daya dibentuk.
dukung dan daya 4. Sudah sesuai dengan RTRW
tampung lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
hidup wilayah kabupaten;
3. mengacu rencana
struktur ruang wilayah
nasional (RTRW nasional
dan rencana rincinya),
rencana struktur ruang
wilayah provinsi dan
rencana rincinya, serta
memperhatikan rencana
struktur ruang wilayah
kabupaten/kota yang
berbatasan;
4. Merujuk pada ketentuan
struktur ruang wilayah
kabupaten yang terdiri
10
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
atas sistem prasarana
utama pembentuk ruang
dan sistem prasarana
lainnya
5. mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
c) Jaringan jalan
yang menjadi
kewenangan
kabupaten
Jalan lokal 1. mempertimbangkan Pasal 9 ayat (7): 1. Sudah sesuai dengan Surat
kebutuhan Jalan kolektor sebagaimana dimaksud keputusan Bupati Kendal No.
pengembangan dan pada ayat (6) huruf a meliputi: 900/0245 Tahun 2016 tentang
pelayanan wilayah penetapan jalan kabupaten.
a. jalan Weleri - Ringinarum -
kabupaten dalam rangka 2. Sudah sesuai dengan struktur
Gemuh - Pegandon - Ngampel -
mendukung kegiatan ruang kabupaten yang akan
Brangsong - Kaliwungu Selatan;
sosial ekonomi dan dibentuk
dan
pelestarian lingkungan;
b. jalan lingkar Kaliwungu -
2. mempertimbangkan daya Pelabuhan Kendal.
dukung dan daya
d) Rencana Perlu pembangunan jalan Pasal 9 ayat (8): 1. Sudah mengacu ke UU No.34
tampung lingkungan
pengembangan baru untuk membuka akses Jaringan jalan kabupaten sebagaimana Tahun 2004 tentang Jalan, dan
hidup wilayah kabupaten;
jalan daerah transportasi di beberapa dimaksud pada ayat (1) huruf c berupa PP No.34 Tahun 2006 tentang
3. mengacu rencana wilayah yang potensial ruas jalan lokal sebagaimana Jalan
struktur ruang wilayah berkembang di Kabupaten tercantum dalam Lampiran II yang 2. Sudah sesuai dengan struktur
nasional (RTRW nasional Kendal. Pembangunan jalan merupakan bagian tidak terpisahkan ruang kabupaten yang akan
dan rencana rincinya), baru disesuaikan dengan dari Peraturan Daerah ini. dibentuk.
rencana struktur ruang kebutuhan pengembangan 3. Sudah terintegrasi dengan
wilayah provinsi dan jaringan pergerakan untuk dokumen KLHS RTRW
rencana rincinya, serta mempermudah akses Kabupaten Kendal
memperhatikan rencana manusia maupun barang di
struktur ruang wilayah Kabupaten Kendal.
kabupaten/kota yang
berbatasan;
4. Merujuk pada ketentuan
struktur ruang wilayah
kabupaten yang terdiri
atas sistem prasarana
utama pembentuk ruang
dan sistem prasarana
11
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
lainnya
5. mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
e) Terminal 1. mempertimbangkan
penumpang kebutuhan
Terminal pengembangan dan Pasal 9 ayat (9): 1. Sesuai Undang-Undang Nomor 22
penumpang tipe B pelayanan wilayah Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
kabupaten dalam rangka Terminal penumpang sebagaimana
yang merupakan dan Angkutan Jalan
mendukung kegiatan dimaksud pada ayat (1) huruf d
kewenangan 2. Sudah sesuai dengan RTRW
sosial ekonomi dan meliputi :
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Provinsi pelestarian lingkungan; a. rencana terminal penumpang tipe 3. Sudah sesuai dengan struktur
2. mempertimbangkan daya B yang merupakan kewenangan ruang kabupaten yang akan
dukung dan daya pemerintah provinsi, meliputi dibentuk
tampung lingkungan rencana pengembangan di 4. Sudah ada dokumen Studi
hidup wilayah kabupaten; Kecamatan Sukorejo; dan Kelayakan Pemindahan Terminal
3. mengacu rencana b. terminal penumpang tipe C yang Tipe B di Kabupaten Kendal
struktur ruang wilayah merupakan kewenangan
nasional (RTRW nasional pemerintah kabupaten, meliputi
dan rencana rincinya), rencana pengembangan di
rencana struktur ruang Kecamatan Weleri, Kecamatan
wilayah provinsi dan Kendal, Kecamatan Kaliwungu,
rencana rincinya, serta dan Kecamatan Boja.
memperhatikan rencana
Terminal struktur ruang wilayah Rencana pengembangan
penumpang tipe C kabupaten/kota yang sistem transportasi di
yang merupakan berbatasan; Kabupaten Kendal salah
kewenangan 4. Merujuk pada ketentuan satunya dengan
Pemerintah struktur ruang wilayah pengembangan terminal
Kabupaten kabupaten yang terdiri penumpang tipe B yaitu
atas sistem prasarana terminal Sukorejo yang
utama pembentuk ruang terletak di Kecamatan
dan sistem prasarana Sukorejo. Sedangkan untuk
lainnya terminal tipe C diperlukan
5. mengacu pada ketentuan pengembangan terminal tipe
peraturan perundang- C yang berada di Kecamatan
undangan. Weleri, Kecamatan Kendal
dan Kecamatan Boja.
Selain terminal penumpang,
direncanakan

12
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
pengembangan fasilitas
parkir untuk kendaraan
bermotor di Kecamatan
Gemuh dan peningkatan
infrastruktur pendukung
dan pelayanan terminal
yang memadai.
2) Jaringan jalur kereta
api
a) jalur 1. mempertimbangkan Saat ini Kabupaten Kendal Pasal 10 ayat (3): 1. Sesuai Undang-Undang Nomor 23
perkeretaapian kebutuhan dilewati jaringan rel kereta Jaringan jalur kereta api umum Tahun 2007 tentang
regional pengembangan dan api yang beroperasi di sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Perkeretaapian
pelayanan wilayah sepanjang Jalur Pantai huruf a berupa rencana kereta api 2. Sudah sesuai dengan rencana
kabupaten dalam rangka Utara Jawa (Pantura) yang antar kota. pembangunan perkeretaapian
mendukung kegiatan menghubungkan Jakarta – nasional.
sosial ekonomi dan Semarang – Surabaya. 3. Sudah sesuai dengan RTRW
pelestarian lingkungan; Panjang rel kereta api yang Provinsi Jawa Tengah
b) jalur 2. mempertimbangkan daya melalui Kabupaten Kendal Pasal 10 ayat (4): 1. Sudah sesuai dengan RTRW
perkeretaapian dukung dan daya adalah 33 Km yang diawasi Rencana kereta api antar kota Provinsi Jawa Tengah
komuter tampung lingkungan oleh 3 stasium pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) 2. Sudah sesuai dengan program
hidup wilayah kabupaten; dan 2 stasiun distrik. terdiri atas: dari Dinas Perhubungan
3. mengacu rencana Kabupaten Kendal
a. Jalur lintas utara Jawa (Jakarta-
struktur ruang wilayah Sedang dilaksanakan Studi
Cirebon-Semarang-Bojonegoro-
nasional (RTRW nasional Pembangunan Jalur Kereta
Surabaya);
dan rencana rincinya), Api Semi Cepat Jakarta -
b. rencana kereta api cepat Jakarta-
rencana struktur ruang Surabaya
Surabaya;
wilayah provinsi dan c. perkeretaapian jalur ganda
rencana rincinya, serta Semarang – Pekalongan – Tegal –
memperhatikan rencana Purwokerto;
struktur ruang wilayah d. jalur Kedungsepur; dan
kabupaten/kota yang
e. rencana pengaktifan kembali jalur
berbatasan;
Kalibodri-Kendal-Kaliwungu.
4. Merujuk pada ketentuan
c) Peningkatan
struktur ruang wilayah
stasiun
kabupaten yang terdiri
atas sistem prasarana
Stasiun utama pembentuk ruang Pasal 10 ayat (5): 1. Sesuai Undang-Undang Nomor 23
penumpang dan sistem prasarana Jaringan jalur kereta api khusus Tahun 2007 tentang
lainnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Perkeretaapian
5. mengacu pada ketentuan huruf b berupa rencana kereta api 2. Sudah sesuai dengan rencana

13
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
peraturan perundang- khusus dari Stasiun Mangkang – pembangunan perkeretaapian
undangan. Kawasan Industri Kendal – Pelabuhan nasional.
Kendal. 3. Sudah sesuai dengan RTRW
Provinsi Jawa Tengah

3) Jaringan 1. mempertimbangkan Kabupaten Kendal saat ini Pasal 10A Sudah sesuai dengan RTRW Provinsi
transportasi laut kebutuhan sedang merencanakan (1) Sistem jaringan sungai, danau dan Jawa Tengah
pengembangan dan pengembangan pelabuhan penyeberangan sebagaimana
pelayanan wilayah niaga. Rencana dimaksud dalam Pasal 8B huruf c
kabupaten dalam rangka pembangunan pelabuhan meliputi:
mendukung kegiatan digunakan untuk a. alur-pelayaran kelas I; dan
sosial ekonomi dan menampung kegiatan b. pelabuhan penyeberangan.
pelestarian lingkungan; bongkar muat barang lewat (2) Alur pelayaran kelas I
2. mempertimbangkan daya laut. Letak pembangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat
dukung dan daya pelabuhan berada di (1) huruf a meliputi:
tampung lingkungan Kecamatan Kaliwungu a. jalur Kendal – Kumai
hidup wilayah kabupaten; tepatnya Desa Wonorejo (Kalimantan Tengah);
3. mengacu rencana yang berada di kawasan b. rencana pengembangan jalur
struktur ruang wilayah peruntukan industri yang Kendal-Banjarmasin
nasional (RTRW nasional mencakup sebagian (Kalimantan Selatan);
dan rencana rincinya), Kecamatan Kaliwungu, c. rencana pengembangan jalur
rencana struktur ruang Brangsong, Kendal dan Kendal-Bahaur (Kalimantan
wilayah provinsi dan Patebon. Tengah);
rencana rincinya, serta d. rencana pengembangan jalur
memperhatikan rencana Kendal-Tanah Laut (Kalimantan
struktur ruang wilayah Tengah); dan
kabupaten/kota yang e. rencana pengembangan jalur
berbatasan; Kendal-Pulangpisau
4. Merujuk pada ketentuan (Kalimantan Tengah).
struktur ruang wilayah (3) Pelabuhan penyeberangan
kabupaten yang terdiri sebagaimana dimaksud dalam ayat
atas sistem prasarana (1) huruf b berupa pelabuhan
utama pembentuk ruang penyeberangan kelas I berada di
dan sistem prasarana Kecamatan Kaliwungu.
lainnya Pasal 11:
5. mengacu pada ketentuan (1) Rencana sistem jaringan
peraturan perundang- transportasi laut sebagaimana
undangan. dimaksud dalam Pasal 8A huruf b
berupa pelabuhan laut yang
terdapat pada wilayah kabupaten.
14
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
(2) Pelabuhan laut yang terdapat pada
wilayah kabupaten, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa
pelabuhan pengumpan regional di
Kecamatan Kaliwungu.
2.2.2. Sistem Jaringan
Energi
a. Jaringan prasarana
energi
1) Infrastruktur 1. mempertimbangkan Kualitas jaringan listrik Pasal 13 ayat (4): 1. Sudah sesuai dengan RTRW
pembangkitan kebutuhan yang ada di Kabupaten Infrastruktur pembangkitan tenaga Provinsi Jawa Tengah.
tenaga listrik dan pengembangan dan Kendal cukup baik, hampir listrik dan sarana pendukungnya 2. Sudah sesuai dengan struktur
sarana pelayanan wilayah diseluruh kecamatan hingga sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ruang kabupaten yang akan
pendukungnya kabupaten dalam rangka desa sudah terjangkau oleh huruf a meliputi: dibentuk
mendukung kegiatan jaringan listrik. Penyediaan a. pembangkit listrik tenaga air
sosial ekonomi dan listrik di kabupaten akan (PLTA) meliputi :
pelestarian lingkungan; terus tumbuh berkembang 1. pembangunan PLTA di
2. mempertimbangkan daya dikarenakan adanya Kecamatan Singorojo; dan
dukung dan daya pertumbuhan permukiman 2. pembangunan PLTA di
tampung lingkungan dan meningkatnya taraf Kecamatan Plantungan.
hidup wilayah kabupaten; perekonomian. b. pembangkit listrik tenaga uap
3. mengacu rencana (PLTU) di Kecamatan Patebon.
struktur ruang wilayah Terdapat rencana c. pembangkit listrik tenaga surya
nasional (RTRW nasional pembangunan Pembangkit (PLTS) di Kecamatan Kangkung
dan rencana rincinya), Tenaga Listrik sebagai d. pembangkit listrik tenaga bayu
rencana struktur ruang pendukung kegiatan di (PLTB) di Kecamatan Limbangan.
wilayah provinsi dan kawasan industri. e. pembangkit listrik tenaga panas
rencana rincinya, serta bumi (PLTP) berupa
memperhatikan rencana pengembangan panas bumi
struktur ruang wilayah gunung Ungaran.
kabupaten/kota yang f. pembangkit listrik tenaga mikro
berbatasan; hidro (PLTMH), meliputi :
4. Merujuk pada ketentuan 1. pembangunan PLTMH di
struktur ruang wilayah Kecamatan Plantungan;
kabupaten yang terdiri 2. pembangunan PLTMH di
atas sistem prasarana Kecamatan Pageruyung; dan
utama pembentuk ruang 3. pembangunan PLTMH di
dan sistem prasarana Kecamatan Limbangan.
lainnya g. pembangkit listrik lainnya, yaitu

15
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
5. mengacu pada ketentuan pembangunan Pembangkit Listrik
peraturan perundang- Tenaga Sampah (PLTSa) meliputi:
undangan.
1. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
dan
2. Kecamatan Pageruyung.
2) Infrastruktur 1. Sudah sesuai dengan RTRW
penyaluran tenaga Provinsi Jawa Tengah.
listrik dan sarana 2. Sudah sesuai dengan struktur
pendukungnya ruang kabupaten yang akan
a) transmisi tenaga 1. Seluruh wilayah telah Pasal 13 ayat (3): dibentuk
listrik untuk terlayani jaringan listrik Jaringan infrastruktur 3. Sudah sesuai dengan kebutuhan
menyalurkan dari PLN. ketenagalistrikan sebagaimana pengembangan pelayanan listrik
tenaga listrik 2. Peningkatan keandalan dimaksud dalam ayat (1) huruf b, di Kabupaten Kendal hingga
antarsistem sistem kelistrikan meliputi : akhir tahun perencanaan
dengan khususnya di Jawa a. infrastruktur pembangkit tenaga 4. Sudah sesuai dengan program
menggunakan Tengah sesuai dengan listrik dan sarana pendukungnya; pemerintah untuk sektor
kawat saluran Rencana Usaha dan ketenagalistrikan
udara (Saluran Penyediaan Tenaga Listrik b. infrastruktur penyaluran tenaga 5. Peningkatan keandalan sistem
Udara Tegangan (RUPTL) PT PLN (Persero) listrik dan sarana pendukungnya. kelistrikan khususnya di Jawa
Ultra Tinggi No. 1415.K/20/MEM/ Tengah sesuai dengan Rencana
(SUTUT), Saluran 2017 tahun 2017-2026 Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
Udara Tegangan serta program pemerintah (RUPTL) PT PLN (Persero) No.
Ekstra Tinggi untuk sektor 1415.K/20/MEM/ 2017 tahun
(SUTET), Saluran ketenagalistrikan 35.000 2017-2026 serta program
Udara MW. pemerintah untuk sektor
Tegangan Tinggi ketenagalistrikan 35.000 MW.
(SUTT), dan
Saluran Udara
Tegangan Tinggi
Arus Searah
(SUTTAS)), dan
kabel laut
b. Jaringan infrastruktur Pasal 13 ayat (2): 1. Sudah sesuai dengan RTRW
minyak dan gas bumi Jaringan infrastruktur minyak dan gas Provinsi Jawa Tengah.
bumi sebagaimana dimaksud dalam 2. Sudah sesuai dengan rencana
ayat (1) huruf a berupa jaringan pipa pengembangan dari Pertamina
gas bumi Cirebon – Semarang –
Bangkalan berada di sepanjang pantai
Daerah.
16
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
2.2.3. Sistem jaringan 1. mempertimbangkan
telekomunikasi, meliputi kebutuhan
sistem kabel dan nirkabel, pengembangan dan
terdiri dari: pelayanan wilayah
a. Infrastruktur dasar kabupaten dalam rangka Hingga akhir tahun Pasal 14 ayat (2 dan 3): 1. Sudah sesuai dengan RTRW
telekomunikasi berupa mendukung kegiatan perencanaan perlu adanya Provinsi Jawa Tengah.
sosial ekonomi dan (2) Jaringan tetap sebagaimana
jaringan telepon fixed penambahan sambungan 2. Sudah sesuai dengan struktur
pelestarian lingkungan; dimaksud dalam ayat (1) huruf a
line dan lokasi pusat telepon terutama pada ruang kabupaten yang akan
2. mempertimbangkan daya berupa peningkatan kapasitas
automatisasi daerah-daerah yang masih dibentuk
dukung dan daya jaringan kabel telekomunikasi
sambungan telepon(STO) belum seluruhnya terlayani. 3. Sudah sesuai dengan kebutuhan
tampung lingkungan pada kawasan perdagangan dan
b. Infrastruktur Kendala yang dihadapi pengembangan pelayanan
hidup wilayah kabupaten; jasa, industri, fasilitas umum, dan
telepon nirkabel dalam penambahan telekomunikasi di Kabupaten
sosial, terminal, permukiman, dan
antara lain lokasi 3. mengacu rencana jaringan telepon terutama di Kendal hingga akhir tahun
kawasan yang baru
menara telekomunikasi struktur ruang wilayah sebagian Kecamatan perencanaan
dikembangkan.
termasuk menara BTS nasional (RTRW nasional Plantungan, Boja, Patean,
yang diarahkan dalam dan rencana rincinya), Singorojo, Sukorejo, (3) Jaringan bergerak sebagaimana
bentuk pembangunan rencana struktur ruang Pageruyung dan Limbangan dimaksud dalam ayat (1) huruf b
menara wilayah provinsi dan adalah daerah-daerah yang meliputi :
telekomunikasi rencana rincinya, serta memiliki topografi yang
a. jaringan bergerak terestrial berupa
bersama memperhatikan rencana curam, sehingga untuk
penggelaran serat optik dari Kota
struktur ruang wilayah daerah tersebut sulit untuk
Tegal - Kabupaten Tegal -
kabupaten/kota yang diadakan penambahan
Kabupaten Pemalang – Kota
berbatasan; jaringan.
Pekalongan – Kabupaten
4. Merujuk pada ketentuan Pekalongan – Kabupaten Batang –
struktur ruang wilayah Kabupaten Kendal – Kota
kabupaten yang terdiri Semarang – Kabupaten Demak –
atas sistem prasarana Kabupaten Kudus – Kabupaten
utama pembentuk ruang Pati – Kabupaten Rembang;
dan sistem prasarana
lainnya b. jaringan bergerak seluler berupa
5. mengacu pada ketentuan pengembangan menara
peraturan perundang- telekomunikasi bersama; dan
undangan. c. jaringan bergerak satelit berupa
jaringan layanan internet pada
fasilitas umum di Daerah.

17
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
2.2.4. Sistem jaringan
sumber daya air
1) jaringan irigasi 1. mempertimbangkan Kabupaten Kendal Pasal 15 ayat (6) 1. Sudah sesuai dengan RTRW
kebutuhan mempunyai kondisi Provinsi Jawa Tengah.
Sistem jaringan irigasi sebagaimana
pengembangan dan topografi yang memadai ke 2. Sudah sesuai dengan struktur
dimaksud dalam ayat (5) huruf a
pelayanan wilayah arah laut Jawa, sehingga ruang kabupaten yang akan
meliputi :
kabupaten dalam rangka lahan datar di bagian ini dibentuk
mendukung kegiatan cenderung untuk a. jaringan irigasi primer meliputi:
sosial ekonomi dan menampung air. Pola aliran
1. irigasi Kedung Asem; dan
pelestarian lingkungan; sungai yang sejajar ke arah
2. mempertimbangkan daya pantai utara, di beberapa 2. irigasi Bodri – Trompo.
dukung dan daya bagian perbedaan
b. jaringan irigasi sekunder meliputi:
tampung lingkungan ketinggian dengan air laut
hidup wilayah kabupaten; menyebabkan air sungai 1. irigasi Kedung Asem;
3. mengacu rencana menjadi lebih lambat. 2. irigasi Bodri – Trompo;
struktur ruang wilayah 3. irigasi Sojomerto;
nasional (RTRW nasional 4. irigasi Kedung Pengilon;
dan rencana rincinya), 5. irigasi Plumbon; dan
rencana struktur ruang 6. irigasi kewenangan Kabupaten
wilayah provinsi dan sebagaimana tercantum dalam
rencana rincinya, serta Lampiran IIA yang merupakan
memperhatikan rencana bagian tidak terpisahkan dari
struktur ruang wilayah Peraturan Daerah ini.
kabupaten/kota yang
berbatasan;
4. Merujuk pada ketentuan
struktur ruang wilayah
kabupaten yang terdiri
atas sistem prasarana
utama pembentuk ruang
dan sistem prasarana
lainnya
5. mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
2) Sistem jaringan air 1. mempertimbangkan Pelayanan PDAM di Pasal 15 ayat (2 dan 3) dan ayat (4 dan 1. Sudah mempertimbangkan
baku untuk air kebutuhan Kabupaten Kendal sampai 5): kebutuhan pengembangan dan
minum pengembangan dan saat ini hanya terbatas pada pelayanan wilayah kabupaten
(2) Sumber air sebagaimana dimaksud
pelayanan wilayah baberapa Kecamatan, yaitu dalam rangka mendukung
dalam ayat (1) huruf a meliputi :
kabupaten dalam rangka Sukorejo, Plantungan, kegiatan sosial ekonomi;
18
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
mendukung kegiatan Patean, Boja, Kaliwungu, a. air permukaan pada sungai, 2. Sudah mempertimbangkan
sosial ekonomi dan Brangsong, Weleri, Cepiring, mata air, embung, dan waduk; kelestarian lingkungan hidup
pelestarian lingkungan; Patebon dan Kota Kendal. dan sekitar jaringan air baku
2. mempertimbangkan daya Kebutuhan air bersih b. air tanah pada Cekungan Air
dukung dan daya diharapkan mampu Tanah.
tampung lingkungan memenuhi seluruh (3) Air permukaan pada sungai, mata
hidup wilayah kabupaten; penduduk di tahun 2040 di air, embung, dan waduk
3. mengacu rencana Kabupaten Kendal, yaitu sebagaimana dimaksud dalam ayat
struktur ruang wilayah sebanyak 1.012.950 jiwa (2) huruf a meliputi :
nasional (RTRW nasional sebesar 160.451.280 a. Sungai Kuto;
dan rencana rincinya), liter/hari. b. Sungai Bulanan;
rencana struktur ruang c. Sungai Blukar;
wilayah provinsi dan d. Sungai Bodri;
rencana rincinya, serta e. Sungai Buntu;
memperhatikan rencana f. Sungai Kendal;
struktur ruang wilayah g. Sungai Blorong;
kabupaten/kota yang h. Sungai Glodog;
berbatasan; i. Sungai Waridin;
4. Merujuk pada ketentuan j. Sungai Aji/ Slembang;
struktur ruang wilayah k. Mata air Medini di Kecamatan
kabupaten yang terdiri Limbangan;
atas sistem prasarana l. Mata air Meteseh di Kecamatan
utama pembentuk ruang Boja;
dan sistem prasarana m. Mata air Tlogomili di Kecamatan
lainnya Plantungan;
5. mengacu pada ketentuan n. Mata air Tuk Kenci di
peraturan perundang- Kecamatan Pageruyung;
undangan. o. Embung Wonosari di
Kecamatan Pegandon;
p. Embung Jatirejo di Kecamatan
Ngampel;
q. Embung Triharjo di Kecamatan
Gemuh;
r. Embung Galih di Kecamatan
Gemuh;
s. Embung Jurang Agung di
Kecamatan Plantungan;
t. Embung Sojomerto di
Kecamatan Gemuh;
u. Embung Ringinarum di
Kecamatan Ringinarum;
19
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
v. Embung Kedunggading di
Kecamatan Ringinarum;
w. Embung Ngerjo di Kecamatan
Ringinarum;
x. Embung Kedungasri di
Kecamatan Ringinarum;
y. Embung Rowobranten di
Kecamatan Ringinarum;
z. Embung Tejorejo di Kecamatan
Ringinarum;
aa. Embung Gondang di Kecamatan
Limbangan;
bb. Embung Harjodowo di
Kecamatan Plantungan;
cc. Embung Ngampel di Kecamatan
Ngampel;
dd. Embung Bumiayu di Kecamatan
Weleri;
ee. Embung Sidokumpul di
Kecamatan Patean; dan
ff. Waduk di Kecamatan Singorojo
(4) Air tanah pada Cekungan Air Tanah
(CAT) sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) huruf b meliputi :
a. CAT Kendal;
b. CAT Semarang – Demak;
c. CAT Subah; dan
d. CAT Sumowono.
(5) Prasarana sumberdaya air
sebagaimana dimaksud dalam ayat
(4) huruf b meliputi :
a. sistem jaringan irigasi;
b. sistem pengendalian banjir; dan
c. jaringan air baku untuk air
bersih.

20
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
a. Sistem pengendalian 1. mempertimbangkan Daerah rawan banjir Pasal 15 ayat (7): Sudah sesuai dengan kebutuhan
banjir kebutuhan meliputi Kecamatan Sistem pengendalian banjir pengendalian kawasan rawan
pengembangan dan Brangsong, Cepiring, sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) bencana banjir di Kabupaten Kendal
pelayanan wilayah Gemuh, Kaliwungu Selatan, huruf b meliputi :
kabupaten dalam rangka Kaliwungu, Kangkung,
a. embung berada di Kecamatan
mendukung kegiatan Kendal, Ngampel,
Pegandon, Kecamatan Ngampel,
sosial ekonomi dan Pageruyung, Patean,
Kecamatan Gemuh, Kecamatan
pelestarian lingkungan; Patebon, Pegandon,
Plantungan, Kecamatan
2. mempertimbangkan daya Ringinarum, Rowosari,
Ringinarum, Kecamatan
dukung dan daya Singorojo, dan Weleri.
Limbangan, Kecamatan
tampung lingkungan Ditinjau dari potensi dan Plantungan, Kecamatan Ngampel,
hidup wilayah kabupaten; kondisi Kabupaten Kendal Kecamatan Weleri, dan Kecamatan
3. mengacu rencana serta rumusan rencana Patean;
struktur ruang wilayah penataan sistem drainase
nasional (RTRW nasional b. waduk di Kecamatan Singorojo;
dan pengendalian banjir,
dan rencana rincinya), model jaringan drainase di c. polder di Kecamatan Kendal dan
rencana struktur ruang Kabupaten Kendal harus Kecamatan Kaliwungu; dan
wilayah provinsi dan dilakukan dengan sistem
rencana rincinya, serta d. pemecah ombak berada di
konvensional dan sistem
memperhatikan rencana Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan
ekodrainase.
struktur ruang wilayah Kendal, Kecamatan Patebon, dan
kabupaten/kota yang Jaringan drainase di Kecamatan Rowosari.
berbatasan; Kabupaten Kendal secara
4. Merujuk pada ketentuan konvensional terdiri dari
struktur ruang wilayah jaringan drainase primer,
kabupaten yang terdiri sekunder dan tersier.
atas sistem prasarana Jaringan drainase primer
utama pembentuk ruang meliputi sungai-sungai di
dan sistem prasarana Kabupaten Kendal seperti
lainnya Sungai Blorong, Waridin,
5. mengacu pada ketentuan Kuto, Blukar dan Bodri.
peraturan perundang- Pengembangan jaringan
undangan. drainase sekunder
ditakukan pada saluran-
saluran tepi jalan utama,
dan beberapa saluran tepi
jalan yang dialirkan menuju
saluran primer. Sedangkan
untuk saluran tersier
dikembangkan pada
21
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
saturan-safuran dari rumah
tangga menuju saluran tepi
jalan.
Sistem ekodrainase
dilakukan sebagai upaya
mengelola air kelebihan
dengan cara sebesar-
besarnya diresapkan ke
dalam tanah secara alamiah
atau mengalirkan ke sungai
dengan tanpa melampaui
kapasitas sungai
sebelumnya.
2.2.5. Sistem jaringan
prasarana
lingkungan
a. Sistem jaringan sanitasi 1. mempertimbangkan Sistem pembuangan air Pasal 16 ayat (9): 1. Sudah mempertimbangkan
kebutuhan kotor yang terdapat di Sistem pengelolaan air limbah (SPAL) kelestarian lingkungan hidup
pengembangan dan Kabupaten Kendal hingga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekitar dalam pengelolaan limbah
pelayanan wilayah saat ini masih ditangani huruf b meliputi: 2. Sudah sesuai dengan kebutuhan
kabupaten dalam rangka secara individu oleh tiap- pengelolaan limbah yang perlu
a. sistem pembuangan air limbah
mendukung kegiatan tiap rumah tangga dan segera ditangani di Kabupaten
termasuk sistem pengolahan
sosial ekonomi dan industri (home industry), Kendal
berupa instalasi pengolahan air
pelestarian lingkungan; sebagian dibuang ke dalam
limbah (IPAL) yaitu pembangunan
2. mempertimbangkan daya septictank-septictank dan
fasilitas instalasi pengelolaan air
dukung dan daya sebagian lagi dibuang ke
limbah terpusat di kawasan
tampung lingkungan saluran
peruntukan industri; dan
hidup wilayah kabupaten; pembuangan/selokan
3. mengacu rencana sebelum ke sungai yang ada b. sistem pembuangan air limbah
struktur ruang wilayah di sekitar permukiman. rumah tanggga baik indiviual
nasional (RTRW nasional maupun komunal, yaitu
dan rencana rincinya), pembangunan fasilitas instalasi
rencana struktur ruang pengelolaan air limbah rumah
wilayah provinsi dan tangga secara setempat atau
rencana rincinya, serta terpusat di lingkungan padat
memperhatikan rencana penduduk tersebar di seluruh
struktur ruang wilayah kecamatan.
kabupaten/kota yang
berbatasan;
4. Merujuk pada ketentuan
22
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
struktur ruang wilayah
kabupaten yang terdiri
atas sistem prasarana
utama pembentuk ruang
dan sistem prasarana
lainnya
5. mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
d. Sistem jaringan
persampahan
Sistem jaringan 1. mempertimbangkan Jumlah TPA yang terdapat Pasal 16 ayat (11): 1. Sudah mempertimbangkan
persampahan kebutuhan di Kabupaten Kendal Sistem jaringan persampahan wilayah kebutuhan pengembangan dan
pengembangan dan berjumlah 4 buah, yaitu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pelayanan wilayah kabupaten
pelayanan wilayah TPA Darupono memiliki luas huruf d meliputi : dalam rangka mendukung
kabupaten dalam rangka 0,90 Ha terletak di Desa kegiatan sosial dan ekonomi;
mendukung kegiatan Darupono Kecamatan a. pengembangan TPS 3R di seluruh 2. Sudah mempertimbangkan
sosial ekonomi dan Kaliwungu Selatan dengan kecamatan. kelestarian lingkungan hidup
pelestarian lingkungan; kapasitas 52.000 liter/hari b. Tempat Penampungan Sampah 3. Sudah sesuai dengan jumlah
2. mempertimbangkan daya yang saat ini sudah penuh, Terpadu (TPST) di Kecamatan Boja, proyeksi timbulan sampah dan
dukung dan daya TPA Jatirejo memiliki luas Kecamatan Weleri, Kecamatan kebutuhan pengembangan
tampung lingkungan 1,30 Ha terletak di Desa Cepiring, Kecamatan Kaliwungu, jaringan persampahan di
hidup wilayah kabupaten; Jatirejo Kecamatan Ngampel Kecamatan Sukorejo dan Kabupaten Kendal hingga akhir
3. mengacu rencana dengan kapasitas 54.000 Kecamatan Kendal. tahun perencanaan
struktur ruang wilayah liter/hari yang saat ini juga 4. Sudah sesuai dengan Masterplan
sudah penuh, TPA Pager c. Tempat Pemroresan Akhir (TPA)
nasional (RTRW nasional Persampahan di Kabupaten
Gunung memiliki luas 1,80 sampah meliputi:
dan rencana rincinya), Kendal,
rencana struktur ruang Ha terletak Desa Pager 1. TPA Desa Darupono Kecamatan 5. Sudah sesuai dengan Peraturan
wilayah provinsi dan Gunung dengan kapasitas Kaliwungu Selatan; Pemerintah No.81 Tahun 2012
rencana rincinya, serta 34.000 liter/hari yang saat
2. TPA Desa Pagergunung Kecamatan Tentang Pengelolaan Sampah
memperhatikan rencana ini kondisi terisi sedang,
Pageruyung; dan Rumah Tangga Dan Sampah
struktur ruang wilayah dan TPA Pageruyung di
Sejenis Sampah Rumah Tangga
kabupaten/kota yang Desa Pageruyung 3. TPA Desa Darupono II Kecamatan
berbatasan; Kecamatan Pageruyung. Kaliwungu Selatan.
4. Merujuk pada ketentuan Ketiga TPA di Kabupaten
struktur ruang wilayah Kendal dalam kondisi sudah
kabupaten yang terdiri penuh. Telah direncanakan
atas sistem prasarana dan akan dibangun TPA
utama pembentuk ruang baru yang berlokasi di Desa
dan sistem prasarana Darupono seluas 6 hektar

23
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
lainnya dengan menggunakan
5. mengacu pada ketentuan metode sanitary landfill.
peraturan perundang-
undangan.
e. Jalur evakuasi bencana 1. mempertimbangkan Di wilayah Kabupaten Pasal 16 ayat (14): 1. Sudah mempertimbangkan
kebutuhan Kendal, kawasan ini antara kebutuhan pengembanganjalur
a. jalur evakuasi bencana banjir
pengembangan dan lain berupa kawasan rawan dan ruang evakuasi bencana
meliputi:
pelayanan wilayah bencana tanah longsor, 2. Sudah mempertimbangkan
1. sebagian Kecamatan Brangsong;
kabupaten dalam rangka kawasan rawan bencana mitigasi tanggap bencana
2. sebagian Kecamatan Cepiring;
mendukung kegiatan banjir, kawasan bencana
3. sebagian Kecamatan Gemuh;
sosial ekonomi dan kekeringan, kawasan
4. sebagian Kecamatan Kaliwungu;
pelestarian lingkungan; bencana angin ribut, dan
5. sebagian Kecamatan Kaliwungu
2. mempertimbangkan daya kawasan bencana abrasi.
Selatan;
dukung dan daya 6. sebagian Kecamatan Kangkung;
tampung lingkungan 7. sebagian Kecamatan Kendal;
hidup wilayah kabupaten; 8. sebagian Kecamatan Ngampel;
3. mengacu rencana 9. sebagian Kecamatan Sukorejo;
struktur ruang wilayah 10. sebagian Kecamatan Patean;
nasional (RTRW nasional 11. sebagian Kecamatan Patebon;
dan rencana rincinya), 12. sebagian Kecamatan Pegandon;
rencana struktur ruang 13. sebagian Kecamatan
wilayah provinsi dan Ringinarum;
rencana rincinya, serta 14. sebagian Kecamatan Rowosari;
memperhatikan rencana 15. sebagian Kecamatan Boja; dan
struktur ruang wilayah 16. sebagian Kecamatan Weleri.
kabupaten/kota yang b. jalur evakuasi bencana banjir
berbatasan; bandang meliputi:
4. Merujuk pada ketentuan 1. sebagian Kecamatan Rowosari;
struktur ruang wilayah 2. sebagian Kecamatan Kangkung;
kabupaten yang terdiri 3. sebagian Kecamatan Cepiring;
atas sistem prasarana 4. sebagian Kecamatan Patebon;
utama pembentuk ruang 5. sebagian Kecamatan Kendal;
dan sistem prasarana 6. sebagian Kecamatan Brangsong;
lainnya dan
5. mengacu pada ketentuan 7. sebagian Kecamatan Kaliwungu.
peraturan perundang- c. jalur evakuasi bencana kekeringan
undangan. meliputi:
1. Kecamatan Boja;
2. Kecamatan Gemuh;
3. Kecamatan Kaliwungu
24
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
4. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
5. Kecamatan Limbangan;
6. Kecamatan Pageruyung;
7. Kecamatan Patean;
8. Kecamatan Pegandon;
9. Kecamatan Plantungan;
10. Kecamatan Ringinarum;
11. Kecamatan Singorojo;
12. Kecamatan Sukorejo;
13. Kecamatan Weleri;
14. Kecamatan Brangsong;
15. Kecamatan Ngampel;
16. Kecamatan Rowosari;
17. Kecamatan Kangkung;
18. Kecamatan Cepiring;
19. Kecamatan Patebon; dan
20. Kecamatan Kendal.
d. jalur evakuasi bencana tanah
longsor meliputi:
1. sebagian Kecamatan
Pageruyung;
2. sebagian Kecamatan
Plantungan;
3. sebagian Kecamatan Gemuh;
4. sebagian Kecamatan Boja;
5. sebagian Kecamatan Singorojo;
6. sebagian Kecamatan Kaliwungu
Selatan;
7. sebagian Kecamatan Kaliwungu
8. sebagian Kecamatan Singorojo;
9. sebagian Kecamatan
Limbangan;
10. sebagian Kecamatan Patean;
11. sebagian Kecamatan Sukorejo;
12. sebagian Kecamatan Weleri;
13. sebagian Kecamatan
Ringinarum;
14. sebagian Kecamatan Pegandon;
dan
15. sebagian Kecamatan Ngampel.

25
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
e. jalur evakuasi bencana gelombang
ekstrim dan abrasi meliputi:
1. sebagian Kecamatan Rowosari;
2. sebagian Kecamatan Kangkung;
3. sebagian Kecamatan Cepiring;
4. sebagian Kecamatan Patebon;
5. sebagian Kecamatan Kendal;
6. sebagian Kecamatan Brangsong;
dan
7. sebagian Kecamatan Kaliwungu.
f. jalur evakuasi bencana kebakaran
hutan meliputi:
1. sebagian Kecamatan
Limbangan;
2. sebagian Kecamatan Sukorejo;
3. sebagian Kecamatan
Plantungan;
4. sebagian Kecamatan Singorojo.
5. sebagian Kecamatan
Limbangan;
6. sebagian Kecamatan Kaliwungu
Selatan;
7. sebagian Kecamatan
Ringinarum;
8. sebagian Kecamatan Boja;
9. sebagian Kecamatan
Pageruyung;
10. sebagian Kecamatan Kaliwungu;
11. sebagian Kecamatan Gemuh;
dan
12. sebagian Kecamatan Weleri.

Pasal 16 ayat (15):


Ruang evakuasi bencana sebagaimana
dimaksud pada ayat (13) huruf b
diarahkan berada di Kantor Kecamatan
yang berada di wilayah lebih tinggi dan
aman di pusat pemerintahan
kecamatan yang berada di:
26
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
1. Kecamatan Boja;
2. Kecamatan Gemuh;
3. Kecamatan Kaliwungu
4. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
5. Kecamatan Limbangan;
6. Kecamatan Pageruyung;
7. Kecamatan Patean;
8. Kecamatan Pegandon;
9. Kecamatan Plantungan;
10. Kecamatan Ringinarum;
11. Kecamatan Singorojo;
12. Kecamatan Sukorejo;
13. Kecamatan Weleri;
14. Kecamatan Brangsong;
15. Kecamatan Ngampel;
16. Kecamatan Rowosari;
17. Kecamatan Kangkung;
18. Kecamatan Cepiring;
19. Kecamatan Patebon; dan
20. Kecamatan Kendal.
3 RENCANA POLA RUANG 1. berdasarkan pada Sudah sesuai dengan Permen ATR
WILAYAH YANG strategi penataan ruang tentang Pedoman Penyusunan
MELIPUTI KAWASAN wilayah kabupaten; RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota
LINDUNG DAN KAWASAN 2. mempertimbangkan
BUDIDAYA alokasi ruang wilayah
kabupaten dalam rangka
mendukung kegiatan
sosial ekonomi dan
pelestarian lingkungan;
3. mempertimbangkan daya
dukung dan daya
tampung lingkungan
hidup wilayah
kabupaten;
4. mengacu rencana pola
ruang wilayah nasional
(RTRW nasional dan
rencana rincinya),
rencana pola ruang
wilayah provinsi dan
27
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
rencana rincinya, serta
memperhatikan rencana
pola ruang wilayah
kabupaten/kota yang
berbatasan;
5. dapat ditransformasikan
ke dalam penyusunan
penyusunan indikasi
program utama jangka
menengah lima tahunan
untuk 20 (dua puluh)
tahun;
6. mengacu pada ketentuan
peraturan perundangan-
undangan.
3.1. Kawasan Lindung
3.1.1. Hutan lindung
Hutan lindung ............................. Lokasi kawasan hutan Pasal 20 Ayat (2):
lindung di Kabupaten Kawasan hutan lindung sebagaimana
Kendal adalah di sebagian dimaksud dalam ayat (1) huruf a
Kecamatan Limbangan, dengan luas kurang lebih 1.716 (seribu
sebagian Kecamatan tujuh ratus enam belas) hektar
Plantungan, Singorojo dan meliputi:
sebagian Kecamatan a. sebagian Kecamatan Limbangan;
Sukorejo. b. sebagian Kecamatan Boja;
c. sebagian Kecamatan Plantungan;
dan.
d. sebagian Kecamatan Sukorejo
3.1.2. Kawasan yang
memberikan perlindungan
terhadap kawasan
bawahannya
Kawasan resapan air Menurut UU No 5 tahun Lokasi kawasan hutan Pasal 20 Ayat (3): 1. Sudah mempertimbangkan
1990, kriteria kawasan rakyat terdapat di sebagian Kawasan resapan air sebagaimana alokasi ruang wilayah kabupaten
resapan air adalah curah Kecamatan Limbangan, dimaksud dalam ayat (1) huruf b dalam rangka mendukung
hujan yang tinggi, struktur sebagian Kecamatan meliputi: kegiatan sosial ekonomi dan
tanah meresapkan air dan Plantungan, sebagai a. sebagian Kecamatan Limbangan; pelestarian lingkungan;
bentuk geomorfologi yang Kecamatan Boja, dan b. sebagian Kecamatan Boja; 2. Sudah mempertimbangkan daya
mampu meresapkan air sebagian Kecamatan c. sebagian Kecamatan Singorojo; dukung dan daya tampung
hujan secara besar-besaran. Sukorejo. d. sebagian Kecamatan Patean; lingkungan hidup;
28
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
e. sebagian Kecamatan Sukorejo; 3. Sudah sesuai dengan RTRW
f. sebagian Kecamatan Plantungan; Provinsi Jawa Tengah, serta
dan memperhatikan rencana pola
g. Kecamatan Pageruyung. ruang wilayah kabupaten/kota
yang berbatasan;
4. Sudah sesuai dengan UU No.5
Tahun 1990
3.1.2. Kawasan
perlindungan setempat
a. Sempadan pantai Sempadan Pantai adalah Di sepanjang wilayah pesisir Pasal 22:
daratan sepanjang tepian Kabupaten Kendal yang Kawasan sempadan pantai
pantai, yang lebarnya meliputi: Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
proporsional dengan bentuk Kaliwungu, Brangsong, Kota huruf a meliputi:
dan kondisi fisik pantai, Kendal, Patebon, Cepiring, a. Kecamatan Rowosari;
minimal 100 (seratus) meter Kangkung, dan Rowosari. b. Kecamatan Kangkung;
dari titik pasang tertinggi ke c. Kecamatan Cepiring;
arah darat. d. Kecamatan Patebon;
e. Kecamatan Kendal;
f. Kecamatan Brangsong; dan
g. Kecamatan Kaliwungu.
b. Sempadan sungai Kawasan Sempadan Sungai Ditemui di beberapa titik Pasal 23: 1. Sudah mempertimbangkan
adalah kawasan sepanjang lokasi terdapat pelanggaran keberlangsungan fungsi sungai
Kawasan sempadan sungai
kiri kanan sungai, termasuk tata ruang yang berlokasi di dan kelestarian sekitar sungai;
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
sungai sempadan sungai yang 2. Sudah sesuai dengan RTRW
huruf b dengan luas kurang lebih 987
buatan/kanal/saluran memerlukan tindakan Provinsi Jawa Tengah;
(sembilan ratus delapan puluh tujuh)
irigasi primer yang penataan. 3. Sudah sesuai dengan Permen
hektar meliputi:
mempunyai manfaat penting PUPR No 28 Tahun 2015
a. Kecamatan Kendal;
untuk mempertahankan
b. Kecamatan Weleri;
kelestarian fungsi sungai.
c. Kecamatan Kaliwungu;
d. Kecamatan Boja;
e. Kecamatan Sukorejo;
f. Kecamatan Pegandon;
g. Kecamatan Cepiring;
h. Kecamatan Patebon;
i. Kecamatan Gemuh;
j. Kecamatan Rowosari;
k. Kecamatan Kangkung;
l. Kecamatan Pageruyung;
m. Kecamatan Patean;
n. Kecamatan Singorojo;
29
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
o. Kecamatan Limbangan;
p. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
q. Kecamatan Ringinarum;
r. Kecamatan Ngampel;
s. Kecamatan Brangsong; dan
t. Kecamatan Plantungan.
3.1.4. Kawasan lindung
geologi

Kawasan imbuhan air - Memiliki jenis fisik Kawasan imbuhan air Pasal 31 ayat (2): 1. Sudah
batuan dengan sebagaimana dimaksud Kawasan imbuhan air sebagaimana mempertimbangkankelestarian
kemampuan meluluskan dalam ayat (1) huruf a dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan perlindungan terhadap air
air dengan jumlah yang berada di Cekungan Air berada di Cekungan Air Tanah (CAT) tanah;
berarti; Tanah (CAT) Kendal, Kendal, Cekungan Air Tanah (CAT) 2. Sudah mempertimbangkan daya
- Memliki lapisan penutup Cekungan Air Tanah (CAT) Semarang – Demak, Cekungan Air dukung lahan untuk resapan air
tanah pasir sampai Semarang – Demak, Tanah (CAT) Subah dan Cekungan Air 3. Sudah sesuai dengan RTRW
lanau; Cekungan Air Tanah (CAT) Tanah (CAT) Sumowono, yang meliputi: Provinsi Jawa Tengah;
- Memiliki hubungan Subah dan Cekungan Air a. sebagian Kecamatan Weleri; 4. Sudah sesuai dengan PP No.43
hidrogeologis yang Tanah (CAT) Sumowono b. sebagian Kecamatan Ringinarum; Tahun 2008 tentang Air Tanah
menerus dengan daerah c. sebagian Kecamatan Gemuh;
lepasan; dan/atau d. sebagian Kecamatan Pegandon;
- Memiliki muka air tanah e. sebagian Kecamatan Kaliwungu
tidak tertekan yang Selatan;dan
letaknya lebih tinggi dari f. sebagian Kecamatan Singorojo.
pada muka air tanah
yang tertekan.
c. Sempadan mata air Kawasan sekitar mata air a. Lokasi Kawasan Pasal 31 ayat (3): 1. Sudah
adalah kawasan di sekeliling Sempadan Mata Air, Kawasan sempadan mata air mempertimbangkankeberlangsun
mata air yang mempunyai ditetapkan selebar 200 sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) gan fungsi mata air dan
manfaat penting untuk meter di sekeliling mata huruf b ditetapkan selebar 200 (dua kelestarian sekitar mata air;
mempertahankan air yang meliputi: ratus) meter di sekeliling mata air 2. Sudah sesuai dengan RTRW
kelestarian fungsi mata air. sebagian Kecamatan sebagaimana tercantum dalam Provinsi Jawa Tengah;
Menurut Peraturan Daerah Boja, sebagaian Lampiran IIB yang merupakan bagian 3. Kriteria sempadan mata air
Kabupaten Kendal No 10 Kecamatan Plantungan, tidak terpisahkan dari Peraturan mengacu pada Peraturan Daerah
Tahun 2012, mata air sebagian Kecamatan Daerah ini. Kabupaten Kendal No 6 tahun
adalah tempat air tanah Limbangan, senagian 2011 tentang Bangunan Gedung
keluar sebagai aliran Kecamatan sukorejo,
permukaan yang mempunyai sebagian Kecamatan
debit sekurang-kurangnya 5 Patean dan sebagian
liter/detik Kecamatan Sigorojo.
30
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
b. Kawasan sumber mata
air yang ada di
Kabupaten Kendal
banyak dijumpai di
kawasan disekitar
kawasan lindung yang
berada di bagian selatan
Kabupaten Kendal yang
berjumlah kurang lebih
ada 17 mata air. Untuk
kawasan mata air di
Kabupaten Kendal
terdapat beberapa
sumber mata air, salah
satunya yang terletak
didesa Gonoharjo,
Kecamatan Limbangan,
3.1.5. Kawasan rawan Dalam rancangan peraturan Kawasan rawan bencana Pasal 32 ayat (1): 1. Sudah mempertimbangkanfakta
bencana menteri agraria dan tata merupakan wilayah dengan Kawasan rawan bencana sebagaimana kejadian bencana yang terjadi di
ruang, kawasan rawan kondisi fisik (terutama dimaksud pada Pasal 18 huruf e terdiri Kabupaten Kendal;
bencana yang tingkat geologis dan topografis) yang atas: 2. Sudah mempertimbangkan daya
kerawanan dan probabilitas sangat memungkinkan a. kawasan rawan bencana banjir; dukung lahan untuk melindungi
ancaman atau dampak terjadi bencana alam. Di b. kawasan rawan bencana banjir kawasan budidaya dari bencana
paling tinggi, terdiri dari: wilayah Kabupaten Kendal, bandang; dan menghindarkan masyarakat
- kawasan rawan bencana kawasan ini antara lain c. kawasan rawan bencana dari ancaman bencana;
gerakan tanah, termasuk berupa kawasan rawan kekeringan; 3. Sudah sesuai dengan RTRW
tanah longsor; bencana tanah longsor, d. kawasan rawan tanah longsor; Provinsi Jawa Tengah;
- kawasan rawan bencana kawasan rawan bencana e. kawasan rawan bencana 4. Sudah sesuai dengan Permen PU
letusan gunung api ; banjir, kawasan bencana gelombang ekstrim dan abrasi dan No.22 Tahun 2007, Permen
dan/atau kekeringan, kawasan f. kawasan rawan bencana ESDM No. 11 Tahun 2016
- sempadan patahan aktif bencana angin ribut, dan kebakaran hutan.
(active fault) pada kawasan bencana abrasi.
kawasan rawan bencana
gempa bumi.
a. kawasan rawan banjir Pasal 32 ayat (2):
Kawasan rawan bencana banjir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a meliputi:
1. sebagian Kecamatan Brangsong;
2. sebagian Kecamatan Cepiring;

31
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
3. sebagian Kecamatan Gemuh;
4. sebagian Kecamatan Kaliwungu;
5. sebagian Kecamatan Kaliwungu
Selatan;
6. sebagian Kecamatan Kangkung;
7. sebagian Kecamatan Kendal;
8. sebagian Kecamatan Ngampel;
9. sebagian Kecamatan Sukorejo;
10. sebagian Kecamatan Patean;
11. sebagian Kecamatan Patebon;
12. sebagian Kecamatan Pegandon;
13. sebagian Kecamatan Ringinarum;
14. sebagian Kecamatan Rowosari;
15. sebagian Kecamatan Boja; dan
16. sebagian Kecamatan Weleri.
b. kawasan rawan bencana Pasal 32 ayat (3):
banjir bandang Kawasan rawan bencana banjir
bandang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a meliputi:
1. sebagian Kecamatan Rowosari;
2. sebagian Kecamatan Kangkung;
3. sebagian Kecamatan Cepiring;
4. sebagian Kecamatan Patebon;
5. sebagian Kecamatan Kendal;
6. sebagian Kecamatan Brangsong;
dan
7. sebagian Kecamatan Kaliwungu.
c. kawasan rawan bencana Pasal 32 ayat (4):
kekeringan Kawasan rawan bencana kekeringan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi:
1. Kecamatan Boja;
2. Kecamatan Gemuh;
3. Kecamatan Kaliwungu
4. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
5. Kecamatan Limbangan;
6. Kecamatan Pageruyung;
7. Kecamatan Patean;
8. Kecamatan Pegandon;
9. Kecamatan Plantungan;

32
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
10. Kecamatan Ringinarum;
11. Kecamatan Singorojo;
12. Kecamatan Sukorejo;
13. Kecamatan Weleri;
14. Kecamatan Brangsong;
15. Kecamatan Ngampel;
16. Kecamatan Rowosari;
17. Kecamatan Kangkung;
18. Kecamatan Cepiring;
19. Kecamatan Patebon; dan
20. Kecamatan Kendal.

d. kawasan rawan bencana Pasal 32 ayat (5):


longsor Kawasan rawan bencana longsor
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d meliputi:
1. sebagian Kecamatan Pageruyung;
2. sebagian Kecamatan Plantungan;
3. sebagian Kecamatan Gemuh;
4. sebagian Kecamatan Boja;
5. sebagian Kecamatan Singorojo;
6. sebagian Kecamatan Kaliwungu
Selatan;
7. sebagian Kecamatan Kaliwungu
8. sebagian Kecamatan Singorojo;
9. sebagian Kecamatan Limbangan;
10. sebagian Kecamatan Patean;
11. sebagian Kecamatan Sukorejo;
12. sebagian Kecamatan Weleri;
13. sebagian Kecamatan Ringinarum;
14. sebagian Kecamatan Pegandon;
dan
15. sebagian Kecamatan Ngampel.

e. kawasan rawan bencana Pasal 32 ayat (6):


gelombang ekstrim dan Kawasan rawan bencana gelombang
abrasi ekstrim dan abrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf e
meliputi:
1. sebagian Kecamatan Rowosari;

33
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
2. sebagian Kecamatan Kangkung;
3. sebagian Kecamatan Cepiring;
4. sebagian Kecamatan Patebon;
5. sebagian Kecamatan Kendal;
6. sebagian Kecamatan Brangsong;
dan
7. sebagian Kecamatan Kaliwungu.
f. kawasan rawan bencana Pasal 32 ayat (7):
kebakaran hutan Kawasan rawan bencana kebakaran
hutan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a meliputi:
1. sebagian Kecamatan Pageruyung;
2. sebagian Kecamatan Plantungan;
3. sebagian Kecamatan Gemuh;
4. sebagian Kecamatan Kangkung;
5. sebagian Kecamatan Kaliwungu;
6. sebagian Kecamatan Kaliwungu
Selatan;
7. sebagian Kecamatan Cepiring;
8. sebagian Kecamatan Patebon;
9. sebagian Kecamatan Singorojo;
10. sebagian Kecamatan Limbangan;
11. sebagian Kecamatan Patean;dan
12. sebagian Kecamatan Sukorejo.
3.2. Kawasan budidaya Pasal 34: Sudah sesuai dengan Permen ATR
Kawasan peruntukan budi daya tentang Pedoman Penyusunan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota
ayat (1) huruf b terdiri atas:
a. kawasan hutan produksi;
b. kawasan hutan rakyat;
c. kawasan pertanian;
d. kawasan perikanan;
e. kawasan pertambangan dan energi;
f. kawasan peruntukan industri;
g. kawasan pariwisata;
h. kawasan permukiman; dan
i. kawasan pertahanan dan
keamanan.

3.2.1. Kawasan . Pasal 35 ayat (1):

34
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
peruntukan hutan Kawasan hutan produksi sebagaimana
produksi dimaksud dalam Pasal 34 huruf a
terdiri atas:
a. Hutan produksi terbatas; dan
b. Hutan produksi tetap.
a. Hutan produksi Landasan kebijaksanaan Lokasi hutan produksi Pasal 35 ayat (2): 1. Sudah mempertimbangkan
terbatas yang menyangkut hutan terbatas terdapat di Kawasan hutan produksi terbatas alokasi ruang wilayah kabupaten
produksi adalah SK Mentan sebagian Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rangka mendukung
No. 683/KPTS/UM/8/1981, Limbangan, sebagian huruf a dengan luas kurang lebih kegiatan sosial ekonomi dan
PP No 104 Tahun 2015 Kecamatan Sukorejo, 1.124 (seribu seratus dua puluh pelestarian lingkungan;
kriteria kawasan hutan sebagian Kecamatan empat) hektar meliputi: 2. Sudah mempertimbangkan daya
produksi seperti dengan Plantungan, dan sebagian a. Kecamatan Limbangan; dukung dan daya tampung
penetapan kawasan hutan kecil Kecamatan Singorojo. b. Kecamatan Sukorejo; lingkungan hidup wilayah
lindung yaitu kelerengan, c. Kecamatan Plantungan; dan kabupaten;
jenis tanah dan curah hujan d. Kecamatan Singorojo. 3. Sudah sesuai dengan RTRW
Provinsi Jawa Tengah serta
b. Hutan produksi tetap Lokasi huatan produksi Pasal 35 ayat (3): memperhatikan rencana pola
tetap terdapat di Kecamatan Kawasan hutan produksi tetap ruang wilayah kabupaten/kota
Limbangan, Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berbatasan;
Singorojo, Kecamatan huruf b dengan luas kurang lebih
Kaliwungu Selatan, 14.975 (empat belas ribu sembilan
Kecamatan Ringinarum, ratus tujuh puluh lima) hektar
sebagian kecil Kecamatan meliputi:
Boja, sebagian kecil a. Kecamatan Boja;
Kecamatan Pagerruyung, b. Kecamatan Brangsong;
sebagian kecil Kecamatan c. Kecamatan Gemuh;
Weleri, sebagian kecil d. Kecamatan Kaliwungu;
Kecamatan Plantungan, e. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
sebagian kecil Kecamatan f. Kecamatan Limbangan;
Kaliwungu, dan sebagian g. Kecamatan Ngampel;
kecil Kecamatan Sukorejo. h. Kecamatan Pageruyung;
i. Kecamatan Patean;
j. Kecamatan Pegandon;
k. Kecamatan Plantungan;
l. Kecamatan Ringinarum;
m. Kecamatan Singorojo;
n. Kecamatan Sukorejo; dan
o. Kecamatan Weleri.

3.2.2. Kawasan Kawasan hutan rakyat Lokasi hutan rakyat Pasal 36: 1. Sudah mempertimbangkan fungsi

35
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
peruntukan hutan rakyat adalah kawasan hutan yang terdapat di sebagian Kawasan hutan rakyat sebagaimana konservasi agar ekosistem hutan
berada pada tanah yang Kecamatan Limbangan, dimaksud dalam Pasal 34 huruf b tetap terjaga;
telah dibebani hak atas sebagian Kecamatan berupa hutan produksi di luar 2. Sudah mempertimbangkan daya
tanah yang dibuktikan Singorojo, sebagian kawasan hutan yang dikelola oleh dukung dan daya tampung
dengan alas titel atau hak Kecamatan Kaliwungu masyarakat dengan luas kurang lebih lingkungan hidup wilayah
atas tanah, yang diatasnya Selatan, sebagian 5.408 (lima ribu empat ratus delapan) kabupaten;
didominasi pepohonan Kecamatan Ringinarum, hektar meliputi: 3. Sudah sesuai dengan RTRW
dalam satu ekosistem yang sebagian Kecamatan Boja, a. sebagian Kecamatan Boja; Provinsi Jawa Tengah serta
ditunjuk oleh Bupati sebagian Kecamatan b. sebagian Kecamatan Gemuh; memperhatikan rencana pola
Pageruyung dan sebagian c. sebagian Kecamatan Limbangan; ruang wilayah kabupaten/kota
Kecamatan Weleri, sebagian d. sebagian Kecamatan Pagerruyung; yang berbatasan
Kecamatan Plantungan, e. sebagian Kecamatan Patean;
sebagian Kecamatan f. sebagian Kecamatan Pegandon;
Kaliwungu, sebagian g. sebagian Kecamatan Plantungan;
Kecamatan Gemuh dan h. sebagian Kecamatan Ringinarum;
sebagian Kecamatan i. sebagian Kecamatan Singorojo;
Sukorejo. j. sebagian Kecamatan Sukorejo; dan
k. sebagian Kecamatan Weleri.

3.2.3. Kawasan Pasal 37:


peruntukan pertanian Kawasan pertanian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 huruf c
terdiri atas:
a. kawasan tanaman pangan;
b. kawasan hortikultura;
c. kawasan perkebunan; dan
d. kawasan peternakan.
a. Kawasan tanaman Kawasan pertanian tanaman Sebagian Kecamatan Pasal 37 ayat (2): 1. Sudah mempertimbangkan daya
pangan pangan menurut rancangan Rowosari, Kangkung, Kawasan tanaman pangan dukung dan daya tampung
Permen agraria dan tata Cepiring, Patebon, Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lingkungan hidup wilayah
ruang terdiri dari kawasan Kendal, Brangsong, huruf a, dengan luas kurang lebih kabupaten;
pertanian lahan basah, Kaliwungu, Ngampel, 25.415 ha (dua puluh lima ribu empat 2. Sudah sesuai dengan RTRW
kawasan pertanian lahan Pegandon, Gemuh, Weleri, ratus lima belas) hektar meliputi: Provinsi Jawa Tengah serta
kering dan kawasan Sukorejo, Limbangan, a. sebagian Kecamatan Rowosari; memperhatikan rencana pola
pertanian pangan Singorojo, Boja, Patean, b. sebagian Kecamatan Kangkung; ruang wilayah kabupaten/kota
berkelanjutan. Plantungan dan c. sebagian Kecamatan Cepiring; yang berbatasan;
Ringinarum. d. sebagian Kecamatan Patebon;
e. sebagian Kecamatan Kendal;
f. sebagian Kecamatan Brangsong;
g. sebagian Kecamatan Ngampel;

36
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
h. sebagian Kecamatan Pegandon;
i. sebagian Kecamatan Gemuh;
j. sebagian Kecamatan Weleri;
k. sebagian Kecamatan Ringinarum;
l. sebagian Kecamatan Sukorejo;
m. sebagian Kecamatan Limbangan;
n. sebagian Kecamatan Singorojo;
o. sebagian Kecamatan Boja;
p. sebagian Kecamatan Patean;
q. sebagian Kecamatan Plantungan;
r. sebagian kecamatan Kaliwungu
Selatan; dan
s. sebagian kecamatan Pageruyung.
b. Kawasan hortikultura kawasan budidaya pertanian Lokasinya di Sebagian Pasal 37 ayat (3) 1. Sudah mempertimbangkan daya
tegalan untuk kepentingan Kecamatan Rowosari, dukung dan daya tampung
Kawasan tanaman pangan
budidaya tanaman pangan. Kangkung, Cepiring, lingkungan hidup wilayah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
Pertanian hortikultura Patebon, Kota Kendal, kabupaten;
meliputi:
sayuran dan bunga- Brangsong, Kaliwungu, 2. Sudah sesuai dengan RTRW
a. Kawasan Pertanian Pangan
bungaan, meliputi: pertanian Ngampel, Ringinarum, Provinsi Jawa Tengah;
Berkelanjutan (KP2B) seluas kurang
hortikultura sayuran yang Kaliwungu Selatan, Gemuh, 3. Sudah mempertimbangkan
lebih 25.000 (dua puluh lima ribu)
dipanen sekali (bawang dan Pegandon. jumlah kawasan budidaya
hektar meliputi:
merah, bawang putih, perkebunan demi kepentingan
1. Lahan Pertanian Pangan
kentang, kubis, petsai/sawi, budidaya tanaman pangan
Berkelanjutan seluas kurang
wortel, dan lobak, termasuk
lebih 22.666 (dua puluh dua ribu
bayam dan kangkung yang
enam ratus enam puluh enam)
dipanen dengan akarnya);
hektar;
hortikultura sayuran yang
2. Lahan Cadangan Pertanian
dipanen lebih dari sekali
Pangan Berkelanjutan seluas
(kacang panjang, kacang
kurang lebih 2.284 (dua ribu dua
merah, cabe, tomat, terong,
ratus delapan puluh empat)
buncis, ketimun, labu siam,
hektar; dan
bayam, kangkung dan
3. Lahan penunjang Kawasan
jamur); hortikultura buah-
Pertanian Pangan Berkelanjutan
buahan dan biofarmaka.
seluas kurang lebih 50 (lima
puluh) hektar.
b. Penunjang kawasan tanaman
pangan seluas kurang lebih 451
(empat ratus lima puluh satu)
hektar.
Pasal 37 ayat (4)
37
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
Kawasan hortikultura sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi
komoditas :
a. sayuran dan buah-buahan
semusim antara lain;
1) sayuran meliputi bawang daun,
bawang merah, bawang putih,
bayam, buncis, cabai, kacang-
kacangan, kangkung, kol,
kentang, ketimun, dan
sejenisnya;
2) buah-buahan meliputi blewah,
melon, semangka, dan
strawbery.
b. sayuran dan buah-buahan
tahunan antara lain :
1) sayuran meliputi jengkol,
melinjo, dan petai;
2) buah-buahan meliputi duku,
rambutan, durian, dan
cempedak.
c. tanaman hias meliputi anggrek,
aglonema, gladiol, pakis, dan
sejenisnya.
d. tanaman biofarmaka meliputi
kunyit, temulawak, jahe, kencur,
pace, sambiloto, dan sejenisnya.
e. Tanaman keras tahunan lainnya.

Pasal 37 ayat (5)


Kawasan hortikultura sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4) dengan luas
kurang lebih 17.145 (tujuh belas ribu
seratus empat puluh lima) hektar
meliputi:
a. sebagian Kecamatan Rowosari;
b. sebagian Kecamatan Kangkung;
c. sebagian Kecamatan Cepiring;
d. sebagian Kecamatan Patebon;
e. sebagian Kecamatan Kendal;
f. sebagian Kecamatan Brangsong;
38
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
g. sebagian Kecamatan Ngampel;
h. sebagian Kecamatan Pegandon;
i. sebagian Kecamatan Gemuh;
j. sebagian Kecamatan Weleri;
k. sebagian Kecamatan Ringinarum;
l. sebagian Kecamatan Sukorejo;
m. sebagian Kecamatan Limbangan;
n. sebagian Kecamatan Singorojo;
o. sebagian Kecamatan Boja;
p. sebagian Kecamatan Patean;
q. sebagian Kecamatan Plantungan;
r. sebagian kecamatan Kaliwungu
Selatan; dan
s. sebagian kecamatan Pageruyung.
c. Kawasan perkebunan Kawasan perkebunan adalah Lokasi kawasan tanaman Pasal 37 ayat (6) 1. Sudah mempertimbangkan daya
kawasan bagi perkebunan di Kabupaten Kawasan perkebunan sebagaimana dukung dan daya tampung
tanaman/perkebunan yang Kendal terdapat di sebagian dimaksud dalam ayat (1) huruf c lingkungan hidup wilayah
menghasilkan bahan pangan Kecamatan Limbangan, dengan luas kurang lebih dengan luas kabupaten;
dan bahan baku industry. Boja, Singorojo, Patean, 8.532 (delapan ribu lima ratus tiga 2. Sudah sesuai dengan RTRW
Kawasan perkebunan atau Pagerruyung, Plantungan, puluh dua) hektar meliputi: Provinsi Jawa Tengah;
kawasan pengembangan Sukorejo, dan Ngampel. a. sebagian Kecamatan Limbangan; 3. Sudah mempertimbangkan
perkebunan adalah wilayah b. sebagian Kecamatan Boja; jumlah kawasan budidaya
pembangunan perkebunan c. sebagian Kecamatan Singorojo; perkebunan demi kepentingan
sebagai pusat pertumbuhan d. sebagian Kecamatan Patean; budidaya tanaman pangan dan
dan pengembangan dan e. sebagian Kecamatan Pageruyung; bahan industri
usaha agribisnis perkebunan f. sebagian Kecamatan Plantungan;
yang berkelanjutan (sesuai g. sebagian Kecamatan Sukorejo; dan
UU No. 18/2004). h. sebagian Kecamatan Ngampel.
d. Kawasan peternakan Kawasan peternakan adalah Lokasi pengembangan Pasal 37 ayat (7): 1. Sudah mempertimbangkan daya
kawasan untuk usaha peternakan hewan besar Kawasan peternakan sebagaimana dukung dan daya tampung
pengembangan peternakan. tidak menggunakan areal dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri lingkungan hidup wilayah
Secara umum dapat lahan produktif serta tidak atas: kabupaten;
digolongkan dalam 3 jauh dari lokasi padang a. sapi, kerbau dan kuda meliputi: 2. Sudah sesuai dengan RTRW
kelompok, yaitu ternak besar rumput. Untuk peternakan 1. Kecamatan Sukorejo; Provinsi Jawa Tengah;
(sapi, kerbau, dan kuda), unggas, perlu 2. Kecamatan Pageruyung; 3. Sudah mempertimbangkan
ternak kecil (kambing, memperhatikan timbulnya 3. Kecamatan Plantungan; eksisting kawasan peternakan
domba, babi, dan kelinci), gejala dini flu burung. 4. Kecamatan Patean; saat ini dan potensi
dan aneka unggas (ayam, 5. Kecamatan Singorojo; pengembangan kawasan
itik, dan jenis unggas 6. Kecamatan Limbangan; peternakan di masa mendatang
lainnya). 7. Kecamatan Boja.

39
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
8. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
9. Kecamatan Kaliwungu
10. Kecamatan Gemuh;
11. Kecamatan Pegandon; dan
12. Kecamatan Patebon.
b. kambing, domba, itik, merpati dan
ayam buras tersebar di seluruh
kecamatan.
c. kelinci meliputi:
1. Kecamatan Cepiring;
2. Kecamatan Plantungan;
3. Kecamatan Limbangan;
4. Kecamatan Gemuh;
5. Kecamatan Boja;
6. Kecamatan Pageruyung;
7. Kecamatan Pegandon;
8. Kecamatan Kaliwungu;
9. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
dan
10. Kecamatan Patean.
d. ayam ras meliputi:
1. Kecamatan Pageruyung;
2. Kecamatan Plantungan;
3. Kecamatan Sukorejo;
4. Kecamatan Patean;
5. Kecamatan Singorojo;
6. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
7. Kecamatan Limbangan;
8. Kecamatan Boja;
9. Kecamatan Pegandon; dan
10. Kecamatan Gemuh.
3.2.4. Kawasan Pasal 38 ayat (1):
peruntukan perikanan Rencana kawasan perikanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
huruf d terdiri dari:
a. kawasan pengembangan perikanan
tangkap; dan
b. kawasan pengembangan perikanan
budidaya.
a. Kawasan perikanan Kawasan peruntukan Kawasan perikanan di Pasal 38 ayat (2): 1. Sudah mempertimbangkan daya

40
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
tangkap perikanan adalah kawasan Kabupaten Kendal terletak Kawasan pengembangan perikanan dukung dan daya tampung
yang diperuntukkan bagi di sepanjang pantai, tangkap sebagaimana dimaksud pada lingkungan hidup wilayah
usaha pengembangan terutama daerah pantai ayat (1) huruf a, terdiri dari : kabupaten;
perikanan. Kawasan yang memiliki potensi a. perikanan tangkap di laut yang 2. Sudah sesuai dengan RTRW
peruntukan perikanan kandungan ikan yang memanfaatkan potensi perairan Provinsi Jawa Tengah;
terdiri dari kawasan cukup banyak, yaitu: pantai utara; dan 3. Sudah mempertimbangkan
perikanan tangkap, kawasan Kecamatan Rowosari, b. perikanan tangkap di perairan eksisting kawasan perikanan saat
perikanan budidaya dan Kangkung, Cepiring, umum yang memanfaatkan potensi ini dan potensi pengembangan
kawasan pengolahan ikan. Patebon, Kendal, waduk, rawa, sungai, dan embung. kawasan perikanan di masa
Brangsong, dan Kaliwungu mendatang
dengan jarak kurang lebih 4
mil laut;
b. Kawasan perikanan Kawasan pengembangan Pasal 38 ayat (3). (4) dan (5):
budidaya budidaya tambak terletak di Ayat (3):
Kecamatan Rowosari, Kawasan pengembangan perikanan
Kecamatan Kangkung, budidaya sebagaimana dimaksud pada
Kecamatan Cepiring, ayat (1) huruf b terdiri dari:
Kecamatan Patebon, a. Kawasan pengembangan
Kecamatan Kendal, perikanan budidaya air tawar; dan
Kecamatan Brangsong, dan b. Kawasan pengembangan
Kecamatan Kaliwungu. perikanan budidaya air payau.

Ayat (4):
Kawasan pengembangan perikanan
budidaya air tawar sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf a yang
tersebar di seluruh kecamatan.

Ayat (5):
Kawasan pengembangan perikanan
budidaya air payau sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf b,
sepanjang pesisir utara meliputi:
a. Kecamatan Cepiring;
b. Kecamatan Kangkung; dan
c. Kecamatan Rowosari.
3.2.5. Kawasan Pasal 39 ayat (1):
pertambangan dan energi Pengembangan kawasan
pertambangan dan energi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 huruf e

41
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
terdiri atas:
a. Kawasan pertambangan mineral;
b. Kawasan pertambangan minyak
dan gas bumi; dan
c. Kawasan panas bumi.
a. Kawasan peruntukan Kawasan pertambangan Pertambangan mineral : Pasal 39 ayat (2), (3) dan (4): 1. Sudah mempertimbangkan daya
pertambangan mineral adalah kawasan yang Kecamatan Pegandon; Ayat (2) dukung dan daya tampung
diperuntukkan bagi  Kecamatan Weleri; Kawasan pertambangan mineral lingkungan hidup wilayah
pertambangan, baik wilayah  Kecamatan Pageruyung; sebagaimana dimaksud huruf a terdiri kabupaten;
yang sedang maupun yang  Kecamatan Patean; atas: 2. Sudah sesuai dengan RTRW
akan segera dilakukan  Kecamatan Sukorejo; a. Kawasan pertambangan mineral Provinsi Jawa Tengah;
kegiatan pertambangan.  Kecamatan Singorojo; bukan logam; dan 3. Sudah mempertimbangkan
- Memiliki sumber daya dan b. Kawasan pertambangan batuan. potensi bahan tambang yang ada
bahan tambang yang  sepanjang Sungai Bodri.
berwujud padat, cair, Ayat (3)
atau gas berdasarkan Pertambangan batuan: Kawasan pertambangan mineral bukan
peta/data geologi;  Kecamatan Kaliwungu logam sebagaimana dimaksud pada
- Merupakan wilayah yang Selatan ayat (2) huruf a meliputi:
dapat dimanfaatkan  Kecamatan Kaliwungu; a. Kecamatan Pegandon;
untuk pemusatan  Kecamatan Brangsong; b. Kecamatan Weleri;
kegiatan pertambangan  Kecamatan Ngampel; c. Kecamatan Pageruyung;
secara berkelanjutan;  Kecamatan Pegandon; d. Kecamatan Patean;
dan/atau  Kecamatan Weleri; e. Kecamatan Sukorejo;
- Merupakan bagian  Kecamatan Pageruyung; f. Kecamatan Singorojo; dan
proses upaya merubah dan g. sepanjang Sungai Bodri.
kekuatan ekonomi  sepanjang Sungai Bodri.
potensial menjadi Ayat (4)
kekuatan ekonomi riil. Kawasan pertambangan batuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b, meliputi:
a. Kecamatan Kaliwungu Selatan
b. Kecamatan Kaliwungu;
c. Kecamatan Brangsong;
d. Kecamatan Ngampel;
e. Kecamatan Pegandon;
f. Kecamatan Weleri;
g. Kecamatan Pageruyung; dan
h. sepanjang Sungai Bodri.

42
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
a. Kawasan Pasal 39 ayat (5):
pertambangan minyak Kawasan pertambangan minyak dan
dan gas bumi gas bumi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b yang berskala kecil
berada di Kecamatan Gemuh.
b. Kawasan panas bumi Pasal 39 ayat (6):
Kawasan Panas bumi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c berada
di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP)
Gunung Ungaran dan Wilayah Kerja
Pertambangan (WKP) Dieng.
3.2.6. Kawasan Menurut PP No 142 Tahun Kawasan Peruntukan Pasal 40: 1. Sudah mempertimbangkan daya
peruntukan industri 2014, pengertian kawasan Industri direncanakan (1) Pengembangan kawasan dukung dan daya tampung
peruntukan industri adalah berada di: peruntukan industri sebagaimana lingkungan hidup wilayah
bentangan lahan yang  sebagian Kecamatan dimaksud dalam Pasal 34 huruf f kabupaten;
diperuntukkan bagi kegiatan Kaliwungu; terdiri atas: 2. Sudah sesuai dengan RTRW
Industri berdasarkan  sebagian Kecamatan a. kawasan industri; dan Provinsi Jawa Tengah;
Rencana Tata Ruang Brangsong; b. sentra industri kecil dan 3. Sudah mempertimbangkan
Wilayah yang ditetapkan  sebagian Kecamatan menengah. potensi peningkatan investasi di
sesuai dengan ketentuan Kendal; dan (2) Kawasan peruntukan industri bidang industri
peraturan perundang-  sebagian Kecamatan seluas kurang lebih 4.982 (empat 4. Sesuai dengan visi Pro Investasi
undangan. Kawasan Industri Patebon. ribu sembilan ratus delapan puluh
adalah kawasan tempat dua) hektar berada di:
pemusatan kegiatan Industri a. sebagian Kecamatan
yang dilengkapi dengan Kaliwungu;
sarana dan prasarana b. sebagian Kecamatan
penunjang yang Brangsong;
dikembangkan dan dikelola c. sebagian Kecamatan Kendal;
oleh Perusahaan Kawasan dan
Industri. d. sebagian Kecamatan Patebon.
(3) Sentra industri kecil dan
menengah berada di seluruh
kecamatan.
3.2.7. Kawasan Kawasan peruntukan o Peruntukan pariwisata Pasal 41: 1. Sudah mempertimbangkan daya
peruntukan pariwisata pariwisata adalah kawasan budaya dan religi (1) Pengembangan kawasan dukung dan daya
yang diperuntukan bagi terdapat di Kecamatan pariwisata sebagaimana dimaksud tampunglingkungan hidup
kegiatan pariwisata, dengan Kaliwungu Selatan dalam Pasal 34 huruf g terdiri wilayah kabupaten;
kriteria (Makam Pangeran atas: 2. Sudah sesuai dengan RTRW
- Mempunyai keindahan Jumirah dan Makam a. pariwisata budaya; Provinsi Jawa Tengah;
alam dan keindahan Sunan Katong), b. pariwisata alam; dan 3. Sudah mempertimbangkan

43
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
panorama Kecamatan Boja (Makam c. pariwisata buatan. potensi peningkatan investasi di
- Kebudayaan Nyai Dapu dan Makam (2) Kawasan pariwisata budaya bidang pariwisata baik pariwisata
masyarakatnya bernilai Sunan Bromo), sebagaimana dimaksud pada ayat skala lokal, nasional bahkan
tinggi dan diminati oleh Kecamatan Limbangan (1) huruf a meliputi: internasional
wisatawan (Situs Batu Seloarjuno a. Makam Pangeran Juminah dan
- Adanya bangunan dan Kampung Jawa Makam Sunan Katong berada di
peninggalan budaya atau Sekatul), dan Kecamatan Kaliwungu Selatan;
mempunyai nilai sejarah Weleri (Goa Maria). b. Makam Nyai Dapu dan Makam
yang tinggi. o Peruntukan pariwisata Sunan Bromo berada di
- Radius 2 km dari obyek alam terdapat di Kecamatan Boja;
wisata Kecamatan Kangkung c. Situs Batu Seloarjuno dan
- Daerah penyangga obyek (Pantai Sendangkulon, Kampung Jawa Sekatul berada
wisata adalah kawasan Pantai Jungsemi, dan di Kecamatan Limbangan; dan
dalam radius 5 km dari Panti Tanjungmojo), d. Goa Maria berada di Kecamatan
obyek wisata yang Kecamatan Rowosari Weleri.
bersangkutan. (Pantai e. Pengembangan potensi wisata
Sendangsikucing), di seluruh kecamatan.
Kecamatan Ringinarum (3) Kawasan pariwisata alam
(Wana Wisata), sebagaimana dimaksud pada ayat
Kecamatan Plantungan (1) huruf b meliputi:
(Curug Semawur, Tuk a. Pantai Sendangkulon, Pantai
Air Hangat Tirtomoyo), Jungsemi, dan Pantai
Kecamatan Patean Tanjungmojo berada di
(Curug Sewu), Kecamatan Kangkung;
Kecamatan Singorojo b. Pantai Sendangsikucing berada
(Goa Kiskendo dan di Kecamatan Rowosari;
Bendung Singorojo), dan c. Wana Wisata berada di
Kecamatan Limbangan Kecamatan Ringinarum;
(Air Panas Gonoharjo, d. Curug Sewu, Curug Semawur,
Goa Jepang, Air Terjun Tuk Air Hangat Tirtomoyo, dan
Panglebur Gongso) serta Agrowisata Ngebruk berada di
Kecamatan Cepiring Kecamatan Patean;
(Pantai Muara Kencan). e. Goa Kiskendo dan Bendungan
o Peruntukan pariwisata Singorojo berada di Kecamatan
buatan terdapat di Singorojo;
Kecamatan Patean f. Air Panas Gonoharjo, Goa
(Plantera), Kecamatan Jepang, dan Air Terjun
Sukorejo (Agrowisata Panglebur gongso berada di
Ngadiwarno), Kecamatan Kecamatan Limbangan; dan
Patean (Agrowisata g. Pantai Muara Kencan di
Ngebruk), Kecamatan Kecamatan Cepiring.
44
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
Weleri (Wisata Kuliner h. Pengembangan potensi wisata
Pemancingan), di seluruh kecamatan.
Kecamatan Kaliwungu (4) Kawasan pariwisata buatan
Selatan (Agrowisata sebagaimana dimaksud pada ayat
Darupono, Kedungsuren, (1) huruf c meliputi :
dan Jerukgiling), serta a. Plantera berada di Kecamatan
Kecamatan Rowosari Patean;
(Pantai Cahaya/Atraksi b. Agrowisata Ngadiwarno berada
Lumba-lumba) di Kecamatan Sukorejo;
c. Wisata Kuliner Pemancingan
berada di Kecamatan Weleri;
d. Pantai Cahaya/Atraksi Lumba-
lumba berada di Kecamatan
Rowosari;
e. Agrowisata Darupono,
Agrowisata Kedungsuran, dan
Agrowisata Jerukgiling berada
di Kecamatan Kaliwungu
Selatan;dan
f. Kampung Jawa Sekatul berada
di Kecamatan Limbangan.
g. Pengembangan potensi wisata
di seluruh kecamatan.

3.2.8. Kawasan Pasal 42 ayat (1):


peruntukan permukiman Kawasan permukiman sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 Huruf h
meliputi:
a. kawasan permukiman perkotaan;
b. kawasan permukiman perdesaan.
a. Kawasan peruntukan Pasal 42 ayat (2): 1. Sudah mempertimbangkan
Menurut UU No. 1 Tahun Kawasan permukiman kota
permukiman perkotaan Kawasan permukiman perkotaan dayadukung dan daya
2011, kawasan permukiman meliputi batas fisik Kota
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tampunglingkungan hidup
adalah bagian dari Kendal dan Ibukota
huruf a dengan luas kurang lebih wilayah kabupaten;
lingkungan hidup di luar Kecamatan (IKK) di
5.227 (lima ribu dua ratus dua puluh 2. Sudah sesuai dengan RTRW
kawasan lindung, baik Kabupaten Kendal, yaitu:
tujuh) hektar meliputi: Provinsi Jawa Tengah;
berupa kawasan perkotaan IKK Kendal, IKK Kaliwungu,
a. Kecamatan Boja; 3. Sudah mempertimbangkan
maupun perdesaan, yang IKK Weleri, IKK Boja, dan
b. Kecamatan Brangsong; kebutuhan akan penyediaan
berfungsi sebagai IKK Sukorejo.
c. Kecamatan Cepiring; hunian hingga akhir tahun
lingkungan tempat tinggal
d. Kecamatan Kaliwungu; perencanaan
atau lingkungan hunian dan
45
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting di
NO Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1 2 3 4 5 6
tempat kegiatan yang e. Kecamatan Kaliwungu Selatan;
mendukung perikehidupan f. Kecamatan Kota Kendal;
dan penghidupan. Kawasan g. Kecamatan Patean;
pemukiman merupakan h. Kecamatan Patebon;
kawasan yang i. Kecamatan Sukorejo; dan
diperuntukkan bagi j. Kecamatan Weleri
pemukiman atau dengan
kata lain untuk menampung
penduduk yang ada di
Kabupaten Kendal sebagai
tempat hunian dengan
fasilitas sosialnya.
Kawasan permukiman kota
mencakup wilayah
pengembangan kota (untuk
ibukota Kabupaten dan
ibukota kecamatan).
b. Kawasan peruntukan Kawasan permukiman Kawasan permukiman perdesaan
Kawasan permukiman
permukiman perdesaan perdesaan adalah kawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
perdesaan meliputi batas
permukiman diluar kawasan huruf b dengan luas kurang lebih
fisik permukiman di luar
permukiman perkotaan yang 12.654 (dua belas ribu enam ratus
perkotaan Kendal, di luar
biasanya masih memiliki lima puluh empat) hektar berada di
IKK Boja, Sukorejo, Weleri
ciri/karakteristik perdesaan seluruh kecamatan.
dan Kaliwungu.

Saya yang bertandatangan dibawah ini, selaku Kepala Daerah Kendal menyatakan bertanggung jawab penuh terhadap materi muatan Rancangan Revisi Perda
RTRW Kabupaten Kendal apabila terdapat ketidaksesuaian materi muatan dengan peraturan perundang-undangan terkait bidang penataan ruang, maka
persetujuan substansi dinyatakan batal.

Bupati,

Mirna Annisa

46

Anda mungkin juga menyukai